KEJUTAN DARI MANTAN PART 2

 


Pen*sku langsung terbangun dari tidurnya dan berdiri keras menyesakkan celana trainingku (aku memang suka memakai celana training di rumah). Ayo Sayang, cicipi sarapanmu. katanya sambil mengedipkan sebelah matanya.




Tanpa pikir panjang, aku yang telah pernah melakukan or*l s*ks langsung menusukkan l*dahku ke dalam v*ginanya dan menyedotnya dengan penuh n*fsu. Aku menghis*p v*ginanya dan mengeluar-masukkan l*dahku di dalam v*ginanya. Aaah.. ehmmm.. enak.. Sayang terusin. d*sahnya.




Kl*torisnya kuhis*p-his*p, ia semakin menggelinjang dan pant*tnya terangkat sedikit, nafasku semakin memburu. Kakinya merangkul kepalaku dan menjepitnya dengan keras, aku nyaris kehabisan nafas. Tangan kananku mencari lubang pant*tnya dan memasukkan j*ri t*ngahku ke dalamnya dan mengeluar-masukkan di lubang itu.




Ah.. ah.. ah.. ooohh.. nikmat sekali Sayang ia semakin menggelinjang. Kira-kira 12 menit l*dahku bergerilya di v*ginanya, aku turun ke bawah dan mengangkat kakinya. Aku melihat lubang an*snya berwarna kecoklatan dan langsung l*dahku bermain di sana,




Ia seperti buang air menahan nafas dan lubang pant*tnya terbuka sedikit demi sedikit dan memudahkan permainan l*dahku di dalam an*snya. Goyangan Nikmat Dari Mama Sepupuku Setelah beberapa saat aku berdiri kemudian membuka pakaianku,




Ia hanya memandang sampai aku membuka celana trainingku dan ia melotot tak bekedip melihat pen*s pusakaku telah berdiri tegap dan menantang. Wow.. besar sekali. gumannya lembut, tapi masih dapat kudengar. Pusakaku ini memang kuakui besar untuk remaja seusiaku, panjangnya kira-kira 20 cm dengan diameter 6 cm.




Ia langsung tengkurap di atas meja makan dan memegang pen*sku dan langsung mengeluarkan l*dahnya.Ah.. ehmmm.. d*sahku, mulutnya mulai berusaha memasukkan pen*sku ke dalam mulutnya tapi sepertinya kem*luanku terlalu besar untuk bisa muat di dalam mulutnya,




Tapi karena ia tetap berusaha, aku menyentakan pinggulku ke depan, Ehghhhkk ia tersedak tapi kem*luanku berhasil masuk, walaupun sedikit sakit karena terkena giginya. Sepertinya mulutnya cuma pas buat ujungnya saja dan tanpaknya ia kepayahan dengan mulutnya tetap berisi kem*luanku.




Aku mulai memaju-mundurkan pant*tku seolah-olah aku sedang menyet*buhi v*ginanya, tapi tiba-tiba ia mencengkeram p*haku dengan kuat. Pandangannya seperti memohon untuk mengeluarkan kem*luanku dari mulutnya dan akhirnya aku mengeluarkan dari mulutnya, aku hanya tersenyum melihat ia megap-megap.




Setelah kem*luanku keluar dari mulutnya, Hend kamu kasar.. katanya kembali memegang dan mengelus pen*sku dan aku menggelinjang ketika ia mulai kembali menghis*p kepala kema*luanku, Ah.. enak.. Ma.. Ma tanganku memegang rambutnya yang ikal dan tanpa sadar aku mengacak-ngacak rambutnya.




Lalu aku naik ke atas meja makan itu dan melakukan posisi 6* dan aku meny*dot kembali v*ginanya, belum lama aku menj*lati v*ginanya yang berbau wangi itu tubuhnya mulai mengejang dan mulutnya berhenti menj*lati pen*sku dan kemudian ia memekik lirih.




Ohhh.. ahhh.. enakkk.. Sayang.. Kemudian dari v*ginanya keluar cairan putih. Ser.. slur.. slur.. Cairan itu banyak sekali dan aku langsung menj*latinya dn menelan sampai habis dan membersihkan tepiannya. Ia mulai lemas dan aku rasanya mulai tak sabar untuk memasukkan pen*sku ke dalam lubang kem*luannya yang sudah mengkilap karena l*dah dan m*ninya.




Aku turun dan menarik kakinya sehingga kedua kakinya terjuntai ke bawah dan aku mengarahkan kem*luanku ke v*ginanya. Yach.. masukkan sekarang Sayang.. nafas mama semakin memburu berarti kembali bern*fsu dan, Bles.. shhh.. pen*sku yang besar masuk ke dalam v*ginanya tanpa kesulitan lagi.




Ah.. beh.. shetttss.. pekik mamaku merasakan kem*luanku amblas di dalam lembah kenikmatannya. Aku mulai mengoc*knya. Bleb.. bleb.. begitu bunyi ketika aku mulai mengoc*k kem*luanku dengan penuh semangat. Mama hanya menggigit bibirnya menahan nikmat.

Posting Komentar

0 Komentar