ADIK IPARKU PART 20

 


akan melirik ke perempuan lain, dan merasa puas denganku.


Doni mendorong dan mendekap kepalaku semakin dalam di kemaluannya. “Aaaahh! Aku keluaar! Aaaahh! Aaaahh! Aaaaahhh!” Doni memuntahkan cairan kemaluannya tepat di dalam mulutku. Kedua kakinya bergetar dengan sangat




hebat, Doni menggelinjang hebat.


“Aaahh! Aaahhh! Kamu yang ulang tahun, malah aku yang dipuasin sama kamu kaya gini. Makasih banyak sayang, sini gantian kamu yang aku mainin.” Doni langsung bangkit dan merebahkan tubuhku di atas kasur, dia pun mulai menurunkan kedua tali bra milikku.




Cairan milik Doni yang masih berada di dalam mulutku, langsung aku telan dengan cepat. Doni pun setelah menurunkan dan melepaskan braku. Dia langsung melahap payudara sebelah kananku dengan ganas. Dia terlihat sangat bernafsu sore itu.


Doni yang terus ngisep gunung kembarku kanan kiri secara bergantian, membuat




badanku mulai terasa gemetar hebat. Aku terus mendesah keras sambil tangan kananku ngejambak rambut Doni. Aku bener- bener gak bisa nahan geli di kedua dadaku ini.


Aaaahhh pakai Mainin dengan lidahmu. Hisap lebih keras


“Sa—Sayaang...


mainin lidahmu puting


putingku sayaang.


dadaku




lagi, sayaang.” Aku menikmati hisapan demi hisapan yang dilancarkan Doni di kedua payudaraku dengan ganasnya.


Sambil menghisap kedua gunung kembarku, tangan Doni mulai ngelus-ngelus perut dan pinggangku saat itu. Doni melepaskan hisapannya sebentar dan berkata. “Sumpah kulit perut kamu mulus banget. Putih




dan sangat halus, perut kamu juga kecil dan sangat langsing.”


Doni kembali menghisap


payudara


sambil


mengelus


pinggangku. Aku yang mendengar pujian Doni pun, mengucapkan terima kasih. “Ma—Makasih sayaang. Aku


sebelah kiriku, tangannya terus perut dan




turut seneng, kalo kamu suka banget sama tubuhku.”


Tangan Doni perlahan turun masuk ke celana dalam merah yang aku gunakan. Aku sebenarnya saat itu merasa sedikit malu. Karena baru kedua dadaku di hisap beberapa menit, celana dalemku langsung udah basah kuyup banget.




Doni kembali melepas bibirnya dari payudaraku. “Sayang? Kamu udah basah yaa? Sumpah celana dalem kamu basah banget sayang. Ini mah kamu kaya ngompol di celana dalam basahnya sampai kuyup kaya begini.”


“I-Iyaa sayaang, soalnya aku baru selesai menstruasi. Jadinya libidoku lagi naik- naiknya sekarang. Aku lagi




nafsuan dan sensitif banget, jadi dirangsang sedikit aja udah basah,” jawabku menjelaskan penyebab aku langsung basah kuyup kaya begini.


“Sini naik ke atas pangkuanku, sayang. Aku bikin kamu puas sampai jerit-jeritan hahaha. Sini, ayoo naik.” Doni melepaskan celana dalamku, saat ini aku sudah telanjang




bulat di hadapannya. Dalam kondisi tanpa busana sehela pun yang menempel.


Aku duduk di atas pangkuan Doni, Doni kala itu duduk bersandar di atas kasur. Sambil tubuhnya menyandar relaks ke tembok. Aku menggenggam kemaluan Doni dengan kuat, dan mengangkat sedikit pantatku ke atas. Aku berusaha




mengarahkan kemaluan Doni ke kemaluanku.


Dan tanpa membutuhkan waktu lama, karena kemaluanku memang udah basah banget. Kemaluan Doni langsung masuk ke dalam kemaluanku dengan begitu mudahnya. Kemaluan Doni yang berukuran 20 cm itu, langsung bersarang di dalam kemaluanku.




“Aaaahhh!!” jeritku ketika kemaluan Doni seluruhnya masuk ke dalam kemaluanku. Entah sudah berapa ratus kali, kemaluan Doni masuk ke dalam vaginaku ini. Namun, rasanya tetap sangat geli dan nikmat. Sampai membuatku selalu saja menjerit dibuatnya.


“Sa—Sayaang. Punya kamu masih berasa besar banget dan penuh di dalam vaginaku.




Aku mulai menggenjot kemaluan kamu yaa?” Aku perlahan mulai menggoyangkan pantatku naik turun, ke atas dan ke bawah secara perlahan.


Saking panjang dan besarnya, kemaluan Doni sampai masuk dalem banget dan terasa mentok. Dan ketika kemaluan Doni mentok ini, rasanya benar-benar bertambah




nikmat. Aku semakin mempercepat goyangan pantatku, dan semakin basah pula kemaluanku.


“Mmmhhh.... Mmmhhh.... Mmmhhh... Ahhhhh....


Mmmhhh.... Mmmhhhh... Ahhhhh....


Ahhhh... Rasanya enak banget sayaang... Ini enak banget sayaang... Ahhhh...”




Beradunya kemaluan Doni dengan kemaluanku yang udah sangat becek. Membuat munculnya suara benturan kulit yang sangat keras. Cairan kemaluanku terus menerus keluar dan berjatuhan ke kemaluan sampai ke paha Doni. Aku memang menjadi gadis liar saat itu




Aku selalu menjadi sangat liar, setiap berhubungan badan dengan kekasihku ini. Seolah seluruh sifat asliku sebagai wanita muncul. Aku adalah wanita yang berhasrat tinggi, menyukai kenikmatan, menikmati kehangatan, dan


tergila-gila dengan besar.


Cairan kemaluanku menerus keluar


yang


terus semakin




banyak. Doni terlihat sangat menikmati genjotan pantatku di kemaluannya. Pantatku naik turun, yang membuat kemaluan Doni keluar masuk dari vaginaku. Aku melakukannya sambil tersenyum menyeringai.


“Aaahhh... Aaahhh... Sayaang... Sayaang... I love you sayaang... Aku sangat menyukai kemaluan kamu.




Milikmu sangat besar dan tangguh, aku bergoyang segila ini pun. Kamu tetap tangguh dan kuat menahan tubuhku,” ujarku yang mulai maraca gak jelas.


Sementara Doni menjawab perkataanku sambil meremas kedua payudaraku. “Kamu sore ini terlihat lebih on fire ketimbang biasanya. Kamu benar-benar hebat, sayang!




Kamu melakukannya dengna begitu hebat! Aaaahhh... Shiittt! Vagina kamu nikmat bangeet!”


Setelah 15 menit aku bersetubuh dengan Doni. Aku mulai merasakan geli yang gak tertahankan di kemaluanku. Kemaluan Doni yang besar dan kekar, menyodok kemaluanku dalem banget. Sumpah




rasanya bener-bener gak bisa ditaham lagi.


Dan akhirnya aku bener- bener gak bisa nahan rasa geli dan nikmatnya lagi. “Ahhhh.. Ahhh... Ahhhh... Aku mau keluaar... Aku mau keluaarr sayaang... Aaaahhh!! Aaahhhh!! Aaahhh!”


Dan ternyata tanpa sepengetahuanku, Doni juga mencapai klimaksnya juga

Posting Komentar

0 Komentar