POV Albert
Persiapan demi persiapan kami jalani menjelang Turnament Futsal antar sekolah, sisi lain perubahan Mamah saat ini semakin Cantik dan mempesona Dewan Guru serta Rekan rekan ku diSekolah. Meskipun aku menanggapinya acuh tak acuh, namun Papa saat pulang memuji kerja keras serta perubahan penampilan mama sekarang. Cenderung lebih mirip Juru Masak Cantik Profesional dikantin Sekolah siang itu.
Aku turut bahagia dengan kebahagiaan mamah Siang menjelang itu terasa keluarga ku kembali utuh, namun semua berubah ketika pagi harinya Papa berpamitan dikarnakan harus kembali lebih awal dan menyelesaikan Tugas Lapangan yang tak bisa diselesaikan rekannya.
Aku ingat pesan Papa saat itu "Tetap Lakukan Yang Terbaik Walaupun saat ini kita serba Kekurangan." Sebelum sarapan sangat pagi dan berangkat. Emang bener si pikir ku dalam hati. Liat reaksi mamah pagi itu, meskipun melepas kepergian ayah,dari Sorot matanya memendam sesuatu yang berbeda. Hanya sebentar keberadaan ku coba memahami Apa yang Mama Rasakan.
Sedih? Marah? masih merindukan Papa? Namun rupanya belakangan saat ku lebih dewasa ini aku Paham, bahwa sorot Mata itu adalah Sorot mata memendam rasa "KECEWA"
Hingga jam Istirahat sekolah aku segera membantunya, meskipun pagi itu terlihat biasa dari sikap mama tapi aku mulai belajar atas Kesedihan dan Keprihatinan Hidup keluarga kami. Beruntung keberadaan Reina dan Damar diJam Istirahat sekolah. kakak kelas ku bisa membuat mamah lebih tersenyum bahagia.
Damar dan Reina dimata ku seperti paham expresi sedih dari wajah mamah saat itu serta bahasa tubuhnya yang tak seenerjik biasanya, sehingga sedikit banyak mamah terlihat lebih terhibur dengan Damar dan Reina kakak kelas ku saat membantunya dijam Istirahat sekolah.
Belum lagi Vinay, Sugeng, Anji, dan Lingga datang dengan candaan yang sepenuhnya tak ku mengerti. Namun ku lihat mereka bisa membuat mamah terpingkal pingkal walaupun disela sela melayani pesanan siswa Sekolah pagi itu.
Aku pun kedapur secepat mungkin membersihkan Piring, sendok, serta alat alat masak selama jam Istirahat Sekolah. Entah mengapa mamah terkesan dingin dengan kerja keras ku pagi itu, mamah seperti lebih perhatian kepada teman teman ku.
Mungkin aku ga berbakat menghibur mamah, dari segi wajah juga jelas aku kurang menarik karna memiliki kulit yang Gelap.
"Heeiii..... Yuk ke kelas" Ajak Kak Reina menghampiri ku kedapur tempat mencuci di kantin sekolah.
"Buu... Kita masuk kelas ya!!!!"Reina Berpamitan kepada mamah. Lalu menarik tangan ku didepan Mamah, aku tak sempat mengatakan sesuatu namun mama melihat Expresi ku lalu ia anggukan kepala dan tersenyum sangat manis kepada ku.
Meskipun tak ku ungkapkan karna sangat sibuk, Namun saat itu Mamah pasti sadar bahwa aku menghawatirkannya.
Mamah terlihat sangat cantik Pagi itu saat ia tersenyum kepada ku, berkat teman teman ku mamah terlihat kembali ceria. Hingga membuat kecantikannya kembali terpancar setelah sangat sibuk dijam Istirahat pagi.
*******
"Dari pagi kamu cuma sarapan sedikit lho sayang" Kata mamah sambil merangkul ku dari belakang.
"makan siang dulu gih. Bareng Kakak kelas mu Damar." Pinta Mamah lembut pada ku, tapi..... Ada perasaan aneh pada ku.
"Tinggal aja dulu itu nak. " Tambahnya yang masih tetap memeluk ku. Menikmati tonjolan kedua Payudaranya serta Wajah cantiknya yang ia tempelkan Pipinya di pipi ku.
"Yuk bro, tenang aja ntar gua bantu!!! " Seru Damar, yang sebenarnya entah ada perasaan apa saat aku dipeluk mesra mamah seperti tadi.
Setelah berakhir akibat ajakan Damar, yang aku tau hanya ingin diperlakukan seperti Tadi. Mungkin dimanja kalimat yang tepat untuk mengungkapkannya.
Karna saat terakhir mama bersikap demikian adalah saat aku masih SMP Kelas 2. Sebelum Papa memiliki masalah lalu membawa pindah keluarga ku kekota ini.
"Bro gua duluan ya...!!! " Setelah secepat mungkin aku habiskan makan siang ku, tanpa menunggu jawaban Damar aku membersihkan Piring kotor di meja sekitar ku lalu membawa kedapur untuk ku bersihkan.
Tujuan ku saat itu agar Mamah tetap ceria dan enerjik seperti sekarang, hingga beberapa belas menit terdengar suara Gadis cantik itu menyapa ku lagi di dapur kantin.
"Al!!!! Ponsel kamu masih ada kan??? " Tanya Reina dengan expresi cantiknya. Hingga aku berhenti sejenak terpana dengan kecantikannya.
"Ada kak ku simpen dikamar, kalau ku bawa sayang takut basah hehehhe..... " Jawab ku polos.
"Eummpppttt.... Ya udah deh, nii ada minuman seger buat kamu." Kata Kak Reina salah satu bidadari sekolah ini. Lalu ia berlalu kedepan bersama Damar dan Mamah. Baik banget si kak Reina tp gue ga boleh GR, mana mungkin ia mau sama orang yang dekil kayak gue.
Sesekali aku kedepan kantin membereskan beberapa piring kotor, saat jam bubar sekolah serta jam makan siang yang seperti biasa cukup Ramai. Perasaan ku semakin bersemangat saat melihat mamah semakin ceria Sambil memainkan Ponsel baru.
Saat didapur Kantin tak terlalu berantakan akupun mulai kedepan, ku kira mamah pasti lupa belanja ke pasar hari ini.
Saat aku akan ingatkan mama......
Kok mukanya sedih lagi ya?? Tatapannya kosong. Disana ia duduk di kursi sambil ditemani Bu Indah serta Damar........
Mamah menyadari kehadiran ku segera berpura pura seperti biasa.....
"Naak..... Lelah ya? Mau gantian sama mamah di dapur?? " Seperti kaget akan kehadiran ku. Padahal mama pasti tau aku bisa selesaikan bagian dapur sendiri.
"Dah selsaii ma, aku takut mamah lupa siapa tau mau belanja atau beli sesuatu buat masak besok." Jelas ku kepadanya yang terlihat bingung.
"Emh.... Makasi ya nak, mama udah pesen lewat ponsel baru mama.... Nanti ada yang anter kok.... " Menenangkan ku tapi terlihat bingung dan sedih.
"Kamu kerjain tugas sekolah dulu ya, sekalian istirahat. Jangan terlalu lelah bantu ibu, besok kamu mulai bertandingkan hihihi..... " Tambah mama, sambil menggandeng ku menjauh dari Bu Indah dan Damar yang berada dimeja etalase jualan.
"Cuph.... Mama baik baik aja ada Bu Indah dan Damar bantu mama, kamu kerjain dulu kewajiban kamu ya sayang...... " Lagi lagi mama mencium ku, serta memberi lengan ku himpitan payudaranya. Hingga aku terhipnotis menuruti perintahnya.
"I.... Iya ma.... " Jawab ku lalu berjalan memasuki rumah yang berada di belakang bangunan kantin sekolah.
Entah perasaan apa saat itu hadir lagi, kalau dipikir beliaukan ibu ku. Belum lagi seperti menyembunyikan sesuatu dari ku, aku pun berjalan keluar jendela kamar.
Mengendap ngendap, mengitip aktifitas mama bersama Damar dan Bu indah di kantin dari atas. Tapi kok ga ada di meja jualan kantin ya? Yang ada kak Damar sendiri.
Aku pun mengeser keatap lantai 2 kamar rumah, rupanya......
Mama sedang menangis dipelukan bu Indah!!! Meskipun bukan tangisan lebay, aku takutnya tangisan Haru.... Meski tak terdengar oleh ku, berkali kali Bu Indah mengusap ngusap punggung mama.
Terkadang juga menepuk nepuk pelan punggung mama.
Ada apa ini....??? Apa yang mama sembunyikan dari ku???
Kalau sekarang aku hampiri mereka pasti mama berpura pura lagi, belum lagi saat ku berjalan kesana mereka akan tau kedatangan ku yang pasti terlihat bu Indah.
Lebih parah mamah malah bisa berbalik memarahi ku nanti.
Setelah berfikir resikonya aku akan menghampiri mereka berdua disana, tapi.......
Datang Dua orang yang membawa beberapa bungkus bahan makanan untuk mama berjualan besok.
Lagi lagi mama dengan cepat berubah sikap dari sedih menjadi terlihat biasa bahkan berterima kasih kepada para pengantar belanjaan, yang mama pesan memberikan senyum manisnya.
Damar, Mama dibantu bu Indah merapihkan bahan makanan yang kebetulan siang itu tak terlalu Ramai.
Mama kenapa ya......???
Beberapa Wali murid sore itu menemani mama, dari Expresi mama jadi terlihat bahagia. Ada apa lagi ya.....??
Kayaknya pada tertarik sama Kelezatan masakan mamah deh. Hingga akhirnya.....
"Al..... Sayang.... Mamah punya langganan baru lho..... " Kata mamah dengan wajah ceria sore itu bahkan cenderung manja. Karna menjelang pertandingan esok kami tak berlatih terlalu lelah.
Mama sebenernya kenapa ya....????
*******
POV Anthony
Shit!!!!
Gua kira Istri bakal tertarik nonton anak anak Main pertandingan Pertama lawan SMA Negri ** Siang ini. Tenang, tenang, semoga istri ga Curiga!!!!
DiKerumunan penonton yang sangat ramai dan Riuhnya Kemenangan Tim kami, aku harus sedikit memainkan Drama.
"Lingga, Vinay, bersama Istri saya dan Bu Anjani dirumah nanti langsung cek luka,memar kaki Sugeng dan Anji." Perintah ku kepada mereka.
"Sayang... Kamu gpp kan pulang dirumah sama mereka?? Sekalian dibantu Bu Anjani buat urut andai emang kaki ada yang terkilir atau salah urat. Pertandingan Turnament masih panjang lho."pinta ku kepada Istri ku Indah. Sambil menyerahkan kunci mobil.
"Iya gpp kok.... Kita cek memar dikaki mereka supaya dapat perawatan. Iya kan Bu?? " Kata istri ku.
"Iya... Kalau saya ga bisa nanti secepatnya kita cari tukang urut atau diKompres." Kata Bu Anjani.
"Al.... Saya paham kamu mungkin lelah, apalagi bermain bagus sekali tadi. Tp kita harus tetap pastiin dan jelasin Memar diPaha Pram keOrang tuanya. Jadi Saya sama Al bakal Anter Pram sampe rumah dan jelasin ke orang tuanya." Dengan Serius, Rencana dan arahan ku kepada team dan Istri ku. Dan Sepertinya mereka tak curiga hehehehe.....
"Koko kalau gitu anter Pramono pake mobil aku aja.... " Aaahh dara pujaan ku Angela pengertian juga.
"Aku ikut ya, sekalian tuh biar ku rawat lecet di lengan Albert...... " Pinta Reina. What The Fuck!!!! Reina kok perhatian sih ama si Albert???
Tapi masuk akal si, selain moment come back dari Tim ini sejak Al mulai bermain. DiPertandingan tadi itu Albert memang membawa tim ini berbalik jadi Unggul dan menang.
Ga heran selain jadi Siswa Pemberani tapi ia juga jadi Bintang Lapangan malam ini. Selain berani beradu Body, kecepatan serta tendangan keras jarak jauh Al memang benar benar Talenta Albert saat bermain bola.
Walaupun Tingginya masih dibawah kakak kelasnya. Kudu muter otak lagi nih gmana caranya bisa berduaan ma Angela di jalan nanti.
POV Albert
Suasana Euforia Kemenangan kok jadi Horor ya pas tadi Pak Tony memberi arahan, ku kira mamah aja yang expresi wajahnya bisa cepet berubah. Ibu Indah juga!!!
Akh!!! Mudah mudahan Perasaan aku aja....
"Ma... Aku anter pak Tony dulu ya..... " Pamit ku kepada mama. Sebenarnya kaget juga tau mamah nonton aku membawa Tim ini Menang Siang itu.
"Ia naak, jagain Pram ya.... Takutnya cederanya jadi parah." Kata Mamah Siang itu.
"Mama gppkan bantu temen aku?? Atau....... " Sebenernya aku pgn rayain kemenangan ini sama mama. Tapi, sebelum selsai bicara Bu Indah memotong pembicaraan ku dengan mamah.
"Kamu tenang Aja, ada Ibu Al. Mamah kamukan udah kayak Kakak Ibu juga.... " Kata Bu Indah sambil Merangkul lengan ku. Hingga lengan ku menempel di payudaranya. Wajah Bu Indah tersenyum manis kepada ku.
Meskipun demikian aku sendiri sebenernya heran, kok Bu Indah kayak yang pura pura ga marah saat Pak Tony sama si angela bertemu mata????
"Al!!!! Ayoookk!!!!" Ajak Angela manja kepada ku dengan wajah cantiknya. Pertama kalinya aku diajak jalan sama wanita cantik lainnya.
"Bu, kami pamit ya..... " Kali ini Reina merangkul lengan ku. Mulai menarik ku menjauh dari Mamah, wajah mamah lagi lagi tersenyum sangat cantik kepada ku. Sebelum aku palingkan wajah ku dari dirinya.
"Nanti mamah pasti Masak Makanan Kesukaan mu sayang..... " Kata mamah saat ia sadar aku tak ingin meninggalkannya. Akan segera lebih jauh dari tempatnya berdiri bersama Bu Indah.
"Ia Maahh......!!! Aku akan segera Pulang.... Hehehehehe...... " Lalu aku membalikkan Badan ku, Namun entah mengapa diGOR InDoor Terang benderang saat itu. Terasa amat sangat Gelap di sekitar ku.
Tangan Kanan ku yang tadi diRangkul Kak Reina, salah satu Kakak Kelas tercantik dikelas ku kini berubah menjadi ku rangkulkan tangan kanan ku di bahu kepadanya.
Sama sekali aku ga ada rasa suka......
Sama sekali tak ingin terlihat sok akrab......
Aku rasakan sesuatu yang mencekam, gelap dan hitam menyelimuti ku saat itu......
Hanya saat merangkul tubuh Reina dari samping, aku merasa dibimbing melangkah dalam gelap, saat ku rangkul tubuhnya aku merasa ia membawa ku ketempat lebih baik dari tempat Gelap Mencekam saat itu. Hingga saat........
"Al.... Al.... Kamu gpp....?? " Suara lembutnya dan Wajah cantik Reina menyadarkan ku. Saat itu aku seperti kembali ke dunia normal.
"Perasaan aku kok ga enak ya Re...... " Kata ku lirih, lalu menundukkan kepala ku.
"Kamu tenang aja, apapun yang terjadi.... Aku akan selalu ada diSisi kamu oke." Kata bidadari disampingku. Dengan senyumnya yang mengembang, tangannya yang putih mulus erat menggenggam tangan ku yang sangat kontras dan berbanding terbalik dengan Reina.
Saat diperjalanan pulang ke rumah Pram, ia berterimakasih kepada kami mau mengantarnya pulang. Saat tiba di rumahnya keluarganya menyambut kami, karna tayangan pertandingan kami disiarkan di channel TV Lokal Kota kami.
Orang tua Pramono atau kami akrab panggil Pram, berterima kasih dan memaklumi Memar akibat Tabrakan saat pertandingan tadi Siang.
"Namanya laki dek, wajar body kontak sama lawan. Biar ga lembek juga Badan. " Begitulah pendapat ayah Pram, saat merayakan dan menyambut kami di rumahnya yang Terasa Mewah bagi ku.
"Re.... Sekalian ya.... Makasih dah ikut anter kita, Al dari Rumah Reina nanti kamu naik Ojol ya.... " Degg!!!! Lagi lagi, apa apaan ni Pelatih!!!! Berarti tadi itu cuma akal akalan aja.....
"Heii... Ayuk... Kok bengong.... Minum dulu dirumah ku yuk....!!" Ajak Kak Reina turun, yang Rupanya Rumah menyerupai Kastil ini adalah Rumahnya!!!!!
"Ia pak!!!! Hati hati diJalan ya....!!! Byeee...!!! " Aku yang masih bengong, kagum, dan bingung. Tersadar, pak Tony dan Angela rupanya pergi berdua!!!!!!
Sial!!!!!
"Kamu kenapa si Al, kok kayak yang panik Gitu....??? " Tanya Reina lembut.
"Ya ini ni kak.... Kenapa aku turun disini??? Apa mereka itu...... " Sambil melihat Mobil Angela berbelok diKemudikan Pak Tony menjauh dari rumah Reina.
"Ya ampun Al... Kamu kok parno banget sii dari tadi hihihi...... Ya udah tenang, Security rumah aku jago ngebut pake motor. Akan ku minta ia antar kamu cepat keRumah." Reina pun memanggil salah satu Orang yang ia janjikan pada ku.
"Ini pak Toto... Ia akan....... " Belum sempat kak Reina selsaikan kata katanya ku Kecup keningnya dalam dalam. Dan cukup lama, awalnya matanya terpejam. Saat ia perlahan buka matanya ku lepas cumbuan ku padanya.
"Makasi banget ya kak, kamu memang terbaik buat aku." Sambil ku pegang kedua bahunya. Wajahnya yang memerah tersenyum melihat aku sangat bahagia diberikan bantuan olehnya.
"Gass Poll pak!!!! Ibu saya sendiri dirumah takut ada apa apa!!!!!" Wajah bengis Keamanan Reina yang tadinya terlihat kesal melihat Putri majikan nya ku Cium pun memangutkan kepalanya saat ia paham apa yang sebenarnya terjadi.
Hanya dalam 7 menit, aku sudah sampai dengan skill kebut kebutan yang dimiliki Keamanan Rumah Reina.
"Mau saya anter sampe dalem dek?? Kayaknya sepi banget rumahnya." Tawarnya, mungkin melihat ku bingung didepan rumah sendiri.
"Gpp bang, ada apa apa nanti saya kabarin kak Reina...... " Kata ku padanya.
Setelah ia berlalu aku mengamati dari tempat cukup aman dan tak dari arah rumah Ibu Indah tentunya. Jaga jaga Bu Indah atau siapapun tau aku sudah dirumah.
Lagi pula saat melalui rumahnya malah terlihat sepi, andai benar yang mama mengucapkan memasak masakan Fav ku seharusnya mamah dari tadi dirumah memasak Opor Ayam makanan kesukaan ku.
Kebetulan bagian rumah yang menghadap jalan ini adalah Pintu Dapur.
Sedikit aku bersusah payah aku memanjat Tembok sekolah, yang menghubungkan ke bagian Rumah ku dan sisi bangunan sekolah.
Dari sana aku akan mengendap ngendap akan menelusuri rumah ku dengan masuk kePlapon Rumah yang bagian dari aset sekolah.
Setelah terlihat Mobil Bu Indah yang biasa digunakan suaminya dan beberapa rekan ku terpakir di halaman parkir, ternyata benar saja mereka kemungkinan ada dirumah ku saat ini.
"Hihihi..... Kalian ini bisaaa aja..... Ya sabar dong gantian..... Ya kan ndaah..... " Suara mamah centil ditempat TV keluarga, yang hanya dihalangi lemari besar pajangan di ruang tamu agar tidak terlihat terlalu Kosong sampai Dapur.
"Tau nii..... Manjanya lebih lebih dari pada kayak bayi Guede.....!!! Hihihi...." Suara Bu Indah terdengar Manja...... Saat itu membuat berdebar debar penasaran apa yang mereka lakukan????
Aku sendiri sedang berusaha mencari tempat yang pas membuat lubang. Agar bisa melihat apa yang mereka lakukan didalam sana.
"Duh ayo doong, rugi saya ni kalau ga kebagian. Dari tadi juga siSugeng sama Anji yang baru kebagian Jatah" Kata Vinay.
DEGG!!!!!
JATAH????
"Sabar dong nak.... Ibu juga tadikan masak dulu makanan buat anak ibu.... "Kata mamah lalu Suara mamah dan mereka berempat pun hening.
Sesekali hanya keluar sedikit ada suara desahan Lingga maupun Vinay.......aku mencoba membuat lubang agar tau jatah seperti apa yang mereka mau dari mama.
Setelah setenang mungkin aku berhasil membuat lubang kecil, hanya terlihat Vinay duduk menyender keTembok.
Sayang sekali lubang ini hanya bisa sampai paha yang ditutupi slimut sampai dadanya.
Rupanya Vinay duduk beralaskan Matras dengan slonjoran kaki memanjang kedepan. Sesuatu bergerak gerak naik turun diPaha Kanannya yang tertutup selimut.
Naik turun, menyusuri Paha Vinay sehingga aku semakin penasaran akan membuat satu lagi lubang disisi lain agar bisa melihat lebih jelas kedalam.
"Udah dong nak.... Ntar ada yang liat..... Hihihi" Samar samar terdengar suara mama manja kepada Vinay. Emang kenapa kalau ada yang liat??? Apa yang salah??? Aku pun semakin penasaran.
"Ga akan Bu.... ............" Kata Vinay, selanjutnya Vinay berbisik, berkata tak jelas yang tak bisa ku dengar jelas. Apalagi dengan tempat ku mengintip, pandangan ku amat sangat terbatas.
Hingga terdengar suara yang membuat aku merinding, serta Penis ku menjadi Tegang.
"Eeemmmhhh..... Nak Vinay.... Aahhh...... " Kok mamah yang jadi mendesah ya...?? Ada apa sih ini.... Belum lepas rasa penasaran ku kembali terdengar suara yang membuat ku makin merangsang.
"Cuph..... Cuph........" Suara apa itu?? Ciuman atau dicium?? Atau akh, semakin cepat ku coba membuat lubang disisi yang lebih pass kearah dalam. Menggunakan Paku bekas yang ku temukan di sekitar tempat ku mengintip.
Hingga akhirnya setelah beberapa menit, dari tempat ku mengintip diDalam ku lihat mama duduk disamping Vinay mengenakan kaos Tank Top ketat warna putih. Yang baru sekarang ku lihat, menampilkan kedua Payudaranya yang Besar selama ini tertutup semua pakaian longgar yang ia kenakan sehari hari.
Rupanya yang bergerak gerak diDalam selimut yang Vinay kenakan itu adalah satu tangan mama!!!!!!! Mereka duduk bersebelahan.
Hal yang membuat Jantung ku semakin berdegup kencang adalah, Rupanya mama duduk di samping Vinay selain mengenakan Tank Top ia juga mengenakan celana Pendek yang tentunya memamerkan Kedua Paha Mulus nya.
Ku lihat juga tangan Vinay sesekali meraba, mengelus paha putih mulus dan berbulu mama. Lalu berpindah entah kemana. Karna lubang ini cukup kecil, sama seperti lubang pertama yang tak bisa melihat kepala dan wajah mereka.
Antara perasaan perasaan bingung dan marah aku pun segera keluar dari Plapon. Aku berjalan keluar pelan pelan, lalu turun hingga sampai disisi dalam sekolah.
Aku berjalan secepat mungkin menuju rumah, lewat dalam sekolah. Supaya lebih jelas apa yang terjadi didalam rumah. Tepatnya diRuangan keluarga rumah itu. Tetapi.......
"Heiii Al!!!!" Setengah berteriak Sugeng memanggil ku dari kantin. Namun ku abaikan, aku hendak masuk ruang tamu yang pintunya tak tertutup.
"Minum dulu bro santai...... Kita cheers dulu nih rayain kemenangan Bro!!!! " Seperti menahan ku di depan Pintu. Padahal hanya tinggal berjalan beberapa langkah lagi melewati lemari yang menghalangi ruangan keluarga.
Terdengar deru langkah dan pintu kamar ditutup dari dalam, SIAL!!!! Sepertinya Mereka tau kepulangan ku.
"Sugeeeeng.....!!!! Jangan ganggu Al dong, dia lagi capek. Sini Al duduk dulu minum air dulu ini.... udah ibu bawain..... " Kata bu Indah, Siang itu terlihat semakin Cantik. Membawakan ku segelas air putih.
"Gmana Al, kamu sendiri bener lecet aja bagian lengan?"Tanya bu Indah penuh perhatian saat duduk di ruang tamu. Hingga aku lupa tentang mamah. Tapi......
"Anak mama dah pulang, bentar lagi mateng kok sayang makanan Favorite kamu hihhihi....... " Mama juga keluar dari ruang keluarga, tapi kok pakaiannya salin ya?? Ia mengenakan pakaian longgar rumahan tertutup sampai bawah. Duduk di samping ku tak biasa mamah memeluk ku dari samping manja bagai aku ini adalah kekasihnya.
Sepertinya mama menyambut ku sebagai Anaknya yang membawa kebanggaan bagi keluarga dan Sekolah ini tentunya........
"aaaa..... bu..... Saya ga bareng pak..... " Belum selsai ku katakan kata kata ku menjelaskan.
"Ibu paham kok nak, kamu ga salah.... Kalau ibu diposisi kamu, pasti ibu juga ga bisa menghindar. Hihihi......" Jujur saat itu aku masih bingung dan mencerna kata kata bu Indah. Namun......
"Bagi Ibu sekarang, ada Kamu dan Mamah kamu Al...... Ibu sudah Bahagia jadi bagian dari kalian." Bu Indah menyandarkan tubuhnya disisi Kanan ku. Alaaaahhh..... Enak banget si diApit 2 wanita dewasa yang Cantik dan Sexy hari ini.
Kedua Payudara mereka menghimpit badan ku dari kiri dan kanan.
"Wah wah.... Pahlawan kita beruntung banget hari ini." Sapa Lingga yang ke ruang tamu dari dalam rumah mengenakan Kaos dan celana bola pendek.
"Ia ni, eh bener loe ga ada cedera, minggu depan tetep kita harus jaga kondisi. " Tambah Vinay.
"Ga ada, paling berasa lelah banget si hari ini. Trus laper hehehehhe..... " Sial kok gue jadi ga marah ya ma mereka, apa karna sekarang mama dan Bu Indah berada disisi gue ya?
"Ya ampun naak..... Dari tadi mama urusin anak orang, tapi mamah sampe biarin anak mamah kelaperan. Tunggu bentar sayang, mama siapin dulu ya. Anak ku ini pasti kelaperan." Mama pun bangkit, dan berjalan menuju dapur.
Rupanya baju tanktop mama dilapis dengan Baju rumahan longgar agar tak terlihat sexy saat ku Pulang. Anehnya kenapa aku ga bisa marah ya? Apa karna mereka berdua menyambut ku mesra saat ku pulang??
"Aku ikut deh Kak!! Aku juga laper ni..... " Bu Indah pun beranjak meninggalkan ku bersama Lingga dan Vinay menuju dapur. Saat itu aku sadar, walaupun pakai baju kaos hitam longgar namun bu Indah berkeringat cukup deras.
Mereka berEmpat pamit saat Mamah dan Bu Indah sibuk di dapur, ku manfaatkan mengecek kamar tamu.
Hemhh..... Berantakan.... Sepertinya saat ku Intip tadi, Bu Indah bersama Lingga menggunakan kamar ini.
"Sayaang, katanya laper..... Kok malah mau tiduran?? " Kata mamah, tepat disaat aku duduk mencari petunjuk di kamar tamu. Ia sedang berada di meja makan.
"Enggak mah.... Aku lagi cari Tas ku..... " Sekenanya padahal sama sekali aku maupun mamah meletakkan tas di kamar tamu.
"Ini lho Al Tas kamu.... Tuh ponsel kamu.... Kayaknya banyak pesan dan telfon masuk dari Reina hihihi....... " Kata bu Indah saat aku berada di ruang keluarga.
Saat ku mainkan Ponsel ku, di ruang keluarga bu Indah dan mamah seperti berbisik bisik di dapur centil berdua. Tapi tak ku hiraukan, hanya cukup aneh saat aku berada di pintu Dapur yang terhubung ke jalan saat ku datang sekitar 50 menit lalu, semua terasa Hening.
Setelah kami bertiga makan siang, aku pun ketiduran di ruang keluarga.... Semakin bahagia saat mama menemani Istirahat siang ku yang hanya beralaskan Matras.
0 Komentar