Aku tersadar saat wangi lembut memanjakan hidung ku, mama pasti abis mandi dalam hati ku berkata. Lalu menarik slimut agar lebih rapat menghangatkan tubuh ku sore itu. Namun.......
"Beneran ni gpp ndah....?? " Suara mamah.
"Ia udah asal nanti jangan terlalu malem ya.... Hihihi..... " Kata mamah. Yang ku sadari ia menelfon melalui ponsel.
"Ehm gmana ya....?? Kita pikirin nanti deh... Hihihihi...... " Kok mamah bahasanya jadi gaul gitu si?
Aku pun duduk diMatras, mama pun membuka pintu kamar. Sungguh terperangah saat itu melihat penampilan mama sore itu.....
Mama mengenakan Celana Longgar, yang namun menjiplak bentuk Paha dan Bokongnya menjadi sangat Indah. Belum lagi pakaian mama jenis kaos ketat branded memiliki belahan cukup rendah. Aku bingung sejak kapan mama membeli pakaian itu.....
Busana itu pemberian Bu Indah kah?? Atau....
"Sayang udah bangun..... " Sapa mamah sepertinya kaget dan di luar dugaan aku sudah bangun.
"Udah ma.... Mamah mau kemana?? " Tanya ku padanya. Mamah pun terlihat sangat gugup.
"Hmmm..... anu nak....... Mama itu.... Mau anter Bu Indah sayang..... Ia mau anter Bu Indah. Hihihi...... " Kata mamah, yang mulai tak nyaman aku memandangi kedua payudaranya cukup terExpose.
"Beneran ma...? Pakai pakaian sexy kayak gitu??? " Tanya ku. Sebelum selesai ku berkata mama melangkah kemamarnya. Tak nyaman dengan mata ku yang Nakal.
"Ya engga dong sayang mama pake jacket ini. Pake hijab juga nanti..... Kamu mandi gih!!!! Keburu malem nanti masuk angin nak." Setelah mengenakan Jaket Jeansnya memang mama tak terlihat sexy seperti tadi.
"Ya udah cepet mandi, nanti mama keburu dijemput Bu Indah lho al." Suruh mama kepada ku.
"Sayaaang mamah pergi dulu ya, makan malem kamu ada di meja nanti angetin aja." Teriak mama dari arah dapur.
Setelah pintu dapur tertutup aku mengintip dari kaca dapur. Ternyata mama dijemput Mobil sedan Lingga!!!!!! Sempat terlihat Vinay dan Lingga duduk di belakang bersama Bu Indah yang tak mengenakan Hijab begitupun mamah yang bergabung jari berempat duduk berhimpitan.
Kali ini mereka terlihat tak seperti berbeda usia namun seperti pemuda pemudi yang hendak merayakan malam minggu!!!!
Tak mungkin sore menjelang malam itu memanggil mamah keluar hanya mengenakan Handuk, diKamar mandi aku hanya merenung apa yang harus ku lakukan??
"Dimana loe bro!!!" Suara tyo salah satu teman ku menelfon ku sore itu.
"Dirumah bro.... Gmana gmana... Ada tugas apa aja tadi?? " Tanya ku karna tadi aku tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar.
"Ga banyak sih bro, serius lho dirumah?? Gua kira lo lagi rayain kemenangan ma tim elu diCafe ******* !!! Gua liat tim elu, Bu Indah sama...." Kata Tyo tertahan.
"Sama siapa bro??" Tanya ku penasaran.
"Gua ga yakin sbnernya, tapi tadi mirip nyokap elu siBro.....!!!! " Hati ku terasa sakit saat itu. Kenapa mamah bohong ma aku?
"Elu salah liat bro!!!! Nyokap gue ada di bawah ni, dia di rumah..... Apalagi bokap gua lagi ada dirumah ni.... Kita lagi kumpul hehehhe...... " Tuhan kuatin hati gue. Semoga Tyo yakin sama penjelasan gue yang bohong.
"Ohh gitu ya, sorry bro sorry, sehari ga makan masakan Bu Anjani jadi kebayang gue bro.Salam ma bu Anjani ya. Jadi pengen cepet cepet senin gue nih hehehehe...... " Kata Tyo.
Setelah beberapa saat berbasa basi, aku segera meluncur keCafe ******* itu dikawasan braga. Sengaja aku mengenakan Hoodie Hitam berTopi, aku kali ini ingin benar benar tau bagaimana mereka andai aku tak ada di sekitar mereka.
Di kawasan Titik Nol kota Bandung yang penuh sejarah itu, aku memasuki salah satu Cafe yang dimaksud Tyo teman ku sekaligus langganan mamah. Setelah ku Pastikan lantai 2 Cafe Tersebut aman, ku melangkah perlahan sambil menundukkan wajah ku.
Aku harap dengan Topi dan Kupluk Hoodie ku bisa memecahkan misteri apa yang mereka sembunyikan selama ini. Hingga akhirnya.....
Itu dia.....!!!!!
Lutut ku gemetar, dada ku terasa sesak saat itu melihat mama menari nari diApit Vinay didepan serta Anji dibelakangnya. Mamah terlihat sangat ceria, dan menikmati dekapan Vinay menari nari mengikuti irama Musik DJ menjelang malam itu.
Jacket Jeans mama tak ia kenakan ia tampil sexy dengan kaos tipis u van see disana, kemeja yang Vinay kenakan juga sudah terbuka beberapa kancing. Otomatis Vinay menikmati himpitan payudara mama maupun mulusnya bahu serta lengan Mama diPelukannya.
Belum lagi gerakan demi gerakan Tarian mereka seolah olah saling berpenetrasi gesekan kelamin satu sama lain.Anji dibelakang mama seperti menusuk nusuk belahan Pantat mama yang mengenakan celana longgar namun cukup tipis menjelang malam itu.
Saat Vinay mengucapkan sesuatu seperti menyuruh Anji mengambil minuman, Anji pun menjauhi mereka berdua. Kemeja di pinggir lantai dansa yang terlihat cukup redup dan gelap dari tempat ku berdiri.
Saat kembali ku arahkan mata ku kepada Mama dan Vinay malam itu, aku dikejutkan dengan kenyataan mama berCiuman Panas dilantai dansa yang penuh dengan pasangan lain maupun sekedar berjoget menikmati musik disana.
SeBinal ini kah mamah ku...???
Mereka berdua berhenti menari meski musik mengalun semakin keras mereka berdua memanfaatkan redupnya lantai dansa dan keramaian untuk saling bergelut cumbuan satu sama lain, kedua tangan tangan Vinay meremas remas Pantat mamah. Seolah tak mau kalah satu tangan mamah memeluk punggung Vinay erat erat, tangan lainnya menahan kepala Vinay agar percumbuan dan pergulatan lidah mereka tetap berlanjut.
Semakin dalam bergulat lidah saling memberikan cumbuan terbaik satu sama lain tentunya. Bahkan dengan ayah tak pernah aku melihat mamah berciuman seperti itu, paling hanya sekedar kiss pipi atau kening.
Andai aku berpikir mamah diGoda atau diRayu akibat paksaan, aku rasa tidak. Malah terlihat mamah sama sama Agresif bahkan serasi bermesraan dengan Vinay disana. Hanya satu pertanyaan ku sekarang, SEJAK KAPAN?????
Tak lupa ku abadikan moment mereka di ponsel ku, yang tak kalah seru adalah saat Lingga hadir menghampiri mereka membawa minuman mamah mengucapkan terimakasih lalu sambil menari Mamah menarik Lingga agar Bercumbu juga dengannya!!!!!
Didampingi Lingga dan Vinay dua Remaja lebih tampan dan gagah dari Sekolah, mama merangkulkan kedua tangannya menari sambil diCumbui leher dan bibir, tangan Vinay dan Lingga pun aktif meraba Payudara dan Bokong mama.
Reaksi Mamah lagi lagi sangat mengejutkan bagi ku, ia Tertawa Bahagia bahkan bersama pengunjung lain berteriak kegirangan diArea area sensitifnya diRaba Dua remaja tanggung.
"Bro nyokap ada di rumah?? " Pesan masuk dari Damar yang menggangu layar ponsel saat aku merekam aktifitas mamah yang liar dengan Ponsel ku. Aku pun berjalan menuju dekat pintu Toilet, Disana sedikit tak berisik penerangan juga cukup bagus. jaga jaga andai Damar menelfon ku saat itu.
"Ia bro ia di rumah, da apa bro?? " Kukirim pesan balasan. Ternyata berkali kali ia telah menelfon ku.
"Gpp bro gua mastiin aja, Congrat atas kemenangan elu bro. Jaga nyokap elu, pasti sekarang lagi saat saat berat elu Hibur dia, dia masih sedih karna prilaku bokap elu." Lalu ia melampirkan sebuah Foto Profil medsos, yang memperlihatkan Ayah bersama wanita muda dan Cantik terlihat mesra. Aku baru tau sekarang mengapa kemarin mamah terlihat sangat sedih.
Aku pun terduduk didekat pintu toilet itu sudah merasa tak kuat dengan Ujian hidup ku hari itu...... Ku sandarkan kepala ku di dinding menatap kosong kedepan seolah tak percaya mengapa begitu Pait kenyataan Hidup ku saat ini. Setelah berkali kali aku berteriak yang tentunya kalah telak dengan dentuman musik dicafe itu. Tetapi tak lama kemudian........
"Albert!!!!! Sejak kapan kamu disini!!!!!???" Bu Indah terlihat sangat kaget, setelah mengangkat topi ku. Baru ia keluar Toilet, Yang baru kusadari di lantai 2 ini adalah satu satunya Toilet tamu pengunjung Cafe ini.
Terlebih lagi, beberapa kali aku sempat berteriak Histeris melampiaskan betapa sakitnya hati ku Malam ini. Sebelum aku duduk merenung meratapi nasib diCafe itu. Sepertinya aksi ku mengundang perhatian bu Indah saat itu.
Hingga karna kecerobohan dan sakit hatiku sendiri bu Indah tau bahwa aku mengikuti mereka.
Beberapa mata fokus melihat ku, Sugeng yang menahan seperti ingin bicara pada ku Dorong kebelakang hingga ia duduk di tangga.
"Al tolong berhenti Al!!! Dengerin penjelasan ibu Al!!!! " Teriak Bu Indah saat itu yang mulai panik karna aku bersikap kasar kepada Sugeng.
Secepat mungkin aku berjalan meninggalkan mereka, jujur saat itu aku sangat CEMBURU!!!! dengan kondisi fisik seperti ini. Sama sekali tak menarik bagi mereka untuk diajak bersenang senang.
Bahkan mamah ku sendiri tega berbohong padaku agar bisa bersenang senang dengan pemuda yang Tampan dan gagah, tak lain adalah kakak kelas ku sendiri.
Tuhan benar benar tak adil kepada ku!!!!
"ALBERT......!!!! MAAAFIN IBU AL.....!!!! Maafin Ibu!!!!!" suara Bu Indah berteriak histeris lalu melemah. Di luar Cafe aku berlari karna tak mungkin ia bisa mengejar ku, ia hanya bisa memanggil nama ku disana.
Ku tutup telinga ku lalu berlari meninggalkan Bu Indah, suara suara itu benar benar membuat ku MUAK!!!!
Aku pun berlari semakin cepat menyebrangi jalan...... Aku merasa bebas.....!!!! Namun suara Bu Indah semakin KERAS Memanggil ku kali ini Dan ............
"TIIIIIIIIIIIIIIIIIIIINT....... BRAK!!!!!! " Aku terpental dan jatuh tersungkur diaspal, ku pegang kepala sebelah kanan terasa basah sekali sambil kembali bangkit berdiri.
Ku kira Keringat banyak baget menetes sampai pipi kanan ku, tapi kok berwarna merah ya?? Sial ini DARAH!!!!
Aku pun bangkit berjalan meinggalkan area itu kejadian aku ditabrak sebuah angkot.
Hingga sebuah sedan mewah menghalangi langkah ku, pria itu sepertinya ku kenal!!!! Ia turun dari kursi kemudian menghampiri ku cepat lalu memegangi bahu ku erat.
"Kamu kenapa??? Dek Al!!! Kamu kenapa???" Bibir ku terasa keluh pandangan ku kabur untuk mengucapkan sesuatu. Nafas ku pun terasa sangat berat saat itu.
"Albert..... Kenapa kamu sampe kayak gini Albert..... Albert.....Huwaaaaa huhuhuhu.... albert.....!!!!! " Kak Reina memeluk ku sambil menangis histeris, setelah turun dari Pintu Penumpang sedan mewah itu. Yang dikendarai Pria tadi.
"Aku..... Aku.... Kak.... Gelap aku ga bisa..... " Setelah menahan rasa sakit dan sesak didada secara bersamaan aku tak ingat apa apa lagi.
*******
Suara gemuruh petir dan hujan membangunkan ku malam itu, belum lagi suara suara desahan yang berasal dari Ruang keluarga..... Heh!!!! Desahan??? Sial!!!! Kenapa badan gue berat banget??? Rupanya aku diperban. hhhh... hhhh....hhh..... Setelah ku atur nafas, ku coba berdiri mendekati tembok sumber suara itu.
Kamar ini hanya berdinding triplek, dengan ruangan sebelah ke ruang keluarga. Kebetulan sekali ada paku tembok cukup besar, setelah bersusah payah melubangi Triplek itu ku arahkan bola mata kanan ku kelubang dan seolah belum berakhir aku pun melihat adegan panas malam itu.
Gerakan Pantat seorang pria menghentak hentak cukup cepat melesatkan Penisnya yang putih besar dan berurat kedalam Vagina Wanita yang membelakanginya.....
Rintihan dan desahan mereka saling bersahutan satu sama lain, meskipun terdengar kadang samar.Namun suara benturan selangkangan dan Pantat mereka melantun membawa harmony menggairahkan bagi siapaun yang mendengarkan dan melihatnya saat ini..... Ku perhatikan betapa mereka berdua menikmati peran pasangannya masing masing.
Wanita di depannya menarik kepala lelaki dibelakangnya agar mendekat ke wajahnya, mereka berdua bercumbu tanpa menghentikan sodokan demi sodokan birahi malam itu.
Aku dalam kondisi yang lemah, namun sangat menikmati aksi lelaki itu berulang kali menggenjot memek wanita itu hingga merintih keenakan..... Hingga batang Penis ku tegak sempurna malam itu,Menyaksikan aksi sex yang seru.
Setelah beberapa menit berlalu, tanpa melepas Penisnya pria itu membalikkan perlahan Tubuh wanitanya menjadi terlentang. Setelah mereka berdua berciuman dalam posisi Missionary cukup lama, Sang lelaki itu mulai mengayunkan lagi batang Penisnya keVagina wanita itu dengan tempo pelan dan dalam, kedua kaki sang wanita itu pun melingkar mesra diPinggul lelakinya. Menandakan wanita itu tak mau melepaskan genjotan diMiss V nya bergerak tetap stabil.
Sang lelaki saat itu terlihat menggenjot Vagina wanita itu sambil mencumbu leher, pipi, sesekali mendesah di telinga betinanya.
Akupun menurunkan celana Boxer ku mulai mengocok penis ku sambil kembali mengintip aksi mereka. Benar benar mimpi basah yang sempurna malam itu.
Kali ini sang lelaki menggenjot Vagina wanita itu semakin cepat dan penuh tenaga, meskipun aku tak punya pengalaman sex aku tau ini semua adalah Mimpi basah ku. Jadi tak ada salahnya aku menikmati aksi sex yang menggairahkan itu, sambil mengocok manja penis Hitam ku malam itu.
Mereka berdua saling meracu kali ini satu sama lain tak jelas yang mereka katakan, apalagi pandangan mata ku kabur, ku lihat sang lelaki pun ku lihat menggenjot dengan tempo tak beraturan. Aku yang mengintip semakin cepat mengocok Penis ku agar bida menuntaskan coli ku malam itu. Hingga Akhirnya.......
"Aku keluar Anjani!!!!!! " Suara Damar menyeringai jelas !!!!
"Aaaaaakkkhhhh....... DAMAR!!!!!!! " Diringi jeritan manja suara mamah!!!!
"Aaaahh...... Aaaaahhh.... aaaaahhhh....." Beberapa tembakan Sperma ku lepaskan di dinding kamar tamu malam itu.
Bersahutan dengan erangan dan lolongan kenikmatan Mamah dan Damar Malam itu. Aku sangat menikmati mimpi basah itu, tak ku duga dalam Mimpi basah ku Mamah dan Damar bisa melakukan hubungan Sex yang begitu membuat ku bergairah untuk melakukan Onani.
Setelah gelombang klimaks ku reda sambil mengintip aksi aksi Sex yang rupanya Mamah dan Damar Malam itu, aku pun mencoba memastikan bahwa ini hanyalah "MIMPI"
Mamah??? Damarrr???? Bagaimana bisa???? Sampai kembali terasa pusing dan sesak dada ini terasa. Sambil memijat mijat kepala ku sendiri.
Aku pun berjalan menuju pintu kamar setelah melihat dan memastikan antara Mamah dan Damar saat itu sedang berciuman mesra dan berpelukan mengakhiri aksi memacu Birahi mereka.
Saat ku Dorong beberapa kali pintu kamar tamu itu agar terbuka tapi sulit, rupanya pintu ini dikunci dari Luar!!!!!!
Ingin ku berteriak memanggil nama mereka, namun saat itu entah mengapa tiba tiba suara ku tak keluar.terasa serak Di tenggorokan ku seperti ada ganjalan yang sulit ku telantelan, Kerongkongan ku entah mengapa terasa kering teramat sangat.
Terdengar dari arah ruang keluarga seperti mereka berdua berbicara sesuatu tapi tak jelas bisa jelas kudengar. Hingga akhirnya terdengar suara pintu dapur yang terhubung kejalan utama tertutup. Aku pun duduk di pinggiran ranjang kamar tamu berharap ini semua hanya Mimpi buruk atau Sekedar mimpi basah!!!!
Namun sialnya semua ini rupanya nyata setelah ku cubit keras lengan ku!!!!!!
"Sayang.... Istirahat nak, mamah disini.... Mamah janji ga akan ninggalin kamu lagi sayang mama janji..... " Badan ku terlalu lemah untuk melawan kehendak mamah yang membaringkan ku dikasur.
"Minum air nak, dah itu minum obat ini supaya kepala dan badan mu tak terasa sakit." Dengan sedikit memaksa, mama meminumkan sekitar 2 atau 3 jenis obat yang ia diminumkan kepada ku. Sambil menekan hidung ku agar mulut ku terbuka.
Tak lama kemudian mamah lagi lagi memaksa membaringkan ku dikasur, setelah memastikan aku meminum obat pemberiannya.
Lalu ia mencoba memeluk ku, berusaha memastikan aku tidur dalam dekapan pelukannya malam itu.
Dengan tenaga tersisa, aku mencoba bahkan membalikkan badan ku...... Ku kumpulkan tenaga lalu dengan suara terEngah dan serak ku katakan.
"Bau keringat!!! Mamah bau!!!" Racu ku dengan kesadaran dan tenaga yang tersisa. Karna malam itu aku benar benar tak ingin mama memeluk ku, hingga aku rasa nyaman dan benar benar tertidur karna efek obat yang mamah berikan.
*******
Malam itu seorang Bidadari bernama Anjani menangis semakin pilu melihat Albert putranya mulai marah dan mengabaikannya, cukup lama ia menangis tersedu sedu andai ia ingat Dosa Dosa kepada Putranya malam ini. Belum lagi ia khawatir anaknya yang beru saja Celaka itu tau bahwa ia telah bermain gila dengan kakak kelasnya sendiri.
Setelah ia Temukan suaminya memiliki Wanita lain, ia sungguh menyesal dan tak rela andai Albert juga ikut berpaling darinya. Meskipun ia sadar anaknya tak setampan dan segagah kekasih kekasihnya, namun ia sudah sangat terpukul dengan Kesalahan nya sendiri malam itu.
Jantungnya berdegup kencang, ujung matanya kembali basah. ia melihat ceceran Sperma didinding kamar itu, membuat ia menangis tersedu sedu dan semakin menjadi. Tangisan kesedihan Anjani malam itu, samar terdengar di mimpi Albert yang tidur karna efek obat dokter setelah Reina membawa Albert kedokter praktek terdekat memastikan Albert baik baik saja.
0 Komentar