Kamipun pergi meninggalkan mbak indah di depan rumahnya menuju rumah ibu.
Karena ibu takut ketahuan tetangga, akupun di turunkan agak jauh dari rumah.
"Gakpapalah.. dari pada ketahuan kan.." Batinku.
Saat baru berjalan.. lalu tanganku di colek dari belakang.
"Hay kak.. kakak dari mana sama mamah? tadi di dalem mobil sama mamah kan?" Dini menyapaku.
"Eh.. din.. kirain siapa" Aku Terkaget.
Dini dengan baju sekolah hijab tertutup nya.
Dini : "Hehee.. kakak dari mana sama mamah?"
Aku : "Mamah? mana? kakak gak liat.."
Dini : "Itu lohhh tadi sama kakak di mobil.."
Aku : "Gak ada ahh.. ngaco kamu.. salah liat kalii"
Dini : "Orang tadi aku liat jilbabnya mamah kok dari jendela mobil.."
Dini : "Yang beneerr??? *sambil tersenyum lebar... Trus mana kadonya?"
Aku : "Tadinya kakak mau mampir ke warteg.. ehh pas liat kamu malah kenyang duluan.. ya udah gak jadi.. hahaha"
Karena aku yang kelelahan aku langsung naik ke kamar. Sambil rebahan memikirkan apa yang baru saja terjadi.. "Siapa sebenarnya mbak indah? Kenapa dia seperti itu? Sejak kapan dia melakukannya? Kenapa ibu memaklumi anaknya seperti itu? Kenapa ibu melakukan itu dengan anaknya? Siapa yang mengajari mereka seperti itu? Apa ada partner lain selain aku? Apa suami mbak indah tau istrinya seperti itu? Apa anak ibu yang lain tau mereka melakukannya? Apa Icha dan Dini juga gila seks seperti mereka?". Makin lama aku memikirkannya makin banyak pertanyaan di benakku. Aku hanya melamun di kamar menatap langit kamar ku. Sampai agak sore aku mandi dan makanpun masih ku pikirkan. Dan saat malam hari sebelum tidur aku teringat sesuatu. "Eh bukannya Dini tau cerita tentang masalalu kakaknya Indah.. sebaiknya ku tanyakan besok. besok kan dia kelas offline" Gumamku.
Besoknya, rabu siang aku hanya duduk-duduk di teras atas sambil main game.. menunggu Dini selesai kelas seperti biasa. saat jam istirahatnya baru aku chat dia.
WA Aku : "Adeeekkk.. lagi apa?"
WA Dini : "Lagi belajar kak.. kenapa? kado ku udah ada?"
WA Aku : "Ihh kado mulu adek ni.."
WA Aku : "Ohh gituuu.. ya udah kakak gak gangguin dulu dehhh.. kamu semangat belajarnya yaa.. SEMANGAT! emoji*smile" Menyemangatinya dengan agak kecewa.
Aku yang sedikit agak kecewapun hanya bisa melanjutkan main game di handphoneku. Sampai sore tiba aku mendapat notif kalo aku lolos untuk interview kedua di hari senin depan. "Alhamdulilaahh.. Dapet nih dapet.. Semangat!" Gumamku.
Wa Ibu Kost : "Adiknya almarhum bapak meninggal.. terus anak perempuannya harus menikah minggu depan.."
WA Aku : "Kamu berapa lama disana ?"
WA Aku : "Yahh lama doongg.. terus kalo aku kangen gimana?"
WA Ibu Kost : "Ya pake sabun aja.. haha"
WA Ibu Kost : "haha.. ya udah.. bentar lagi kita masuk rest area nih.. aku mau makan dulu.. kamu jangan lupa makan ya yang.."
WA Aku : "Iya yang.. kamu juga yah.. bye sayang"
Aku terbangun seperti biasa sekitar pukul 8an. Karena interviewnya agak siang aku masih bisa santai.
Setelah agak siang aku pun berangkat sekitar jam 10. saat aku akan berangkat sudah sekitar 40 meter dari rumah.. aku melihat seorang perempuan melewati ku sambil tertunduk.. dengan pakaian dinas seperti guru.. dengan rok yang ketat panjang menutupi lekukan pantatnya yang montok, dan jilbab segi 4 motif bunga. "Woww.. kalo guruku kayak gini mah.. bakal betah aku sekolah" Gumamku sambil melihatnya terus. dan ternyata saat ku perhatikan.. dia masuk kerumah ibu kost. "Siapa itu?" Batinku.
Pikiran ku yang penuh tanda tanyapun tak bisa kuhindari.. sambil berjalan ke halte aku masih memikirkannya. Sosok wanita dengan pakaian dinas rapi masuk rumah ibu kost.. aku tak melihat wajahnya karena tertunduk. "Mungkin kerabat dekat ibu.." Pikirku. Karena kemarin ibu bilang membawa anaknya pergi.
Sampailah aku di kantor tempat aku interview.. aku mencoba menghilangkan pikiran itu. dan focus untuk interview hari ini.
Selesai interview sekitar pukul 3 sore aku makan di warteg dekat kantor dan langsung pulang. Sampai rumah gerbang pun terkunci.. saat kumasuk pun tidak terlihat tanda-tanda ada orang di rumah ibu. Aku yang sudah mulai melupakannya hanya berharap aku lolos interview kali ini.
Keesokan haripun tiba, Saat pagi sebelum aku bangun.. aku merasakan hal pernah kurasakan dulu.. lagi-lagi aku merasa seperti di awasi seseorang. Mungkin sekitar jam 7 pagi. Akupun tak tau dan tak begitu peduli.. aku hanya melanjutkan tidur.. karena memang aku tidak ada kegiatan hari itu dan itu juga bukan jadwalku bangun. Aku terbangun sekitar pukul 9.. saat ku cek seisi rumah memang terlihat sangat sepi, tidak ada seorangpun.
Besok paginya hari rabu. Aku merasakannya lagi.. perasaan di awasi dan di perhatikan. Akupun bangun pukul 9an.. lagi-lagi ku cek tak ada satu orang pun di rumah. Setelah aku mandi aku hanya menggunakan celana bola dan kaos putih polos biasa, aku hanya duduk-duduk depan teras sambil nunggu waktu makan siang. Sesaat aku duduk ada notif masuk di handphoneku.
WA Mbak Icha : "Pagi mas den.. hari ini kostan mas deny abis.. mau di lanjut gak ya?"
WA Mbak Icha : "Gak usah mas den.. kamu ke rumah aja.. bentar lagi aku pulang kok"
WA Mbak Icha : "Ok mas.. ini alamatku ya.. Jalan *** ****** ********"
Sampailah aku di depan rumah mbak icha bertembok putih dengan taman kecil dengan garasi untuk 2 mobil.. ternyata rumahnya cukup besar.. mungkin lebih besar dari rumah ibu kost dan mbak indah.. tapi tidak bertingkat. "Ting tong.." Suara bel rumahnya ku pencet dari gerbang dan ternyata tidak ada seorangpun di dalam. Tak jauh dari rumah mbak icha ada warkop kecil.. Sambil menunggu kupikir bisa sambil ngopi dulu. Selesai ngopi aku masih belum liat tanda-tanda mbak icha dari kejauhan.. lalu ku datangi lagi rumahnya.. baru mau kupencet bel rumahnya, ada abang-abang G*jek berhenti depan rumah dengan seorang wanita. Dan saat ku sadari ternyata wanita itu Mbak Icha dengan pakaian dinas rok panjang ketat menutupi bokong yang terlihat montok dan jilbab berwarna pink berbentuk segi empat.. "Ohhh ternyata wanita yang kulihat kemarin mbak icha" Gumamku. Terjawab sudah pertanyaan di kepala ku kemarin.
Mbak Icha : "Hi mas deny.. udah lama nunggunya ya?" Sambil turun dari G*jek.
Terlihat lagi tubuhnya tinggi semampai.. dengan bokong di balik rok ketatnya. Aku tak pernah menyadari lekuk tubuh mbak icha sampai saat ini.. karena sebelumnya memang saat aku bertemu, mbak icha menggunakan jilbab syar'i besar dan yang saat dia hanya terbaring di sofa rumah ibu kost.
Mbak Icha : "Ya udah masuk yuk.. " Sambil membuka pintu gerbang.
Aku : "Iya mbak.. Mbak Icha baru pulang kerja?" Tanyaku basa-basi sambil jalan.
Aku : "Kerja dimana mbak?" Tanyaku lagi. Siapa tau ada lowongan.
Mbak Icha : "Aku guru Bhs.Indo di SMA N ***, 1 sekolah sama Dini mas den.."
Mbak Icha : "Eh btw Jangan panggil mbak ah.. panggil icha aja mas.. kita kan seumuran" Sambil membuka kunci pintu rumah.
Icha : "Silahkan duduk mas.." Mengarahkan ku duduk di sofa panjang
Aku : "Makasih.. btw jangan manggil mas juga dong cha.. panggil deny aja.."
Aku : "Jadi kamu cuma sendiri sama suami doang dong di rumah segede ini?"
Icha : "Ya iya.. tapi seringnya sendiri sih.."
Aku : "Emang suamimu kemana?"
Icha : "Gak tau.. ini aja udah 3 hari belum pulang.. bodo amat udah"
Icha : "Biarin aja mass.. udah di ujung tanduk juga" Dia memanggilku mas..
Icha : "Ya udah mas.. bentar aku ganti baju dulu yah" Dia memanggilku mas lagi..
Beberapa menit kemudian dia kembali. Dan terkejutnya aku melihatnya hanya menggunakan Daster tali berwarna merah sepaha. dan terlihat Tali BH warna hitam yang menyanggah payudara yang menurutku tak sebesar milik mbak Indah dengan rambut pendek sebawah kuping dan muka yang agak bulat manis seperti ibunya serta pinggang ramping. Lalu dia duduk di sofa sebelah ku bersilah.. sehingga terlihat paha montoknya yang putih mulus.
Aku : "K..kok mbak icha pake baju kayak gitu? Bukannya mbak icha sempet marah ke ibu gara-gara ibu pake baju begitu?" Aku gugup..
Icha : "Gakpapa lah.. kan di rumah sendiri.. lagian gak ada orang juga kan.."
Icha : "Ngomong-ngomong kok kamu tau.. kalo aku marah sama mamah gara-gara mamah pake baju daster begini?"
Aku : "Ehh iya maap lagi cha.. btw ini uang kost buat bulan depan" Sambil ku sodorkan uangnya.
Aku yang masih gerogi. tak berani melihat kearahnya.. takut dia sadar aku melirik paha montoknya.
Icha : "Oh iya den.. sampe kelupaan tujuanmu kesini. kalo gitu aku terima uangnya ya. makasihh.."
Aku : "Sama-sama cha.. ya udah aku pamit langsung yah.." Sambil aku berdiri menahan Penisku yang keras dibalik celana bola ku.
Icha : "Eh sebentar den.. *sambil menarik lenganku. Aku minta kamu kerumah karena ada yang mau ku tanya"
Aku : "Tanya apa cha?" Sambil duduk lagi.
"Jawab apa aku ini?" Batinku.
Icha : "Kenapa?"
Aku : "Kadang gerah aja si cha.. kok kamu bisa tau cha? kamu ngintip ya?" Ku tanya balik. agar dia yang merasa balik tertekan.
Icha : "Iya.. udah 3 kali sih aku ngintip kamu.. soalnya aku yang bersih-bersih kost dari senin kemarin."
Aku : "Ohh.." Aku yang tertekan mendengar jawabannya.
Aku : "I..iya sih.. soalnya emang gerah cha"
Icha : "Jadi kalo mamah ku lagi bersih-bersih dia liat kontol kamu dong?"
Aku : "K..kalo itu aku gak tau.. kan aku cuma tidur" Jawabku gemetar.
Icha : "Ya udah.. nanti biar ku tanya mamah aja langsung kalo dah pulang"
Icha : "Sekarang kamu gimana?" dia mencoba basa-basi sambil duduk mendekatiku..
Aku : "Gimana? maksudnya apa ya cha?"
Icha : "Kamu dah dapet kerja blom?" tanya dia basa-basi lagi. padahal dia tau aku masih keluyuran gini.
Aku : "Belom cha.. kemarin baru interview kedua"
Icha : "Ohh.. kamu masih ada uang buat makan?" Sambil menyentuh halus lenganku.
Aku : "M..masih sih mbak buat sebulan ini.." Aku memanggilnya mbak lagi tanpa sadar.
Icha : "Ooohhhhh.. Ngomong-ngomong... kontol kamu kalo aku intip lumayan juga yah.. aku mau lihat lagi dong.." Pintanya.
"Deg.." jantungku lagi-lagi berhenti sejenak..
Icha : "Pengen aja.. liat dong.." Sambil meraih celana bolaku. dan di turunkannya sampai lutut.
Dan terlihatlah CD ku membengkak berwarna abu-abu menutupi penisku yang sudah tegang dari tadi.
Mbak Icha tak langsung menurunkan CD ku.. dia hanya menatapnya dan kemudian di raba halus CD ku yang menutupi penis yang pernah masuk ke liang ibu dan kakaknya.
Terlihat wajah mbak Icha yang begitu nafsunya.. Lalu dia duduk di pangkuan menghadap ku sambil meraih wajahku. dan menciumku dengan nafsunya tanpa ada permisi dari ku.
Aku yang masih tak percanya hanya menikmati aksi mbak icha di pangkuanku.. Sambil berciuman karena penisku yang tegang di balik CD.. terkadang menyentuh vagina miliknya yang masih tertutup CD juga. aku masih belum bisa melihat CD milik mbak Icha karena masih tertutup daster dari atas. Dia masih saja menciumku dengan nafsu hebatnya, "Aahhh... aahhh.. ahhh.. ahhhh.. aahhh.." Desahnya. Terkadang menggesekkan CD nya yang agak basah ke CD milik ku. "Aaahh.. remas tetek ku den.. ahh" Di tariknya tanganku dan di arahkan ke dua buah dadanya.
"Ahhh... aaakkhhh... aaahh.... aahh..." Desahnya panjang. Tanpa aku minta permisi.. ku tarik keluar kedua payudara di balik BH dan dasternya.. terlihat payudaranya putih kencang dengan puting yang kecil berwarna coklat muda. (34A)
Sambil dia menggesek-gesekkan CDnya di CD milikku .. ku mulai jilati dan ku hisap payudaranya.. "Akkhhh... aaakkkhh.. aaakhhh.... aaaahhhh.. enak denn.. enakk.. aahhhh... aahhh" Desahnya menggeliat.
"aahhh..ahhh..aahh" Sambil terus mendesah Dia pun berdiri dan mencopot CD nya yang berwarna putih halus.. lalu, menarik CD ku yang masih aku duduki.
Tak lama.. dia duduk lagi di pangkuan menghadapku sambil mengangkat dasternya sedikit.. dan terlihatlah belahan kecil agak tembem berbulu tipis dari atas.
Digeseknya perlahan kepala penisku di bibir vaginanya yang basah. "Iiihh.. keras banget kontolmu.. ahhh.. sakitt.. ekkk.." Baru masuk kepalanya dia sudah tak tahan.. lalu dicabutnya penisku dari vaginanya. "Hehh.. gila.. gede banget sih, Bentar ya.. aku ke kamar dulu" Lalu dia keluar membawa seperti botol pelumas.. dengan tergesa-gesa dia melumuri penisku sambil di kocok dengan pelumas yang di bawanya. Lalu dia duduk lagi di pangukanku dengan posisi yang sama.
Digesek lagi vaginanya di ujung kepala penisku dan mulai di masukkanya penisku perlahan.. akhirnya bisa masuk setengah.. dan terus sampai hilang ditelannya.
"Eeeekk... eeekkk... ahhh.. bentar den.. ahhh.." Sambil menahanku.
Perlahan dia menggerakkan badannya maju mundur.. "Akkhhhh.. akkkhhh.. akkkhhhh.. akkhhh.. aakhhhhh.. aakhhh.. aakkkkkhhh.. aaahhhh... ssssshhhhh... ahhhh" Desahnya. terasa penisku seperti mengaduk-aduk bagian dalam vagina mbak icha.
Sudah 5 menit Mbak Icha Terus saja bergoyang seperti itu. "Tetek ku sambil di jiat dongg" Aku hanya bisa menurutinya. "Aaakkkkhhhhhhh.... aaaakkkkhhhhh... aaaakhhhhh... hhhmmpppp... sshhhhhh... aaaaakkkhhhhh.." Desahnya makin kencang.."Aaaakhhhh.. Den gw keluar den.. gw keluar... aaaaakkkk.. Aaaaakkkkkkhhhhhhhhhhhhh" Desahnya panjang sambil memelukku. Terasa hangat kontolku dari cairan hangat vaginanya.
Tak lama dia menggerakkan tubuhnya lagi maju mundur sambil mencium ku dengan ganas.
1 menit kemudian dia mulai berjongkok dan menyuruh ku agak turun. Lalu di geseknya lagi bibir vaginanya dengan kepala penisku.. terlihat lendir hangat menetes dari vaginanya. Dan dimasukkannya lagi perlahan ke lubang vaginanya. Dengan posisi berjongkok terlihat payudaranya menggantung dan mak icha mulai bergerak naik turun.
"Arrrrkkhhh... aarrrrkkhhh.. arrrkkhhhh.. aarrrkkkhhhh.. aarrrkkhh.. arrrkkhhh.. aaaaarrrkkhhhh" Suaranya mengerang. Sambil matanya melihat penis ku keluar masuk vaginanya air liurnya berjatuhan di dadaku.. Terasa Lembut dan halus bokongnya saat menyentuh pahaku..
"Aarrrrkkhhh.. arrrkkhhhh.. aarrrkkkhhhh.. aarrrrkkhhh.." Erangnya makin keras.. saat ku rasa vagina berkedut kencang penisku pun terasa seperti di hisap dari dalam.
Aku yang tak kuasa menahan sensasi itu pun merasa ingin klimaks.. Lalu ku gerakan pinggulku naik turun dengan kencang.
"arrrkkhhhh.. aarrrkkkhhhh.. aarrrrkkhhh.. arrrkkhhhh.. aaarrrkkk.. EEekk... eekkk.. aaarrrrrrrrrrrrrkkkkkkhhhhhhhhhhhh" Erangnya keras dan tubuhnya menggelinjang kuat sambil memelukku.
"Aku gak kuat mbakk... akk.. aaahhhhh" Kusemprotkan semua mani ku ke liang vaginanya... dan terlihat menetes maniku saat kuangkat bokongnya.
Sesaat dia mulai tersadar, sambil mencabut penis ku di ambil maniku yang menetes dari vaginanya.. dan di masukkan ke dalam mulutnya.
"aahhh.. enak den" Tak lama dia tertidur di sofa sebelahku dengan daster yang berantakan sambil menatap ku.
Aku yang masih terdudukpun terasa lemas dan sakit di bagian pahaku.
Aku langsung pergi ke toilet sambil menenteng CD dan celana bola ku.
Saat keluar icha sudah terduduk di kursi.. sambil duduk bersilah, terlihat dia sudah mengenakan CD dari balik dasternya. diapun menyuruhku duduk di sebelahnya
Icha : "Nih kamu pegang aja uangnya kalo butuh buat apa-apa.. "Sambil memberiku uang kost yang tadi ku berikan padanya.
Icha : "Ya udah kamu pulang sana.. Dini bentar lagi pulang kayaknya"
Icha : "Iya, kan di rumah mamah gak ada orang.. lagian kan lagi ujian.. masa' ikut keluar kota"
Icha : "Hahaha.. iya gapapa.. lagian ini bukan masa subur ku kok.. aman lah den"
Aku : "Ya udah deh cha, aku pulang dulu ya.. Makasih loh ini" Sambil keluar pintu.
Icha : "Aku yang makasih banyak den.." Senyumnya melihat ku pergi.
0 Komentar