IBU KOST DAN 3 ANAK PEREMPUANNYA PART 9

 

Pagi harinya saat aku terbangun karena ketukan pintu di kamarku..

"Tok..tok..tok.."

"kaaakk.. bangun udah siang.. kaakkk bangun.." Suara Dini memanggil.

Aku yang kaget melihat jam ternyata sudah hampir jam 11.


Aku : "Iya Bentar.." Sambil membuka pintu kamar.

Dini : "Ihh kakak kok cuma pake sarung sih.."


Terlihat Dini masih pake seragam lengkap.


Aku : "Biarin.. kayak gak pernah liat kakak pake sarung aja kamu.."

Dini : "Ya itu kan udah lama kak.. sekarang kan beda"

Aku : "Bedanya apa?"

Dini : "Gak jadi deh.. udah sana mandi gih.. udah siang ni"

Aku langsung mengambil handuk ku di teras dan bergegas mandi.

Dini : "Kakk.. aku numpang ganti baju di kamar kakak yaa.." Dini dari depan kamar mandi.
Aku : "Iyaa.. " Jawabku dari dalam kamar mandi.
Selesai mandi aku langsung masuk kamar. Hanya dengan handuk putih melilit di pinggangku.


Terlihat dia menggunakan baju oversized full dan hijab segi empat melilit di lehernya.

Dini : "Ihh fulgar banget sih kak.. tadi kakak cuma pake sarung sekarang cuma pake handuk"

Aku : "Laah.. ya terserah kakak dong.. kan ini kamar kakak.. lagian ngapain kamu nunggu di kamar.. bukannya di teras sana"

Dini : "Oh iya lupa.. hahah.. ya udah aku tunggu di depan" Sembari mengambil tas, Dini langsung jalan ke teras depan.

Aku : "Iyaahhh.. Udah buruan gih.. kakak udah kedinginan ni"
40 Menit perjalanan.. dan saat sudah dekat aku baru sadar bahwa mall yang kita tuju sama saat Ibu Kost mengajakku jalan.

Aku : "Pak.. nanti kita turun di pintu sebelah aja ya"

Dini : "Kakak emang pernah kesini..?"
Aku : "Udah kan yang kakak nyari kado buat kamu.." Jawabku agak panik.


Aku : "Ihhh. Masih muda kok gampang lupa sih kamu"


Dini : "Ini pak uangnya.."

Supir G*car : "Oh iya makasih non"

Dini : "Sama-sama pak.."


Aku : "Bentar ya, kakak ke toilet dulu.."

Dini : "Okay.."


Selesai dari toilet kulihat dini membawa sesuatu di tangannya..


Dini : "Ini kak.. punya kakak.." Memberikanku Es kopi.


Dini : "Itu deket pintu masuk.."


Dini : "Yuk jalan.." Sambil merangkul lenganku.


Kamipun berkeliling mall sembari masuk beberapa toko baju yang ingin Dini beli. Aku yang tak tau tentang fasion hanya mengiyakan apa yang terlihat bagus di badannya saat dia bertanya.

Dini : "Kak, Baju ini bagus gak sama aku?"

Aku : "Cocok kok.."

Dini : "Kakak mah kalo ditanya jawabannya bagus mulu'"

Aku : "Ya emang bagus kok.. kamu itu di pakein apa aja emang cantik."


Dini hanya tersipu malu tak menjawab.

Setelah hampir 1 jam kami berkeliling mall. Perutku pun mulai terasa lapar.

Aku : "Kita makan dulu yuk.. kakak laper ni"

Dini : "Hayuk.."

Aku : "Kamu mau makan apa?"

Dini : "Terserah kakak aja.. tapi jangan yang mahal-mahal yah.."

Aku : "Udah kali ini biar kakak yang bayarin.. tadi kan kamu udah beliin kakak es kopi"

Dini : "Tapi kakak kan belum kerja.. emang ada uangnya?"

Aku : "Adaaa.. tenang aja." Padahal uang buat bayar kost yang di tolak mbak icha kemarin.
Aku : "Hahaa.. enggak lah.. ya masa' semua kamu yang bayarin.. gengsi doongg"
Kami pun makan di lantai 4. Setelah makan kami hanya duduk-duduk depan restaurant.
Telfon Aku : "Maap cha.. aku bentar lagi mau keluar. Udah di tunggu temen soalnya.. kapan-kapan deh ya"
Telfon Icha : "Kok gitu sih kamu.."

Telfon Aku : "Maap cha.. maap" Langsung ku tutup telfonnya

Dini : "Abis telfon siapa kak?"

Aku : "Eh.. gak tau ni.. orang nawarin asuransi"

Dini : "Ohhh.."

Tak lama handphoneku berdering lagi.. Aku yang takut mbak Icha telfon lagi, akhirnya ku biarkan saja.
Aku : "Oh iya.. bentar" Saat ku buka handphone ternyata bukan Mbak icha.. hanya nomer biasa yang tak ku kenal yang akhirnya ku biarkan saja.




WA ******* : "Permisi.. apa benar ini dengan Pak Deny *******?" Chat di WA dengan nomer yang baru saja telfonnya ku abaikan.

WA ******* : "Maaf pak Deny, perkenalkan saya Andi, Team HR dari PT.****. Barusan saya menelfon namun pak Deny tidak menjawab.. makanya saya WA"

WA Aku : "Oh iya maaf.. ada apa ya pak?"

WA Pak Andi : "Sebelumnya saya ucapkan selamat, bapak telah lolos dari tahap inteview ke dua perusaahan kami."

WA Aku : "Baik pak Andi.. terimakasih banyak.."

WA Pak Andi : "Baik.. dan untuk tahap selanjutnya akan ada medical Checkup dan Mental mungkin sekitar 2 sampai 3 minggu. Tapi saya beri warning terlebih dahulu ya pak.. jika dari pengecekan Medical atau Mental pak Deny gagal.. maka pak deny tidak bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya"
WA Pak Andi : "Ok.. nanti untuk tempat dan waktu nya akan kami kirim melalu email pak Deny. Sampai sini ada yang mau di tanya pak Deny?"

WA Aku : "Sepertinya belum ada pak.."

WA Pak Andi : "Baik, jika nanti ada yang mau di tanyakan bisa langsung WA ke nomor ini ya pak Deny"

WA Aku : "Baik pak.. sekali lagi terimakasih pak Andy"

WA Pak Andy : "Yak.. sama-sama pak Deny.. semoga lolos ke tahap selanjutnya ya pak. Sehat selalu pak Deny.. Selamat Siang."

Dini : "Yeaaaaayyy" Dini langsung melompat memelukku.

Aku : "Heehh.. lepasin dulu.. malu di liat orang tuhh"

Dini : "Dapet gajinya berapa kak?" Sambil melepas pelukannya.

Aku : "Hehhh sabar donggg.. siapa juga yang bilang udah keterima kerja"

Dini : "Kata kakak tadi udah lolos.."

Aku : "Kan baru lolos Interview.. minggu depan aja kakak masih medical checkup.."
Dini : "Medical checkup? apaan tuh?
Aku : "Kakak juga gak tau.. hahaha.."
Aku : "Ya belom lahhh.."
Dini : "Sebentar.. aku mau tanya sesuatu dulu ke kakak.."
Aku : " Video apa?"

Aku : "Ehh sebentar.. BTW kamu video kayak gitu dapet dari mana?"
Dini : "Dari mana yaa.. hahaha.. dari kak icha kayaknya"
Aku : "Kok kamu nyimpen video kayak gitu sih?"
Dini : "Biarinnn.. kak Icha sama mamah juga punya kok.. di handphone mamah malah lebih lengkap koleksi kak Indah"


Aku : "Yang mana?!"
Dini : "Ituu.. yang videonya di depan kamar kakak."


Aku : "Belom kayaknya.. bentar kakak liat dulu." Sambil merogoh handphoneku di saku.
Dini : "Hehh.. dah gila kali kakak, nonton video begitu di tengah mall gini" Sambil menahan tanganku.

Aku : "Oh iya, kakak lupa.. bikin penasaran sih.. haha"
Dini : "Penasaran apa nafsu? haha"


Aku : "Ya udah yuk pulang.. kakak dah capek ni"

Aku : "Besok lagi aja deh.." Aku yang sudah sangat penasaran dengan video ke tiga mbak Indah.


Sebenarnya bisa saja ku tonton di toilet mall.. tapi kalo aku sampe syahwat bisa berabe.


Dini : "Yahhh.."


Tak lama kitapun langsung Naik G*car pulang kerumah. Dan Dini memberi titik pengantaran di rumah Ibu Kost.



Sesaat kami turun dan membuka pintu gerbang depan. Ternyata Ada Mbak Icha yang sedang menunggu kami dengan muka yang kesal. Dengan Baju rok terusan dan hijab segi tiga nya.

Icha : "Darimana kalian?"

Dini : "Dari..dari warung kak.." Sambil menunduk.

Icha : "Mana ada dari warung bajunya begitu.. jujur darimana?!" Tanyanya makin kesal.

Dini : "Dari.. mall sih kak"

Icha : "Ngapain kamu ke mall.. berdua lagi.."

Dini : "Cuma refresing kok kak.. aku juga yang minta kak den nemenin"
Icha : "Halahh alesan aja kamu.. ayok pulang.. kalo mamah sampe tau kamu keluyuran berdua.. bisa habis kamu diomelin" Sambil menarik tangan Dini.


Aku hanya terdiam melihat mbak Icha marah-marah.


Sesaat mereka pergi.. aku langsung naik keatas. Masuk kamar dan termenung sejenak. Antara perasaan senang dan bingung dengan sikap Icha.. Senang karena Interviewku lolos, dan Bingung karena sikap Icha yang aneh menurutku.




Tak lama aku teringat video terakhir dari Dini.. Langsung saja ku play dengan Earphone di telingaku.
Terlihat Video Portrait dengan background memang seperti depan kamarku dengan pot bunganya.
Lalu terlihat mbak Indah berjongkok dengan pakaiaan Hijab Besar warna tosca dengan cadar warna hitam dengan baju dan Rok warna hitam lebar.

Posting Komentar

0 Komentar