CEMBURU PART 33

 

Cuaca nyaman BerAC dan ada Kipas Anti asap Rokok dicafe itu, tidak membuat ku nyaman. Jeritan Histeris pengunjung yang menikmati lagu yang berdentum menghujam Dada membuat ku semakin resah.




Keringat ku mulai bercucuran sampai pipi saat itu, dikarnakan aku bukan habis berlari. Namun aku kehilangan Jejak Mamah dan Mike!!!!




Hampir 11 menit lebih aku berputar antara lorong Toilet Pria hingga tempat logistik di cafe itu. Hingga akhirnya ku Lihat Bu Sri dengan mesra menggandeng Bam's ke toilet Wanita!!!!!




Namun anehnya, penjaga Toilet wanita seperti mengizinkan mereka berdua masuk.






"Maaf mas, khusus Wanita!!!" Kata penjaga yang lebih mirip Bodyguard itu mencegah ku masuk.


"Tapi pak, saya takut rekan saya pingsan dan mabuk didalam!!! " Kata ku berbohong, berharap penjaga itu tertipu.


"Kalau gitu ciri cirinya gmana?? Biar saya cek kedalam??? " Katanya tegas. Aku tak mau kehabisan akal. Ku keluarkan Selembar Uang merah yang kulipat lalu ku salam kan ke tangan Kanannya.


"Tolong pak sebentar aja, kalau ga ada saya pasti segera keluar." Kata ku sambil memelas.






Penjaga itu melirik memastikan proses aku menyogoknya aman, lalu ia pun mempersilakan ku masuk namun tetap ia kawal dari belakang.




Perasaan lemas dan seperti mau pingsan saat ku lihat hampir semua Pintu Toilet tertutup rapih. Namun satu satunya yang membuat ku serasa ingin pingsan dan merinding adalah Tidak hanya 2 atau 3 bilik yang terdengar desahan Orang sedang Bercinta.




Namun Hampir SEMUANYA yang pintunya Tertutup Rapat!!!!!






"Ada ga mas??? Panggil aja namanya.... " Bisik penjaga Toilet itu kepada ku. Ku gelengkan kepala ku, lalu aku berjalan mendahuluinya keluar Toilet Wanita itu.


"Mas.... Mas yakin gpp!!!! Tanya nya Panik melihat kondisi ku yang sepertinya berubah 180 derajat seperti mayat hidup saat itu walaupun menyamar.


"Gpp pak, makasi banyak udah bantu saya." Kata ku meninggalkannya, diluar pintu Toilet Wanita.






Ku Buka Rambut Palsu serta Kumis dan Janggut ku. Ingin rasanya ki Banting Ponsel ku andai bukan pemberian sahabat ku, saat ku baca beberapa telp masuk serta pesan dari Pak Saepi bahwa tadi ada Kurir yang sangat ingin bertemu dengan ku sambil membawa 2 BOX Helm Racing dengan Brand Terkenal SHOEI.




Aku pun duduk lemas di area samping Cafe sudut luar yang Gelap, saat itu aku duduk sambil sedikit menarik Rambut ku kebelakang. Aku sungguh tak tau apa yang harus ku lakukan saat ini!!!!




Terlebih lagi, aksi ku kali ini Pasti ketauan oleh mamah. Namun disisi lain, entah bagaimana, entah apa lagi yang harus ku lakukan pada mamah.




Ditengah kebingungan ku dirundung banyak masalah.......




Sesosok badan tegap Tinggi menghampiri ku lalu berkata......






"Mas, rokok mas....!!!!" Sambil tersenyum ramah kepada ku, menawarkan Rokok yang baru saja ia buka. Karna terlihat isinya masih utuh.




Setetelah ku lihat name tag namanya Parjo, lalu ku lihat wajahnya. Rupanya ia adalah Security yang beberapa menit lalu berada di toilet wanita.






"Makasi banget lho mas, tadi Uang Tipsnya. Saya takut mas ngasih saya uang tips kegedean Hehehehe...... " Katanya, langsung duduk disamping ku pinggir jalan diluar Cafe yang gelap. Setelah menyalakan Criket agar ku langsung nyalakan sebatang rokok putih pemberiannya.


"Saya lagi ada rezeki kok pak, lagi pula saya khawatir takut temen saya di dalem tadi mabuk." Kata ku sekenanya.


"Mas Tamu disini emang gitu..... Saya tau kok masnya masih polos. Andai ada apa apa mas bisa tanya Info ke Saya...... " Kata Pak Parjo.


"Saya hutang budi sama masnya, kalau ga dikasih Tips dari masnya. Mungkin malam ini saya ga bisa makan." Katanya dengan wajah sangat senang.






Aku pun Tersenyum sangat senang dengan perlakuan Pak Parjo kepada ku yang sangat baik memperlakukan sebagai Pelanggan, terlebih lagi saat ini aku sudah berada diluar Cafe.




Namun tak lama kemudian, aku melihat sosok Mamah dan Mike berjalan bergandengan mesra. Yang tentunya membuat wajah ku mendadak menjadi Geram sekaligus Sedih.






"Mas kenal sama Orang itu??? Atau wanita itu yang tadi mas cari??? " Tanya Pak Parjo kepada ku saat ia sadar melihat perubahan sikap ku.


"Emangnya Mas kenal sama si Mike??? " Tanya ku dingin. Keberadaan kami berada ditempat yang gelap, hingga tak mungkin disadari mereka berdua.


"Orang brengsek itu Mass!!!!" Kata Pak Tarjo ketus. Namun berbeda dengan mamah tentunya, meskipun saat ini mengenakan Hijabnya. Mamah terlihat bagai kekasih bersama Mike saat itu, tanpa ragu naik di belakang Motor Mike bahkan menempelkan Payudaranya. Serta kepalanya di helm Fullface Branded Mike.


"Maksud Pak Tarjo brengsek gamana ya Pak?" Tanya ku setelah mamah dan Mike berlalu mesra diatas motor Sport seperti kekasih baru jadian. Tanpa sadar keberadaan ku dengan Pak Tarjo saat itu.


"Dia itu pelanggan paling kasar!!! Pernah kemari sama temen temennya ngrayu waitres cantik disini." Katanya lalu menghisap rokoknya.


"Pas ditolak malah Dia Gampar!!! Untung orang kaya, kalau orang biasa udah kita Abisin tuh!!! " Kata Pak Tarjo yang sepertinya sama menyimpan dendam kepadanya.






Setelah bertukar kontak dengan Pak Tarjo, akupun tak sungkan membagi beberapa lembar lagi uang merah pemberian Bu Sri saat itu dengan Pak Tarjo. Karna ku rasa kami bisa bekerja sama untuk satu Tujuan yang sama.




Ku ikuti Bu Sri yang digandeng mesra Bam's menjelang malam itu, hingga Bam's mengantarkan Bu Sri sampai mobil Nya lalu bercumbu mesra disana.




Ku Rekam semua kemesraan mereka, karna aku Yakin ini adalah Aset berharga untuk memberi Bu Sri pelajaran!!!!






"Ckiiiiittttt!!!!! " Suara rem Mobil Toyota Camry yang diKendarai Bu Sri mengerem ngedadak saat kaget dengan tiba tiba ku cegat Mobilnya yang melaju pelan sebelum kearah luar Parkiran Mall ini.


"Mamah saya mana tante!!!! " Tanya ku saat ia keluar dari pintu kemudi Mobilnya.


"Itu..... Itu..... Tadi Tante sama Mamah kamu..... " Katanya terbata bata saat itu.


"Aku ga percaya.... Bener bener ga percaya!!!! Sekejam ini tante perlakukan saya, setelah saya menyelamatkan nyawa Tina putri Tante!!!! " Kata ku dengan mata berkaca kaca.


"Albert please biar tante jelasin, tolong kamu dengar Tante nak.... " Katanya sambil mencoba memegang kedua lengan ku.


"SALAH APA SAYA APA COBA SALAH SAYA APA!!!!!????? KAMU ITU WANITA PALING KEJAM YANG SAYA KENAL!!!" Seringai ku diparkiran, hingga sontak jadi perhatian pengunjung Mall yang hendak Pulang menaiki mobil Pribadi mereka.


"Al tolong al kamu jangan gitu..... " Katanya lirih menahan tangis, sambil mencoba memegangi tubuh ku. Namun ku tinggalkan ia sendiri disana.






Sadar teriakan ku tadi telah mengundang perhatian Tamu Mall lain diparkiran serta Security. Ku tinggalkan Ibu teman ku sendiri disana yang mulai menangis.




Setelah menaiki Ojek, aku pun turun tepat di depan gerbang Sekolah lalu menyapa Pak Saepi dan Pak Toyo malam itu.




Mereka pun menyapa ku dengan ramah, sekaligus Pak Saepi menasehati ku agar tetap tenang. Jangan sampai ada keributan yang memancing kecurigaan tetangga. Mereka tau, mamah diantar Seseorang meski tak turun tepat diDepan sekolah ini.




Bahkan Pak Saepi pun berjanji, akan menasahati mamah secara langsung. Sambil ia membantu mempersiapkan bahan Sayuran besok untuk mamah masak, Pak Saepi merasa mamah sudah seperti Adiknya sendiri dan menganggap ku sebagai Anaknya.




Aku pun mengiyakan permintaan Pak Saepi, namun saat berjalan kearah rumah. Sakit hati ku sulit sekali ku Bendung Amarah ku ini, terlebih lagi hampir satu Jam lebih mamah menghilang yang kemungkinan besar berpacaran dengan Mike DiBilik Toilet wanita.




Belum habis kekesalan ku kepada mamah, saat ku buka pintu ruang tamu rupanya mamah mengenakan Jacket dan Helm baru pemberian Mike.




Diluar dugaan ia menatap ku tajam saat aku masuk rumah dan membuka sepatu disamping Pintu ruang tamu. Sambil menghampiri ku, mamah mengucapkan kalimat yang terdengar seperti marah kepada ku.






"Albert kamu ga boleh bersikap kasar dan muna....... Awh.....!!!!! " Belum sempat mamah selesai bicara ku dorong Badan mamah kesamping untuk pertama kalinya dengan kuat, karna aku yakin akan jatuh ke kursi panjang.


"Albert!!!! Berani ya kamu kasar juga sama mamah!!!!" Katanya yang bangkit lalu mengikuti ku.


"Albert denger mamah baik baik, kamu itu Kasar dan Munafik!!!! Mamah tau...... " Sebelum mamah selesaikan kata katanya, Ku banting pintu kamar tepat di depan Wajahnya lalu ku Kunci pintu kamar ku.




Ku Bantingkan badan ku kekasur dengan penuh Amarah, lebih baik aku diam demi memegang janji kepada Pak Saepi.




Hingga aku pun tertidur dengan membawa dendam untuk Mike serta beberapa kekasihnya.




Hari sabtu pagi, aku lewati dengan sikap dingin dan saling Acuh satu sama lain. Apa gunanya andai aku bisa tampil mewah dan berkelas andai itu semua hasil dari mamah Jual diri dari kekasihnya.




Hingga ku lakukan rutinitas ku membantu mamah saat pagi hari, aku pun pergi meninggalkan mamah tanpa melakukan salam kepadanya seperti biasanya.




Terbesit dalam hati ku bagaimana caranya hari ini aku tidak pulang kerumah. Kalau bisa seterusnya aku pergi meninggalkan rumah itu, agar bisa tak melihat Wajah cantik dan Sexy Mamah yang selalu membuat ku sakit hati.








POV ANJANI








Baru kali ini aku benar benar dilecehkan oleh lelaki, terlebih lagi orang itu anak ku sendiri. Setelah ku pikir pikir, rupanya ia menikmati kenakalan ku selama ini. Sungguh perih ku rasakan saat ia tega membanting pintu kamar tepat didepan wajah ku, hingga ku pikir tak perlu aku peduli lagi dengan anak Durhaka dan Munafik seperti dia.




Toh saat ini aku sedang Hamil lagi.




Setelah aku berdandan yang kurasa Sangat cantik dan wangi berkat hadiah pemberian Aa Tisna kekasih ku, aku rasa aku siap menghadiri acara itu.




Aku mengenakan Hijab tertutup dipadu dengan terusan dengan Kancing didepan longgar, namun tetap menonjolkan Payudara dan Bokong yang membuat lelaki mana pun bertekuk lutut demi mencicipi tubuh ku.




Hanya saja, aku mengenakan jacket longgar sewarna dengan terusan ini, agar tak terlihat sexy. Lagi pula Aku khawatir siswa dan siswi yang masih nongkrong dikantin sini curiga dengan penampilan ku andai terlalu sexy menjelang malam minggu ini.




Bagaimana dengan Albert???




Paling juga dia cuma bisa ngintip sambil liat aku dekat dengan pada Chef Ganteng yang ada disana Hihihihi......




Perasaan ku awalnya sangat gugup saat beberapa Tamu menikmati Stall makanan Soto Bandung milik ku. Sesuai tema Acara, dari Kaos mereka kenakan dan Chef Jacket dapat ku nilai mereka ini adalah anggota Perkumpulan Chef hebat kota ini.




Yang membuat ku amat senang dan bahagia mereka memuji masakan ku sore itu. Hingga tiba tiba seorang waiter menghampiri ku dan berkata.......






"Permisi Ibu Anjani...... Seseorang yang memesan Stall makanan Ibu sore ini menunggu Ibu diMezanine..... "


"Beliau ingin bertemu secara langsung, sekaligus menyelsaikan pembayaran yang tersisa." Ucap Kepala waiter itu dengan ramah dan Sopan.


"Terima Kasih Pak, saya akan segera kesana." Kata ku, lalu segera melangkahkan kaki keTangga yang mengarah Mezzanine yang ku tau adalah Area VVIP.






Pembayaran uang muka dari sosok misterius yang memesan makanan pada ku untuk sore ini memang sangat Royal. Ia membayarkan Uang muka dengan Jumlah cukup banyak.




Terlebih lagi, ia menjanjikan Bonus Besar andai masakan ku Lezat dan mengundang banyak Pujian seperti tadi.




Sesampainya di Mezzanine entah mengapa aku diarahkan ke sebuah keruangan oleh seorang Waiter lainnya, tanpa ku sebut nama ku ia langsung membukakan pintu Meeting kecil disana.






"Selamat sore Ibu Anjani..... Luar biasa!!! Kedua Tangan Bidadari anda memang benar benar ajaib..... " Kata Pak Brata, di ruangan mewah itu menyambut lalu merangkul bahu ku dengan Akrab.


"Lihat lah..... " Kata Pak Brata dengan tangan satu terbuka ia arahkan keluar Kaca. Yang mengarah ke tempat Pameran makanan sore itu.


"Dari sekian banyak Stall makanan, milik Bu Anjani lah yang paling ramai dikunjungi dan paling Lezat." Katanya memuji ku yang membuat ku merasa sangat tersanjung.


"Pak Brata bisa aja.... Lagi pula saya kan menjalankan Tugas Pak, kalau gagal bisa bahaya hihihi....." Kata ku, yang masih penasaran apakah dia yang memesan mennu ini??


"Jujur saja, ini adalah soto bandung paling lezat yang pernah saya nikmati. Silahkan duduk." Kata Pak Brata meminta ku duduk disebrang meja bulat kecil tempat ia menikmati hidangan ku.


"Baiklah, langsung saja kita hitung sisa pembayaran. Sekaligus saya transfer Bonus untuk Bidadari Cantik yang pandai memasak hari ini." Katanya sambil mengeluarkan Ponselnya.






Sungguh tak ku duga ia mentransfer Jumlah Uang yang Sangat banyak untuk ku sore itu.Teramat sangat senang aku dengan kebaikan Pak Brata, ia pun mengajak ku menikmati beberapa makanan yang tersaji diBuffee ruangan itu.




Meskipun ia akui tak bisa memasak, namun dalam hal mencicipi makanan ia amat sangat detail dengan perpaduan rasa dan Bumbu setiap masakan. Hingga kami pun menikmati hampir seluruh masakan diBuffee VIP itu, namun dengan porsi mencicipi.




Tak sampai disitu, beberapa gelas botol minuman Wine pun kami nikmati bersama di ruangan meeting kecil itu, yang baru kusadari diSulap menjadi Ruang makan mewah kami berdua dihiasi 3 View Indah yang berbeda dari 3 sisi Kaca disore yang Indah itu.




hingga akhirnya.....






"Jangankan hanya malam ini, setiap malam pun pasti saya akan siapkan tempat ini untuk kita berdua. Asalkan Bu Anjani yang memasak Untuk saya.... " Kata Pak Brata sambil mencium tangan ku mesra, melayang aku dibuatnya sangat terasa Kumis tebalnya membuat ku merinding saat itu.


"Tapi Pak..... Saya kan ga enak dengan Istri bapak..... " Kata ku sambil menarik tangan ku lembut dari genggamannya.


"Andai Bu Anjani tau, rumah tangga yang saya jalani dengan Sri itu karna anak anak kami."


"Jujur saya sangat iri dengan Pak Bobby dan Bu Anjani mendidik Albert, bahkan dalam waktu singkat. Bu Anjani bisa merubah Putri saya Tina menjadi jauh lebih baik dalam penampilan dan bertutur kata." Kata Pak Brata sambil memandang dalam kedua mata ku.


"Maafkan kalau hari ini saya lancang merayu Bu Anjani, tapi jujur, saya akan sangat menyesal dan menjadi pria paling sedih kalau tak sampaikan langsung kepada Bu Anjani." Kata Pak Brata sedih sambil memandang Pemandangan Gunung terkenal di kota Kembang. Menutupi kesedihan diwajahnya yang jelas terlihat dari Pantulan kaca yang memperlihatkan wajahnya.






Aku pun merasa Iba padanya, rupanya orang sekaya dan Sesukses Pak Brata memiliki rasa kecewa terpendam kepada Istrinya.




Ku dekati dirinya yang bersedih, mencoba menghibur Pak Brata Sore itu.






"Bukannya saya gak mau masak buat bapak, tapi bapak tau sendiri bagaimana keadaan saya yang memiliki suami dan Anak yang tumbuh remaja." Kata ku sambil mendekatinya.


"Justru aku takut Pak, aku takut anak kita kecewa, aku takut waktu ku sedikit buat bapak, bahkan aku sangat takut..... Kalau kita dekat malah jadi Masalah di masa depan." Kata ku mencoba menenangkannya sambil memegang Punggung nya. Berharap ia mengerti.




Tetapi.......






Dengan Lembut ia lingkarkan lengannya di pinggang ku, ia pandangi mata ku dengan sorot Aura penuh kasih sayang dari sorot matanya.




Hingga dengan pelan dan penuh kelembutan ia daratkan bibir tebal berkumis, mencumbu mesra Bibir ku. Aku pun hanya diam dan menikmati Bibir Tebal berkumis Pak Brata saat itu, hanya sesaat ia mencumbu ku. Lalu berkata.......






"Buang rasa takut mu sayang..... " Setelah meletakkan Gelas Wine yang ia Pegang, ia pun dengan lembut meraih gelas ku lalu meletakkan dimeja.


"Karna kita tak akan pernah mengecewakan mereka, namun kita hanya melepas dan merasakan Kasih sayang satu sama lain walaupun hanya sesaat." Kata Pak Brata, sambil menatap ku dalam yang ku tau kini ia tergiur dengan Tubuh ku yang sexy ini. Hampir sama dengan semua kekasih gelap ku.






Kali ini aku pun menerima Cumbuan selanjutnya yang lembut penuh kemesraan dari Pak Brata. Selain Bibir tebal serta Kumisnya yang membuat ku melayang layang keenakan, lidah Pak Brata terasa Tebal dan lebih Panjang dari Suami maupun kekasih kekasih gelap ku.




Terasa sangat Nikmat saat dengan lebut memenuhi Rongga mulut ku, hingga Akhirnya ku dorong lembut tubuhnya. Pikiran ku mendadak cemas saat teringat anak ku Albert. Sambil menyelidik ke sekitar Ruangan dan duduk diPangkuan Pak Brata calon kekasih gelap ku yang terbaru.




Ku Utarakan keresahan dan ketakutan ku akan biaya hidup dan masa depan Anak ku Albert. Entah karna terbiasa atau Memang jadi jurus jitu mengeruk Uang kekasih gelap ku lebih dalam. Ternyata trik itu lagi lagi berhasil!!!!




Tak main main, Pak Brata mentransfer Jumlah Uang yang totalnya lebih dari dengan Total Hadiah hadiah, Outfit, hingga gaun mahal dan Perhiasan Aa Tisna selama ini.




Hingga, tak ragu bagi ku kini bersikap Manja dan Mesra kepada kekasih ku yang Paling Tua saat ini. Aku pun cukup takut dan was was andai harus keluar ruangan andai ada Albert anak ku yang cerdas dan suka mengikuti ku mendapati ku bersama dengannya.




Dengan alasan takut ada yang lihat, Pak Brata lagi lagi menjukkan kekuasaannya dengan memperlihatkan Kartu VVIP DIAMOND, kartu itu adalah Akses Pintu Lift yang akan membawa kami ke kamar Paling mewah yang salah satunya Pintu Lift itu ada diRuangan ini.




Sehingga tak ragu aku pergi bersamanya tanpa harus melewati ruangan Public saat itu dan langsung menuju kamar tanpa harus keluar Ruangan itu.




Benar saja dugaan ku, dari sekian banyak Kekasih ku. Bercinta dengan Pak Brata, tak akan selama melayani Birahi semua kekasih ku. Meskipun Cumbuan dan lidahnya menari diatas Tubuh ku dengan sangat Nikmat, sambil menatap Ponsel yang biasa ku Gunakan lagi lagi Gairah dan Birahi ku meledak ledak.




Hal ini tentunya ku rahasiakan dari Pak Brata.




Hati ku merasa Iba dengan rasa bangganya membuat ku meraung raung keenakan digejot Pak Brata. Ku berikan trik bagaimana andai Aku hamil, ia malah terlihat sangat SENANG!!!!!




Bahkan ia siap meninggalkan Sri andai semua Putrinya yang dekat dengan ku dan Albert bersedia menerima DiriNya sebagai Papa Barunya.




Wajah ku tersenyum mesra padanya, namun dalam hati ku tertawa dengan lelucon yang ia berikan kepada ku. Akan cukup panjang sepertinya aku bisa mengeruk Uang Pak Brata. Tanpa ia ketahui, sesungguhnya saat ini aku sedang Hamil anak dari suami ku Bobby.

Posting Komentar

0 Komentar