Kejutan kini hadir dari Tyo, setelah mengintip dan mendengarkan percakapanku dan Bu Indah. Sisi manusiawi Tyo yang memiliki Dendam kepada Kakak kelasnya, memilih Albert menjadi Partner atau Aliansinya.
Sebenarnya bukan hanya Tyo dan Anthony, yang diam diam memantau tempat tempat seperti Gudang, kamar mandi, serta Kelas tak terpakai di bilang Angker mengawasi area itu.
Bukan tanpa alasan Tyo melakukan ini semua, selain ada kenikmatan tersendiri. Tyo memendam Dendam terhadap Vinay CS yang dengan cara memberi minuman perangsang menaklukan Reina gadis pujaannya lalu sempat dijadikan kekasih Vinay, agar bisa menikmati Tubuhnya. Namun Tyo sadar memilki kelemahan masalah Waktu dan Timing Affair itu terjadi.
Hingga ia memilih Albert, setelah sadar bukan hanya Reina dan Tina. Namun ada siswa lain hingga Guru yang terlibat. Semua ia ketahui saat membuka Spy Cam selama 2 Bulan belakangan ia rutin pasang dan pantau di area area tertentu.
Bahkan ia tak menyangka, dibalik angkernya kelas tak pernah digunakan, serta Gudang sekolah. Ada KASUR, tertutupi Tumpukan Kursi dan meja bekas berdebu di dua tempat tersebut.
Belum lagi semua terhubung dengan Pintu pintu jarang dibuka, kearah Parkiran yang jarang dipakai karna masih berlantai Tanah Merah yang selalu sepi. Membuat Tyo yakin, ada Skandal maupun Affair lebih seru yang terjadi atau telah terjadi di sekolahnya.
Sedangkan Anthony, ia merasa Albert memang bisa dipercaya menjaga agar "kenakalan" Istrinya Indah tidak semakin dalam. Bahkan ia merasa berhutang Budi, menurut pengawasan Anthony rutin setiap sore hari memantau Indah dengan Matanya Sendiri.
Albert lah, yang membuat Indah sadar.....
Tanpa nasehat Albert, karna saat itu ia tak mendengarkan pembicaraan MEREKA. Indah mungkin akan ikut melanjutkan asmara terlarang nya bersama Damar dan Vinay serta kawan kawannya.
Karna malamnya mereka mengajak Bu Indah bersenang senang di tempat KARAOKE.
Tak heran, setelah sore itu mengantar Angela pulang bersama Istrinya. Mereka berdua melakukan Sex Hebat sampai Tengah malam.
Anthony merasa, Albert adalah Pahlawan bagi kehidupan keluarga dan Sex nya. Meskipun belum rela melepaskan Angela seutuhnya, namun Anthony akan membalas kebaikan Albert dengan caranya sendiri.
Akankah Anjani menghancurkan perasaan Albert???
Atau justru Anjani dan Albert menjadi Kompak menaklukkan hasrat Birahi orang orang sekitar mereka??? Terlebih lagi, mereka berdua menikmati Hadiah maupun Kepuasan Birahi dari MEREKA.
POV ALBERT
Setelah ku amati beberapa Video dari Tyo saat pagi sekali, ku putuskan mengirim pesan megajaknya bertemu di sisi Taman dekat Parkiran Utama Gedung sekolah.
Pagi hari sekitar 45 menit jam belajar mengajar sekolah Tyo menghampiri ku, disana nanti sekaligus menjadi Percobaan ku serta mulai menjalankan Rencana awal melibatkan Tyo.
"Pagi bro Albert Hehehhe..... " Sapanya setelah memarkirkan Motor Sportnya di parkiran utama yang masih cukup sepi.
"Jangan ngedeket, kalau bener disini ada Kamera Pengawas. Kita jadiin ini sebagai awal percobaan Rencana kita." Kata ku lirih pelan sambil menatapnya Tajam. Karna ku tau Profile Tyo yang Tumbuh tanpa Orang tua, menjadi cucu kesayangan Kakeknya Perwira Berpangkat Tinggi di kota ini bersama Kakak lelakinya.
"Oke gue ikutin mau elu hehehe..... " Katanya sambil tetap tersenyum.
"Terus kapan mau eksekusi..... " Tanya ku Singkat.
"Setelah dapat bukti lebih kuat dan lebih banyak Video buat mempermalukan mereka. Lagi pula elu tau sendiri kan 'SEORANG SNIPER Gagal, Andai Ada Yang Tau kapan saat Ia Membunuh targetnya.'" Kata Tyo, menunjukkan wajah serius kepada ku.
"Gue paham Nyokap elu serta Bu Indah dijebak bahkan sampai Tergoda. Kita kerja sama mengumpulkan Bukti lebih banyak, gue jamin Nyokap Elu... Bu Indah... Maupun Reina adalah Korban mereka." Lanjutnya.
"Kalau gue di posisi elu, mungkin gue udah Abisin mereka Al. Tapi gue salut, elu masih bisa Sabar..... Bahkan ga manfaatin keadaan sejak beberapa Minggu kemarin." Kata Tyo kali ini serius.
"Gue butuh apa yang elu tau dan liat, apa yang elu dengar buat mastiin kemana Vinay CS bergerak. Lebih bagus elu berbagi Informasi siapa Korban mereka serta Lokasi mereka selanjutnya."
"Kayak Di tempat Jacuzzi mewah kemarin, pasti terjadi sesuatukan??? " Kata Tyo menatap ku lalu tersenyum Sinis. Namun membuat ku cukup geram.
"Elu jngn Khawatir, Nyokap elu dan Bu Indah mau dikerjain lagi pasti gue cegah. Andai elu mau jadi Partner gue balas dendam ke Vinay CS. Gue juga ga Terima mereka ampe Maenin si Reina kayak kemaren."
"Mereka tau gue sayang banget sama Reina, walaupun kemaren deket ama elu. Tapi lu liat balasan merekakan. Cuma dientotin trus mereka tinggalin gitu aja..... " Katanya menjelaskan Awal Benih Dendam serta kebenciannya Tumbuh kepada Vinay CS. Lalu Albert pun memberi awal langkah rencana nya.
"Gue bakal serang elu, ntar elu Tonjok gue dimuka, supaya ada bekas dan mereka yakin kita Berdua ga akur." Kata ku setelah tau Tujuan Tyo sebenarnya.
"Lebih lancar bukan kita jalanin rencana Andai mereka tau kita 'MUSUHAN' kayak Saat ini." Kata Albert dan Tyo pun menganggukkan kepalanya.
Setelah ku rasa Tyo siap, dengan cepat ku cekik Lehernya nya dengan satu tangan. Membuat ia kesulitan bernafas.
"Begitu gua mundurin badan elu, Lo Tonjok Gue dimuka jangan Ragu. Supaya kita tau Kamera itu Fungsi apa engga." Setelah cekikan ku menarik tubuh Tyo lebih dekat dengan ku, ku bisikkan kata kata itu di depan wajahnya yang kesulitan Bernafas.
Benar saja, ku jauhkan sedikit tubuh Tyo tapi tidak sampai lengan ku mecekik Lurus. Agar ia Bisa melangkan Tinjunya kearah ku.
Lalu setelah ku mundurkan sedikit Tubuhnya.....
"BUGG!!!! " sebuah tinjuan telak dan keras mengenai Pipi Kiri ku, karna tangan Kanan Tyo sengaja ku buka celah agar memukul ku.
Membuat cekikan ku terlepas menjadi aku pun mundur beberapa langkah.Kejadian itu perhatian beberapa murid yang baru datang di parkiran.
Murid dan rekan kami yang berada didekat kami melerai keributan kami berdua.
"Gua ga Sudi Punya Kawan PECUNDANG Kaya elo.... " Kata Tyo, setelah ia terbatuk batuk memegangi lehernya. Lalu pergi meninggalkan Aku dan beberapa teman yang mencoba melerai kami.
Rencana awal berhasil, baru saja jam belajar dimulai aku dipanggil ke ruang guru BP pagi itu. Meskipun kami berdua mengatakan tadi adalah salah paham kecil, namun Pak Kuswandi sudah melihat melaui kamera ia pun mengancam akan menskorsing bahkan mengeluarkan kami berdua dari sekolah andai terjadi lagi keributan diSekolah maupun diluar sekolah.
"Permisi Pak.... Maaf saya menggangu.. " Kata Mamah setelah mengetuk ruangan BP.
"Silahkan silahkan Bu.... Bantu saya nasehati kedua Anak kita ini.... " Kata pak Kus.
"Nak Tyo gpp.... Aduh sampe merah lehernya.... " Kata mamah yang mengkhawatirkan Tyo.
"Saya gpp Bu, ini hanya selisih paham sama Albert aja kok, Saya kecewa sama dia... " Tyo menjelaskan kepada Mamah yang duduk disampingnya.
"Kalian udah janji, ga ada Kekerasan dan Dendam. Saya ga perduli siapa yang mulai, setelah ini Tapi bukan cuma Sanksi Skorsing 1 Bulan atau bahkan kalian terpaksa saya Keluarkan dari Sekolah ini." Ancam Pak Kus pagi itu.
"Nak Tyo, ibu mohon... Jangan dendam ya sama anak saya. Sikap Al emang gitu kalau emosi. Ibu harap nak Tyo maklum, jadi ga marahan dengan Albert." Kata mamah yang terlihat Khawatir.
Namun Tyo tak menjawab, hampir sama seperti ku matanya seperti menyelidik ruangan sekitar. Sedangkan Pak Kus terpesona dengan kecantikan mamah pagi itu.
"Kalian kembali ke kelas, ingat!!! Apa yang saya sampaikan bukan Ancaman!!! Tapi adalah Sanksi buat kalian kalau Melanggar lagi." Kata Pak Kus tegas.
Kami berdua pun meninggalkan ruang BP pagi itu, dalam hati kami berhasil menjalankan rencana pertama. 2 pesan masuk dari Tyo saat aku berada dikamar mandi, kedua kontak itu adalah kontak samaran Tyo. Lalu ku save dengan hanya Ini soal dan nama samaran SPY dan Sniper.
"Dua Kontak ini aman bro, kalau elu mau sharing info ama gue. Diruang BP gue udah selipin Alat perekam Suara." Jantung ku berdetak cepat saat baca pesan Tyo, ga nyangka ia nekat mata matain ruang BP.
Saat Istirahat jam sekolah di tempat cuci piring biasa aku membantu mamah berjualan Angela disusul Reina, menghampiri ku hampir bersamaan.
Wajah Reina merona merah saat ku sampaikan, pemicu aku mencekik Tyo karna ia memanggil ku Pecundang hingga Reina berpaling dan Jadian dengan Vinay.
Ia tentunya sangat senang memiliki Pemuja rahasia yang rela berkelahi demi dirinya. Bahkan ku katakan bahwa Tyo membenci ku, karna aku mengabaikan kebaikan dan Perhatian Reina sejak Bulan lalu.
"Ya udah dek, aku bakal bicarain baik baik sama Tyo. Supaya kalian ga salah paham lagi." Kata Reina yang membuat ku senang, Reina kembali memangil ku sebagai Adiknya.
Ia pun pergi meninggalkan aku dan Angela yang sedari tadi mendengar percakapan aku dan Reina.
"Emang serius Al, kamu anggap Reina itu Kakak kamu...?? " Tanya Angela kepada ku, yang sambil membersihkan beberapa Piring Kotor.
"Aku ga munafik, suka, ada hati pasti ada lah kak." Kata ku menjelaskan kepada Angela, secara Body lebih proposional serta lebih Cantik Oriental.
"Tapi aku juga tau diri, aku ini siapa.... Dapet perhatian dari Bidadari seperti Kak Reina apalagi Bidadari Cantik kak Angela sekarang. Aku udah merasa beruntung banget kak."
"Apalagi sekarang tanpa malu Secantik kak Angela, menemani aku di tempat sumpek ini...." Kata ku kepada Angela.
"Kamuu..... Suka Gombal gitu deh!!!! Tapi salah kamu juga kalau kamu ga bilang isi hati kamu.... " Katanya sambil mencubit lalu memelintir lengan ku.
Ku rasakan kedekatan ku dan Angela saat itu makin akrab, sampai sampai mamah terlihat kehabisan kata kata. Karna apa yang biasa mamah sampaikan di sampaikan Angela kepada ku.
Setelah jam belajar pun, Angela tetap bersama ku hingga siswa Makan siang dan mulai agak sepi lalu kami bertiga makan siang di kantin bersama.
"Thank's Bro...... Apa yang elu sampein ke reina, gue jadi bisa makan siang bareng Doi." Pesan Tyo kepada ku.
"Enjoy...." Kata ku singkat.
"Awas loe jangan lengah, bentar lagi biasanya waktu "mereka" Godain ngajak janjian nyokap elu. " Kata Tyo memberi ku peringatan.
"Ok, Thank's..... Ntar sore juga ada hasil Pancingan Pagi ini." Jawab ku, mengarah keSpy Cam yang Tyo Sebar.
"Aman, sore gua pasti pantau." Katanya singkat.
Segera Beranjak kemeja Kantin setelah ku Silent Ponsel ku Siang sekitar jam 2. Terlihat Mamah sangat akrab dengan Angela siang itu yang mengerjakan PR. Aku juga bergabung bersama mereka.
Selain perpustakaan, kantin sekolah pilihan kedua mengerjakan Tugas Kelompok maupun perorangan, beberapa tempat lainnya juga terkadang jadi tempat PDKT atau pacaran. Apalagi hari Sabtu kayak gini, menjadi ajang siswa siswi buat janjian malam minggu nanti ngajak gebetan mereka masing masing.
Mamah menyediakan Kompres ES untuk luka memar di pipi Kanan ku, namun beberapa kali aku menelan ludah karna wangi serta kemulusan kulit putih mulus berurat Angela.
"Ya ampun Al, ampe memar gitu kamu di pukul si Tyo..... " Kata Bu Indah menjelang sore itu.
"Nanti juga sembuh kok Bu...." Namun aku cukup heran, mengapa mamah terlihat sangat Happy sore ini. Sampai sampai ia terkesan Cuek dan santai dengan "Sandiwara Perserselisihan" Aku bersama Tyo.
Hingga menjelang malam pun Tiba, sekitar pukul setengah Tujuh malam mamah mangajak ku jalan jalan berdua. Mamah sangat Cantik malam itu, saat Mamah mandi kudapati beberapa Bungkusan Pakaian Baru serta entah apa karna cukup banyak Plastik kemasan bermerk serta Elektronik yang tak sempat ku Cek takut ketauan dan mamah Curiga.
Alangkah senangnya saat mengendarai Motor Matic baru, mamah menyuruh ku mengarahkan ke tempat MALL yang memiliki brand brand terkenal serta Tempat makan yang lengkap.
Bersenda gurau dan berjalan memilih beberapa Busana seperti Jeans, sampai Jacket Riding serta Kemeja Mahal mamah pilihkan Untuk ku.
Namun sungguh aku tak enak hati, karna ku lihat label harga Brand brand tersebut diatas Satu Juta Rupiah.
"Kamu kenapa sii Al, mamah jadi Bingung deh?? " Kata mamah mulai heran.
"Ini semua bagus bagus nak....." Sambil meletakkan beberapa kemeja.
"Harganya itu mah, lagi juga mamah tau sendiri Al lebih suka ngabisin waktu olahraga."
"Sayang banget kalau Albert nanti jarang pakek." Kata ku mengajak mamah menjauh dari sana.
"Gini deh!!! Mamah bakal kasih tau kamu kejutan, kalau kamu belanja atau memperbaiki penampilan kamu sayang." kata mamah sambil menggandeng lengan ku.
"Mm mm maksud mamah apa mah?? " Tanya ku kebingungan.
"Kamu itu hanya satu satunya anak kesayangan mamah nak, sekarang..... Mamah punya uang lebih buat anak mamah bahagia dan memperbaiki penampilan."
"Masa kamu seneng sama hadiah dari Papah, tapi ga seneng mamah minta belanja sih Sayang..... " Kata nya cemberut.
"Ta.... Tapi harga itu maaa.... " Kata ku dengan wajah resah.
"Anak ku sayaaaaang..... Percaya sama mamah, atau kamu ga tertarik ya sama Kejutan yang mamah mau kasih tau.... " Kata mamah menggoda ku sambil memegang Dagunya.
"Iya udah, tapi kalau ga Cocok harganya kasih tau aku ya. Biar aku cari yang lain." Kata ku.
"Pilih lah sayang ambil lah apa yang kamu suka..... Keburu lumutan kita kalau harus ngandelin Papah." Kata mamah, sambil mengusap memar diPipi Kiri ku.
Tanpa ragu aku mengambil Sebuah kemeja Branded berwarna Hitam di satu toko, lalu ku ambil 2 Jeans Denim, satu berwarna Gelap serta ada Motif Sobek yang terkenal Limited Edition bermerk Rucas.
Selama aku memilih satu kemeja dan kedua Celana berBranded berbeda, terlihat sepintas mamah meReject Telp serta segera membalas melaui pesan.
Hanya saja sungguh tak rela baru 3 pakaian, mamah harus membayar sekitar diatas 5 juta rupiah. Aku pun langsung kepikiran nilai Nominalnya baju baju serta pakaian dan elektronik yang ia Terima tadi sore!!!!!
Setelah melakukan pembayaran, mamah membawa pakaian pilihan ku. Lalu menggandeng mesra lengan ku, sambil beberapa kali berselfi ria bersama ku.
Mata ku tertangkap mamah menatap salah satu Sepatu dengan lambang Strip 3 disalah satu Store Mall itu. Setelah beberapa langkah melewati Store itu mamah mengajak ku berhenti melangkah lebih jauh.
"Kamu suka sayang sama Sepatu tadi...?? " Tanya mamah.
"Hmm itu... Anu mah... Itu tadi aku cuma... " Belum selsai ku mengatakan kata kata ku.
"Yuk, temenin mamah.... Kayaknya mamah ada yang suka dari toko tadi. Mamah juga mau Hihihii..... " Ajak mamah melangkah ke arah Store toko Adidas.
Tak tanggung tanggung saat itu mamah membeli 2 jenis sepatu Sneaker Adidas, sepasang Untuk ku, Sepasang lagi untuknya.
Aku makin kebingungan dari mana mamah punya Uang????
Setau ku, sepasang sepatu sneaker ini, berharga Belasan Juta. Sedangkan mamah membeli 2 sekaligus!!!!!
"Permisi kak, sudah kami siapkan pembelian kakak..... Apa ada yang bisa saya Bantu lagi?? Layanan service langsung Antar kerumah mungkin kak? Saya lihat kakak dan Adeknya banyak bawa barang belanjaan." Kata Penjaga Store bertubuh Tegap namun sangat ramah kepada kami.
"Aduh mas kebetulan banget, sekalian sama beberapa belanjaan saya sama yang tadi Bisa kan Delivery sampai rumah kami?? " Tanya mamah.
"Tentu saja Bisa kak.... " Kata nya dengan senyum ramah.
"Saya jamin aman dan terbungkus rapih, sekarang termasuk layanan kami mengantar sampai rumah. Agar kakak dan Adiknya belanja di mall ini lebih nyaman." Kata Penjaga Store itu.
"Mau dong, kebetulan saya dan anak saya naik motor." Kata mamah mulai centil dan manja, lalu membawa 3 bungkusan belanjaan ku yang akan ia antar ke rumah.
"Owh, anaknya.... Kirain saya Adiknya kak. Kak Anjani emang awet muda ya dek.... " Pujinya kepada mamah sambil berjalan meletakkan sekitar 4 Bungkusan belanjaan yang akan ia bawa.
Setelah memberi uang yang kulihat sekitar 2 lembar berwarna merah muda, aku dan mamah berjalan keArah Store jacket Branded. Terdengar Jelas beberapa kali HP mamah berdenting notifikasi masuk sejak berada di store sepatu tadi.
Bahkan berkali kali nada dering panggilan Ponsel nya berbunyi....
"Bentar nak, siapa sih!!!! Ganggu Quality Time kita aja." Sambil menghentikan langkah kami, mamah melihat layar Ponselnya.
"Siapa tau Papah telp kita mah...... " Kata ku berada didepannya, pura pura tak curiga.
"Alaaah.... Boro boro papah inget kita sayang, nanti aja kita Telp pas kita mau makan. " setelah melihat layar ponsel nya, lalu mensetting Ponsel nya jadi Silent. Mamah kembali menggandeng ku mesra bagai kekasihnya.
Sepintas melihat kaca kami berdua memang seperti kakak adik saat itu. Meski ter 4RRtutup namun ketatnya pakaian mamah, lebih menonjolkan Payudara dan Bokongnya.
Tak heran beberapa lelaki Tua Muda terpana bahkan tak sedikit kedapatan mengedipkan mata kepada mamah saat menggandeng ku.
"Kok kayak bingung gitu sayang?? Kenapa ga pilih satu.....??? " Sambil duduk memainkan ponsel nya diStore Jacket Riding Bikers yang sedang Tenar saat ini.
0 Komentar