Senin pagi yang Indah ku rasakan tubuh ku segar bugar, bukan hanya itu. Kejutan bahagia ku pagi itu dilengkapi dengan terpajangnya Satu jenis sepedah Motor Matic Baru keluaran Pabrikan Honda.
Kenapa ku bilang baru??? Karna belum ada Plat nomer terpasang disana!!!!
"Gimana Al? Kamu suka nak?? " Tanya ayah Pagi itu yang melihat ku menatap kagum kepada motor matic berwarna Putih itu.
"Suka yah hehehhee..... " Kata ku.
"Paaah, sayaang sarapan dulu yuk.... Lagian Al sayang belum boleh pake. Belum ada plat nomernya." Kata mamah sambil membawakan ayah segelas Kopi Hitam untuk ayah.
Lagi lagi kali ini aku diberi kejutan yang membuat ku sangat bahagia, terlebih melihat mamah dan Papah menjadi mesra. Tidak cukup sampai disitu, mamah pun meledek ku karna semalam tidur seperti Kebo. Hingga tak mendengar suara ayah pulang membawa motor baru Untuk ku.
Terlihat mesra mamah dan Papah menggoda ku pagi itu, apalagi saat orang tua ku berdiskusi tentang rencana Papah selanjutnya keluarga kita
Papah mendapat Bonus satu rumah cukup mewah di perumahan Ibu Kota Jakarta sebagai bonus kerja keras selama 2 bulan belakangan ini.
Namun, menimang lingkungan dan kesiapan keluarga ku pindah kesana.... Papah dan mamah memutuskan rumah itu agar disewakan atau dikontrakkan saja.
Meskipun sekarang sudah menjadi mandor, Tiga hari kedepan sampai Rabu ayah sama sekali tak keberatan Tinggal bersama kuli dan pekerja lainnya di proyek baru di wilayah Bekasi.
Semua Papah lakukan agar tidak lagi terjadi Fitnah maupun Godaan seperti kemarin.
"Tapi pah, ada apa apa itu kabarin aku atau anak mu lho." Kata mamah.
"Setiap hari, setiap waktu kami cemas sama kamu Maas.... " Kata mamah sedih. Sambil mesra bersandar di lengan Papah
"Itu dia masalahnya dek, aku juga Bingung ada orang sejahat itu sama aku. Bahkan ia sudah berani membuat Aplikasi dengan identitas ku." Kata Papah dengan sorot wajah serius.
"Aku sadar akan kesalahan ku dek, aku harap kamu dan anak ku bisa memaafkan dan memberi aku kesempatan lagi.... " Kata Papah disambut dengan pelukan mamah pagi itu.
"Ehmmm.... Kayaknya ada yang bakal kangen kangenan nih..... " Kata ku sambil bersiap ke sekolah yang hanya beberapa langkah dari tempat ini.
"Ya iya lah nak, O iya, ayah janji nak. Sebelum Papah berangkat Rabu nanti Papah pasti selesaikan surat surat motor mu. Papa akan daftarkan atas nama Mamah mu ya. Karna kamu belum cukup umur punya KTP." Kata Papah.
"Beres BOSS.... aku pamit dulu Maah Papah.." Belum sampai aku mengalami tangan mamah ku yang sudah menjulur sambil memeluk Papah, terdengar suara lebut seorang wanita di depan pintu rumah.
"Permisi...... Albert...... Bu Anjani.....Permisi..." Suara merdu menghiasi depan rumah ku pagi itu. Mamah pun sontak bangun dari pelukan ayah setelah aku menyalami tangannya lalu mamah mengecup kening ku, mamah langsung menghampiri sumber suara.
"Eeeh nak Angela...... Ada apa yaaa....??? Tumben pagi pagi kerumah??" Terdengar suara mamah menyapa Angela.
"Maaf Bu Anjani ganggu, Albert ada bu.... Saya ada perlu sama Al." Kata anjani terdengar jelas oleh ku dan ayah.
"Siapa tuh al?? Pacar kamu....?? " Tanya Papah.
"Dia itu kakak kelas ku pah.... " Kata ku santai setelah mengalaminya.
"Al sayaaang, ada nak Angela ni.... Mari masuk nak, pake aja sepatunya gpp. Ibu belum sempet ngpell kok. Albert.... Al.... " Suara mamah nyaring memangil ku manja.
"Ia maa...." Kata ku sambil membawa tas.
"Ada nak Angela tuh kakak kelas mu. " Kata mamah.
"Masuk nak Angela..... " Ajak mamah kepada Angela.
"Gpp bu kita ngobrol diparkiran aja, sekalian aku mau minta bantuan Al bawa sesuatu." Ajak Angela kepada ku.
Setelah pamit kepada orang tua ku, aku dan Angela berjalan ke arah parkiran mobil bersamanya. Betapa indah Hidup gue andai tiap hari bisa seperti ini tiap hari.
"Bener ya kata temen temen, kamu tuh suka ngelamun Al...... Hihihi..... " Kata Angela salah satu Bidadari unggulan sekolah ini. Selain pagi ini tampil sangat cantik, aroma wangi tubuhnya pun terasa sangat segar dan membuat ku betah berada disampingnya.
"Bukan melamun kak, tapi aku menikmati jalan bareng bidadari pagi ini.... Hehehehhe" Kata ku apa adanya.
"Wuuu ...... gombal!!! " Kata Angela sambil tangan mulusnya mencubit lengan ku.
"Eh serius nih, aku sebernya mau nawarin side job nih ma kamu. Aku yakin kamu pasti bakal tertarik." Kata Angela saat Tiba di bagasi mobilnya.
"Side Job apaan nih kak kalau aku boleh tau?" Tanya ku penasaran.
"Ada 3 sih sebenarnya tapi yang terakhir, nanti aja setelah 2 kamu jalanin dengan baik." Katanya membuat ku semakin penasaran.
Lalu ia membuka bagasi sedan mewahnya yang jarang ia gunakan kesekolah pagi itu.
"Yang pertama ini Al, gue harap elu mau ngajarin gue main Bola." aku pun hanya bisa menganga membuka mulut ku. Di dalam bagasi mobilnya ada 5 Bola sepak baru.
"Ta, ta...Tapi ...... Ada angin apa mau belajar main Bola kak?? " Tanya ku heran dan super bingung kepada Angela.
"Elu itu emang kelewat polos ya Al jadi cowok, pantes aja lu Jomblo." Kata Angela sambil tersenyum.
"Gue ini salah satu pengagum elu Al, bahkan ngefans sama elu.... Tapi setelah gue Pikir, ga ada salahnya dong gue belajar dari elu maen Bola. Karna gue rasa bakal keren gue bisa nendang Bola baru bisa renang." Kata Angela yang membuat ku merasa terbang ke langit ketujuh saat itu.
"Hmmm, jadi kak Angela mau minta ajarin main bola?" Tanya ku.
"Yupz, minimal ajarin aku nendang Bola keras dan Akurat yang elu praktekin beberapa waktu yang lalu. Bawa Al, kalau elu sanggup." Perintahnya.
"Masalah komisi kamu sebutin aja berapa, nanti pasti kusanggupin." Kata kak Angela.
Ku bawa Bola baru yang dibeli Angela, jujur aja buat gadis secantik Angela mana mungkin aku meminta Komisi. Belum lagi sebenernya kan bisa aja dia minta dilatih kekasih gelapnya Pak Anthony. Bahaya juga kalau aku dimata matai langsung sama Angela.
Aaah... Iya in aja dulu dah, lagian apa salahnya berbagi Ilmu sama Gadis secantik dan tajir seperti dia.
Sorot mata rekan rekan ku di lapangan utama sekolah, tertuju kepada ku dan kak Angela, kami berjalan seperti magnet pusat perhatian satu sekolah.
Hingga kami berpisah di lantai 2 gedung sekolah, karna semua kelas 1 berada di lantai 3 Gedung sekolah ini.
"Gilee... Bosen ma Reina sekarang deket sama Angela Cooy!!!! " Kata Pram menyenggol nyenggol bahu ku.
"Tau nih si lucky Ireng(hitam), ilmu peletnya KUAT Hahahahaha...... " Tambah Asep.
"Kalian ini, ga liat apa kalau si Angela beli Bola Baru, dia itu mau minta belajar main bola ma gua.... Spesifiknya belajar nendang bola." Kata ku singkat.
"Pantesan Angela kemaren arahin mobilnya ke rumah elu pas sore..... " Kata Asep.
"HAH!!!! SERIUS SEP!!! " Tanya ku bagai disambar petir.
"Jam berapa????" Kata ku mulai panik.
"Iyaa pas gue brangkat nganter nyokap elu bro...masa iya sih ga ketemu?? Jelas kok gue liat Mobil Angela masuk Parkiran lapangan sekolah." Jawab Asep menjelaskan detail waktu.
Wajah ku pucat seketika, mendengar kesaksian Asep. Meskipun mamah ga hafal dengan mobil sedan Angela, tapi Asep ga mungkin bohong. Asep juga hafal betul sama kendaraan bidadari pujaan hatinya.
"Eh bro, dah liat belum video elu renang kemaren Viewernya banyak lho..... " Kata Pram. Sambil menyodorkan layar Ponselnya ke arah ku.
Meskipun Viewernya tembus sampai Hampir ratusan Ribu, jujur aku panik dengan kesaksian Asep yang melihat Angela kerumah saat waktu yang sama persis aku mulai ngentot dengan Bu Indah.
Mata ku memang menatap layar ponsel Pram saat itu tapi pikiran ku, melayang jauh membayangkan bagaimana andai Angela curiga atau mendapatkan rekaman Percintaan ku bersama Bu Indah.
"Busyet dah, Al.... Loe napa sih kayak liat Setan liat video elu sendiri." Kata Pram yang sadar melihat ku berkeringat dingin dikening ku saat memandangi Layar Ponsel nya.
"Aa itu anu Pram, kayaknya gue sedikit ga enak badan. " Sambil segera mengelap keringat diKening ku.
*******
Selama 3 hari kemarin aku merasakan bagai Hidup normal saat adanya keberadaan Papah di rumah. Terlebih lagi saat setiap malam kami makan malam di tiga tempat makan berbeda setiap malam.
Aku kembali merasakan sesuatu yang hilang selama beberapa Bulan belakangan. Nasehat Papah menjadi acuan ku, agar lebih menikmati status ku sebagai Pelajar.
Ga bisa ku bayangkan andai Papah tau kenakalan mamah belakang ini, tapi ku pikir semua juga kesalahan Papah yang sempat mengabaikan bahkan berniat menggugat Cerai mamah demi wanita lain.
Hingga hari Kamis ini, sepeninggal Papah kembali bertugas. Aku cukup sibuk membantu Mamah dan sore telah berlatih menendang serta Passing Bola bersama Angela, Tingal beresin Buang sampah sore ini tinggal mandi dah trus maen game Di laptop.
Langkah ku terhenti, Jantung ku seketika berdesir lebih cepat disaat melihat mobil yang biasa dipakai Damar berguncang, bergoyang goyang diparkiran belakang sekolah yang Sepi.
Entah mengapa Penis ku malah sedikit mulai mengeras disaat sadar saat ku Intip ku perhatikan, guncangan mobil Sedan berkaca gelap itu berirama Naik Turun bagai isyarat terjadi sebuah gerakan teratur di dalam sana.
Apa yang harus aku lakukan??
Jujur saja aku ga mau ikut Campur...... Tapi andai ketauan Keamanan atau Warga bisa Panjang urusannya.
Penis ku semakin tegang dan mulai mengeras, saat Goyangan dan Guncangan di mobil Damar semakin cepat.Tambah lagi Samar terdengar suara musik serta desahan bersautan didalam Mobil sedan Damar.
Hingga sekitar 3 menit kemudian, mobil pun berhenti bergoyang, tanda Aktifitas berat yang terjadi sudah berhenti saat itu. Pintu Kanan Penumpang mobil Sedan Damar pun terbuka, ku lihat pemilik Mobil Damar keluar dari sana.
Ia mengenakan Kaos Oblong yang basah karna keringat sore itu, sedangkan kebawahannya ia masih mengenakan celana seragam sekolah.
Wajah Damar berseri seri, seolah Senang dengan Aktifitas di dalam Mobil Sedan nya tadi terjadi. Ia pun menyapu kan matanya kesekeliling tempat ia berdiri memastikan tak ada seorang pun yang melihat.
Pintu Kiri Penumpang Sedan Damar kali ini ikut terbuka, kali ini aku disajikan Penampilan sosok seorang Vinay.
Terlihat jelas ia mengelap keringat bertelanjang Dada disana, namun dengan santainya ia mengenakan kaosnya lalu berdiri merapihkan Sleting celana seragamnya. Expresi wajah Vinay maupun Damar terlihat sama sama berseri seri bahagia. Sambil melihat sekeliling tempat ia berdiri seperti Damar, memastikan tak ada orang disekitar mereka.
Suara tawa dan senda gurau mereka terlihat bahagia setelah aktifitas tadi. Hingga akhirnya......
Seseorang terakhir pun turun dari Sedan Damar, seseorang yang tak ku sangka dan ku duga, lutut ku lemas, Penis ku mendadak berasa layu saat itu. Tangan yang ku gunakan Dokumentasi melaui Video kamera Ponsel ku pun bergetar akibat melihat kejadian itu.
Karna yang terakhir turun dari Sedan Damar saat itu adalah Bu Indah Maharani.
Wajah Bu Indah sama seperti halnya Damar maupun Vinay, kalau ku gambarkan lebih tepatnya lagi Wajah Bu Indah saat itu sama seperti saat telah ku Entot hari minggu lalu.
Berseri bahagia, penuh kepuasan.
Bu Indah merapihkan Pakaiannya sebelum benar benar berdiri dan matanya memperhatikan sekitar.
Sedangkan Damar, membuka pintu kemudi lalu mulai menyalakan mesin mobilnya. Vinay seperti mengatakan sesuatu namun Expresi wajah Cantik dan manja Bu Indah saat itu benar benar sangat membuat ku Cemburu.
Terlebih lagi, saat Damar sebelum pergi meninggalkan Bu Indah ia memeluk dan bercumbu mesra dengan Bu Indah di tempat itu!!!!!!
Awalnya Bu Indah menepuk nepuk Dada Damar, untuk melepaskan pelukannya. Namun entah apa yang Damar sampaikan, tiba tiba mereka berciuman mesra cukup lama sambil memainkan lidah mereka.
Vinay pun yang berada di sebrang Sedan memperhatikan keadaan sekitar, seperti mengawasi pasangan yang sedang dimabuk Asmara.
Setelah puas bercumbu, Damar pun mengecup Kening Bu Indah. Lalu masuk kedalam ruang kemudi, disusul Vinay sambil melemparkan Kiss Bye kepada Bu Indah.
Tangan ku yang merekam Video moment itu memegang Ponsel gemetar, lutut ku terasa amat sangat lemas.
Setelah kendaraan sedan Damar meninggalkan Bu Indah sendiri di area parkir yang biasa sepi, aku pun keluar dari persembunyian ku berjalan lesu sambil membawa plastik berisikan sampah Kantin sekolah.
Bisa saja aku memutar arah jalan lain, namun aku sudah merasa terlalu lemas dan lesu. Belum lagi Beban sampah yang ku bawa ini terasa seperti terasa aku membawa Beton.
"Albert..... Al..... Albert..!!! " Panggil Bu Indah padaku, yang pastinya terkejut melihat aku setelah Damar dan Vinay pergi menghilang dari pandangan kami dengan menaiki kendaraan Damar . Namun tak ku Gubris.
Setelah ku simpan sampah di tempat Pembuangan, aku berjalan kembali rupanya Bu Indah menunggu ku sambil tetap melihat keadaan sekitar.
"Albert!!!! Kamu kenapa sih!!! Ibu panggil dari tadi kenapa kamu ga nyaut nak!!!" Kata Bu Indah yang kini berada didepan ku.
"Hmm.... anu Bu..... maaf, tadi bawan saya berat banget." Kata ku, langsung menundukkan kepala karna sangat malas melihat wajah Bu Indah.
"Ooh gitu.... Ibu kira, ibu udah ada salah sama kamu nak. Sampai sampai kamu cuek ibu panggil hihihi..... " Kata Bu Indah sambil menggandeng tangan ku.
Namun perlahan ku lepaskan dengan lembut, jujur saja secara sikap aku bisa bertahan setelah apa yang ku lihat barusan. Namun secara bahasa tubuh, ingin sekali cepat menjauhi Bu Indah.
"Kamu kenapa sih Al?? Kayak yang marah gitu sama Ibu." Tanya Bu Indah sadar ada yang tak beres dengan ku.
"Aku ga marah kok Bu, aku hanya sedih.... Kenapa aku selalu berada ditempat yang salah." Kata ku sambil menatap dalam mata Bu Indah, memancarkan rasa kecewa dan Cemburu yang ku rasakan.
"Maksud kamu apa sih nak!!! " Jawab Bu Indah, wajahnya kini mendadak pucat setelah ku berikan penjalasan.
"Maksud aku, kenapa Harus aku yang melihat Ibu bersenang senang bersama mereka di mobil sedan Damar." Kali ini ku bisikkan tepat ditelinga Bu Indah.
Bu Indah diam seribu bahasa, mulutnya menganga....
"Saya permisi duluan Bu, makasih udah 2 kali buat saya kecewa.... " kata ku, lalu meninggalkan Bu Indah sendiri disana.
"Albert.... Al... Tunggu.... Tu...." Kata Bu Indah lirih pelan memanggil ku dengan suara mulai serak seperti menangis, persis seperti memangil ku dicafe Bulan lalu sebelum akhirnya aku Celaka ditabrak Angkot.
Namun sama sekali tak ku Gubris dan kutinggalkan ia sendiri disana.
Ku kuatkan hati dan perasaan ku saat itu menelan kenyataan Pahit, sisi positifnya adalah Perseteruan Damar dan Vinay sepertinya berakhir.
Lagi pula senin kemarin Bu Indah lah yang saat jam pelajaran sekolah mengantar ku ke Bank pagi itu membantu aku membuka rekening pelajar. toh aku juga tak munafik telah mencicipi Tubuhnya.
Setelah ini, aku tak berharap banyak pada Bu Indah, andai dipikir pikir..... Gara gara Bu Indah juga Mamah jadi Lebih terlihat Sexy hingga tergoda pacaran bersama beberapa kakak kelas ku.
Apa jangan jangan, mereka yang Hadir ditest renang kemarin gara gara Bu Indah juga???
Akh, sudahlah......
Setelah mandi aku tau Bu Indah bersama Mamah mengobrol di kantin. Namun aku kenakan Head Set, lalu bermain Laptop meski tak fokus dengan game yang ku mainkan.
"Al, kamu ada masalah apa sih sama Bu Indah? Tadi dia terlihat sedih dan murung lho pas mau nemuin kamu??" Tanya mamah saat setelah makan malam dengan ku.
"Ga ada apa apa kok mah, lebih baik mamah ga perlu tau.... " Jawab ku sekenanya. Karna hati ku mendadak Dongkol mendengar nama itu.
"Eeeeh.... Kok kamu gitu sih sayang?? Bu Indah dan Pak Antony itu udah baik banget sama kita sayang, bahkan keluarga kita." Kata mamah
"Kalau ada masalah apa apa bicarain baik baik, jangan ngambeukan kayak gitu dong nak." Tambah mamah. Dengan lembut dan sangat hati hati.
Kali ini aku ga bisa menghindar lagi.
"Mama yakin mau tau apa yang ku lihat saat tadi Buang Sampah ke belakang??? Hingga Bu Indah mau nemuin aku?? " Kata ku pelan sambil menatap mata mamah serius.
Mamah pun mengangguk kan kepalanya lalu menyangga Dagu dengan kedua tangan nya secantik mungkin mendengarkan cerita Pilu dan rasa Cemburu ku saat itu.
"Saat Al mau buang sampah, Al liat Bu Indah bermesraan dengan Vinay serta Damar sekaligus mah didalam Mobil Damar!!!!! " Kata ku pelan dan lirih dihadapan mamah sambil meliat langsung reaksi mamah terkejut dan langsung menutup mulutnya.
"Kamuu.... ka ka Kamuuu..... Liat sen sendiri sayang....??? "
"Iya mah, bahkan aku lihat sendiri moment mesra mereka setelah bermesraan didalam mobil bertiga." Kata ku lesu dan menghela nafas panjang. Sengaja tak ku keluarkan Bukti Video saat itu.
"Trus, selain Bu Indah, Damar dan Vinay tau kamu lihat mereka....... " Tanya mamah, belum selsai bicara ku pengang tangannya. Membuat terhenti pertanyaannya.
"Cuma Bu Indah yang tau aku melihat kejadian itu, karna kulihat Mobil Damar terlihat Goyang tak Wajar mah. Bisa saja ku hentikan, tapi apa jadinya andai Warga sekitar dan Keamanan menangkap mereka disana." Kata ku Detail menjelaskan apa yang ku lihat.
"Aku tau mah aku paham, mungkin Bu Indah Frustasi sama suaminya, tapi aku takut juga andai nanti jadi Fatal. Belum lagi diLingkungan sekolah maaaah." Kata ku lebih dalam menjelaskan lebih dalam.
"Pantes aja Indah tadi terlihat Sedih nak, tapi ia ga berani cerita sama mamah. Cuma bilang mau ketemu kamu tp kamu masih mandi." Jawab mamah.
"Yang terpenting, tadi aku udah lakuin hal terbaik mungkin dari keKhilafan mereka." Kata ku sambil berdiri dari meja makan.
"Tapi mamah tenang aja, selama mereka ga macem macem sama keluarga kita. Lebih baik aib ini ku simpan." Kata ku lalu meninggalkan mamah sendiri di meja makan.
Mamah tak banyak bicara saat itu setelah ku jelaskan semuanya, ya.... Kepentingan keluarga ku adalah segalanya saat ini. Meskipun berulang kali mereka membuat ku Cemburu dan merana, ada waktunya maupun Momentum ku Bongkar AIB kebusukan mereka.
Mamah berada didalam kamar, samar terdengar seperti mamah bertelfon dengan seseorang. Namun tak ku ganggu, biar ku cari tau saat ia lengah. Toh semua data App Ponsel dan panggilan telp, sudah ku Back Up diLaptop ku.
0 Komentar