Jantung ku bedegup cepat, Penis ku keras tak karuan saat ku buka beberapa Aplikasi chat Ponsel mamah yang kebetulan berada di tangan ku saat itu.
Bagaimana tidak, selain Damar dan Vinay rupanya mamah sering berchat dan bermesum ria bersama Lingga serta beberapa murid dan satu Kontak misterius yang mamah panggil Aa.
Kalau bahasa Sunda Aa berarti Kakak dalam bahasa Indonesia, bahkan disalah satu aplikasinya mamah memiliki aplikasi Facebook. Namun di Facebook tersebut mamah menyamar sebagai nick name Laki laki.
Akun IG samaran mamah yang menampilkan foto foto Hot Mamah mengenakan Pakaian Sexy, hingga akun Mi Chat yang mamah Gunakan namun menyamarkan wajahnya semua terungkap jelas saat ini.
Acara ku menanangkan diri pun berubah menjadi acara membongkar Aib Mamah yang berada di ponsel Mahalnya saat ini.
"Sayang.... Pulang jam berapa?? Jangan lama lama ya Albert sayang. Pram nungguin lho, Mamah sama Bu Indah masak masakan special buat kamu." Pesan mamah, yang dikirim melalui Kontak WA Bu Indah.
Tak ku Gubris pesan itu, namun ku Fokuskan menangkap dan membaca beberapa Chat mamah bersama beberapa kekasihnya.
Sungguh tak ku duga, mamah sebenarnya memiliki Hubungan cukup special bersama Damar dan Lingga. Namun setelah mamah berubah beberapa minggu belakangan ini, mamah juga lah yang membantu dan membimbing Damar menaklukkan Tina serta Vinay mendapatkan Reina.
Beberapa History Video call mamah bersama Damar dan Lingga cukup lama selama bulan lalu lebih dari satu Jam, namun sekarang hanya beberapa menit.
Dapat dipastikan hanya Vinay yang tadi dapat jatah ngentot dari mamah barusan, sedangkan Damar sudah cukup lama. Namun dari percakapan dan chat mamah bersama Damar. Beberapa kali Damar mendapat service dari mamah saat jam belajar pagi, atau tepatnya sebelum jam istirahat dimulai.
Bahkan yang membuat ku sangat cemburu adalah saat ku tau Fakta, beberapa kali Damar mendapat BJ dari mamah sebelum jam istirahat sekolah di kamar mandi perpustakaan.
Aku pun hanya bisa membayangkan betapa nikmatnya hidup Damar, perasaan Horny dan cemburu jadi satu andai membayangkan bibir mamah mengulum Kontol Damar.
Bahkan saat membaca pujian Damar saat mamah menyedot Kontol Damar kuat kuat waktu menyemburkan Spermanya didalam mulut Mamah, membuat ku merinding.
Apalagi membayangkan mamah mengatakan langsung, bahwa sperma Damar membuat mamah Awet muda. Membuat darah berkumpul dikepala ku hingga wajah ku yang kehitaman terasa panas dan merah padam.
"Minum dong juicenya lur, kepala elu sampe merah gitu liat HP nyokap elu lur..... " Kata Asep duduk depan ku,tak tau saat itu aku Horny berat mambaca chat mamah bersama kekasih kekasihnya.
"Makasi bro, maklum nih kayaknya gue agak demam.... " Kata ku lalu meminum Juice yang diHidangkan di warung Bukit Bintang.
Lalu sebuah telp masuk whats up dengan nama Sister Indah, menelefon Ponsel Mamah.
"Al sayaaang, pulang jam berapa nak..... Makanan nanti keburu dingin lho sayang.... Ini kasian juga Pram udah nunggu lama nak..." Kata mamah nyerocos saat ku jawab telpnya.
"Bentar lagi maaa... " Kata ku sambil menghisap rokok. Ternyata berguna menurunkan rasa Pusing dan Horny ku.
"Kira kira...... " Kata ku menatap asep.
"Tujuh menit..... " Kata Asep estimasi aku sampai ke rumah saat itu.
"Tujuh menit lagi kita sampe Rumah, ini beres ngembaliin peralatan Laptop." Kata ku yang sebenarnya tak peduli pada mamah, namun keberadaan Pram lah yang membuat ku tak enak membuat menunggu lama.
"Ya sayaang, hati hati dijalan. Mamah tunggu lho.... " Kata mamah, lalu ku akhiri telp panggilan masuk mamah.
"Yuk bro, rokok gua dah abis." Ajak ku pada Asep.
"Ayok, kasian si Pram nunggu. Lewat jalan Pintas gue tau." Ajak Asep.
Sesampainya dirumah ku lihat Pram memainkan Laptop ku menjelang sore itu, Bu Indah terlihat sibuk membantu mamah sambil mengoreksi Tugas sekolah.
Setibanya aku dan Asep, kami bertiga langsung diberi tau jawaban Tugas oleh Bu Indah saat itu. Karna kami bertiga berada di kelas berbeda.
Tak ada keanehan terjadi, apalagi mamah terlihat santai bahkan sungkan menanyakan Ponsel nya serta melihat keberadaan ku yang serius dengan menulis tugas sekolah.
"Maaf ibu menyela, tapi nak Asep nak Pram ibu mau berbagi hasil kemenangan taruhan Anak Ibu Albert saat renang tadi." Kata mamah bergabung duduk disamping Asep.
"Lah itu kan rezeki Al Bu, kita juga kecipratan berendam ditempat mewah tadi dah seneng banget." Kata Pram.
"Bener tu Bu, kalau ibu mau kita kebagian gpp deh jatah saya simpen aja di ibu suka ya ntar piknik lagi ga sulit." Tambah Asep
"Rupanya Al ga salah pilih teman ya seperti Asep sama Pram... " Kata Bu Indah senang sambil menyandarkan tubuhnya di samping ku. Karna Bu Indah Duduk disamping ku.
"Saya juga mau kok jadi anak tiri Bu Anjani... Apalagi tadi bisa deket sama Reina, aku berasa seneng banget Bu..... " Kata Asep menyandarkan Tubuhnya, yang pasti terasa Toket mamah nempel di lengan dan punggungnya.
"Itu sih Kahayang Nya!!!! Ngarep kamu ngarep!!!!! " Respon Pram sambil menoyor kepala Asep, membuat Asep semakin tenggelam kepelukan mamah yang mengenakan Hijab tertutup rumahan.
Namun saat itu aku ga boleh terlihat Parno sama sahabat ku sendiri, lagi pula aku tak keberatan Asep jadi adik Tiri ku.
"O iya mah, sebenarnya aku tadi menang taruhan berapa....?? " Tanya ku sambil ingin memastikan.
"Kalau dihitung semua sih..... Total ada.... " Kata Bu Indah sambil menghitung 3 gepok uang ratusan Ribu tersusun rapih serta sisanya nominal 50 ribuan.
Semua Bu Indah Hitung secara transparant di atas meja......
"Total 35 juta kamu menang taruhan renang tadi Al..... " Jawab Bu Indah berkaca kaca.
Sontak aku pun berpelukan dengan Bu Indah, larut dalam euforia. Namun mamah juga berpelukan dengan Asep, sedangkan Pram mengangkat kedua tangannya sambil memegang Uang dua tumpuk ratusan Ribu ditangannya.
Merasa nikmat dan hanyut dalam pelukan Bu Indah saat itu, mulai membangkitkan kembali rasa Horny ku. Andai saja tak ada mereka bertiga, aku yakin Bu indah tak akan menolak andai ku Cumbu Bibirnya.
Apalagi setelah ku tau Bu Indah memfantasikan aku saat tadi ia bermasturbasi diBilik kamar bilas.
"Besok pagi, Kak Anjani sama Ibu akan anter kamu ke bank buat rekening tabungan." Kata Bu Indah sambil memeluk ku bagai kekasihnya.
"Emang bisa ya ndah??" Tanya Mamah yang mengapit Asep.
"Bisa dong Bu, buat aja nanti rekening pelajaran jadi Al punya Kartu Debit." Kata Bu Indah sambil mengedipkan matanya kepada mamah.
"Ya udah, kalau gitu yuk kita makan dulu Ibu sajikan disini aja ya.... " Ajak mamah sore itu.
"Tapi Bu kita masih kenyang." Jawab Asep di samping mamah.
"Dikit gpp kok nak, supaya sampe rumah kalian enak Tidur." Jawab mamah sambil meninggalkan kami berempat.
"Selamat ya sayang, kamu emang hebat. Bisa buktiin kalau bakat kamu bukan kaleng kaleng. " Kata Bu Indah mencubit manja Hidung Ku lalu pergi menyusul mamah kedapur.
Setelah kami menikmati hidangan masakan mamah sore itu, Pram pun pamit pulang. Namun mamah sangat terpaksa harus pergi membeli bahan masakan yang kurang untuk besok pagi. Asep pun dengan sigap bersedia mengantar mamah ke toko Grosir sore itu.
Sempat terbesit akan membelikan uang tadi untuk motor matic biasa, namun karna waktu terlalu sore mamah pun segera berangkat diantar Asep sore itu.
Hal tak terduga pun terjadi, saat aku salin pakaian dikamar ku yang berada di atas Bu Indah menghampiri ku yang saat itu aku tak menutup pintu dan bertelanjang Dada.
Dengan expresi yang belakangan ku Tau Horny, Bu Indah menghampiri ku dikamar lalu.....
"Ibu tau kamu tadi horny sayang..... Sekarang ibu akan kasih Hadiah yang ibu janjiin sama kamu..... " Kata Bu Indah yang ku kira tadi hanya bercanda di dalam Jacuzzi saat mengocok Kontol ku kini terwujud.
"Muach.... Kamu janji sayang.... Muach muach!!! Ini rahasia Kita berdua..... Muach.." Kata Bu Indah sambil mencumbui ku.
"Iya Bu... Aku janji....hmmmffttt hmmmffttt... Emmmmhhh..... Mmmhhcuph... " Setelah Bu Indah menundukan sedikit wajahnya sejajar dengan ku, aku langsung bercumbu panas mengimbangi lumatan bibirnya yang sexy.
Tak kusangka Wanita idaman ku sangat bernafsu kepada ku, terlebih lagi setelah ia tau dan menjamah Kontol ku tadi siang.
Cepat gerakan tangan Bu Indah menurunkan celananya, sehingga terasa paha putih mulusnya oleh kedua Tangan ku.....
"Kamu duduk sayang, waktu kita ga banyak. Keburu mamah kamu pulang." Kata Bu Indah memerintah ku.
Aku pun duduk di pinggiran kasur setelah menurunkan celana ku, dengan cepat pula Bu Indah mulai mengangkangi Kontol ku sambil membuka sleting Pakaian tertutup lengan Panjangnya.
"Sssshhh aaahh, sssshhh.... Aaaahhh..... " Setelah membasahi kontol ku dengan ludahnya, Bu Indah menurunkan pantatnya perlahan agar Kontol ku tenggelam didalam memeknya yang kurasa sangat sempit menjepit dan Hangat.
"Kontol kamu Emang paling Gagah dan Gede Al.... " Sambil berulang kali naik turun mencoba menelan Kontol ku.
Tak ku jawab celoteh Bu Indah, aku hanya memandangi belahan Payudaranya yang wangi dan putih mulus.
"Kamu mau nenen sayang...." Sambil berusaha menelan Kontol ku yang tersisa setengah.
"Aaahh iyaa buu.... " Kata ku sambil menikmati Kontol ku dijepit memasuki liang memek Bu Indah.
"Nih sayang, ........... Aakh..... "Desah Bu Indah Belum sempat menyelesaikan kata katanya, Bu indah membuka BH nya menyajikan kedua payudaranya yang menggoda dan tidak kendur.
Putingnya terlihat berwarna merah muda saat itu, langsung ku Caplok.... Sambil menekan tiba tiba pantatnya Turun dan tertelan lah seluruh Kontol ku dalam memeknya.
"Aaaawwwhh!!!! Albert Sayaaang....... " Jerit Bu Indah, saat Kontol ku menacap sempurna di dalam memeknya.
Ku lihat wajahnya seperti perih namun nikmat, sedangkan aku yang duduk memangkunya mulai memejamkan mata sambil sedikit menekuk bibir ku seperti meminta diCumbu olehnya.
Kenikmatan melepas perjaka ku semakin sempurna saat Bu Indah dengan mesranya mencumbu bibir ku. Tiga sensasi kenikmatan di Kontol ku yang merasakan denyut memek Bu Indah, hangatnya Payudara Bu Indah diDada ku, serta percumbuan mesra antara aku dan Bu Indah.
Benar benar sensasi baru yang membawa ku ke dunia yang berbeda, ini kah nikmat hubungan sex?? Pantas saja mereka ketagihan...... Aaaahh.......
"Jangan ditahan sayang, nanti keluarin aja didalem..... Ibu pengen ngerasain semprotan Cinta dari Kontol gede kamu." Kata Bu Indah sambil mulai menggoyangkan pinggulnya perlahan.
"Iya buu....aaaahhh..... " Lalu kami pun kembali berciuman.
Di beberapa menit awal Bu Indah memajukan mundurkan pantatnya terasa seperti Memeknya mengurut Kontol ku perlahan sambil berciuman. Desahan kami berdua tertahan akibat kami saling memanggut bibir kami satu sama lain.
Desahan nikmat ku tertahan namun disedot nya bibir bawah ku yang tebal, saat merasakan sensasi Bu Indah memutar pantatnya lalu menarik Pantatnya keatas.
Terasa bagaikan Kontol ku diremas lembut lalu diRemas kuat kuat oleh memek Bu Indah. Terus menerus menerus selama 5 menit Bu Indah teratur memainkan tempo pelan namun terasa nikmat membiasakan Kontol ku diAduk dan diRemas dengan memek Bu Indah.
Hampir sekitar 10 menit menit berlalu, keringat kami bercucuran. Apalagi Bu Indah saat itu masih mengenakan Hijab nya.
Sambil terus menggoyang Kontol ku perlahan dan puas menikmati bibir serta berGelut lidah dengan ku, Bu Indah mulai meracu merasakan nikmatnya keGagahan Kontol ku.
"Kontol kamu emang nikmat sayang, tiduran sayang.... Biar ibu ambil kendali sekarang.... " Perintah Bu Indah yang Cantik bagai Artis Influencer Hijab di medsos.
Namun sore menjelang malam ini, ia menari nari liar diatas Kontol ku. Tangannya menuntun tangan ku agar meremas kedua Bokahan payudaranya yang putih besar dan Mulus, kuremas sambil sebisa mungkin ku Sodok memek Bu Indah Dari Bawah.
"Kamu pinter sayaang, berasa banget mentoknya.....!!! " Kata Bu Indah yang bergoyang makin liar diatas ku, hingga titik tertentu ku tekan Kontol ku keatas dalam dalam terasa geli dan nikmat menyentuh sesuatu didalam sana.
Entah berapa menit Bu Indah bergerak liar bagaikan artis dangdut bergoyang erotis diatas ku, yang ku ingat saat itu baik Tubuh Bu Indah dan Tubuh ku bermandikan keringat sore itu.
Hingga akhirnya......
"Aku klimkas Al!!!!! " Crrrtt crtrttt...... Crrrttt... Crtrttt crrrttt.... Terasa hangat dan kental ku rasakan diSemprot sesuatu Kontol ku didalam sana.
Badan Bu Indah amburk bergetar beberapa kali diatas pelukan ku, ku peluk erat Bu Indah saat badannya bergetar hebat sambil sesekali ku tekan Kontol ku dalam dalam di memeknya yang berkedut dan menyemprotkan sesuatu di Kontol ku.
Setelah gelombang klimaks Bu Indah reda, Bu Indah pun bercumbu mesra dengan ku, lalu ia berkata sambil melihat jam tangannya.
"Kamu emang perkasa sayang, 18 menit bertahan dari serangan ibu nak.... " Puji Bu Indah kepada ku sambil melihat Jam tangannya.
"Goyangan ibu juga enak, aku tadi hampir kencing dalam memek ibu.... " Kata ku.
"Sekarang entot ibu sayang, kamu diatas ibu pengen rasain semburan Sperma kamu." Lagi lagi Bu Indah memerintah ku.
Meskipun masih mengenakan Hijab, tanpa melepas Kontol ku dari memeknya perlahan kami berganti posisi. Sangat Nikmat, hingga akhirnya ku gempur habis habisan memek Bu Indah dengan posisi Missionary sore itu.
Setiap detik dan menit begitu Nikmat, aku hanya merasakan kehangatan, Cumbuan dan sentuhan mesra Bu Indah sore itu. Bahkan saat ku ku angkat satu kaki Bu Indah lalu menekuknya hingga perutnya, terasa makin Mantab sodokan ku dimemeknya. Hingga terasa sampai menyodok mantab dasar Memek Bu Indah yang paling dalam.
Hingga sesuatu terasa amat sangat geli dan Nikmat setelah berkali kali kepala Kontol ku menyentuh Ujung Rahim Bu Indah, dan akhirnya.....
"Aku ga kuat lagii...... " Seringai ku terbata bata agar sodokan ku tetap stabil dalam memeknya.
"Lepasiin Albert saaayaaaaaang..... Aku juggaaa maauu sampeee..... " Jawab Bu indah terputus putus....
"Indaaaaahhhhh....... " Ku sebut nama Cinta pertama ku, walaupun berstatus istri orang. Sembari melepaskan tembakan demi tembakan yang tak ku hitung jumlahnya...... Yang ada ki nikmati getaran demi getaran tubuh ku setiap menembaki liang memek Bu Indah.
"Albeeerrrrt....... " Crrrrrrrt..... Crrrrrrrtttt..... Crrrttt rt...... Crrrrrrrrrrrrttt........ Kalo ini seperti semprotan bercampur air kencing mengalir menghangatkan Kontol ku.
Ku rebahkan tubuh ku diatas Tubuh Bu Indah yang hanya mengenakan Hijab dan jam tangan. Kutancapkan dalam dalam dibeberapa tembakan terakhir, sambil erat erat menikmati pelukan Bu Indah.
Hingga bau pesing dan hanyir menyatu dengan aroma tubuh wangi Bu Indah, kami tak peduli hanya merenggangkan pelukan sambil menikmati sisa sisa denyutan memek Bu Indah di sekujur batang Kontol ku.
"Cuph....... Aku benar benar ga menyesal Bu melepas perjaka aku sama Ibu... " Kata ku setelah mengecup mesra keningnya.
"Aku juga Albert ku sayang, ini adalah sex terhebat yang pernah ku Rasakan." Kata Bu Indah lalu menarik kepala ku lalu bercumbu mesra dengan ku.
Apakah ini yang dinamakan Cinta??
"Sayang, bawa sprei kasur kamu ke kamar mandi, supaya mamah mu tak curiga dan marah." Perintah Bu Indah sebelum menuruni tangga, meninggalkan ku dikamar sendiri.
Ku lilitkan Handuk lalu, membawa sprei kasur bekas Pertarungan cinta ku dengannya yang bau pesing karna Bu Indah terkencing kencing ku Entot brutal beberapa menit yang lalu.
Hampir 48 menit lebih kami bercinta, namun tak ku lihat tanda tanda mamah pulang dari Toko Grosir. Hingga akhirnya, sekitar 10 menit kemudian mamah pulang melalui pintu belakang.
"Kenapa hijab kamu ndah?? Kok kamu cuci sprei kasur Albert....?? " Terdengar suara mamah mengintrogasi Bu Indah di dapur.
"Iya ni kak, basah... Ku titip ya.... Tadi Albert ngeluh, ada bangkai kecoa mati diatas kasurnya. Iya kan Albert..... " Kata Bu Indah sambil mengedipkan matanya nakal kepada ku.
"Iya mah,untung Bu Indah mau nolong Al ngerendem Sprei kasur. Tumben mah lama banget beli bumbu bahan makanan?? Tutup ya toko grosir minggu?? " Segera aku berbalik menanyai mamah hampir sejam lebih pergi dengan Asep.
"Naaak, bukan tutup, tapi emang susah mamah cari nya. Untung Asep sabar nganter mamah ke swalayan besar." Kata mamah sambil duduk diruang keluarga.
"Kak aku pinjam Hijab mu ya.... Besok ku kembalilan." Kata Bu Indah yang memang sudah sangat Akrab dengan mamah sekarang berada di kamar mamah.
"Ini nah ndah.... Kakak ada yang ini.........." Kata mamah sambil menyusul Bu Indah kedalam Kamar.
Namun setelah kututup pintu kamar mandi terdengar samar suara aneh seperti bercanda dan tertawa tawa antara Bu Indah dan Mamah dikamarnya.
Hening sesaat, lalu mereka tertawa berdua cekikikan. Aku pun sepelan mungkin mandi lagi menjelang malam itu, khawatir mamah Curiga bahkan marah andai tau aku tadi ngentot Bu Indah.
"Al sayaaang, ibu pulang dulu yaa..... " Suara Bu Indah manja melalui pintu dapur yang sangat dekat dengan rumahnya.
"Iya buu.... Makasi ya Bu... Maaf Al ga bisa ngangter ibu.... " Kata ku dalam kamar mandi.
"Kak aku pulang dulu ya, nanti kalau suami ku sibuk boleh kan aku kesini lagi." Tanya Bu Indah manja kepada mamah ku.
"Eummpptt gmana ya? Al boleh ga Bu Indah kesini lagi....?? " Tanya mamah menggoda ku.
"Ga tau ma.... Aku takut ayah pulang gimana?" Kata ku sekenanya. Karna aku takut ini pancingan mamah yang kepo apa yang terjadi selama ia pergi.
"Tuh kan de indah denger sendiri, anak ku ga kangen sama dek Indah.... " Goda mamah kepada Bu Indah.
"Kak Anjani..... " Suara Bu Indah manja.
"Awwh, Al tolong mamah sayang, mamah dinakalin ni sama Bu Indah..... Hihihi..... " Aku pun hanya senyum sendiri mendengar betapa bahagianya mamah dengan Bu Indah.
*******
Menjelang malam, mamah membagikan beberapa cemilan kepada security di depan Pos dan Siskamling yang jaga malam. Memang sudah ciri khas mamah dan papah andai mendapat Rezeki berbagi kepada orang sekitar kami.
Tak ada yang aneh menjelang malam itu, hanya saja aku terlalu sibuk mempelajari memainkan Laptop. Kali ini ku coba layanan Internet di laptop ku, mupung ada uang ga asa salahnya mencoba layanan Internet menggunakan Pulsa Puluhan Giga dari Ponsel ku sebagai pusat Koneksi Internet.
"Al sayaang, kok kamu cuek banget sii sama mamah dari tadi?? " Tanya mamah lembut setelah selsai dan menonton TV dengan tayangan yang tak bermutu.
"Maaf mah, aku lagi coba Laptop yang dibenerin temanku tadi..... " Kata ku melihat mamah mengenakan pakaian longgar dan hijab menyembunyikan kecantikan serta keseksian mamah.
"Bener serius kamu ga marah atau dendam sama mamah gara gara kejadian siang tadi??" Lagi lagi pertanyaan mamah membuat mood ku jadi makin kesal.
"Mamah sini deh.... Serius mah, aku bingung dengan Laptop ini padahal aku udah setting sebaik mungkin." Kata ku menggeser duduk ku lalu mamah pun menghampiri ku.
Mamah pun menghela nafas lalu menatap layar Laptop ku, Setelah dia duduk disamping ku.
"Kalau ga salah ini harusnya daftarin Email sayang, jadi identitas kamu ada di laptop ini supaya bisa Browsing Internet." Kata mamah santai sambil menatap layar laptop dan menyandarkan kepalanya kepada ku.
"Yaah gmana dong mah, aku ga hafal sama email ku.....?? " Kata ku memancing mamah.
"Kamu gimana sih nak, masa email sendiri ga hafal." Kata mamah memandangi ku, padahal aku pura pura kebingungan.
"Ya udah, biar pakai email mamah ya sayang, kamu hafalin nih Passwordnya." Yesss!!! Akhirnya mamah masuk jebakan ku.
"Tuh kan!!! Sekarang kamu baru bisa browsing..... " Kata mamah.
"Mamah Hebat.... " Puji ku.
"O iya mah, tadi mamah nanya aku cuekin mamah sama marah sama mamah ya?? " Kata ku kepada mamah.
Tiba tiba wajah mamah menjadi seperti sedih dan ketakutan, sebijak mungkin aku menjelaskan mengapa aku meninggalkan mamah disana dan memilih pulang bersama Asep.
Aku mengingatkan ada atau tiada diri ku, ku harap mamah bisa bertahan dari godaan Kakak kelas ku.
Namun mamah sendiri saat itu benar benar terkejut dengan Nominal jumlah Uang yang di pertaruhkan untuk mengocok penis Vinay.
Aku cukup kecewa dengan mamah tidak terang terangan bahwa selama ini menjadi Guru Sex bagi Vinay, Lingga, dan Damar. Yang terdengar dari keluh kesah mamah, semua yang ia lakukan demi kelangsungan hidup kami berdua.
Mamah menawari, Sepeda motor atau Mobil untuk kami berdua membelanjakan uang sebesar 150 juta lebih siang tadi. Setelah berdiskusi panjang, kami pun memutuskan agar uang itu dijadikan DP Rumah. Sedangkan cicilan perbulannya dibayar melalui hasil tahunan rumah dikontrakkan atau disewakan pertahun.
Mamah pun memeluk bangga kepada ku saat itu, ternyata mamah sangat menyukai ide ku dengan solusi sekitar 3 tahun kedepan kami punya rumah dibandung.
"Tapi janji ya sayang, ini rahasia kita..." Kata mamah sambil memeluk erat Tubuh ku.
"Papah kamu jangan dulu tau.... Kamu lihat sendiri sekarang, jangankan menelfon kita sayang, mengirim pesan beberapa menit sekedar tau keadaan kita saja tidak." Kata mamah sambil memeluk ku erat, suaranya pun serak menahan tangis.
"Sabar mamah sayang, kan ada aku.... aku anak laki laki mamah lho... Pasti bisa jaga mamah." Kata ku mencoba menghiburnya.
Saat ini aku tak mau mengungkit kejadian tadi, aku yakin mamah ga akan sampai begini andai ada sedikit perhatian dari ayah.
Entah karna kelelahan seharian yang panjang atau memang kami sudah ngantuk, yang jelas malam itu aku dan mamah tertidur diruang keluarga.
Samar terdengar di tidur dan alam mimpi ku mendengar suara suara percakapan ayah dan mamah. Hingga ku terjaga saat pagi hari, rupanya benar saja, semalam ayah pulang.
Pantas saja aku tidur begitu nyenyak dari jam 9 malam semalam, rupanya kami bertiga Tidur diruang keluarga. Aku tidur terasa hangat dan nyaman malam itu diapit mamah dan Ayah yang berada diKiri dan Kanan ku.
0 Komentar