POV Anjani (disaat Albert dan Pram Ngobrol)
Foto Vinay membuktikan bahwa anak ku Albert tengah asik mengobrol bersama Pram. Di area mini bar. Ku akui remaja keturunan India ini memang lihai memainkan dan memancing Nafsu Birahi wanita kesepian seperti ku.
Setelah ku rasa tadi anak ku sendiri tadi menikmati service dari Indah, tak ada salahnya ditempat ini benar benar ku nikmati kegagahan dan kehangatan Tubuh Vinay sekali lagi.
Sambil berdiri dibawah guyuran Shower air hangat diKamar bilas ini aku melayani Cumbuan mesra Vinay, tak malu ku rapatkan pelukan ku dengannya merasakan gesekan Tubuh ku dengan bulu bulu yang berada diSekujur Tubuh Vinay.
Ahhh.... Nikmat sekali, terlebih lagi saat bibir nya menjelajahi leherku......
"Cantik dan sexy sekali Bu.... Lebih cantik dan Sexy dari pada Reina.... " Bisik Vinay memmuji ku, sambil mencumbui leher ku.
Kedua tangan Vinay, merangkul mesra pungung dan Bokong ku mengarahkan Kontol nya yang tegak sempurna menggesek serta berusaha masuk keVagina ku namun gagal.
"Kamu yakin nak, tapi aku udah bersuami... " Kata ku, namun tak kalah mesra sambil memegangi belakang kepala Vinay. Sedangkan tangan lainnya memposisikan Bolong Vinay agar menekan Kontol nya kedalam Vagina ku.
"Aku rela abaikan Reina demi kamu Anjani sayang.... Aku rela jadi kekasih gelap mu.... Apalagi yang harus ku Buktikan padamu.... " Bisik Vinay, sambil menatap ku. Sambil kepala Kontol berurat Vinay sudah tepat menyelip diBibir Vagina ku bersiap menyeruak masuk seakan menunggu persetujuan ku....
"Aku ga bisa janji sayang...." Kata ku lirih. Sambil berpandangan.
"Nikmatilah selagi ada waktu... Ahh.. " Saat Vinay sedikit mulai menekan Kontol berUratnya... Sambil memandangi ku.
"Aku minta satu sayang... Aaah.... " Saat ku berbisik pada Vinay, karna sedikit lebih dalam Vinay kini menekan Kontolnya kedalam Memek ku, setelah sedikit menariknya.
Walaupun sudah sangat basah sedari tadi, namun penuh kelembutan dan sabar Vinay memasukkan Kontol berUratnya keMemek ku.
"Apa sayang katakan lah.... " Bisik Vinay di telinga ku, sambil menahan Kontolnya masuk lebih dalam diMemek ku.
Ku tatap wajah kekasih gelap ku yang tampan keturunan India ini, lalu ku katakan.....
"Tolong jaga perasaan anak ku Albert sayang... " Kata ku lirih sambil menatap wajahnya. Vinay pun tersenyum, Sambil kembali sedikit menekan Kontolnya ia tempelkan wajahnya ditelinga ku.
"Aku janji janji sayang... Ahh... " Sambil mendesah menekan KontolNya lebih dalam.
"Akan ku Anggap Albert seperti Adik ku sendiri..... Aaahh...... "
"Aaah iyhhhhh...." Desahan ku keluar diIringi kenikmatan tak tertepi. Begitu sempurna mengakhiri kata katanya, Kontol Vinay yang Berurat, menacap sempurna di dalam memek ku.
Kami pun bercumbu mesra, merayakan kenikmatan ini. Ditambah saat Vinay mengangkat kaki kiri ku, agar Kontolnya menancap semakin dalam mencumbu Ujung rahim ku.
Ku tekan kedua bongkahan Pantat Vinay, agar Kontolnya sepenuhnya menikmati kehangatan liang Memek ku. sambil bercumbu mesra, bertukar lidah ku berikan sensasi pijatan otot otot Memek ku keKontol berurat Vinay.
Sehingga Percumbuan kami mengeluarkan suara suara kemesraan ditambah desahan Vinay yang sedikit tak terkendali. Aku yang awalnya mendesah pelan dengan reaksi Vinay menggerakkan Otot otot Kontolnya didalam Memek ku tanpa mengayunkan Bokonngnya, mulai menutup mulutnya dengan Satu jari telunjuk ku.
"Jangan keras keras.... " Kata ku lirih. Dibalas senyum mesum dari kekasih brondong ku satu ini.
Satu tangan Vinay menopang Pergelangan kaki kiri ku tangan lainnya meremas remas satu Payudara ku. Lalu ia pindahkan merangkul tangan yang meremas Payudara ku keleherku.
Aku paham kekasih ku saat ini ingin mencumbu ku, ku julurkan lidah ku lalu dengan lembut ia menyedot dan mencumbui lidah ku, sejalan dengan tangan ku yang menyusuri punggungnya agar menghimpit kedua Payudara ku. Vinay pun mulai mengayunkan Kontolnya dengan lembut penuh perasaan mulai menggenjot Memek ku.
"Aaah.... Nikmat banget sayaang.... " Saat ku nikmati genjotan Kontol Vinay lembut penuh perasaan didalam Memek ku dibawah Shower.
"Akan ku selalu ku berikan hanya untukmu sayang...." Bisik Vinay menggoda ku.
Lalu Kami pun berpandangan menikmati expresi kenikmatan yang Vinay dapatkan dan aku pun mengExpresikan keenakan Kontolnya menggenjot Memek ku berulang kali.
"ahh... aahh... Aaaaahh......sssshhh aaahh.... " Desah ku sepelan mungkin menggambarkan betapa nikmatnya kepada Kekasih muda ku saat ia mengentot ku penuh lembut perasaan.
Vinay pun tersenyum sambil menahan nikmat dan perlahan menurunkan kaki ku ke lantai, sambil tetap menjaga genjotan kontolnya diMemek ku tetap Stabil terasa yang terasa Amat terasa sangat Nikmat.
Entah dari mana ia belajar sex selihai ini, hingga kedua kalinya membuat ku terlena menikmati permainannya dalam bercinta.
Saat di cafe tempo hari, hanya dengan setuhan dan Cumbuan Vinay berhasil membuat ku Liar ditempat umum.
Kali ini melalui taruhan, lagi lagi ia berhasil membuat ku merangsang Hebat. Hingga akhirnya ku Ingkari janji ku, karna anak ku pun Albert ikut terlena dengan Kenikmatan yang Indah berikan padanya.
Setelah ia rasa cukup stabil, menggenjot Memek ku sambil berdiri. Sambil mempercepat Genjotannya Vinay memperlihatkan wajah nya keenakan mengentot Memek ku dengan tempo lebih cepat.....
Ku balas dengan expresi membuka mulut ku menganga, sambil memejamkan mata ku menggambarkan betapa nikmatnya Sodokan demi Sodokan Kontol Vinay diMemek ku.
Hingga tak moment desahan kami keluar tak terkendali, ku dekap Tubuh Vinay agar rapat dan becumbu dengan ku yang mulai kewalahan.
Sedangkan Tangan Vinay menahan dan meremas Bongkahan Pantat ku sambil menggenjot Memek ku dengan Tempo maksimal.
Benar benar kenikmatan tiada Tara, di himpitan dada Vinay berbulu, percumbuan mesra serta sodokan demi sodokan Kontol Vinay plus remasannya benar benar membawa ku terbang melupakan segalanya.
Ku harap kudapatkan Klimaks terindah bersama kekasih muda ku saat ini.....
Tapi.........
"Terimalah Cinta ku Anjani..... " Setelah melepas cumbuannya dibibir ku Vinay berbisik pada ku.
Sambil mendekap Tubuh ku sangat erat, berkali kali Vinay menyemburkan Sperma Kental Hangat dan sangat banyak di dalam Memek ku....
"Aaahh.... Aaaahhh... Aaaaahhh...... " Berkali kali aku dan Vinay mendesah sepelan mungkin.
Ku nikmati, semburan hangat cairan Cinta Vinay didalam Memek ku. Meskipun aku belum mencapai Klimaks, namun Semburan cairan kental Cinta Vinay pada ku benar benar memberikan ku sejuta kenikmatan.
Setelah gelombang Klimaks Vinay reda, sungguh aku dibuat kagum dengan Kontol Vinay yang sama sekali masih Keras dan Gagah Menancap diMemek ku.
Ku Terima Cumbuan Vinay dibibir ku yang terasa sangat romantis, sambil melepas Kontolnya dari Memek ku.
Terasa lelehan Sperma hangat Vinay turun dari Memek ku saat itu, namun langsung terbawa air Shower Hangat dan Deras.......
"Ga ku sangka, Nikmat banget ngentot dengan Bu Anjani.... " Bisik Vinay sambil perlahan memutar tubuh ku membelakangi nya.
"Kamu juga sayang, paling bisa buat aku terlena dengan Sodokan Kontol kamu.... " Bisik ku tepat diTelinganya hingga lagi lagi, tanpa ku Bimbingan Kontol Vinay yang masih keras sempurna menyelip masuk di bibir Vagina ku.
"Sekali lagi sayang, kali ini kita Keluarin barengan ya.... " Bisik Vinay diTelingaku.
"Tapi jangan mendesah, aku takut mereka curiga sayang.... " Bisik ku sambil mencumbu telinga Vinay.
"Aaah... Iya sayaang.... Aahh... Mereka juga sekarang pasti... Aah... Sedang asik ngentot dibilik sebelah. Aaaahhhh..... " Bisik Vinay setelah sekitar 4 kali memaju mundurkan Kontolnya agar menancap sempurna diMemek ku dengan gaya Membelakangi ku sambil berdiri.
Seketika perasaan Nikmat keberadaan Kontol Vinay didalam Memek ku menjadi berlipat lipat dan membuat ku sangat bernafsu.
Terlebih lagi ku Bayangkan andai Albert anak ku, berada diBilik sebelah yang terdengar samar desahan Indah diEntot oleh anak ku Albert.
Kedua Tangan Vinay meraih kedua Payudara ku saat itu, sambil meremas remas kedua Payudara ku aku yang mebuat ku lebih Tegak meluruskan Tubuh ku dan merespon Sodokan Kontol Vinay dengan sedikit sesekali memutar Pantat ku. Memberikan dampak Memek ku memelintir Kontol Vinay yang cukup besar dan Panjang.
Ku tarik kepala Vinay dengan satu tangan ku agar mencumbu ku, sedangkan tangan lainnya membimbing kedua tangan Vinay meremas Payudara ku lebih erat sambil jadi Tumpuan ku.
Ku pejamkan Mata Membayangkan anak ku Albert mengentot Tubuh putih mulus Indah diBilik sebelah, betapa nikmatnya Kontol anak ku yang gagah merah kehitaman itu menghujam Memek Indah.
Lapisan demi lapisan kenikmatan ku rasakan saat dientot Vinay dari belakang, namun membayangkan Indah merasakan Harta Karun dari Albert.
Yaitu Kontol Albert anak ku yang Panjang dan Gempal, selama ini coba ku sembunyikan agar ia dapat menembus salah satu Gadis Cantik sekolah seperti Reina.
Sodokan pendek Vinay semakin cepat seiring nafsu ku melayani sodokan demi sodokan Vinay yang tak kalah Brutal dan tak beraturan.
Terlebih lagi, saat kepala Kontolnya mencium lembut ujung rahim ku.
"Aaaahhh..... " Desahan ku berkobar, memajukan pantatku yang sesungguhnya membayangkan Hujaman Kontol anak ku diMemek Indah.
Tetapi....
"Aaaarggghhh..... Aaaah aaahhh..... " Lagi lagi Vinay menembakkan Spermanya diMemek ku....
"Aa aaaahhh....... " Desah ku panjang tak terkendali, menikmati tembakan Sperma Vinay berkali kali diMemek ku. Sambil membayangkan semburan Sperma Kontol Albert yang kental yang hangat. Karna setau ku anak ku tak pernah coli.
"Hmmffttt...... " Buru buru Vinay mencumbui ku dari belakang, sambil melepaskan sisa sisa Spermanya didalam Memek ku.
Namun tetap ku pejamkan mata sambil membayangkan bahwa saat itu Anak ku sendiri yang mencumbu ku mesra saat itu.
Aaaaahh..... ADA APA DENGAN KU??? bisik hati sanubari ku paling dalam.
Setelah puas bercumbu dengan ku Vinay menatap ku mesra dan mengecup kening ku penuh rasa sayang.
"Terimakasih Cinta ku, tadi itu adalah sex paling Nikmat yang pernah ku rasakan." Lagi lagi Vinay membuat ku benar benar Tersanjung, lalu aku pun memeluknya lalu mencumbu bibirnya mesra.
POV Albert
Kepala ku terasa pusing namun horny berat saat mengintip Vinay mengentot mamah, terlebih lagi aku mendengar jelas bisikan Vinay yang mengatakan permainan sex dengan mamah paling Nikmat.
Dengan kata lain, Reina juga telah Vinay berhasil perawanin. Sempat aku berusaha masuk keRuang Bilas wanita namun dihalangi Bu Indah.
Namun setelah ku Intip satu persatu rupanya Tembok tiap kamar bilas Pria, bersebelahan dengan kamar bilas Wanita.
Aku terkejut dan Bangga saat mengintip kearah kamar bilas lampu menyala pertama yang rupanya Tina dientot Damar dari belakang sambil mengulum Kontol Lingga kekasihnya.
Sedangkan setelahnya lampu bilik tengah yang menyala, aku bangga rupanya Bu Indah bermansturbasi sambil menyebutkan nama ku.
Hingga ku dengar desahan panjang, dikamar bilik ujung namun tak dinyalakan lampunya. Rupanya mamah juga entah sejak kapan asik di entot Vinay dengan mesra, bahkan saat ini terlihat Vinay dan mamah saling menyabuni tubuh mereka satu sama lain. Bahkan sesekali mamah sangat menikmati menyabuni bagian Tubuh Vinay yang atletis dan berbulu, sebaliknya Vinay sesekali mencumbui mamah dan bercumbu mesra kayaknya sepasang Kekasih yang diMabuk Asmara.
Aku lagi lagi hanya bisa lemas dan cemburu melihat keAsikan mereka saat itu.
Hingga sesuatu tak diduga terjadi....
"Bu Indah!!!! Bu Anjani!!!! Tina!!!! Kalian liat Damar, Albert sama Lingga enggak!!!!" Teriak Anji di tempat meja kaca kamar bilas yang dilengkapi Wastafel. Di depan 5 Bilik kamar Bilas wanita yang tertutup rapat.
Hanya 2 kamar telihat becahayakan Lampu, namun satu tak diNyalakan lampu namun pintu ditutup. Yaitu keberadaan Mamah dan Vinay, jadi aku yakin bayangan ku mengintip tak kan terlihat atau dicurigai Anji.
"Anjii!!!! Kamu nakal banget sih masuk Kamar Bilas wanita tanpa Izin. Masa iya cari anak Cowok disini, aku sama Bu anjani lagi Bilas nih!!! " Bentak, Bu Indah ke Anji sambil membuka Pintu Kamar bilas nya sedikit.
"Mmmaaaf maaaf Bu.... Maaf saya ga tau... " Jawab Anji ketakutan dibentak Bu Indah yang ku tau jelas jelas ia berbohong.
"Sana cari di kamar bilas Pria!!! Awas kamu kalau berani ngintipin kita!!! " Ancam Bu Indah kepada Anji.
Drama yang Bu Indah mainkan jelas jelas membuat Mamah dan Vinay tersenyum sambil menahan tegang. Tak terkecuali satu kamar bilas lainnya yang lampu menyala yang sebetulnya berisikan Tina dengan Damar dan Lingga.
Aku pun segera sekedar membasahi badan, hanya sekitar 10 detik kemudian Anji tiba dikamar Bilas Pria. Tanpa basa basi Anji pun bertanya pada ku, yang saat itu telah mebasahi tubuh ku tapi tak ku tutup pintu Kamar bilas ku.
"Bro!!! Liat anak anak gak!!!" Tanya Anji lantang yang jelas terdengar hingga kamar bilas sebelah karna bagian atas ada saluran udara yang ku jadikan tempat mengintip barusan.
"Ooh itu kak, mereka tadi turun kebawah beli Rokok..... Abis kepala mereka berasa pusing." Jawab ku asal, namun pasti terdengar jelas dengan mereka yang berada di kamar bilas wanita.
"O iya kak Anji, anak anak masih pada berendam...?? " Kata ku mencoba mengulur waktu agar Anji ga terlalu cepat meninggalkan ku sendiri dikamar bilas Pria.
"Masih sih, ama si sugeng.... " Katanya sambil mencoba menjauhi ku. Tapi aku harus bisa menahan Anji lebih lama lagi mengobrol dengan ku.
"Kak, aku boleh nanya sesuatu gak?? Tapi rahasia kita aja ini yah!!!! " Kata ku lantang agar terdengar mereka yang berada di kamar bilas Wanita.
"Nanya apaan sih Al, tumben serius amat?? " Kata Anji berhenti dan mulai menghampiri ku didepan wastafel Kaca ruangan Bilas Pria.
"Kalau yang tadi itu jenis minuman apa sih kak?? " Tanya ku sesopan mungkin.
"Kira kira itu ada campurannya ga? Kok rasanya agak gimana gitu.... " Tanya ku penuh harap semoga ia mau menjelaskan, dengan demikian sudah pasti aman buat Vinay, Lingga, dan Damar meninggalkan ruang bilas Wanita.
Tak bisa ku bayangkan andai Anji besok menyebarkan Fakta kalau beberapa kecurigaan kakak kelas dapet jatah ngentot dari Tina, apalagi Mamah ku.
Apalagi sampai ke telinga Reina maupun ayu bahkan guru sekolah.
Anji pun menjelaskan perbedaan jenis minuman Sprakling Juice yang botolnya seperti Champanye, ia pun dengan nada pelan menjelaskan bahwa memang ia campurkan sesuatu supaya ada sensasi rasa berbeda saat diminum.
Rencana ku berhasil, namun saat hendak mengatakan apa campuran yang Anji berikan di minuman kami tadi, keburu diganggu oleh kehadiran Vinay CS.
"Oiii!!! Guru bartender Gue punya murid baru nih....!!! " Sapa Vinay, mengagetkan Anji.
"Awas Al, jangan banyak banyak.... Ga bagus buat kesehatan elu yang berbakat bidang Olahraga. " Kata Damar yang langsung ke kamar bilas dan menutup pintunya terlihat mau salin.
"Dari mana aja nih pada?? Mang pada ga bawa stock Rokok, ampe pada turun kebawah?? " Tanya Anji.
"Ya elah semprul, kalau bawa juga ga mungkin kita beli ampe keBawah!!! Ya ga Mar!!! " Ujar Lingga yang masuk keBilik kamar bilas sebelah Damar.
"Tau nih, kayak anak kemaren sore aja." Aku pun berlalu meninggalkan mereka lalu mengenakan pakaian ku.
Setelah mengenakan pakaian ku banyak sekali pertanyaan hinggap di kepala ku, satu sisi aku senang mendapat banyak Uang hari ini. Namun disisi lain apakah ini yang mamah maksud dengan melawan nasib?
Hingga tak terasa aku nekat mengambil sebatang rokok lalu menikmati nya dengan secangkir teh manis, sambil memandangi View tempat dari mewah ini.
Terlihat mamah berbincang serius dengan Bu Indah namun saling berbisik, dari tempat yang tak mudah mereka sadari keberadaan ku saat ini. Ku lihat mamah melamun tertegun setelah mendengar penjelasan Bu Indah.
Namun kehadiran Tina yang menyampaikan sesuatu kepada Mamah dan Bu Indah membuat mamah sedikit tersenyum saat itu. Terlebih lagi saat Sugeng terlihat menghibur Mamah dan Bu Indah, mereka semua larut dalam canda tawa gembira seolah tak Khawatir atau lupa keberadaan ku maupun apa yang terjadi sekitar 40 menit yang lalu.
Terbesit dalam benak ku, baiknya aku meninggalkan Mamah agar bahagia bersama mereka dan kekasihnya kekasihnya. Apalagi, uang yang tadi terkumpul kurasa Cukup untuk ku sekolah atau hidup di kampung Jawa bersama Kakek dan Nenek ku.
Baik mamah maupun Papah, kali ini ku rasakan benar benar mengedepankan ego masing masing. Apalagi dalam urusan SEX, remaja dekil seperti ku sepertinya tak pantas beradu apalagi bersaing dengan mereka.
"Woyy!!! Ngelamun lagi loe!!! " Kata Asep.
"Tau nih..... yang lain Happy elu malah merana disini, ngumpet lagi sambil ngrokok." Tambah Pram.
"Bro maaf banget gue bisa minta Tolong ga, sorry nih kalau ngrepotin." Pinta ku pada Pram.
"Ya elah.... Bro, sama sahabat sendiri aja lu gini amat. Bilang aja ada apa.... " Tanya Pram
"Gue ntar nitip nyokap ya balik bareng elu, nanti gue nebeng Asep aja baliknya." Kata ku sambil bergantian memandang Pram dan Asep. Lalu menghisap rokok milik Damar yang tergeletak di meja.
"Dih!!! Loe napa bro???" Tanya Pram keheranan.
"Bisa bisa si Asep kena Tilang kalau bonceng elu ga pake helm." Ujar Pram yang heran
"Jangan jangan, ada hubungannya sama Sperma yang ada di Jacuzzi Atas ya?? " Kali ini Pram berbisik pelan ke arah aku dan Asep.
"Ya ampun Sayaaang....!!! Sejak kapan kamu ngrokok siih....!!! " Peluk Bu Indah kepada ku yang jelas membuat Asep dan Pram Kaget.
"Sini sini, kasih Ibu!!! Kamu itu ga pantes ngrokok sayaang...!! " Bu Indah merebut paksa Rokok yang ku jepit dijari Telunjuk dan tengah ditangan kiri ku. Wangi aroma tubuh Bu Indah dan Payudaranya membuat ku lemah tak melawan.
Dengan cepat Bu Indah matikan diashtray dimeja.
"Damar!!!! Kamu lain kali simpen rokok jangan sembarangan dong!!! Liat nih!!! Adik mu jadi coba coba kan." Omel Bu Indah kepada Damar.
"Ya gpp Bu.... Namanya juga 'pria punya masalah' jadi gpp kan sekali sekali ngrokok." Jawab Damar membela diri.
"Iya Bu, lagian kasian si al kalau ga ada yang mau di rokok" Tambah Anji lantang membuat kami semua terdiam tapi beberapa orang dan rekan ku tertawa...
Bu Indah terdiam, lalu memeluk ku sedangkan ku lihat reaksi mamah lemas penuh rasa bersalah pada ku. Tersirat kesedihan saat ia menatap ku, aku yang berada posisi serba salah langsung mengajak Asep.
"Yuk kita cabut duluan aja Sep.... " Kata ku sambil melepas pelukan Bu Indah.
"Ayuk..... " Kata Asep singkat.
"Kamu mau kemana nak, masa mamah sama Bu Indah kamu Tinggalin sih sayang....?? " Tanya mamah dengan nada sedih.
"Bu anjani tenang, ada keperluan mendadak nih. Nanti ibu sama Bu Indah dianter Pram." Jawab Asep agar Mamah dan Bu Indah tak Khawatir.
"Eh tapi kan.......... " Belum selsai Bu indah mengatakan kalimatnya ku Hampiri Vinay CS, berpamitan pulang.
Walaupun rasa Gondok dan Sakit Hati ku terasa amat sangat sakit, namun aku harus bisa bersandiwara. Aku yakin nanti akan bisa ku balas perbuatan mereka pada ku.
Yang terpenting saat ini adalah, mereka semua tak tau bahwa aku tau apa yang terjadi dibilik kamar bilas. Bahkan aku mempunyai Bukti Video dan Foto saat mereka asik Ngentot ria dikamar bilas.
Setelah berterima kasih dan berpamitan, aku pun pamit undur diri bersama Asep disusul Mamah, Bu Indah serta Pram. Wajah bahagia dan penuh kepuasan terpancar dari Vinay.
Meskipun keluar sangat banyak Uang Hari ini, kulihat sepertinya Vinay menuruti permintaan mamah agar menganggap ku sebagai adiknya. Begitupun Damar maupun Lingga dan Tina, terlihat sangat senang hari ini.
Sebelum benar benar membubarkan diri beberapa kali kami berfoto bersama, lalu Asep melajukan Motornya ke kawasan Dago Atas. Hanya Asep yang merasakan rasa Galau yang kurasakan saat itu.
0 Komentar