CEMBURU PART 19

 

Namun disaat yang sama, dikarnakan posisi kolam mamah lebih tinggi mamah seperti memelototi Bu Indah. Saat mata ku dan mamah bertemu, sepertinya mamah tak ingin aku berada diposisi seperti itu bersama Bu Indah.




Sambil memelankan tawanya Bu Indah bergerak perlahan maju, menggeser duduknya sehingga tidak menduduki selangkangan ku. Tepatnya bongkahan pantat Bu Indah tidak berada diatas Penis ku.




Setelah melepas cubitan dari Vinay, mamah duduk sendiri menikmati berendam diJacuzzi. Matanya sesekali melihat keberadaan ku dan Bu Indah.




Ku lihat Vinay dan Damar meminum 2 gelas lagi minuman itu, benar saja reaksi mereka hanya dalam beberapa detik kembali berubah.






"Kan, dah gue bilang jangan macem macem sama Bu Anjani. Gue yakin.... Ga sampe 15 menit lu itu pasti KELAR!!!! " Ledek Damar.


"Songong amat sih loe.... Gua berani taruhan dah 100 juta, bisa gue bertahan 15 menit doang mah." Kata Vinay yang mulai berbicara seperti Mabuk dan mulai Sombong.


"Gue tambahin dah 15, gpp uang jajan gue 4 hari gue pasangin buat elu Viin....!!!! " Timpal Lingga yang kali ini ikut memanasi Vinay.


"Kamu sabar, saatnya kita mainin mereka.... " Bisik Bu Indah ditelinga ku. Yang sesungguhnya tak ku mengerti mereka bertaruh untuk apa????






Cara Bu Indah menyampaikan juga cukup cerdas, tepat disaat Sugeng Lengah melihat kesexyan Tina di dinding kaca Jacuzzi diatas kami.






"Yaah segitu doang!!! mana seru lah... Kalau aku lebih yakin Damar lebih kuat." Kata Bu Indah mulai memprovokasi suasana.


"Yah Bu Indah.... Masih raguin sohib saya.... Gue tambahin 15 Vin jadi 130 dah!!!" Kata Sugeng yang tak Terima Vinay diledek Bu Indah.


"Ah, Omdo!!!! udah deh kita nikmatin suasana.... Dari pada taruhan ga jelas kayak gitu.... " Kata mamah sambil melihat ku, seperti Ragu atau takut akan keberadaan diriku. Dibelakang Bu Indah, pdahal saat itu masih bingung namun berasa nyaman menikmati Jacuzzi.






Bu Indah pun yang berada di depan ku santai, walaupun sesekali terasa gesekan nikmat itu dipenis ku.




Tetapi, sesuatu yang tak terduga terjadi, seolah membuat Baik mamah maupun Vinay tak bisa menolak Taruhan yang ku tak mengerti itu terjadi.






"Biar seru bu... Yuk jadiin aja, saya Transfer nih tambahin 20..... Jadi Total 150 juta!!!!" Kata Tina sambil memainkan Ponselnya.






Antara kaget dan Gemetar ku rasakan saat itu, memang ku tau mereka ini adalah anak anak orang Tajir. Tapi sungguh tak ku sangka mereka berani berpatungan dan Bertaruh sebesar itu.




Belum habis aku menikmati sensasi gesekan membuat ku Horny dan Kaget sebuah suara lain menyadarkan ku saat itu.






"Nih Bu..... Aku juga udah transfer lho... " Kata Vinay menunjukkan layar Ponselnya kepada mamah yang terlihat bingung. Terutama saat menatap mata ku.






"Aku juga udah nih..... " Kata Sugeng sambil menatap Ponselnya.


"Siip beres!!! Ayo Viin kamu bisa!!! Biar Diem tuh mulut sidamar." Kata Lingga sambil meletakkan Ponselnya.






Kutatap mata mamah beradu pandang dengan mata Bu Indah serius. Lalu Bu Indah membalikkan badan dan berkata padaku.






"Coba ambilin Ponsel Mamah kamu nak Al" Kata Bu Indah lembut, aku pun meraih handuk yang tak jauh dari sisi Kolam Jacuzzi.






Setelah ku buka Kunci Ponsel mamah dimana Layar nya berisikan banyak Notifikasi Aplikasi dan Banking, ku serahkan kepada Bu Indah.




lalu Bu Indah pun memperlihatkan setelah cukup cekatan dan cepat jarinya memainkan ponsel mamah ku.




Lalu Bu Indah pun memperlihatkan layar Ponsel Mamah, kepada ku yang saat itu baru beberapa menit saja menerima transfer dari 4 rekening berbeda hingga berjumlah 150 juta Rupiah!!!!






"Kalian serius ya...??? Beneran nih yakin gpp?" Kata Bu Indah seolah menciut nyalinya. Wajah mamah pun kebingungan.


"Tenang aja Bu!!! Kalau si Vinay menang, saya nanti yang Bayar 100. sisanya.... Kalau Vinay menang, kalian berempat makan gratis 1 kali selama Seminggu di kantin Bu Anjani." Kata Damar dengan Entengnya, seolah olah ia membela mamah.






Walaupun Fakta yang ku tau baru ia saja saat ini yang pernah mencicipi hangatnya lubang Vagina mamah.






"Kalian yakin niih??? Tapiii..... " Kata Mamah ragu, sambil menatap ke arah ku. Walaupun aku juga bingung.






Satu sisi aku masih ga paham taruhan macam apa yang mereka buat, sisi lain aku percaya mamah bisa melawan nasib kali ini.






"Bu Anjani ga enak sama anak Ibu ya Albert??" Kata Vinay lantang.


"Al loe tenang aja!!! Kasih gue kesempatan kali ini buat ngbungkam sicurut Damar kali ini. Elu sendiri liat kan, dari tadi sidamar emang niat ngrusak acara Kita!!! " Kata Damar menatap ku, namun dari cara ia bicara seperti orang mabok. Aneh juga, pdhal setau ku Sparkling Juice kan ga ada Alkohol.






Apa Damar, Vinay sama yang nikmatin Minuman itu emang ada reaksi obat tambahan seperti awal gua rasa???




Terlebih lagi mereka menikmati lebih dari 1 Gelas...... !!!






"Udah dong nak Vinay, jangan kasar gitu ah... Ibu ga suka.... Niat kita kesini kan buat happy bukan buat jadi saingan sama taruhan ga jelas kayak gini." Sungguh ku CEMBURU melihat mamah memenangkan Vinay sambil memeluk nya lalu duduk memeluk Vinay dari belakang di pinggir Jacuzzi.


"Bu... Sebernya mau taruhan apa sih ini?? Aku ga ngerti???" Bisik ku dibelakang Bu Indah.


"Ini lho Al sayang, gimana?? Ibu yakin Vinay pasti Tumbang...."


"Aahh.... gilaa!!!! Sambil berbisik Tanpa ragu dan malu pelan pelan tangan mulus Bu Indah menyusup masuk dan mengocok Penis ku.






Benar benar sensasi luar biasa......






"Gimana... Kamu kuat ga tahan lebih dari 15 menit?? " Bisik lagi Bu Indah, sambil terus mengocok Kontol ku yang tegak sempurna dibalik Boxer ini.


"Engga buu.... " Bisik ku lirih, sambil menatap Sugeng yang curiga dengan tangan Bu Indah mengocok Penis ku. Namun disisi lain Nikmat itu semakin terasa saat ku tatap mamah mengelus ngelus Dada Bidang Vinay yang berbulu.


"Duh, ga enak ya pake Swim Suit berendam gini.... " Bu indah cepat menarik tangannya dari Kontol ku. Lalu ke pinggir kolam membuka Swim suitnya.


"Ya udah, kita buat Perjanjian aja!!!" Sambil perlahan membuka Swim suitnya, yang rupanya Bu Indah saat itu mengenakan Bikini super sexy didalam suim suite nya.






Membuat ku menelan ludah, tak terkecuali Sugeng maupun Damar dan Vinay dan Lingga yang memeluk Tina melihat Bu Indah mempertontonkan Kulit sensitif Putih Mulusnya, yang terbiasa dibalut Hijab.






"Kalau kalian Janji siapa pun yang menang dan Kalah, jangan menyimpan dendam." Lanjut Bu Indah, sambil berjalan anggun ke arah ku.


"Sama satu Lagi...... " kata Bu Indah duduk dibelakang ku, seolah menyembunyikan keseksiannya dibalik tubuh ku didalam Jacuzzi.


"Aaaapa.... Bu....????? " Tanya Damar seolah tak percaya Bu Indah membuat ku berdiri sejenak, lalu meminta ku duduk didepannya.


"Ini RAHASIA KITA!!! GIMANA???? Hihihi.... " Kata Bu Indah sambil merangkul ku dari belakang, entah mimpi apa aku semalam dipeluk wanita pujaan ku saat ini.






Terasa sekujur tubuh mulus Bu Indah menempel di kulit ku. Andai tak ada 'Mereka' ingin sekali ku balikkan badan dan mencumbunya.




Tapi.....




Mamah!!!!




Ku fokuskan pandangan ku kepada mamah....




Lalu....!!!






"Setuju saya Bu...." Jawab Vinay.mata ku melihat Vinay....


"Ok DEAL!! " balas Damar. Sepertinya sangat cemburu melihat mamah memeluk Vinay.


"Sayaang.... Gimana??? Gpp kan mamah main main sama Vinay sebentar... " Kata mamah sambil ke sisi Jacuzzi menjauhi Vinay dekat sisi Jacuzzi ku yang lebih rendah, memandangi ku dengan senyuman penuh makna.






Karna saat itu mamah pasti paham dengan kenikmatan yang Bu Indah berikan kepada ku.






"Eeehhmmmmm....... " Kata ku berfikir 2 detik sambil menguasai diri dari kenikmatan halus mulus kulit Bu Indah menempel di sekujur Punggung dan bokong ku.


"Boleh mah... " Kata ku spontan dan lemah, saat tangan Kanan Bu Indah meremas Kontol ku.


"Ok kalau gitu.... Ndaah!!! Jangan NAKALIN ALBERT ANAK KU!!! " kata mamah sambil membuka Swim Suitnya didalam Jacuzzi, memperingatkan Bu Indah namun Bu Indah terdengar tersenyum kearah mamah.






Dan ASTAGA!!!!!






Mamah mengenakan Bikini seperti Bu Indah tetapi beda warna, yang membedakan adalah dibagian Payudara hampir seperti tak Cukup menampung Ukuran Payudara mamah.




Terlebih lagi, bagian bawah lebih terlihat seperti Thong atau G-string dan sebagainya. Meskipun aku pernah melihat lekuk tubuh mamah saat diEntot Damar.




Namun disiang Ini dalam ruangan sejuk dan mewah, body tubuh mamah terlihat sempurna dimata ku.






"Duh Bu Anjani, aku jadi Insecure nih!!! " Kata Tina.


"Nanti ibu kasih tau nak Tina rahasianya!!! " Kata mamah manja sambil duduk santai menatap Damar sesaat lalu menatap Vinay.


"Kamu jangan cemburu, Aku nanti kasih Hadiah juga lebih dari ini... Tapi jangan sampai Ibu mu tau." Bisik Bu Indah, sambil pelan sembunyi sembunyi mengocok Penis ku.






Belum sempat ku cerna, aku hanya was was saat Sugeng menatap kami berdua lalu duduk mendekati Bu Indah.






"Ayo Vin!!! Mulai.... Apa takut loe?? " Kata Lingga.


"Ia lho Vin, keburu yang lain Balik... " Tambah Tina.


"Ok kita mulai..... Kalian semua jadi wasit ya, mulai waktunya....." Kata Vinay sambil menuntun mamah duduk disampingnya.


"Ok kita mulai.... " Kata Damar, berbarengan dengan Sugeng, serta Tina memulai stop watch di ponsel mereka masing masing.






Kulihat jelas Kontol Vinay tegak sempurna dihiasi Urat urat disekeliling batangnya, namun aku tak minder karna bentuk kepala Kontol Vinay merah besar bagai jamur seperti punya ku.




Hanya saja aku kehitaman, milik Vinay Merah merekah ku Intip didInding dikaca Jacuzzi diatas ku tempat mereka berendam.






"3...... 2...... 1...... Mulai!!!!! " Aba aba suara dari Damar dimulai. Dengan posisi mamah duduk dibelakang Vinay.






Saat itu aku tak bisa berfikir jernih, akibat perlakuan Bu Indah kepada ku.... Setiap gerakan tangan mamah di Kontol Vinay yang Bu Indah lihat melalui Dinding Kaca Jacuzzi sedikit berada diatas kami, Bu Indah berikan kepada ku.




Satu menit pertama, Bu Indah dan Mamah habiskan dengan meraba kedua Biji Kontol. Lalu menarik kedua tangan ke atas batang Kontol Vinay, apa yang Vinay rasakan tentunya ku rasakan juga dibawah sini.




Belum lagi himpitan payudara Bu Indah terasa Nikmat di punggung ku.




Sekitar lebih dari menit kedua, sepintas ku lihat tangan mamah mengocok lembut Kontol Vinay sedang tangan lainnya memegangi Biji Kontol Vinay.




Bu Indah pun melakukan hal yang sama kepada ku..... Menit demi menit pun berlalu, karna saking nikmatnya aku hanya bisa memejamkan mata menikmati tangan mulus Bu Indah membawa ku terbang melayang.




Hingga.....






"Eaaa......Eaaa.....Eaaa......!!!!!!Huahahahahahhaa........ " Di iringi teriakan Damar, Lingga dan Tina berkali kali serta tawa renyah mereka.






Aku sadar, walaupun sedikit lagi terasa mau memuntahkan Sperma ku, paksakan membukakan mata dan menghentikan Kocokan Bu Indah diKontol ku.....






Namun Bu Indah menatap ku lalu Bu Indah pun mengarahkan mata ikut tertawa sambil melihat keAtas, arah Mamah dan Vinay berada.




Rupanya Vinay hanya bisa bertahan sekitar hampir 7 menit.




Namun aku pun merasakan sangat cemburu dan kesal melupakan kenikmatan yang Bu Indah berikan beberapa detik yang lalu, setelah Vinay terlihat lemas, lalu mamah mecumbu Vinay mesra.




Sugeng, Lingga, serta Tina pun, bertepuk tangan menyoraki mereka.




Terlebih lagi saat tangan mamah mengusap ngusap Dada serta perut six paxx Vinay yang berbulu.....




Antara lemas, Cemburu dan Horny menjadi satu.






"Al sayang.... Kamu jangan.... " Kata Bu Indah lirih, namun ku Tinggalkan Bu Indah diJacuzzi sendiri.


"Bu kalau gitu sama saya aja.... " Kata Sugeng langsung menyela.






Ku minum segelas air setelah meninggalkan Jacuzzi dan mengenakan Handuk di mini Bar, samar tak terdengar apa yang mereka bicarakan. Ku lihat diJacuzzi mamah meninggalkan Kolam Jacuzzi yang mewah itu mengenakan Handuk sambil menenteng Swim suit yang basah, bersama Tina kearah Bilik Bilas dibalik tembok Loker.






"Kamu nakal" Terlihat gerakan bibir mamah kearah ku yang masih berdiri melamun diMini Bar. Sambil merenung apa yang tadi terjadi.






Damar, Lingga, maupun Vinay, saat itu duduk di pinggiran Jacuzzi, mereka menunjuk sambil bercanda kearah Sperma yang cukup banyak.




Dan ku rasa itu bukan hanya Sperma Vinay saja, tetapi pasti juga ada milik Lingga yang sejak awal bermesum ria diJacuzzi dengan Tina.




Sedangkan Bu Indah pun mulai bangkit dan meninggalkan Sugeng sendiri di kolam, mengenakan Handuk Bu Indah membawa Swim Suit lalu berjalan menyusul Mamah dan Tina.....






"Ayang temenin, nyalain lampunya yang mana??? " Rengek Tina, kepada Lingga.






Tak lama, Lingga bersama Vinay pun menghampiri Tina. Lalu disusul dengan kembalinya Anji, Asep, serta Pram.






"Semua amankan??" Tanya Pram. Sedangkan Asep langsung kearah Jacuzzi.


"Entahlah.... Gue juga bingung." Jawab ku.


"Ya elah.... Bingung knapa loe?? " Tanya Pram serius.


"Sebenernya Uang jajan kalian tuh brapa sih?? Dalam hitungan minggu, mang bisa ampe Ratusan juta?? " Tanya ku kepada Pram. Karna Pram adalah salah satu anak Konglomerat.


"Bisa aja sih, malah anak anak yg tadi itu sebenernya tinggal gesek masalah uang. Tapi begitulah mereka kalau kurang perhatian ortu bro." Kata Pram.


"Selain broken atau di tinggal salah satu ortu sejak lahir kayak sidamar, pasti ortunya cuma pengen gmana anaknya mau sekolah." Lanjut Pram lebih dalam.


"Gue yakin bro, mereka itu iri sama kasih sayang yang Bu Anjani kasih sama Elu. Buktinya di Reina aja ampe cemburu ama nyokap elu." Tambah Pram.


"Iya gue jadi ga enak sama Kak Reina nih, gara gara si Vinay mabok jadi rusak acara." Kata ku kepada Pram.


"Tapi p serius tadi tuh Sprakling Juice??" Tanya Pram.






Ku anggukkan kepala ku meyakinkan Pram.






"Aneh juga sii, tapi pas bilas Air dingin langsung mendingan siih." Kata Pram.


"Kayaknya dosisnya ga tinggi, tp kalau diminum makin banyak tadi sih keliatan kayak yang Mabok ga jelas gitu." Kata ku yang masih awam tentang minuman alkohol atau bukan, apalagi minuman itu mengandung Campuran Obat Tidur atau Perangsang.






Saat ini hanya Asep dan Pram yang mengerti perasaan ku, tak bisa ku banyangkan andai Mereka serta Ayu dan Kak Reina tau permainan Taruhan Gila yang beberapa menit yang lalu terjadi.






"Yang penting semua aman, tapi elu harus omongin baik baik. Masa iya sih bro, nyokap elu mau mereka Embat juga. Apalagi mereka tau nyokap elu kesepian." Tambah Pram menasehati ku. Lalu kami pun menikmati pemandangan sambil minuman jenis Soda dimini Bar.


"Lah, mereka mang dah pada Bilas yah??" Tanya pram beberapa menit kemudian sambil mulai bangkit dan menghampiri kolam tempat Anji, Asep dan Sugeng berada.... Yaitu kolam bawah.


"Iya yang lain pada Bilas.... " Kata ku, sambil merasakan kejanggalan.






ANJINK BANGSAT!!!!!






Aku pun segera berjalan ke tempat kamar bilas di ruangan private Pool mewah ini, setelah ku Perhatikan keadaan sekitar Jacuzzi tak kulihat keberadaan Damar dan Vinay.




Aku pun berjalan berpura pura hendak Bilas ke kamar Bilas Pria..... Jantung ku berdegup kencang saat kudapati lampu ruangan Bilas Pria terlihat masih gelap dan Kering. Bahkan terlihat semua Bilik pun masih terbuka tanda disini KOSONG.




Ku tenang kan diri ku beberapa detik, andai ku gegabah betapa malunya aku di hadapan Pram dan Asep nanti andai dugaan ku Benar. Ga bisa ku bayangkan betapa Pecundang nya aku tak bisa menjaga mamah.




Namun lutut ku menjadi lemas saat mendengar samar desahan dan suara suara seperti peraduan paha persis saat Damar ngentot mamah tempo hari dari arah Kamar Bilas Wanita hanya saja tertutupi dengan beberapa suara air Shower yang menderu deras.

Posting Komentar

0 Komentar