Ku perhatikan, letak posisi Lifeguard utama memang cukup Strategis. Namun dengan 8 Lintasan renang dan Panjang Kolam, cukup beresiko andai ada Murid memaksakan Diri dalam test dan Ujian Pak Darwin serta Dua Guru sekolah lain yang menggunakan Kolam ini bersama kami.
Walaupun sisi Kanan yang ku jaga nanti cukup mulai panas kena terik matahari, tp gpp deh aku ngarep banget ada Skor tambahan dari Pak Darwin hehehehe.......
Layaknya ajang Renang Olimpiade, 3 sekolah yang tak kalah Elit dan lebih Elit dari sekolah ku memulai test dan ujian kepada siswa siswi. Lintasan 1, 2, dan 3 digunakan sekolah lebih terkenal lebih Elit dan Berkelas dari sekolah ku.
Lintasan 4, 5, dan 6 digunakan siswa siswi sekolah ku pagi itu, sedangkan 7 dan 8 digunakan siswa dan siswi sekolah yang bersaing dalam segala bidang dengan sekolah ku.
Semua berjalan lancar dan bersahabat, semakin Riuh saat putaran ke 2 ujian dan test Asep mendapat Giliran menunjukkan kemampuannya.
Meskipun menduduki urutan ke 3 sekolah kami bangga Asep bisa bersaing dengan sekolah Elit siswa yang jauh lebih Rutin dan Rajin berlatih di kolam renang ini tiap minggu.
Sekolah ku paling hanya 1 kali tiap bulan, karna Guru Olah Raga Pak Darwin hanya memberi Private ketimbang memberi latihan kepada siswa siswi yang terbiasa Manja.
Aroma persaingan dan saling sindir dan cemooh pun mulai terjadi ditempat siswa dan siswi maupun orang tua murid menyaksikan Ujian dan test ini.
Hingga putaran ke 3, kakak kelas ku Michael dan seorang Siswa dari sekolah Elit mengalami kram saat ujian dan test pagi itu.
Aku Cepat menolong siswa dari sekolah itu, karna jarak dan posisi ku lebih dekat. Sedangkan Michael ditolong siswa sekolah Elit dari ujung Kolam.
Angin berhembus cukup kencang pagi itu, meskipun sinar matahari cukup hangat namun suhu dan air lebih dingin. Akan Fatal andai mereka tidak benar benar melakukan Pemanasan Pagi menjelang siang itu.
Suasana di bangku penonton makin Riuh, sungguh tak nyaman telinga ku mendengar ejekan dan saling ledek antar suporter. Hingga.....
Astaga mamah!!!!!
Dalam hati ku mulai khawatir, sedari tadi aku terlalu asik dan sibuk dari dekat menjaga situasi di kolam.
Ku sapukan pandangan ku mencari keberadaan Mamah dan Bu Indah. Terlihat Mamah dan Bu Indah menyemangati Pram yang tengah bersiap di pinggir kolam yang lokasinya bersebrangan dengan ku, tapi disana tak hanya ada Mamah Dan Bu Indah!!!!!!
Ku lihat ada Vinay dan Reina seperti sepasang kekasih, Damar serta Lingga yang dekat bersama Mamah sedangkan Sugeng lebih dekat ke bu Indah. Mereka sedang menyemangati Anji Pagi itu. Terlebih lagi ada Tina serta Angela dan genknya berada disana.
Sial!!!! Perasaan gue jadi ga enak gini ya!!!!
Anak anak kelas 3 ngapain Juga dateng ke ujian test kelas 1 dan 2????? Apa Mamah dan Bu Indah janjian sama mereka????
Ku arahkan mata ku sampai pandangan mata aku dan mamah bertemu langsung memberi gerakan bibir "SEMANGAT" Kepada ku.
Membuat ku sangat senang dan tak sabar menunggu giliran show up pagi ini. Dari sikap dan bahasa tubuh mamah sepertinya mamah menjaga jarak dengan mereka pagi ini.
Terbukti, baik Mamah dan Bu Indah lebih menyemangati Pram ketimbang Anji pagi ini.
Selanjutnya giliran Pram dan Anji, meskipun Anji kelas 2 yang diunggulkan.
Namun aku yakin, Pramono sahabat ku akan tampil lebih baik pagi ini. Secara Fisik Pramono memang tak seatletis Anji, namun aku berharap sahabat ku bisa tampil baik saat itu. Lebih baik dari pada Asep.
Sorak siswa siswi sekolah ku lebih menyemangati Anji Pagi itu, namun dari pergerakan bernang Pramono bersaing dengan siswa sekolah lebih elit dari kami.
Aku berharap Pram kali ini bisa membuktikan skillnya, apalagi banyak Kamera Ponsel lebih banyak mengarah ke kolam Renang saat Ujian pagi itu bersama 2 sekolah lainnya.
Namun ternyata prediksi ku SALAH!!!!!
Rutin setiap minggu ternyata membuktikan didominasi sekolah Elit berkelas kota ini di posisi Satu dan Dua, sedangkan posisi ketiga ditempati sekolah yang bersaing dengan sekolah ku.
Pram hanya bisa menoreh skill renangnya diposisi ke 4 lebih parah lagi Anji yang dijagokan hanya mencapai posisi 6.
Sial, Rupanya Title Elit dan berkelas memang bukan Julukan main main bagi sekolah SMA ********* dikota ini.
Pramono berjalan ke arah ku setelah ia mengeringkan badannya dengan singkat, lalu mengenakan Jaket training berbahan parasut dan mengalungkan handuk ia mendekati ku.
"Giliran elu bro.... Semangat!!! Nyokap elu ma Bu Indah Udah Pasang Taruhan Gede buat elu.... " Kata Pramono sambil merangkul dan membisiki ku.
"WHAT THE FUCKKKK!!!!! " Umpat ku dalam hati.
Jadi sedaritadi mereka bersemangat saling menyemangati itu karna mereka TARUHAN????
Mamah adalah mamah, mamah adalah seorang Ibu yang paham betul dengan Skill dan Kemampuan ku saat ini. Sambil berjalan ke tempat Lintasan 5, aku mau tak mau harus semangat memenangkan Ujian dan Test pagi ini.
Aku ga habis pikir, kenapa mamah berani senekat ini???? Berapa Jumlah Uang yang Mamah Pertaruhkan??? Jenis taruhan apa saja yang terjadi disana????
Belum habis aku berfikir menemukan pertanyaan demi pertanyaan pagi itu, punggung ku ditepuk Tangan Kekar Pak Darwin.
"Kamu tau kan di lintasan berapa?? " Kata Pak Darwin menulis dan menandai nama ku dikertas yang ia Pegang.
"5 ya Pak?? " Kata ku ragu.
"Iya, lakukan yang terbaik, jangan terpengaruh sama teriakan teriakan Netijen diPinggir Kolam." Pesannya padaku yang sedikit pemanasan saat itu.
Pak damar menyemangati ku ketimbang 2 siswa lain, yaitu Sugeng dan siswa kelas 2 yang tak ku kenal. Hal ini menjadi pesan bermanfaat pagi ini sebelum pertama kalinya merasakan aroma persaingan panas.
Persaingan sekolah ku dengan 2 sekolah lainnya, ahh tapi kan yang bersaing kan Netijen. Toh kurasa semua yang menjalani test ini terlihat santuy, bahkan terlihat kebanyakan terlihat tegang karna dibuat seolah seperti Kompetisi.
"SEMANGAT SAYAAANG!!!!! BUKTIKAN KAMU MURID DATUK YANG TERBAIK!!!! " Kata Mama.
"WUUUUUUUUUUUU!!!!! "
Teriakan mamah menyemangati ku dipinggir kolam disambut sorakan dari semuaa siswa siswi sekolah yang berada disana.
Ku kenakan kaca mata renang yang dipinjamkan Pramono. Saat memulai Ujian dan test pagi itu, selain melakukan renang Gaya Bebas dan mengatur nafas memory ku kembali ke massa Kecil ku.
Saat itu seingat ku masih kelas 4 dan 5 SD, sambil terus berenang ku Ingat pesan Alm. Datuk ku yang setiap akhir pekan sabtu setelah sekolah dan Minggu seharian membawa ku Berenang di Laut seharian.
"Jangan pernah kamu sekali kali melawan Alam!!!! Namun coba lah kamu bergerak dan menyatu dengan Alam." Pesan Datuk, ayah mamah yang sekarang sudah tiada.
"Tapi datuk ombaknya tadi gede banget, al kaki ampe luka kena karang terus ga bisa napas kebawa ombak." Saat itu memang laut sedang pasang.
"HEHEHEHE....... " Datuk tertawa dengan tenang namun menyejukkan hati ku saat itu Ketakutan hampir tenggelam.
"Meskipun laut pasang dan gelombang sangat besar, cobalah tetap stabil dan mengatur nafas nu tuuk..... " Lanjut alm Datuk.
"Atuk bisa berenang diarus besar Lautan ini, yakin Berenang diKolam renang manapun cucu kesayangan Datuk pasti jadi yang terbaik." Pesan Datuk, alm ayah dari mamah ku saat itu.
Belau memanggil ku Atuk karna aku adalah Cikal, Cucu bakal lelaki penerus dari keluarganya. Sesungguhnya moment itu adalah moment aku hampir mati dan tenggelam terbawa arus karna memaksa ingin berenang sore hari, saat arus laut mulai Pasang.
Alm Datuk ku tau aku mengalami trauma setelah beliau menolong ku saat itu, namun nasehatnya Sore itu membuat ku bersemangat kembali bermain berlari lari menangkap Kepiting dibibir pantai yang sedang Pasang. Sama sekali tak ku rasakan sakit mau pun Perih di lutut kanan ku sore itu.
Hingga akhirnya, beberapa tahun kemarin ayah dari mamah yang berasal dari Pulau Sumatera meninggal. Namun, pesan dan petunjuknya menjadi nasehat terbaik setiap aku Berenang dilautan manapun. Situasi apapun, termasuk saat ini saat melakukan Test dan Ujian Guru Olah Raga.
"PRIIIIIIIIITTTTT!!!!!!" suara peluit panjang melengking sepersekian detik setelah tangan ku menyentuh sisi Kolam Finish Pagi menjelang siang itu.
Di iringi Sorak sorai para penonton aku dan peserta ujian dan test pagi itu menaiki kolam. Mamah berlari membawa handuk kepada ku yang berjalan keArahnya.
"Kamu hebat sayaang!!!!! kamu emang murid Datuk yang terbaik.....!!!!!" Kata mamah sambil membalut ku dengan Handuk yang Bagus yang entah milik siapa.
Selain cukup sedih mengenang memory bersama Alm.Datuk ku, saat itu aku masih bingung dengan hasil tapi senang dengan perlakuan mamah kepada ku yang cantik ini. Di depan Banyak Orang mamah sepertinya sangat Bangga dengan Hasil ku mengikuti test tadi.
"Duduk dulu nak, ini minum dulu.... " Kata Bu Indah. Sambut Bu Indah.
"Gilaaa!!!! Kerennn!!!! Kamu bisa bersaing sama Prasetyo atlit muda renang Nasional!! Dia tadi ketiga lho di lintasan 1 " Puji Bu Indah. Namun tak lama kemudian.....
Life guard Utama sekaligus Wasit Utama mengumumkan sesuatu.
"LINTASAN 2 TIDAK SAH!!! KARNA TAK MENYENTUH UJUNG KOLAM, SEHINGGA PEMENANG TIDAK MENCAPAI FINISH TIDAK SESUAI PERATURAN STANDART. KEPUTUSAN INI DISAHKAN PENGAWAS 4"
"REKOR BARU DAN KEMENANGAN DICIPTAKAN OLEH PESERTA LINTASAN 5 SEKIAN DAN TERIMAKASIH."
Setelah mendengar keputusan Para Wasit dan Lifeguard yang berjaga di sekitar kolam renang, Siswa dan Siswi ku berteriak kegirangan.
"HOREEE!!!!! WUUUUUUH!!!!!" Teriak seluruh Siswa dan Siswi sekolah ku yang cukup Banyak di pinggir kolam.
"ALBERT INI BOSS!!! ALBERT!!!!! " Sebagian kecil cemoohan teman ku kepada sekolah lain saat itu.
Pemberitahuan yang diumumkan LifeGuard melalui Pengeras Suara membuat rekan rekan ku sangat Girang Dan Histeris. Terutama Asep.
Mamah dan Bu Indah memeluk dan menghimpit tubuh ku saat mendengar pemberitahuan LifeGuard Utama yang rupanya menjadi Wasit Tes dan Ujian renang menjelang siang itu.
Bingung, Senang, Mulai Konak semua bergabung jadi satu. Kenapa mulai Konak?? Berkali kali Mamah dan Bu Indah memeluk ku saat itu. Kekenyalan Payudara mereka membuat Penis ku Mengeras.
Hingga akhirnya Handuk yang ku gunakan mengeringkan Badan terjatuh ke lantai. Namun mamah yang sedikit lebih tinggi dari ku lagi lagi memeluk ku erat kegirangan, yang saat itu aku hanya mengenakan celana Renang. Payudaranya yang kenyal sangat terasa di dada dan sekitar kepala ku.
Beruntung sekali, Vinay, Damar, Asep, Lingga serta Anji dan Sugeng mengotong tubuh ku setelah mamah memeluk ku erat cukup lama merayakan kemenangan.
6 orang teman ku mengotong ku lalu melempar ku kekolam disaat tepat, karna aku sungguh tak bisa sembunyikan Penis ku yang Konak Maksimal akibat pelukan Mamah dan Bu Indah.
"BYURRRRRR!!!!!" Suara air saat tubuhku tenggelam kedalam Kolam.
"HUAHAHAHAHAHAA....... " keenam teman ku tertawa, berlarian setelah berhasil melempar ku kekolam.
Namun aku sungguh bahagia melihat expresi Mamah dan Bu Indah menatap penuh kagum kepada ku. Terlebih lagi, sepintas sebelum naik kolam ku lihat Reina dan Angela ikut menatap ku seperti terpesona tak terkecuali Ayu yang saat itu berdiri tertawa manis didekat Bu Indah.
"Ni bro.... Pasti dingin banget..... " Setelah mengulurkan tangannya agar lebih mudah aku naik dan duduk di pinggir kolam, Pram memberikan Handuk seperti Kimono berukuran cukup besar hangat dan Nyaman.
Segera ku kenakan menutupi area "keramat" Bagian tubuh ku saat itu. Yang kurasakan cukup kalem tidak sekeras sebelum teman teman ku melempar tubuh ku kekolam. Merayakan kemenangan ku.
"Setelah putaran Siswi abis ini, yang mau latihan sama mau mulai belajar basic renang kumpul dikolam sebelah ya....!!!" Perintah Pak Darwin sambil berdiri.
Namun aku masih duduk dipinggir kolam khawatir mereka tau Penis ku keras saat itu. Meskipun tak sekeras tadi, sungguh tak tau simpan muka ku dimana,andai ketauan aku Konak setelah diPeluk Mamah sendiri.
Terasa tangan Pak Darwin membangunkan ku dari pinggir kolam. Lalu......
"Jooon!!!! Tolong gantiin Pram ya stay disisi Kanan, aku khawatir Siswi nanti ada yang kram. Sekalian ajak Andina.....!!!! " Perintahnya kepada rekannya, sambil bediri disamping ku.
"Kamu HEBAT Al, minggu depan kamu ikut latihan disini kalau mau. Nama kamu akan bapak cantumkan diList Siswa Berbakat. GRATIS. " Kata Pak Darwin memuji ku di depan Mamah dan Bu Indah serta beberapa teman ku yang tak ku hafal saat itu.
"Makasi Pak, ada waktu pasti saya ikut latihan." Kata ku sambil menyalaminya, lalu menghampiri Mamah yang tanpa henti memandangi ku penuh rasa Kagum dan Bangga.
"Maaa... Mamah tadi taruhan yah saat aku ikut test?? " Bisik ku bersama mamah karna kami telah duduk di kursi penonton. Bola mata ku sambil mata ku tertuju kepada Ayu, melihat kemolekan tubuhnya yang lebih ranum dari Mamah dan Bu Indah yang tengah bersiap mengikuti test namun seperti Kompetisi saat itu.
Bentuk Payudara serta Pinggul Ayu tergolong sempurna, meskipun mengenakan busana Renang seperti Diving Suit lekukan tubuh Ayu tercetak Sempurna.
Setelah cukup lama mamah tak menjawab, mamah akhirnya berkata saat ku mulai pandangi wajahnya menanti jawaban darinya.
"Dikit sayaaang, abis mamah kesel banget mereka dari tadi ngejek kamu sayang." Kata Mamah lirih segera tangannya merangkul ku.
"Sekarang mereka diem kan??? abis anggep remeh anak mamah yang dari kecil berenang di selat Sunda Hihihi..... " Bisik mamah lirih sambil menyandarkan kepalanya diLengan ku.
Pesisir Pantai kampung halaman Datuk ku memang terhubung ke selat Sunda. Hingga akhirnya keluarga kami Pindah Ke Jawa Tengah saat aku mulai SMP.
Kami berdua pun terseyum puas saat itu, ku ungkapkan sesuatu yang menjadi bagian dari memory indah keluarga ku.
"Mama tau ngga..... " Kata pelan di riuhnya penonton menyemangati siswi yang sedang bersiap ambil posisi mengikuti tes renang.
"Kenapa sayang....?? " Tanya mamah sambil menatap wajah ku.
"Sepanjang tes tadi aku jadi Inget Datuk mah, aku kangen sama Datuk.... " Kata ku lirih. Namun pasti terdengar jelas Oleh Mamah.
Mama pun segera merangkul tangan ku lebih erat dan sambil membenamkan wajahnya di lengan atas ku ia berkata.
"Mamah juga naak..... Mamah kangeeen banget sama Datuk..... Hiiikkzzz..... " Mamah pun mulai menangis haru diLengan ku.
Namun tak lama kemudian.....
"Iiih jadi kok sedih sedihan..... Eh kak!!! Tau engga kita menang berapa???" Bisik Bu Indah setelah kembali yang entah beberapa saat lalu ia kemana.
"Menang berapa dek???" Tanya mamah sambil mengusap air matanya.
"Lima Belas Juta!!!!! Hhihihihihihi...... " Kata Bu Indah lirih sambil sedikit memperlihatkan Gepokan Uang berwarna merah muda menjelang siang itu... Di dalam Waistbag miliknya.
"15 jutaaa... Banyak banget!!!! " mata mamah yang tadi menangis haru mengenang Datuk mendadak melotot melihat uang diTas Waistbag Bu Indah.
"Mah tadi emang mamah taruhan berapa?? " Bisik ku kepada Mamah Dan Bu Indah. Kebingungan.
"Eummppttt itu..... Sebenrnya..... Mamah taruhan 3 juta sayang demi kamu.... Tapi patungan kok ma Bu Indah.... Iya kan ndah!!!" Lalu, Wajahnya memelas memandang kearah ku ketakutan, mungkin takut marah karna wajah ku sangat serius saat itu.
Namun dalam hati sangat bingung mengapa mamah bisa menang sebanyak itu?????
"Al ini belum termasuk sampingan lho, tadi 2.5 juta Ibu pasang lagi buat kemenangan Ayu sekarang." Bisik Bu Indah tepat diTelinga ku.
Aku pun segera berlari ke pinggir kolam dan berteriak menyemangati Ayu disana. Agar lebih terdengar dan lebih Jelas didengar Ayu.
Aku yakin andai menyemangati Ayu bersama Mamah dan Bu Indah, suara ku pasti tak akan terdengar saat itu.
"AYUUU!!!! AYOOO.....!!! AYUUU KAMU BISA KAAAK!!!! " kata ku tak mau kalah menyemangati kak Ayu. Tanpa peduli reaksi Mamah dan Bu Indah Lagi.
Suara ku bersaing dengan riuhnya Netijen di pinggir kolam, namun tak lama Bu Indah menghampiri ku dan berbisik dengan wajah keheranan.
"Kok kamu jadi semangat gini sih Al?? " Bisik Bu Indah disamping ku. Yang wajahnya terlihat kebingungan.
"2.5 Juta itu uang jajan ku 2 bulan lebih Bu, aku harus semangatin kak Ayu sekarang." Bisik ku ke Bu Indah.
Hingga akhirnya aku dan Bu Indah Ikut heboh menyemangati perenang yang kami Jagokan siang itu.
Memang terkesan Konyol, tapi aku paham mamah memang jeli melihat kesempatan. Mereka yang selalu memandang remeh keluarga ku terutama karna Diriku.
Aku yakin mereka tak akan percaya aku bisa beyrnang dengan baik ala Atlit Profesional. Terlebih lagi saat itu pasti tak ada yang menyangka andai tak melihat dengan Mata mereka sendiri.
Bahwa Aku Perenang yang Handal!!!!!
Dan.......
"PRIIIIIIIIIIIITTTTT!!!!! "
Dag dig dug Jantung ku berdegup cepat, karna kak Ayu finish di posisi 2 saat itu.
Suasana hening beberapa detik, aku mamah dan Bu Indah pun berbisik bisik mengenai siapa yang menang Taruhan. Atau mungkin seseorang yang memasang Taruhan untuk perenang diLintasan Nomer 8.
Beberapa detik kemudian Asep menghampiri kami bertiga, dan berkata.....
"Perenang dari sekolah Lintasan 8 ga ada yang pasang taruhan.....!!! Jadi kita menang Lagi......!!!" Kata Asep memberitahukan kami semua.
"HORREEEEEEE!!!!!! WUUUU!!!! WHOOO!!!!!" Teriak girang siswa siswi sekolah ku saat itu
"HORE!!!! WUUU!!!! AYU!!!! AYU!!! AYU!!! AYU!!! AYUU!!! " Menggema area tempat siswa siswi ku berkumpul. Mereka semua menyemangati Ayu
Kata kata asep sontak membuat bergemuruh dan bersorak gembira....
Mamah dan Bu Indah serta teman teman Ayu menghampiri Ayu saat itu juga. Ayu kebingungan, meski finish urutan ke 2 Ayu salah satu Siswi Cantik dan Sexy disekolah ku, disambut lebih Riuh dan Heboh lagi bagai Pahlawan baru pulang dari medan perang.
Nerveous juga saat itu aku dan Ayu duduk kan berdampingan, namun tak lama setelah mendapat banyak pujian dan ucapan Selamat siswa siswi kami terbagi Dua dengan mereka yang mengikuti Pelatihan bersama Pak Darwin.
Mereka sangat bersemangat, terlebih lagi banyak yang mengunggah aksi kami saat itu ke berbagai Media Sosial.
"Maaa jajan yuk, aku laper ni.... Kedinginan." Rengek ku bagai anak kecil tanpa malu pelan menarik tangan lengan mamah.
"Yuk mamah juga sekalian salin sayang, jadi pengen show up renang juga hihihi..... " Lalu kami pun berjalan menuju Cafetaria di area Gelangang Renang tempat itu.
Damar, Lingga, Anji, Sugeng, Vinay dan Reina bergantian mengucapkan selamat kepada Aku dan Ayu. Mereka tak menyangka dengan Skill dan Bakat ku saat itu Di kafetaria.
"Sumpah Al, angkatan kita aja.... Paling kuat sampe Peringkat 3 kalau saingan ma mereka." Kata Damar
"Bener tuh....... Gue aja, kalau badan lagi Fit paling kuat di posisi 4. Elu, baru sekali kesini udah buat Rekor baru bernang Gaya Bebas." Puji Lingga dengan wajah terkagum kagum pada ku.
"Gue makin semangat aja buat buktiin tadi, apalagi nyokap gue ampe disoraki penonton yang lain." Kata ku sambil tersenyum.
"Tapi Al, gue ga percaya skill elu tadi..... Kalau boleh tau, Datuk siapa yang jadi Guru Berenang elu Al????" Tanya Reina sambil menggandeng Vinay.
"Beliau guru renang gue waktu kecil kak, o iya, saya pamit dulu yah, takut Nyokap nyariin didekat Ruang Ganti.... " Kata ku sambil memegang Pop Mie Panas di tangan ku.
Bersama Pram Asep, dan Ayu yang entah mengapa mengikuti kami bertiga. kami bersama sempat Bingung, sekitar 2 menit mencari dan menanti Mamah dan Bu Indah di dekat kamar ganti Wanita.
Cukup was was, melihat Ayu hanya keluar membawa 2 Tas yang ku yakin itu adalah Milik mamah dan Bu Indah yang diTitipkan di kamar ganti.
"Tuuuh dah di kolam!!!! " Kata Asep, dan kami melihat Bu Indah melambaikan tangan kearah kami.
Mamah kemana yah?????
"Iish....!!!!! Dingiiiinn!!!!!! " Kata mamah yang baru naik dari kolam dan menghampiri kami berEmpat.
"Kok bisa gini ya?? Padahal dah cukup Siang, tapi Angin sama Airnya DINGIN Banget." Kata mamah yang segera mengenakan Handuk.
"Faktor cuaca Akhir Taun kali kak, jadi kayak gini...." Jawab Bu Indah
"Aku juga ga pernah lama kok ,asal udah ku rasa Cukup aku mending udahan Renang. Lebih nyaman kalau di tempat Indoor." Kata Ayu
0 Komentar