"Al, ini jawaban kamu kurang tepat lho nak..... Coba deh periksa ini.....!!!! " Kata Bu Indah saat aku kembali ke kantin bergabung bersama teman teman ku. Ia nampak serius memeriksa buku Lembar Kerja Siswa ku sore itu.
"Yang mana buu..... " Tanya ku yang mau tak mau duduk disampingnya. Saat itu Bu Indah sudah mengenakan Hijab nya kembali namun tak Rapih!!!!!!
Bu indah menjelaskan kesalahan ku dalam menjawab lembar kerja Siswa sore itu, mata ku pun beradu pandang dengan mamah yang seperti tegang melihat ku, namun tetap fokus menyiapkan beberapa porsi menu Sop buah untuk Tim Basket yang sore itu berlatih di lapangan Sekolah.
"Kamu denger ga Al sama penjelasan ibu?? " Kata Bu Indah saat melihat ku melamun menatap kosong LKS, membayangkan apa yang mamah lakukan bersama kakak kelas ku beberapa menit yang lalu.
Tak bisa ku berpikir jernih saat itu ketimbang menjawab pertanyaan Bu Indah, ingin sekali aku lepas kendali meraba Payudaranya. Terlebih lagi Bu Indah saat itu wanginya amat sangat menggoda birahi ku.
Batin dan setan dalam hati berbisik bahwa telah terjadi sesuatu antara mereka sekitar 30 menit yang lalu, di bangunan gudang belakang Sekolah dekat parkiran belakang sekolah ini yang selalu sepi.
"Albert mungkin masih bingung Bu, apalagi jawaban yang ada disoal itu emang cukup panjang. Ia kan Bro!!!! " Kata Pram sambil menepuk bahu ku yang duduk disamping Bu Indah.
"Ya ampun naaak...... Ya udah, ntar ibu bantu ngerjain soal tugas ini yah. Ibu mau pulang dulu, udah ada yang jemput tuh hihihi..... " Kata Bu Indah sambil nengusap ngusap kepala ku depan Pak Tony yang entah sejak kapan berada di pintu kantin melihat ku diberi arahan Bu Indah.
"Gimana kepala kamu?? Masih suka terasa nyeri Al?? " Tanya Pak Tony sore itu kepada ku. Bu Indah sendiri berdiri di samping suaminya yang tampan itu sambil menatap ku penuh perhatian.
Hmmhh... Mereka emang serasi tapi.........
"Enggak kok Pak, mudah mudahan saya sudah pulih. Apalagi Obat Dokter udah abis. " Kata ku padanya. Padahal satu jenis obat yang biasa menyebabkan rasa ngantuk ku simpan siapa tau bisa ku gunakan kemudian hari.
Tak lama kemudian Bu Indah berpamitan kepada Mamah sambil bercanda centil cekikikan TETAPI wajah mereka mendadak tegang dan malu malu saat sadar aku memperhatikan mereka.
Ditambah lagi, kehadiran Reina dan Tina diantara mamah dan Bu Indah yang saat itu mengenakan Swater dan Jacket training.
Yang aku tau persis dibalik jacket dan sweater itu mereka mengenakan kaos sangat ketat dan Sexy.
Sambil bersenda gurau mamah, Reina dan Tina dimeja kantin berjualan. Reina yang sudah dekat dengan kami tanpa ragu dan sungkan membantu mamah sore itu.
Kak Reina sepertinya menjauhi ku mulai sekarang, entah apa yang ada dipikirannya dan Vinay berikan padanya hingga terasa sekali Kak Reina yang biasa menyapa, perhatian dan nenegurku.menjadi Cuek dan menjauh dari ku beberapa hari ini.
Aku yang melihat itu merapihkan buku pelajaran ku, lalu berjalan bersama Asep kearah parkiran motor yang dekat dengan lapangan utama sekolah ku.
Pelan dan lirih Asep memberi taukan kejanggalan beberapa puluh menit yang lalu. Pram yang berjalan dibelakang kami berdua mengawasi pembicaraan penting aku dan Asep. Memastikan tak ada yang mendengar pembicaraan Aib atau Skandal sekolah ini.
Terlebih lagi mereka curiga mamah dan Bu Indah terlibat dalam hal ini, hingga membuat ku celaka. Sepertinya Tyo menutup rapat rahasia kemarin.
"Gua ga bisa mastiin apa yang elu alamin hingga elu keluar dari tim sekolah minggu lalu. Tapi tadi lagi lagi gue ngrasa ada yang aneh." Kata Asep dengan sangat hati hati menyampaikan kecurigaan dia kepada ku. Saat ku tinggalkan mereka diKantin.
"Gue bicarain sama mamah nanti malem bro, tenang aja, supaya semua clear. Apalagi ini ngelibatin nyokap gue." Kata ku agar Asep lebih tenang. Apalagi selain mamah, mereka berdua lah yang sadar akan perubahan sikap ku tadi.
"Hati Hati sama Si Tyo, bisa jadi dia tadi yang bocorin saat elu ngikutin nyokap elu bro." Kata Asep.
"Ya, gue juga liat tadi si Tyo langsung nghubungin seseorang saat elu ninggalin kita pas ngerjain tugas." Tambah Pram sambil memegang Bahu ku sebelum menaiki motornya.
Sial!!!! Mereka tau aku ngikutin mamah tadi???? Sejauh mana mereka tau aib dan kenakalan Mamah dan Bu Indah???
"Makasi bro, ada apa apa pasti gue cerita. Yang penting nanti malem aku selesaiin dan bicarain baik baik ma nyokap, nanti malem." Kata ku lagi lagi menenangkan mereka. Apalagi gue baru sadar saat kita bertiga rupanya hanya Tyo yang udah Cabut duluan entah kemana.
"Sayang..... Tolong rapihin sama Cuciin yang Kotor ya, mamah lupa banget belum belanja bahan makanan buat jualan besok." Kata mamah yang sudah salin, terlihat buru buru akan pergi meninggalkan ku sendiri sore itu.
"Tapi mah mamah mau belanja dimana sore gini ma....???" Kata ku kebingungan. Karna penampilan mamah seperti akan jalan jalan ketimbang belanja. Busana baru, parfum wangi, penampilan mamah sore itu seperti sosialita ketimbang Ibu ibu berUsia menjelang 40 tahun.
"Sama Reina Al ku sayang.... Mamah janji kok ga akan lama, nanti mamah pasti telp kamu kalau kamu mau mama beliin oleh oleh buat makan malem nanti." Katanya sambil menatap ku manja.
"Kamu keberatan sayaaang??? " Tanya mamah sambil menatap mata ku dalam dalam. Ingin sekali aku marah dan protes namun melihat beberapa Siswa dan pasangan nya tim basket yang masih nongkrong di kantin dan sekitar lapangan belum lagi siswa siswi cukup banyak diarea sekolah tak mungkin aku bersikap berlebihan saat itu. Apalagi mencegah mamah pergi sore itu.
Apalagi mamah sudah dandan selama aku ngobrol bersama Asep dan Pram tadi.
"Ya udah gpp mah, hati hati dijalan." Kata ku lirih,dengan sangat berat hati. Membiarkan ia pergi bersama Reina dan Tina sore itu
Sedangkan Bu Indah dan Pak Tony sudah berpamitan pulang sore itu menuju rumah mereka.
"Iiii anak mamah..... emang paling baik dan bisa diandalkan..... Mmmuuuaacchh... Mamah pergi dulu ya sayaang....." Sambil mengecup kening ku cukup lama.
"Awas!!! HP kamu tetep aktif supaya kamu bisa pilih menu Special buat makan malam nanti." Kata mamah tergesa gesa meninggalkan ku memasuki pintu depan kursi penumpang mobil Reina yang sudah siap meninggalkan area Parkiran.
Tanpa melihat mobil Reina melaju meninggalkan sekolah, ku lihat mamah mengirim pesan singkat pada ku di layar ponsel. Sore itu baru saja aku tiba di meja etalase tempat biasa berjulan dikantin.
"AWAS!!! Jangan KEPO sama hadiah mamah yang ada di kamar lagi ya sayaaang!!!! Hihihiihi.... Love u" Begitulah isi pesan singkat yang mamah kirim. Sepertinya aksi ku tadi mengikuti mamah dan memasuki Kamarnya ketauan. Salah aku juga tadi malah menyelot kunci kamarnya dari Luar.
Benar saja, mamah kali ini memasang gembok kecil di pintu kamarnya. Lebih mencurigakan lagi saat mamah mengunci Pintu Dapur belakang yang mengarah langsung ke jalan raya.
Lebih parah lagi mamah membawa Kuncinya....!!!!!!
Pukul 18.15 WIB lebih dari 30 menit mamah meninggalkan ku sendiri membereskan Cucian yang Sebetulnya tak begitu banyak. Pasti si Kak Reina membantu hingga mamah mulai berani meninggalkan ku sendiri dirumah.
Hanya saja sore itu aku ditemani Pak Saepi, salah satu security kemanan sekolah. Ia memesan makanan yang tersisa, karna ia merasa lapar sore itu.
Walaupun ia meminta Izin karna uang yang ia bawa kurang untuk membeli seporsi makanan sore itu. Aku merasa kasian, sebisa mungkin ku panaskan seporsi Soto Bandung dan sepiring nasi yang ada didapur. Sebisa mungkin ku hidangkan special kepada pria paruh baya yang masih kekar dan bugar dihadapan ku sore itu.
Pak Saepi adalah salah satu kemanan Senior di sekolah ini, meskipun kebanyakan murid sekolah kurang Respect kepadanya. Namun bagi ku beliau harus ku Hormati, selain pekerja keras dimata ku Pak Saepi adalah keamanan paling Jujur karna bertugas di malam hari mengawasi kemanan sekolah.
"Napa lu Al, kayaknya sedih amat sore ini?? " Setelah pak Saepi menghabiskan makanannya sore itu.
Saat ku lihat disalah satu media sosial mamah terlihat sangat senang dan cantik berfoto disuatu tempat seperti Cafe sore itu bersama Reina dan Tina.
Di dalam Foto itu mamah sangat cantik, banyak sekali Followernya. Lebih miris lagi aku diberi tau Asep, lewat screen shoot yang ia kirim kepada ku melalui pesan WA seperti memberitahukan bahwa mamah memiliki akun Instagram.
Aku pun segera membuka Fake Akun Instagram saat itu, hanya dalam hitungan menit mamah mengAcc permintaan fake account IG milik ku. Karna mayoritas Followers dan yang ku Follow adalah rekan rekan sekolah ku serta teman dan lawan Tim Bola ku.
Aku yakin mamah tak akan curiga bahwa itu adalah akun palsu Instagram ku.
"Woyyy!!!! Kenapa??? Cerita ma Bapak. Bapak liat kamu ini kayaknya punya beban berat banget nak." Kata beliau sambil menepuk lengan kanan ku, yang menatap sedih layar ponsel ku sendiri.
Raut wajah ku sangat sedih saat itu, seumur hidup ku tak pernah melihat mamah sebahagia itu dan secantik itu saat bersama ku maupun bersama Papah.
"Kenapa ya pak, seorang kayak saya harus lahir ke dunia ini dengan banyak banget penderitaan??? " Kata ku di hadapan pak Saepi. Sore menjelang malam itu menahan sesak karna sedikit demi sedikit merasa mamah dan Reina berpaling dari ku.
Lebih sakit lagi saat ingat mamah bercanda "dapet orderan jadi mamah orang" Sepertinya candaan itu benar adanya saat lihat mamah sore itu bersama Reina dan Tina.
Lebih miris lagi, mungkin mereka sekarang bersenang senang bersama mereka saat ini.
"Nak Albert, bapak ngerti perasaan nak Albert.... Bapak paham bagaimana perasaan Nak Albert, harus tumbuh dewasa dilingkungan orang orang Elit dan Kaya disekolah ini. Hehehehe..... " Jawab pak Saepi tertawa renyah disore menjelang malam ini.
"Nak Albert harus tangguh, nak Albert harus kuat. Buktikan bahwa nak Albert jauh lebih kuat dan Tangguh, tahan Banting hingga SIAPAUN, SIAPAPUN diantara orang orang dekat nak Albert segan dan sangat sayang kepada nak Albert..... Hehehehe.... " Tambah Beliau memberiku solusi. Yang sepenuhnya aku tak paham maksudnya.
"Tapi pak..... Dari segi penampilan apalagi harta aku udah kalah jauh dengan mereka pak. Apalagi........ " Belum sempat ku selsaikan kata kata ku Pak Saepi mengarahkan 5 jari keriputnya yang kekar kearah wajah ku.
" 30 puluh tahun nak, 30 tahun bapak hidup dan melihat perjalanan murid murid Sekolah ini maupun murid Universitas tempat bapak bekerja sehari hari menjadi kemanan. Kamu tau yang membedakan alumni murid serta mahasiswa sukses sejati dan sukses sesaat namun hidup mereka berantakan di masa Depan???? " Aku pun menggelengkan kepala ku diHadapannya.
"Mereka yang sukses sejati, bisa menata hidup mereka hingga berkeluarga dengan baik dimasa depan. Namun yang sukses sesaat, mereka hanya sekedar menjalani hidupnya namun hancur dan berantakan dalam menata keluarga serta hidupnya sendiri." Sorot matanya tajam serius menatap mata ku sore itu.
"Hal kecil yang bapak lihat sendiri, bagaimana tim bola mu saat kamu tak bermain bersama mereka??? "
"Contoh bukti lain coba kamu telusuri alumni alumni, yang dimanja saat seumuran mu. Dan Yang serba kekurangan dalam mengenyam Ilmu seperti mu?? " Penjelasan penjelasan dan pertanyaan Beliau membuka pikiran ku akan kesempatan ku lebih serius dalam menata masa depan lebih baik.
"Saran bapak, ketimbang kamu meratapi Nasib mu saat ini. Jauh lebih baik kamu Fokus mengatur Emosi dan memperkuat Fisik mu dalam mempersiapkan diri menata masa depan." Benar benar sebuah nasehat masuk akal, membangkitkan semangat hidup ku.
"Bapak yakin, Bu Anjani maupun Papah mu Boby akan berpikir 2 kali andai mau menyia-nyiakan kamu andai kamu menjadi seorang yang berkualitas sejak dini bukan??? Apalagi sekedar happy happy nongkrong dan Foya Foya seperti ABG Remaja seperti dilayar ponsel mu itu Hehehehehehe..... " Wajah ku memerah saat Beliau tau aku sedih karna mamah berfoto ria dengan teman teman ku.
Tapii...... Pak Saepi tadi liatnya kapan??? Benar benar pengawasan mata yang sangat tajam dari pak Saepi.
Tak terasa hampir satu jam aku oleh pak Saepi seperti diberi diIlmu pengetahuan tentang menyikapi Kehidupan, sampai sampai aku diajarin beberapa gerakan Bela diri serta gerakan pemanasan harian agar tubuh ku lebih kekar sempurna seperti dirinya.
Meskipun tak segagah pak Tisna dan papah, namun respon, kekuatan lengan, serta gerakan dasar bela diri pak Saepi aku rasa diatas rata rata orang dewasa.
Aku pun beruntung sore menjelang malam itu mendapat guru baru dalam bidang bela diri maupun membentuk pola pikir sejak dini, dalam menyikapi kehidupan sehari hari dari Beliau.
"Sekarang kamu yakinkan dengan perubahan cara berfikir menyikapi kemewahan dan Foya foya? " Tanya beliau, setelah mempraktekan dan memberi pelajaran beberapa gerakan bela diri dan banyak memberi Nasehat kepada ku.
"Iya Pak Yakin." Kata ku walaupun aku ingin menanyakan sesuatu yang lebih pribadi kepadanya.
"Kalau begitu mulailah hindari Coli dan Mansturbasi. Agar Tulang Tubuh mu tumbuh maksimal dan kebugaran tubuh mu tetap terjaga." Suruh beliau pada ku.
"Baik pak." Kata ku padanya setelah beberapa kali, beliau bisa melumpuhkan gerakan ku yang menyerangnya.
"Pak Saepi.... Pak Saepi..... Warga belakang istri Bang Johan minta tolong antar istrinya kerumah sakit pak.... Istrinya mau lahiran.... " Kata seorang security muda tergesa gesa berlari menjelang malam itu mendatangi Pak Saepi.
"Lah!!!! Mang sijohan belum Pulang yaa??? " Tanya nya heran ke security muda yang biasa berjaga dipost depan.
"Belum pak, pak Johan masih diluar kota!!! " Katanya panik berharap pak Saepi mau menolong Istri pak Johan kerumah sakit.
"Nak Albert bapak tinggal dulu ya.... Maaf ini bapak baru ada 10 rebu buat bayar makanan bapak tadi..... Hehehehe..... " Katanya sambil tersenyum memperlihatkan giginya yang masih utuh walau sudah tua. Namun aku sungguh tak mempermasalahkannya, karna bekal Pengetahuan Singkat dan Belajar bela diri lebih berharga dari sePorsi makanan yang ku Hidangkan padanya.
"Gpp pak, besok juga saya belajar lagi bela diri sama Pak Saepi." Kata ku kepada guru baru ku sore itu.
"Yok!!! saya brangkat pake Mobil Inventaris sekolah, semoga saja saya belum telat bawa Istri pak Johan kerumah Sakit." Mereka berdua pun pergi meninggalkan ku sendiri.
Kearah Parkiran dimana disana diparkir rapih mobil inventaris sekolah yang biasa digunakan untuk logistik dan keperluan seolah. Nampaknya malam ini akan digunakan untuk menolong warga belakang yang akan lahiran.
0 Komentar