POV Albert
Hidup harusss Move On!!!!! Begitulah prinsip ku saat memulai Hari Senin, meski belum Fit 100% aku harus tetap aktif mengikuti kegiatan Sekolah agar bisa menata masa depan lebih baik lagi.
Nama ku semakin dikenal di medsos dan sekolahan sebagai Pemain Muda berbakat, dibalik itu semua hanya segelintir orang yang tau terpuruknya aku dan Kisah pilu Rumah Tangga keluarga ku yang berada di ujung tanduk.
Mamah, Anjani Prameswari terlihat tegar segar dan Ceria menjalani keseharian sebagai Ibu penjaga Kantin yang mulai terkenal dengan Cantik dan Sexy dikalangan sekolah walaupun pakaian yang ia kenakan tertutup sehari hari. Tapi apa yang bisa ku cegah??? Celana atau pun rok terusan yang longgar mamah kenakan tak bisa menutup bongkahan Pantat dan Payudaranya yang besar.
Lagi pula cahaya wajahnya dibalut make up tipis membuat mamah semakin hari memang semakin Cantik bahkan layak disejajarkan bu Indah dan remaja remaja cantik seperti Angela, Reina, Firda, Ayu dan lain lain.
Gila!!!! Napa otak gue jadi mesum begini ya???
Aah udahlah namanya juga sekarang massa gue poeber, lagi pula kedekatan mamah bersama siswi kembang sekolah udah ga bisa dihindari lagi. Apalagi gaya bicara mamah juga sekarang terkadang centil dan manja seperti mereka.
Selama mamah ga senakal tempo hari ya gpp lah sedikit berubah, aku sedikit memahami gimana sakitnya mamah yang akan digugat Cerai Papah!!!!!
Pengen banget ku bicarain 2 kejadian malam minggu tempo hari dengan mamah, namun liat minggu malam mamah menangis sedih akibat keputusan Papah yang mengajak berpisah via telp ku urungkan niat ku ketimbang mamah semakin Terluka.
Toh mamah yang semakin cantik dan sexy ini terasa masih terasa ngurus, Cuciin baju, nyiapin makan sehari 3 kali. Bahkan nanggung biaya serta keperluan pendidikan yang sebenernya Kurang andai ngandelin gaji kiriman Papah.
"Al.... Sarapan dulu sayang, pagi kamu cuma makan beberapa potong roti lho." Kata mamah di dapur kantin sekolah sambil mengusap punggung ku yang mengenakan seragam tapi langsung membantu membersihkan piring kotor bekas siswa dan Siswi yang jajan Di waktu istirahat pagi.
"Iya mah nanti aja gampang, kalau laper Al nanti ambil di depan makanan yang ada." Kata ku kepada mamah. Pagi itu.
"Kamu ini, makin rajin.... bikin mamah bangga!!!" Sembari tangannya memutar dan mengusap perut ku yang rata.
Aku hanya tersenyum menanggapi pujian mamah pada ku, sikap mamah juga yang biasa kalem, serius, perlahan berubah menjadi lembut dan manja kepada ku.
Selama 40 menit aku hampir nonstop membantu mamah di kantin, membawa piring kotor dan gelas bekas minum lalu ku cuci bersih kecuali Botol kosong minuman dingin. Pasca tersingkirnya Tim sekolah aku hanya ikut prihatin dengan Isu adanya perpecahan antara Kubu Damar dengan Kubu Lingga dan Vinay cs.
Mereka saling menyalahkan satu sama lain, namun mereka tetap Respect terhadap aksi ku yang memberikan satu Tendangan Keras yang membuat suporter tim lawan terdiam.
Satu tendangan yang jadi Gol walaupun tidak resmi dan menjadi Viral.
"Al sore nanti mamah dapet orderan lho sayang..... " Glekk, aku menelan ludah saat mamah memberitahu ku. Karna otak ku mendadak mesum dan bertanya tanya. Terlebih lagi sepertinya mamah mulai memanggil aku dengan kalimat "sayang"
"Maksud mamah orderan masak?? "Tanya ku serius menatap Wajah cantiknya dibalut make up tidak terlalu tebal dan berhijab. Hampir mirip staff administrasi ketimbang ibu penjaga kantin.
"Ya iya sayaang..... Masa orderan jadi mamah orang..... Hihihi..... " Degg!!! Orderan jadi mamah orang???
Belum sempat ku tanyakan sebuah kalimat mamah yang terkesan ambigu, mamah sudah berlalu kedepan melayani pesanan siswa dan siswi.
Mata ku Melotot saat mengintip dari dapur kearah meja kasir, melihat mamah menerima sejumlah uang cukup banyak dari Siswi kelas 2 dan kelas 3 yang tak lain Ayu dan Angela. Dua Siswi Cantik yang memiliki kulit Putih bak pualam, mereka berdua memiliki reputasi siswi Cantik dan tajir pegiat medsos.
Angela kalau digambarkan bagai artis Korea berambut panjang, kalau Ayu adalah kecantikan khas gadis Jawa seperti mamah. Melihat mamah bersanding dengan Ayu bagai Ibu dan Putrinya hanya saja Ayu Rambut tebal dan Panjangnya terurai bebas tanpa hijab.
Segera aku berpura pura merapihkan piring bersih di dapur saat sadar mamah berjalan kembali ke arah ku.
"Nak kamu anter mamah dan Ayu ya sayang belanja buat orderan nanti sore." Pinta mamah kepada ku.
"Ok ma, siap..... Tapii dagangan sama jualan di depan gmana?? "
"Hemmh itu tenang aja, kan ada Angela yang jaga. Lagian kita ga lama kok sayang.... " Ajak mamah sambil menarik tangan ku menjauh dari wastafel tempat ku mencuci piring.
Melihat perubahan gaya bicara, bersikap, maupun mamah bercerita, aku rasa wajar mamah bisa cepat dekat dengan Ayu dan siswi sekolah. Terlebih lagi ayu tau kenapa aku cemburu juga sii melihat mereka berdua Akrab banget.
Meskipun saat itu belanja beberapa kebutuhan untuk nanti sore gak lama, udah cocok deh andai Ayu jadi anak mamah. Ketimbang gue yang kalo ngaca masih terlihat Buriq bin kucel efek sering panas panasan main bola.
"Al kok dari tadi diem aja sih...... Masih berasa kepala agak pusing anter kita belanja....??" Tanya Ayu sambil mengedalikan mobilnya.
"Bukan diem nak Ayu, tapi nunggu moment buat nerkam anak ibu hihihihi....... " Kata mamah yang duduk di depan samping Ayu. Buset mamah, dikira aku ini binatang buas apa yak.
"Aawww serem juga, tp aku tenang si kan ada pawangnya di samping aku.... Hihihihi..." Timpal Ayu memulai canda tentang ku dengan mamah.
"Pawang ulerrr kali nak...... Udah segede gini pasti harus bisa naklukin Phyton hahahhahaha...... " Aduh, mamah sama Ayu kok akrab banget yah. Mana si ayu ikut ketawa lagi ngebahas masalah Phyton.
"Aku bawain belanja yang di bagasi ya, mamah sama kak Ayu gpp bawain cemilan." Kata ku turun dan membuka bagasi belakang
Samar ku dengar mereka kembali bercanda lalu tertawa lepas, semakin akrab dan serasi mamah bersama Ayu siang itu. Aku turut senang, perubahan mamah membawa mamah cepat dekat dan Akrab bersama Ayu. Sedikit berbeda andai mamah bersama Angela ataupun Reina.
"Yaaaah dah balik!!!!! Padahal kita masih betah bu kalau Angela yang gantiin ibu." Kata salah satu murid kelas 3 bernama Irpan.
"Yakinn mau ganti Ibu sama Angela??? Harganya pasti jadi mahal lho!!! Belum nanti kena Pajak tambahan nak Angela hihihi...." Kata mamah sambil menatap Angela. Lalu merapihkan beberapa Cemilan untuk diSajikan Nanti sore dan Sebagian dijual kepada pelajar.
"Tau tuh si irpan, awas aja bu kalau minta kasbon atau ngutang...... Jangan di kasih..... " Kata Angela ketus kepada Fansnya yang belakangan ku tau Irpan tergila gila sama Angela.
"Semua siswa dan siswi baik baik kok nak Angela, ga pernah hutang sama Ibu. Kecuali...... " Aku, Ayu dan Angela menunggu jawaban mamah.
"Kecuali apa bu....??" Tanya aku penasaran.
"Kecuali kalau yang HAUS godain ibu. Hihihi........ " Dengan manja dan mulai nakal menekan kata Haus dan Godain. Aku pun tersedak mendengar mamah yang mulai berani bercanda nakal dengan 2 gadis cantik di sekolah ini belum lagi mereka entah siswa dan siswi di kantin dengar atau tidak apa yang dikatakan mamah tadi.
"Duh!!! Tuh bu.... Yang haus beneran ampe keselek hihihihi...... " Kata Angela, di iringi tawa Ayu dan mamah melihat tingkah ku yang konyol dan terlihat Kuper.
Namun anehnya, sepertinya mamah dan Angela bangga dan senang kalau membicarakan suka digoda Siswa Pria sekolah ini.
DiSisi lain aku bakal terlihat Kolot dan Kampungan andai marah, secara itu tadi candaan sesama perempuan walaupun terdengar cukup serius walau berakhir dengan Tawa mereka.
Itulah mungkin sebabnya Siswa Siswi semakin dekat dengan mamah, mereka juga sangat tak keberatan berpatungan dan memesan menu makanan Favorit mereka.
Selain masakan mamah Enak, untuk ngobrol dan Sharing seputar pergaulan nampaknya mamah benar benar terbuka kepada mereka. Lebih sama seperti bercanda serta bergaul dengan Bu Indah.
"Sayang.... Jangan diambil hati ya candaan mamah sama teman teman mu hihihihi...." Sambil memeluk ku dari belakang saat aku didapur setelah mengganti pakaian seragam ku dengan baju rumahan biasa.
Jam bubaran sekolah lewat 1 jam dari jam makan siang, meskipun ramai dengan Siswa Siswi yang makan siang dikantin Sekolah tak sedikit dari mereka juga sekedar ngemil dan nongkrong disana. Kecuali Siswa dan Siswi nakal yang suka merokok.
"Iya mah, asal jangan kelewatan lagi yaa.... " Kata ku yang saat itu ingin membahas kejadian Tempo hari.
Mamah menghentikan langkahnya, membelakangi ku. Namun kembali berjalan kearah Kantin membawa makanan yang ia masak di dapur Rumah siang itu.
Suasana kantin sangat Ramai, sampai sampai aku dan mamah tidak sempat keluar dari tempat kami menyajikan makanan. Sangat terpaksa Siswa dan Siswi mengantri setelah memesan. Selain 2 Variasi Soto berbeda, siang itu mamah juga membuat Mie Instant plus Telor serta cemilan yang tadi Pagi kami beli bersama Ayu.
Terlebih lagi, mamah dengan sabar dan cekatan melayani lalu mengantar pesanan Dewan Guru. Tak sedikit pula yang minta bungkus dibawa pulang.
Dapat di bayangkan kesibukan kami setiap bubar sekolah siang itu, namun aku dan mamah sangat bersyukur dengan hasil jerih payah kami setiap Siang setelah jam Belajar usai.
Setelah ku rasa cukup santai, dengan sigap ku bawa mangkok kotor serta piring kotor dimeja kantin untuk ku didapur kantin.
Sedangkan mamah di meja depan penyajian makanan mulai bersenda gurau dengan rata rata Siswi sekolah yang kagum dan sangat menyukai Variasi Mennu dan memuji tangan ajaib mamah yang bisa mengolah makan menjadi Lezat.
"Nak, kalau selesai makan siang nanti gantian yah kamu jaga didepan." Punya mamah sambil menikmati makan siang didapur kantin.
"Iya ma.... Pesanan pagi tadi sebetulnya buat siapa sih mah?? " Tanya ku. Karna variasi makanan dan Jajanan kue berbeda dari menu mamah berjualan hari ini.
"Itu lho sayang, buat yang kelas les sama perbaikan Nilai pra Ujian siswa kelas 2 dan 3.dari pada bolak balik bimbingan belajar, mereka mulai hari ini ada kelas tambahan untuk persiapan Ujian kelas 3,Jurusan dan kenaikan jurusan ke kelas 3." aku hanya manut mendengar penjelasan mamah. Karna memang mamah terbiasa bekerja keras, lagi pula menghitung waktu mereka belajar bisa sampai Sore hari Nonstop.
Masuk akal kalau kelas les diluar jam sekolah diatur senyaman mungkin bagi siswa serta guru agar tidak bolak balik keluar sekolah.
Sungguh beruntung bagi ku, selain dibantu Asep, Pram, maupun Tyo dan beberapa Siswi kelas 1. Semakin hari bagai kegiatan nongkrong positif di kantin sekolah, kami mengerjakan tugas yang diberikan Guru bersama mengerjakan dikantin sekolah yang mayoritas murid kelas 1 setelah jam belajar mengajar usai.
Dibarengi beberapa musik maupun hiburan dari Laptop rekan rekan ku membuat kami betah, serta manjadikan kantin adalah salah satu base Camp kami berkumpul sambil menyelesaikan tugas hingga sore hari. Banyak juga yang tetap berangkat ke tempat Les diluar sekolah maupun beberapa Bimbel Bahasa Asing.
Benar benar kegiatan belajar yang menyenangkan disekolah elit ini.
Mamah sendiri disibukkan dengan menyajikan serta merapihkan hidangan yang disediakan di Lab sekolah untuk kelas IPA, terkadang Perpustakaan, bahkan Tak Jarang Kelas dan Ruang Guru andai ada Siswa maupun Siswi yang tak lulus Ujian harian dari Guru.
Tak ada yang aneh dengan mamah maupun penampilan mamah dengan kesibukan sehari hari. Hanya saja aku suka Bingung, terkadang mamah sore hari tiba tiba ia tak Mengenakan Hijab saat merapihkan piring Kotor sore hari!!!!!!!
Hingga suatu Kamis sore, aku cukup penasaran melihat mamah tak mengenakan Hijab ke 2 kalinya. Mamah terlihat cukup lelah, namun wajahnya penuh rona kebahagiaan saat itu.
"Ma.... Ku bantu beresin piring kotor ya..... Di ruangan mana yang belum mamah beresin?? " Kata ku yang tiba tiba menghampirinya didapur Kantin Wajah mamah tiba tiba tegang dan kaget dengan tawaran ku.
"Ga usah sayang gpp kok.... Kamu fokus aja kerjain tugas kamu ya sama teman teman mu." Cegah mamah.
"Lagi pula nanti siapa yang layanin pesanan makanan kalau kamu bantu mamah..... " Tambahnya penuh hati hati memberikan ku tugas.
"Mamah hanya sedikit gerah aja sayang, lagi pula mamah bisa Handle semua nya Kok kamu tenang aja ya sayaaaang...." Kata mamah sambil mengedipkan manja satu matanya kepada ku.
Apalagi saat mamah dengan lembut mendorong ku keluar dapur kantin, seolah mamah ingin benar benar sendiri menyiapkan penyajian dan membereskan makanan untuk peserta Les siang menjelang sore itu.
"Mamah aneh deh hari ini......." Kata ku dalam hati.
Aku pun berpura pura mengerjakan kembali tugas dari guru dimeja kantin bersama teman teman ku sambil memperhatikan mamah sore itu.
Hingga akhirnya ku lihat mamah membawa beberapa jenis makanan dan Minuman. Namun dengan arah jalan yang mencurigakan, terlebih lagi ia seperti mengawasi ku agar tak melihat arah jalan mamah yang menuju ke parkiran belakang Sekolah!!!!! Bukan ruang kelas ataupun Perpustakaan sekolah!!!!!
"Bro!!! Nitip bentar yah, gue ga enak perut nih... Kalau ada yang beli tolong layanin." Kata ku kepada teman teman ku yang serius mengerjakan tugas sekolah sore itu.
"Eh gue nyontek tugas yang ini ya..... " Pinta salah satu teman ku. Yang ku jawab dengan acungan jempol karna aku berjalan cepat kearah Rumah yang terhubung dengan dapur kantin.
Saat aku memasuki rumah dan memulai rencana mengintai mamah, jantung ku berdetak cepat melihat pintu kamar mamah yang sangat tak biasa tak ditutup rapat.
Secara logika mungkin saja, mamah lupa atau terlalu sibuk. Tapi..... Biasanya mamah sesibuk apapun selalu teliti dalam hati ku berperang batin melihat keJanggalan kecil dirumah ku sore itu.
Sehingga perlahan ku dorong pintu kamar mamah dengan degup jantung tak karuan. Namun ternyata setelah ku cek kedalam.........
Aku dikagetkan dengan keberadaan tumpukan belanjaan busana, tas, parfum, hingga brand pakaian dalam dibawah meja Rias cukup tersembunyi.
Meskipun diletakkan di lantai dan tidak mencurigakan, namun andai diperhatikan seksama setelah masuk kamar orang tua ku semua barang barang belanjaan itu terlihat masih baru dari toko.
Bahkan hampir semua terbungkus rapih dengan bungkus Brand ternama dengan nilai tinggi tentunya.
Sama sekali tak kusentuh satupun bungkusan itu, namun setelah ku tutup rapat pintu kamar mamah aku segera memutar jalan belakang setelah menutup pintu kamar mandi.
Mengapa memutar jalan belakang??? Karna aku tau satu titik Spot yang bisa melihat secara keseluruhan area Parkiran dan Parkian tanah kosong belakang sekolah.
Kalau feeling ku benar pasti mamah tadi berjalan kearah sana. Tapi membawa makanan dan minuman untuk Siapa????
Bagai seorang Sniper aku beberapa menit kemudian mengawasi keadaan lingkungan Parkiran sekolah dan Parkiran belakang sekolah. Jantung ku lagi lagi berdetak hebat saat melihat ada Empat kendaraan jenis mobil terparkir disana yang tentunya aku kenal. Empat kendaraan terpakir di belakang parkiran sekolah yang selalu sepi itu adalah kendaraan Milik Damar, Lingga, Vinay dan Reina!!!!!!
Namun aku aneh dan heran, disisi balik tembok belakang parkiran terlihat sosok Pak Tony Suami bu Indah mengawasi kearah bangunan dekat Parkiran bangunan Sekolah.
Matanya melotot tajam melihat kearah bangunan yang biasa dipakai anak anak nakal sekolah ini berkumpul dan bersembunyi saat merokok dan berkelahi disana. Terdengar hanya suara Musik yang tak terlalu keras dan alunan lagu House musik di ruangan itu dengan Volume tak terlalu keras.
Sayang, dari tempat ku mengawasi area itu aku tak bisa melihat apa yang pak Tony lihat disana. Hingga Akhirnya............
Ku lihat mamah dan Bu Indah berjalan cepat sedikit berlari menjauh dari tempat itu dari Spot tak terlihat oleh pak Tony suami bu indah sore itu.
Lutut ku lemas, saat melihat mamah dan Bu Indah hanya menenteng hijab mereka. Terlebih lagi ku lihat jelas Keringat membasahi Kening dan area leher mereka, kondisi pakaian mereka cukup acak acakan.
Sambil berjalan cepat sedikit berlari baik Bu Indah dan Mamah mereka merapihkan pakaian, lalu memutar jalan melalui Dapur masuk kedalam rumah ku.
Belum selesai aku mencerna apa yang sebenarnya terjadi disana hati ku kaget setengah mati melihat pemandangan selanjutnya di area Parkiran belakang sekolah yang selalu sepi itu.
Ku lihat Reina berjalan mengenakan kaos Ketat berwarna putih hampir transparant memperlihatkan Payudara besarnya yang putih dan mulus. Belum lagi yang membuat aku sangat Cemburu dan Sakit hati adalah saat lengannya merangkul Tangan Vinay mesra dan manja. Disana Juga ada Tina, kakak kelas ku teman sekelas Reina. Tina tak secantik Reina, namun saat mengenakan kaos ketat seperti itu ia terlihat sexy meskipun payudaranya tak sebesar Reina apalagi mamah.
Dari cara berjalan ia terlihat dekat dengan Anji sore itu. Namun bagaimanapun kedekatan Reina dan Vinay adalah sesuatu yang sangat membuat ku Cemburu sore itu.
Lebih tepat lagi ku Gambarkan, lengan Vinay ditempelkan ke Payudara Reina mesra sore itu!!!!!!!
Bangsat!!!!!! Sejak kapan?????
Yang ku tau dan ku rasakan kedekatan ku dan Reina beberapa terakhir ini memang tak seintens minggu lalu.
Lagi pula bukannya kak Reina selama ini sibuk Bimbel di tempat les luar sekolah????
Tak lupa ku Abadikan moment itu, setelah ku arahkan kamera perekam ponsel ku kepada mamah dan Bu Indah yang terlebih dahulu meninggalkan tempat bangunan tak terpakai di belakang parkiran sekolah yang selalu sepi.
Setelah melihat Reina dan Tina memasuki mobil diantar Vinay dan Anji, Damar Dkk. Memasukkan nampan dan beberapa jenis sisa makanan yang tadi mamah bawa kepada mereka.
Lalu ku perhatikan mobil Reina meninggalkan Vinay CS, melaju memasuki area parkiran sekolah melalui depan gerbang sekolah.
Pak Tony suami Bu Indah mengawasi mereka penuh curiga kearah Damar, Vinay, Lingga, Anji, Reina, Tina serta Sugeng. Lalu pergi meninggalkan mereka berempat tanpa sedikit meninggalkan jejak dan Curiga.
Aku pun meninggalkan tempat itu dengan hati hati karna saat itu 3 kendaraan mereka masih belum jauh meninggalkan Area itu, saat berjalan kembali ke arah Kantin sekolah ku baca pesan singkat WA dari Asep.
"Bro, dmana..... Ada yang mencurigakan. Kita ngobrol di gerbang kalo " Mereka" Bubar!!! " Kata Asep teman ku yang masih berada di kantin bersama beberapa teman ku.
Disusul telp dari mamah yang sepertinya curiga aku tak berada disana saat ia kembali ke kantin.
TUHAN UJIAN APALAGI YANG KAU BERIKAN PADA KU!!!!!
Tanya ku dalam hati, aku benar benar bingung menentukan sikap kepada Papah terutama Mamah.
Meskipun secara Materi dan kesenangan mamah terpenuhi oleh kakak kelas ku, tapi disisi lain aku ga rela andai mamah terlibat Asmara lebih dalam dengan mereka.
Bisa jadi Aib dan Masalah besar andai pihak orang tua siswa tau, apalagi Suami Bu Indah yang tadi terlihat curiga dengan gerak gerik mereka.
Terlebih lagi Reina!!!!!! Akh..... Sial!!!!!! Seapes ini kah jadi Orang Jelek dan Miskin kayak gua?????
0 Komentar