ISTRI YANG BAIK PART 14

 

 Basah kuyup,


.


.


Siang hari di rumah Lisa,


Saat selesai makan siang, Lisa mengambil ponsel genggamnya dan kemudian


duduk bersantai di sofa ruang tamunya, Lisa memutuskan untuk menelepon ibunya


yang bernama Mara, mereka memiliki hubungan yang sangat erat, dia selalu merasa


senang jika berbicara dengan ibunya, Lisa bercerita tentang suaminya yang sedang


ditugaskan ke luar daerah, selama kurang lebih dua bulan lamanya, Lisa


mengabarkan pada ibunya bahwa selama kepergian suaminya dia berencana ingin


datang berkunjung sekaligus liburan di kampung halaman,.


Kabar tersebut tentu saja disambut baik dan langsung disetujui oleh ibunya, sebab


ibunya sudah sangat merindukan kedatangan cucunya, dan tentu juga sudah sangat


ingin bertemu dengan lisa, ibunya bertanya kapan lisa bisa datang, dan lisa


berencana untuk datang ke sana secepatnya, Lisa meminta tolong kepada ibunya


untuk mengirim salah satu sopirnya untuk menjemput dirinya dan bayinya di rumah,.


Ibunya yang sudah tidak sabar ingin bertemu, tentu saja langsung menyetujui


permintaan Lisa, dan kemudian akan mengatur salah satu sopirnya untuk


menjemput putri sulungnya itu, sebelum mengakhiri percakapan mereka di telepon,


ibunya berkata akan segera menghubungi Lisa lagi untuk memberitahu kapan salah


satu sopirnya bisa datang untuk menjemputnya,.


Setelah menutup teleponnya lisa yang masih duduk di kursi makan, tiba-tiba dalam


benaknya dia jadi teringat kejadian kemarin dengan pak juki yang begitu menikmati


menyusu padanya, lisa teringat Pak juki yang begitu bersemangat menghisap


payudaranya seperti orang yang sedang kehausan, sejenak lisa jadi berfikir


seandainya kejadian tersebut akan terulang lagi, dan tidak menutup kemungkinan


jika pak yono juga suatu saat akan meminta hal yang sama padanya, “emm.. gimana


ya,?”


“masa iya anakku harus berbagai ASI sama aki-aki jelek, hihihi,,?” gumam Lisa


senyum-senyum sendiri,


“ahaa..” lisa mendapatkan sebuah ide dan solusi untuk masalah tersebut, dia


memutuskan untuk segera menyapih bayinya, dan menggantikan ASI dengan susu


formula untuk bayinya,


Lisa kembali membuka layar ponselnya dan mencari salah satu nomor kontak yang


belum lama ini dia simpan, yaa dia ingin menghubungi ucup, salah satu satpam


kompleknya yang selalu bersedia membantu apabila sedang dia butuhkan,.


L: halloo cup, kamu lagi dimana sekarang,?


U: iyaa buu, saya lagi jaga di pos depan, hari ini saya masuk pagi, ada apa ya buu,?


L: ooh gituu,. emm aku kira kamu lagi libur, tadinya aku mau minta tolong,.


U: mau minta tolong apa ya buu,?? buat bu lisa nanti saya usahain,.


L: enggak jadi deh soalnya kamunya juga kan lagi kerja, gak enak aku jadi ganggu,


U: iyaa,.. Emangnya bu lisa mau minta tolong apa,??


L: tadinya aku mau minta anterin ke supermarket, ada yang mau aku beli soalnya,.


U: ooohhh,.... palingan saya bisanya entar agak malem-maleman, yaaa sekitar jam


delapanan lewat lah,.


L: emmm.... kalo sekarang kamu gak bisa ya,??


U: kalo sekarang kan saya lagi kerja buu, gak enak sayanya kalo ninggalin pos, kalo


lagi giliran jaga di pos belakang sih bisa aja saya tinggal-tinggal,.


L: kan bisa tukeran, waktu malem itu aja pak yono nyuruh kamu tukeran kan,??


U: iyaa emang siih, tapi sayanya gak enak buu,.


L: ooohh... berarti kamu gak mau anterin aku nihh..??


U: bukannya gak mauuu,, tapi saya gak bisa sekarang,.


L: bilang aja kalo kamunya emang gak mau kan.??


U: haduuhhh... bukan saya gak mau bu lisaaa, saya bisanya entar kalo udah pulang


kerja,.


L: yaudah kalo gituu,.


tuttt... tuttt... tutt...


Lisa langsung menutup teleponnya, dia merasa sedikit sebal mendapatkan


penolakan dari ucup, belum pernah dalam hidupnya ada laki-laki yang berani


menolak permintaannya, namun kali ini, justru baru ucup lah yang begitu polosnya


menolak permintaan lisa, tapi setelah dipikir-pikir lagi, apa yang barusan di katakan


oleh ucup memang ada benarnya juga, “hmmm.. tapi yaudalah, udah terlanjur


ngambek juga, hihi..”


Ucup sebenarnya bukan menolak permintaan Lisa, hanya saja dia merasa bahwa di


tempat kerjanya dia hanyalah anak kemarin sore, usianya yang paling muda jika


dibandingkan dengan anggota satpam lainnya, hanya ucup yang usianya terbilang


masih remaja, sedangkan satpam yang lainnya kebanyakan adalah bapak-bapak


yang sudah bertahun-tahun bekerja di situ, sedangkan ucup yang hanya baru


hitungan bulan,.


Seandainya boleh memilih sudah tentu dia akan memilih untuk berduaan dengan


lisa, namun di sisi lain ada etika dan beban moral yang harus dia pikul di pundaknya,


karena tidak mungkin dia menyuruh orang yang lebih tua untuk menggantikan


tugasnya, ucup yang belum sepenuhnya mencerna apa yang tadi di katakan oleh


lisa, yang tiba-tiba saja menutup teleponnya, ucup merasa nada bicara lisa yang


awalnya lembut berakhir seperti orang yang sedang marah-marah, dengan ragu-


ragu di mencoba untuk meneleponnya balik,.


U: halloo bu lisa,


L: iyaaa,.. kenapa lagii,??


U: emm... maap buu, yang tadi itu,, yaudahnya,, yaudah apa ya buu,.??


L: yaudah iyaa,.


U: emm.. iya apa ya bu,?


L: yaudah iyaaa, kalo kamu udah pulang kerja, nanti kamu jemput aku ke rumah,.


U: oohh.. oke siap kalo begitu,.


L: kamu pulang aja dulu, mandi, ganti baju, tapi jangan lama-lama,.


U: oke siapp nanti saya kabarin lagi kalo saya udah pulang kerja,.


L: yaudah aku tunggu di rumah, tapi inget.. Jangan lama-lama,.


Tuuttt.... Tuttt


Tuttt... Tuttt


Seperti tadi, kali ini lisa juga langsung menutup teleponnya dengan tiba-tiba, karena


lisa masih merasa sedikit ngambek,


Saat hari semakin gelap dan sore mulai berganti malam, Lisa yang memutuskan


untuk pergi ke supermarket untuk membeli beberapa kebutuhan bayinya bersama


ucup yang tadi sudah berjanji untuk menemaninya, ucup akan baru bisa datang


malam hari setelah selesai pekerjaannya,.


Sambil menunggu kedatangan Ucup, Lisa memutuskan untuk menghabiskan waktu


dengan merawat dirinya sendiri, sesuatu yang jarang bisa dia lakukan dalam


kesibukannya sehari-hari bersama bayinya, di dalam kamarnya terlihat Lisa yang


baru saja selesai mandi hanya mengenakan handuk kecil yang melilit ditubuhnya,


dia merasa lebih segar setelah seharian beraktivitas, lisa duduk di kursi meja


riasnya,.


Lisa memperhatikan beberapa cat kuku yang tersusun rapi di atas meja riasnya, dia


memutuskan untuk memilih yang berwarna merah cerah, dengan tangan yang


terampil, dia mulai menghiasi kuku-kuku jari kakinya, sambil sesekali matanya


melirik ke arah jam dinding di kamarnya, setelah selesai dengan kutek merah yang


sudah mengering menghiasi kuku-kuku nya, lisa merasa dirinya lebih cantik, dan


juga merasa lebih percaya diri,


Matanya kembali mengecek ke arah jarum jam dan dia tahu bahwa ucup akan tiba


tidak lama lagi, lisa memberikan sedikit riasan pada wajahnya, agar tampil lebih


cantik di depan ucup, kemudian lisa menuju lemari pakaiannya dan memilah baju


yang akan dia pakai, saat lisa baru saja hendak membuka lemari pakaiannya tiba-


tiba ponselnya berdering, ternyata ucup yang menelepon mengabari bahwa dia


sudah tiba di depan rumahnya,.


Dengan terburu-buru lisa mengenakan celana dalamnya dan memakai celana


pendeknya yang berbahan jeans, dia segera meraih sweaternya yang berwarna


hitam untuk atasannya, karena terburu-buru lisa tidak memakai apa-apa lagi untuk


dalamannya,.


Sebelum melangkah keluar kamarnya dia terlebih dahulu mengecek keadaan


bayinya yang sedang terlelap dalam tidurnya, lisa meraih tas kecilnya yang berisi


dompet dan ponselnya, lisa yang tidak mau jika dirinya membuat ucup


menunggunya terlalu lama, kemudian dia segera keluar kamarnya dan dengan


tergesa-gesa menuruni tangga untuk bisa segera menemui ucup yang sedang


menunggunya di depan rumah, setelah menutup dan mengunci pintu rumahnya lisa


segera menuju pintu gerbangnya untuk menghampiri ucup,.


" Loh kok sendirian buu, dede bayinya mana,?" ujar ucup melihat lisa keluar


rumahnya sendirian,.


" Lagi tidur, makanya ayo buruan jalan, biar gak kelamaan " ucap lisa sambil


mengunci gerbang, kemudian langsung duduk di boncengan sepeda motor ucup,.


" Oh okee kalo gitu,. ayo kita lets go,.." Ucup tancap gass, lisa duduk mepet


memeluk ucup yang mengendarai sepeda motornya melaju dengan kecepatan


sedang, mengantarkan lisa menuju ke supermarket terdekat,.


* Ketika Ucup pulang kerja tadi,


Langit terlihat sangat mendung malam ini, Ucup, seorang pemuda yang walaupun


tidak tampan namun cukup ramah, ucup yang baru saja tiba di kontrakannya


sepulang kerja, dia terlihat sangat terburu-buru bersiap untuk mengantarkan Lisa ke


supermarket, setelah selesai mandi dan berganti pakaian, ucup langsung keluar


kontrakannya lagi dan langsung menuju rumah lisa,.


Saat Ucup tiba di rumah Lisa, dia tersenyum cerah ketika melihat wanita cantik itu


yang baru keluar dari depan pintu rumahnya, Lisa terlihat begitu menawan malam


ini, lisa mengenakan celana jeans pendek yang menampilkan paha putihnya yang


sekal dan dipadukan sweater hitam yang resletingnya dibuka setengah


memperlihatkan belahan dadanya yang cukup terbuka, lisa melangkah dengan


senyum manis menghiasi bibirnya dan sorot mata yang indah, membuat hati Ucup


jadi berdebar-debar,.


Mereka berdua berangkat ke supermarket mengendarai sepeda motor milik ucup, ini


adalah perjalanan yang lebih mesra dari pada yang sebelumnya, semenjak kejadian


kemarin Ucup merasa dirinya sudah sangat dekat dan semakin akrab dengan lisa,


Ucup duduk di depan dan Lisa memeluknya dari belakang dengan dekapan hangat


yang begitu erat, dagunya diposisikan dengan lembut di pundak Ucup yang sedang


mengendarai sepeda motornya dengan hati-hati, sepanjang perjalanan mereka


terlihat sambil berbincang-bincang,.


" kok kamu datengnya cepet,, gak mandi dulu yaa,,?" ucap lisa membuka obrolan,.


" enak aja,, udah lahh buu, udah mandi, udah wangi, cium aja niih kalo gak


percaya,."


Lisa tertawa kecil dan berkata, " hihihihii,, yang benerr,?? Kok masih keliatan jelek


sih, hihihiii,,??


" kalo itu maaah udah bawaan dari sononya buu,, hahaha.."


" Kok bisa cepet nyampe rumah aku,? emang rumah kamu gak jauh,??"


ucup menjawab, " saya tinggal di apartemen kecil, yaa lumayan jauh sih jaraknya


dari rumah bu lisa,"


Lisa tersenyum, " Huuu,,, gaya banget apartemen,, pasti bagus donk tempatnya,,??"


Ucup mengangguk, " bagus sih engga, yaah walaupun tempatnya gak terlalu besar,


tapi cukup nyaman buat saya.. yang paling penting sih bayar bulanannya yang


murah,, hehee,,,"


"Kamu di sana tinggalnya sama siapa,??,"


"saya tinggal sendirian, emang kenapa buu,,??"


" yaa gak apa-apa, cuma nanya ajaa,. hehee.. kamu ternyata orangnya asik juga ya


cup, gak kayak waktu pertama ketemu kemaren, diem-diem polos gimanaaaa gitu,,,


hihihii,,,"


" naahhh itu tuuuh gang-nya,.. " tiba-tiba ucup menunjukan gang yang menuju


kontrakannya kepada lisa, ketika mereka melewatinya,.


" oohh itu gang-nya,, itu mah bukan lumayan, tapi jauh banget cup dari rumah aku,,"


ujar lisa sembari matanya memperhatikan suasana sekitar,


" ya kan naek saya motor buu, kalo sendirian kan bisa ngebut,, jadi cepet, hehee.."


" emmm.. makasih yaa kamu udah mau nganterin aku,." ucap lisa dengan lembut,.


"iyaa sama-sama Bu Lisa, saya juga seneng kok,.hehee.."


Sepanjang perjalanannya mereka terus berbincang, Lisa bercerita tentang suaminya


yang harus keluar kota selama satu bulan bahkan bisa lebih, dia juga


memberitahukan rencananya yang ingin mengunjungi orang tuanya di desa, Lisa


menjelaskan tentang suasana di desanya dan pemandangan alam yang indah di


sana, Ucup mendengarkan dengan penuh perhatian, ucup merasa dirinya menjadi


lebih dekat dengan Lisa,.


Saat mereka tiba di supermarket, mereka berhenti di area parkir, Ucup


menggenggam tangan lisa dan membantunya turun dari sepeda motor dengan


lembut, lisa masih memeluk Ucup sebentar sebelum akhirnya dia turun dari


boncengan, lisa berjalan menuju pintu masuk supermarket, tetapi ketika dia sampai


di sana, Lisa mendapati Ucup masih duduk di atas sepeda motornya, lisa kembali


menghampirinya,.


" Kamu ngapain masih di situ,?? bukannya ikut masuk ke dalem,," kata Lisa dengan


suara lembutnya,


" emm... gak apa-apa buu,, biar saya nunggu di luar aja,,"


" ishh.. nanti yang bawain belanjaan aku siapa,? Ooh.. jadi kamu tega gituu,?"


" eehh kirain cuma belanja dikit,, iyaa buu maap,,"


" yaudah yukk,." ajak lisa,


Ucup akhirnya turun dari sepeda motornya dan mengikuti lisa dari belakang, saat


mereka di dalam supermarket, Lisa mengambil sebuah keranjang belanja dan


menyerahkannya kepada ucup,.


" niih tolong bawain yaa,.. hihihiii..."


Lisa melangkah di antara rak-rak belanjaan sambil terus memilah dan mencari-cari


barang-barang yang dia butuhkan, lisa meletakkan barang yang dia pilih di


keranjang yang dibawa oleh Ucup, tanpa terasa Lisa terus mengambil barang-


barang yang ingin dia beli hingga keranjang belanja yang dibawakan satpamnya itu


hampir penuh, Ucup dengan sabar terus mengikuti Lisa seperti asisten pribadi yang


setia, terkadang lisa menoleh ke Ucup dan meminta pendapatnya, seperti saat ini


mereka sedang berada di area peralatan bayi, lisa sedang kebingungan memilih


botol susu untuk bayinya,.


"cup, yang ini sama yang ini, menurut kamu bagus yang mana,?" sambil tangan


kanan kirinya masing-masing memegang barang,.


"yaa terserah bu lisa aja, kalo menurut saya sama-sama bagus,,"


"yeee... aku kan nanya menurut kamu bagusan yang mana,?"


" emmm... yang ini aja buu, kayaknya lebih baguss,," ucup memberikan pendapat,.


" emmm.. tapi warnanya lebih lucu yang ini,." lisa memiliki pendapat yang berbeda,


"yaudag, berarti yang itu aja bu,.. "


" tadi kata kamu bagusan yang ini, sekarang malah yang ini, gimana sih," ucap lisa


malah menggerutu,.


"Hadeeeh... tadi kan bu lisa nanya, yaa saya jawab laah.."


"tapi.. yang ini aja deh,, lebih lucu kayaknyaa,." ucap lisa kemudian meletakkan


barang pilihannya ke keranjang yang di bawa ucup,.


" kamu mah payah gak bisa diajak konsultasi,.." ucap lisa lagi,.


Sambil terus mengekori lisa, ucup tidak menjawab dan juga tidak meresponnya,


yang dia mampu hanya menarik nafasnya dalam-dalam, baru kali ini dia menemani


perempuan berbelanja,


" emmm... udah semua, tinggal susu formulanya aja yang belum, yuk cup kita ke


deretan rak susu," ajak lisa menggandeng lengan ucup,.


Lengan ucup yang menempel tentu saja dapat merasakan kekenyalan daging


lembut buah dada lisa, matanya sedikit melirik kearah belahan payudara lisa yang


cukup terbuka karena resleting sweater nya yang diturunkan hingga memperlihatkan


belahan payudaranya yang di dalamnya tidak memakai beha,.


Setelah mereka sampai, lisa agak sedikit bingung untuk memilih susu formula mana


yang cocok untuk bayinya, karena terlalu banyak merk dan variasinya, lisa kembali


meminta pendapat kepada ucup,.


" emm... cup, menurut kamu susunya yang ini apa yang ini aja yaa,?" tanya Lisa


sembari masing-masing tangannya memegang susu formula yang berbeda merk,


“eehh..” sontak saja Ucup yang memandang lisa pun ikut kebingungan, jika tadi dia


harus memilih di antara dua, namun kali ini ucup benar-benar kebingungan karena


harus dihadapkan dengan tiga pilihan,.


" huss... ditanya nya,,? susu yang mana cup,??"


Ucup benar-benar kebingungan, bola matanya bergerak gerak ke arah tiga pilihan,


susu yang kanan, yang kiri atau susu yang berada di tengah-tengah,.


" emm.. emang biasanya kalo di rumah dede bayi nyusu nya yang mana buu,? "


" kalo di rumah sih masih minum ASI, makanya aku bingung, kalo menurut kamu


lebih bagus yang mana,??"


" kalo saya sih, udah pasti lebih pilih yang tengah aja buu.."


" Hahaha... maksud aku tuuh, kalo kamu disuruh pilih susu formula buat dede bayi,


bukannya buat kamu nyusu ucup,. dasarrrr,... hahahaa,,.."


" hehee.. maap buu,, kiraaain.. hehee..."


" yaudah deh,.. coba yang ini dulu aja,, yuk kita ke kasir biar bisa cepet pulang,."


ucap lisa yang akhirnya menentukan pilihannya, lalu dia menggandeng ucup menuju


kasir,.


Setelah proses belanja dan pembayaran selesai, mereka bergegas meninggalkan


supermarket menuju pulang, namun saat di tengah perjalanan, angin berhembus


semakin kencang dan terasa semakin dingin, langit pun mulai mengeluarkan hujan


gerimis yang halus,.


" emm... bu lisa, kayaknya mulai gerimis nih,. pegangan yaa bu,."


" iya cup, tapi hati-hati yaa, gak usah terlalu kenceng juga,." ucap lisa mengingatkan,


seraya mempererat pelukannya,.


Ucup menambah kecepatan laju sepeda motornya, Lisa dan Ucup tau mereka harus


segera tiba di rumah sebelum hujan gerimis benar-benar turun menjadi hujan lebat,


ucup juga tau jika lisa pasti mengkhawatirkan bayinya yang berada di rumah


sendirian, saat mereka hampir sampai tiba-tiba hujan turun semakin deras, jalanan


yang terlihat licin dan penuh dengan genangan air, membuat perjalanan mereka


sedikit terhambat, namun ucup dengan kemahiran dan kelincahannya mampu


mampu melewati rintangan tersebut dengan mudah,.


Ketika mereka tiba di rumah, lisa buru-buru turun dari motor untuk membuka kunci


gerbang rumahnya dan berlari masuk untuk segera membuka pintu garasinya,


setelah pintu garasi terbuka dengan cepat ucup memasukkan sepeda motornya ke


dalam garasi rumah lisa, tanpa memperhatikan ucup lagi, lisa buru-buru naik ke


lantai atas menuju kamarnya, dan membuka pintunya sedikit untuk memeriksa


keadaan bayinya, dia merasa lega mendapati bayinya yang masih tertidur di


kasurnya, lisa menutup pintu kamarnya dan kemudian kembali ke bawah untuk


menemui ucup yang masih berada di dalam garasi,.


Lisa membukakan pintu yang menghubungkan antara garasi dengan dapur


rumahnya, kemudian lisa mengajak ucup untuk masuk ke dalam rumahnya melalui


pintu dapur, ucup nampak basah kuyup karena hujan yang lebat, sedangkan lisa


yang duduk di belakang pakaiannya tidak terlalu basah,


" gimana, dede bayinya nangis gak bu,??" ucup bertanya penuh perhatian,.


" untungnya enggak cup, barusan aku liat masih tidur,,"


" syukur lah kalo gitu,. ini belanjaannya udah saya masukin semua,, kalo gitu saya


langsung pulang aja ya buu,." ujar ucup setelah meletakkan semua kantong


belanjaan lisa ke meja dapur,.


Ucup yang memiliki perawakan kurus dan tidak terbiasa di dalam ruangan ber AC


ditambah lagi pakaiannya yang kebasahan, ucup merasa sangat kedinginan dan


terlihat menggigil, dia ingin cepat-cepat pulang agar bisa segera berganti baju dan


berselimut di tempat tidurnya, Lisa melihat kondisi ucup yang sedang menggigil


kedinginan, wajahnya sedikit pucat, dan bibirnya mulai membiru, tentu saja lisa


merasa sangat kasihan dan khawatir Ucup bisa terkena flu jika terlalu lama


kedinginan,.


" kamu kenapa sih cup,? kayaknya gak betah banget tiap mampir kesini,."


" bukan gituu buu,, emm.. udah malem soalnya,. brrr..." jawab Ucup yang sedang


menggigil menahan dingin,


" baru juga jam berapa,, emangnya kamu enggak liat itu di luar hujannya masih


deres banget, kamu juga udah menggigil gitu..."


" tapii buu..."


" udaah pokoknya enggak ada tapi tapi,, nanti kalo hujannya udah reda, baru deh


kamu boleh pulang,. sekarang kamu mandi aja dulu pake aer anget,, ni handuknya,."


ucap lisa sambil memberikan handuk kepada ucup, “Oiyaa.. Nanti bajunya kamu


tinggal aja di kamar mandi, biar nanti aku cuci, sekalian nanti di keringin,." Sambung


Lisa lagi,


" iyaa baik buu,"


Kemudian ucup masuk ke kamar mandi yang berada di dekat dapur dan lisa juga


naik menuju kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian,


Beberapa saat kemudian,


Ucup yang sudah selesai mandi, duduk di kursi makan dekat dapur hanya


mengenakan handuk melingkar di pinggangnya, badannya menggigil menahan


dingin tanpa memakai baju, lisa yang sudah membersihkan diri dan berganti


pakaian, buru-buru menuju ke lantai bawah sambil membawakan ucup selimut tebal,


karena merasa kasihan dengannya yang saat ini sedang kedinginan, lisa sengaja


membawakannya untuk ucup agar bisa menghangatkan badannya untuk sementara,


"Maaf buu,, saya gak pake baju" ujar ucup merasa malu ketika lisa menghampirinya,


"Hiihiihiiii... iyaaa gak apa-apa,, bentar yaa aku cuci baju kamu dulu sekalian di


keringin,, biar nanti bisa langsung kamu pake,. sementara kamu pake ini aja dulu


yaa,, biar kamu gak kedinginan,.." ucap lisa sambil menyerahkan selimutnya,.


" iyaa terima kasih buu, bu lisa baik banget deh..." Ucup langsung menutupi seluruh


tubuhnya dengan selimut,.


Lisa tersenyum dan menjawab, " gak usah ngomong gituu,, aku yang harusnya


berterima kasih, kamu udah repot-repot mau nganterin aku belanja,."


" iya bu sama-sama, saya juga seneng kok bisa jalan-jalan berduaan sama bu lisa,


hehehe..."


" yaudahh... sambil nunggu, kamu duduk aja di sofa,, nyalain aja TV-nya gapapa,,


aku bikinin kamu teh anget dulu,."


Ucup menuju sofa ruang tamu, dia merasa begitu senang dalam hatinya, bisa


bertemu seseorang teman seperti Lisa yang ternyata cukup peduli dan perhatian


padanya, Lisa menyusul ucup ke ruang tengah sambil membawa nampan berisi dua


cangkir teh hangat,.


" ini diminum dulu,, biar ga menggigil begitu,. lagian sih kamu punya badan kurus


amat,, kalo makan yang banyak cup biar gemuk,,"


"Hehe iya bu, kurus keturunan ini mah,, hehehe.." ucapnya cengengesan.


Pandangan mata Ucup terlihat begitu fokus melihat tubuh lisa, dan lisa pun bersikap


biasa saja namun tak berusaha untuk menutupi tubuhnya karena percuma saja,


karena apapun model pakaian yang dia kenakan tetap tak akan mampu menutupi


pesona keindahan yang terpancar dari tubuhnya, dan lagi pula Lisa juga merasa


sangat senang ketika ada laki-laki yang terus memperhatikan dan mengagumi


tubuhnya, sama halnya seperti yang di lakukan Ucup sejak tadi,


"hahaha.. bissa aja kamu, Ya enggak mungkin lah mana ada kurus keturunan," ujar


lisa.


"Hehe ya siapa tau aja bu, lah ini buktinya walaupun saya makannya banyak tetep


aja gak bisa gemuk."


"itu berarti kamu cacingan, hahaha.." ujar Lisa malah meledek,


"berarti minum obat cacing ya bu,? tapi biarin deh, walaupun saya kurus yang


penting masih kuat, hehehe.."


" iyaa deh iyaa,.. sebentar yaa, aku mau liat baju kamu dulu siapa tau udah kering,.


kasian dari tadi kamu ga pake baju, takut nanti masuk angin hihiii.., tunggu yaa,.."


"iya buu..."


Lisa lantas ke arah mesin cuci untuk mengambil pakaian ucup yang ternyata sudah


kering, lisa kemudian meletakkan pakaian itu di meja ruang tamunya di depan ucup,


lisa melihat dari tadi ucup menatapnya dengan tatapan mesum khas laki-laki, sejak


saat meletakan nampan tadi, dan meletakkan pakaiannya barusan, tentu saja ucup


dapat dengan jelas melihat buah dada lisa yang terlihat menggantung,


" Mata kamu dari tadi ngeliatin apa sih cup, kok gitu banget,?" ujar lisa.


" emmm... Itu kenapa dada bu lisa kok merah-merah?"


“eehh..” Lisa tentu saja agak sedikit kaget mendengar pertanyaan ucup yang


terdengar begitu polos, ternyata Ucup menyadari adanya bekas-bekas merah di


sekitar dadanya, gara-gara ulah pak juki kemarin yang menyusu dan memainkan


buah dadanya dengan sangat bernafsu sehingga masih meninggalkan bekas merah-


merah pada buah dada lisa,..


" hiihiihii... aku juga gak tau, mungkin dede bayi nyusu nya sambil nyakar-nyakar jadi


pada merah-merah gini deh dada aku,, hihihiii,," Jawab lisa asal


"Gak sakit emangnya buu,,?" Tanya ucup lagi,.


"Enggak kok, gak kerasa apa-apa," Jawab lisa, sebab malu juga kalau sampai ucup


tau jika sebenarnya pak juki lah yang menyebabkan bekas merah pada


payudaranya, "udaah siihh.. jangan di liatin kayak gitu terus, jadi malu kan akunya..”


“hehehe..”

Posting Komentar

0 Komentar