Basah kuyup,
.
.
Siang hari di rumah Lisa,
Saat selesai makan siang, Lisa mengambil ponsel genggamnya dan kemudian
duduk bersantai di sofa ruang tamunya, Lisa memutuskan untuk menelepon ibunya
yang bernama Mara, mereka memiliki hubungan yang sangat erat, dia selalu merasa
senang jika berbicara dengan ibunya, Lisa bercerita tentang suaminya yang sedang
ditugaskan ke luar daerah, selama kurang lebih dua bulan lamanya, Lisa
mengabarkan pada ibunya bahwa selama kepergian suaminya dia berencana ingin
datang berkunjung sekaligus liburan di kampung halaman,.
Kabar tersebut tentu saja disambut baik dan langsung disetujui oleh ibunya, sebab
ibunya sudah sangat merindukan kedatangan cucunya, dan tentu juga sudah sangat
ingin bertemu dengan lisa, ibunya bertanya kapan lisa bisa datang, dan lisa
berencana untuk datang ke sana secepatnya, Lisa meminta tolong kepada ibunya
untuk mengirim salah satu sopirnya untuk menjemput dirinya dan bayinya di rumah,.
Ibunya yang sudah tidak sabar ingin bertemu, tentu saja langsung menyetujui
permintaan Lisa, dan kemudian akan mengatur salah satu sopirnya untuk
menjemput putri sulungnya itu, sebelum mengakhiri percakapan mereka di telepon,
ibunya berkata akan segera menghubungi Lisa lagi untuk memberitahu kapan salah
satu sopirnya bisa datang untuk menjemputnya,.
Setelah menutup teleponnya lisa yang masih duduk di kursi makan, tiba-tiba dalam
benaknya dia jadi teringat kejadian kemarin dengan pak juki yang begitu menikmati
menyusu padanya, lisa teringat Pak juki yang begitu bersemangat menghisap
payudaranya seperti orang yang sedang kehausan, sejenak lisa jadi berfikir
seandainya kejadian tersebut akan terulang lagi, dan tidak menutup kemungkinan
jika pak yono juga suatu saat akan meminta hal yang sama padanya, “emm.. gimana
ya,?”
“masa iya anakku harus berbagai ASI sama aki-aki jelek, hihihi,,?” gumam Lisa
senyum-senyum sendiri,
“ahaa..” lisa mendapatkan sebuah ide dan solusi untuk masalah tersebut, dia
memutuskan untuk segera menyapih bayinya, dan menggantikan ASI dengan susu
formula untuk bayinya,
Lisa kembali membuka layar ponselnya dan mencari salah satu nomor kontak yang
belum lama ini dia simpan, yaa dia ingin menghubungi ucup, salah satu satpam
kompleknya yang selalu bersedia membantu apabila sedang dia butuhkan,.
L: halloo cup, kamu lagi dimana sekarang,?
U: iyaa buu, saya lagi jaga di pos depan, hari ini saya masuk pagi, ada apa ya buu,?
L: ooh gituu,. emm aku kira kamu lagi libur, tadinya aku mau minta tolong,.
U: mau minta tolong apa ya buu,?? buat bu lisa nanti saya usahain,.
L: enggak jadi deh soalnya kamunya juga kan lagi kerja, gak enak aku jadi ganggu,
U: iyaa,.. Emangnya bu lisa mau minta tolong apa,??
L: tadinya aku mau minta anterin ke supermarket, ada yang mau aku beli soalnya,.
U: ooohhh,.... palingan saya bisanya entar agak malem-maleman, yaaa sekitar jam
delapanan lewat lah,.
L: emmm.... kalo sekarang kamu gak bisa ya,??
U: kalo sekarang kan saya lagi kerja buu, gak enak sayanya kalo ninggalin pos, kalo
lagi giliran jaga di pos belakang sih bisa aja saya tinggal-tinggal,.
L: kan bisa tukeran, waktu malem itu aja pak yono nyuruh kamu tukeran kan,??
U: iyaa emang siih, tapi sayanya gak enak buu,.
L: ooohh... berarti kamu gak mau anterin aku nihh..??
U: bukannya gak mauuu,, tapi saya gak bisa sekarang,.
L: bilang aja kalo kamunya emang gak mau kan.??
U: haduuhhh... bukan saya gak mau bu lisaaa, saya bisanya entar kalo udah pulang
kerja,.
L: yaudah kalo gituu,.
tuttt... tuttt... tutt...
Lisa langsung menutup teleponnya, dia merasa sedikit sebal mendapatkan
penolakan dari ucup, belum pernah dalam hidupnya ada laki-laki yang berani
menolak permintaannya, namun kali ini, justru baru ucup lah yang begitu polosnya
menolak permintaan lisa, tapi setelah dipikir-pikir lagi, apa yang barusan di katakan
oleh ucup memang ada benarnya juga, “hmmm.. tapi yaudalah, udah terlanjur
ngambek juga, hihi..”
Ucup sebenarnya bukan menolak permintaan Lisa, hanya saja dia merasa bahwa di
tempat kerjanya dia hanyalah anak kemarin sore, usianya yang paling muda jika
dibandingkan dengan anggota satpam lainnya, hanya ucup yang usianya terbilang
masih remaja, sedangkan satpam yang lainnya kebanyakan adalah bapak-bapak
yang sudah bertahun-tahun bekerja di situ, sedangkan ucup yang hanya baru
hitungan bulan,.
Seandainya boleh memilih sudah tentu dia akan memilih untuk berduaan dengan
lisa, namun di sisi lain ada etika dan beban moral yang harus dia pikul di pundaknya,
karena tidak mungkin dia menyuruh orang yang lebih tua untuk menggantikan
tugasnya, ucup yang belum sepenuhnya mencerna apa yang tadi di katakan oleh
lisa, yang tiba-tiba saja menutup teleponnya, ucup merasa nada bicara lisa yang
awalnya lembut berakhir seperti orang yang sedang marah-marah, dengan ragu-
ragu di mencoba untuk meneleponnya balik,.
U: halloo bu lisa,
L: iyaaa,.. kenapa lagii,??
U: emm... maap buu, yang tadi itu,, yaudahnya,, yaudah apa ya buu,.??
L: yaudah iyaa,.
U: emm.. iya apa ya bu,?
L: yaudah iyaaa, kalo kamu udah pulang kerja, nanti kamu jemput aku ke rumah,.
U: oohh.. oke siap kalo begitu,.
L: kamu pulang aja dulu, mandi, ganti baju, tapi jangan lama-lama,.
U: oke siapp nanti saya kabarin lagi kalo saya udah pulang kerja,.
L: yaudah aku tunggu di rumah, tapi inget.. Jangan lama-lama,.
Tuuttt.... Tuttt
Tuttt... Tuttt
Seperti tadi, kali ini lisa juga langsung menutup teleponnya dengan tiba-tiba, karena
lisa masih merasa sedikit ngambek,
Saat hari semakin gelap dan sore mulai berganti malam, Lisa yang memutuskan
untuk pergi ke supermarket untuk membeli beberapa kebutuhan bayinya bersama
ucup yang tadi sudah berjanji untuk menemaninya, ucup akan baru bisa datang
malam hari setelah selesai pekerjaannya,.
Sambil menunggu kedatangan Ucup, Lisa memutuskan untuk menghabiskan waktu
dengan merawat dirinya sendiri, sesuatu yang jarang bisa dia lakukan dalam
kesibukannya sehari-hari bersama bayinya, di dalam kamarnya terlihat Lisa yang
baru saja selesai mandi hanya mengenakan handuk kecil yang melilit ditubuhnya,
dia merasa lebih segar setelah seharian beraktivitas, lisa duduk di kursi meja
riasnya,.
Lisa memperhatikan beberapa cat kuku yang tersusun rapi di atas meja riasnya, dia
memutuskan untuk memilih yang berwarna merah cerah, dengan tangan yang
terampil, dia mulai menghiasi kuku-kuku jari kakinya, sambil sesekali matanya
melirik ke arah jam dinding di kamarnya, setelah selesai dengan kutek merah yang
sudah mengering menghiasi kuku-kuku nya, lisa merasa dirinya lebih cantik, dan
juga merasa lebih percaya diri,
Matanya kembali mengecek ke arah jarum jam dan dia tahu bahwa ucup akan tiba
tidak lama lagi, lisa memberikan sedikit riasan pada wajahnya, agar tampil lebih
cantik di depan ucup, kemudian lisa menuju lemari pakaiannya dan memilah baju
yang akan dia pakai, saat lisa baru saja hendak membuka lemari pakaiannya tiba-
tiba ponselnya berdering, ternyata ucup yang menelepon mengabari bahwa dia
sudah tiba di depan rumahnya,.
Dengan terburu-buru lisa mengenakan celana dalamnya dan memakai celana
pendeknya yang berbahan jeans, dia segera meraih sweaternya yang berwarna
hitam untuk atasannya, karena terburu-buru lisa tidak memakai apa-apa lagi untuk
dalamannya,.
Sebelum melangkah keluar kamarnya dia terlebih dahulu mengecek keadaan
bayinya yang sedang terlelap dalam tidurnya, lisa meraih tas kecilnya yang berisi
dompet dan ponselnya, lisa yang tidak mau jika dirinya membuat ucup
menunggunya terlalu lama, kemudian dia segera keluar kamarnya dan dengan
tergesa-gesa menuruni tangga untuk bisa segera menemui ucup yang sedang
menunggunya di depan rumah, setelah menutup dan mengunci pintu rumahnya lisa
segera menuju pintu gerbangnya untuk menghampiri ucup,.
" Loh kok sendirian buu, dede bayinya mana,?" ujar ucup melihat lisa keluar
rumahnya sendirian,.
" Lagi tidur, makanya ayo buruan jalan, biar gak kelamaan " ucap lisa sambil
mengunci gerbang, kemudian langsung duduk di boncengan sepeda motor ucup,.
" Oh okee kalo gitu,. ayo kita lets go,.." Ucup tancap gass, lisa duduk mepet
memeluk ucup yang mengendarai sepeda motornya melaju dengan kecepatan
sedang, mengantarkan lisa menuju ke supermarket terdekat,.
* Ketika Ucup pulang kerja tadi,
Langit terlihat sangat mendung malam ini, Ucup, seorang pemuda yang walaupun
tidak tampan namun cukup ramah, ucup yang baru saja tiba di kontrakannya
sepulang kerja, dia terlihat sangat terburu-buru bersiap untuk mengantarkan Lisa ke
supermarket, setelah selesai mandi dan berganti pakaian, ucup langsung keluar
kontrakannya lagi dan langsung menuju rumah lisa,.
Saat Ucup tiba di rumah Lisa, dia tersenyum cerah ketika melihat wanita cantik itu
yang baru keluar dari depan pintu rumahnya, Lisa terlihat begitu menawan malam
ini, lisa mengenakan celana jeans pendek yang menampilkan paha putihnya yang
sekal dan dipadukan sweater hitam yang resletingnya dibuka setengah
memperlihatkan belahan dadanya yang cukup terbuka, lisa melangkah dengan
senyum manis menghiasi bibirnya dan sorot mata yang indah, membuat hati Ucup
jadi berdebar-debar,.
Mereka berdua berangkat ke supermarket mengendarai sepeda motor milik ucup, ini
adalah perjalanan yang lebih mesra dari pada yang sebelumnya, semenjak kejadian
kemarin Ucup merasa dirinya sudah sangat dekat dan semakin akrab dengan lisa,
Ucup duduk di depan dan Lisa memeluknya dari belakang dengan dekapan hangat
yang begitu erat, dagunya diposisikan dengan lembut di pundak Ucup yang sedang
mengendarai sepeda motornya dengan hati-hati, sepanjang perjalanan mereka
terlihat sambil berbincang-bincang,.
" kok kamu datengnya cepet,, gak mandi dulu yaa,,?" ucap lisa membuka obrolan,.
" enak aja,, udah lahh buu, udah mandi, udah wangi, cium aja niih kalo gak
percaya,."
Lisa tertawa kecil dan berkata, " hihihihii,, yang benerr,?? Kok masih keliatan jelek
sih, hihihiii,,??
" kalo itu maaah udah bawaan dari sononya buu,, hahaha.."
" Kok bisa cepet nyampe rumah aku,? emang rumah kamu gak jauh,??"
ucup menjawab, " saya tinggal di apartemen kecil, yaa lumayan jauh sih jaraknya
dari rumah bu lisa,"
Lisa tersenyum, " Huuu,,, gaya banget apartemen,, pasti bagus donk tempatnya,,??"
Ucup mengangguk, " bagus sih engga, yaah walaupun tempatnya gak terlalu besar,
tapi cukup nyaman buat saya.. yang paling penting sih bayar bulanannya yang
murah,, hehee,,,"
"Kamu di sana tinggalnya sama siapa,??,"
"saya tinggal sendirian, emang kenapa buu,,??"
" yaa gak apa-apa, cuma nanya ajaa,. hehee.. kamu ternyata orangnya asik juga ya
cup, gak kayak waktu pertama ketemu kemaren, diem-diem polos gimanaaaa gitu,,,
hihihii,,,"
" naahhh itu tuuuh gang-nya,.. " tiba-tiba ucup menunjukan gang yang menuju
kontrakannya kepada lisa, ketika mereka melewatinya,.
" oohh itu gang-nya,, itu mah bukan lumayan, tapi jauh banget cup dari rumah aku,,"
ujar lisa sembari matanya memperhatikan suasana sekitar,
" ya kan naek saya motor buu, kalo sendirian kan bisa ngebut,, jadi cepet, hehee.."
" emmm.. makasih yaa kamu udah mau nganterin aku,." ucap lisa dengan lembut,.
"iyaa sama-sama Bu Lisa, saya juga seneng kok,.hehee.."
Sepanjang perjalanannya mereka terus berbincang, Lisa bercerita tentang suaminya
yang harus keluar kota selama satu bulan bahkan bisa lebih, dia juga
memberitahukan rencananya yang ingin mengunjungi orang tuanya di desa, Lisa
menjelaskan tentang suasana di desanya dan pemandangan alam yang indah di
sana, Ucup mendengarkan dengan penuh perhatian, ucup merasa dirinya menjadi
lebih dekat dengan Lisa,.
Saat mereka tiba di supermarket, mereka berhenti di area parkir, Ucup
menggenggam tangan lisa dan membantunya turun dari sepeda motor dengan
lembut, lisa masih memeluk Ucup sebentar sebelum akhirnya dia turun dari
boncengan, lisa berjalan menuju pintu masuk supermarket, tetapi ketika dia sampai
di sana, Lisa mendapati Ucup masih duduk di atas sepeda motornya, lisa kembali
menghampirinya,.
" Kamu ngapain masih di situ,?? bukannya ikut masuk ke dalem,," kata Lisa dengan
suara lembutnya,
" emm... gak apa-apa buu,, biar saya nunggu di luar aja,,"
" ishh.. nanti yang bawain belanjaan aku siapa,? Ooh.. jadi kamu tega gituu,?"
" eehh kirain cuma belanja dikit,, iyaa buu maap,,"
" yaudah yukk,." ajak lisa,
Ucup akhirnya turun dari sepeda motornya dan mengikuti lisa dari belakang, saat
mereka di dalam supermarket, Lisa mengambil sebuah keranjang belanja dan
menyerahkannya kepada ucup,.
" niih tolong bawain yaa,.. hihihiii..."
Lisa melangkah di antara rak-rak belanjaan sambil terus memilah dan mencari-cari
barang-barang yang dia butuhkan, lisa meletakkan barang yang dia pilih di
keranjang yang dibawa oleh Ucup, tanpa terasa Lisa terus mengambil barang-
barang yang ingin dia beli hingga keranjang belanja yang dibawakan satpamnya itu
hampir penuh, Ucup dengan sabar terus mengikuti Lisa seperti asisten pribadi yang
setia, terkadang lisa menoleh ke Ucup dan meminta pendapatnya, seperti saat ini
mereka sedang berada di area peralatan bayi, lisa sedang kebingungan memilih
botol susu untuk bayinya,.
"cup, yang ini sama yang ini, menurut kamu bagus yang mana,?" sambil tangan
kanan kirinya masing-masing memegang barang,.
"yaa terserah bu lisa aja, kalo menurut saya sama-sama bagus,,"
"yeee... aku kan nanya menurut kamu bagusan yang mana,?"
" emmm... yang ini aja buu, kayaknya lebih baguss,," ucup memberikan pendapat,.
" emmm.. tapi warnanya lebih lucu yang ini,." lisa memiliki pendapat yang berbeda,
"yaudag, berarti yang itu aja bu,.. "
" tadi kata kamu bagusan yang ini, sekarang malah yang ini, gimana sih," ucap lisa
malah menggerutu,.
"Hadeeeh... tadi kan bu lisa nanya, yaa saya jawab laah.."
"tapi.. yang ini aja deh,, lebih lucu kayaknyaa,." ucap lisa kemudian meletakkan
barang pilihannya ke keranjang yang di bawa ucup,.
" kamu mah payah gak bisa diajak konsultasi,.." ucap lisa lagi,.
Sambil terus mengekori lisa, ucup tidak menjawab dan juga tidak meresponnya,
yang dia mampu hanya menarik nafasnya dalam-dalam, baru kali ini dia menemani
perempuan berbelanja,
" emmm... udah semua, tinggal susu formulanya aja yang belum, yuk cup kita ke
deretan rak susu," ajak lisa menggandeng lengan ucup,.
Lengan ucup yang menempel tentu saja dapat merasakan kekenyalan daging
lembut buah dada lisa, matanya sedikit melirik kearah belahan payudara lisa yang
cukup terbuka karena resleting sweater nya yang diturunkan hingga memperlihatkan
belahan payudaranya yang di dalamnya tidak memakai beha,.
Setelah mereka sampai, lisa agak sedikit bingung untuk memilih susu formula mana
yang cocok untuk bayinya, karena terlalu banyak merk dan variasinya, lisa kembali
meminta pendapat kepada ucup,.
" emm... cup, menurut kamu susunya yang ini apa yang ini aja yaa,?" tanya Lisa
sembari masing-masing tangannya memegang susu formula yang berbeda merk,
“eehh..” sontak saja Ucup yang memandang lisa pun ikut kebingungan, jika tadi dia
harus memilih di antara dua, namun kali ini ucup benar-benar kebingungan karena
harus dihadapkan dengan tiga pilihan,.
" huss... ditanya nya,,? susu yang mana cup,??"
Ucup benar-benar kebingungan, bola matanya bergerak gerak ke arah tiga pilihan,
susu yang kanan, yang kiri atau susu yang berada di tengah-tengah,.
" emm.. emang biasanya kalo di rumah dede bayi nyusu nya yang mana buu,? "
" kalo di rumah sih masih minum ASI, makanya aku bingung, kalo menurut kamu
lebih bagus yang mana,??"
" kalo saya sih, udah pasti lebih pilih yang tengah aja buu.."
" Hahaha... maksud aku tuuh, kalo kamu disuruh pilih susu formula buat dede bayi,
bukannya buat kamu nyusu ucup,. dasarrrr,... hahahaa,,.."
" hehee.. maap buu,, kiraaain.. hehee..."
" yaudah deh,.. coba yang ini dulu aja,, yuk kita ke kasir biar bisa cepet pulang,."
ucap lisa yang akhirnya menentukan pilihannya, lalu dia menggandeng ucup menuju
kasir,.
Setelah proses belanja dan pembayaran selesai, mereka bergegas meninggalkan
supermarket menuju pulang, namun saat di tengah perjalanan, angin berhembus
semakin kencang dan terasa semakin dingin, langit pun mulai mengeluarkan hujan
gerimis yang halus,.
" emm... bu lisa, kayaknya mulai gerimis nih,. pegangan yaa bu,."
" iya cup, tapi hati-hati yaa, gak usah terlalu kenceng juga,." ucap lisa mengingatkan,
seraya mempererat pelukannya,.
Ucup menambah kecepatan laju sepeda motornya, Lisa dan Ucup tau mereka harus
segera tiba di rumah sebelum hujan gerimis benar-benar turun menjadi hujan lebat,
ucup juga tau jika lisa pasti mengkhawatirkan bayinya yang berada di rumah
sendirian, saat mereka hampir sampai tiba-tiba hujan turun semakin deras, jalanan
yang terlihat licin dan penuh dengan genangan air, membuat perjalanan mereka
sedikit terhambat, namun ucup dengan kemahiran dan kelincahannya mampu
mampu melewati rintangan tersebut dengan mudah,.
Ketika mereka tiba di rumah, lisa buru-buru turun dari motor untuk membuka kunci
gerbang rumahnya dan berlari masuk untuk segera membuka pintu garasinya,
setelah pintu garasi terbuka dengan cepat ucup memasukkan sepeda motornya ke
dalam garasi rumah lisa, tanpa memperhatikan ucup lagi, lisa buru-buru naik ke
lantai atas menuju kamarnya, dan membuka pintunya sedikit untuk memeriksa
keadaan bayinya, dia merasa lega mendapati bayinya yang masih tertidur di
kasurnya, lisa menutup pintu kamarnya dan kemudian kembali ke bawah untuk
menemui ucup yang masih berada di dalam garasi,.
Lisa membukakan pintu yang menghubungkan antara garasi dengan dapur
rumahnya, kemudian lisa mengajak ucup untuk masuk ke dalam rumahnya melalui
pintu dapur, ucup nampak basah kuyup karena hujan yang lebat, sedangkan lisa
yang duduk di belakang pakaiannya tidak terlalu basah,
" gimana, dede bayinya nangis gak bu,??" ucup bertanya penuh perhatian,.
" untungnya enggak cup, barusan aku liat masih tidur,,"
" syukur lah kalo gitu,. ini belanjaannya udah saya masukin semua,, kalo gitu saya
langsung pulang aja ya buu,." ujar ucup setelah meletakkan semua kantong
belanjaan lisa ke meja dapur,.
Ucup yang memiliki perawakan kurus dan tidak terbiasa di dalam ruangan ber AC
ditambah lagi pakaiannya yang kebasahan, ucup merasa sangat kedinginan dan
terlihat menggigil, dia ingin cepat-cepat pulang agar bisa segera berganti baju dan
berselimut di tempat tidurnya, Lisa melihat kondisi ucup yang sedang menggigil
kedinginan, wajahnya sedikit pucat, dan bibirnya mulai membiru, tentu saja lisa
merasa sangat kasihan dan khawatir Ucup bisa terkena flu jika terlalu lama
kedinginan,.
" kamu kenapa sih cup,? kayaknya gak betah banget tiap mampir kesini,."
" bukan gituu buu,, emm.. udah malem soalnya,. brrr..." jawab Ucup yang sedang
menggigil menahan dingin,
" baru juga jam berapa,, emangnya kamu enggak liat itu di luar hujannya masih
deres banget, kamu juga udah menggigil gitu..."
" tapii buu..."
" udaah pokoknya enggak ada tapi tapi,, nanti kalo hujannya udah reda, baru deh
kamu boleh pulang,. sekarang kamu mandi aja dulu pake aer anget,, ni handuknya,."
ucap lisa sambil memberikan handuk kepada ucup, “Oiyaa.. Nanti bajunya kamu
tinggal aja di kamar mandi, biar nanti aku cuci, sekalian nanti di keringin,." Sambung
Lisa lagi,
" iyaa baik buu,"
Kemudian ucup masuk ke kamar mandi yang berada di dekat dapur dan lisa juga
naik menuju kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian,
Beberapa saat kemudian,
Ucup yang sudah selesai mandi, duduk di kursi makan dekat dapur hanya
mengenakan handuk melingkar di pinggangnya, badannya menggigil menahan
dingin tanpa memakai baju, lisa yang sudah membersihkan diri dan berganti
pakaian, buru-buru menuju ke lantai bawah sambil membawakan ucup selimut tebal,
karena merasa kasihan dengannya yang saat ini sedang kedinginan, lisa sengaja
membawakannya untuk ucup agar bisa menghangatkan badannya untuk sementara,
"Maaf buu,, saya gak pake baju" ujar ucup merasa malu ketika lisa menghampirinya,
"Hiihiihiiii... iyaaa gak apa-apa,, bentar yaa aku cuci baju kamu dulu sekalian di
keringin,, biar nanti bisa langsung kamu pake,. sementara kamu pake ini aja dulu
yaa,, biar kamu gak kedinginan,.." ucap lisa sambil menyerahkan selimutnya,.
" iyaa terima kasih buu, bu lisa baik banget deh..." Ucup langsung menutupi seluruh
tubuhnya dengan selimut,.
Lisa tersenyum dan menjawab, " gak usah ngomong gituu,, aku yang harusnya
berterima kasih, kamu udah repot-repot mau nganterin aku belanja,."
" iya bu sama-sama, saya juga seneng kok bisa jalan-jalan berduaan sama bu lisa,
hehehe..."
" yaudahh... sambil nunggu, kamu duduk aja di sofa,, nyalain aja TV-nya gapapa,,
aku bikinin kamu teh anget dulu,."
Ucup menuju sofa ruang tamu, dia merasa begitu senang dalam hatinya, bisa
bertemu seseorang teman seperti Lisa yang ternyata cukup peduli dan perhatian
padanya, Lisa menyusul ucup ke ruang tengah sambil membawa nampan berisi dua
cangkir teh hangat,.
" ini diminum dulu,, biar ga menggigil begitu,. lagian sih kamu punya badan kurus
amat,, kalo makan yang banyak cup biar gemuk,,"
"Hehe iya bu, kurus keturunan ini mah,, hehehe.." ucapnya cengengesan.
Pandangan mata Ucup terlihat begitu fokus melihat tubuh lisa, dan lisa pun bersikap
biasa saja namun tak berusaha untuk menutupi tubuhnya karena percuma saja,
karena apapun model pakaian yang dia kenakan tetap tak akan mampu menutupi
pesona keindahan yang terpancar dari tubuhnya, dan lagi pula Lisa juga merasa
sangat senang ketika ada laki-laki yang terus memperhatikan dan mengagumi
tubuhnya, sama halnya seperti yang di lakukan Ucup sejak tadi,
"hahaha.. bissa aja kamu, Ya enggak mungkin lah mana ada kurus keturunan," ujar
lisa.
"Hehe ya siapa tau aja bu, lah ini buktinya walaupun saya makannya banyak tetep
aja gak bisa gemuk."
"itu berarti kamu cacingan, hahaha.." ujar Lisa malah meledek,
"berarti minum obat cacing ya bu,? tapi biarin deh, walaupun saya kurus yang
penting masih kuat, hehehe.."
" iyaa deh iyaa,.. sebentar yaa, aku mau liat baju kamu dulu siapa tau udah kering,.
kasian dari tadi kamu ga pake baju, takut nanti masuk angin hihiii.., tunggu yaa,.."
"iya buu..."
Lisa lantas ke arah mesin cuci untuk mengambil pakaian ucup yang ternyata sudah
kering, lisa kemudian meletakkan pakaian itu di meja ruang tamunya di depan ucup,
lisa melihat dari tadi ucup menatapnya dengan tatapan mesum khas laki-laki, sejak
saat meletakan nampan tadi, dan meletakkan pakaiannya barusan, tentu saja ucup
dapat dengan jelas melihat buah dada lisa yang terlihat menggantung,
" Mata kamu dari tadi ngeliatin apa sih cup, kok gitu banget,?" ujar lisa.
" emmm... Itu kenapa dada bu lisa kok merah-merah?"
“eehh..” Lisa tentu saja agak sedikit kaget mendengar pertanyaan ucup yang
terdengar begitu polos, ternyata Ucup menyadari adanya bekas-bekas merah di
sekitar dadanya, gara-gara ulah pak juki kemarin yang menyusu dan memainkan
buah dadanya dengan sangat bernafsu sehingga masih meninggalkan bekas merah-
merah pada buah dada lisa,..
" hiihiihii... aku juga gak tau, mungkin dede bayi nyusu nya sambil nyakar-nyakar jadi
pada merah-merah gini deh dada aku,, hihihiii,," Jawab lisa asal
"Gak sakit emangnya buu,,?" Tanya ucup lagi,.
"Enggak kok, gak kerasa apa-apa," Jawab lisa, sebab malu juga kalau sampai ucup
tau jika sebenarnya pak juki lah yang menyebabkan bekas merah pada
payudaranya, "udaah siihh.. jangan di liatin kayak gitu terus, jadi malu kan akunya..”
“hehehe..”
0 Komentar