KONTRAKAN PETAK PART 15

 

Pagi itu budi kembali ke kontrakannya dengan badan lelah dan mata mengantuk… sambil terus mendorong vespanya memasuki area kontrakan barunya. ahhh untung masih pada sepi, gak enak juga kalau pulang subuh-subuh gini.








Kemudian budi pun masuk ke kontrakannya, telihat sekelebat ada bayangan siluet wanita melihat budi baru pulang. pagi itu setelah tidur beberapa jam kemudian budi pun mandi dan melanjutkan pergi berangkat bekerja, hari itu di lalu budi dengan lancar.








Sepulang kerja, malam harinya budi di ajak main catur sampai tengah malam oleh kang asep sambil main catur mereka kembali ngobrol ngalur-ngidul, terlihat malam itu teh lilis bersikap biasa saja, seakan kejadian tadi pagi tadi tidak terjadi. teh lilis pun kadang ikutan mengobrol dengan kang asep dan budi, akhirnya budi pun merasa lega ternyata teh lilis tidak memberitahukan kejadian tadi pagi ke kang asep, hanya saja tadi kang asep sempat bercerita kalau teh lilis jatoh di kamar mandi.








Dan ujang pun keceplosan kalau bertemu dengan teh lilis di belakang saat mereka sama-sama sedang menjemur baju. kang asep pun seperti sedikit mengeryitkan dahi, dan sedikit berbisik ke teh lilis. “neng tadi pagi kamu jemur bajunya pakai baju kan? kan kamu beberapa hari belakangan setelah rumah yang di tempati budi sekarang kosong, kalau jemur sukanya cuman handukan doang !!” ujar kang asep




“Iya atuh kang, kan udah di kasih tau akang kalau rumah itu sudah di temoati budi, masa eneng satengah talanjang engke di perkosa si budi atuh kang hehe ujar teh lilis berbohong” dan kembali kang asep bisa bernafas lega, ahh ternyata perasaan saya saja. dan hari-hari berikutnya pun budi sudah mulai beradaptasi, dan tak terasa sudah 1 minggu tinggal di kontrakan barunya budi sudah tahu kebiasaan para penghuni kontrakannya ini.








Rumah deret 4 paling depan atau sebut saja deret pertama yang di isi mak nani, penghuninya yakni mak nani, kalau pagi mak nani sudah berangkat jam 08.00 pagi ke tempat biasa dia bekerja sebagai tungkang urut, dan jam 04.00 sorenya mak nani sudah berada kembali di rumah kontrakannya. kebiasaa ini berlangsung senin-sabtu, minggu nya mak nani libur dan biasanya mak nani akan pergi ketempat anak pertamanya di grogol untuk menengok cucu-cucunya.








Rumah deret 4 yang kedua, yang di isi oleh kang asep dan istrinya. Teh lilis akan berangkat jam 7 pagi dari rumah setiap harinya, kecuali hari minggu dia libur bekerja. Kadang setiap berangkat teh lilis suka di antar kang asep, untuk berangkat bekerja ke pabrik tempat ia bekerjanya selama ini ke kawasan pasar pagi.








Setelah nya kang asep akan kembali kerumah, untuk sekedar melanjutkan tidurnya. karena kang asep memulai bekerja di jam 10.00 pagi, setelah itu dia akan pulang sekitar jam 10 malaman. berbeda dengan istrinya teh lilis karena berangkat pagi teh lilis biasanya sudah terlihat di rumah pada sekitar jam 3 sorean.








Teh lilis walaupun bekerja di pabrik tidak ada shift malamnya, pekerjaannya hanya di lakukan pada siang hari. malam nya pabrik tempat teh lilis bekerja mentiadakan kegiatan produksi karena suatu kejadian lampau, yang sudah-sudah banyak terjadi kecelakaan. untuk kang asep walapun tidak ada shift di hari-hati biasa, kadang kang asep harus kebagian jatah masuk di hari minggu.








Rumah deret 4 yang keempat yang di tempati mbak inesh dan adik nya lani. Mbak inesh biasa berangkat bekerja cukup siang dari rumah, mbak inesh bisa berangkat jam 11, atau jam 12 siang. yang kemudian pulang baru tengah malam. lain hal nya dengan lani adik nya, lani biasa pergi kuliah pukul 07.00 pagi dan pulang ke rumah jam 05.00 sore tapi terkadang larut malam juga. ya kalau lani tidak bisa di prediksi mungkin setelah pulang kuliah lani berjalan-jalan dulu dengan pacar atau temannya. 1 yang belum di lihat budi adalah kemunculan suami mbak inesh karena suami mbak inesh biasanya kerumah kontrakan 2 minggu sekali sesuai informasi dari kang asep.








Untuk rumah kontrakan yang terpisah yang di tempati bang danu dan mbak nita serta anaknya. bang danu biasa memulai bekerja berangkat dari rumah sekitar jam 8 pagi, kemudian baru pulang sekitar pukul 3 sore kalau dia lagi shift 1 jika dia shift 2 bang danu berangkat sekitar setengah tiga sore dan baru pulang ke rumah sekitar jam 11 malam.








Itu di lakukan setiap hari senin-minggu. dengan jatah libur 2 hari, itupun bergantian bisa di hari kerja biasa atau di pas hari libur sabtu-minggu. Maklum tempat bekerja bang danu adalah sebuah supermarket besar dengan posisi tempat di tempat yang ramai. Untuk mbak nita sehari-hari selalu berada di rumah, kadang kalau pagi mbak nita ke pasar dekat sini, sewaktu bang danu masih belum berangkat jadi ada yang menjaga anaknya yang masih berumur 11 bulan.








Ya mbak nita dan bang danu agak telat dalam mempunyai momongan mbak nita baru hamil di umurnya yang ke 31 dan umur pernikahannya yang ke 4. karena sewaktu baru menikah dulu, mbak nita dan bang danu memutuskan untuk menunda dulu punya anak selama 1 tahun karena masih ingin menikmati kebersamaan mereka berdua.








Untuk budi, selama satu minggu terakhir ini budi sedang di sibukkan dengan beberapa pekerjaannya, oleh karena itu kadang budi bisa sampe rumah sampai pukul 7 malam. untuk aktifitas sexual pun masih berlanjut dengan ci nana, karena ci nana baru pulang di selasa malam. budi hanya baru 3 kali dalam minggu itu.








Tak terasa di sabtu itu sore itu hp budi berbunyi dengan keras pertanda ada panggilan telp, di sebrang sana terdengar suara wanitayang tidak asing lagi… ya itu mbak susi..












Mbak susi: halo bud… ihhh sombong sekarang sudah punya hp…




Budi: haloo ehh mbak susi ya… hehe




Mbak susi: gimana kangen nggak bud dengan mbak susi sudah 1 minggu loh gak ketemu?




Budi: kangen banget mbak… budi kangen mpot ayam nya… hehe




Mbak susi: hahah bud… bud… gak jauh dari selangkangan aja… itu mah mbak juga kangen… kengen kontol kamu…




Budi: haha mbak susi sekarang masih di kampung?




Mbak susi: gak kok bud, mbak susi udah di ibukota sekarang masih kerja nih… kalau mbak masih di kampung mah mana tau kamu udah punya hp, nih nomer kamu aja mbak dapet dari ujang.




Budi: ohh gitu…




Mbak susi: kalau kangen nanti jemput mbak donk… kan sekalian nanti bisa kangen-kangenan… heh




Budi: ahh siap mbak nanti pasti jemput








Mereka pun mengakhir percakapan di telp…












“Ahhh dapet lagi nih jatah dari mbak susi ntar malam, wah budi harus istrihat dulu nih bakalan repot juga lantaran sebelum jemput mbak susi harus ngegempur ci nana dulu.. ahh tapi tenga ada obat biru hehe” dan benar saja setelah 2 jam menggempur memek dan anus ci nana jam 10 malam nya budi pergi hendak menjemput mbak susi tersayang.








Malam itu budi dan mbak susi habis kan dengan bersama setelah menjemput mbak susi, budi membawa mbak susi jalan-jalan menikmati malam minggu nya. malam itu mbak susi dan budi kembali pergi menonton, lalau makan-makan. dan kemudian di akhiri pulang kerumah kontrakan mbak susi dan melalui 4 ronde di kamar mbak susi..








Budi pun baru keluar rumah kontrakan mbak susi pada pukul 5 pagi..








Kembali budi berjalan mendorong vespa nya menuju kontrakannya kembali.. namun kali ini budi seperti melihat siluet wanita yang beranjak masuk ke kontrakan paling depan.. ahh apa itu mak nani ya.. hubungan budi dan mak nani sebenarnya baik-baik saja, mak nani juga orang ramah ke ibuan… sudah menganggap budi seperti anak nya.








Kemudian budi tidak memperdulikan mak nani dan langsung masuk ke kontrakannya dan tertidur.








Semenjak kembali nya mbak susi dari kampungnya, budi selalu begadang sampai pagi. pergi menggoyang ci nana kemudian pergi menggoyang mbak susi.. sehingga badannya pun seperti remuk karena aktifitas malam yang semakin menguras energi tubuhnya. sehingga seperti pagi itu ketika sudah 3 minggu budi tinggal di kontrkan petak nya.








Kang asep: ehh bud pagi-pagi udah ngudud aja, bagi atuh sabatang hehe?




Budi: ehh kang asep, mangga atuh kang ci ga kasaha wae (sambil menyodorkan 1 bungkus rokoknya)




Kang asep: kumaha bud, udah mulai betah eui tinggal di die? di die mah hente rame bud ciga kontrakan lain, jadi nyaman.




Budi: enya kang enak sepi adem lagi..












Tiba-tiba dari arah samping rumah budi muncul wanita cantik berrambut panjang dengan sedikit cat merah dan berponi, keluar dengan menggunakan baju senam ketat setelan panjang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang sempurna dari dada yang membusung ke depan, perut yang lumayan rata serta di belakang pantat besar menungging ke belakang.












Mbak inesh: permisi mas-mas… wah lagi pada ngumpul nih…(menyapa kang asp dan budi dengan ramah)




Kang asep dan budi: iya mbakk (mereka menjawab serentak, mbak inesh pun tertawa tersenyum puas melihat para tetangganya jadi pada horni di pagi hari)








Seketika itu dari rumah depan muncul keluar bang danu.








Bang danu: ehh mbak inesh… mau ngegym ya mbak…(terdengar setengah menggoda)




Mbak inesh: ehh ada mas danu. iya nih, biar gak gendut mas..




Bang danu: apanya yang gendut mbak..




Mbak inesh: perutnya donk mas, kalo yang lain kan udah gede, sambil membusungkan dadanya (sambil ikut tergoda dan balik menggoda danu)












Terlihat danu cuek saja dengan keberadaan kang asep dan budi, mumpung pagi itu istrinya sedang ke pasar ehh ada yang semok dikit langsung meleng.








Budi dan kang asep pun terdiam. sambil berbisik kang asep mengobrol dengan budi pela..












Kang asep: gila tuh si danu, udah punya istri cakep masih aja godaain..




Budi: yah kang asep juga samakan kalau ada kesempatan, ntar budi bilangin teh lilis loh




Kang asep: hehe, jangan atuh bud nanti akang bisa gak dapat jatah (kang asep nyegir sambi tertawa)












Ahhh udah ahh ntar inesh gak pergi-pergi jalan… ahh kamu nakal yang mas danu ntar inesh bilangin mbak nita loh… hehe terlihat mbak nita melanjutkan jalannya dan mengakhiri obrolannya dengan danu.








Setelah mbak inesh pergi danu kemudian melengos pergi tanpa menyapa para tetangganya di sampingnya.








Kang asep: ahh sialan gak ada sopan-sopannya tuh si danu..








Budi: udah kang mungkin watak nya sudah begitu.








Kang asep: ehh bud katanya badan kamu lagi gak enak.. kenapa gak minta tolong urut ke mak nani aja, saya aja ama teh lilis pernah di urut mak nani, mantap bud urutannya. dari badan kaya mau coplok sampai jadi seger deui..








Budi: ohh iya ya kang, ahh nanti budi mau ngurut aja lah ke mak nani. emg minggu gini mak nani ada kang? kan biasanya ke rumah anak nya?








Kang asep: enya juga ya bud, tapi cobaan dulu aja bud. siapa tau ada? kalau gak ada ya bukan rezeki kamu dan mak nani lah berarti.








Akhirnya budi dan kang asep mengakhiri percakapan mereka, kang asep pun bersiap-siap untuk pergi bekerja maklum dia sedang kebagian piket masuk di hari minggu. dan biasanya minggu gini pelanggan-pelanggannya sudah antri walaupun masih pagi.








Siang itu setelah budi mencuci baju dan juga sekalalian mandi budi berjalan kedepan, terlihat motor kang asep sudah tidak ada. siang itu langit jakarta sedikit mendung dengan butir-butir gerimis mulai turun. rumah kang asep nampak sepi, “ah mungkin teh lilis juga lagi nyetrika di dalam kan kalau minggu kebiasanya memang begitu..








Ujar budi dalam hati”. semenjak kejadian budi pertama kali budi bertemu mbak lilis belum pernah teerjadi lagi apapa dengan mereka. budi juga cukup tau diri cukup segan dengan kang asep yang sudah begitu baik kepadanya. budi sudah mengagap kang asep dan teh lilis kakaknya sendiri. kinir terlihat budi berjalan mamasuki halaman rumah mak nani..








Siang… tookk.. tookk.. mak nani.. tok tokk budi kembali mengetuk pintu untuk kedua kalinya.




















“Wah sepi nih.. jangan-jangan mak nani beneran ke rumah anaknya, tapi kok sandal nya ada ya, ahh mungkin mak nani lagi tidur juga kan ini ujan enak buat tidur. budi coba lagi deh..”












Tookk tookkk tokk.. tak lama klekkk pintu terbuka, kemudian mak nani pun membuka pintu kini terlihat mak nani masih setengah basah dengan mengenakan kain jarik coklat menutupi badan bawahnya dan kebaya carang agak trasparant dengan kancing terbuka dan telihat menyumbul dada yang besar di balik kutang warna putihnya, di bawahnya terlihat perut yang seidkit bergelambir lemak..








Tapi itu tidak membuat budi untuk tidak memandangi tubuh basah mak nani. “eh budi, ada apa bud.. tumben? yuk mari masuk dulu bud.. ujar mak nani” kemudin mak nani pun mempersilahkan budi masuk ke dalam, mak nani mendahului budi di depan. “ahhh gila nih mak-mak umurnya udah tua, body nya masih kenceng aja.












Mak nani: eh bentar ya bud, kamu duduk dulu aja… maaf saya ganti baju dulu, tadi lagi nanggung nyuci. (dalam langkanya mak nani pergi ruangan tengah kamarnya.)




Budi: iya mak gpp (sambil budi duduk di karpet biru yang di depannya ada tv tabung kecil dan di samping nya terdapat beberap botol seperti minya urut. ohh mungkin ruangan depannya ini di pakai mak nani untuk praktek di rumah)












Kemudian tak lapa mak nani membawa segelas teh manis di nampannya dan meletakkan di depan bud. kali ini mak nani sudah mengenakan baju daster rok selutut dengan bagian atas atau depan dadanya di biarkan terbuka beberapa kancingnya. kontan saja ketika menaruh teh di depan budi mak nani agak menunduk memperlihatkan gunung kembar nya yang masih kenyal di depan muka budi..












Mak nani: mari bud di minum teh nya…




Budi: waduh mak jadi repotin




Mak nani: gpp bud, ya seadanya cuman itu bud, maklum janda tua tinggal sendiri. ehh ngomong-ngomong ada perlu apa ya bud…




Budi: ahh tua gimana mak orang masih kenceng hehe, ini mak badan saya pegel-pegel semua udah kaya mau copot aja nih tulang-tulang.




Mak nani: ahh lo bud… udah tua di godaain aja kaya gak ada yg muda aja. ahh begadang melulu ampe pagi sih bud… makanya badanya pada sakitsemua hehe..(seolah mak nani mengerti)








Akhirnya budi tau mata yang suka melihat budi di pagi hari adalah mata milik mak nani.








“Ya udah bud di buka baju nya, nih pake sarung ini. ujar mak nani”…“ini di buka semua mak, ucap budi?” iya lah bud kan pake sarung..












Akhirnya budi pun berganti sarung di kamar mandi mak nani. kini budi terlihat tengkurap di permadani merah ruangan depan rumah mak nani.. terlihat mak nani masih mengurut ngurut pundak dan pungung budi.. sambil memijat mak nani dan budi saling mengobrol dari tentang ini itu sampai mak nani menceritakan potongan cerita hidupnya sampai sekarang berada di sini.








Dari mak nani budi tahu mak nani ini sudah memiliki 3 orang anak, 2 dari suaminya pertama dan 1 dari suaminya yang kedua. mak nani ini sudah janda dua kali, mak nani menikah di umur 16 tahun dengan 1 tahun kemudian sudah hamil anak pertamanya, kemudian ketika kehamilan anak keduanya malang menimpa mak nani.








Waktu itu di umur ke 24 tahun mak nani di tinggal mati suami pertamanya karena kecelakaan kerja di pabrik tempatnya bekerja di daerah Pasar pagi. Mak nani pun harus berusaha hidup dengan mengandalkan sisa uang suka cita kematian suamianya, smapai mak nani melahirkan anak keduanya. ketika anak nya yang kedua sudah lahir, mak nani melanjutkan hidup dengan menjadi tukang urut karena sebenernya mak nani mempunyai ilmu mengurut dari mendiang ayahnya dulu di kampung.








Kemudian mak nani pun jadi tukang urut panggilan sampai suatu saat mak nani, bertemu dengan suami keduanya. akhirnya mak nani kembali menikah untuk yang kedua kalinya. di pernikahan nya yang kedua mak nani kembali hamil anak ketiga nya.. kembali malang menimpa mak nani ketika hamil besar anak ketiganya.








Mak nani yang mempunyai suami supir truk itu akhirnya tahu kalau suaminya itu telah selingkuh dengan tetangga sampingnya yang seorang janda. kini tetangga samping nya itu telah kamil juga akibat perbuatan suaminya, akhirnya dalam keadaan hamil besar mak nani meminta cerai kepada suami keduanya.. di umurnya yang ke 30 tahun, waktu itu resmi mak nani menyandang status janda untuk kedua kalinya dengan sekarang menjadi janda dengan 3 anak.








Karena kecewa dengan suami keduanya mak nani memutuskan untuk tidak menikah kembali sampai saat ini, mbak nani memutuskan membesarkan anak-anaknya sendiri. hingga kini anak-anaknya sudah bisa hidup sendiri. Budi sangat terenyuh dengan curhatan mak nani, ternyata mak nani adalah sosok ibu yang hebat dan kuat..












Mak nani: kamu ini bud, udah kerja udah punya tempat tinggal sendiri, kok gak kawin aja?




Budi: ahh kawin ama siapa mak, mana ada yang mau ama budi mah… hehe




Mak nani: ahh lo bud, kalau misalkan mak nani masih muda pasti tuh mak nani kecantol lo.. hehe




Budi: sekarang juga masih nyantol koq mak… hehe, (sebenarnya di umurnya yang ke 51 tahun, mak nani masih menarik kalau di dandani, umur mak nani juga hampir mirip seperti umur ibunya budi. bedanya mak nani termasuk tua yang singset)




Mak nani: ahh lo bisa aja godain janda tua.. sambil menyubit pinggang bud..




Budi: aww sakit mak.




Mak nani: makanya jangan nakal lo b




ud.. hehe












Terlihit kini mak nani sedang memijat kaki dan kini menjalar ke paha dan pantat budi… mak nani bukan tidak bernafsu melihat budi, apalagi sekarang budi sedang dalam keadaan setengah telanjang di bawah tubuhnya, pentil susu mak nani serasa mengeras, memeknya serasa nyut-nyutan… sudah lama mak nani tidak merasakan gejolak yang seperti ini.








Karena mak nani sudah terbiasa memijat para pelanggannya yang mayoritas pria tapi tidak pernah sampai senafsu ini. Mungkin karena cara berbicara budi mengingatkan kepada almarhum suaminya yang pertama dulu, membuat cara pandang mak nani berbeda kepada budi. kini pijatan mak nani terus menjalar di sekitar pantat nya budi..








Budi merasa ngilu sekali, sekarang di bawah sana kontol nya seperti terselip.. udah bud.. telentang, biar mak pijit badan depannya. kemudian budi pun membalikkan badannnya hingga kini kontol budi seperti lega terbebas dari himpitan badannya sendiri… tuinggg… kontol budi menyembul di balik sarunngnya…








Deggg.. deggg… menyaksikan pemandangan seperti itu jantung mak nani serasa bergenti berdetak, matanya sekarang sedang menyaksikan gundukan besar di balik sarung itu seperti menyundul-nyudul ingin keluar… bud… koq gede banget, (kontol itu lebih besar dari milik kedua mantan suaminya)… tanpa sadar tangan mak nani sudah memegang kontol budi..








Budi yang sudah paham dengan keadaan di depan nya, kini sarrung budi telah terangkat keatas dan menyibakkan kontol besar yang belum pernah di lihat mak nani seumur hidup nya… happ.. sloppp slopp.. slopp… mak nani mulai meremas kontol itu dan memasukkan kedalam mulutnya, kini budi terduduk dengan mulut mak nani naik turun di batang kontolnya..








Sluphhhb cloppp clopp.. kembali mak nani mulutnya penuh kontol budi… sekarang kontol budi sudah masuk semakin dalam.. kerongkongan mak nani serasa di perkosa.. sesak.. tapi enak.. clop clopll plop… budi kini terlihat menghentikan kuluman mulut mak nani. karena budi kasian juga dengan mak nani sudah cukup lama mulut itu di perkosa kontol gedenya.








Kini terlihat budi membantu mak nani melepas satu persatu pakaian yang di kenanakannya, dari daster kini tinggal kutang coklat dan cancut coklat agak kusamnya.. perlahan budi melapaskan kaitan kutang yang terlihat kekecilan itu.. clekk.. kutang mak nani terlepas dan di letakkan di bawah… cloppp sluphhhhh kini mulut budi seperti rakus…








Meremas.. mencaplokkk… kedua bukit payurada mak nani… pentil susunya terkadang di sedot budi.. membuat mak nani melayang-layang… ahhhh ahhhh enak bud… terus bud… kini dengan cekatan.. tangan budi sudah masuk kedalam cancut mak nani dan tangan itu sudah melesak mecolok-colok liang memek nya mak nani..








Mak nani kemudian berdiri dan melepas cancut coklat kumal nya, kini mak nanni duduk dengan kaki di buka lebar terlihat mak nani mengangkang di depan budi.. budi kemudian melanjutkan penjelajahan mulutnya… terlihat kini lembah hitam yang di tumbuhi bulu-bulu hitam menitupi goa gelap basah yang selama 2 dasawarsa tidak pernah di kunjungi orang.








Happp mulut budi melahap memek mak nani dengan buas… mulut itu terus menjamah bagian-bagian dari memek mak nani dari bagian samping yang bergelambir sampai bagian di tengah atas di klektit coklatnya.. lidah budi terus menari-nari… sluphhhh cloppp. cloppsluphhh… mak nani kembali mendesah dalam…








Budi sudah memposisikan kepala kontolnya di depan goa lembab mak nani… setealah beberapa kali melenceng dan tidak masuk… cluppp.. kepala kontolnya mulai masuk.. akhirnya usaha beberapa menitnya membuahkan hasil.. memek nani sangat sempit bagi budi, walupun memek itu sudah melakhirkan 3 kali tetap saja sudah untuk di bobol..








Clopp clokk clok clok clkk budi mulai menghentakkan pinggulnya maju mundur… clokk.. clok akhirnya sekarang sepertiga kontolnya sudah bisa masuk… ahhhh ahhh ahhh clokk clokk clokk clok plokkk ahhh clok bunyi desahan mak nani beradu dengan bunyi kecipak tusukan kontol budi di memeknya… makin tusukan makin dalam juga kontol budi bersarang…








Sekarang sudah tiga perempat kontolnya membelah memek mak nani… kontol budi serasa kesempitan dan terremas-remas oleh otot memek mak nani.. mak nani makin ngos-ngosan saja… satu hentakann panjang dan keras… meluncurkan kontol budi untuk amblas semua di liang memek mak nani.. ahhhhh… bud. mak nani mendesah seperti sakit…








Tapi begitu di goyang lagi… ahhh… memek mak serasa penuh bud… ahhah terus bud… mak nani mendesah nikmat… clokk clok plokkk clokk clpokkk clokkk… pompaan budi makin bertambah cepat… dan keras… cklokk clokk clokkk plkkkk clokk plokc… hingga terasa setelah setengah jam lebih kontol budi mengaduk-ngaduk memek mak nani…








Mak nani seperti mengejang paanjang.. dan tangan mak nani.. menarik pinggil pantat budi ke dalam kini kontol budi makin amblah… terlihat mak nani mengejang-ngejangkan otot perutnya kini memek mak nani serasa meremas -remas dan melumat lumat.. sehingga walupun di diam kan begitu saja kontolnya serasa menerima services yang menakjubkan, sehingga setelah 5 menit menerima ompotan memek mak nani, mak nani pun serasa melayang tak kuasa menahan gejolak nikmat dari tubuh…








Serrrlll crotttt crottttcrotttt memek mak nani makin basah dan meremas kontol budi, budi pun sudah tak kuasa menahan derasnya aliran peju yang udah mengantri di kontolnya… crotttt crotttt crotttt crotttt crotttt empat semprotan deras peju budi menembak dingding rahim mak nani.








Mereka pun serasa melayang terbang ke puncak ke nikmatannya. akhirnya ladang milik mak nani tersiram kembali setelah di biarkan keriang selama berpuluh-puluh tahun kini ladang itu seperti sudah kembali subur, dan siap kembali menerima semprotan-semprotan siraman air surganya. mereka pun berpelukan mesra, mereka bagaikan anak yang sedang di peluk mesra sang ibu.








Siang itu sampai sore budi tidak keluar-keluar dari rumah mak nani. hujan gerimis kecil diluar itu belangsung cukup lama, seperti menyirami setiap tanaman di luar yang kian tumbuh subur. seperti halnya budi terus menyirami ladang milik mak nani. mak nani serasa jadi muda kembali, kini dengan budi mak nani seperti menemukan arti hidupnya kembali.








Budi baru keluar rumah mak nani sekitar jam 5 sore. berarti sudah 4 jam setengah budi menggarap ladang milik mak nani, mak nani sudah 5 kali menyemprotkan cairan kewanitaannya ke batang kontol budi, budi sendiri sudah 3 kali menumpahkan lahar panas nya di dalam memek mak nani. sore itu budi meninggalkan mak nani yang sudah ambruk tidak berdaya di kasur kamar tidurnya.








Badan budi serasa enteng setelah di pijat mak nani, benar mak nani ternyata ahli urut walaupun setelah di pijat badan budi kembali bekerja keras menggarap lahan mak nani. tapi badannya sudah beda dari tadi badannya serasa bernegeri kembali dan sudah kembali segar…” wah enakan nih badan, harus di jadwalin juga nih di pijat mak nani..

Posting Komentar

0 Komentar