ISTRI YANG BAIK PART 13

 

Terselip,


.


.


Pak juki berhenti menggigit-gigit puting payudara lisa, dan kembali menyusu seperti


biasa lagi, tapi beberapa saat kemudian dia ulangi lagi ulah nakalnya menggigit-gigit


serta menyapu lidahnya pada puting buah dada lisa,.


“awhh… ahhh,, aduhh pakk,, udah di bilang jangan digigiti-gigit kayak gitu,,, pak


jukii,, iihhh...” lisa menjerit kecil mendorong kepala pak juki,.


Pak juki malah cengengesan menatap ke arah lisa yang terus merajuk centil dan


terlihat sangat seksi dengan tubuh setengah telanjang seperti ini, badannya terlihat


basah dan mengkilap karena keringat yang bercampur air susunya sendiri,


pemandangan yang betul-betul menggoda birahi, dengan cepat mulut pak juki


segera kembali menyosor buah dada lisa,.


Pak juki terus menindih tubuh lisa, menyedot susunya, serta memainkan buah


dadanya lagi, sungguh pemandangan yang sangat kontras dimana kulitnya yang


hitam dan keriput itu saling bergesekan langsung dengan kulit lisa yang sangat putih


dan halus terawat, apalagi kondisi tubuh Lisa yang nyaris telanjang bulat itu semakin


basah berkeringat, rasanya begitu hangat dan licin, menambah sensasi kenikmatan


yang di rasakan pak Juki menjadi semakin berkali-kali lipat nikmatnya,


Sambil terus menyusu dan memainkan buah dada lisa penis pak juki yang sudah


bebas terbuka terus dia tempelkan dan terus ditekankan ke selangkangan lisa,


terkadang pak juki juga dengan sengaja mendorong-dorong kepala penisnya


menyundul-nyundul ke tengah-tengah belahan vagina lisa yang hanya terhalang


celana dalam tipisnya,.


"emmmhhh... emmhhhh... " terdengar lisa terus mendesah sambil memejamkan


matanya,..


Posisi pak juki yang saat ini sedang menindih tubuh lisa, sambil mulutnya terus


mengenyot dan memainkan buah dada lisa yang terus meneteskan air susu,


perlahan pak juki mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur menggesek-


gesekkan penisnya di daging kemaluan Lisa yang masih tertutup celana dalam,


lama kelamaan lisa pun mulai ikut menggoyangkan pinggulnya menyambut penis


pak juki agar dapat bergesekan langsung dengan belahan vaginanya yang sudah


mulai basah, kelakuan lisa ini justru membuat pak juki menjadi semakin gemas dan


membuatnya semakin semangat untuk terus mencabulinya..


“gimana paak,, enaaak,,?” tanya lisa yang sedang menggoyangkan pinggulnya


memberikan rasa nikmat dari gesekan selangkangannya pada kepala penis pak juki,


“euhhh... iyaaahh.. enak banget non…” jawab pak juki merasakan betapa nikmatnya


goyangan pinggul lisa, memberikan sensasi yang sungguh luar biasa, dan di bawah


sana penisnya juga semakin menegang mengeras ngaceng maksimal,.


Pak juki sungguh tidak pernah menyangka jika akhirnya bisa sampai sejauh ini,


terlihat lisa kini semakin membuka lebar selangkangannya, tangan pak Juki


memegangi batang kemaluannya dan memposisikan kepala penisnya tepat di


tengah garis belahan vagina lisa yang sudah sangat basah, pak juki bergerak


memaju mundurkan pinggulnya, membuat kelaminnya dan kelamin milik lisa


semakin erat bergesekan, celana dalam lisa yang sangat tipis dan sudah basah oleh


cairan vagina lisa yang sudah sangat becek, terasa sangat licin di batang penis pak


juki, rasanya seperti menggesek bibir kelamin lisa secara langsung, baginya terasa


sungguh sangat nikmat yang luar biasa dan tak terlukiskan..


“Sshhh… paakh… pelan-pelan…” rintih lisa menerima perlakuan pak juki pada area


kemaluannya,


“Iya non… ini pelan-pelan kok…” jawab pak juki yang terus fokus memasukkan


kepala penisnya di tengah-tengah belahan vagina Lisa,


“burungnya pak juki nyeliip iihh,,, ituu hampir masuk…” lisa merengek manja,.


“enggak kok non,, enggak sampe masuk kok,” jawab pak juki sambil terus saja


menggesek-gesekan penisnya pada celah vagina lisa,


Kepala penis pak juki ikut menjadi basah karena cairan vagina lisa yang semakin


becek merembes keluar menembus celana dalamnya, kepala penis pak juki terus


mendorong-dorong celana dalam lisa yang berbahan sangat tipis itu hingga terselip


masuk di belahan bibir kemaluan lisa, Pak juki tentu saja sangat berharap bahwa


memang penisnya lah yang benar-benar masuk,.


“pak juki udah pengen keluar,??” tanya lisa penuh perhatian, karena merasakan


hentakan pinggul pak juki semakin cepat, semakin kencang, dan juga semakin tidak


beraturan,.


Pak juki hanya membalas dengan menganggukkan kepalanya, karena dirinya terlalu


fokus pada penisnya yang terus menggesek dan mendorong-dorong celah bibir


vagina lisa yang sudah sangat becek itu,.


" enak gak pak kalo misalnya burung pak juki sampe muncrat-muncrat di dalem


punya aku,, sambil terus nyusu giniii,,?” lisa bertanya sambil tersenyum super manis


pada pak juki,.


“aahhh… pertanyaan macam apa iniii,,” dalam batin pak juki, yang jelas jawabannya


sudah tentu rasanya pastilah sangat nikmat, darah pak juki semakin berdesir


mendengar pertanyaan lisa, birahinya semakin memuncak melihat senyuman wanita


yang cantik jelita ini sedang terbaring pasrah ditindih olehnya, wanita yang


pinggulnya sedang bergoyang-goyang menyambut gesekan dan sodokan penis pak


juki pada celah vaginanya yang semakin basah dan licin,.


“Kalo udah pengen keluar,, keluarin aja paak,, jangan di tahan-tahan,, kan enak bisa


bebas ngecrot sambil terus mainin dada akuu,.” ucap lisa semakin menggoda pak


juki sambil terus menggoyangkan pinggulnya,.


Pak juki tentu senang sekali mendengarnya, dirinya yang bisa ngecrot kapanpun, di


manapun, tanpa harus ragu atau menahan-nahan atau pun malu-malu, pak juki


terus memainkan buah dada lisa, meremasnya, menggigit dan menarik-narik


putingnya, di bawah sana batang penisnya sedang dimanjakan oleh goyangan-


goyangan pinggul lisa, yang ujung kepala penisnya sedang terselip di celah vagina


lisa yang sudah sangat licin dan basah, andai saja tidak ada kain tipis yang


menghalangi mungkin saja batang hitam itu sudah amblas seluruhnya di dalam


lubang vagina Lisa,


Hingga akhirnya saat pak juki merasa isi kantong zakarnya sudah mau keluar, pak


juki memeluk erat-erat tubuh lisa, dibenamkan wajahnya ke tengah belahan


payudara lisa, hidungnya mendengus dan menghirup kuat-kuat aroma wangi tubuh


lisa, penisnya juga semakin dia dorong menekan dalam-dalam membelah bibir


vagina lisa, dengan posisi seperti itu, tubuh pak juki kemudian mengejang dan


kelojotan mengeluarkan seluruh isinya,.


Nghhhh…. non lisaaaaa… aahhhh...


Croooottt croooootttt…


Crooot crooooootttt….


Ahhh…. non... enaaakk muncraaaat aahhhhhh....!!


Pak juki akhirnya muncrat, dia menghentakkan pinggulnya dengan sangat kuat


menekan selangkangan lisa, tangannya mencengkeram payudara lisa, badannya


kejang-kejang merasakan betapa nikmatnya aliran orgasme yang sedang terjadi,


spermanya muncrat dengan banyaknya dengan posisi pak juki masih menindih


tubuh Lisa, bahkan pak juki makin mendorong dan menekankan kuat-kuat batang


penisnya yang masih mengeluarkan seluruh isinya, sungguh sangat nikmat rasanya,


sungguh tak terlukiskan,.


“Nghhh…. non lisaa… enaak… hahhh hahhhh...” ucap pak juki, setelah gelombang


orgasme mulai reda dengan nafasnya yang sangat ngos-ngosan,


Posisinya masih tetap di atas menindih tubuh lisa, spermanya muncrat tepat di


tengah-tengah belahan bibir kemaluan lisa, pak juki keluar banyak sekali, dan di


bawah sana terasa sangat basah, hangat dan juga sangat lengket,.


"giamana pak,, enakk,?? puass kaan,,??" Lisa tersenyum manis pada pak juki,.


“Hehhe,,, nikmat banget non,, iyaa saya puas.. puaaass banget… hehehe..” jawab


pak juki yang badannya masih terasa lemas,.


“itu hadiah spesial untuk pak juki,, yang burungnya nakal,, yang mesumnya gak


ketolongan,, hihihihi,” ucap lisa sambil membelai kepala pak juki yang masih tiduran


di atas buah dadanya,.


“hehehe.. iya, makasih ya non, huuhh.. huhhh..” jawab pak Juki sambil mengatur


nafasnya,


"pak juki kenapa nakal banget siih,? itunya keselip tuuhh ke punya akuu,, rasanya


udah hampir masuk tadiii,, untung aja aku masih pake celana dalem,, dasarrr ihhh,,


nyebelin banget tau gaa,," ujar lisa yang merasa sebal namun terdengar sangat


manja,.


" hehehehe,,,, tapi kan gak sampe masuk non,. cuma ujungnya doank keselip dikit,,


hehehe,."


"iihh dasarrr... "


Pak juki merebahkan kepalanya sejenak atas buah dada lisa, mencoba


mengembalikan tenaga dan juga mengatur nafasnya yang masih sedikit ngos-


ngosan, pak juki terus meresapi rasa hangat dan nyamannya bersama wanita yang


cantik jelita ini, setelah beberapa saat, barulah setelah itu si jelita ini menyuruh pak


juki bangkit dari atas tubuhnya, karena dia ingin kembali ke kamarnya,.


“udah yaa paak… aku mau ke kamar dulu yaa, berat juga niih lama-lama,, pak juki


juga bersih-bersih dulu sanaa,,” ucap lisa sambil mengusap-usap punggung pak


juki,.


“ehhhh,... i-iya non maaf,, keenakan soalnya hehe…”


Pak juki akhirnya bangkit dari tubuh lisa, selangkangan dan penisnya terlihat sangat


basah oleh spermanya sendiri, penis keriputnya yang sudah menciut, lemas


menjuntai, bergoyang-goyang bebas ke kiri ke kanan,.


Lisa pun kemudian bangun untuk duduk sejenak di sofa, lisa menundukkan


kepalanya melihat ke arah selangkangannya untuk mengecek kondisi celana


dalamnya yang masih terselip di celah vaginanya,


"astagaaaa,... banyak banget sih pak keluarnya,, jangan-jangan ada yang nembus


sampe masuk ke dalem inii siih, waaahh.. Kalo aku sampe hamil gimana nih pak,?


tanggung jawab lohh yaa,," Canda lisa yang mendapati seluruh area kemaluannya


hingga ke pangkal pahanya terlihat sangat basah akibat semprotan sperma pak juki


yang ternyata keluar sangat banyak hingga membanjiri area selangkangannya,


sampai-sampai celana dalam lisa juga jadi sangat lepek dibuatnya,.


" waduuhh... yaa gak apa-apa juga sih non kalo non Lisa hamil, kan saya jadi bisa


sering-sering nengokin,. hehehe,.." canda pak juki,


"huuuu,, maunya pak jukii itu maahh,, yaudah aku tinggal ke atas dulu yaa pak, mau


bersih-bersih,." ucap Lisa kemudian berdiri dan kembali memakai jubah mandinya,.


"iya non, saya juga mau ke kamar mandi, baju sama celana saya kan masih di


sana,"


"ituu burungnya jangan lupa di bersihin yaa, sama dipakein celana, jelek banget di


liatnya, item keriputt mirip yang punya,, hahaaa,.." ucap Lisa meledek pak juki,


sambil mengikat tali kimono yang melingkar di pinggangnya,


"ahh.. non lisa ngeledek aja niihh,.." ucap pak juki yang merasa gemas, tangannya


menepuk pantat Lisa yang sedang berjalan melewatinya,.


"aawwhhh... iih bandel banget sih tangannya, hihihi.." sambil cekikikan lisa berlari-


lari kecil naik ke lantai atas menuju ke kamarnya,.


Pak juki memungut handuknya lalu menuju kamar mandi yang berada di dekat


dapur, sambil berjalan pak tua itu terus senyum-senyum sendiri, sungguh dibuat


cinta mati dia oleh si cantik jelita itu, dirinya merasa sangat bahagia, dia sungguh tak


menyangka di usianya yang sudah tua, dia di berikan kesempatan untuk bisa di


pertemukan dengan seorang bidadari yang sangat cantik dan sangat baik hatinya,


Sedangkan di dalam kamar mandi yang ada di lantai atas, Lisa membuka jubah


mandinya lalu meletakkannya di gantungan, matanya sedikit tertegun saat


memperhatikan bagian bawah perutnya, selangkangannya, hingga ke bawah celana


dalamnya yang terlihat sudah sangat lepek akibat ulah pak juki tadi, sebenarnya tadi


dia cukup terkejut oleh sperma pak juki yang keluar sangat banyak, saat ini pun


masih ada cairan kental itu yang mengalir meleleh turun dari celah pangkal pahanya,


dan mungkin saja tadi sempat ada yang menetes di lantai saat dia berlari menuju ke


kamarnya,


Lisa membuka celana dalamnya dan kembali bertelanjang, dia hidupkan shower


untuk membersihkan badannya yang terasa lengket setelah pergumulan tadi,


Setelah selesai mandi dan sudah kembali berpakaian lengkap, Lisa pun keluar


kamar untuk kembali ke bawah, di sana dia lihat pak juki yang sedang duduk di sofa


yang juga telah selesai membersihkan badannya, sudah kembali memakai celana


namun masih bertelanjang dada,.


“Pak juki, itu bajunya kok gak di pake,? nanti masuk angin lhoo,.” ujar Lisa sambil


berjalan yang kemudian ikut duduk di samping pak juki,.


“baju saya kan masih basah kena keringat non, itu masih di kamar mandi,” kata pak


juki,.


“ooohh.. iiyaa yaa... kok aku bisa lupa yaa,?? hihihiii,, yaudah bentar, aku ambilin


baju dulu buat pak juki, tunggu bentar yaa pak,” kata Lisa kemudian bangkit untuk


mencarikan pakaian untuk pak juki,.


Setelah menunggu beberapa saat, Lisa kembali duduk di samping pak juki sambil


membawa tentengan kecil berisi beberapa pakaian suaminya yang sudah tidak


terpakai,.


“nih Pak, silahkan dipake.. ini sisanya nanti dibawa pulang yaah, ini semuanya buat


pak juki,." kata lisa sambil menyerahkan bingkisan yang berisi beberapa pakaian itu..


"ini kan masih bagus-bagus non, apa gak sayang,?" ucap pak juki setelah


memeriksa isi bingkisan itu, lalu memakai salah satu kaosnya,.


"udaahh,, gak apa-apa bawa aja, lagian juga itu baju-baju yang udah gak di pake


sama suami aku, kan sayang kalo misalnya nanti malah di buang,"


"Oalaah.. terima kasih banyak non Lisa,, selain cantik non Lisa juga baik buaangeet,


hehee.."


"ahhh.. bisa aja pak juki mujinyaa, jadi malu aku pak, hihihiii,,"


"emang bener kok non, hehe.. oiya non kalau pekerjaan rumahnya sudah beres


semua, saya mau pamit pulang, takut kesorean soalnya,," ujar pak juki,


"oiya pak, sampe lupa, aku mau ngasih tau pak juki kalo beberapa hari lagi aku mau


berangkat pulang kampung." Ujar Lisa,


"kok mendadak gitu non,? kita gak bisa ketemu lagi yaa,." ucap pak juki tertunduk


lesu, seakan dirinya tak rela berpisah dengan Lisa,


Tentu saja Lisa yang menyadari perubahan sikap pak juki yang sedang


menundukkan wajahnya, dengan perhatiannya Lisa mengangkat wajah pak juki


dengan memegangi kedua pipinya, agar menatap ke arahnya,.


"jangan sedih gitu ah, jelek banget, kita tetep bakalan ketemu lagi kok, aku cuma


mau pulang kampung sebentar, cuma mau liburan aja, nanti juga bakalan balik lagii,


kan rumah aku masih di sini paak," ucap Lisa membelai pipi pak juki memberikannya


pengertian,.


"oohh.. begitu ternyata, emangnya non Lisa pulang kampungnya berapa lama,?"


"yaa belum tau juga sih, mungkin sebulan lebih atau dua bulanan gitu, aku juga


belum tau pak, liat gimana nanti aja,"


"emm.. berarti lama juga ya non,?" ucap pak juki lesu,


"hihihi.. iyaa yang sabar yaa,, kaciiaann, baru aja di kasih yang enak-enak, eehh.. di


tinggal, hihihi...” Lisa malah meledek pak Juki,


“huuuu... orang lagi sedih juga..” seru pak Juki,


“hahaha.. yaudah sih gak usah sedih gitu, nanti kalo aku balik lagi kesini, pak juki


boleh kok minta yang enak-enak lagi kayak tadi, bahkan minta lebih juga boleh, jadii


jangan sedih lagi yaa,." ucap Lisa menghibur pak juki,.


"beneran non,,?? janji yaa,,??" pak juki akhirnya gembira lagi,.


"he'em,," Lisa menganggukkan kepalanya sembari tersenyum manis sekali,.


"beneran non,? apa aja boleh,?" pak juki mengulang pertanyaannya untuk


memastikan,.


"iyaaa,.. tapiii, pak juki juga harus janjii, itunya dijaga, di rapihin, di bersihin, teruss


gak boleh macem-macem sama perempuan lain,, awas aja,,"


"iyaa non siaap, untuk non lisa apapun akan saya lakukan,, hehehe,, "


"yaudaah sini peluuukkk,.." Lisa membentangkan tangannya,.


Pak juki langsung memeluk lisa, mendekap nya erat-erat, seperti orang yang takut


kehilangan, lisa memejamkan matanya dalam pelukan pak juki, mereka terdiam


beberapa saat,.


"pak juki baik-baik yaa disinii,. jaga kesehatannya,." ucap lisa mengusap-usap


punggung pak juki,.


"iyaa non lisa sayaaang,.." ujar pak juki membelai rambut Lisa,


Setelah beberapa saat akhirnya mereka melepaskan pelukannya,.


"udah gak sedih lagi kan pak,,?? pak juki yang sabar yaa nunggu aku disini, hihihi,,"


"iyaa non.. saya akan selalu setia menanti non lisa kembali lagi kesini,, hehee..."


"duuhh.. romantis banget sih, hihihi.. pak juki kerjanya yang rajin, uangnya di


kumpulin, jangan di hambur-hamburin, kan siapa tau aku beneran hamil gara-gara


ulah pak juki tadii,, hihihi.." ucap Lisa menggoda pak juki,


Di dalam hati lisa, dia memang sengaja memberikan harapan-harapan kepada pak


juki, tujuannya semata-mata agar pak juki lebih bersemangat menjalani hidupnya di


sini yang tinggal hanya seorang diri diusianya yang sudah tua,.


"hehee... iyaa siap non,, buat persiapan nanti lahiran yaa,? hahaha...”


“ naahh.. itu tau, hihihi...”


“iyaa.. pokoknya non Lisa tenang aja, saya pasti bakalan nurut apa kata non Lisa,


yasudah kalau begitu saya pamit ya non,,"


"yaudah mari pak, aku anter sampe depan," Lisa bangkit lalu berjalan untuk


membukakan pintu rumahnya,


“iya, mari non,” ujar pak juki mengikuti Lisa dari belakang,.


"Hati-hati dijalan pak, terima kasih hari ini udah bantuin aku beres-beres rumah,


sama terima kasih juga udah repot-repot bawain oleh-oleh buat aku,." ucap lisa saat


mereka berjalan keluar dari pintu rumahnya,.


"iyaa sama-sama non lisa, saya yang harusnya bilang terima kasih,, emmm anuu,.."


pak juki bingung ingin mengatakan sesuatu,.


"Kenapa pak,,??"


"emm.. anuu.. Sebelum pulang saya boleh cium non lisa sekali lagi,? sebagai


perpisahan sebelum non lisa pergi,," ujar pak juki malu-malu,


"hihihiii,, aku kirain mau ngomong apa pak, yaudah iya boleh,, tapi jangan lama-lama


yaa, takut ada yang lewat, " jawab lisa karena saat ini mereka berdua sedang


berada di teras depan rumah, lisa tersenyum ke arah pak juki dan kemudian sedikit


memajukan wajahnya ssmbil memejamkan kedua matanya, mempersilahkan pak


tua itu untuk segera mencumbu bibirnya,.


Melihat lisa yang sudah memejamkan matanya, pak juki langsung merapatkan


tubuhnya, dan kemudian memberikan ciuman mesra dibibir lisa, tangan pak juki


memeluk pinggang lisa, sedangkan tangan lisa merangkul pundak pak juki, lisa


menyambut dan membalas ciuman pak juki, dan mereka pun terus berciuman di


depan pintu,.


Ciuman yang awalnya mesra, kini berubah menjadi cumbuan panas, dan perlahan


mulai saling melumat dengan liar, lisa membuka mulutnya agar lidah pak juki bisa


masuk menjelajahi bagian dalam mulutnya, mereka makin mempererat pelukan


masing-masing sehingga tubuh mereka semakin merapat, payudara Lisa menempel


erat menekan dada pak juki, cukup lama mereka saling lumat di teras depan rumah


Lisa, rasa was-was jika ketahuan oleh orang yang lewat bukannya membuat lisa


menghentikan aksinya bermain gila dengan seorang pria tua, tapi hal itu justru


malah memacu adrenalinnya dan menambah sensasi tersendiri dalam hatinya,.


Sambil terus berciuman, pak juki melepaskan tangannya dari pinggang Lisa,


perlahan-lahan kedua telapak tangannya turun ke bawah dan meremas bongkahan


daging pantat lisa, meremas-remas dengan kuat dan menariknya agar


selangkangan mereka saling menempel,


Penisnya yang sedang ereksi dia tempelkan di daging kemaluan milik Lisa, mereka


terus berciuman sambil berdiri dan saling menekan kemaluan mereka masing-


masing,


"grsskk.. grrssk.."


Saat mereka sedang asik saling berciuman tiba-tiba terdengar suara gemeresek dari


semak-semak di depan pagar rumah Lisa, suara yang terdengar sedikit berisik itu


seharusnya bisa mengejutkan mereka berdua dan menyadarkan Lisa untuk segera


mengakhiri perbuatan yang tidak sepantasnya dia lakukan dengan pria tua itu di


depan rumahnya sendiri, akan tetapi Lisa yang sudah terlampau menikmati


cumbuan dan rangsangan yang di berikan oleh pak juki pada tubuhnya justru suara


yang dia dengar itu malah membuat adrenalinnya semakin terpacu, jantungnya yang


berdebar semakin kencang karena rasa was-was membayangkan ada yang


memergoki perbuatannya malah menambah sensasi yang dia rasakan sehingga


membuatnya malah semakin mempererat pelukannya dan juga semakin


meningkatkan cumbuan nya pada mulut pak juki,.


Seandainya saja ada orang yang lewat tentu saja mereka akan kaget melihat


pemandangan yang sulit diterima akal sehat, ada seorang wanita cantik sedang


melakukan adegan panas di teras depan rumahnya dengan seorang pria tua yang


lebih cocok menjadi kakeknya, setelah beberapa lama saling lumat akhirnya lisa


melepaskan pagutannya dan juga pelukannya,.


"udaah yaa paak, takut nanti ada yang lewat, nanti pak juki malah gak jadi pulang,,


hihihiii,.."


"hehee,, iya non.. terima kasih ya, kalau begitu saya pamit,." Kemudian pak juki


melangkah meninggalkan lisa yang masih berdiri didepan pintu rumahnya,.


"iyaa hati-hati di jalan ya pak,, itu tolong gerbangnya jangan lupa di tutup lagii,.."


"iya baik non,, marii non lisaa,," ucap pak juki sembari menutup gerbang,.


Lisa memberikan senyuman manis ke arah pak juki dan terus melambaikan


tangannya, melepaskan kepergian pak juki yang terus melangkah semakin menjauh


meninggalkan kediamannya, setelah pak juki hilang dari pandangannya,


“meeoowwww...”


“oohh.. Cuma kucing ternyata..” ucap lisa melihat ke arah suara gemeresek tadi, lalu


kembali masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan riang dan penuh


kegembiraan,.


.


*****


.


Saat malam hari,


Di dalam kamarnya Lisa merasa kesepian tanpa kehadiran Alex di sampingnya, baru


saja ditinggal satu hari, dalam hatinya sudah merasakan rindu dengan suaminya,


pikirannya terus melayang pada Alex, Lisa begitu mencemaskan suaminya, dia


berdoa agar suaminya selalu dalam perlindungan Tuhan, Lisa memutuskan untuk


menelepon suaminya untuk memastikan bahwa dia telah tiba dengan selamat,


dengan hati yang berdebar, Lisa mengambil telepon genggamnya untuk


menghubungi suaminya,.


Dalam percakapan mereka Lisa menanyakan bagaimana perjalanan suaminya,


apakah Alex sudah tiba di tujuan atau belum, bagaimana dengan makanannya, Lisa


bertanya begitu banyak hal pada suaminya, suara Lisa penuh dengan kekhawatiran


juga dapat dirasakan oleh suaminya di seberang sana,.


Alex yang sudah terbiasa dengan kebawelan istrinya, dia menjawab setiap


pertanyaan lisa dengan lembut dan penuh perhatian, dia mengabari tentang


rombongannya yang baru saja tiba dengan selamat, menceritakan tentang


perjalanannya, juga memberi tau bahwa segalanya berjalan dengan lancar,.


Lisa merasa lega mendengar kabar baik itu, dan dirinya juga merasa bahagia karena


tahu bahwa suaminya dalam keadaan baik di sana, begitu pun sebaliknya, hal yang


sama juga dirasakan Alex, mereka pun mulai saling bercerita satu sama lain tentang


kegiatan mereka, Lisa menceritakan tentang kegiatannya di rumah bersama buah


hatinya, kecuali kegiatan-kegiatan nakalnya bersama para laki-laki yang datang


berkunjung ke rumahnya,.


Malam semakin larut, tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat ketika mereka saling


berbincang di telepon, Lisa merasa matanya sudah mulai mengantuk, dia


memutuskan untuk mengakhiri percakapan mereka untuk hari ini, dan kemudian


bersiap untuk tidur,


Setelah melepaskan rasa rindu pada suaminya meskipun hanya melalui sambungan


telepon, malam ini Lisa tidur dengan senyuman di wajahnya, dan di tempat lain, Alex


juga merasakan hal yang sama, dan dia pun bisa sejenak melupakan rasa lelahnya


setelah perjalanan dan pekerjaannya, dirinya merasa sangat beruntung memiliki istri


yang begitu sayang dan peduli dengannya, akhirnya dia pun tertidur dengan senyum


di wajahnya,


.


*****


.


Keesokan harinya,


Lisa terbangun sangat pagi seperti biasanya, dia adalah tipe seorang ibu rumah


tangga yang rajin, rutinitasnya dia mulai sejak pagi sekali, dilihatnya putra kecilnya


yang juga sudah terbangun, dengan lembut dia meraih bayi mungilnya dari tempat


tidur bayi yang terletak di samping tempat tidurnya, memberikan perawatan pada


bayinya dengan penuh kasih sayang, memandikannya, hingga putra kecilnya rapi


dia ganti pakaiannya, lalu Lisa menyusui bayinya dengan lembut sambil


mengajaknya berbicara dengan kata-kata lembut yang penuh cinta,.


Setelah cukup lama menghabiskan waktu berdua di dalam kamar bersama bayinya,


akhirnya Lisa bisa mulai mengerjakan pekerjaan rumah tangganya karena bayinya


sudah kembali tertidur, dia awali dengan membersihkan seisi rumah, lalu mencuci


pakaian, dan juga menjalani rutinitas harian lainnya, setelah semua pekerjaan


rumahnya selesai, kini gilirannya untuk membersihkan diri dan melakukan


perawatan rutin pada tubuhnya, senyuman indah terukir di wajah cantiknya,


Posting Komentar

0 Komentar