Terselip,
.
.
Pak juki berhenti menggigit-gigit puting payudara lisa, dan kembali menyusu seperti
biasa lagi, tapi beberapa saat kemudian dia ulangi lagi ulah nakalnya menggigit-gigit
serta menyapu lidahnya pada puting buah dada lisa,.
“awhh… ahhh,, aduhh pakk,, udah di bilang jangan digigiti-gigit kayak gitu,,, pak
jukii,, iihhh...” lisa menjerit kecil mendorong kepala pak juki,.
Pak juki malah cengengesan menatap ke arah lisa yang terus merajuk centil dan
terlihat sangat seksi dengan tubuh setengah telanjang seperti ini, badannya terlihat
basah dan mengkilap karena keringat yang bercampur air susunya sendiri,
pemandangan yang betul-betul menggoda birahi, dengan cepat mulut pak juki
segera kembali menyosor buah dada lisa,.
Pak juki terus menindih tubuh lisa, menyedot susunya, serta memainkan buah
dadanya lagi, sungguh pemandangan yang sangat kontras dimana kulitnya yang
hitam dan keriput itu saling bergesekan langsung dengan kulit lisa yang sangat putih
dan halus terawat, apalagi kondisi tubuh Lisa yang nyaris telanjang bulat itu semakin
basah berkeringat, rasanya begitu hangat dan licin, menambah sensasi kenikmatan
yang di rasakan pak Juki menjadi semakin berkali-kali lipat nikmatnya,
Sambil terus menyusu dan memainkan buah dada lisa penis pak juki yang sudah
bebas terbuka terus dia tempelkan dan terus ditekankan ke selangkangan lisa,
terkadang pak juki juga dengan sengaja mendorong-dorong kepala penisnya
menyundul-nyundul ke tengah-tengah belahan vagina lisa yang hanya terhalang
celana dalam tipisnya,.
"emmmhhh... emmhhhh... " terdengar lisa terus mendesah sambil memejamkan
matanya,..
Posisi pak juki yang saat ini sedang menindih tubuh lisa, sambil mulutnya terus
mengenyot dan memainkan buah dada lisa yang terus meneteskan air susu,
perlahan pak juki mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur menggesek-
gesekkan penisnya di daging kemaluan Lisa yang masih tertutup celana dalam,
lama kelamaan lisa pun mulai ikut menggoyangkan pinggulnya menyambut penis
pak juki agar dapat bergesekan langsung dengan belahan vaginanya yang sudah
mulai basah, kelakuan lisa ini justru membuat pak juki menjadi semakin gemas dan
membuatnya semakin semangat untuk terus mencabulinya..
“gimana paak,, enaaak,,?” tanya lisa yang sedang menggoyangkan pinggulnya
memberikan rasa nikmat dari gesekan selangkangannya pada kepala penis pak juki,
“euhhh... iyaaahh.. enak banget non…” jawab pak juki merasakan betapa nikmatnya
goyangan pinggul lisa, memberikan sensasi yang sungguh luar biasa, dan di bawah
sana penisnya juga semakin menegang mengeras ngaceng maksimal,.
Pak juki sungguh tidak pernah menyangka jika akhirnya bisa sampai sejauh ini,
terlihat lisa kini semakin membuka lebar selangkangannya, tangan pak Juki
memegangi batang kemaluannya dan memposisikan kepala penisnya tepat di
tengah garis belahan vagina lisa yang sudah sangat basah, pak juki bergerak
memaju mundurkan pinggulnya, membuat kelaminnya dan kelamin milik lisa
semakin erat bergesekan, celana dalam lisa yang sangat tipis dan sudah basah oleh
cairan vagina lisa yang sudah sangat becek, terasa sangat licin di batang penis pak
juki, rasanya seperti menggesek bibir kelamin lisa secara langsung, baginya terasa
sungguh sangat nikmat yang luar biasa dan tak terlukiskan..
“Sshhh… paakh… pelan-pelan…” rintih lisa menerima perlakuan pak juki pada area
kemaluannya,
“Iya non… ini pelan-pelan kok…” jawab pak juki yang terus fokus memasukkan
kepala penisnya di tengah-tengah belahan vagina Lisa,
“burungnya pak juki nyeliip iihh,,, ituu hampir masuk…” lisa merengek manja,.
“enggak kok non,, enggak sampe masuk kok,” jawab pak juki sambil terus saja
menggesek-gesekan penisnya pada celah vagina lisa,
Kepala penis pak juki ikut menjadi basah karena cairan vagina lisa yang semakin
becek merembes keluar menembus celana dalamnya, kepala penis pak juki terus
mendorong-dorong celana dalam lisa yang berbahan sangat tipis itu hingga terselip
masuk di belahan bibir kemaluan lisa, Pak juki tentu saja sangat berharap bahwa
memang penisnya lah yang benar-benar masuk,.
“pak juki udah pengen keluar,??” tanya lisa penuh perhatian, karena merasakan
hentakan pinggul pak juki semakin cepat, semakin kencang, dan juga semakin tidak
beraturan,.
Pak juki hanya membalas dengan menganggukkan kepalanya, karena dirinya terlalu
fokus pada penisnya yang terus menggesek dan mendorong-dorong celah bibir
vagina lisa yang sudah sangat becek itu,.
" enak gak pak kalo misalnya burung pak juki sampe muncrat-muncrat di dalem
punya aku,, sambil terus nyusu giniii,,?” lisa bertanya sambil tersenyum super manis
pada pak juki,.
“aahhh… pertanyaan macam apa iniii,,” dalam batin pak juki, yang jelas jawabannya
sudah tentu rasanya pastilah sangat nikmat, darah pak juki semakin berdesir
mendengar pertanyaan lisa, birahinya semakin memuncak melihat senyuman wanita
yang cantik jelita ini sedang terbaring pasrah ditindih olehnya, wanita yang
pinggulnya sedang bergoyang-goyang menyambut gesekan dan sodokan penis pak
juki pada celah vaginanya yang semakin basah dan licin,.
“Kalo udah pengen keluar,, keluarin aja paak,, jangan di tahan-tahan,, kan enak bisa
bebas ngecrot sambil terus mainin dada akuu,.” ucap lisa semakin menggoda pak
juki sambil terus menggoyangkan pinggulnya,.
Pak juki tentu senang sekali mendengarnya, dirinya yang bisa ngecrot kapanpun, di
manapun, tanpa harus ragu atau menahan-nahan atau pun malu-malu, pak juki
terus memainkan buah dada lisa, meremasnya, menggigit dan menarik-narik
putingnya, di bawah sana batang penisnya sedang dimanjakan oleh goyangan-
goyangan pinggul lisa, yang ujung kepala penisnya sedang terselip di celah vagina
lisa yang sudah sangat licin dan basah, andai saja tidak ada kain tipis yang
menghalangi mungkin saja batang hitam itu sudah amblas seluruhnya di dalam
lubang vagina Lisa,
Hingga akhirnya saat pak juki merasa isi kantong zakarnya sudah mau keluar, pak
juki memeluk erat-erat tubuh lisa, dibenamkan wajahnya ke tengah belahan
payudara lisa, hidungnya mendengus dan menghirup kuat-kuat aroma wangi tubuh
lisa, penisnya juga semakin dia dorong menekan dalam-dalam membelah bibir
vagina lisa, dengan posisi seperti itu, tubuh pak juki kemudian mengejang dan
kelojotan mengeluarkan seluruh isinya,.
Nghhhh…. non lisaaaaa… aahhhh...
Croooottt croooootttt…
Crooot crooooootttt….
Ahhh…. non... enaaakk muncraaaat aahhhhhh....!!
Pak juki akhirnya muncrat, dia menghentakkan pinggulnya dengan sangat kuat
menekan selangkangan lisa, tangannya mencengkeram payudara lisa, badannya
kejang-kejang merasakan betapa nikmatnya aliran orgasme yang sedang terjadi,
spermanya muncrat dengan banyaknya dengan posisi pak juki masih menindih
tubuh Lisa, bahkan pak juki makin mendorong dan menekankan kuat-kuat batang
penisnya yang masih mengeluarkan seluruh isinya, sungguh sangat nikmat rasanya,
sungguh tak terlukiskan,.
“Nghhh…. non lisaa… enaak… hahhh hahhhh...” ucap pak juki, setelah gelombang
orgasme mulai reda dengan nafasnya yang sangat ngos-ngosan,
Posisinya masih tetap di atas menindih tubuh lisa, spermanya muncrat tepat di
tengah-tengah belahan bibir kemaluan lisa, pak juki keluar banyak sekali, dan di
bawah sana terasa sangat basah, hangat dan juga sangat lengket,.
"giamana pak,, enakk,?? puass kaan,,??" Lisa tersenyum manis pada pak juki,.
“Hehhe,,, nikmat banget non,, iyaa saya puas.. puaaass banget… hehehe..” jawab
pak juki yang badannya masih terasa lemas,.
“itu hadiah spesial untuk pak juki,, yang burungnya nakal,, yang mesumnya gak
ketolongan,, hihihihi,” ucap lisa sambil membelai kepala pak juki yang masih tiduran
di atas buah dadanya,.
“hehehe.. iya, makasih ya non, huuhh.. huhhh..” jawab pak Juki sambil mengatur
nafasnya,
"pak juki kenapa nakal banget siih,? itunya keselip tuuhh ke punya akuu,, rasanya
udah hampir masuk tadiii,, untung aja aku masih pake celana dalem,, dasarrr ihhh,,
nyebelin banget tau gaa,," ujar lisa yang merasa sebal namun terdengar sangat
manja,.
" hehehehe,,,, tapi kan gak sampe masuk non,. cuma ujungnya doank keselip dikit,,
hehehe,."
"iihh dasarrr... "
Pak juki merebahkan kepalanya sejenak atas buah dada lisa, mencoba
mengembalikan tenaga dan juga mengatur nafasnya yang masih sedikit ngos-
ngosan, pak juki terus meresapi rasa hangat dan nyamannya bersama wanita yang
cantik jelita ini, setelah beberapa saat, barulah setelah itu si jelita ini menyuruh pak
juki bangkit dari atas tubuhnya, karena dia ingin kembali ke kamarnya,.
“udah yaa paak… aku mau ke kamar dulu yaa, berat juga niih lama-lama,, pak juki
juga bersih-bersih dulu sanaa,,” ucap lisa sambil mengusap-usap punggung pak
juki,.
“ehhhh,... i-iya non maaf,, keenakan soalnya hehe…”
Pak juki akhirnya bangkit dari tubuh lisa, selangkangan dan penisnya terlihat sangat
basah oleh spermanya sendiri, penis keriputnya yang sudah menciut, lemas
menjuntai, bergoyang-goyang bebas ke kiri ke kanan,.
Lisa pun kemudian bangun untuk duduk sejenak di sofa, lisa menundukkan
kepalanya melihat ke arah selangkangannya untuk mengecek kondisi celana
dalamnya yang masih terselip di celah vaginanya,
"astagaaaa,... banyak banget sih pak keluarnya,, jangan-jangan ada yang nembus
sampe masuk ke dalem inii siih, waaahh.. Kalo aku sampe hamil gimana nih pak,?
tanggung jawab lohh yaa,," Canda lisa yang mendapati seluruh area kemaluannya
hingga ke pangkal pahanya terlihat sangat basah akibat semprotan sperma pak juki
yang ternyata keluar sangat banyak hingga membanjiri area selangkangannya,
sampai-sampai celana dalam lisa juga jadi sangat lepek dibuatnya,.
" waduuhh... yaa gak apa-apa juga sih non kalo non Lisa hamil, kan saya jadi bisa
sering-sering nengokin,. hehehe,.." canda pak juki,
"huuuu,, maunya pak jukii itu maahh,, yaudah aku tinggal ke atas dulu yaa pak, mau
bersih-bersih,." ucap Lisa kemudian berdiri dan kembali memakai jubah mandinya,.
"iya non, saya juga mau ke kamar mandi, baju sama celana saya kan masih di
sana,"
"ituu burungnya jangan lupa di bersihin yaa, sama dipakein celana, jelek banget di
liatnya, item keriputt mirip yang punya,, hahaaa,.." ucap Lisa meledek pak juki,
sambil mengikat tali kimono yang melingkar di pinggangnya,
"ahh.. non lisa ngeledek aja niihh,.." ucap pak juki yang merasa gemas, tangannya
menepuk pantat Lisa yang sedang berjalan melewatinya,.
"aawwhhh... iih bandel banget sih tangannya, hihihi.." sambil cekikikan lisa berlari-
lari kecil naik ke lantai atas menuju ke kamarnya,.
Pak juki memungut handuknya lalu menuju kamar mandi yang berada di dekat
dapur, sambil berjalan pak tua itu terus senyum-senyum sendiri, sungguh dibuat
cinta mati dia oleh si cantik jelita itu, dirinya merasa sangat bahagia, dia sungguh tak
menyangka di usianya yang sudah tua, dia di berikan kesempatan untuk bisa di
pertemukan dengan seorang bidadari yang sangat cantik dan sangat baik hatinya,
Sedangkan di dalam kamar mandi yang ada di lantai atas, Lisa membuka jubah
mandinya lalu meletakkannya di gantungan, matanya sedikit tertegun saat
memperhatikan bagian bawah perutnya, selangkangannya, hingga ke bawah celana
dalamnya yang terlihat sudah sangat lepek akibat ulah pak juki tadi, sebenarnya tadi
dia cukup terkejut oleh sperma pak juki yang keluar sangat banyak, saat ini pun
masih ada cairan kental itu yang mengalir meleleh turun dari celah pangkal pahanya,
dan mungkin saja tadi sempat ada yang menetes di lantai saat dia berlari menuju ke
kamarnya,
Lisa membuka celana dalamnya dan kembali bertelanjang, dia hidupkan shower
untuk membersihkan badannya yang terasa lengket setelah pergumulan tadi,
Setelah selesai mandi dan sudah kembali berpakaian lengkap, Lisa pun keluar
kamar untuk kembali ke bawah, di sana dia lihat pak juki yang sedang duduk di sofa
yang juga telah selesai membersihkan badannya, sudah kembali memakai celana
namun masih bertelanjang dada,.
“Pak juki, itu bajunya kok gak di pake,? nanti masuk angin lhoo,.” ujar Lisa sambil
berjalan yang kemudian ikut duduk di samping pak juki,.
“baju saya kan masih basah kena keringat non, itu masih di kamar mandi,” kata pak
juki,.
“ooohh.. iiyaa yaa... kok aku bisa lupa yaa,?? hihihiii,, yaudah bentar, aku ambilin
baju dulu buat pak juki, tunggu bentar yaa pak,” kata Lisa kemudian bangkit untuk
mencarikan pakaian untuk pak juki,.
Setelah menunggu beberapa saat, Lisa kembali duduk di samping pak juki sambil
membawa tentengan kecil berisi beberapa pakaian suaminya yang sudah tidak
terpakai,.
“nih Pak, silahkan dipake.. ini sisanya nanti dibawa pulang yaah, ini semuanya buat
pak juki,." kata lisa sambil menyerahkan bingkisan yang berisi beberapa pakaian itu..
"ini kan masih bagus-bagus non, apa gak sayang,?" ucap pak juki setelah
memeriksa isi bingkisan itu, lalu memakai salah satu kaosnya,.
"udaahh,, gak apa-apa bawa aja, lagian juga itu baju-baju yang udah gak di pake
sama suami aku, kan sayang kalo misalnya nanti malah di buang,"
"Oalaah.. terima kasih banyak non Lisa,, selain cantik non Lisa juga baik buaangeet,
hehee.."
"ahhh.. bisa aja pak juki mujinyaa, jadi malu aku pak, hihihiii,,"
"emang bener kok non, hehe.. oiya non kalau pekerjaan rumahnya sudah beres
semua, saya mau pamit pulang, takut kesorean soalnya,," ujar pak juki,
"oiya pak, sampe lupa, aku mau ngasih tau pak juki kalo beberapa hari lagi aku mau
berangkat pulang kampung." Ujar Lisa,
"kok mendadak gitu non,? kita gak bisa ketemu lagi yaa,." ucap pak juki tertunduk
lesu, seakan dirinya tak rela berpisah dengan Lisa,
Tentu saja Lisa yang menyadari perubahan sikap pak juki yang sedang
menundukkan wajahnya, dengan perhatiannya Lisa mengangkat wajah pak juki
dengan memegangi kedua pipinya, agar menatap ke arahnya,.
"jangan sedih gitu ah, jelek banget, kita tetep bakalan ketemu lagi kok, aku cuma
mau pulang kampung sebentar, cuma mau liburan aja, nanti juga bakalan balik lagii,
kan rumah aku masih di sini paak," ucap Lisa membelai pipi pak juki memberikannya
pengertian,.
"oohh.. begitu ternyata, emangnya non Lisa pulang kampungnya berapa lama,?"
"yaa belum tau juga sih, mungkin sebulan lebih atau dua bulanan gitu, aku juga
belum tau pak, liat gimana nanti aja,"
"emm.. berarti lama juga ya non,?" ucap pak juki lesu,
"hihihi.. iyaa yang sabar yaa,, kaciiaann, baru aja di kasih yang enak-enak, eehh.. di
tinggal, hihihi...” Lisa malah meledek pak Juki,
“huuuu... orang lagi sedih juga..” seru pak Juki,
“hahaha.. yaudah sih gak usah sedih gitu, nanti kalo aku balik lagi kesini, pak juki
boleh kok minta yang enak-enak lagi kayak tadi, bahkan minta lebih juga boleh, jadii
jangan sedih lagi yaa,." ucap Lisa menghibur pak juki,.
"beneran non,,?? janji yaa,,??" pak juki akhirnya gembira lagi,.
"he'em,," Lisa menganggukkan kepalanya sembari tersenyum manis sekali,.
"beneran non,? apa aja boleh,?" pak juki mengulang pertanyaannya untuk
memastikan,.
"iyaaa,.. tapiii, pak juki juga harus janjii, itunya dijaga, di rapihin, di bersihin, teruss
gak boleh macem-macem sama perempuan lain,, awas aja,,"
"iyaa non siaap, untuk non lisa apapun akan saya lakukan,, hehehe,, "
"yaudaah sini peluuukkk,.." Lisa membentangkan tangannya,.
Pak juki langsung memeluk lisa, mendekap nya erat-erat, seperti orang yang takut
kehilangan, lisa memejamkan matanya dalam pelukan pak juki, mereka terdiam
beberapa saat,.
"pak juki baik-baik yaa disinii,. jaga kesehatannya,." ucap lisa mengusap-usap
punggung pak juki,.
"iyaa non lisa sayaaang,.." ujar pak juki membelai rambut Lisa,
Setelah beberapa saat akhirnya mereka melepaskan pelukannya,.
"udah gak sedih lagi kan pak,,?? pak juki yang sabar yaa nunggu aku disini, hihihi,,"
"iyaa non.. saya akan selalu setia menanti non lisa kembali lagi kesini,, hehee..."
"duuhh.. romantis banget sih, hihihi.. pak juki kerjanya yang rajin, uangnya di
kumpulin, jangan di hambur-hamburin, kan siapa tau aku beneran hamil gara-gara
ulah pak juki tadii,, hihihi.." ucap Lisa menggoda pak juki,
Di dalam hati lisa, dia memang sengaja memberikan harapan-harapan kepada pak
juki, tujuannya semata-mata agar pak juki lebih bersemangat menjalani hidupnya di
sini yang tinggal hanya seorang diri diusianya yang sudah tua,.
"hehee... iyaa siap non,, buat persiapan nanti lahiran yaa,? hahaha...”
“ naahh.. itu tau, hihihi...”
“iyaa.. pokoknya non Lisa tenang aja, saya pasti bakalan nurut apa kata non Lisa,
yasudah kalau begitu saya pamit ya non,,"
"yaudah mari pak, aku anter sampe depan," Lisa bangkit lalu berjalan untuk
membukakan pintu rumahnya,
“iya, mari non,” ujar pak juki mengikuti Lisa dari belakang,.
"Hati-hati dijalan pak, terima kasih hari ini udah bantuin aku beres-beres rumah,
sama terima kasih juga udah repot-repot bawain oleh-oleh buat aku,." ucap lisa saat
mereka berjalan keluar dari pintu rumahnya,.
"iyaa sama-sama non lisa, saya yang harusnya bilang terima kasih,, emmm anuu,.."
pak juki bingung ingin mengatakan sesuatu,.
"Kenapa pak,,??"
"emm.. anuu.. Sebelum pulang saya boleh cium non lisa sekali lagi,? sebagai
perpisahan sebelum non lisa pergi,," ujar pak juki malu-malu,
"hihihiii,, aku kirain mau ngomong apa pak, yaudah iya boleh,, tapi jangan lama-lama
yaa, takut ada yang lewat, " jawab lisa karena saat ini mereka berdua sedang
berada di teras depan rumah, lisa tersenyum ke arah pak juki dan kemudian sedikit
memajukan wajahnya ssmbil memejamkan kedua matanya, mempersilahkan pak
tua itu untuk segera mencumbu bibirnya,.
Melihat lisa yang sudah memejamkan matanya, pak juki langsung merapatkan
tubuhnya, dan kemudian memberikan ciuman mesra dibibir lisa, tangan pak juki
memeluk pinggang lisa, sedangkan tangan lisa merangkul pundak pak juki, lisa
menyambut dan membalas ciuman pak juki, dan mereka pun terus berciuman di
depan pintu,.
Ciuman yang awalnya mesra, kini berubah menjadi cumbuan panas, dan perlahan
mulai saling melumat dengan liar, lisa membuka mulutnya agar lidah pak juki bisa
masuk menjelajahi bagian dalam mulutnya, mereka makin mempererat pelukan
masing-masing sehingga tubuh mereka semakin merapat, payudara Lisa menempel
erat menekan dada pak juki, cukup lama mereka saling lumat di teras depan rumah
Lisa, rasa was-was jika ketahuan oleh orang yang lewat bukannya membuat lisa
menghentikan aksinya bermain gila dengan seorang pria tua, tapi hal itu justru
malah memacu adrenalinnya dan menambah sensasi tersendiri dalam hatinya,.
Sambil terus berciuman, pak juki melepaskan tangannya dari pinggang Lisa,
perlahan-lahan kedua telapak tangannya turun ke bawah dan meremas bongkahan
daging pantat lisa, meremas-remas dengan kuat dan menariknya agar
selangkangan mereka saling menempel,
Penisnya yang sedang ereksi dia tempelkan di daging kemaluan milik Lisa, mereka
terus berciuman sambil berdiri dan saling menekan kemaluan mereka masing-
masing,
"grsskk.. grrssk.."
Saat mereka sedang asik saling berciuman tiba-tiba terdengar suara gemeresek dari
semak-semak di depan pagar rumah Lisa, suara yang terdengar sedikit berisik itu
seharusnya bisa mengejutkan mereka berdua dan menyadarkan Lisa untuk segera
mengakhiri perbuatan yang tidak sepantasnya dia lakukan dengan pria tua itu di
depan rumahnya sendiri, akan tetapi Lisa yang sudah terlampau menikmati
cumbuan dan rangsangan yang di berikan oleh pak juki pada tubuhnya justru suara
yang dia dengar itu malah membuat adrenalinnya semakin terpacu, jantungnya yang
berdebar semakin kencang karena rasa was-was membayangkan ada yang
memergoki perbuatannya malah menambah sensasi yang dia rasakan sehingga
membuatnya malah semakin mempererat pelukannya dan juga semakin
meningkatkan cumbuan nya pada mulut pak juki,.
Seandainya saja ada orang yang lewat tentu saja mereka akan kaget melihat
pemandangan yang sulit diterima akal sehat, ada seorang wanita cantik sedang
melakukan adegan panas di teras depan rumahnya dengan seorang pria tua yang
lebih cocok menjadi kakeknya, setelah beberapa lama saling lumat akhirnya lisa
melepaskan pagutannya dan juga pelukannya,.
"udaah yaa paak, takut nanti ada yang lewat, nanti pak juki malah gak jadi pulang,,
hihihiii,.."
"hehee,, iya non.. terima kasih ya, kalau begitu saya pamit,." Kemudian pak juki
melangkah meninggalkan lisa yang masih berdiri didepan pintu rumahnya,.
"iyaa hati-hati di jalan ya pak,, itu tolong gerbangnya jangan lupa di tutup lagii,.."
"iya baik non,, marii non lisaa,," ucap pak juki sembari menutup gerbang,.
Lisa memberikan senyuman manis ke arah pak juki dan terus melambaikan
tangannya, melepaskan kepergian pak juki yang terus melangkah semakin menjauh
meninggalkan kediamannya, setelah pak juki hilang dari pandangannya,
“meeoowwww...”
“oohh.. Cuma kucing ternyata..” ucap lisa melihat ke arah suara gemeresek tadi, lalu
kembali masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan riang dan penuh
kegembiraan,.
.
*****
.
Saat malam hari,
Di dalam kamarnya Lisa merasa kesepian tanpa kehadiran Alex di sampingnya, baru
saja ditinggal satu hari, dalam hatinya sudah merasakan rindu dengan suaminya,
pikirannya terus melayang pada Alex, Lisa begitu mencemaskan suaminya, dia
berdoa agar suaminya selalu dalam perlindungan Tuhan, Lisa memutuskan untuk
menelepon suaminya untuk memastikan bahwa dia telah tiba dengan selamat,
dengan hati yang berdebar, Lisa mengambil telepon genggamnya untuk
menghubungi suaminya,.
Dalam percakapan mereka Lisa menanyakan bagaimana perjalanan suaminya,
apakah Alex sudah tiba di tujuan atau belum, bagaimana dengan makanannya, Lisa
bertanya begitu banyak hal pada suaminya, suara Lisa penuh dengan kekhawatiran
juga dapat dirasakan oleh suaminya di seberang sana,.
Alex yang sudah terbiasa dengan kebawelan istrinya, dia menjawab setiap
pertanyaan lisa dengan lembut dan penuh perhatian, dia mengabari tentang
rombongannya yang baru saja tiba dengan selamat, menceritakan tentang
perjalanannya, juga memberi tau bahwa segalanya berjalan dengan lancar,.
Lisa merasa lega mendengar kabar baik itu, dan dirinya juga merasa bahagia karena
tahu bahwa suaminya dalam keadaan baik di sana, begitu pun sebaliknya, hal yang
sama juga dirasakan Alex, mereka pun mulai saling bercerita satu sama lain tentang
kegiatan mereka, Lisa menceritakan tentang kegiatannya di rumah bersama buah
hatinya, kecuali kegiatan-kegiatan nakalnya bersama para laki-laki yang datang
berkunjung ke rumahnya,.
Malam semakin larut, tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat ketika mereka saling
berbincang di telepon, Lisa merasa matanya sudah mulai mengantuk, dia
memutuskan untuk mengakhiri percakapan mereka untuk hari ini, dan kemudian
bersiap untuk tidur,
Setelah melepaskan rasa rindu pada suaminya meskipun hanya melalui sambungan
telepon, malam ini Lisa tidur dengan senyuman di wajahnya, dan di tempat lain, Alex
juga merasakan hal yang sama, dan dia pun bisa sejenak melupakan rasa lelahnya
setelah perjalanan dan pekerjaannya, dirinya merasa sangat beruntung memiliki istri
yang begitu sayang dan peduli dengannya, akhirnya dia pun tertidur dengan senyum
di wajahnya,
.
*****
.
Keesokan harinya,
Lisa terbangun sangat pagi seperti biasanya, dia adalah tipe seorang ibu rumah
tangga yang rajin, rutinitasnya dia mulai sejak pagi sekali, dilihatnya putra kecilnya
yang juga sudah terbangun, dengan lembut dia meraih bayi mungilnya dari tempat
tidur bayi yang terletak di samping tempat tidurnya, memberikan perawatan pada
bayinya dengan penuh kasih sayang, memandikannya, hingga putra kecilnya rapi
dia ganti pakaiannya, lalu Lisa menyusui bayinya dengan lembut sambil
mengajaknya berbicara dengan kata-kata lembut yang penuh cinta,.
Setelah cukup lama menghabiskan waktu berdua di dalam kamar bersama bayinya,
akhirnya Lisa bisa mulai mengerjakan pekerjaan rumah tangganya karena bayinya
sudah kembali tertidur, dia awali dengan membersihkan seisi rumah, lalu mencuci
pakaian, dan juga menjalani rutinitas harian lainnya, setelah semua pekerjaan
rumahnya selesai, kini gilirannya untuk membersihkan diri dan melakukan
perawatan rutin pada tubuhnya, senyuman indah terukir di wajah cantiknya,
0 Komentar