Berbunga-bunga,
.
.
"udaah siihh.. jangan di liatin kayak gitu terus, jadi malu kan akunya..”
"Hehe.. iya maap buu.."
Melihat pemuda seusia Ucup, lisa jadi teringat masa-masa remajanya dulu, masa
indah saat kuliah dan juga kembali bernostalgia saat dia mengenal yang namanya
cinta monyet dan juga teringat masa-masa berpacaran dulu, melihat ucup duduk di
sebelahnya yang tampak malu-malu untuk membuat lisa ingin merangkul dan
menciumnya karena tiba-tiba lisa merasa kembali menjadi gadis remaja lagi, lisa
menggeser duduknya merapatkan tubuhnya dan kemudian merangkul lengan ucup,.
"mmuuachhh...."
"ehh.... bu lisa kenapa,? kok tiba-tiba,,?" Tanya ucup keheranan, sambil memegang
pipinya yang barusan dicium lisa,
"Gak apa-apa, pengen aja, hihihii,," ucap lisa sambil ber gelendotan di lengan ucup,.
Bagi lisa, saat ini dirinya dan ucup terlihat seperti sepasang remaja yang sedang
berpacaran dan memadu kasih, duduk berdua di dalam rumah mencari kesempatan
ketika orang tuanya sedang pergi, walaupun bedanya saat ini yang sedang tidak ada
di rumah justru adalah suaminya,
Walaupun jika di bandingkan dengan suaminya yang tampan dan gagah, tentu
sangat jauh perbedaannya dengan Ucup yang kulitnya hitam dan badannya juga
kurus, tapi entah kenapa justru saat ini Lisa memiliki selera yang seperti itu, yang
memiliki tampang yang jauh dari kata tampan, dan dari kalangan ekonomi yang jauh
di bawahnya,
Yang membuat Lisa kagum dengan ucup adalah sifatnya yang masih agak sedikit
lugu dan polos, apalagi sejauh yang dia kenal pemuda ini cukup rajin dan tidak
pernah berani macam-macam setiap ada kesempatan, tidak seperti Pak juki ataupun
pak yono, yang justru malah mencari-cari kesempatan untuk bisa berbuat yang
macam-macam, yaa walaupun lisa sebenarnya juga senang-senang saja jika dirinya
di macam-macamin oleh mereka, membayangkan pak juki dan pak yono malah
membuat selangkangannya tiba-tiba menjadi gatal,.
Melihatnya ucup yang kini hanya diam saja dan terlihat malu-malu, membuat lisa
ingin menggodanya, lisa menjadi penasaran sejauh mana ucup mampu menahan
godaannya, saat ini Lisa ingin membuat pemuda itu tergila-gila dan menginginkan
tubuhnya, mencoba agar pemuda itu berani berbuat lebih jauh lagi kepadanya
seperti halnya pak Juki dan pak Yono,
Lisa semakin merapatkan tubuhnya agar payudaranya lebih menempel menekan
lengan ucup, dagunya di pundak ucup, matanya memperhatikan wajah satpamnya
itu dari samping, lisa mengelus-elus pipi ucup terkadang mencium-cium pipinya,
ucup terlihat sedikit gugup dan malu-malu namun tak berani menolak apapun yang
terus dilakukan oleh wanita cantik yang ada di dekatnya sedang berusaha
menggodanya, tingkah lisa yang begitu genit membuatnya terlihat seperti wanita
nakal yang sedang merayu pelanggannya,.
"emmm... kamu mau nyusu gak cup,.??" Tiba-tiba lisa berbisik di telinga ucup,.
“glekk..” ucup sangat terkejut mendengar pertanyaan lisa, jakunnya naik turun
menelan ludahnya seakan tak percaya dengan apa yang dia dengar barusan, sebab
laki-laki manapun tak akan ada yang sanggup menolak jika ditawari menyusu oleh
wanita cantik seperti Lisa, apalagi saat ini matanya terus melirik ke arah belahan
payudara yang kini semakin menempel erat di lengannya, membuat burungnya yang
sejak tadi sudah tegang menjadi semakin bertambah tegang,.
" kok diem ajaa,, kamu mau nyusu gak,?? itu kan tehnya udah abis,," ucap lisa lagi
membuyarkan lamunan ucup,.
"bb... boleh buu, haus nih..." jawab ucup,,
Lisa kemudian menuju dapur untuk membuatkan susu untuk untuk ucup, saat lisa
berjalan hendak kembali menuju ke ruang tamunya, terlihat ucup sedang
membetulkan posisi burungnya, dan tangannya pun seperti menutupi tonjolan
penisnya yang masih tertutup handuk, maklumlah ucup masih malu-malu dan tidak
berani berbuat yang macam-macam di depan lisa,.
"Kenapa cup, kok kayaknya sibuk banget,,?" Tanya lisa yang sedikit
mengagetkannya,
"Eh ituuu,.. anu.. ehh.. gak apa-apa kok, hehee.." jawabnya gugup, sambil
tangannya terus menutupi tonjolan penisnya.
"Hmmm, yang beneeerr,?? itu tangannya ngapain di situ terus,?" Lisa sedikit
menggodanya sambil meletakkan gelas di meja,.
"iyaa beneran, gapapa kok, hehee.." Ucup hanya bisa cengengesan menutupi
kegugupannya,
"Ohh.. yaa bagus deh kalo emang beneran gak apa-apa, tadinya aku kira kamu
butuh bantuan aku, hihihi..” Lisa terus menggoda karena tau ucup sedang berusaha
menutupi tonjolan penisnya,
“ehh.. “ sontak Ucup kaget dengan perkataan Lisa,
“ini susunya buruan diminum, tangannya jangan di situ terus,,"
"emmm... Saya malu buu,.."
"Hihihi.. looh kenapa malu,,? tadi katanya enggak kenapa-kenapa,, hihihiii,.."
"emmm.. anuu bu, burung saya berdiri, makanya malu.."
"ooohhh ternyata gituuu,.. yaudah sih gak usah malu, bukannya kemaren waktu di
gesek-gesekin, burung kamu juga berdiri kaaan,?? hahahaa..." ujar lisa yang tak
kuasa menahan tawa, Lisa kemudian kembali duduk di sofa dan kembali
bergelayutan di lengan ucup seperti tadi, “yaudah siiih, kamu kan udah gede, itu
susunya diminum dulu, nanti keburu dingin,." ucap lisa lagi sembari dagunya di
pundak ucup,.
" iya buu,, glekk.. glekk.. ahh.. " ucup menghabiskan segelas susunya,.
" gimana enak,,??" tanya lisa yang masih ber gelendotan,.
" enak bu,, maniissss,, hehee.. tapi lebih enak susu yang ini kali ya bu,, hehee... "
ujar ucup sambil menggerak-gerakkan lengannya yang menempel di payudara lisa,.
" ihh dasarrr,,, tadi katanya enggak apa-apa, kok sekarang tangan kamu nakal gini
sihh,?" ucap lisa manja, sambil menowel hidung ucup,.
" hehee... ya kan siapa tau aja buu, soalnya kan saya belum pernah ngerasain susu
yang itu, hehe.."
“hihihi.. dasarr.. emm.. menurut kamu, aku cantik gak sih cup,?”
Kaget juga ucup mendengar pertanyaan dari lisa, walaupun akan terdengar aneh,
namun ucup berkata jujur, "menurut aku, bu lisa cantik,, cuantiiik buanget,, seperti
bidadari,."
Wajah Lisa bersemu merah mendengar pujian pemuda di sampingnya, membuatnya
tersipu-sipu, menambah manis wajahnya yang semakin menggemaskan.
“Kalau badan aku gimana,,?? Seksi gak,,?” tanya Lisa lagi,
" emm... badan bu lisa seksi, bagus, kayak bintang film…” suara ucup terdengar
malu-malu menjawabnya,
“bintang film apa nih,? Film porno yaa,?”
“ehh.. enggak, bukan itu maksudnya, emm.. anuu..” Ucup gelagapan karena bingung
merangkai kalimat yang menjelaskan betapa indahnya tubuh Lisa,
"hahaha.. iyaa.. iyaa.. oh iya cup, beberapa hari lagi kan aku mau pulang kampung,
mau liburan, yaa mungkin bisa sebulan atau bisa jadi dua bulanan, kamu gak
pengen minta hadiah perpisahan gitu sebelum aku berangkat,,??"
" emmm.... Kayaknya enggak deh bu, buat saya yang penting bu lisa sama dede
bayinya selamat sampe tujuan,, terus bisa balik lagi ke sini,, biar nanti kita bisa
ketemu lagi,”
Lisa tersenyum manis mendengar jawaban jujur dari ucup yang terdengar begitu
polosnya, membuat wajah cantiknya kembali bersemu merah, lisa begitu kagum
dibuatnya, di saat laki-laki lain memanfaatkan kesempatan untuk bisa minta yang
macam-macam, tapi justru ucup lebih memikirkan tentang dirinya dan bayinya,
membuat lisa terenyuh, dan di dalam hatinya Lisa memutuskan untuk memberikan
hadiah yang ucup sekalipun tak akan mampu menolaknya,.
"emmm.. kamu mau yang kayak kemarin lagi gak,??" ucap lisa memberikan
tawaran,
"emm.. seriuss buu,,??" ucup tak percaya dengan apa yang di dengarnya,.
" iyaa seriuss,, aku juga lagi pengen soalnya,, pengen digesek sama ininya kamuu,,"
ucap lisa sambil ujung telunjuknya membelai-belai tonjolan ucup yang masih tertutup
handuk,
" emmm.. mauu.. mau banget buu,," jawab ucup kegirangan sambil menahan geli-
geli enak karena burungnya yang terus dielus-elus oleh lisa,.
" Huuu dasarrr,, udah aku duga,, hihiii.." Ucap lisa sambil mencubit paha ucup,,
“ hehee.. Kan kata orang dulu, kalo dapet rejeki itu gak boleh ditolak,, hehee.." ucup
menjawab cengengesan,.
Lisa bangkit dari duduknya dan berdiri di hadapan ucup, tatapan mata ucup
mencoba mengamati Lisa dari ujung kaki hingga ke ujung rambutnya, wanita yang
memiliki tubuh amat sempurna bagaikan bidadari sedang berdiri di depannya,
dengan gerakan perlahan-lahan Lisa mengangkat bagian bawah roknya,
memamerkan celana dalam tipisnya yang berwarna putih dengan motif bunga-
bunga, gerakan Lisa yang sengaja dibuat sangat perlahan-lahan itu membuat ucup
langsung meneguk ludahnya dan matanya semakin melotot melihat aksi Lisa yang
terlihat sangat binal di hadapannya,
Dengan mata kepalanya sendiri ucup akhirnya bisa menikmati pemandangan yang
sangat indah, tatapan mata ucup menelusuri mulai dari memandangi kuku-kuku jari
kaki lisa yang berwarna merah cerah, lalu naik menatap sepasang betis yang indah
di kaki Lisa yang jenjang, naik lagi menatapi kedua paha lisa yang mulus dan putih
bersih, lalu tatapannya berhenti manakala matanya bisa melihat dengan jelas
gundukan daging tebal yang memiliki garis belahan di tengahnya, masih tertutup
kain tipis bermotif bunga-bunga,
Dengan langkah perlahan, lisa maju semakin mendekat menghampiri ucup sambil
terus mengangkat ujung roknya, celana dalam tipis bermotif bunga-bunga yang
masih menutupi kemaluannya yang harum terus saja dipandangi oleh satpamnya itu,
lalu perlahan-lahan Lisa naik ke pangkuan ucup, memposisikan tonjolan penis ucup
tepat berada di tengah-tengah belahan vaginanya, mempertemukan kelamin mereka
yang masih terhalang handuk dan celana dalam,
Ucup meneguk ludah, tatapan matanya yang tak mau lepas dari belahan indah yang
berada di selangkangan bidadari jelita yang kini sedang duduk mengangkang di
pangkuannya, Lisa bisa merasakan tonjolan pada selangkangan ucup begitu
menekan belahan vaginanya, Lisa jadi membayangkan bagaimana bentuk
sebenarnya burung milik ucup karena tonjolan itu terus saja menekan celah
kemaluannya,.
Bidadari cantik itu mulai menggerakkan pinggulnya yang seksi dan mulai
menggesek tonjolan kemaluan ucup, melihat ucup yang terus menunduk
memandangi selangkangannya, Lisa dengan lembut memegang kedua pipi ucup
mengarahkan wajahnya agar mereka bisa saling berhadapan-hadapan, tubuh
mereka begitu dekat, hembusan nafas Lisa bisa dirasakan hangat menyentuh wajah
ucup, bidadari cantik itu melepas kaos yang masih menutupi bagian atas tubuhnya,
menyembulkan daging buah dada yang membusung yang masih tertutup beha,
mata ucup hampir copot melihat keindahan payudara bidadari jelita yang kini sedang
duduk di pangkuannya.
“di lepas aja cup, kamu mau liat susu aku langsung kan,??” sungguh malu sekali
rasanya Lisa bisa mengatakan hal itu kepada orang lain yang seharusnya tidak dia
perbolehkan untuk melihat tubuhnya telanjang,
Dengan jantung berdebar, tangan ucup meraba-raba punggung Lisa, mencari-cari
kait belakang penyangga payudaranya dan kemudian melepaskannya, tubuh ucup
bergetar hebat ketika dia secara langsung bisa menikmati pemandangan indah
sepasang buah dada bidadari cantik yang menjadi pujaan semua orang yang kini
sudah terbuka jelas tanpa penutup apapun, bulatan daging payudara Lisa memiliki
ukuran yang cukup besar dan berisi, putingnya yang berwarna coklat muda
kemerahan tampak menegang, yang menandakan bahwa Lisa juga sedang dalam
keadaan terangsang,.
"Awwhhhhh......" Lisa terpekik manja, merasakan geli-geli nikmat saat mulut ucup
langsung mencaplok sebelah puting payudaranya secara tiba-tiba,
"Emmhhh.. gak usah terburu-buru gitu, nikmatin aja yaa,." ucap lisa saat ucup mulai
menghisap putingnya, lisa membiarkan saja ucup yang sedang menyusu sambil
tangannya mengelus-elus kepala ucup dengan lembut, lisa memejamkan matanya,
menikmati saat bibir ucup berada di putingnya, sedang menghisap-hisapnya dengan
perlahan,.
Saat sedang asyik menyusui ucup, ponsel Lisa yang tergeletak di atas meja tiba-tiba
berdering, Lisa yang merasa terkejut langsung membuka matanya dan segera
meraihnya ponselnya, mencoba melihat dari siapa panggilan tersebut, dan ternyata
suaminya yang menelepon,
“sstttt..” Lisa pun segera menghentikan kegiatannya sembari menempelkan telunjuk
ke bibirnya, memberikan kode untuk ucup agar tidak berisik dan sejenak berhenti
menyusu,
Ucup hanya duduk saja, terdiam tak tahu harus berbuat apa-apa, Lisa turun dari
pangkuan ucup lalu duduk di sampingnya, gerakan lisa membuat lilitan handuk ucup
terlepas, lisa menahan tawanya dengan menutupi mulutnya dengan telapak tangan
saat melihat penis ucup yang sedang berdiri mengacung saat handuknya terbuka,
Lisa merasa kegelian melihat penis ucup yang hitam, bentuknya yang kurus dan
panjang sesuai dengan postur badan pemiliknya,
L: Haloo, iya paah,? (sambil terus menelpon, Lisa menumpangkan sebelah pahanya
ke atas paha ucup,)
A: Mama sekarang lagi apa di rumah?
Lisa tersenyum melihat ke arah ucup yang sedang mengelus-elus pahanya,.
L: lagi nonton TV aja nih pah,
A: mama pulang kampung jadinya hari apa,? apa perlu papa kirim orang buat anter
mama kesana,,??
L: enggak perlu pah.. mama udah nelpon mamah Mara, nanti dia yang kirim orang
buat jemput mama di rumah,, kemungkinan mama berangkatnya lusa,, pokoknya
papa tenang aja yaa,,
Lisa melotot ke arah ucup saat tangan satpamnya itu mulai nakal merabai
payudaranya, lisa kembali memberikan kode kepada ucup dengan menempelkan jari
telunjuk di bibirnya, sedangkan ucup hanya nyengir melihat tingkah lisa,
A: yaudaaah... kalo gitu, nanti kalo kurang apa-apa kasih tau papa yaa,
L: iyaa papa sayaaang, emang papa sekarang lagi ngapain?
A: Papa lagi istirahat bentar maa, abis ini mau berangkat ke lokasi yang satu lagi,
Ucup menundukkan badannya dan mulai menyusu lagi, lisa membiarkannya sambil
mengelus kepala ucup,
L: Oh gitu ya paa.. semangat yaa paa,, jangan terlalu kecapean,, makan yang
banyak,.
A: Iya mama sayaaang,, yaudah Kalo gitu papa mau siap-siap dulu, udah mau
berangkat lagi,, love you..
L: Iya papa,, Hati-hati yaa,, love you too..."
Ucup berhenti menyusu saat lisa selesai menelfon suaminya,.
" Pak Alex ya buu,??"
"Iyaaa suami aku,, kenapa emangnya,??."
" emm... saya terusin apa gimana nih buu,??" Ucup bertanya polos.
"Gak apa-apa ucup sayaaang,, kita lanjutin aja,, udah nanggung juga soalnya,
hiihiihii,," ucap Lisa sambil mengelus pipi ucup
Tanpa basa-basi ucup langsung kembali mencaplok payudara lisa, mulutnya
menghisap putingnya sambil tangannya meremas, tak hanya memainkan payudara
lisa, kini sebelah tangan ucup mengelus dan sesekali meremas paha lisa yang
berada di atas pahanya, dan perlahan-lahan elusannya berpindah ke paha bagian
dalam milik lisa, karena posisi paha Lisa yang sedikit mengangkang, membuat ujung
jari ucup terkadang menyentuh daging tebel yang ada di tengah-tengah
selangkangan Lisa,.
Lisa mencoba menggoda ucup dengan merapatkan kedua pahanya agar ucup
merasa kesulitan, dan benar saja, saat lisa merapatkan kedua pahanya, sambil
menyusu ucup langsung menarik tangannya kembali mengelus bagian luar paha
lisa, lisa menahan tawanya sebisa mungkin, setelah beberapa saat berselang, Lisa
mencoba kembali melebarkan pahanya, tapi tentu saja Lisa melakukannya sehalus
mungkin agar ucup tidak curiga jika Lisa sedang menggodanya, tangan ucup
kembali meraba-raba bagian dalam paha lisa, namun kali ini Lisa membiarkan
satpamnya itu yang mulai berani menyentuh dan meraba celana dalamnya, dia
mencoba menunggu apa yang akan berani dilakukan oleh ucup selanjutnya,
Rabaan tangan ucup mulai menyentuh bagian kewanitaan lisa, tangannya terasa
begitu hati-hati mengelus vagina lisa yang masih dilapisi celana dalam, sentuhannya
yang lembut itu membuat lisa menjadi semakin terangsang, seketika vagina lisa
mulai becek akibat ulah pemuda yang tadinya terlihat polos dan malu-malu itu, lisa
sungguh tak menyangka akan sebasah ini padahal kelaminnya hanya di sentuh-
sentuh oleh ujung jari-jarinya,.
"emmhhhh..... emmhhh...." Hisapan mulut ucup dan remasan tangannya pada
payudara lisa semakin kencang, sepertinya dia sudah begitu terangsang, sebelah
tangannya juga semakin liar mengusap-usap vagina lisa, membuat vagina lisa
menjadi semakin becek, cairan cintanya merembes meleleh membasahi celana
dalam lisa dan juga membasahi jari-jari ucup,.
Lisa yang sejak tadi mendiamkan ulahnya, membuat ucup jadi makin berani,
jemarinya terus menyentuh vagina lisa, bahkan kali ini ucup memasukkan jari-jarinya
dari pinggiran celana dalam lisa dan menyentuh bibir vagina lisa secara langsung,
dengan jari tengahnya ucup mulai mengelus-elus daging kecil yang berada di celah
kewanitaan lisa, dielus-elusnya lembut ke atas dan ke bawah, sambil sesekali
mencolok-colok lubangnya, hal itu tentu tentu membuat lisa semakin terangsang,
elusan jari ucup pada vaginanya menimbulkan rasa geli-geli yang teramat nikmat,
" enghhhhhh.... empphhhhh..... enghhhh... " Lisa sudah tak mampu menahan untuk
tidak mendesah, bahkan desahannya cukup terdengar di telinga ucup, padahal
awalnya dirinya lah yang ingin memberikan hadiah kenikmatan untuk ucup, dan lisa
mengira ucup hanya akan sebatas menyusu padanya, namun ternyata malahan
ucup yang memberikannya rasa nikmat walau hanya dengan menjamah
kewanitaannya,
"enggghhh..... enghhhh..... " Lisa semakin mendesah, namun kali ini dia sudah tak
mampu menahannya, lisa ingin bebas mendesah, mengerang, tidak peduli jika
suaranya semakin terdengar,
Jari-jemari ucup semakin lincah, jari tengahnya mulai mengorek-ngorek liang
kewanitaan milik lisa semakin dalam, elusan tangan lisa di kepala ucup yang sedang
menyusu, kini berubah jadi menjambak-jambak rambutnya dan menekan kepalanya
agar lebih menekan lagi ke payudaranya,.
Ucup makin lincah mengerakkan jari tengahnya di liang vagina lisa yang semakin
becek, membuat lisa tak bisa lagi menahan orgasmenya, hingga akhirnya tubuh lisa
mengejang, merasakan ngilu dan nikmat yang bersamaan, melepaskan rasa nikmat
yang sejak tadi dia tahan-tahan, hingga cairan orgasmenya meleleh keluar, yang
juga membasahi jari-jari ucup,.
Crrtttt... Crrtttt... Crrtttt... "Aaaaaangghhhhh...... Cuuup..."
" hahh.. hahh.. hahh..." Lisa mulai mengatur nafasnya, orgasmenya barusan terasa
benar-benar luar biasa sekali,
"haduuhhh,,, lemes akuu hahh.. hahh.. huhhh.." Lisa bersandar di sofa sembari
mengatur nafasnya,.
"bentar ya buu, saya ambilin minum dulu,, "
"Ahhh... iya cup, tolong air dingin aja yang ada di kulkas bawa kesini,,."
Usai muncrat lisa merasa tubuhnya begitu lemas, lisa menyandarkan dirinya di sofa,
mengatur nafasnya dan sejenak beristirahat, ucup kembali dengan membawakan
sebotol air dingin dan satu gelas kosong untuk lisa,.
"ini buu, diminum dulu airnya,, " Ucup meletakkannya di atas meja,
"emhhh... makasih ya ucup ganteeeng,, hihihiii..."
" hehehe... bisaa aja bu lisa, jadi malu saya hehee...."
Ucup duduk di samping lisa yang sedang beristirahat sehabis orgasmenya barusan,
ucup yang sudah bugil duduk di samping lisa dengan penisnya yang masih berdiri
mengacung, lisa yang melihat itu kemudian tersenyum sambil mengusap-usap
kepala ucup,
"Ngomong-ngomong, kamu kok kayaknya udah ngerti banget cup, belajar dimana,,?
udah pernah ya,? hihihihi.." sambil berkata begitu lisa tersenyum ke arah ucup,
“belom pernah kok bu, beneran,,”
“masa sih,? jangan boong,”
"iya beneran, saya juga taunya dari film kok bu, hehee,,,"
"Pantesann,, tangannya udah lihai banget,, hihihiiii..."
"hehee.. ya maklum deh buu.. Hehehe.." Malunya bukan kepalang ucup mendengar
perkataan lisa,
" emmm.. itu burung kamu masih berdiri cup,." ucap lisa,.
"iyaa gak apa-apa buu, bu lisa istirahat aja duluu,.."
"emmm.. Kalo kamu mau, kamu boleh kok gesekin di sinii,," ujar lisa sambil
mengangkat-angkat bagian bawah buah dadanya dengan kedua tangannya,.
“ maksudnya,, di gesekin di dada bu lisa,??” ucup bertanya seakan tidak percaya
dengan tawaran lisa,.
“iiya cup, kenapa,? kamu gak mauu,,??” kata lisa malu-malu,
“emmmm, benerann..?? burung saya boleh dijepit di dada bu lisa,?" tanya ucup lagi,
Lisa tersenyum ke arah ucup, "yaudaah niih aku buktiin kalo kamu gak percaya,,
kamu duduk aja yaa,, nikmatin,.."
Lisa berlutut di depan ucup yang sedang duduk di sofa sambil memainkan dan
menggoyang-goyangkan sepasang payudaranya, suatu pemandangan yang
menakjubkan bagi ucup saat itu dan sangat membuatnya semakin bergairah,
kemudian kedua tangan lisa memegang lutut ucup lalu membentangkannya lebar-
lebar agar jadi lebih mengangkang, lisa sedikit membungkukkan badannya untuk
mendorong tubuh ucup agar bersandar ke sofa,
"bu lisa ternyata nakal juga yaa, hehee..."
"ihh.. sembarangan aja kalo ngomong,, hihihihi,." ucap lisa mencubit paha ucup,
Lisa mengerling ke arah ucup dan memberikan senyuman manisnya, kemudian
memposisikan batang penis ucup hingga berada pas di tengah-tengah antara buah
dadanya, “uhhhh...” ucup langsung mendesah kegelian, padahal penisnya hanya
baru bersentuhan langsung dengan kulit buah dada lisa yang halus dan lembut,
rasanya sudah sangat luar biasa bagi ucup, lisa merapatkan kedua payudaranya
membuat penis ucup semakin terjepit di sana,.
"oowwwhhhh.... " ucup meringis saat penisnya terjepit dua daging kenyal buah dada
Lisa.
"Hihihii.. kenapa cup,? belom juga aku gerakkin hihihi.."
"aduuhhh... enak banget rasanya dijepit gitu, uuhhh..."
“hhihihi...” Lisa hanya cekikikan karena tingkah Ucup yang lucu dan polos itu, tentu
saja Lisa merasa sangat senang mendengar jawaban ucup, lalu dengan pelan-pelan
dia mulai menggerakkan badannya dan menggesekkan penis ucup yang terjepit di
tengah-tengah buah dadanya, sungguh sensasi erotis yang tiada duanya, buah dada
yang harusnya dipergunakan untuk menyusui bayinya, kini terdapat penis ucup yang
sedang berdiri tegang di sana, entah apa yang ada di pikiran lisa saat ini,
“kalo kayak gini, enak gak ucup sayaaang,,?” tanya lisa menggoda sambil
memegang kedua bulatan payudaranya semakin menjepit penis ucup,
“Enak.. enak banget bu lisaaa… auuuhhh...”
“Kalau kayak gini, gimanaa,.?” ucap lisa yang kemudian meremas buah dadanya,
membuat cairan susunya muncrat-muncrat kemana-mana hingga membasahi penis
dan perut ucup,.
“ouuuhhhhh... nikmatnyaaaa... enaakkk...” ucup mengadahkan wajahnya ke atas
sembari memejamkan mata karena batang penisnya terasa amat ngilu namun
bercampur nikmat yang sungguh luar biasa,
Sambil terus menggerakkan badannya lisa juga meremas-remas buah dadanya
sendiri sehingga membuat cairan susunya muncrat-muncrat kemana-mana
membasahi penis dan perut ucup dan badannya juga jadi ikutan basah.
"Arrgghhhh… bu lisa binal bangett,.. mana bisa tahan saya kalo beginii,, aahh..."
"hihihi.. masa sih cup,?" ucap Lisa semakin semangat bergerak-gerak,
"auuhhh... bu Lisaa... aahhh..."
Ucup jadi semakin belingsatan, dia mengangkat sedikit pantatnya dan ikut
menggoyangkan pinggulnya menyambut gesekan payudara lisa pada kemaluannya,
sehingga menambah rasa nikmat pada batang penisnya yang sedang terhimpit di
antara buah dada lisa, tubuh ucup bergetar, dia bisa merasakan kenyalnya daging
buah dada Lisa yang terus menggesek kemaluannya, ucup juga merasakan buah
dada lisa dan bagian bawah tubuhnya sudah semakin basah oleh air susu lisa yang
terus keluar dari puting payudaranya,
Ucup sudah tak mampu lagi bertahan, gesekan payudara lisa pada penisnya
semakin bertambah cepat, rasanya sungguh sangat nikmat hingga langsung
membuat pertahanan ucup jebol, akhirnya tanpa bisa dia bendung lagi ucup pun
mencapai puncaknya,
“buu lisaaaa… sayaa keluaaaaaar... aarrgghhh...” teriak ucup,.
Croooot…. Croooootttt…
Sperma ucup keluar berhamburan tak tertahankan, cairan kental itu muncrat dengan
deras menyirami belahan payudara lisa, dan sebagian mengenai dagu serta wajah
bidadari yang cantik itu, tentu saja lisa kaget karena ujung penis ucup mampu
menyemprotkan sperma begitu kencang hingga sampai ke wajahnya,
“iihh… ucup maahh.… kamu kok nyemprotnya sampe kena muka aku siihh..." ucap
lisa manja sambil terus memegangi kedua payudaranya agar tetap menjepit penis
ucup,
“hehee maaf bu lisaa… enak banget soalnya,, hehe..” jawab ucup cengengesan,
“Dasarrr iiih kamuuu… Puass kamuu,,?? enak yah udah bisa ngotorin badan aku
kayak gini,, hihiii,, " akhirnya Lisa melepaskan penis ucup dari jepitan buah dadanya,
tubuhnya sudah sangat basah oleh keringat yang bercampur air susunya dan juga
cairan kental sperma ucup,
“hehee,, puas banget buu,,, hehe”
“huuu.. dasarrr.. nakal banget sih kamu.. mana keluarnya banyak banget,, jadi
lengket nih semua badan aku, ucap lisa lagi sambil menepuk paha ucup, sambil
menyeka sisa-sisa sperma ucup yang menempel di dagunya sambil tersenyum-
senyum,
"hehe.. bu Lisa makin seksi kalo belepotan gitu,.." ujar ucup ketika melihat Lisa yang
kembali berdiri dengan kondisi badannya yang nampak begitu basah mengkilap,
"huuhh.. jadi mandi lagi deh aku kalo gini, yaudah aku ke kamar dulu ya cup, kamu
bersih-bersih juga sana,"
"hehe.. iya bu.."
Sambil bertelanjang dada Lisa dengan santainya naik menuju ke kamarnya untuk
kembali membersihkan diri dan berganti pakaiannya sedangkan ucup menuju kamar
mandi di lantai bawah karena badannya juga basah dan lengket akibat air susu Lisa
dan spermanya sendiri,
0 Komentar