ISTRI YANG BAIK PART 12

 

 Menyusu sepuasnya,


.


.


"emmm... mungkin pak juki bisa bantuin aku bersih-bersih sama beresin beberapa


barang di dalam rumah," ucap Lisa meminta bantuan kepada pak Juki,


Tentu saja pak juki dengan senang hati menyetujui permintaan wanita pujaan


hatinya tersebut, mereka berdua mulai bekerja bersama-sama membersihkan dan


merapikan rumah Lisa, pak juki juga membantu mencuci beberapa peralatan dapur,


dan membersihkan beberapa sudut rumah yang sulit dijangkau oleh Lisa, selama


mereka bekerja bersama, Lisa tidak hanya mendapatkan bantuan tenaga, tetapi juga


dapat menghibur diri, karena sambil bekerja mereka juga saling mengobrol, bertukar


cerita dan sesekali saling bercanda,.


Pekerjaan rumahnya hampir selesai, namun karena cuaca siang ini yang begitu


terik, menyebabkan Lisa sudah merasakan gerah dan sedikit kelelahan, dia


memutuskan untuk beristirahat sejenak,.


" hadeeehhh.... cape juga yaa pak,," Lisa menghempaskan dirinya ke sofa,.


" yaahh.. namanya juga kerja non, pasti cape, tapi ini sih belum seberapa,, hehehe.."


jawab pak juki yang masih membereskan barang-barang,


" Udahan dulu yuk pak,, istirahat aja dulu sini,, minum dulu,," ajak lisa yang sedang


istirahat di sofa sambil menikmati minuman dingin,.


" iyaa non, bentar lagiii, nanggung ini soalnya... "


Pak juki yang terlihat sedang sibuk mengikat plastik sampah dan sedang


mengumpulkan kotak-kotak bekas, kemudian pak juki sedikit demi sedikit


membawanya ke luar rumah, dia menumpuk kotak-kotak bekas dan plastik-plastik


sampah di depan rumah lisa untuk nanti diangkut oleh truk pengangkut sampah,.


" hadehhh... beres juga akhirnyaaa,... " Keluh pak juki yang sekarang ikut duduk di


sofa,.


" ini pak diminum dulu,, biar segerr,."


" Minum minuman dingin sambil liatin non lisa, jadi makin tambah segerr ya non,??


Hehehe..."


"iyaa aja aku mah,, biar pak juki seneng,, hihihi.."


" hehee emang bener sih,, enggak lagi gombal ini mah, hehe,,"


" kok aku kayaknya gerah banget deh pak, pak juki ngerasa gerah juga gak sih,??"


" iya sama non, ini aja badan saya pada basah keringetan,."


" yaudah kalo gitu aku tinggal dulu bentar ya pak, mau mandi, enggak betah aku


gerah banget rasanya,, itu kuenya dimakan,. "


Kemudian lisa beranjak dari sofa menuju kamarnya untuk mandi agar badannya


terasa lebih segar, sedangkan pak juki yang masih duduk beristirahat, sambil


menunggu tuan rumahnya selesai mandi, dia menikmati kue dan minuman dingin


yang sudah tersedia di atas meja, pak juki melihat lantai yang masih berdebu


kemudian berinisiatif menyapu dan mengepel lantai agar rumah lisa terlihat menjadi


bersih dan rapi,.


Di dalam kamarnya, lisa yang telah selesai mandi masih mengenakan jubah


mandinya yang bermodel kimono, dia mematut dirinya di cermin dan melihat betapa


seksi dirinya, lisa jadi teringat pak juki yang sedang berada di ruang tamunya, dia


teringat kebaikan kakek tua itu yang rela jauh-jauh datang untuk membawakannya


bingkisan, dan dengan sukarela seharian membantunya tanpa mengharapkan upah


ataupun imbalan apapun, Lisa juga merasa terharu mendengar cerita pak juki yang


hanya hidup sendirian,.


Karena takut membuat pak juki menunggu sendirian terlalu lama, Lisa memutuskan


untuk segera berpakaian, dia melepaskan jubah mandinya lalu memakai celana


dalam tipis berwarna merah jambu, saat lisa hendak memakai bra, tiba-tiba dia


senyum-senyum sendiri karena teringat ketika tadi pak juki terus-terusan memujinya,


dan mengatakan bahwa dia sebagai pengganti istrinya, "hihihi.. ada-ada aja pak


juki," gumam lisa dalam hatinya,.


Entah kenapa Lisa malah tidak jadi memakai bra-nya dan bukannya segera


berpakaian namun Lisa malah kembali mengenakan jubah mandinya itu, Lisa berniat


untuk tampil seksi dan menggoda di depan pak juki, sebagai ungkapan terima kasih


dan hadiah perpisahan sebelum dia pergi untuk pulang ke kampungnya, Lisa


memutuskan untuk keluar kamarnya dengan hanya mengenakan jubah mandinya,


yang di dalamnya dia hanya memakai celana dalam tipis dan tanpa memakai beha,


Dengan senyuman riang Lisa melangkahkan kakinya menuruni tangga menuju


ruang tengahnya untuk kembali menemui pak tua yang sedang menunggunya di


sana, dia ingin memberikannya hadiah yang istimewa sebagai tanda terima kasih


atas bantuannya hari ini, hadiah itu adalah memperlihatkan pemandangan indah dari


lekuk tubuhnya,.


Lisa dengan hati yang berdebar-debar menuju ruang tengahnya, karena sebenarnya


dia masih merasa malu dan sedikit canggung untuk menggoda pak juki lagi, apalagi


sejak kejadian "sarang burung" beberapa waktu yang lalu,


Setibanya di ruang tengah, dia melihat pak juki yang baru saja selesai


membersihkan lantainya, lisa dengan lembut memanggilnya, "Pak Jukiii,,, rajin


banget siih pake di pel segala, udaah sini istirahat dulu,." Lisa tersenyum manis


sambil berjalan ke arah pak juki, kemudian dia duduk di sofa dengan menyilangkan


kakinya,.


Melihat penampilan lisa yang baru selesai mandi dengan masih mengenakan


kimono nya, membuat pak Juki sangat terpesona, dia tidak dapat mengucapkan


sepatah kata pun, hanya bisa memandang Lisa dengan kagum, wajah Lisa bersinar


seperti bintang di malam yang cerah, dia telah merias dirinya dengan indah, terlihat


sangat menakjubkan, dan rambutnya yang panjang terurai dengan lembut, pak juki


yang menatap Lisa yang sedang duduk di sofa berada persis di hadapannya,.


Sepasang kaki lisa terlihat sangat indah, putih, bersih, panjang, dan dihiasi bulu-bulu


yang sangat halus hingga ke atas sampai ke paha, dengan cara duduk kaki


menyilang, tentu saja belahan kimononya tersingkap hingga ke bagian paha, bahkan


hingga ke pangkal pahanya, pak juki terpana, dan lagi-lagi burungnya seketika


menjadi tegang,.


Sebenarnya bukan hanya sekali ini pak juki melihat lisa memakai pakaian seksi, tapi


tetap saja lisa selalu mampu membuatnya terpesona dan pastinya juga terangsang,


ada dorongan dalam diri pak juki untuk segera menghampiri wanita cantik itu, lalu


duduk di sampingnya, pandangan matanya terus mengamati kemulusan paha lisa


yang berbulu sangat halus, pahanya yang putih juga nampak urat-uratnya yang


halus kebiruan, matanya mencari-cari celah agar dapat melihat lebih dalam, ke


tempat yang lebih berbulu,.


" ehmm... " Lisa tiba-tiba berdehem, yang membuat pak juki tersadar, sebab sedang


memperhatikan kemulusan pahanya, lisa kemudian mengubah posisi kakinya


sehingga dalam sekejap, tak sampai sedetik, sempat terlihat warna merah jambu


celana dalamnya mengintip di sela-sela gerakan kakinya barusan,.


Duduk dengan jarak yang begitu dekat dengan Lisa, dia bisa menghirup aroma


sabun mandi yang begitu wangi tercium dari tubuh wanita seksi itu, ada sesuatu


yang semakin mengganjal di dalam celana pak juki, matanya terus saja melihat ke


arah bagian bawah kimono lisa, berharap wanita itu merubah posisi duduknya lagi


karena penasaran dengan warna merah jambu tadi,


Paha Lisa yang mulus, putih menggoda seakan menjadi magnet yang menarik


tangan pak juki langsung bergerak tak sabar ingin menyentuhnya, " Plakk,, " namun


Lisa langsung memukul tangan pak juki ketika ingin hinggap di pahanya,.


Pak Juki yang terkaget, baru bisa menemukan kata-kata "ehh.. maap non,, itu paha


mulus banget, hehehe." ujarnya sambil cengengesan,.


"ishh.. main pegang-pegang aaja,, itu tangannya masih kotor kan baru aja selesai


bersih-bersih, abis megang kain pel juga, badan pak juki juga kan masih keringetan,,


itu minum dulu,, istirahat dulu,, " ucap lisa sedikit mengomel,.


" iyaa non,, maaf hehehe.. berarti kalo udah cuci tangan boleh donk pegang-


pegang,. hehee.."


" tauu ahhh... ngeselin,, dasarrr mesum,.. itu kuenya dimakan,," Lisa mengomel lagi,


" iyaa non lisa sayaaang,..." Kemudian pak juki pun memakan beberapa potong kue


dan menghabiskan minumannya,


Kemudian lisa bangkit menuju kamar mandi di dekat dapur, untuk menyiapkan


peralatan mandi untuk pak juki, setelah semuanya siap dia pun kembali ke ruang


tamunya,


" Naah gitu doonk,, udah tua tuh harus banyak makan, biar kuaaat,, hihihi,... " ucap


lisa sekembalinya dari kamar mandi dan duduk di samping pak juki,.


"hehee.. perhatian banget sih non,, jadi makin sayang deh saya sama non Lisa,,


hehee.."


" ishh ge-er,, itu kamar mandi sama handuknya udah aku siapin, pak juki mandi yaa,


biar seger biar bersih, itu badan udah bau banget keringet,, hihihihi.."


" okee siap non,.. " pak juki menuruti perintah lisa dan langsung menuju ke kamar


mandi,.


Kini tinggallah lisa sendiri di ruang tamunya, setelah beberapa lama dia menunggu,


lisa melangkah ke pintu rumah hanya dengan kimono mandinya yang sangat pendek


melekat pada tubuhnya, dari belakang bisa terlihat bagian atas paha lisa yang


hampir memperlihatkan lipatan daging pantatnya, lisa berjalan ke arah pintu berniat


untuk menutup dan menguncinya karena dia takut jika ada yang melihatnya yang


saat ini hanya mengenakan pakaian seksi sedang berduaan di dalam rumah


bersama seorang laki-laki yang bukan suaminya,.


Ketika lisa berjalan hendak mengunci pintu, ternyata dari belakang pak juki yang


telah selesai mandi, terus memperhatikan bagian bawah pantat lisa dengan


saksama, pandangannya itu seperti harimau yang ingin menerkam mangsanya, pak


tua itu pun segera berjalan menghampiri ketika lisa hendak menutup dan mengunci


pintu rumahnya, tiba-tiba dari belakang Lisa merasakan ada remasan yang nakal


pada pantatnya, yang tentu saja membuat lisa jadi sangat terkejut,.


"auwwwhh.. pak jukiii tangannya nakal banget iihh..." teguran Lisa dengan suara


amat centil dan manja,


“hehehe..” Mendapati lisa yang tidak marah dengan kelakuannya, pak juki malah


menyelusupkan tangannya ke bagian bawah kimono lisa dan langsung meremas


bokongnya dari dalam,.


" Awwhhh.. aahhh…aduuh.. pak,, pak jukiii,, lepasin aahh..," Lisa berusaha


menepiskan tangan pak juki yang nakal, membuat lisa jadi sedikit berjinjit-jinjit


karena tangan pak juki terus meremas-remas daging pantatnya,.


" Awwhh.. pak jukii,, udah dulu iiihh,. nakal banget tangannyaaa,." Lisa merajuk


terdengar sangat manja,.


Sekian detik berlalu, barulah kakek mesum itu melepaskan remasannya pada


daging pantat lisa, kemudian lisa berbalik untuk saling berhadapan dengan pak juki,


belahan dada kimono nya yang sangat terbuka membuat jakun pak tua ini turun


naik, karena menyadari lisa yang tidak memakai BH, dengan posisinya yang sambil


berdiri pak juki memeluk mesra pinggang lisa, sedangkan wanita cantik itu


mengalungkan lengannya ke pundak pak juki,.


" Kok cuma pake handuk doaank pak,,?" sambil berdiri dan bergelayut manja dalam


pelukan pak juki, lisa memulai obrolannya, mereka terlihat sangat mesra seperti


sepasang kekasih yang sedang berdansa,.


" bajunya basah sama udah bau keringat, jadinya saya tinggal di kamar mandi, kalo


celananya sih emang sengaja saya gak pake, soalnyaaa.. yaaa.. biasaa.. hehehe..."


jawab pak juki mencari alasan,.


" biasanya itu kenapa siiih paak,,??" tanya Lisa dengan nada yang menggoda,


" yaa biasaaa,, itu tuuhh,,..!!" ucap pak juki sambil bibirnya menunjuk ke arah bawah,


ke arah tonjolan handuknya,.


" dassarrr,,, udah tua jugaa.. nakal banget iihhh,," ucap lisa manja sambil mencubit


hidung pak juki, matanya memandang ke arah handuk lelaki tua ini yang terlihat


menggunung, yang sedang menyundul-nyundul daging selangkangannya, dilihat


dari tonjolannya tentu saja lisa tau bahwa pak juki tidak lagi mengenakan pakaian


dalamnya,.


" emm.. non lisaa,,?" Pak juki menatap wajah lisa,


" iyaahh,, kenapa pakk,,??" Lisa juga menatap pak juki..


Tanpa menjawab pak juki langsung mencium bibir lisa, dan lisa pun menyambutnya,


mereka saling berciuman, tangan pak juki mulai beringsut dari pinggang lisa beralih


ke belakang merabai dan meremas-remas pantat lisa, pak juki melepas ciumannya,


bibirnya bergerak turun dan mencumbui leher lisa, lisa memberikan respons berupa


desahan-desahan halus dan dengan mendongakkan kepalanya, leher lisa yang


semakin terekspos membuat pak juki semakin meningkatkan cumbuannya pada


leher dan bagian atas dada wanita cantik itu, tubuh pak juki semakin memepet lisa


hingga terdorong dan bersandar pada pintu rumahnya,.


Tak puas menikmati tubuh lisa sambil berdiri, pak juki mulai menarik lisa ke sofa


ruang tamu dan pelan-pelan membaringkan tubuh wanita cantik itu di sana, tatapan


nanar mata pak juki pada tubuh lisa tersirat jelas bahwa dia sangat menginginkan


lebih dari hanya sekedar bercumbu, pak juki memegang kedua lutut dan melebarkan


kaki lisa, pak juki memposisikan pinggangnya di antara kedua paha lisa yang kedua


kakinya indahnya masih menggantung di pinggiran sofa, pak juki memegang ujung


tali kimono lisa yang masih terikat melingkar di pinggangnya tak sabar ingin


menariknya untuk segera menelanjangi wanita cantik yang sedang berbaring di


hadapannya,


"emmhhh... pakkk,,???" lisa menatap sayu ke arah pak juki sambil memegangi tali


kimononya,.


"boleh yaa non,,?? di bukaa yaa,,??" pak juki memohon,.


"emmhhh... tapiii.... aku takut paak,," ucap lisa terdengar lirih,,


"gak apa-apa non, cuma di buka aja, gak bakal di apa-apain kok," pak juki


tersenyum penuh arti,


"emhhh... yaudah iya, tapii.. asalkan pak juki bisa janji gak akan terlalu jauh,," ucap


lisa terdengar lirih namun masih ragu untuk melepaskan tali kimononya,,


" iyaa saya janjii non, non Lisa percaya deh sama saya," pak juki tersenyum seolah


mengerti apa yang saat ini ditakutkan oleh lisa,.


"yaudaah.. pak juki beneran janjii kan,,? dan beneran bisa jagain aku kan,,?" ucap


lisa yang akhirnya mengendurkan pegangan tangannya pada tali kimononya,.


" iyaa non lisa sayaaang,, saya janjii,.."


Pak juki langsung menarik dan membuka ikatan tali kimono lisa, di sibakkannya


jubah mandi itu hingga terbuka lebar, dan kini terpampang jelas di hadapannya


sepasang daging payudara lisa yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi, dua buah


bulatan daging kenyal yang putih mulus, dengan putingnya yang berwarna coklat


muda kemerahan, membuat mata pak juki semakin melotot karena terpesona


dengan keindahannya, tubuh lisa mulai di raba-raba dan di sentuh-sentuh


sesukanya oleh tangan kasar pak tua itu,


Lisa merasa dirinya sangat seksi sekali karena tubuhnya terus-terusan di pelototi


oleh pak tua itu, dirinya sedang terbaring di sofa dalam keadaan setengah telanjang


yang hanya menyisakan celana dalam merah jambunya yang masih menutupi tubuh


bagian bawahnya, jubah mandinya sudah terlepas dan dijadikan alas untuk tempat


dia berbaring,.


" awwhhh... pelan-pelan pakh,," lenguh Lisa ketika pak juki dengan terburu-buru


langsung menindihnya,


Pak juki menindih tubuh lisa dan dengan liar diraihnya salah satu payudara lisa


kemudian dihisapnya dengan kuat, dalam-dalam di mulutnya, lisa hanya bisa


memejamkan mata, merintih, dan mendesah karena payudaranya di perlakukan


sedemikian rupa oleh pak tua itu, dia juga merasakan tonjolan penis pak juki yang


sudah terbuka bebas itu bergesekan dengan belahan vaginanya yang masih dilapisi


celana dalamnya yang tipis, terkadang ujung penis pak juki terasa menyentuh


pangkal paha lisa yang sudah terbuka dan semakin mengangkang, lisa tidak


menyadari sejak kapan pak juki telah melepaskan handuknya,.


"emmhhh.... emmmhhhh... paakh... " terdengar lisa yang mulai mendesah,.


Seperti seorang bayi yang kehausan pak juki terus menyusu pada puting payudara


lisa berganti-ganti kiri-kanan, kiri-kanan, sambil tangannya terus meremas-remas


kedua bulatan daging payudara lisa, lelaki tua yang bersamanya saat ini seperti tak


pernah puas-puasnya mencumbu, mengemuti, meremas dan menyedot


payudaranya silih-berganti, sehingga meninggalkan bekas-bekas merah pada kulit


buah dada lisa yang berwarna putih, tubuhnya yang terus menerus di perlakukan


seperti itu membuat sedikit demi sedikit gejolak gairah dalam diri lisa perlahan mulai


bangkit, semakin kuat, dan semakin meninggi, bagi lisa ada sensasi tersendiri yang


dia rasakan, bergumul dengan pria yang usianya sudah seumuran dengan


kakeknya, bahkan dia melakukannya di dalam rumahnya sendiri,.


"eemmmpphhh... emmppphhhh..." Lisa terus mendesah,.


Lisa yang sedang berbaring menikmati tubuhnya yang sedang ditindih pak juki,


matanya terpejam sembari menekan kepala kakek mesum itu agar terus saja


mencumbui dan terus menyusu di payudaranya, Lisa merasakan tubuh pak tua ini


perlahan bangun dengan kedua telapak tangannya bertumpu pada kedua


payudaranya, matanya memandang wajah lisa yang masih berbaring terlentang di


bawahnya,.


Tangan pak juki yang keriput itu terlihat sudah tak lagi meremas-remas tapi kini


mulai membelai-belai dan meraba-raba buah dada lisa, kemudian tangannya turun


menyusuri dada lisa, lalu rabaannya turun ke perut, kemudian jari-jarinya menggelitik


pinggang lisa sehingga membuat lisa menggeliat-geliat kegelian, lalu tangannya


menyusuri turun lagi, dan turun lagi hingga kedua tangannya berhenti di pinggul


lisa,.


Posisi kedua tangan pak juki yang sedang memegangi pinggul lisa, jari-jari


tangannya membelai ke dua sisi karet celana dalam lisa, pak juki memandangi


bagian tengah celana dalam lisa yang tipis dan menerawang, bagian yang selalu


dirawat dan dicukur, sehingga samar-samar terlihat terdapat bulu-bulu halus


menghiasi bagian atasnya,.


Dengan jari-jari tangannya, pak juki perlahan-lahan mencoba menarik menurunkan


celana dalam lisa, sorot matanya nanar terus menatap ke tengah-tengah


selangkangan lisa, menatap tajam ke arah bagian tubuh yang paling berharga milik


wanita cantik itu, pak juki sangat menginginkan sesuatu yang lebih, sesuatu yang


sedang dia pandangi saat ini,.


Sesaat ada perasaan bersalah menyeruak di benak lisa, yang seketika


mengembalikan kesadaran dan juga akal sehatnya, kedua tangannya memegangi


dan menahan tangan pak juki yang sedang berusaha menurunkan penutup terakhir


di tubuhnya, lisa mencoba mencegah agar pak tua itu tidak berbuat yang lebih jauh


lagi pada dirinya, lisa yang masih terbaring menatap sayu ke arah wajah pak juki


yang sedang berada di atasnya,.


" emmhhh... Pak juki mau appaa,,??.." ucap lisa lirih saat dia menyadari jika celana


dalamnya hendak di tarik dan ingin di lepas oleh pak juki,


"yang ini di buka juga yaa non,,?" pinta pak juki,.


" jangann yaa paak,, aku takuutt,, pak juki masih inget kan tadi udah janji sama


aku,,??" dengan tersenyum lisa mencoba memberikannya pengertian sambil


tangannya membelai lembut pipi pak juki,.


Lisa tidak marah dengan perlakuan pak tua itu, karena dia tau saat ini pak juki pasti


sudah sangat dilanda oleh nafsu birahi dan menginginkan sebuah penuntasan,


apalagi saat ini di hadapannya Lisa yang sedang terbaring dengan tubuh telanjang


yang sangat mengundang nafsu birahi tentu saja pak juki sangat ingin menuntaskan


hasratnya dengan cara persetubuhan,.


Pak juki pun menunduk. “iya, maaf non,, saya ke bawa nafsu,,"


“iyaa.. gak apa-apa pak, aku ngerti kok,, aku kan udah kasih pak juki kesempatan


untuk menikmati tubuh aku, itu karena aku sayang sama pak juki,, tapiii.. kalo untuk


yang satu itu jangan yaa paak,, apalagi aku kan udah bersuami,” ucap lisa terus


memberikan pengertian,.


"ii.. iiyaa non maaf,," ucap pak juki takut-takut lisa akan menjadi sangat marah dan


menyudahi kegiatan mereka,


“aku tahu kok kalau pak juki penasaran banget sama punya aku, apalagi semenjak


kejadian yang waktu itu, pasti pak juki jadi makin tambah penasaran,, yaa kann,??”


ujar lisa yang masih berbaring, pak juki hanya bisa terdiam mendengar perkataan


Lisa,


“ kalo pak juki maunya ke situ terus kita udahan aja deh,. tapii.. kalo pak juki mau


lanjuuut,, pak juki boleh kok ngapain aja sama tubuh aku ini,, tapiiii ingeettt,, untuk


yang satu ituu,, gaak boo.. leehh,, gimanaa,,?” ujar lisa sambil tersenyum,.


Pak juki tak menyangka jika lisa akan berkata seperti itu, dia pikir tadinya lisa akan


marah dan menghentikan kegiatan mesumnya, tapi mendengar lisa yang berkata


seperti itu tentu saja membuat pak juki sangat kegirangan dalam hatinya dan juga


malah membuatnya jadi salah tingkah,.


“bb.. beneran boleh non,??,” tanya pak juki seakan tak percaya dengan apa yang


baru saja dia dengar,.


“Iyaaa pak… pak juki boleh kok nikmatin tubuh aku sepuas-puasnya, tapiii.. gak


boleh ada sesuatu yang masuk ke punya aku yaa,, pak juki bisa pegang janjinya


kan,,??"


“i.. ii.. iyaa.. bisa non,,”


“benerann,,?? Janjiiii,,??? Ga bo'ong,,???" Lisa malah menggoda pak juki,.


“iyaa non lisaa,, saya janjii.. hehe.. ” ucap pak juki yang kini jadi tak sabar ingin


melanjutkan aksinya tadi,


“dasarrr, ya udaaah… mau lanjut sekarang?? emang pak juki udah siap,?? hihihii,, "


tanya lisa yang masih berbaring, dengan nada yang terdengar manja dan sangat


menggoda sambil mengerlingkan matanya,.


“udah siap dari tadi non.” Jawab pak juki sambil menempelkan dan menekan-nekan


penisnya ke selangkangan lisa, penisnya semakin mengeras karena terus-menerus


digoda lisa,.


“eehh,... itu apaan sih nyundul-nyundul,.?? itu burung jelek banget kenapa ngacung


ke arah aku sih,, ishh geli banget liatnya,, hihihiiii,,,” ujar lisa yang terlihat semakin


menggoda,..


" hehee.. udah gak sabar soalnya saya non.. hehee.."


“dasar pak juki iihh,, tapi pelan-pelan aja ya paak nikmatinnya,, gak usah grasak


grusuk kayak tadi,, liat niih dada aku pada merah semua,.." ucap lisa sambil


membusungkan payudaranya ke atas.


"hehee,.. habisnya susunya non lisa ngegemesin banget sih soalnyaaa,.. heheee,,"


"jadiii.... nunggu apa lagi nih pak,,?? gak kepengen lanjut nyusu lagii,??” goda lisa


sambil mengangkat dan mengulurkan kedua tangannya, seakan meminta dirinya


agar ditindih lagi,.


Penampilan Lisa yang terbaring terlentang di atas sofa sungguh sangat seksi dan


tentu saja membuat pak juki menjadi semakin birahi, walaupun tubuh bagian


bawahnya masih tertutup celana dalam berwarna merah jambu yang sangat tipis


dan menerawang, namun tubuh bagian atasnya yang sudah tidak mengenakan apa-


apa lagi membuat buah dadanya yang sangat indah terpampang jelas di hadapan


pak juki, lisa seakan sudah memasrahkan dirinya kepada pak tua itu yang memang


sedari tadi ingin menikmati susunya sepuas-puasnya yang dia mau,


Pak juki pun langsung menindih lisa lagi dan kembali menghisap buah dadanya


sama seperti tadi, pak juki tidak hanya sekedar meminum susunya, tetapi juga


memainkan buah dada Lisa dengan mulutnya, menjilat-jilat puting dan kulit


payudaranya, menggigit-gigit dan menarik-narik putingnya, serta sesekali


membenamkan mukanya di tengah belahan buah dada lisa menghirup aromanya


yang sangat wangi, sambil terus menyusu tangan pak juki juga meremas-remas


buah dada lisa yang satunya lagi, tentunya saja membuat air susu lisa keluar dan


mengalir membasahi tubuhnya sendiri,.


“Hihihiii,.. Pak juki gak sabaran banget deeh,, tenang aja siih,.. kan tadi aku bilang


pelan-pelan ajaa,, lagian juga kan hari ini tubuh aku bebas mau pak juki apain aja,,


puas-puasin deh semua khayalan jorok pak juki sama tubuh aku,, hihihiii...” ujar lisa,.


" Hehehe.. dari tadi udah gemess banget saya non.. " jawab pak juki sambil


cengengesan,.


Pak juki kembali membenamkan kepalanya ke tengah belahan payudara lisa, dia


bukan hanya ingin menyusu, tetapi juga ingin terus memainkan buah dada lisa,


meremasnya dan menjilati seluruh permukaan kulit buah dadanya, menggigit-gigit


puting buah dadanya yang berwarna cerah, yang kadang membuat lisa merasa


sedikit kesakitan dan mendorong-dorong kepala pak juki agar melepaskan


gigitannya, tapi dengan cepat pak juki segera menyambar buah dadanya lagi.


" iisshhh.... pak juki maah rese,. sakit tauuu,. pak juki kan udah bukan bayi lagiii,,,


udah ada giginya,, rese banget sih jadi oraang..." Lisa sedikit mengomel yang justru


membuatnya menjadi semakin terlihat menggemaskan,.


“hehehe... “


Posting Komentar

0 Komentar