Ditinggal suami ke luar kota
.
.
Lisa perlahan-lahan menggerakkan kaki jenjangnya yang indah melangkah pelan
maju menghampiri pak yono yang sedang duduk mengangkang dengan batang
penisnya yang sedang berdiri mengacung tegak, Lisa menundukkan badannya dan
memegang kedua lutut pak tua itu sambil tersenyum nakal menatapnya, "siap-siap
ya pak, hihi.." ucap Lisa dengan tingkahnya yang begitu genit dan menggoda lalu
kemudian dia beringsut duduk bersimpuh tepat di bawah pak yono, memposisikan
dirinya berada di tengah di antara kedua paha pak tua itu,. aah sungguh beruntung
pak yono ini,.
"non lisa,,??" pak yono tampak keheranan melihat lisa yang kini sedang duduk tepat
berada di depan penisnya yang sedang berdiri mengacung, pak tua itu seakan
merinding menebak-nebak apa yang selanjutnya akan dilakukan oleh ibu muda itu
terhadap batang kelaminnya,
"Aku mau kasih hadiah yang spesial buat pak yono,, biar pak yono gak minta yang
macem-macem lagi nantinya,. hihihii,, " ujar lisa mengerling centil sambil tangannya
memegang batang kemaluan pak yono,.
“glekk...” pak Yono menelan ludahnya sendiri melihat tingkah centil Lisa ketika
berada dekat dengan penisnya,
Lisa semakin mendekatkan wajahnya ke arah selangkangan pak Yono, “emmm...
hhmmmm... mmpphhh...” Lisa mengelus-eluskan kepala penis pak yono ke pipinya
kanan kiri, senyum manis menghiasi wajah cantik lisa yang terlihat begitu
‘menyayangi’ kemaluan pak yono,.
“ccuupphh... cupphhh....” bibir merah lisa mulai mengecupi ujung kepala penis itu,.
“hmm… ccuphhh... ccupphh,, suka gak pak,??" goda lisa di sela-sela kecupan-
kecupannya pada ujung penis pak tua itu,
“sukaaa… bangeeetthh… nnon...” lirih pak yono seakan merinding dengan apa yang
sedang di perbuat oleh wanita cantik itu pada alat kelaminnya,.
“hihihi..” Lisa malah tertawa kecil mendengar jawaban satpamnya itu,
“mmmhhhh... sllrrppss.. ssllrrrpppss...” Lisa mulai menjilat-jilat batang kejantanan
pak yono seperti sedang menikmati es krim lidahnya naik turun menjelajahi batang
kemaluan pak tua itu dari pangkal hingga ke ujung kepalanya tanpa terkecuali,
sambil sesekali dia memainkan lubang kencing pak yono dengan ujung lidahnya,
sehingga pak tua itu beberapa kali terlihat mengejang karena merasakan ngilu
bercampur geli pada ujung penisnya.
“oohh enaak non,,”, pak yono jadi merem melek merasakan betapa nikmatnya
jilatan-jilatan lidah wanita cantik itu yang memang sudah sangat terampil menyapu
area selangkangan miliknya,.
“cuphh... cupphh.. Mmmnnnhhhh...” tangan kiri lisa mengurut-urut batang penis pak
yono, tangan kanannya memijat-mijat kantung bijinya, sambil mulutnya terus
mengecupi dan mengemuti kepala penis milik pak tua itu,
“aauuuuuuhhh... aaaahhh... aahhh....” pak yono terus mengerang merasakan ngilu
dan juga merinding keenakan saat lubang kencingnya kembali dijilat-jilat oleh ujung
lidah perempuan cantik itu,.
Benar-benar sungguh nikmat yang di rasakan pak yono, sambil duduk di sofa
bagaikan seorang raja, dia membelai-belai kepala lisa yang sekarang berada di
bawahnya sedang memanjakan batang kemaluannya, dia begitu menikmati setiap
yang di lakukan oleh perempuan itu yang dengan sepenuh hati memberikan
pelayanan terbaiknya,
Lisa tersenyum sambil terus mengulum kemaluan pak yono, lisa perlahan mulai
memasukan penis ke dalam mulutnya dan memaju mundur kan kepalanya, lisa
sesekali membenamkan wajahnya di selangkangan pak yono seakan ingin
menunjukkan kalau dia tidak merasakan jijik sedikit pun, dan juga ingin menunjukkan
jika dirinya merasa sangat nyaman berada di selangkangan pria tua itu, lisa
kelihatan begitu asyik mengemut dan sangat menikmatinya, pak yono tak berani
menghentikan kegiatan lisa karena dia ingin terus menikmati perasaan nikmat pada
burungnya yang berada dalam kehangatan rongga mulut lisa,.
“aahhh.. ooohhh.. ooohh.. mmhhh... uuuhhh... aaaaahhh...”, pak yono semakin
mendesah, tak kuat menahan rasa nikmat yang dirasakannya manakala kejantanan
miliknya masuk sepenuhnya ke dalam mulut lisa,..
“eeenngghhh.. iyaa dikit lagiii non.” desah pak yono yang sepertinya semakin
keenakan dan mulai tidak tahan,
Mendengar pak yono yang semakin mendesah-desah tak karuan, tiba-tiba dengan
satu dorongan yang sangat kuat, lisa memajukan wajahnya dan memasukkan penis
pak yono seluruhnya hingga mentok di dalam mulutnya, seperti terasa menyentuh
kerongkongannya, dan sengaja dia diamkan beberapa saat batang itu menyumpal
mulutnya,
" aaauuuhhhh.. non lisaaaa,,,,, " Pak yono sedikit berteriak keenakan sambil
memegangi kepala ibu muda itu,.
“mmmmmm... mmppuaahh... hahhhhh... hahhhhh...” Lisa terlihat ngos-ngosan
setelah melepaskan penis itu dari dalam mulutnya, dan terlihat kemaluan pak tua itu
yang sudah sangat basah oleh air liur Lisa,
Setelah nafasnya kembali teratur, Lisa menatap pak tua itu dengan tatapan nakalnya
dan senyumannya yang sangat menggoda, lalu dia kembali mengocok batang itu
dengan cepat,
“eeengghh... enghhhh... non...”, pak yono mendesah-desah lagi saat lisa mencaplok
dan mengulum kepala penisnya lagi sambil mengocok-ngocok bagian batangnya,.
Lisa sudah tahu betul tanda-tanda kalau pak yono akan ejakulasi, lisa mempercepat
kocokan tangannya sambil mulutnya terus menyedot-nyedot kepala penis pak yono,.
“OOOHHHHHHHH... OOOOHHHHHH..!!”, lolongan panjang pak yono, kedua
tangannya memegangi dan menahan kepala lisa,.
“crooot.... crooot.. croottttttt.....!!”, semburan sperma pak yono benar-benar mengalir
deras didalam mulut lisa,.
Lisa yang memang sudah siap untuk menerima semburan dan siap menampung
sperma pak yono di dalam mulutnya, dia masih terus menyedot-nyedot penis pak
tua itu yang masih menyemprotkan seluruh isinya, tubuh pak tua itu pun mengejang
dan semakin kelojotan,.
Setelah dirasa semprotan terakhir mereda, lisa pun mengeluarkan penis pak yono
dari mulutnya, terlihat kedua pipinya mengembung karena menampung begitu
banyak sperma milik pak yono di dalam mulutnya, dan terlihat ada sebagian yang
meleleh keluar dari-sela sela bibirnya mengalir ke dagunya hingga menetes jatuh di
atas payudaranya,.
Lisa meraih tissue yang ada di atas meja, lalu mengeluarkan seluruh sperma pak
yono yang ada di dalam mulutnya,. "hiiihh.. asinn.." ucap Lisa pura-pura merasa jijik,
Sungguh pemandangan yang sangat seksi bagi pak yono melihat perempuan cantik
di depannya dengan mulut dan dagunya yang terlihat basah belepotan oleh air liur
yang bercampur sperma miliknya,
" Gimana pak,?? enak,??" Tanya lisa yang masih duduk di bawah sambil mengelap
dagunya dengan tissue,
“ makasih ya non, enaak banget,, sedaaaap… puas banget saya, hehe,,”, ucap pak
yono membelai kepala lisa,.
"banyak banget sih pak keluarnya,,??" ucap lisa sedikit mencubit paha pak yono,.
"hehehe,, iya non, kan udah lama enggak pernah di keluarin,, hehe.. "
"ihh.. pantesann, yaudah pak yono bersih-bersih dulu sana, itu bajunya di pake lagi,
jangan kelamaan telanjang, nanti masuk angin,, hihihihi.."
Kemudian lisa bangun sembari merapikan pakaian nya, dia duduk di sofa dan
meneguk air dingin untuk melegakan tenggorokannya, sedangkan pak yono pergi ke
arah dapur memunguti pakaiannya dan kemudian menuju kamar mandi untuk
membersihkan diri,.
Setelah beberapa saat,
Pak yono yang telah rapi kemudian kembali ke ruang tamu, ternyata di meja sudah
ada secangkir kopi yang tadi dibuatkan oleh lisa ketika pak yono sedang mandi,.
" ini pak diminum dulu kopinya,. "
" iya non terima kasih, jadi keenakan nih saya,. hehee,,"
"yaudah sih pak, kayak sama siapa aja,, hihiii... Oh iyaa ini uang hasil penjualan
kardus kemarin, sama ganti uang bapak tadi yang buat beli minuman sama
camilan,." lisa menyerahkan beberapa lembar uang kepada pak yono,.
"aduuh.. gak usah non,, udah buat non lisa aja, lagian juga kan non lisa udah banyak
bantu saya, apalagi bantuan yang kayak tadi,, hehehe,,, " jawab pak yono
cengengesan,.
"beneran nih buat aku,? anggap aja buat bayar pelayanan yang barusan ya pak,,??
hihihiii,... "
"kalo bayaran segitu mah tiap hari juga saya mau non, hehe,,, "
"hussh maunyaaa,, sekarang lagi promo aja, tapi kalo besok-besok harganya udah
normal,, hahaha,, " Lisa malah tertawa,.
"emang berapa non harga normalnya, sekalian harga satu celup gitu non,, berapa
kira-kira,,??,"
"emang pengen banget ya pak kalo itunya di celup-celup ke punya aku,? hihihihi... "
"yaa jelas pingin banget lah non... tapi jangan mahal-mahal yaa biar saya bisa
langganan,, hehehe... "
Lisa duduk sambil memegang dagunya pura-pura sedang berfikir, "emmm... kalo
sampe di celupin,, tarifnya berapa ya pak kira-kira,,??"
"berapa donk non,? nanti sehabis gajian saya kesini lagi nih, hehe.."
"iiiihh pak yono maah,, orang aku cuma becanda doank juga,, hihihii..."
" Yaaah... kirain gitu benerann, hehe,,, "
" gak boo.. leehh... kalo yang ini khusus punya suami aku,. hihihiiii..."
" yaaahh.. pupus donk harapan,.." nada pak yono sedikit kecewa,..
"hahaha... yaudaah sih gak usah cemberut gituu,, jelek banget tauu,, jadi berarti
beneran nih uangnya buat aku,? makasih yaa pak, pak yono baik banget deh..
hihihii.." ucap Lisa bertingkah seperti sedang kegirangan mendapatkan bayaran
yang tidak seberapa dari pak yono, itu semua hanya untuk menyenangkan hati pak
tua itu, karena sebenarnya sudah jelas dia punya uang lebih banyak jika di
bandingkan dengan pak yono,
"iya non, saya juga seneng kok bisa ngasih non Lisa, kalo perlu uang gajian saya
juga nanti separonya saya setorin ke non Lisa aja ya,,?"
"diih.. kok sampe segitunya sih pak,? yaudah terserah pak yono aja gimana
enaknya, itu kopinya diminum dulu pak,,"
"iya non,"
"kalo misalkan pak yono lagi butuh uangnya, nanti bilang aja ke aku yaa pak,."
"iya beres non, pokoknya non Lisa tenang aja, hehe.."
Mereka melanjutkan berbincang ringan sebelum akhirnya Pak Yono memutuskan
untuk pulang, sebelum berpisah, mereka saling berterima kasih satu sama lain atas
waktu yang menyenangkan yang telah mereka habiskan bersama, saat Pak Yono
pamit untuk pulang, Lisa kembali mengucapkan terima kasih..
"Terima kasih banyak yaa Pak Yono untuk hari ini, gak cuma untuk es buah sama
camilannya, tapi juga udah mau nemenin aku seharian ini,"
Pak Yono tersenyum tulus. "Sama-sama non, gak usah sungkan kalo butuh bantuan
lagi, saya selalu siap kapanpun non lisa butuh, saya juga seneng bisa membantu
orang sebaik non lisa,."
" Yasudah kalo gituu, Hati-hati di jalan yaa pak,. "
" iya baik non, kalo gituu saya permisi,. "
Setelah pak yono berlalu meninggalkan rumahnya, Lisa kembali membersihkan
serta merapikan ruang tamunya, hari pun beranjak semakin sore, kemudian lisa
menuju ke lantai atas menuju kamarnya, memutuskan untuk segera mandi dan
berganti pakaian,.
.
*****
.
Malam hari di rumah Lisa,
Saat makan malam tadi, Alex mengatakan kalau dia harus pergi ke luar kota selama
kira-kira satu bulan untuk urusan kantornya, Alex menceritakan kalau ayahnya akan
memperluas perusahaannya hingga ke luar daerah, dan ada banyak pekerjaan yang
belum tuntas serta ada beberapa masalah di lapangan, dan dirinyalah yang harus
mendampingi ayahnya, karena pekerjaan itu sifatnya mendesak, maka Alex dan
ayahnya harus segera terbang ke sana untuk membereskannya,.
Sebenarnya lisa sudah terbiasa dengan kesibukan suaminya, mengingat suaminya
adalah satu-satunya pewaris dari perusahaan ayahnya, lisa selalu mendukung dan
menyemangati suaminya, karena lisa menyadari apa yang dilakukan suaminya
adalah demi kebahagiaan dirinya, dan juga demi keluarganya,.
Saat malam semakin larut mereka berdua telah berada di dalam kamar dan bersiap
untuk tidur,.
“paaah,,???” Lisa merebahkan kepalanya di dada suaminya yang baru saja naik ke
ranjang,.
" iya kenapa sayaaang,,?? "
“ jadi papa perginya berapa lama siih,,??"
" hasil pertemuan tadi siang sih rencananya satu bulan lebih dikit,, kenapa
sayang,??" Alex balik bertanya,.
" emmm... satu bulan kan lama paah,, emm... Mama boleh ikut gaa,,??" lisa
menatap suaminya,.
“Maaf sayaang, untuk kali ini gak bisa, soalnya pekerjaan kali ini harus papi Leon
yang membereskannya langsung, dan tugas papa harus dampingin dia terus," Alex
menjelaskan sambil membelai kepala istrinya,.
" hemmm gituu,, terus mama gimanaa,??” desah Lisa lagi..
“ yaa gimana apanya,?? Kan mama bisa di rumah aja, lagian mama kayak orang
yang enggak pernah di tinggal keluar kota aja,.”
" Ya namanya juga sama suami sendiri, kan pengennya berduaan terus pah,." Lisa
merengut,.
" iya iyaa.. nanti kalo udah beres semua juga kan papa pulang sayaang,.."
" iyaaa.. yang penting papa di sana jaga diri yaa, yang paling penting jangan
macem-macem di sana, awas ajaa,.. "
" iya mama sayaang,.." ucap Alex meyakinkan,
" emmm... apa mama pulang kampung aja kali yaa pah,?? nanti kalo urusan kantor
papa udah beres, nanti papa jemput mama ke sana, gimana paa,??" Lisa
memberikan usul pada suaminya,.
" Terus mama ke sananya gimana,?? Kan senin papa udah harus berangkat,,"
" emmm... Yaa nanti mama bisa telepon ayah Arthur atau gak nanti mama telepon
Lily buat jemput, yaa pokoknya itu gampang lah, yang penting mama ngomong dulu
sama papa,, gimana pah,??" ucap lisa..
" Yaa kalo mama maunya gitu, papa sih setuju-setuju aja, kapan kira-kira mama mau
ke sananya,?"
" emm... mama belum tau, kan baru rencana, lagian juga mama mau beresin rumah
dulu, yang penting kan papa udah ngijinin mama buat pulang kampung,,"
" Emmm gituu,. iyaa papa ijinin, lagian juga di sana pasti banyak yang udah kangen
sama Oliver, apalagi si Renjer tuuh,." ucap Alex..
" hihihiii... namanya Rendi paah,, sembarangan aja ganti-ganti nama orang,, mama
juga kangen sama tuh anak, yaudah nanti mama pikirin lagi deh, gimana enaknya,."
ucap lisa,.
" yaudaah kalo gituu,.. yuk tidur maa, besok kan papa masih harus berangkat pagi
lagi,." ucap Alex menutup perbincangan sebelum tidur,.
.
*****
.
Senin pagi, Alex tengah sibuk memasuk-masukkan tasnya ke dalam mobil dan
bersiap-siap hendak berangkat, Lisa menemaninya sambil menimang bayinya,
suasana masih terlihat sepi dan terlihat masih cukup gelap, walaupun enggan
meninggalkan istrinya yang cantik jelita itu hanya bersama dengan buah hatinya di
rumah, Alex tetap harus berangkat.
“ udah beres semua pah,? gak ada yang kelupaan kan,?” tanya Lisa pada
suaminya,.
" emm... kayaknya udah semua deh,." ucap Alex.
" coba dicek lagii, takutnya ada yang kelupaan,.." tanya Lisa lagi,.
" udah semu kok,, beres,,"
“ jadinya beneran tugasnya sebulan lebih pah,,?? emangnya nggak bisa lebih cepat
pulangnya,,?”
“maunya sih bisa lebih cepet, sayaang, tapi nanti coba liat seberapa banyak
pekerjaan di sana, kalau emang bisa di beresin cepet, yaa papa juga pasti bakalan
lebih cepet pulangnya,.” Alex tersenyum lembut melihat istrinya,.
Alex menghampiri istri dan anaknya, dengan penuh rasa sayang, di peluknya sang
istri dan dikecupnya kening Lisa,.
“mama jangan kuatir papa bisa jaga diri di sana, justru mama di rumah yang harus
pinter-pinter jaga diri yaa,” ucap Alex kepada istrinya,.
" yaudahh iyaa... papa berangkatnya hati-hati, ingett di sana jangan macem-macem,
awas ajaa,." lisa menggerutu,.
Alex kembali memeluknya sang istri, dan diciumnya bibir Lisa dengan lembut,
kemudian Alex mengecup kening anaknya,.
“ iyaa mama sayaang,. mama sama Oliver baik-baik di rumah yaa,. Papa pergi dulu
yaa, sayaaang..”
“ iyaa.. Papa hati-hati di jalan, kabarin mama terus..”
" okee siap bosss... "
Lisa memberikan senyuman yang sangat manis kepada suaminya, dan terus
melambaikan tangannya saat mobil suaminya keluar dari garasi dan berangkat
meninggalkan rumah, dan akhirnya mobil suaminya semakin menjauh dan
menghilang dari pandangan, Lisa melangkah masuk kembali ke dalam rumah,
mengunci pintu depan dan kembali menuju kamarnya karena bayinya yang masih
tertidur,.
Lisa merasa sedikit cemas begitu suaminya pergi ke luar kota, semenjak menikah
lisa belum pernah ditinggal lama oleh suaminya, meskipun Alex telah beberapa kali
ditugaskan keluar kota sebelumnya, itu pun hanya perjalanan singkat yang hanya
beberapa hari, tapi kali ini terasa berbeda, Alex harus berangkat dengan waktu yang
menurut lisa sangatlah lama, dia tahu bahwa suaminya harus menjalankan
tugasnya, tetapi dalam hatinya masih terasa berat jika berada jauh darinya,.
Karena merasa sendirian di rumahnya, dan di dalam hatinya lisa juga merasa sangat
merindukan keluarga dan orang tuanya di desa, dia tau bahwa dia harus mencari
cara untuk mengisi waktu sembari menunggu suaminya yang sedang bertugas di
luar kota, maka dia pun memutuskan untuk merencanakan liburan sekaligus
kunjungannya ke rumah orang tuanya di kampung halamannya.
.
*****
.
Keesokan harinya,
Lisa adalah tipikal wanita yang sangat rajin dan terbilang cukup aktif, dia tidak betah
jika terlalu banyak bersantai dan berdiam diri di rumah, setelah melepas suaminya
berangkat, Lisa kembali ke rutinitasnya di rumah sebagai seorang ibu rumah tangga,
dia duduk sejenak di sofa memperhatikan sekeliling isi rumahnya, lisa merasa
keadaan rumahnya masih sedikit berantakan,.
Sebelum lisa memutuskan kapan akan berangkat ke kampungnya, Lisa ingin
menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya terlebih dahulu, dia akan memulainya
dengan merapikan ruang tamu, mengatur ulang furnitur, dan membersihkan debu
dan kotoran, kemudian, dia beralih ke dapur, membersihkan semua peralatan masak
dan juga perabotan dapurnya, Lisa juga merapikan kamar tidur mereka dan
menyusun lemari pakaian dengan rapi,.
Saat dia membersihkan ruang tamunya, Lisa jadi teringat tentang kejadian-kejadian
beberapa hari belakangan ini, dia jadi teringat dengan pak yono, pak juki, dan juga
ucup, teringat akan hal itu membuatnya jadi senyum-senyum sendiri, dia kembali
teringat sudah beberapa kenangan yang terjadi di sana, ruang tamunya menjadi
saksi bisu dari banyak momen indah yang terjadi di sana, yang menjadi rahasia di
antara mereka,.
Lisa merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan mereka karena menurutnya
mereka merupakan orang-orang yang baik, yang selalu bersedia untuk
membantunya dan memberikan pertolongan kapan pun jika dirinya membutuhkan,
dan karena kehadiran mereka juga cukup memberikan hiburan di rumahnya ketika
sedang sepi, terbersit di dalam pikiran lisa untuk memberikan mereka sedikit hadiah
perpisahan sebelum dirinya berangkat liburan ke kampung halamannya,.
Sebenarnya lisa merasa sedikit kewalahan dengan tumpukan pekerjaan rumah yang
harus dia selesaikan sendirian, namun saat dia tengah sibuk membersihkan dan
merapikan rumah, tiba-tiba terdengar ada yang membunyikan bel rumahnya,.
Ting tong ting tong
Perrr... mii... Siiiii....
Ting tong ting tong
Lisa menghentikan pekerjaannya dan buru-buru keluar rumah untuk melihat siapa
yang datang, dan ternyata yang tiba-tiba datang berkunjung adalah seorang pria
yang sudah lanjut usia, yang selalu bersikap baik dan ramah, yaa dia adalah pak juki
yang datang dengan senyuman lebar di wajahnya, dan tentu saja lisa dengan
gembira menghampirinya dan menyambutnya,.
"Pak jukiiii,.. tumben banget kesini, ada angin apa nihh,,!" kata Lisa yang
menyambutnya..
"iyaa non.. ini saya bawa sedikit buah-buahan buat non lisa, saya dapat kiriman dari
kampung,."
"oalah.. kok repot-repot siih, yaudah masuk dulu yuk pak,." ajak lisa
" iyaa baik non,."
" loh,.. gerobaknya mana pak,? " tanya Lisa memperhatikan sekitar,
" Hehee.. gak saya bawa non, saya emang sengaja datang mau mampir bawain
oleh-oleh buat non Lisa,, hehee.."
" oo gitu.. yaudah kalo gitu yuk masuk pak.."
" Marii non... "
Lisa merasa sangat terharu dengan kedatangan pak juki hari ini yang dengan
sengaja datang berkunjung ke rumahnya hanya untuk membawakannya bingkisan,
walaupun sebenarnya Lisa tidak ingin merepotkan pria yang sudah lanjut usia ini,.
" duduk dulu pak,, aku bikinin minuman dulu,,"
"iyaa, terima kasih non,.."
Setelah beberapa saat menunggu lisa kembali dari dapurnya, "kok repot-repot
segala sih pak bawain aku oleh-oleh segini banyak, pak juki abis pulang kampung
yaa,?? " tanya Lisa sambil berjalan membawa nampan yang berisi satu botol besar
minuman dingin dan dua gelas berisi es batu serta satu piring berisi beberapa
potong kue..
"enggak kok non, kemarin saya dapet kiriman dari anak dikampung, langsung saya
bawain aja kesini buat non lisa, soalnya di rumah saya juga kan gak ada siapa-
siapa,."
"oo gituu.. silahkan diminum pak,," seperti biasa Lisa dengan posisi menunduk,.
"ehh iya terima kasih non,, ituu makin montok aja non, hehee..." pak juki menatap
payudara lisa yang menggantung, kini dia sudah mulai berani dan tidak malu-malu
lagi untuk berbicara kepada lisa,.
" ishh... matanyaa.. kebiasaan nih kalo main kesini,, aku colok baru tau rasa,.. " ucap
lisa yang kini dirinya sudah terbiasa dengan kelakuan iseng pak juki maupun pak
yono,.
"hehe.. jangan donk non, hehe.."
"emangnya pak juki di rumah tinggal sama siapa,?" Lisa yang sudah ikut duduk
bertanya lagi kepada pak juki,
" kalo di sini sih saya tinggalnya cuma sendirian non, sebenernya anak sih udah
nyuruh saya untuk ikut tinggal di kampung, cuma sayanya aja yang masih betah
tinggal disini,."
"emang istrinya kemana pak,? apa tinggal di kampung juga sama anak-anak pak
juki,?? "
" kalo istri udah lama meninggal non, makanya itu oleh-oleh langsung saya bawa
kesini,"
" duuh maaf yaa pak, aku bener-bener gak tau,," Lisa jadi merasa tidak enak hati
karena telah bertanya tentang istri pak juki yang ternyata telah lama tiada,
mendengar penjelasan pak juki yang langsung membawakan oleh-oleh untuknya,
membuat lisa merasa sangat tersanjung karena dirinya lah orang yang pertama
diingat oleh pak tua itu dan tentu saja hal tersebut membuat hati Lisa jadi sangat
tersentuh,
" iya ga apa-apa non, lagian juga udah lama banget jadi non lisa jangan ngerasa
gimana-gimana yaa,?" ujar pak juki menenangkan,
"tapi aku jadi ngerasa gak enak sama pak juki,"
"gak apa-apa kok non, tenang aja, lagipula sekarang udah ada gantinya kok,
hehehe.."
"waaah.. siapa pak,?? kenalin ke aku donk,, " Lisa bertanya karena penasaran..
" emmm... malu saya non, ada deh pokoknya, hehe.."
" kenapa harus malu pak, pilihan pak juki pasti cantik kaan,??? " Lisa semakin
penasaran,.
" wuihhh bukan cuma cantik non, cuantikk banget malahan, bidadari aja kalah,
kulitnya putih, mulus, bodynya aduhai, apalagi dadanya ituu, gede, montok, bikin
saya pengen nyusu tiap hari,, hehehe.. " ucap pak juki terus memuji wanita
idamannya di depan lisa,
" jadi penasaran aku, pengen tau yang mana orangnya,," ucap lisa datar, seakan
tidak percaya ada yang mampu menyaingi dirinya,.
" emmm yaaa... non Lisa orangnya, yang sekarang ada di hadapan saya, yang
kecantikannya melebihi bidadari,. Hehee.." Jawab pak juki malu-malu,
"iihhh rese,, kirain aku tuh siapa,, dasar pak jukiii,,, udah tua juga pinter banget
gombalnya,.. " Lisa menjadi tersipu malu setelah tau bahwa dirinya lah yang sejak
tadi di puja puji oleh pak juki,.
"gak gombal non, emang bener kok, hehe.."
"iya.. iyaa.. aku percaya, hihihi.."
Pak juki yang duduk melihat sekelilingnya nampak di dalam rumah nampak
beberapa barang-barang yang terlihat sedikit berantakan dan dia berkata kepada
lisa untuk menawarkan bantuan,.
"kayaknya hari ini lagi sibuk ya non,? apa ada yang bisa saya bantu,?"
" iya ni pak, sebenernya hari ini aku lagi beres-beres rumah, maaf yaa kalo masih
berantakan," ucap Lisa menerangkan, dia belum mau bercerita kalau dirinya akan
pulang kampung,.
"oo gitu, yaudah mumpung saya lagi gak ada kerjaan, apa nih yang mau di bantuin,?
0 Komentar