Hadiah spesial untuk pak yono.
.
.
Kedua tangan pak Yono terus meremas payudara Lisa dengan lembut, lalu tangan
kanannya perlahan-lahan turun merabai perut lisa, dan semakin merayap turun
melewati ujung bawah roknya, telapak tangannya yang kasar meraba-raba paha
bagian dalam milik lisa, bersentuhan langsung dengan permukaan kulit paha ibu
muda itu yang halus,.
Tangan kirinya masih terus meremas-remas payudara lisa dari luar bajunya
bergantian kiri dan kanan, tangan kanannya tak lagi turun, tapi kini rabaannya
perlahan mulai naik lagi menyelusup masuk dari bawah rok ibu muda itu merabai
kulit pahanya lalu ke arah selangkangan perempuan cantik yang berada di dalam
dekapannya, membelai-belai selangkangannya lalu bergerak menelusuri pinggiran
celana dalam lisa, kemudian jari-jarinya mengelus-elus bagian tengah celana dalam
Lisa yang ternyata sudah basah, tapi..
"tappp,... "
Semuanya terhenti keduanya terdiam, tiba-tiba Lisa merasa sangat kaget dan
langsung memegangi pergelangan tangan pak Yono yang mencoba menyentuh
kemaluannya, Lisa menengok ke belakang, menatap ke arah wajah pak Yono, dia
menggelengkan kepalanya mengisyaratkan bahwa dirinya tidak setuju,.
" paakk...??" suaranya terdengar lirih, lisa menatap pak Yono,.
Pak Yono hanya diam dan membalas menatapnya dengan senyuman penuh arti,
namun di bawah sana tangannya memaksa sekali lagi untuk bisa menyentuh area
yang paling dia inginkan,.
Lisa menatap pak Yono dan menggelengkan kepalanya sekali lagi, seolah-olah
sedang berkata “jangan yaa paakk..”
Pak Yono yang sangat penasaran ingin menyentuh area terlarang itu, dia paksakan
lagi mendorong tangannya agar lebih masuk ke dalam, tenaga Lisa yang kalah kuat
akhirnya memilih untuk menyerah, kedua tangannya kembali berpegangan pada
pinggiran meja, dia pun kembali memejamkan matanya dan kembali menikmati
sensasi rangsangan yang terus di berikan oleh pak tua cabul itu,.
Pak Yono akhirnya dapat merasakan membelai-belai dan meraba daging kemaluan
milik lisa yang masih tertutup celana dalam, vagina lisa yang sudah basah,
cairannya merembes hingga membasahi celana dalamnya, pak Yono yang semakin
penasaran dan tak puas jika hanya meraba area kewanitaan milik ibu muda itu dari
luar, kemudian dia menyelusup kan tangannya ke celana dalam lisa agar bisa
menyentuh daging kemaluan lisa secara langsung, ingin merasakan hangatnya
belahan vagina lisa yang memang sudah sangat basah, pak Yono membelai-belai
bibir vagina milik wanita cantik itu dengan lembut dan membuat jari-jarinya ikut
menjadi basah,.
Pak Yono menarik tangannya dan menghentikan aktivitasnya, di belakang lisa dia
buru-buru melolosi seluruh pakaiannya beserta celana dalamnya dan di
lemparkannya sembarangan, kini pak Yono sudah telanjang bulat, dirinya yang
sudah sangat bernafsu, terlihat penisnya yang sudah sangat tegang sedang berdiri
tegak mengacung,.
Lisa langsung merasa heran karena sentuhan-sentuhan nakal tangan pak Yono
yang tiba-tiba saja berhenti menggerayangi tubuhnya, karena penasaran dia pun
langsung membalikkan badannya ke belakang ingin tau apa yang sedang di lakukan
satpamnya itu, dan seketika dirinya langsung terkejut mendapati pak Yono yang
ternyata sudah membuka seluruh pakaiannya, terlihat penisnya yang sudah berdiri
mengacung seperti sedang menunjuk-nunjuk ke arahnya,
" Pak Yono kok telanjang sihh,,??" lisa mulai curiga
" Hehehe,, gerah non, keringetan,, hehehe " jawab pak Yono asal mencari alasan,
" gerah kok itu celananya kenapa di lepas juga," lisa bertanya sambil menunjuk ke
arah penis pak Yono,.
" hehehe,, biasa non,, sakit, keteken celana, hehe,,"
" tapi kan pak.. oohh... mmmpphh.. emmpphhhhh...." buru-buru pak Yono menyosor
bibir lisa agar wanita itu tidak banyak bertanya lagi, pak Yono langsung melumat
mulut Lisa dengan begitu liar karena tak ada penolakan dari perempuan cantik itu
ketika dia mengajaknya berciuman,.
" isshh.. Pelan-pelan sihh paak,, " lisa melepaskan ciumannya dan sedikit
mendorong pak Yono, dia menggerutu karena ciuman pak tua itu yang tak beraturan
dan sangat terburu-buru,
" gemes non, hehehee,,, "
Pak Yono kembali mengajak lisa berciuman lagi sambil tangannya meremasi
payudara lisa dan di bawah sana penisnya juga menekan-nekan selangkangan lisa,
mereka terus berciuman panas di meja dapur, saling membelit lidah dan saling
bertukar ludah, pak Yono merasakan sedikit pegal pada kedua kakinya, karena
sudah terlalu lama berdiri akhirnya dia pun melepaskan ciumannya,.
" kenapa pak, udahan,?? hihihi,," ucap Lisa bercanda,.
" hehee.. kaki saya pegel, pindah yuk non,," pak Yono mengajak lisa,.
" mau pindah kemana emangnyaaa,,??"
" kita pindah ke kamar aja yuk,, " ucap pak Yono dengan rencana mesum di dalam
otaknya,
" iiiih... gak mauuu,,, enak aja ngajak ke kamar, pak Yono mau macem-macem nih
pastiiii, udahan aja ah kalo gituuu,," ucap lisa merajuk..
" yaahh jangan gitu donk non,, tanggung niih,, yaudah yuk, kita ke ruang tamu aja
yuuuk,," bujuk pak Yono..
" gaak mauuu,, pasti pak Yono mau macem-macem ya kan??,," ucap lisa yang
masih sedikit ngambek..
" Beneran, sumpah, enggak bakal macem-macem," pak Yono berusaha terus
membujuk,.
" Awas ajaaa,, " Lisa masih dengan nada ngambeknya,,
" Beneran sayaaaaang,,"
" sayang,, sayang,, Yaudaaaah di ruang tamu aja,, "
" Naah gituu dooonk,, hehehe" pak Yono kegirangan bisa melanjutkan aksi
mesumnya dengan tubuh wanita cantik itu,.
Kemudian pak yono menarik tangan ibu muda itu menuju ruang tamu, lisa yang
sebenarnya sudah terbawa suasana menuruti saja ajakan pak yono, sambil berjalan
menarik tangan lisa, pak yono yang merasa kegirangan bergumam dalam hatinya "
padahal dari tadi juga kan emang udah macem-macem, hehehe,."
Di sofa ruang tamu rumah lisa, mereka duduk saling berhadap-hadapan, pak yono
terus memandangi wajah dan tubuh lisa dari atas ke bawah, tidak pernah hilang
kekagumannya dengan pesona dan kecantikan yang terpancar dari ibu muda yang
ada di hadapannya saat ini, lisa yang dirinya dipandangi terus seperti itu
membuatnya jadi tersipu malu,.
" kenapa sih pak, ngeliatin aku kayak gitu terus, malu tauu...?"
" non lisa makin hari makin cantik aja,, bener-bener cantik,," ucap pak yono
mencoba untuk merayu sambil tangannya membelai-belai lengan lisa, sebelah
tangannya lagi memegang pinggang lisa,.
" ihh pak yono bisa aja, jadi malu aku, hihihii,,"
" apalagiiii... kalo non lisa gak pakai baju, makin tambah cantik pastinyaa,, hehehe,,"
" Huuu... maunya pak yono itu mah, bilang aja biar kita sama-sama telanjang, ya
kaan,,??" ujar lisa menimpali,.
“hehehe... “
Melihat lisa yang selalu tersipu dan tidak marah dengan godaan dan elusan
tangannya, membuat pak tua itu semakin berani dengan aksinya, pak yono
memajukan badannya dan mulai melumat bibir lisa lagi, tidak ada penolakan dari lisa
yang malah menyambut ciumannya, pak yono terus memajukan badannya memepet
tubuh lisa agar tersandar di sandaran sofa, elusan tangan pak yono perlahan pindah
ke arah payudara lisa dan meremas-remas nya, lisa memejamkan matanya
menikmati remasan tangan pak yono pada payudaranya sambil mulut mereka terus
berciuman,.
Sambil terus saling melumat, remasan tangan pak yono perlahan naik ke pundak
lisa dan perlahan-lahan mulai menurunkan tali bajunya, lisa merapatkan lengannya
mencoba menahan pakaiannya agar tidak melorot, kini tali baju lisa masih tertahan
dan tersangkut di sikunya, mulut mereka masih terus menempel, pak yono tak mau
melepaskan ciumannya, lisa membuka matanya dan menggelengkan kepalanya,
isyarat agar pak yono menghentikan ulahnya,.
Pak yono tentu tidak kehilangan akalnya, sambil terus berciuman, dengan lembut dia
membelai-belai bagian atas dada lisa yang sudah mulai terbuka, menelusup kan
tangannya dan meremas payudara lisa dari luar BH, lisa yang terbawa suasana
kembali memejamkan matanya, menikmati setiap rabaan dan rangsangan yang di
berikan oleh pak tua itu,.
Pak yono menghentikan remasan nya, tangannya merabai tubuh lisa dari luar
behanya, perlahan turun meraba-raba perut lisa, turun lagi ke pinggul dan
rabaannya kini berada di paha lisa dan terus merabanya pelan-pelan, tak di sangka-
sangka dari bagian bawah roknya lisa, tangan pak tua yang nakal itu dengan
gerakan cepat tiba-tiba menyelusup ke tengah-tengah bagian dalam pangkal paha
lisa, dan jari jemarinya langsung menyentuh bagian luar vagina lisa,.
" emmpphhhhh.. eemmmppphhh.." hanya itu suara yang mampu Lisa keluarkan
karena mulutnya masih di lumat mulut pak Yono,
Lisa terbelalak kaget, dia tak menyangka, tangan yang nakal itu tiba-tiba saja bisa
menyelinap masuk ke dalam bagian bawah tubuhnya dan jari jemari itu langsung
dapat menyentuh bagian tengah vaginanya yang masih terbungkus celana dalam,.
" emmpphh...emmpphh..." Lisa berusaha sekuatnya menepiskan tangan pak yono
yang nakal dan tak sabaran itu, lisa berusaha merapatkan pahanya, tetapi tangan
pak tua itu terus memaksa untuk tetap tinggal di dalam pangkal paha lisa, ingin terus
menyentuh dan merabai daging kemaluan lisa, yang sedari tadi sudah sangat
basah,.
Pak yono melepaskan lumatannya pada mulut lisa, kini cumbuannya turun ke leher
lisa, menciumi leher dan bagian atas dada lisa,.
" aahhhhh… paakk.. uuhhmmmmhhh.." Lisa semakin gemetar dibuatnya, tetapi
muncul perasaan aneh yang lebih kuat, perasaan yang ingin membiarkan pak yono
untuk terus berbuat nakal pada dirinya, dalam diri lisa sebenarnya masih ada rasa
takut dan rasa malu, namun semuanya menyatu dengan sensasi-sensasi aneh yang
membuat dirinya semakin bergejolak semakin tinggi,.
Perasaan aneh itu membuat lisa semakin larut terbawa suasana, pahanya yang tadi
dia rapatkan kuat-kuat untuk menahan tangan pak yono, kini mulai mengendur dan
perlahan-lahan mulai terbuka, dan sedikit demi sedikit mulai mengangkang
membiarkan jari jemari pak yono agar bisa bereksplorasi lebih jauh lagi ke dalam,.
Pak yono semakin menggila mengetahui perlawanan lisa mulai mengendur,
tangannya mulai masuk dan bergerak ke sana kemari, lisa yang semakin terangsang
membuatnya membiarkan saja tindakan nakal satpamnya itu, tangan pak yono terus
merabai dan menggelitik-menggelitik seluruh area selangkangan lisa yang sudah
semakin membasah akibat cumbuan dan rabaannya pak yono,.
" Oouuuhh…emmmphhh...." Mulut lisa mengeluarkan desahan desahan, tubuhnya
menggeliat-geliat tak terkendali, dan pak yono semakin meningkatkan cumbuannya
pada leher dan dada lisa, tubuh pak yono semakin memepet tubuh lisa ke sandaran
sofa, tangan kiri lisa mulai meremas payudara nya sendiri, dan tangan kanannya
memegangi kepala dan rambut pak yono erat-erat,.
Walaupun vaginanya masih terbungkus celana dalam, Lisa dapat merasakan jemari-
jemari pak yono semakin liar merabai, menyentuh, dan menekan-nekan, area
selangkangannya, membuatnya sesekali merasakan denyutan-denyutan dari dalam
liang rahimnya, yang membuat cairan-cairan cinta dari dalam rongga kewanitaannya
semakin merembes membasahi celana dalamnya, semakin lama Lisa merasakan
denyutan-denyutan itu makin sering, dan semakin terasa nikmat,.
"aanghhhhh... emmhhhh...." Lisa semakin mendesah dan gairahnya semakin
meninggi, lisa merasa kenikmatan itu semakin melandanya, seiring makin gencarnya
cumbuan dan rangsangan pak yono pada tubuhnya,.
"aahhhhh.... ahhhhhsss..." desahan lisa semakin keras terdengar, merasakan
jemari-jemari pak yono yang terus bermain-main di area kelaminnya, sungguh-
sungguh membuatnya sudah tak kuat lagi, vaginanya seakan-akan tak mampu lagi
menerima rangsang yang sedemikian liar dan terus menerus,.
Pingggulnya sudah mulai bergerak pelan mengikuti rabaan jemari pak yono, dan
bagian dalam kewanitaannya sudah terus berdenyut-denyut, makin kuat, dan
semakin kuat, di dalamnya serasa akan ada banyak cairan yang telah siap untuk
segera ditumpahkan, dan…. aahhhhhhh...….
Aaaahhhhhhhh....... Lisa melenguh panjang, tubuhnya menjadi kelojotan,.
Aaaaahhhhh...... Crrttt... Crrttt... Crrttt... Akhirnya Lisa merasakan cairan dari dalam
kewanitaannya tumpah begitu saja, seperti gelombang tsunami menerjang
membanjiri daratan, terus mengalir menerjang-nerjang dinding rahimnya yang terus
berkedut-kedut,.
Aaaaahhhhh… nikmat, sungguh sangat nikmat dirasakan oleh lisa,.
Lisa merasakan tubuhnya sedikit lemas, masih bersandar di sofa ruang tamunya,
nafasnya tersenggal-senggal, dia merasa sedikit malu dengan pak yono karena
orgasmenya barusan, Lisa merasa aneh pada dirinya sendiri, bisa-bisanya dia
orgasme begitu cepat hanya karena sentuhan dan rangsangan dari pria tua jelek itu,
apa mungkin karena ini kali pertamanya bermain gila dengan laki-laki lain, di tambah
lagi laki-laki itu adalah seorang satpam yang sudah tua umurnya,
Pak yono yang menyadari lisa mencapai puncaknya, dia menghentikan sejenak aksi
nakal nya itu untuk memberikan waktu bagi Lisa yang sedang meresapi
kenikmatannya, membiarkan ibu muda itu yang sedang tersandar untuk beristirahat,.
Pak yono yang masih bertelanjang bulat dengan penisnya yang mengacung, dia
bangkit dari duduknya dan berjalan menuju dapur, kemudian kembali dengan
membawakan lisa segelas air dingin, dan sedangkan lisa kini sudah duduk dan
sedang merapikan pakaiannya, nafasnya pun sudah mulai teratur,.
" ini non diminum dulu biar seger,," ucap pak yono memberikan minum kepada lisa,.
" iya pak,, Terima kasih yaa,, " Lisa menerimanya dengan senyuman manis, dalam
hatinya lisa menjadi kagum dengan perhatian yang diberikan pak yono,.
" Iyaa sama-sama,, gimana tadi non,, enak,??? hehehe" pak yono menggoda lisa,
" ishh.. apaan sih,, gak tau ahh,," ucap lisa menahan malu, pipinya jadi bersemu
merah karena pertanyaan pak yono yang terdengar meledek, sambil dia mencubit
lengan pak yono,.
" hehehe.. kok pake nyubit segala, kan saya cuma nanya, tadi itu gimana rasanya,
enak apa engga,,?? Hehehe,," ucap pak yono kembali meledek lisa,.
" iih pak yono maah,, iya,, iyaa tadi enaaak,," sungguh malu lisa dibuatnya,.
Lisa melihat ke arah selangkangan pak yono yang duduk persis di sampingnya,
terlihat batang penisnya masih tegang berdiri mengacung, ada rasa kasihan di hati
lisa, sejak kedatangan pak yono tadi yang rela panaspanas-panasan membawakan
makanan dan minuman, dan juga perhatiannya ketika dirinya merasa lemas
barusan, lisa merasa dirinya egois telah mendapatkan kenikmatan untuk dirinya
sendiri sedangkan pak yono belum,.
" emm... itunya masih berdiri pak,?"
" iyaa non, namanya juga belum di keluarin isinya,, hehe,."
" emangnya di rumah gak di keluarin pak, kan ada istrinya kaan,?" tanya Lisa..
" istri sama anak-anak saya dikampung non, di sini saya kan tinggalnya ngontrak
cuma sendirian, palingan kalo lagi kepingin, yaa cuma bisa ngocok, itu pun sambil
ngebayangin non Lisa,. hehehe,,,, " seperti biasa pak yono menjawab diselingi
dengan candaannya,.
“makanya sering-sering pulang kampung pak biar bisa ada penyaluran, hihihi...”
canda Lisa lagi,
“justru istri ikut anak-anak di kampung karena udah sakit-sakitan non, kalo ikut saya
di sini kasihan enggak ada yang ngerawat, kan saya kerja,” ujar pak Yono,
“emm... gitu ya pak.. maaf ya pak, aku enggak tau..” ucap Lisa merasa tidak enak,
mendengar cerita pak yono yang selama ini tinggal di kontrakan dan hidup sendirian
jauh dari keluarganya membuat hati Lisa tersentuh dan merasa kasihan, dia juga
merasa tersanjung mendengar pengakuan jujur dari pak yono jika dirinya lah yang
selama ini di jadikan khayalan dan fantasi seksual oleh pak yono,
“iya enggak apa-apa kok non, jangan terlalu di pikir, lagian juga wajar kok, namanya
juga udah umur,” jawab pak Yono,
Pak yono juga bercerita bahwa dia memang sudah bertemu banyak wanita dalam
hidupnya, tapi selama itu dia tak pernah menjumpai wanita yang memiliki pesona
dan daya tarik seperti Lisa, pak tua itu berkata tidak pernah dia temui wanita yang
memiliki tubuh yang semenarik seperti tubuh lisa, wajah yang secantik wajah lisa,
dan juga tidak ada wanita yang seramah dan sebaik lisa,
Mendengar segala pujian dan rayuan yang keluar dari mulut pak yono tentu saja
membuat lisa menjadi semakin tersipu malu, akhirnya Lisa memutuskan untuk
memberikan bantuan pada lelaki tua itu untuk bisa menuntaskan hasratnya,
"emmm,, trus itu jadinya mau diapain,?? emmm... apaa mau aku bantuin,??" ucap
lisa menawarkan bantuan, karena kasihan setelah mendengar cerita pak yono,.
"mau banget non, soalnya bosen udah lama cuma bisa ngocok sendiri,. hehehe,.."
Pak yono langsung memajukan badannya dan buru-buru tangannya meraih kedua
pundak lisa untuk mencoba membuka baju lisa,
"iihh.. pak yono mau ngapain,?" ucap lisa mencoba menghindar, terlihat tatapan pak
yono yang sudah di penuhi birahi yang menggebu-gebu,.
"loohh.. tadi katanya non lisa mau bantuin, ayolah non, udah lama saya ngebayangin
bisa menikmati badan non lisa yang langsing padet ini,,!!”, desak pak yono yang
terus memajukan badannya,
“maksud aku tuh bukan begitu paak.. pak yono kan tau kalo aku udah punya suami,
aku tuh mau bantu pak yono tapi bukan berarti kita boleh sampai ngelakuin itu,”
jawab lisa mencoba menyadarkannya,.
Lisa menatap wajah pak yono dengan senyuman penuh perhatian, lisa melihat
mimik muka pak yono yang sudah dipenuhi nafsu birahi, dan akan berbuat apa pun
agar maksudnya kesampaian, lisa dengan perhatiannya memberikan pengertian
kepada pak yono, sehingga nafsunya bisa tersalurkan tanpa harus berbuat yang
macam-macam dengan tubuhnya apalagi sampai tega memperkosanya,.
Akhirnya dengan hati-hati lisa menawarkan bantuan lain kepada pak yono, tangan
lisa perlahan-lahan meraih batang penis pak yono dan dengan lembut membelai-
belainya,.
“paak.. biar aku kocokin aja yaa… karena aku nggak mau pak yono sampe berbuat
yang macem-macem,.” ucap lisa dengan senyumnya,
Pak yono diam dan tampak berpikir sejenak, dari raut mukanya kelihatan sedikit
kecewa namun bercampur dengan perasaan sedikit lega, karena lisa dengan baik
hati masih mau membantunya menyalurkan hasrat birahi nya,.
“ ii,, iyaa non,.. enggak apa-apa..
” kata pak yono karena melihat lisa yang tersenyum
penuh perhatian kepadanya,.
"janji yaa jangan macem-macem lagii,,? kalo gak mau yaudah pak yono ngocok
sendiri lagi aja,," ucap lisa tersenyum manis,
" iyaa non,, saya janjiii.. hehehe..."
"hihihii.. naaah gitu doonk,,, eehh... ngomong-ngomong ini udah rapi aja pak,?" ucap
lisa mencairkan suasana, sambil tangannya pelan-pelan terus membelai dan
meremas batang kemaluan pak yono yang sekarang terlihat bulu-bulunya kini sudah
di cukur rapi,.
“ iya non,, kan non lisa maunya yang rapiihh,, oooohhh….. sssshhhh…. non lisaa
…eee.. eeena aak.!!!” jawab pak yono sambil mendesah menikmati betapa lembut
dan halusnya telapak tangan Lisa yang sedang bermain di batang penisnya,.
Lisa menatap wajah pak yono, nampak wajahnya meringis menahan remasan
lembut pada batang kejantanan miliknya, jari jemari lisa mulai bergerak turun naik
menyusuri batang pak yono, sesekali dengan ujung telunjuknya Lisa mengusap
kepala penis itu yang sudah licin oleh cairan yang meleleh di ujungnya, terdengar
pak yono kembali meringis merasakan ngilu akibat usapan jari telunjuk lisa, terlihat
pak yono sudah sangat bernafsu sekali, tangannya mulai menggerayangi ke arah
dada lisa,
"hayoo.. tangannya mao ngapain,? enggak usah macem-macem dehh.." lisa pun
kembali mengingatkan pak tua itu,
“enggak macem-macem kok non, Cuma biar cepet keluar ajaa.. hehehe..” kata pak
yono memberi alasan..
Lisa tidak menepisnya lagi, karena dia pikir ada benarnya juga, pak yono tersenyum
melihat lisa yang sudah tidak melarangnya lagi, pak yono dengan lembut dan hati-
hati mulai meremas-remas kedua payudara lisa dari balik pakaiannya, lisa juga
mulai kembali merasakan kenikmatan karena mendapatkan remasan pada
payudaranya, apalagi saat ini tangannya masih menggenggam batang pak yono
dengan erat,.
“non lisaa,,, buka yaa,? Sedikiiit aja..” pinta pak yono yang ingin melepaskan
pakaian Lisa,.
“ jangan yaa paak, tadi kan udah janji nggak bakal macem-macem..” ujar lisa
mengingatkan.
“Sedikiiiit ajaaa,.. Yaa non,..?” desaknya lagi seraya menggeser tali baju yang
berada pundak lisa sehingga bagian atas dada lisa menjadi terbuka, lisa menahan
bajunya dengan sikunya agar tidak sepenuhnya melorot,
“Oooh.. non lisa emang benar-benar cantik,, bajunya di buka aja ya non,.!!!”, pujinya
sambil terus meremas buah dada lisa dengan pelan dan lembut,.
"hadeehh.. dasarr.. yaudah deh iyaa.." Karena pak yono yang terus merengek
akhirnya lisa menurunkan bajunya hingga menyangkut di pinggangnya, kini bagian
tubuh atas lisa sudah terbuka, memperlihatkan bulatan dua daging kembar
payudaranya yang masih terbungkus beha yang sangat menggoda, melihat dada
bagian atas lisa menyembul dan belahannya jadi semakin terlihat, hal itu tentu saja
membuat pak yono jadi tambah kepingin,.
“non lisaa…” panggil pak yono dengan suara berat,.
"iyaa.. kenapa lagi pak,? kan ini udah aku buka.." Lisa menjawab sambil terus
memainkan penis pak yono,.
“Hmm... saya pingin banget non,,” Pak yono memelas, dia ingin sekali merasakan
bersetubuh dengan Lisa,
“tuuh kaan.. pak yono ihhhh, dasarrr...” ucap Lisa dengan nada sebel yang justru
terdengar sangat menggoda,.
"ayolah non, sebentar aja, enggak tahan nih non,,"
"yaudah.. pak yono diem yaa,, duduk aja di situu,, gak boleh bangun, gak boleh
nakal, pokoknya gak boleh ngapa-ngapain, aku mau kasih pertunjukan buat pak
yono, hihiihii..." ucap Lisa sambil mengerling nakal,.
Dengan tersenyum menggoda, Lisa bangun dari duduknya, dia berdiri di hadapan
pak yono yang sedang duduk bersandar di sofa, dengan gerakan yang sangat
perlahan lisa menurunkan lagi bajunya yang saat ini masih tersangkut di
pinggangnya hingga terlepas sepenuhnya dan jatuh dikakinya, lisa memutar
badannya membelakangi pak yono,
"ssrrrttt" dengan hati-hati sekali dia meraih dan menurunkan pelan-pelan bagian
resleting di belakang roknya, lalu dengan gerakan yang sangat perlahan dengan jari-
jari lentiknya dia menarik turun bagian pinggang roknya hingga terjatuh diujung
kakinya, Lisa yang masih membelakangi pak yono ketika menurunkan roknya,
sambil menggoyang-goyangkan lututnya dengan posisi menungging,
mempertontonkan bulat pantatnya yang padat, Lisa melakukan ini dengan sangat
pelan-pelan sekali,
Menyaksikan penampilan dan pertunjukan Lisa yang terlihat sangat binal di
hadapannya, membuat mata pak yono semakin melotot dan beberapa kali dia
menelan ludahnya,
Masih dengan posisi menungging Lisa menoleh ke belakang dan menatap nakal ke
arah pak yono, "maaf yaa paak, aku jadi enggak sopan udah mantatin pak yono
kayak gini,, hihihiii,.."
Sambil wajahnya terus menoleh ke arah pak yono yang duduk di sofa di
belakangnya, perlahan lisa kembali berdiri sambil mengelus-elus bulatan pantatnya,
dan "plakk,,," suara tamparan lisa pada daging pantatnya sendiri, membuat pak
yono sedikit tersentak kaget, terkejut, shock, dan kembali menelan ludahnya,..
"hihihii.. kenapa pak,,?? kok sampe kaget begitu,, hihihiii,," Lisa bertanya sambil
bertingkah nakal,
Justru karena Lisa melakukan setiap gerakan-gerakannya dengan sangat perlahan,
membuat tatapan mata pak yono jadi terus mengikuti gerakan lisa yang terlihat
sangat erotis di matanya, dan tentu saja pak yono menjadi semakin mupeng
dibuatnya, sambil menonton pertunjukan Lisa tangan pak tua itu terus mengelus-
elus batang kejantanannya yang sudah semakin menegang sejadi-jadinya,.
Lisa memutar kembali tubuhnya menghadap ke arah pak yono, saat ini lisa tampil
sangat seksi mempertontonkan lekuk tubuh indahnya yang kini hanya terbalut
celana dalam tipis berwarna putih menerawang yang masih menutupi tubuh bagian
bawahnya, dan dipadukan dengan beha berenda-renda yang warnanya senada
dengan celana dalamnya yang terlihat tak mampu menutupi seluruh bagian
payudaranya, entah karena ukuran buah dadanya yang agak besar atau memang
model behanya yang terlihat kekecilan,
“nonn...???” ucap pak Yono seakan tak percaya dengan apa yang akan di lakukan
oleh Lisa,
0 Komentar