ISTRI YANG BAIK PART 9

 

“deg.. deg.. deg.. deg..” Ucup merasa semakin grogi dan detak jantungnya pun


berdebar semakin cepat ketika bertatapan langsung dengan Lisa dengan jarak yang


begitu dekat,


Lisa yang awalnya memperhatikan luka sambil memegangi kedua pipi ucup, kini


membalas tatapan pemuda itu pada matanya, sejenak mereka saling menatap


dengan jarak yang sangat dekat, tentu saja mereka berdua bisa dapat merasakan


deru hembusan nafas mereka yang saling beradu,.


Secara naluri, tangan ucup tergerak meraih dagu Lisa, dan dengan ibu jarinya dia


membelai-belai bibir bawah ibu muda itu dengan usapan lembut, perlahan-lahan


Lisa memejamkan kedua matanya, ucup pun memajukan wajahnya semakin


mendekat lalu memberikan sebuah kecupan singkat di bibir wanita cantik itu,.


Lisa membuka matanya setelah mendapat sebuah kecupan mesra pada bibirnya,


entah kenapa dia pun jadi tertunduk malu dan tingkahnya yang malu-malu itu terlihat


seperti seorang gadis yang baru saja mendapatkan ciuman pertama dari


kekasihnya,.


Ucup kembali menarik dagu Lisa, dan menempelkan bibirnya sekali lagi, namun


ciuman kali ini lebih lama dari sebelumnya, kedua tangan Lisa berpegangan pada


pundak ucup, setelah bibir mereka terlepas, keduanya saling tersenyum, nafsu


keduanya sama-sama mulai naik, batang penis ucup semakin menegang dibalik


celananya, dan vagina Lisa juga sudah mulai basah, kemudian Lisa bangkit dari


duduknya dan berdiri di hadapan ucup,.


"emm.. buu..??? " Ucup yang bingung dengan apa yang akan di lakukan Lisa,.


" ssssttt...," Lisa menempelkan telunjuknya di bibir ucup agar pemuda itu diam,.


Lisa mengangkat kedua telapak tangan ucup dan mengarahkannya agar memegang


kedua payudaranya, kemudian Lisa duduk di pangkuan ucup, memposisikan


vaginanya yang masih terbungkus celana dalam itu menempel tepat menduduki di


atas tonjolan penis ucup,.


"buu Lisaaa,,, uhhh...? " ucup merasa bingung apa yang akan di lakukan Lisa


selanjutnya, namun tonjolan di dalam celananya rasanya sudah sangat geli dan


nikmat, padahal hanya baru ditempelkan saja, itu pun mereka berdua masih


berpakaian lengkap, mungkin karena ini pengalaman pertama bagi ucup,


"ssstttt.... kamu nikmatin aja, anggap aja ucapan terima kasih karena kamu udah


nyelametin aku," ucap Lisa sambil tersenyum sembari melingkarkan tangannya di


pundak ucup,


Lisa memajukan wajahnya dan mereka pun mulai berciuman, sambil berciuman


telapak tangan ucup yang awalnya hanya dia tempelkan di payudara Lisa, kini mulai


meremas-remasnya pelan, sedangkan tangan Lisa terus membelai-belai rambut


ucup, ciuman yang awalnya terlihat lembut dan mesra kini berubah menjadi ciuman


panas, lidah mereka saling membelit, dan air liur mulai menetes,.


Pelan-pelan Lisa mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur, tangan ucup


melepas remasannya pada payudara Lisa dan kemudian turun ke arah bongkahan


pantat Lisa, meremas-remasnya dengan kuat dan ikut memaju mundurkan


goyangan pantat Lisa, membantu gerakan Lisa yang sedang menggesekkan kedua


kelamin mereka,.


Nafsu birahi Lisa semakin naik, vaginanya semakin becek, Lisa melepaskan


ciumannya, Liur mereka menetes terlihat seperti benang yang tersambung dari


mulut keduanya, Lisa menarik kepala ucup ke belahan payudaranya, lalu


mempercepat gesekan kelaminnya,.


Ucup menghirup dalam-dalam aroma wangi tubuh Lisa, wajahnya di benamkan di


tengah-tengah belahan payudara Lisa dan sesekali menciumi kulit payudara ibu


muda itu bergantian kiri dan kanan, ucup memejamkan matanya, menikmati aroma


harum yang terpancar dari tubuh Lisa dan meresapi rasa yang begitu nikmat pada


batang kelaminnya akibat tiap gesekan-gesekan yang di berikan oleh wanita cantik


yang sedang bergerak-gerak liar di atas pangkuannya,.


"ooohh,, aahhhh,...engghhhh..." desahan-desahan manja keluar dari mulut Lisa,


dan ibu muda itu juga semakin liar menggesekkan kelaminnya mengejar kenikmatan


untuk menuntaskan birahinya, tangannya memeluk leher dan mengacak-ngacak


rambut ucup, menekan kepala satpamnya itu agar semakin terbenam di belahan


dadanya,..


" ouchhhh.... aahhhh.... engghhhh..." Lisa semakin mendesah-desah..


Teloleng teng tung teng tung....


Drrrttttt.... Drrrttttt.... Drrrttttt....


Teloleng teng tung teng tung....


Drrrttttt.... Drrrttttt.... Drrrttttt....


Tiba-tiba terdengar dering ponsel ucup berbunyi dari dalam sakunya, dan hal itu


seketika membuatnya tersadar,..


"emm.. Buu,, ??? " ucup menatap Lisa.


Lisa tak peduli dengan suara dering ponsel Ucup, dia terus saja bergerak-gerak


menggesekkan kelaminnya dan tak mau menggubris kata-kata pemuda itu, Lisa


malah menarik lagi kepala Ucup agar kembali menempel ke payudaranya, Lisa


mencoba menenggelamkan ucup di belahan buah dadanya, dia ingin pemuda itu


fokus menggerayangi dan terus menikmati tubuhnya,


Celana dalam Lisa nampak sudah semakin basah akibat cairan cintanya yang terus


keluar dari lubang Vaginanya yang semakin merembes membasahi celana


dalamnya, Lisa yang sudah semakin terangsang tanpa sadar jari-jari lentiknya itu


meraih dan melepaskan ikat pinggang security yang sedang di tungganginya itu,


Teloleng teng tung teng tung....


Drrrttttt.... Drrrttttt.... Drrrttttt....


Teloleng teng tung teng tung....


Drrrttttt.... Drrrttttt.... Drrrttttt....


" bb..buu..?? " ucup sekali lagi menatap ke arah wajah Lisa yang sedang bergerak-


gerak liar di atas pangkuannya sembari berusaha melepaskan ikat pinggangnya,


Sebelah tangan ucup masih memegangi pinggul Lisa, dan sebelahnya lagi merogoh


sakunya mencoba mengeluarkan ponselnya yang terhimpit paha Lisa yang sedang


duduk di pangkuannya, Lisa akhirnya menyadari jika satpamnya itu yang sepertinya


sudah tidak lagi fokus pada tubuhnya, dia pun menghentikan goyangannya lalu


bangkit dari pangkuan ucup dan duduk di sebelahnya,.


Teloleng teng tung teng tung....


Drrrttttt.... Drrrttttt.... Drrrttttt....


Teloleng teng tung teng tung....


Drrrttttt.... Drrrttttt.... Drrrttttt....


“angkat dulu teleponnya, siapa tau penting, " ucap Lisa,.


Kemudian ucup merogoh kantongnya untuk mengeluarkan ponselnya, di lihatnya


ternyata yang sejak tadi mencoba meneleponnya adalah pak Yono, buru-buru dia


angkat panggilan teleponnya itu.


" iya hallo, kenapa pak,? "


( kamu dimana cup,? dari tadi saya telepon enggak di angkat )


" tadi lagi keliling pak, biasa patroli, HP saya tadi ketinggalan di pos belakang, ada


apa ya pak,?"


( buruan ke pos depan, perut saya mules banget, kamu jaga di depan dulu sebentar,


takutnya nanti kalo ada yang keluar masuk, portal enggak ada yang bukain )


" Oohh iya Pak, saya ke situ, tunggu bentar ya, "


( buruannn cup, udah mules nihh..)


" Iya iya Pak "


Setelah percakapan itu selesai, kemudian ucup menutup teleponnya,.


" kesiniin HP nya,, " Perintah Lisa, dan ucup dengan tampang polosnya tanpa


menjawab langsung menyerahkan ponselnya kepada Lisa,.


" ini nomor aku, nanti kabarin yaa," Lisa menyimpan nomornya sendiri di kontak


ucup, sambil tersenyum dia mengembalikan ponsel milik satpamnya itu,


" iyaa buu," kemudian ucup menyimpan kembali ponselnya ke saku celana,


" Yaudah kalo kamu mau balik, balik aja gak apa-apa, takutnya nanti pak yono


nyariin,,"


" emmm... tapiii buu,,, " ucup ragu untuk bangun dari duduknya, seakan dirinya tidak


rela untuk meninggalkan rumah Lisa,.


"Kapan-kapan kamu boleh kok mampir kesini lagi," Lisa bisa menebak apa yang


membuat ucup bingung, dengan senyum manisnya dia mencoba meyakinkan ucup,.


" beneran buu,,??" ucup terlihat sumringah,


" Iyaa,, tapiii ini rahasia kita berdua yaa, jangan sampai ada yang tau, trus kamu juga


kalo mau main ke sini harus kabarin aku dulu, biar bisa atur waktunya, takutnya ada


suami di rumah," Lisa menerangkan,.


"baik buu, saya paham kalo soal itu, kalo begitu saya balik dulu ya Buu,, "


" Iyaa ucuuuup,, "


Ucup akhirnya bangun dari duduknya, merapikan pakaiannya yang sedikit kusut,


membetulkan posisi burungnya yang masih berdiri tegak di dalam celananya,


sedangkan Lisa hanya tersenyum geli melihat tingkah ucup yang terlihat lucu dan


sangat polos di depannya,.


" saya pamit dulu bu Lisa, kapan-kapan saya mampir kesini lagi,."


" iyaa,. itu nanti gerbangnya tolong di tutup lagi yaa,, " ucap Lisa masih duduk


karena dirinya merasa malas untuk keluar rumah lagi,.


" okee siap buu.. "


Ucup melangkah ke luar rumah Lisa, meninggalkan rumah itu dengan senyuman di


wajahnya, ketika keluar gerbang, tidak lupa dia menutup kembali pintu gerbang


rumah lisa, seperti yang tadi sudah di instruksikan, karena sebagai petugas


keamanan yang baik dan berdedikasi tinggi, Ucup selalu bersedia membantu Lisa


dalam berbagai hal,.


Sementara itu, Lisa masih duduk santai di dalam rumahnya, memutuskan untuk


beristirahat sejenak sebelum membersihkan meja dan gelas-gelas bekas kopinya,


sambil menunggu suaminya pulang,.


Cling cling.. Suara notifikasi ponsel Lisa, ternyata ucup yang mengirim chat,


mengabari bahwa dia sudah tiba di pos, setelah membaca pesan itu Lisa segera


menyimpan nomor Ucup di kontak ponselnya,


.


*****


.


Keesokan paginya, seperti biasa Lisa menemani suaminya sarapan pagi sebelum


berangkat pergi bekerja, terlihat di meja makan Lisa menemani suaminya


menyantap sarapan sambil menyusui bayinya,.


" semalem tumben pulang sampe tengah malem banget pah,?? "


" iyaa mah, semalem ada papih Leon ngajak ketemu, banyak urusan kantor yang


harus papa beresin juga,"


" emang harus seharian, enggak bisa besok-besok aja gitu,? " ucap Lisa sedikit


merajuk,.


" belakangan ini kerjaan kantor emang bener-bener numpuk mah, semuanya harus


cepet di beresin, yaah... mau gimana lagi, itu semua kan emang udah tugas dan


tanggung jawab papa,." ujar Alex yang menyadari raut wajah istrinya penuh dengan


kekhawatiran, dia menghentikan makannya dan menghampiri Lisa yang sedang


duduk menyusui bayinya, lalu memeluknya dari belakang,.


" jangan kuatir sayaaang,."


" gimana mama enggak kuatir coba, semalem aja papa pulang tampangnya udah


cape banget, udah gitu nyampe rumah langsung tidur, enggak sempet ganti baju


dulu, mama juga enggak tau di kantor papa udah makan apa belum." Lisa sedikit


memarahi suaminya,.


" Iyaa maaf istriku sayaaang... mmuachh... " Alex tak mau membantah ketika istrinya


sedang mengomel, dan memberikan ciuman mesra di pipi istrinya,


" udah sanaaa, abisin dulu tuh sarapannya, nanti malah telat papa berangkat


kerjanya,,"


" iya iya sayaaang,. " Alex kembali ke kursinya dan lanjut menghabiskan


sarapannya,


" tumben banget papih Leon ngajak ketemuan sama papa, emang ada masalah apa


di kantor,? " Lisa bertanya keheranan.


" emmm... Perusahaan kan lagi buka beberapa cabang di luar, ada beberapa lokasi


yang prosesnya terkendala, papih Leon mau ngecek langsung ke sana, terus papa


diminta buat dampingin dia,." Alex menerangkan kepada Lisa,


" kok mendadak sih pah, pasti lama yaa,?" Lisa sudah paham apabila mertuanya


sudah memberi perintah tidak akan ada yang berani membantahnya,.


" untuk kapan dan berapa lamanya, sama lokasi tujuannya yang mana, itu juga papa


belum di kasih tau mah, hari ini papa ke kantor bakalan ada rapat lagi sama papi


Leon,,"


" Oooh gituuu.. pulang malem lagi donk..” ucap Lisa bersungut-sungut,.


" enggak usah sedih gitu doonk, yaudah yuk papa mau berangkat ke kantor,. "


Kemudian Lisa mengantarkan suaminya hingga ke depan rumah, masih sembari


menimang-nimang bayinya,.


.


*****


.


Siang hari di rumah Lisa,


Lisa terlihat sedang sibuk sendirian dengan pekerjaan rumahnya, cuaca hari ini


terasa begitu panas, bahkan setelah menyalakan AC di rumahnya, udara di dalam


rumahnya masih membuatnya merasa sedikit kegerahan, cuaca siang yang panas


benar-benar mengganggu dan membuat pekerjaannya hari ini terasa lebih


melelahkan,


Lisa merasa frustrasi karena suhu yang tinggi, dan rasa lelah mulai menyergapnya,


Lisa menghentikan pekerjaannya dan beristirahat, Lisa membutuhkan sedikit


bantuan untuk pekerjaan rumahnya dan sesuatu yang bisa meredakan haus


dahaganya dan memberikan kesejukan, dia tau bahwa es buah atau es kelapa akan


sangat cocok untuk situasi ini, tiba-tiba lisa teringat bahwa dia masih punya hutang


dengan Pak Yono, uang penjualan kardusnya dari pak Juki belum dia berikan,


kemudian lisa memutuskan untuk menelepon Pak Yono dan meminta bantuan,.


L: "Halo pak yono, hari ini masuk apa,?"


Y: Iyaa Hello non lisa, saya hari ini jaga malem, ada apa ya?


L: kalo sekarang lagi sibuk gak pak,?


Y: saya lagi gak sibuk kok non, ini lagi rebahan aja di rumah, kenapa ya,?


L: Emmm.. aku mau minta tolong boleh,?"


Y: minta tolong apa ya non,?? selama saya masih sanggup apapun akan saya


lakukan untuk non lisa hehe..


L: ish.. bisa aja pak yono, aku cuma mau minta tolong beliin es buah atau es campur


atau es kelapa juga enggak apa-apa, bisa pak,? "


Y: kalo cuma itu mah bisa banget non, yaudah kalo gitu non lisa tunggu aja di


rumah, duduk manis, nanti langsung saya anter sampe rumah, hehehe..


L: makasih ya pak, maaf ya kalo aku jadi ngerepotin, oiya belinya dua yaa jangan


satu,. hihihii..


Y: iya tenang aja non, kalo sama non lisa saya gak pernah ngerasa di repotkan kok,


hehehe..


L: Yaudah kalo gitu, aku tunggu looh..


Y: iya non lisa yang cantiiikkk,.


L: okeee.. paaakkk..


Lisa meminta Pak Yono untuk membelikan es buah atau es kelapa dan


mengantarkannya ke rumahnya, Pak Yono pun dengan senang hati menerima


permintaan Lisa, untuk membeli minuman segar tersebut dan segera


mengantarkannya ke rumah Lisa, karena dia juga tau betapa panasnya cuaca hari


ini,


Lisa menunggu kedatangan pak Yono ke rumahnya, setelah beberapa waktu


menunggu akhirnya Pak tua itu pun tiba dengan es buah segar, Lisa yang sudah


lama menantikan kedatangan Pak Yono, merasa sangat bahagia, Lisa berlari


kegirangan cepat-cepat membukakan pintu untuk pak Yono dan menyambutnya


dengan senyum lebar, dan ternyata Pak Yono bukan hanya membelikan es buah tapi


juga membelikannya gorengan, kemudian memberikan tentengan tersebut kepada


Lisa,.


Lisa yang kegirangan langsung kembali berlari masuk ke dalam rumahnya, matahari


masih terik di langit, dan suhu udara yang tinggi membuat es buah itu terasa begitu


menyegarkan, Lisa mengajak Pak Yono ke dalam rumahnya menuju meja makan


yang berada di dekat dapur, Lisa menyiapkan es yang tadi dibawakan oleh pak


Yono, mereka duduk berseberangan dan mulai menikmati hidangan segar siang itu,.


"Slurrrrpppp ahhhh,,, nikmaaattt,,," ucap Lisa merasakan manis di mulutnya dan


sejuk di tenggorokannya,


Sambil menyeruput dan mengunyah potongan-potongan buah dan es yang lembut,


mereka terus bercanda dan tertawa, tidak ada rasa canggung di antara mereka


karena yang ada hanyalah rasa haus dan lapar,.


" ini pak gorengannya.. hajarrr,,,, hahaha.." seru Lisa sembari tertawa lepas,


"iyaa.. Bantai non,,, sikaaattt,,, "


Lisa dan pak Yono menikmati hidangan siang itu begitu seru bahkan terkesan seperti


orang-orang yang sedang kelaparan, terlihat di tangan kanan mereka memegang


sendok es, dan di tangan kiri mereka memegang gorengan, padahal di mulut


mereka juga masih sedang mengunyah, dan terkadang, Pak Yono melemparkan


lelucon ringan yang membuat mereka berdua tertawa terbahak-bahak,.


"Saya benar-benar enggak nyangka, ternyata non lisa kalo makan sama aja kayak


saya, hahaha,," ucap Pak Yono.


"abisnya aku laper sama haus juga pak, dari tadi beres-beres rumah sendirian,


lagian juga kan di dalem rumah sendiri, ngapain pake segala malu-malu, ya gak


pak,? hahaha." Lisa menjawab dengan antusias.


"iya bener banget non, saya juga seneng liatnya non lisa makannya lahap gitu,


jarang-jarang ada soalnya, kebanyakan perempuan tuh pada malu-malu meong,


hehehe.. "


"Hahaha bisa aja pak, oiya terima kasih banyak looh, Pak Yono udah mau bawain


makanan sama minuman buat aku,." ucap Lisa.


Pak Yono tersenyum ramah. "Ooo... Tidak masalah non.. Pokoknya mah apa pun


kalo buat non lisa tersayang pasti saya kasih, hehehe,."


"Hahaha,,, emang pak yono paling bisaa deehh,,, heheee..." Lisa bercanda,.


Setelah menikmati es buah bersama, Lisa berdiri dan mulai membereskan meja


makan, sambil membungkuk Lisa mengumpulkan sisa-sisa gelas kosong dan piring


ke dalam nampan, sementara Pak Yono hanya memandangi buah dada lisa yang


terlihat menggantung,.


" Matanya iiihh, bukannya bantuin malahan ngintipin.." ucap lisa manja,


" Iya maap non,, reflek soalnya, hehehe.."


" dasar pak yono mesum ihh,, niih bawain ke dapur sana,," Lisa menyerah kan


nampan yang berisi gelas-gelas tadi,.


" Hehe,, okee siap non.. hehehe.." kemudian pak yono membawa nampannya dan


meletakkannya di tempat cucian piring yang berada di dapur, lisa melanjutkan


mengelap dan membersihkan meja,.


Sekembalinya dari dapur pak yono duduk di tempatnya semula, tak mau


melewatkan pertunjukan buah dada lisa yang begitu kenyal itu terlihat menggantung


sedang bergoyang-goyang seirama gerakan tangan lisa yang sedang membersihkan


meja makan dengan posisi badan yang membungkuk,.


" Pak yono matanya iihhh... dari tadi nyebelin banget deeh,,” tegur Lisa dengan


suara amat manja namun sama sekali tidak berusaha menutupi buah dadanya,


" hehehe... Abisnyaaa pemandangannya indah banget, kan sayang kalo di lewatkan,


hehehe,, " Pak yono malah menggoda lisa,.


“tau.. aahhh...”


Saat Lisa sedang mengelap meja tanpa sengaja tangannya menyenggol tempat


sendok dan garpu hingga isinya jadi terjatuh dan tumpah berserakan di lantai,.


"aaiihhhh... " Lisa sedikit menjerit karena kaget dirinya tak sengaja membuat


sendok-sendok dan garpu jadi berjatuhan, “tuuhh kaann.. pak Yono sih godain aku


teruss...”


Pak yono buru-buru berjongkok memunguti sendok dan garpu yang terjatuh,


"hehehe.. yaudah sih non, sini biar saya aja yang beresin," ucapnya pak Yono


kemudian memunguti sendok garpu yang berserakan di lantai,


Karena ada beberapa yang jatuhnya terpental agak jauh Lisa pun ikut berjongkok


untuk membantu pak yono memunguti dan mengumpulkan sendok-sendok dan


garpu yang berjatuhan,.


Karena Lisa yang berjongkok tepat berada di depannya, mata pak yono dapat


dengan jelas melihat celana dalam Lisa yang berbahan tipis membungkus daging


tebal di antara paha mulusnya, pandangan mata pak yono tak mau lepas dari


gumpalan daging yang terlihat sangat menggiurkan itu, pak yono sengaja


mengumpulkan sendok dengan pelan-pelan agar bisa terus berlama-lama menikmati


serta bisa terus mempelototi pemandangan yang sangat menakjubkan yang ada di


depannya itu,.


Lisa merasa sejak tadi pandangan pak Yono terus tertuju ke bagian tubuh


bawahnya, Lisa melihat ekspresi terpana sekaligus mupeng pada wajah jelek


satpamnya itu, karena hal itu Lisa pun menyadari kalau posisi berjongkoknya


membuat bagian bawah gaunnya menjadi sangat terbuka, memperlihatkan area


paling berharga miliknya, yang pantas saja membuat pandangan pak tua itu dari tadi


terus tertuju pada pemandangan yang amat memikat matanya itu,.


Merasa sebal karena sejak tadi pak Yono selalu saja bertingkah mesum, membuat


Lisa ingin memberi sedikit pelajaran kepada pak tua itu, dengan senyuman di


bibirnya Lisa memutuskan untuk mengerjai dan membalas kemesuman yang di


lakukan oleh pak Yono,


Lisa memulai aksinya dengan bergaya seolah-olah dia ingin berdiri, kedua


tangannya bertumpu pada kedua lututnya, membuat posisi jongkoknya semakin


mengangkang lebar, semakin memperlihatkan garis tipis membelah daging tebal di


tengah selangkangannya yang menawan, dengan jarak yang tidak terlalu jauh lisa


bisa merasakan denyut jantung pak Yono yang semakin berdebar cepat, dan dia


juga tahu hasrat birahi yang membara sedang menggelora di dalam diri satpam


tuanya itu, terbukti dari pandangan mata pak Yono yang semakin melotot dan terlihat


dari celananya yang semakin mengembung di bagian selangkangannya seperti


membentuk tenda,.


" Hihihi... rasain tuuhhh,, hihihii,, " Lisa tertawa dalam hatinya..


Tidak puas hanya sampai di situ Lisa masih ingin terus mengerjai pak tua mesum itu,


"eemmphh.." kali ini dengan gerakan lembut Lisa mengangkat pantatnya dengan


sangat perlahan seolah-olah sedang ingin bangun dan berdiri, namun dia ternyata


malah berpura-pura seperti orang yang hilang keseimbangan,.


" auwwhhh..." Lisa berakting dirinya terjatuh ke belakang dengan posisi terduduk


sembari mencoba menahan beban tubuhnya dengan kedua tangannya ke belakang,


kedua lututnya yang dia tekuk membuat kakinya semakin mengangkang lebar,


sehingga membuat bagian bawah roknya tersingkap hingga ke pangkal pahanya,


seketika pak Yono semakin melotot matanya seperti mau copot, tatapannya terfokus


pada satu arah, yaitu ke arah tengah-tengah selangkangan Lisa yang kini terekspos


bebas karena bagian bawah roknya yang tersingkap dengan kedua paha yang


mengangkang lebar,


" Hihihiii... rasain tuh dasar aki-aki mesum,." dalam hatinya Lisa hampir tak bisa


menahan tawanya karena kegelian melihat tampang pak Yono yang terlihat


terangsang berat menyaksikan pertunjukan yang dia persembahkan, dari cara pak


Yono menatapi tubuhnya, lisa bisa merasakan denyut jantung yang semakin cepat


dari pak Yono, dan dia tahu saat ini hasrat yang membara sedang menggelora di


dalam diri pak Yono,.


“gglek..” pak Yono beberapa kali menelan ludahnya sendiri, dan beberapa kali juga


dia menjilat bibirnya karena liurnya yang hampir menetes karena sangat terpukau


dan terpesona dengan pemandangan yang sangat menakjubkan di hadapannya, dia


tak bisa melepaskan pandangannya dari segitiga bermuda di antara kedua pangkal


paha lisa, yang kekuatannya mampu menarik pesawat hingga terjatuh dan


tenggelam hingga ke dasarnya apabila melintasinya, bahkan rudal yang ada di


dalam celananya pun seperti tertarik oleh medan magnet yang berasal dari sana,


" pak Yono iihhh,,, orang jatoh bukannya di tolongin malah di pelototin,, tega


bangeett,, " Lisa merajuk manja sambil menggerak-gerakkan kedua lututnya


membuka dan menutup sengaja menggoda pak Yono,


" Glekk.. " pak Yono bukannya menjawab malah menelan ludahnya sendiri dan


matanya malah semakin melotot karena tingkah ibu muda itu,.


Melihat reaksi pak Yono yang hanya terdiam, dengan posisi tubuhnya seperti


memakai jurus kodok yang ingin melompat, matanya melotot, lidahnya sedikit


menjulur, terlihat sangat lucu membuat lisa cekikikan menahan tawanya,.


Kemudian lisa merapatkan kembali kedua pahanya, sambil tertawa cekikikan,..


" Udah ahh.. pak Yono jahaaat siiih,, hihihihi.. " Ucap Lisa sambil bangun dari


duduknya, lalu merapikan kembali pakaiannya,.


Kemudian Lisa melangkah ke arah dapur sambil terus menggoda pak Yono, lisa


dengan sengaja melenggak lenggokan pinggulnya yang membuat bulatan pantatnya


bergoyang-goyang, sambil membawa sendok dan garpu yang terjatuh tadi ke tempat


cucian piring di dapur, Lisa menghidupkan keran air, dan mulai mencuci peralatan-


peralatan makan yang kotor, dengan terus tersenyum puas terukir di wajahnya,


meninggalkan pak Yono yang masih terlihat seperti kodok, yang pandangannya


terus mengikuti setiap gerakan pantat Lisa,.


Diam-diam pak Yono menyusul lisa yang berada di dapur, perlahan-lahan dia


mendekati Lisa yang sedang mencuci piring, dan memeluknya dari belakang,


tangannya memegang pinggang lisa dan hidungnya menciumi leher Lisa,.


" ehh.. " Lisa sedikit terkejut ketika pak Yono berdiri merapatkan tubuhnya dan


memeluknya dari belakang, meskipun terkejut namun Lisa tetap dengan santai


melanjutkan mencuci piring dan membiarkan perlakuan pak tua itu pada dirinya, dia


dapat merasakan hembusan deru nafas hangat dari hidung pak Yono yang dengan


lembut dan perlahan menelusuri pundaknya hingga ke lehernya naik turun dan


berulang-ulang, yang membuatnya merinding ketika hembusannya menerpa bulu-


bulu halus di lehernya,.


Tangan pak Yono yang tadinya berada di pinggul lisa kini bergerak perlahan meraba


perut lisa, hidungnya kini mencumbui dan menghirup wangi aroma leher lisa, rabaan


kedua tangannya kini perlahan-lahan naik dan menangkap kedua bulatan payudara


lisa dari bawah, lalu dia mulai meremasnya dengan lembut,.


Kran air sudah di matikan, Lisa sudah tidak lagi sedang mencuci piring, tangannya


kini sedang berpegangan pada pinggiran meja cucian piring, Lisa mulai menikmati


perlakuan pak Yono pada tubuhnya, di dalam hatinya Lisa merasa sangat penasaran


akan sejauh mana kakek cabul ini berani bereksplorasi pada tubuhnya, dirinya yang


terbawa suasana kini mulai menikmati setiap cumbuan dan sentuhan-sentuhan


nakal satpam tuanya itu pada tubuhnya, Lisa memejamkan kedua matanya dan


terukir senyuman di bibir merahnya,.


Senyuman bahagia dan penuh kebebasan,

Posting Komentar

0 Komentar