POV Anjani Prameswari
Perkenalkan nama saya Anjani, setelah sekian lama penulis mendalami konflik yang dialami Putra semata wayang saya Albert akhirnya saya memberanikan diri bercerita tentang kenakalan bersama beberapa kakak kelasnya.
Meskipun Usia saya tak muda lagi, sungguh benar benar memberikan hasil yang disignitifkan baik dari segi penampilan berbusana maupun perawatan dan produk kecantikan yang hampir 8 tahun pernikahan dengan Suami ku boby tak ku dapatkan.
Ponsel, materi, serta yang utama adalah kasih sayang aku dapatkan dari remaja remaja tanggung yang tergila gila dengan Bentuk payudara dan pinggul ku. Meskipun aku sadar semua ini terjadi di lingkungan sekolah, namun aku nikmati perhatian dan sikap nakal mereka saat Tak ada anak ku maupun siswa siswi lain sekolah ini.
Bisa berabe andai ketauan, atau mungkin aku dan keluarga ku bakal hilang mata pencaharian.
Semua berawal dari persahabatan Damar bersama putra ku Albert, awalnya aku tak percaya ia menaruh hati kepada ku yang lebih mirip menjadi ibunya.
Hanya saja, pelan pelan damar membelikan aku Ponsel serta beberapa busana yang bagus setelah melihat aku mengenakan pakaian dari Dek Indah yang lebih muda dan cantik dari ku.
Hati ku tersentuh saat Damar mengutarakan kemiripan aku serta mendiang ibunya, Hadiah demi hadiah pemberian Damar ku Terima saat Albert tak melihat kami berduaan.
Hingga sebuah moment tiba, untuk pertama kalinya aku merasakan ukuran Penis remaja menempel dibokong ku. Adalah Vinay, sore itu berani nakal kepada ku. Dengan modus pemotretan menu masakan ku, ia berani menempelkan Penisnya yang keras di belahan Pantat ku.
Sampai Albert dan Damar berbincang dimeja kantin, tangan Vinay menggerayangi bongkahan Pantat ku. Lebih gila lagi, aku berusaha membantu mengawasi Vinay andai Albert dan Damar curiga dengan aksi nakal Vinay.
Aku tak mau munafik, menikmati tangan berbulu Vinay. Terlebih wajahnya khas keturunan India membuat ku betah di "nakalin" Dia hihihi......
Dapat Anda bayangkan, lama jarang disentuh suami saat itu tak kunjung datang digoda remaja tampan. Aku yakin wanita manapun akan menerima dengan senang hati.
Hari berlalu waktu pun berjalan seperti biasanya, namun yang tak biasa bagi ku adalah semakin Intensnya perhatian demi perhatian Damar, Vinay Anji, serta Sugeng.
Diantara sekian banyak Siswa dan guru pria, aku paham betul dan tau yang terpesona maupun sering sekali mencuri pandang kerah Payudara ku. Hingga suatu sore.....
Damar memergoki ku sedang bermanja ria dengan Vinay di dapur Kantin sekolah!!!!!
Damar terlihat kesal dan marah sore itu, namun beruntung bagi ku dengan menggodanya dengan pakaian transparant dan menonjolkan payudara ku saat Video call ia pun luluh hihihihi.........
Kedekatan ku dengan para remaja nakal itu semakin menjadi, sampai saat Damar dan Bu Indah menemukan Foto suami ku bersama Wanita muda. Hati ku Hancur, tak ku sangka boby Suami ku tega mengkhianati Ikrar janji suci Pernikahan kami berdua.
Sebisa mungkin ku sembunyikan kesedihan ku di hadapan Albert anak ku satu satunya. Beruntung Indah yang sudah seperti Adik ku sendiri menenangkan ku bersama Damar.
Tak cukup hanya menghibur dan menyemangati ku, Diam diam Damar menelfon ku dan memberi ku beberapa hadiah Special agar sedikit merubah penampilan ku sedikit lebih modis. Begitu pula Vinay, diam diam mengirimiku pakaian pakaian yang sangat Sexy apabila ku kenakan. Seperti Hot Pants, Tank Top, hingga beberapa Bra yang membuat payudaraku sangat sexy apabila ku kenakan.
Materi, Pujian, dan Kesenangan, memang benar benar obat sakit hati terbaik ku saat itu. Hingga suatu hari di pagi hari.....
Saat jam belajar sekolah sekitar pukul 8 pagi, Damar Izin keluar kelas,saat itulah pertama kalinya didalam mobil Damar aku bercumbu mesra bagai sepasang kekasih.
Awalnya ia hanya memegang tanganku dalam mobil mengantar ku membeli beberapa bahan makanan untuk berjualan. lalu peluk aku di parkiran mobil yang menurutnya Aman dan sepi diluar sekolah setelah mengantar ku Belanja. Namun pelukan dan kasih sayang yang aku berikan berubah menjadi Cinta Terlarang antara aku dan Damar.
Ingin rasanya menerima kasih sayang pemuda tanggung itu lebih jauh, namun aku tahan karna jam Istirahat sekolah sebentar lagi tiba. Lagi pula bisa bahaya andai ada yang curiga apalagi mengintip atau tau aksi pacaran kami pagi itu hihihi........
Melalui pintu dapur aku keluar dijemput dan masuk kembali ke kantin Sekolah lalu mempersiapkan masakan dan tempat ku berjualan dikantin.
*******
Hari demi hari berjalan, rasa sakit hati ku berubah menjadi bahagia berkat perhatian Damar serta Vinay ditiap harinya. Moment sore hari adalah moment paling ku tunggu meberikan kejutan kejutan kecil kepada Remaja remaja ku.
Selama tak ada yang curiga dan mereka bisa menjaga sikap aku tak keberatan bermain api dengan mereka, api kehangatan yang membangkitkan jiwa muda ku.
Hingga saat pertandingan Sekolah tiba, jujur saja aku lebih menyaksikan Pahatan Otot otot Lingga dan Vinay. Meskipun Indah yang terlihat cemburu juga karna Tony suaminya yang tampan main mata dengan Angela, namun kami memiliki kesamaan Hasrat terpendam. Yaitu menyukai daun muda!!!!
Tetesan keringat Lingga, Vinay, serta Anji membuat Vagina ku berkedut, puting ku mengeras membayangkan mereka benar benar menjamah tubuh ku.
Hanya saja hal yang ku takutkan saat melihat sosok Albert anak ku yang menjadi Pahlawan siang itu. Beberapa Golnya membawa tim sekolah ke kemenangan, sampai sampai......
"Nafsu banget sih saay liat anak gue...... Hihihihi....... " Goda ku kepada Indah.
"Dikit sih..... Tp kuat lama ga ya kalau ku naikin dia....???" Benar benar sebuah pertanyaan yang membuat vagina ku basah seketika.
"Emang segitu nafsunya kamu ma Albert." Tanya ku lirih kepadanya.
"Ga tau juga sii, kalau ama si lingga lebih sepadan kali yaaa.......!!!! "Katanya Sambil Indah menggigit bibir bawahnya.
"Kakak sendiri milih siapa andai milih brondong brondong yang ada ditengah lapangan??"Bisiknya sambil berbalik menggoda ku saat itu.
"Eummpppttt siapa yaaa..... " Kata ku sambil telunjuk ku menyentuh Dagu ku sendiri.
"Mau Tiga juga ga masalah!!! Biar puas aku bermain main sama mereka..... Hihihi.... " Bisik ku berbalik menggodanya. Padahal aku juga merinding dan makin Horny membayangkan bercinta dengan 3 remaja tanggung sekaligus kakak kelas teman teman anak ku sendiri.
"Aiiih!!! Serakah!!!! Ga mau bagi bagi....." Kata Indah sambil mencubit perut ku sore itu.
Lalu gemuruh suara GOR menggema saat sebuah Gol tercipta untuk sekolah kami. Kami pun makin kagum kepada mereka sore itu.
*******
Setelah mendapat arahan dari suami Indah, Anthony sore itu sesungguhnya hati Indah terpukul. Tony seolah olah peduli dengan keadaan Pram yang cedera sore itu. Padahal hanya dengan ditemani Albert anak ku serta Reina dan Angela, aku paham Tony mencari cara agar bisa berduaan dengan Angela remaja cantik yang tampil sexy siang itu.
Di perjalanan aku pulang bersama Indah, Vinay, Sugeng, Lingga, serta Anji. Kami berdesakan di dalam mobil Suami Indah berenam. Disana lah kami awal memulai petualangan kenakalan baru bersama 4 remaja Tanggung siang itu.
"Jangankan sampe rumah Bu Indah, sampe ujung dunia juga kami betah nih mangku Ibu indah.... Ya gak Nji??? " Kata Sugeng saat itu memangku bu Indah.
"Ia lah pasti, mereka cari kesempatan kita juga bisa dong ikut buat Bu Anjani happy hehehhe..... " Kata Anji sambil mulai menempelkan wajahnya di belahan dada ku.
"Kalian ini paling bisaa aja cari kesempatan dalam kesempitan. Bangku belakang kosong cukup 2 , tp pake alesan aja mau duduk sambil mangku kita. Ia kan bu hihihi...... " Kata Indah protes tp terlihat mulai menikmati kenakalan Sugeng yang berkulit lebih hitam dari anak ku Albert.
"Bu indah, kapan lagi coba dipangku atlit sekolah yang perkasa kayak kita!!! " Kata Sugeng membela diri.
"Lagian juga kita emang udah lama banget ngefans sama bu Indah yang cantik ini." Kata Sugeng sambil tangannya mengelus ngelus paha Indah. Dan wajahnya ikut terbenam dibelahan Payudara Indah.
"Ibu belum pernah lho manjain anak ibu sampe kayak gini!!!! Semua ga gratis lho kalau mau dimanja kita hihihi...... " Kata ku yang sebenarnya menjadi Horny saat duduk diatas pangkuan Anji.
"Ibu Anjani tenang aja bu, service ibu ga akan kami nikmatin cuma cuma.... Ia gak Lingga?? " Kali ini Vinay yang sdang setir mobil Indah berkomentar.
"Ia bu..... Aku jadi ga sabar nih dirumah nanti dimanja sama kalian. Apalagi abis mandi gini pasti seger nih badan dimanja wanita dewasa!!!! " Tambah Lingga yang sepertinya sudah Horny disamping Vinay melihat kenakalan kami berEmpat di kursi penumpang.
"Egghhhmmmhh..... Kalau gitu, kita dirumah ibu ajah..... " Kata Indah mulai melengguh keenakan saat bibir Sugeng yang tebal mencaplok salah satu bagian Payudaranya.
"Kalau di rumah ibu enaakhh!!! Sugeng... Nakal deh ahh....!!!" Protes Indah tapi terlihat menikmatinya.
"Maksudnya enak gmana sii ndah.... Atau keenakan hihihi....... " Kata ku
"Hahahhaaa..... " Vinay dan Lingga pun tertawa mendengarnya.
"Kalau dirumah aku, ga ketauan ntar Tony pulang bu, takutnya lagi enak malah diganggu. Apalagi Tony punya kunci cadangan. Kalau dirumah ibu kan bisa kita sembunyi sembunyi lewat pintu dapur." Jelas Indah sambil mendorong wajah Sugeng manja dari payudaranya.
"Iya juga sii, berarti kalian nanti gantian ya dimanjanya hihihihi.... " Kata ku memberi arahan kepada mereka.
*******
Siang itu bagai dua Wanita haus belaian Pria, aku dan indah berdandan cukup sexy demi menggoda Lingga, Vinay dkk. Aku dan Indah masuk melalui pintu dapur, aku kunci pintu dapur yang terhubung ke jalan perumahan Warga yang kebetulan bertetangga dengan Rumah Indah.
Setelah aku memasak Opor Ayam kesukaan Albert anak ku, aku pun ke kamar menganti pakaian Gamis ku siang itu. Mengenakan pakaian cukup terbuka disiang panas terik memberi kejutan kepada kekasih muda ku.
"Aku kok deg degan gini yaaa kak!!! " Kata Indah yang telah mengenakan Tank Top dan celana pendek.
"Kamu yakin mau main main sama mereka ndah??" Tanya ku serius. Indah paham akan kondisi ekonomi dan faktor kebutuhan ku sedangkan Indah andai berniat bisa saja ia mencari pemuda gagah dan tampan. Dengan resiko berbahaya bagi rumah tangganya tentunya.
Namun tak kalah dengan ku, melampiaskan kekesalannya terhadap suaminya yang tampan. Paham betul aku sebetulnya wanita seumuran Indah terobsesi kepada Pria berkulit Gelap. Namun kali ini ia memberikan pengakuan yang mengejutkan ku.
"Aku penasaran sih kak gmana rasanya main main sama berondong. Pengen tau juga ukuran penis mereka gmana.... Hihihi..... " Kata indah meninggalkan ku dikamar berjalan manja keluar pintu kamar. Hanya mengenakan tank top serta celana pendek duduk diruang tamu
"Ssstt jgn berisik ya.... Ini khusus buat kalian lho!!! Kalau bocor ibu pastikan ngmanjain kalian cukup sampai disini." Kata ku manja setelah memasukkan mereka kedalam rumah.
"Ia bu... Kami janji bakal jaga rahasia. SiVinay sama Lingga di depan jaga jaga siapa tau Albert pulang." Kata Anji sambil memeluk ku dari belakang. Lagi lagi Penisnya yang hanya terhalang ia tempelkan dibelahan pantat ku. Kedua lengannya melingkar diperut ku yang ramping tanpa lemak.
Sedangkan Sugeng duduk disamping Indah yang hanya mengenakan Tank Top dan celana pendek memamerkan pahanya. Seolah sudah nafsu diUbun Ubun Sugeng dengan bibir tebalnya mencoba mencumbu Indah, namun Indah menolak.
Tangan Sugeng pun menggerayangi perut dan payudara indah. Membuat Indah memberikan rekasi.
"Ga sabaran amat sii... Malu tuu sama mereka hihihi..... " Kata Indah yang masih malu dan ragu meladeni nafsu Sugeng.
"Kalau malu gpp kalian ke kamar aja, biar aku sama Anji di ruang tamu manjaannya hihihi..." Raut wajah mereka terlihat senang. Lalu Sugeng menuntun Indah kekamar bagai kekasihnya.
Setelah Slot kunci kamar tamu terdengar, aku menyuruh Anji untuk rebahan diatas Matras diruang keluarga. Ku oleskan Baby Oil di kedua tangan ku, ku puaskan hasrat ku selama ini meraba kaki hingga Paha Anji yang cukup kekar. Hingga terlihat Tonjolan Penis Anji mengacung sempurna saat itu.
Kami berdua semakin merangsang, saat samar terdengar cumbuan serta suara peraduan bibir terdengar dari dalam kamar.
Kedua tangan Anji bergerak Agresif saat itu juga, ia memeluk ku. Menarik ku hingga lagi lagi berada diatas Pangkuannya, meskipun tak setampan Damar, Vinay dan Lingga. Kuladeni Cumbuan Anji saat itu.
Aroma tubuhnya yang sudah Bilas mandi setelah pertandingan bola tadi membuat ku semakin bergairah. Apalagi lebih dari sebulan ini aku jarang disentuh Boby suami ku.
Serbuan Cumbuan bibir Anji hampir membuat ku kewalahan, hingga akhirnya aku memposisikan diri disampingnya. Sambil bercumbu dan menerima remasan tangannya di payudaranya ku aku mulai menggenggam dan mengocok Penisnya yang cukup besar.
Penis Anji terasa Hangat dan berkedut cukup hebat ditangan ku. Terkadang cepat terkadang lamban, aku pun memperhatikan expresi Anji yang keenakan menerima Service dari ku.
Ku berikan senyuman terbaik ku saat memberikan service Manja keremaja ini. Biji Penis tak luput dari tangan kanan ku yang mulus memainkan perannya memberi kenikmatan yang pasti dia nikmati siang itu.
Ini kah nikmat bermain Cinta dengan pemuda?
0 Komentar