Tragedi Kecelakaan Lalu Lintas terjadi saat Sabtu Sore menimpa 2 Kendaraan Subrata dan Pak Tisna saat berangkat Menuju Villa, Longsor nya Tanah di wilayah Perkebunan Bandung Selatan dimana itu Jalan menuju Villa Subrata seakan Mendorong keluar Jalur Kendaraan Subrata dan Pak Tisna sampai ke dalam Jurang, berulang kali berguling guling hingga Dasar Jurang.
Menyebabkan Dua Mobil kendaraan Mewah milik Pak Tisna dan Subrata pun Berguling beberapa kali sebelum Akhirnya benar benar terdampar didasar Jurang. Ditambah lagi saat Itu, Baik Supir Pribadi Pak Tisna dan Supir Pribadi Pak Subrata melajukan kendaraan dalam kecepatan Cukup Tinggi, akibat persaingan setelah menjenguk Bobby di rumah sakit dan menggoda Anjani.
Tina Putri Pak Subrata Menjerit Histeris saat dengan Mata Nya sendiri, Melihat kendaraan yang membawa Orang Tua Nya Tebawa Arus Tanah Longsor keluar Jalur Jalan Raya. Hujan Cukup Deras mengguyur Wilayah itu, Beruntung Lingga serta beberapa kendaraan Rombongan Termasuk mobil Damar yang berda di belakang Lingga sempat Mengerem sehingga mereka Semua Selamat.
Supir Pribadi Pak Subrata dan Pak Tisna hanya mengalami Luka Ringan, saat beberapa kali Mobil mereka berguling kedalam Jurang. Sedangkan Tidak dengan Pak Subrata yang mengalami Cedera Tulang Punggung, Sri Mulyati dan Pak Tisna juga sama sama mengalami Cedera Pinggang dan Tulang Ekor.
Seperti yang Kita Tau, Letak Safety kendaraan lebih Utama berada di driver seperti Air Bag dan Seat Belt. Sedangkan Penumpang, tentunya serasa disimpan didalam Mobil lalu Tubuh mereka diBanting berguling guling berkali kali di dalam Mobil hingga Dasar Jurang.
Bagai KARMA yang dibayar Lunas, setelah Subrata menyempatkan diri menjenguk Bobby yang terbaring lemas sebelum berangkat keVilla. Subrata semakin berani Menggoda Anjani secara Terang terangan didepan Sri Istrinya dan Bobby tentunya. Belum lagi di sana Juga Ada Pak Tisna yang tak Ia ketahui termasuk kekasih Gelap Anjani Prameswari.
Bobby tak bisa berbuat banyak saat itu, ia hanya menganggap Godaan Subrata kepada Istrinya yang menjanjikan Liburan bersama nya Ke Luar Negri sebagai ganti karna mendadak liburan ke villa Nya batal sebagai Guyonan.
Berbeda dengan Sikap Bobby yang Lenggowo dan Menerima Istri Nya digoda Subrata, Tisna merasa Iba kepada Sahabatnya Bobby. Terlebih lagi ia juga merasa memiliki Hutang Dosa yang sangat Besar kepada Bobby dan Anaknya Albert. Namun saat itu dalam Hati Tisna mulai tertanam rasa Benci dan Persaingan dengan Senior nya yang memang ia Akui pernah membantunya dalam Karir setelah Pensiun dari KESATUANNYA.
Sedangkan Kebencian dan Dendam Sri semakin Tumbuh subur kepada Anjani. Sesungguhnya Sri sangat khawatir dengan Candaan Subrata, terlebih bukan sekali ini Subrata menggoda dan Berselingkuh dengan Wanita yang lebih muda darinya.
Terlebih lagi, kedua Putrinya Laila dan Tina, lebih mengidolakan Anjani yang sederhana tapi lihai di dapur selihai diKasur. Ketimbang dirinya yang Boros menghabiskan Uang Subrata dan Selalu Menghabiskan Waktu dengan Remaja Pria dibelakang Subrata. Beruntung buah selingkuh Sri dan Anggara tidak dicurigai Subrata, kehadiran Arshad benar benar menyelamatkan Sri yang hampir tidak dihormati Suami dan kedua Putri Nya sendiri.
Anjani sendiri merasakan Sensasi sensasi Aneh saat Subrata menyanjung dan dijanjikan Kesenangan serta Liburan, yang tentunya tak pernah ia dapat kan dari Suami Nya. Bahkan Anjani berharap Albert mendengar langsung semua Janji Calon Papah Barunya saat itu. Karna Albert bersama Rekan sekolahnya menunggu di luar ruangan ayah Nya dirawat, karna terlalu penuh tempat Itu andai semua berAda di sana.
Selepas Subrata dan Istrinya berpamitan, Tisna yang terbakar Cemburu dan kesal kepada Subrata memberi Perintah kepada Supir pribadinya agar segera memacu Kendaraan lebih Cepat tiba diVilla Subrata. Subrata yang heran dengan Kecepatan Supir Tisna yang mengemudikan dengan Lincah Tak mau kalah memerintah Supir Pribadi Nya untuk Menyusul berada diDepan Tisna , jiwa Ego Subrata menjelang Sore itu menggelora.
Terlebih lagi Ia lah Tuan Rumah Acara divilla Megah Nya itu Nanti!!!
Hingga dijalan cukup Licin dan Terjal akibat setelah Hujan, dalam kecepatan Cukup Tinggi Mobil mereka berDua Tergusur Longsoran Tanah dari Perkebunan Dataran lebih Tinggi dari Jalan. Digambarkan bagai Tanah itu "tangan' membalikkan dan mendorong kendaraan yang mereka Tumpangi Ke dalam jurang, berkali kali berguling menyiksa Penumpang di dalamnya hingga mengalami Cedera Berat.
Air mata Subrata dan Tisna serta Sri berlinang, saat terbaring diatas ranjang Rumah sakit melihat Anjani dengan cekatan mengurus segala keperluan mereka Bertiga malam itu. DiSisi lain Bobby pun yang sedikit memaksakan diri duduk menatap sedih kepada KeTiga yang ia Anggap sahabatnya, berbalik terbaring tak berdaya Bahkan divonis Cedera tulang cukup Parah.
Sedangkan Sri dalam Hatinya menjerit Pilu melihat Arshad yang biasa dititipkan dengan Baby Sister, justru kini terlihat Nyaman digendong Indah menatap diri Nya terbaring di ranjang Rumah sakit.
Tisna sendiri sekarang menyadari segala Dosa Nya yang hampir 4 bulan terakhir selalu menggoda Anjani, malam itu ia sangat bersyukur. Sedangkan yang merawat dan tetap tekun merawat Nya sejak Evakuasi sampai DiRumah Sakit bukan Anak kandung Nya. Melainkan Lingga, Anggara, dan Tim Sar.Saat Tiba dirumah sakit Albert, Angela, Bu Indah dan Ayu. Bahu membahu menyediakan segala kebutuhan maupun administrasi karna Tina dan Laila masih Shock.
Hampir sama dengan Tisna, perasaan bersalah Subrata semakin besar kepada Albert dan Bobby. Terlebih lagi, mungkin sekarang Subrata akan menghabiskan sisa Umur Nya diatas Kasur. Ia pun berencana Membantu Bobby, menurut Subrata ini adalah Hukuman baginya karna sudah Menjebak Anjani dalam Pelukan Nya bahkan mulai secara terang terangan menggoda Anjani saat Suaminya Bobby sedang Lemah terbaring di ranjang rumah Sakit sore hari tadi.
Belum lagi beberapa Karyawati maupun wanita Muda yang sempat Ia rayu hingga jatuh ke pelukan nya Sebelum Anjani.
POV ALBERT
Malam Minggu yang harusnya menjadi Acara liburan teman teman ku berubah menjadi Mimpi Buruk, meskipun aku membenci Pak Tisna dan Bu Sri melihat mereka Penderitaan mereka diatas Ranjang rumah sakit dan tau Dokter memVonis Cedera mereka yang Parah Aku sedikit Simpati dan Sedih.
Terlebih lagi, dengan Mata ku sendiri menyaksikan Raut wajah Penderitaan mereka Bertiga serta Kesedihan Laila dan Tina tentunya.
Namun itu tak Ada Gunanya, segera ku Bantu Mamah sebisa ku memenuhi segala Kebutuhan Pak Tisna dan Pak Subrata maupun Ibu Sri yang dirawat Mamah ku dan Bu Indah. Suster maupun Dokter bekerja keras melakukan pemeriksaan Cedera yang mereka Alami.
Mereka berharap ada Jawaban dari beberapa Rumah Sakit yang memumpuni,Peralatan medis dengan mengirim Sample Foto Cedera yang mereka Alami.
Mamah terlihat Tegar, berbeda dengan kedua Putri Pak Subrata yang Shock Berat malam itu.
Sampai sampai Baby Sister Arshad dibantu Bu Indah malam itu, beruntung dalam rencana Liburan malam minggu Arshad diTitipkan di rumah bersama Baby Sister Nya.
Sedangkan Putra Putri Pak Tisna Hadir saat Minggu menjelang Pagi karna Lokasi mereka Tinggal berada di luar Kota ini. Hanya Lingga dan Damar terlihat Sibuk sejak Evakuasi mereka bertiga serta Beberapa Korban lainnya, hingga Akhirnya dibantu sibrengsek Anggara dan Anthony akhirnya mereka Malam Minggu itu pulang kerumah Masing masing.
Bu Sri, sekarang harus menjalani perawatan sambil duduk menggunakan Kursi Roda, sedangkan Pak Tisna berkat rutin Olah Raga ia bisa sedikit Berjalan namun tak bisa normal bahkan melakukan pekerjaan berat apalagi mengangkat Barang.
Paling tragis dan Parah adalah Pak Subrata, dedas desus yang ku dengar akibat cedera Tulang Punggung Nya, Pak Subrata akan menghabiskan sisa Umur Nya diatas Kasur.
Berkat Ketekunan dan Rajin Nya mamah menjenguk dan merawat mereka dirumah Sakit sejak Hari senin, Pak Subrata menjadikan Papah sebagai Asisten Pribadi Nya diPerusahaan Nya. Karna terlalu Banyak Proyek maupun Bisnis dilapangkan yang akan mungkin diJalankan Oleh Laila Putri pertama Subrata yang Masih Kuliah.
Oleh karna Itu Pak Subrata titip kan segala Nya kepada Papah.
Hingga perayaan Syukuran 3 Bulan kehamilan Mamah, aku rasa tak ada kenakalan maupun perselingkuhan dan Kenakalan Mamah yang ku Ikuti maupun ku ketahui.
Lagi Pula, Papah sekarang bekerja di kantor Pak Subrata. Selain setiap Hari Pulang ke rumah Baru kami walau kadang sampai larut malam. Menjelang Akhir Pekan, Papah sangat bersemangat dan Aktif membantu mamah yang tetap Rajin berkarya melaui Tangan Ajaib Nya memasak Mennu mennu Makanan Yang Lezat.
Sampai suatu hari, aku diHadapkan kenyataan pahit yang membuat ku Pusing kepala menghadapinya!!!!
"Al, kamu Tolong mamah ya sayang. Bawain Daging yang udah Dipotong tadi diKantin, nanti kamu langsung masukin kepanci yang ini ya. " Kata Mamah sambil mengaduk Panci Besar berIsi Kuah Kaldu meminta ku saat Minggu Siang.
"Iya mah...." Kata ku singkat, lalu menggunakan Sepedah Motor matic segera ku Arah kan ke rumah Dekat kantin. Saat ini tetap di gunakan sebagai Dapur Kedua Katring mamah.
Selain masih butuh bantuan Pak Toyo dan Pak Saepi dibantu beberapa murid, kami tetap kewalahan mengerjakan Orderan pesanan Yang makin bervariatif dan rata rata hampir 500 porsi.
Sehingga, setiap Akhir pekan Persiapan Memotong daging dirumah dekat Kantin sekolah. Sedangkan untuk Proses memasak akan dikerjakan Mamah dan Mak Imas dirumah baru mamah.
Aku sendiri tetap Rutin Minggu Pagi bernang dan berlatih bersama Atlit renang Kota ini, dibawah pengawasan pelatih.
DiSela Sela kesempatan, aku juga makin intens dan rutin mendapatkan Jatah Birahi dari Ayu. Seperti Pagi menjelang siang tadi diloker Kamar Bilas RAHASIA hehehehhe.......
"Pah, Daging yang sudah dipotong Dadu disimpan dimana ya?? Aku mau bawa, Kuah Nya sudah Siap." Kata ku bertanya kepada Papah yang tengah berdampingan dengan Angela.
Tapi......
"Oh Al..... Dah pulang renang kamu??" Seperti Kaget dengan Bercucuran keringat. Karna Dapur Lama kami menang cukup Pengap.
Begitu pula Angela, mengenakan Kaos putih ketat berkeringat cukup Banyak. Tapi kok wajah mereka Tegang Banget yah liat kehadiran ku.
"Ini Al, kamu bawa pake apa???" Tanya ayah membawakan Daging yang sudah dipotong Dadu kecil dan Rapih sambil melihat Jendela Dapur.
"Pake Motor yah....." Kata ku sambil melihat ruangan Sekitar rumah, entah mengapa Feeling ku mengatakan ada sesuatu yang tak Beres.
Namun, di kantin ku lihat beberapa rekan ku terlihat serius mengerjakan beberapa Potongan Buah buahan sambil bercanda.
"Nih Al coba, kuat ga??? Kalau Berat kita Gotong sama sama. " Kata Ayah setelah memindahkan daging yang sudah diPotong Dadu tadi kedalam Kontainer Makanan.
"Kuat yaah, ntar ku simpan di depan Motor." Kata ku, sebenarnya Gengsi didepan Angela. Yang sebenarnya Aku curiga bahkan mereka terlihat "terlalu dekat" Saat itu.
Setelah ku geserkan sampai Ujung Pintu Kontainer Makanan berisi Daging itu, sekuat Tenaga ku Angkat sampai Ku letakkan didepan Motor atau tepatnya Dudukan Kaki Motor Matic.
Setelah mendarat mulus di motor, sesaat ku Ambil nafas kedua mata ku arah kan ke ujung jalan hampir tepat dengan jalan Aspal Rumah baru Mamah. Samar samar ku lihat mamah Menyebrang, lalu berjalan menuju Warung Emak Imas!!!!!
Belum habis kepala ku mengangkap 2 kejanggalan bersamaan Antara Papah dan Angela ditambah pergerakan mamah yang mencurigakan. Telinga ku yang masih mendengar Samar suara Reina, dari Arah Dapur tepat saat ku duduk di atas motor Matic ku.
"Iii Angel, mau dong..... Sekali sekali bagi bagi kek hihihi...... " Sontak Saja, aku yang hendak ngegas Motor maju kedepan. Langsung wajah ku paling kan ke jendela Dapur.
Walaupun pandangan ku Terbatas, karna sinar Matahari Terik siang hari itu. Kedua mata ku menatap beberapa detik Jendela dapur yang Gelap berharap melihat Bayangan atau Tau apa yang Ingin Reina Bagi dari Angela.
Secara Papah dan Angela kan hanya berdua sambil memotong bahan makanan saat ku Tinggal tadi!!!!!
Akhirnya, ku putuskan memutar kunci Kontak motor ku kearah On. Lalu ku Lajukan perlahan Motor Matic ku menuju Rumah Baru Mamah.
Sesuai permintaan Mamah, langsung ku Masukkan Daging yang ku bawa dan DiPotong dadu kePanci besar berIsi Kuah diatas Kompor.
Hampir 30 menit lebih mamah menghilang, di dapur Yang dekat dengan Garasi dengan Tujuan memudahkan Akses mengangkut makanan. Justru Mak Imas meminta ku mempersiapkan beberapa Garnish dan Kondimen Sop yang segera Akan dibawa.
Ayu yang melihat ku dan Mak Imas sibuk, turut membantu ku. Meskipun tak resmi kami umumkan Jadian kami, tapi dari Bahasa Tubuh maupun sorot mata aku rasa mereka Tau Sesuatu yang Special terjadi Antara kami berdua.
"Eh nak Al jangan semua..... " Kata Mak Imas, saat aku hendak memasukkan sisa Daging dan Beberapa mennu Makanan yang sudah Siap kedalam Mobi Pick Up tertutup.
"Tadi Mamah mu berpesan, sebagian buat diRumah sebagian lagi buat dinikmatin disini." Sambil menunjuk beberapa wadah makanan yang memang ku Pikir biasa digunakan dirumah.
"O iya mak....saya lupa hehehhe...... " Kata ku menurunkan sebagian Makanan yang sudah DiPersiapkan. Malah penilaian ku terlihat lebih Lezat dan Komplit.
Mak Imas pun tersenyum kepada ku sambil melanjutkan memotong sayuran dan Bahan Kondimen mennu makanan yang akan dikirim berSama Ayu.
Beberapa Tugas Mamah berikan kepada Mak Imas memang tergolong mudah, selain ada Sahabat baru selain Bu Indah. Keberadaan Mak Imas benar benar menghangatkan suasana Rumah Baru mamah. Walaupun tak sampai menginap.
"O iya Mak, Mamah kemana ya?? Dari tadi kok ga keliatannya???" Tanya ku lembut kepada Mak Imas.
"Hmm..... Anu.... Anu.... Hmm.,... Mamah kamu..... Hmmm anu Al,..... O iya, ambil rempah yang Enak lupa bawa di dapur Warung hehehhee...... " Kata Mak Imas sambil terbata bata, menjawab pertanyaan simple tapi mengapa Begitu Sulit Beliau Jawab.
Aku dan Ayu pun saling berpandangan beberapa detik, lalu kembali membantu Mak Imas dan Ayu memotong beberapa Sayuran.
"Ada lagi ya Mak, menu yang belum kita Masak buat dikirim Hari ini..... " Tanya ku sambil memotong Sayur.
"Kalau menu sih ga ada Nak Al, tapi ada deset deset gitu..... " Kata Mak Imas, sambil kebingungan mengucapkan jenis mennu yang beliau Maksud.
"Dessert maak.....!!!!" Kata Bu Indah Tiba tiba memeluk Mak Imas sambil meluruskan kalimat yang ia Ucapkan.
"Naah ia itu..... Uuu maklum Emak dah Pikun, masa iya sih Agger disebut dessert...... Hehehehe...... " Kami pun tertawa dengan kepolosan Mak Imas.
"Eeummptt Al, semua udah kamu naikin Mobil ya?? " Tanya Bu Indah memperhatikan sekitar namun menjauh dari kami bertiga.
"Iya bu, tapi aku ga liat mamah dmana...... " Setelah ku selesai berbicara Bu Indah bagai Burce Wayne dalam Mode Dark Night menghilang tanpa Jejak.
Sekitar 15 menit kemudian, Aku, Mak Imas, dan Ayu selsai hampir memotong sayuran, Kejanggalan Mamah terlihat jelas Siang ini. Terlebih lagi, daster tertutup dan Kerudung mamah diBasahi mamah dengan keringat cukup Deras.
Seperti habis berlari Marathon!!!!!!
Namun ku Coba tetap berpura pura tak Curiga..,..
"Anak ku memang hebat, tinggal sebentar aja udah hampir beres semuanya...... " Puji Mamah kepada ku, sambil mencicipi kuah dan Daging tersisa di panci.
"Eh, mamah..... Dari mana mah....!!! " Tanya ku sambil tetap santai memotong sayuran tersisa.
"Itu lho nak, mamah bawain makanan buat Sony cucu Bu imas..... Trus mamah Asuh sebentar deh, jadi ga sabar nunggu Dede kita lahir.... Hihihi...... " DUERRRR!!!!! walaupun mamah tersenyum manis kepada ku, namun Kepala Ku terasa bagai ditembak tepat di kepala.
Jelas jelas ku lihat mamah walau Samar dari jauh menyebrang tanpa membawa apapun dan tergesa gesa, belum lagi kondisinya yang mecurigakan.
"Kamu kenapa sih Al kok liatin mamah kayak gitu?? " Tanya mamah mulai salah tingkah.
"Aku lupa mah, ada tugas belum ku kerjakan. Apalagi juga Ayu bakal sibuk, iya kan ....??? " Sambil ku tatap Ayu yang tentu Nya Paham dengan Kode kalimat percakapan ku dari tadi.
"Iya maah, kita ada Tugas yang belum selesai, gpp kan Al Antar aku pulang....??? " Memanfaatkan mamah dan Ayu berbincang, aku segera meninggalkan mereka bertiga.
Hanya Mak Imas menatap ku dengan tatapan Aneh melihat ku pergi seperti menyelinap meninggalkan mereka.
"Eh, Bu..... Liat ga mamah kemana...??? " Tanya ku sambil berlalu namun berhenti sejenak dekat Bu Indah di bantu beberapa rekan ku mencuci piring.
"Hmmm.... Itu lho.... Mamah kamu tadi belanja sebentar ke swalayan Al, beli bumbu yang kurang." Kata Bu Indah.
"Tapi bentar lagi dia pasti pulang kok.... " Kata Nya, seperti menghiburku.
Ok Fixx.....
Seperti biasa Mamah memang selalu bekerja sama dengan Bu Indah dan satu anggota baru Mak Imas diRumah ini, sekarang aku tinggal cari tau dengan Siapa????
Dan Mamah menemui Siapa di warung Bu Imas????
Masa iya sih perut mulai besar masih Bisa Ngentot Apalagi Selingkuh???????
Belum lagi Papah!!!!!!
Arrghh!!! Makin Muak aja aku ada dirumah ini.
"Yuk kita jalan sekarang..... Takut nanti kesorean." Ajak ku kepada Ayu, yang sangat kebetulan baik Mamah dan Bu Indah yang menggendong Arshad kembali memancarkan Sorot mata Ketakutan.
Sedangkan Mak Imas, berpura pura sibuk dan tak mau bertemu mata dengan ku.
Ayu pun mengiyakan ajakan ku pergi dari rumah Itu, namun aku makin kesal saat ku dapati motor ku digunakan oleh rekan ku.
Tapi gpp lah, kapan lagi aku bisa coba pake Motor Sport 600 CC dan Helm Racing Branded.
"Al!!!! Kamu sama Ayu kan belum makan Siang!!!!" Kata Tina yang berada dirumah baru mamah bersama Lingga berkata kepada ku, dari Pintu Ruang Tamu.
"Udah gpp, ada Tugas sekolah yang belum ku Selesai kan. " Kata ku kepada Tina dan Lingga yang menatap aku dan Ayu yang ku Bonceng diatas Motor Sport yang baru hendak ku test Ride setelah sekian lama Rapih jadi Pajangan Garasi rumah baru mamah.
"Hati hati ya sayang dijalan...... Ayu salam sama Mamah dan Papah ya sayaaang." Kata Mamah berada di Garasi.
Setelah ada Aba aba dari Ayu, ku lajukan motor Sport meninggalkan Rumah, belum melewati jalan Utama sempat berpapasan dengan Mobil dan Motor matic ku.
Rombongan Team yang berada di sekolah rupanya hendak kerumah baru Mamah, sempat mereka memberi klakson dan menyapa ku yang tengah Menjajal Motor Sport dengan Membonceng Gadis secantik Ayu.
NAMUN JELAS MEREKA KU ABAIKAN!!!!!!
******* *******
Kehadiran Albert tentunya diSambut Hangat oleh orang tua Ayu dirumah Nya yang Cukup megah, terlebih lagi memang Ayu dan Albert di ruang tamu belajar bersama.
Namun saat orang tua Ayu pamit kedalam Ayu langsung menenangkan Albert, awalnya Albert merasa nyaman dan damai berada di dekat Ayu. Terlebih lagi Nasehat dan Pujian Ayu akan keKompakan Keluarga Albert.
Tapi, lagi lagi Albert bagai di sabar Petir Siang Bolong setelah tau Sosok Mamah Nya di mata Ayu.
Albert pun segera memanfaatkan Informasi Ayu, ingin tau lebih dalam bagaimana Sosok Mamah Nya andai tak ada Dia dan Papah nya.
Bagi Ayu, sosok Anjani Prameswari adalah Panutan bagi siswi Sekolah. Beberapa Siswi yang mulai berpikir dewasa bahkan Siswa yang Nakal, sosok Anjani adalah pelarian Berdiskusi bahkan memberikan Arahan terutama di bidang Asmara dan Sex.
Bahkan Albert terkejut, bahwa Ayu juga sudah Tau Yang merawat Angela dan membuat Tina yang menjadi Kalem dan berubah Total saat ini.
Tak heran, bagi Ayu dan Rekan rekannya sosok keluarga Pak Bobby adalah sosok Keluarga Impian.
Berbeda dengan Albert, yang malah menjadi Takut Ayu tau Aib aib Mamah Nya bahkan sampai menjauhi Nya. Diskusi dan percakapan mereka terpotong Acara Makan siang namun dinikmati Sore hari.
Tentu Nya Anjani tak sungkan bertukar Kabar dan Perkembangan Ayu selama berada bersama Nya. Baik Mamah Ayu, Ibu Dwi dan Anjani bisa dibilang sangat Akrab, sehingga Ibu Dwi Valentina sangat Senang dan Tenang dengan Pergaulan Ayu Putri Bungsu Nya.
POV ALBERT
Di sebuah meja sudut Cafe yang menyediakan Smoking Area, ditemani secangkir Cappucino dan Rokok. Aku mulai nengintai aktifitas Papah dari Lap Top ku, dugaan ku benar!!!!!
Papah dan Angela menyimpan rahasia Asmara terlarang!!!!
Terlebih lagi Reina maupun Pak Toto terlihat sepertinya semakin Akrab dan Larut bersama kedekatan mereka. Apa jangan jangan Reina dan Pak Toto juga udah menjalin Asmara???
Saat Papah dirawat, memang Angela lah yang lebih dekat merawat Papah. Mungkin Angela Putus Asa melihat kedekatan ku dengan Ayu.
Namun aku tak Menyangka, Angela bisa tergila gila kepada Papah Ku sendiri. Dari bukti rekaman Spy Cam, saat mereka berdua Didapur.
Angela dan Papah bagai sepasang kekasih, Sorot mata, Bahasa Tubuh dan pelukan Hangat sesekali mereka lakukan saat dapur sepi dan 'keadaan aman'
Terlebih lagi, aku dikejutkan dengan Reina yang turut menikmati kasih sayang Papah sama seperti Angela.
Ternyata, keringat deras mereka dapatkan saat berduaan dengan Papah di kamar Mandi. Lebih gila lagi Reina yang memergoki mereka, bergantian dengan Angela bermesraan dengan Papah di kamar Mandi.
Aku Kagum dengan Papah yang bisa menaklukan 2 remaja dalam kurun waktu singkat, walaupun aku juga pernah merasakan Kehangatan mereka. Tapi lagi lagi, kepala ku terasa Pusing dan Nyeri mengingat "PR" Baru tentang kenakalan Mamah ku yang mulai Hamil Besar.
"Bangsat!!! Orang Tua Macam Apa mereka ini!!!!" Umpat ku dalam hati saat menjelang malam baru meninggalkan Cafe, lalu Ugal ugalan di jalan dengan Motor Sprot yang baru ku Gunakan.
******* *******
Seminggu setelah pulih dari Sakit Nya akibat keracunan Makanan Pedas, akhirnya Bobby bisa benar benar meluapkan rasa Haus dahaga Nya menikmati Vagina Remaja yang hanya selisih 1 tahun dari Putra Nya.
Angela yang tertangkap basah Bobby memandangi dan menyenggol Selangkangan Nya saat merawat Nya saat dirumah sakit, sungguh tak menyangka bahwa dara Cantik Keturunan mirip Artis Dangdut muda Ghe* You**** itu memendam Hasrat Birahi Kepada Nya.
Berlanjut dari bertukar Pesan, lalu Makan menjelang Sore diSebuah Cafe. Akhirnya Bobby tanpa kesulitan menjadi akrab bahkan Mesra dengan salah satu remaja Tercantik diSekolah Anak Nya.
Angela pun tentu menutup rapat kepuasan demi kepuasan yang diberikan Bobby kepada Nya, sesuai dengan perkiraan dari nya. Sosok Bobby Ayah dari Seorang Pria yang sangat Ia Cintai terbiasa menaklukkan Birahi sekelas Bu Anjani, pasti dengan mudah Bisa memuaskan rasa Gatal Di vagina Nya tiap kali mencuri waktu menatap selangkangan Bobby.
Meskipun tak setampan Anthony dan Opik, terlebih tak semuda Albert. Bagi Angela sosok Bobby benar benar membuat ia merasa diayomi dan Dipuaskan Birahi Nya.
Angela sama sekali tak bermaksud merebut Bobby dari Albert terlebih lagi Istri Nya sekaligus wanita yang Ia jadikan Panutan Anjani Prameswari.
Yang Angela ingin kan dan Rasakan Hanyalah Waktu dan Kasih Sayang yang Perkasa dari Bobby.
Tak heran andai Akhir pekan baik Bobby dan Angela mencuri waktu bermesraan berdua, selain hari biasa Angela dan Bobby diam diam melakukan Fitness dan Olahraga di tempat yang Random mereka pilih. Sesuai dengan Mood Angela tentu nya.
0 Komentar