Suara teriakan dari kamar membuat nesya terbangun, “kenapa gue ada di kamar si egrang?” gumamnya pelan terkejut saat tidur bersama nesya di sampingnya.
“kak berisik, aku ngantuk”
“suara gue juga kenapa jadi cempreng??” andre pun langsung mendekati cermin yang tak jauh dari tempat tidur. Terpampang wajah dera di dalamnya begitu pun tubuhnya.
“apa yang terjadi sebenarnya?, mimpi gue tadi ketemu si dera telanjang, kenapa gue jadi gini?” gumamnya memegang dadanya yang terasa membulat.
“kacauu kacaauuuuu” gumamnya mengurut-urut kepalanya. Sambil berjalan mondar mandri bahkan memutar.
“pasti mimpi”
“gue mau liat ke sebelah” dengan perlahan andre keluar kamarnya menuju kamar tidurnya.
“kreekk” suara pintu terbuka, andre melihat sesosok orang yang ia kenal, yaitu dirinya sendiri secara bersamaan keluar dari kamarnya.
“aagh” jeritnya dera yang berada di dalam tubuh andre, dengan sigap andre membungkam mulutnya.
“tubuh gue, kenapa bisa pindah?” tanya dera dengan suara andre.
“man ague tauuu “ jawab andre dengan suara dera.
“tampar gue tampar” ucap andre
“gak mau, wajah mulus gue “ jawab dera menyilangkan lengannya.
“plakkkkkk” andre menampar wajahnya cukup keras.
“sakittttt” gerutu dera,
“bearti bukan mimpi, apa ini efek dari kejadian kemarin” tanyanya
“Semua gara-gara lo” omel dera.
“udah gue bilang jangan kesanakan?” lanjutnya mengomel.
“siapa suruh lo ikutin, kalau lo gak ikut gak bakalan terjadi kayak gini” jawab andre membuang muka.
“gue juga nyesel, tau gitu biarin lo ketuker sama ubur-ubur!!” ucapnya masih geram.
“terus gimana?” andre kembali menoleh
“mana gue tau ihhhhh” ucap dera terdengar seperti lelaki berbicara seperti perempuan.
“jangan pake ih, jijik gue dengernya” gumam andre meraskan suaranya melmbai seperti perempuan. Mereka pun terdiam sejenak menenangkan pikirannya.
Diam, diam dan diam, karena begitu sibuk mencari cara. Masing-masing berbicara kepada dirinya sendirinya dan terdengar suaranya masing-masing berubah.
***
“nesyaaa…. “
“deraaaaaaaa…”
“andreeeeeeeee” suara tante rani dari bawah, membuat dera dan andre langsung bergegas turun.
“inget, jangan cerita apapun kesiapapun ngerti?” ucap dera geram.
“iaahh, dan inget jalan gue gak gemulai” mata mereka bertatap dan langsung membuang muka, andre pun kembali masuk ke kamarnya, melihat nesya masih belum bangun.
“ness, suruh bangun tuh, di panggilin mama kamu” andre menggoyang-goyangkan tubuhnya.
“engghh mama aku?” gumamnya sambil membuka matanya.
“mama maksudnya” andre benar-benar merasa aneh menjadi diri dera. Nesya dengan lemas langsung melangkah keluar sambil membawa handuk. Andre pun melangkah pelan menuruni tangga.
“aaaahhhhhh” jerit dera dari dalam kamar mandi, dan tak lama langsung keluar.
“andre ada apa?” tanya om deni.
“kok kamu pakai handuknya gitu?” tanya tante rani melihat dera memakai handuk sampai kedada dan menunggunakan handuk bukan miliknya.
“iah kak itu kan handuk kak dera, wah pasti masalah loh kak” lanjut nesya yang membawa sarapan. Andre hanya nemepuk wajahnya. Dera pun langsung menurunkan handuknya seperti lelaki normal.
“gak jadi mandi pa, eh om tante, hp ketinggalan,” jawabnya langsung berlari, terlihat dera tak mandi.
“hehe buru-buru, “ lanut dera setengah berlari langsung menuju kearahnya.
“minggir” dengusnya menyikut andre yang berada di pinggir tangga.
“anjir masih aja kasar” gerutu andre sambil berjalan ke kamar mandi dan membawa handuk yang ia pakai
“itu kan handuk andre, dera ?” tanya om dani.
“kan di pake sama tuh tuh” ucap andre menirukan ucapan dera yang ketus, dan itu merupakan hal yang mudah untuk berbicara ketus.
“dasar, sana mandi, “ andre pun masuk ke dalam kamar mandi, dan membuka seluruh pakaiannya.
Andre tertegun melihat tubuh dera, sangat ideal bagi kaum lelaki, “anjir sexy banget nih body” gumam andre. Tetap saja walau ia berada di dalam tubuh dera, naluri lelaki membuatnya sedikit terangsang.
“dih anjir nih putting ngeres sendri” gumamnya merasakan yang aneh di putingnya. Andre pun memberanikan diri mengintip vaginanya dera, dan terlihat memerah dan mulus tanpa bulu sedikit pun.
“sadar andree, lo jadi dera sementara” di tepa wajahnya sendiri dan ternsenyum memandangi wajah dera yang bsah.
“cakep juga” gumamnya tersipu sendiri. Dan kembali terdiam saat memikirkan cara untuk kembali normal.
***
“kenapa kenapa kenapa” gumam dera mondar mandir di kamar andre yang masih belum memakai pakaian. Dera pun dikit demi sedikit membuka handuknya sampai ia melihat kearah penis yang terlihat cukup besar saat tertidur.
“haa, menjijikan!” gumamnya lagi terus melihat kearah penisnya.
“woiii” tergur andre saat dera memperhatikan terus penisnya, dera yang terkejut langsung melilit kembali handuknya.
“gue pake pakaian apa? Dan jangen macem-macem sama burung gue” ucap andre.
“siapa yang macem-macemin, lo juga awas badan gue pada lecettttt” ketusnya
“gue pake baju yang mana?” tanya lagi.
“apa aja, yang penting rapih, “ andre pun langsung mencari pakaian yang cocok di kamarnya,
“uhmm, bajunya gitu gitu doank, gak ada yang bagusan apa?’ gumam dera langsung memakai kaos dan celana jeans.
***
Andre terlihat bingung mencari pakaiannya, karena ada dua jenis pakaiandisini. Antara baju dera dan nesya.
“hmm jeans aja kali ya sama kaos” gumamnya saat memilih, karena begitu banyak pakian di lemarinya.
“oke deh ini aja”
“dan satu lagi cangcutnya, beha mah gue tau yang kecil, “ andre kembali membongkarnya.
“busett 36b, punya si nesya” gumamnya merentangkan bra milik nesya.
“pantes aja, gede hahaha” tawanya. Andre pun berusaha memakai bra dengan susah payah dan akhirnya berhasil setelah mengaitkan talinya dan memakai seperti memakai kaos.
“oke, sekarang di kuncir” gumamnya menguncir kuda rambutnya,
“manteb andree lo ada bakat jadi cewek kwwkwk” tawanya tersenyum melihat terus wajah dera yang semakin mempesona dengan rambut di kuncir kuda seperti ini.
Ia pun segera keluar kamar karena ia bisa merasakan lapar di perutnya, “ih kak dera sama kak andre kayak pasangan aja, kompakan” celetuk nesya saat melihat dera dan andre asma-sama menggunakan jeans panjang, dan kaos putih walau berbeda corak.
“anjirr, apa lagi ini hadehh kenapa bisa mirip gitu” gumamnya semakin bergetar, dera hanya terdiam, andre tau ia ingin berbicara ketus terhadapnya tetapi tertahan karena sadar dirinya berada di tubuh andre.
Andre pun sarapan dengan terdiam tanpa berbicara sepatah katapun, “cie kompakan sama-sama diam” celetuk nesya lagi langsung berlari ke atas. Om deni dan tante rani hanya tertawa pelan mendengarnya.
***
Siang ini suasana rumah agak sepi, tak ada suara dari andre. dera memilih di kamar untuk sementara waktu,
“oh ia, hp gue di sana lagi” dera yang merasa risih dengan dirinya sekarang terus mondar mandir, ia pun melihat ponsel andre yang tergeletak di kasur. Rasa penasarannya pun muncul, dera membuka ponselnya,
“hmm pake sidik jari” dera pun menempelkan jempolnya, tak berhasil dan akhirnya berhasil terbuka menggunakan jari kelingking. Dan terpaku melihat foto kedua orang tua andre menjadi wallpaper di ponselnya. Dera pun beralih ke galeri, tak ada foto dirinya sendiri hanya beberapa wallpaper dengan berisi kata-kata.
“kagak alay nih anak, biasanya playboy sering selfie” gumamnya beralih ke folder video yang sangat berisi banyak.
“krekkk” pintu kamarnya terbuka, dan andre pun muncul.
“nih ponsel lo, lo liat ponse gue?” tanya andre langsung memberikan ponselnya. Dera pun segera sigap mematikan ponselnya saat berpura-pura mencari ponsel andre.
“nih” mereka pun bertukar ponsel, andre langsung keluar. Dengan sigap dera pun membuka ponselnya karena ia tak pernah lockscreen ponselnya.
“haaa , aman, gk bongkar-bongkar tuh anak” gumamnya tersenyum setelah melihat tak ada berkas aplikasi yang di buka di ponselnya. dera.pun menatap wajah andre dan terkadang dera tersenyum sendiri menatap wajah andre seperti ini.
“apa istimewanya nih orang, cuman wajah kayak playboy” gerutunya lagi sambil merebahkan dirinya. Tak sadar matanya mulai terpejam. Dan begitu pun andre ia merebahkan tubuhnya.
***
“Haii kalian berduaaaa~~” terdengar kembali suara kakek-kakek di dalam mimpi mereka, andre melihat dirinya telanjang bulat berdiri dekat batu itu,
“sial kenapa gue mimpi pun masih di dalam badannya si dera” gumamnya dan kini dera berada disisinya. Sesekali ia melihat penis dirinya menegang tanpa dera sadari, dan getaran aneh menjalar ke tubuhnya.
“kalian beruda, harus menemukan cara agar kembali sedia kala, ~~~”
“kalu tidak???”
“kalian harus menjadi diri kalian sekarang”
“suka tidak suka, itulah takdirnya”
“kalian takkan bisa kembali ketika dari kalian sudah nyaman dengan diri kalian~~~” ucapnya membuat bulu kuduk merinding. Asap putih berhembus dan mengarah ke arahnya.
Bersamaan mereka berdua kembali terbangun dengan penis yang ekresi dan putting yang tiba-tiba menengang, benar-benar terasa sangat nyata di mimpi itu.
Keringet kembali keluar dari kening andre, walau udara ac begitu dingin. “lagi mimpi kayak gitu” gumamnya. Ia melirik nesya yang masih tertidur di sampingnya.
Andre pun melangkah keluar kamar dan secara bersamaan dera pun keluar kamarnya. “ siniii” ucap andre menarik tangannya menuju balkon.
“lo tadi mimpi gak?” tanya andre dengan tatapan serius.
“iah, “ jawabnya singkat.
“mimpi apa? Mimpi kita berdua ada di dalam pulau itu lagi?” dera langsung terdiam sejenak.
“kok bisa sama?” gumamnya pelan.
“entahlah, feeling gue makin gak enak, tapi bisa jadi ucapan aki-aki di dalam mimpi benar, kita bakal ke tuker selamanya” helaan nafas andre
“terus gimana?”
“man gue tau,” dera mengendus kesal.
“kita harus balik ke pulau itu deh,” andre melirik kea rah dera dengan serius, walau sesekali ia merasa tak nyaman melihat wajahnya sendiri.
“6 bulan lagi!, yang gue denger 6 bulan sekali jalan ke pulau itu terbuka” dera menundukan kepalanya.
“bearti waktu kita 6 bulan, dari sekarang.” Andre pun menghela nafasnya.
“lo ada line?” tanya andre,
“buat apa?” dera menatapnya sinis.
“sini, gue minta. Lo kasih tau gue pakai pakaian yang mana. Itu aja kok, kalau gak mau yaudah gue pakai semau gue ajaa” andre membuang muka melihat sikap sinis dera.
“iah. Ia iaah” dera langusng menunjukan id line nya.
“oke udah,”
“awas lo macem-macem sama nesya” lanjutnya sambil mengancam.
“iah, ternyata lo bawel juga ya, “
“apa sih” dera tak menanggapinya dan memilih masuk ke dalam kamar.
***
Andre langsung mencari-cari pakian dalam yang di sebutkan dera untuk ia pakai. Sesekali ia melihat celana dalam tipis dan lebih mirip dengan g-string.
“kak dera cari apaan sih?” ucap nesya yang baru saja masuk sambil terus mengeringkan rambutnya.
“eh, ngak. Mau cari cangcut yang biasa di pakai, tapi gak ada yah”jawab andre sekenanya.
“ouh, kan biasanya di lemari sana” tunjuk nesya mengarah ke lemari pojok tempat tidurnya.
“oh ia lupa” andre benar-benar sangat pusing begitu banyak perlengkapan menjadi wanita. Andre kembali melihat pemandangan bagus.
Neysa menganti pakaiannya tepat di depannya, buah dadanya terlihat 2 x lipat lebih besar dari ukuran dera. Dan begitu sangat menggiurkan.
“kak kok bengong ih, liatin gunung aku kayak gitu” tegurnya sambil menggoyangkan dadanya membuat andre menelan ludah.
“ha ngak kok, makin sexy aja ehehe” celetuk andre keluar dari mulutnya
“huuuuuuu….. makanya gedein hahaha“ ledeknya sambil menjulurkan lidahnya.
Andre pun sudah menemukan yang dera maksud, dan bergegas keluar kamarnya untuk sarapan pagi.
***
Mereka bertiga pun jalan kaki menuju sekolah, dera melihat andre dan nesya berpegangan tangan. Rasa risih pun muncul seolah tak terima andre memegang tangan adiknya.
Tetapi dera sadar kini ia berada di dalam tubuh andre, tak ada yang bisa di lakukannya. Menjadi diri andre untuk saat ini, merupakan salah satu jalan keluar saat ini.
“ihh” gumamnya kesal saat melihat andre duduk dengan doni, dan kembali berdiri. Dengan perasaan risih dera pun duduk tempat duduk
“andre, lo liat ada yang aneh gak sama si dera?” tanya doni sambil menyikutnya.
“ngak, apaaan?”
“tadi doi duduk sini, wkwkw, jangan- jangan mau pdkt sama gue ndre haha” tawanya sambil menepuk-nepuk bahu.
“ngarep banget lo dih” celetuk dera tak sengaja.
“wah wah, jangan gitu lah ndre. Atau jangan-jangan lo suka sama si dera ya?”
“kagaklah, kagak ngarep gue” jawabnya sedikit sinis.
“wkwkw, jangan gitu ndreee, nanti lama-lama lo suka lohhhh” ledek doni sambil tertawa kecil.
“kampret nih anak” gumam dera kesal,
Pelajaran jam pertama pun selesai, dan di lanjutkan dengan pelajaran olahraga. Para siswi cewek pun keluar dari dalam kelas untuk menganti pakaiannya.
Dera sedikit membuang muka saat siswa lelaki membuka baju dan celana tanpa malu, tak bagi dera ia sangat risih melihat pemandangan seperti ini. Rasanya sangat aneh melihat hal seperti itu secara langsung.
***
Di kamar mandi perempuan, andre berdiri terdiam saat siswi perempuan membuka pakaiannya dan mengganti dengan seragam olahraga, dan kebanyakan dari mereka memiliki ukuran standar warga Indonesia. 32-34b.
Andre sedikit ragu membuka pakaiannya di depan karena ini pertama baginya, walau memakai tangtop tetap saja merasa sangat aneh, dan rasanya ingin menarik mereka satu persatu masuk ke dalam secara bergantian.
Tak ada yang seru dalam pelajaran olahraga hari ini, hanya latihan melompat jarak jauh secara bergantian.
Kini giliran andre yang melompat, ia pun langsung mengambil aba-aba dan lari dengan cepat. Para siswa bergumam saat andre melompat sangat jauh.
“enteng banget nih badan kayak kerupuk” andre melihat arah lompatannya hampir 2 meter. Para siswa cowok di kelasnya saling berbisik membahasnya.
Kini giliran siswa lelaki yang melompat, “giliran si dera pake badan gue, pasti gak bakal jauh itu, badan gue kan berat wwkwk” tawa andre tersenyum sendiri saat giliran dera yang siap melompat.
“bahhh” gumam andre saat dera melompat melewati jarak yang ia tempati tadi.
“bisa gitu anjir, gue aja gak pernah sejauh itu” para siswi cewek pun sepertinya terpukau dengan jarak yang dera lompati, termasuk dirinya, tak menyangka dera bisa melompat cukup jauh dengan tubuhnya.
Perlajaran olah pun selesai, para siswa cowok memilih bermain volley dan bola, andre ingin ikut bermain tetapi sadar dirinya terjebak di tubuh dera. Ia pun memilih ke kamar mandi untuk berganti pakaian lagi.
Andre merasa tak ada siswi satu kelasnya yang mengajak ngobrol dirinya, mereka asik dengan sekitar bukan dengan dirinya. Ia melihat dera sedang mengobrol dengan doni dan yang lainnya,
Hal itu pun sama sampai bel berbunyi, tak ada seorang pun yang menyapanya.“apa yang salah sama si dera, sampe gak ada orang yang nyapa sama sekali atau persaan gue aja?” andre melangkah ke kantin, dan seperti tak ada yang memperdulikannya.
“deraaaa deraaaa!” panggil seseorang dari kejauhan, sadar bahwa andre yang di panggil seseorang cewek, ia pun menghentikan langkahnya.
“ih kebiasan lo ah. Gak denger gue panggil” omelnya dona sambil andre menatap kearahnya dengan wajah bingung.
“oii kenapa lo liatin gue gitu?” tanya lagi sambil melambaikan tanganya ke wajah andre.
“ha? Ngak kok”
“yuk kantin, gue mau ngomong sesuatu” ajaknya menuju pojok kantin,
“lo kenapa gak bilang kalau lo sekelas sama anak baru siapa tuh namanya?” ucapnya berusaha mengingat.
“andre?”
“nah ia andre,”
“emang kenapa?”
“tapi sekarang gerak geriknya rada aneh yah, rada kayak banci” ucapnya mengecilkan seuaranya
“haa? Enak aja gak lahh” celetuk andre
“ihh, galak banget ih, lo suka ya? Sampe belain gitu” tanyanya berbisik.
“ha, gak lah. Tampang playboy gitu” andre pun terpaksa menjelek-jelekan dirinya sendiri agar tak membuat orang lain curiga.
“iah sih, gue jadi gak ngefans kalau beneran banci hahah.. mendingan hasleyyyy”
“tapi lo aneh juga sekarang, kayak canggung gitu” lanjutnya memperhatikan wajahnya secara seksama. Dona tak menyadari di depannya adalah andre yang ia maksud. Andre hanya menjawab seadanya dan sangat sulit menjadi orang lain.
***
Dera menghentikan langkahnya saat menuju toilet, seperti biasanya toilet belakang sekolah saat pulang sekolah selalu sepi. Ia tak tahan ingin buang air kecil yang ia tahan selama pelajaran berlangsung.
“bau banget wc cowok, uweekk” gumamnya langsung berjongkok, dan lupa kalau dera sekarang menjadi lelaki.
Terdengar suara dua orang masuk ke dalam wc, dan masuk ke salah satu wc. Dera sepertinya mengenal suara itu, cewek dan cowok.
“aasshhh ih suka banget pukulin pantat” suara yang taka sing bagi dera yaitu evelyn.
“aah ahhh aahh” jerit evelyn seolah hasley menghentakan sesuatu keras.
“has;eyyy iuhhhhhhhhh” dera mendengar suara kelamin mereka bertabrakan keras, tak terasa penisnya tiba-tiba menegang.
“sialan makin maniak aja, ML gak kayak ada tempat” gerutu dera sambil merapihkan celananya, dan melangkah keluar.
“aaauhhhhh” jerit evelyn keras.
“dasar perekkkk” gumam dera kesal langsung keluar wc.
Dera terkejut kerana di luar wc sudah ada 4 orang yaitu teman satu team volley hasley. “wah ada anak baru ternyata di dalem” celetuknya mencegat langkah dera. Ia tau mencegatnya alex,
“dapet tontonan baru tuh anak” celetuk dery, dan satu lagi andra, mereka bertiga mempunyai tinggi hampir sama,
“wah songong nih anak, liatin gue” ucap andra mendekatkan wajahnya. Dera malas meledani mereka bertiga karena sifatnya 11 12 dengan yang di dalam.
Tak lama pintu pun terbuka, hasley dan evelyn pun keluar sambil merapihkan seragamnya. Dengan wajah yang masih terengah ia mengancingi baju seragamnya satu persatu.
“dah yuk cao” ajak hasley menatap dera merasa aneh, tanganya sesekali meremas pinggul evelyn dan menyibakan rok ke atas sampai menunjukan bongkahan panta evelyn tanpa celana dalam.Mereka pun meninggalkan dera begitu saja tanpa sepatah kata pun.
“tapi kenapa nih burung jadi setengah ekresi gin?” dera melihat penisnya yang setengah tegak saat mengingat kejadian tadi dan terasa menonjol dari luar celana.
***
Suasana rumah sangat sepi, nesya segera berlari kearah kulas dan kembali mengambil sesuatu.” Kak, mama sama papa pulang malem. Suruh beli makanan aja” ucap nesya sambil menujukan selembar kertas.
“yahhh,”
“kok yahhhh? Biasanya kak dera seneng banget kalau makan gak di rumah”
“gak juga, sih”
“dah ah mandi gerah” andre menyibakan rambutnya,
Nesya langsung menghidupkan ac sambil membuka kancing seragam satu persatu, andre dengan ini lebih jelas tali bra hitam dan tangtop ketat yang nesya pakai.
Ia sedikit ragu mengganti pakaiannya di depan nesya, dan terpaksa membuka satu persatu, “kak, pengamannya mau habis lohhhh” nesya langsung menunjukan satu pak condom.
“haa condom??” pikiran andre langsung menerawang jauh, kenapa nesya dengan gampang mendapatkan condom seperti ini.
“emang gak cukup?”
“cukup sih, paling besok datang sama si dua kepala haha,” ucapnya memasukan kembali di lemari bawah.
“apa lagi besok datang dua kepala juga, atau jangan-jangan dildo??”
“apa nesya sama dera lesbi?” darahnya berdesir menerka maksudnya, andre pun tersenyum sendiri.
“wah kalau ia, jadi gue tau maksud dera jangan deket nesya, ya ya” andre kembali tersenyum sendiri.
“kak dera aneh ih, senyam senyum sendiri” nesya langusng mendekatkan wajahnya,
“ngak kok, gak sabar aja tunggu dateng besok” jawab andre sekenannya.
“huuu sama dong haha, muachhh” nesya langsung mencium bibirnya pelan, andre terdiam sejenak. Andre langsung mendorong nesya sampai rebahan dan membalas ciumannya.
“uhhmmmm” tangan nesya langsung meremas buah dadanya, andre mendesah pelan merasakan rangsangan yang aneh saat di remas. Remasan nesya membuat andre semakin memberanikan diri meremas buah dada nesya,
Empuk dan kenyal dan terasa telapak tanganya tak cukup meremas keseluruha buah dada nesya. Lidah kini saling tarik menarik, sambil terus meremas pelan, tangan nesya masuk ke dalam kaosnya.
“ahhh” desah andre mersakan sangat geli saat putingnya di pilin, andre pun tak mau kalah ia juga membalasnya, terasa putting nesya lebih kecil dan agak susah di pilin. Nesya pun melepaskan ciumannya dan melepas tangtop serta bra nya,
Terpampang buah dadanya, putingnya yang kecil membuat andre semakin bernafsu. Ia langsung menjilatinya perlahan.
“aahh kak” desah nesya saat kedua putingnya di pilin sekaligus di jilat bergantian.
“gentian ahhh” rengeknya dengan nafas yang terengah, andre tanpa ragu membuka kaosnya dan bra nya, nesya langsung melahap buah dadanya.
“eghh” andre tersentak merasakan geli yang sangat amat, rangsangnaya menjalar ke selangkangannya secara tak langsung.
“aahhh,” andre kembali tak mau kalah, ia memilin kembali sambil berciuman. Nafsunya semakin menjad, andre kembali merebahkan tubuh nesya dan menyibakan rok ke atas dan menarik celana dalam nesya ke bawah.
Vagina tembabnya tanpa bulu sedikit pun seperti punya dera, andre dengan perlahan membuka bibir vaginanya. Lidahnya menjilati belahan vagina nesya yang sudah bsah dan agak memerah.
“ouhhhhh kak” desahnya saat dua jari andre masuk dan mengocok pelan vaginanya, lidahnya tak lepas menjilati klitorisnya.
“ouhhhhhh” lenguhnya panjang, membuat andre terdiam sejanak, suaranya teriakannya sangat keras.
“awwhhhhh nesssss” jerit andre saat kepalanya di apit kedua paha nesya sangat eratt,
“uhhhhhhhh hhhhh” lenguh panjang nesya tak ternyata klimaks, andre bisa merasakan jepitan vagina nesya di dua jarinya yang masih di dalam.
“kaki h, curang ah, masa aku terusss huuuummm” gumamnya terlentang pasrah.
“hehe, abisnya kamu agresif banget, pasti pernah goyang ya” andre membersihkan vagina nesya dengan celana dalamnya.
“iahhh” jawabnya oelan
“sama kakak ku sendiri hhuuuuu” jawabnya mengelus vaginanya sendiri.
“yakin sama yang lain ngak?”
“ngaklahh, tenang aja.. tapi kalau kak andre yang lakuin aku mau hahahahaha” tawanya melempar bantal ke arahnya.
“yakin?”
“uhmm gak tauu, hhahaaa. Dah ah, nanti malam giliran kaakak yang aku mainin oke” ucapnya langsung merapihkan pakaiannya, dan juga libidonya turun saat nesya kembali berpakaian.
0 Komentar