ANDERA PART 12

 


Jam menujukan jam 12 malam, walau hanya berempat tetapi sangat seru, benyanyi bersama, mengobrol membahas hasley, tanpa curiga apa yang di lakukan andre dan dera tadi.




Mereka pun ke tenda masing-masing terpisah menjadi pasangan.




“lo kenapa gak pacarin dera ndre? Tadi gue liat si dera kayaknya mulai melunak sejenak balik ke tubuh masing-masing” ucap doni.




“ya liat nanti, aja, haha, lo gak nambah sama dona?




“mau sih, tapi gak enak ah ada lo berdua, ahah kapan-kapan aja tanpa ada kalian berdua hhahaa” tawanya sangat menjadi mesum.




“Gue capek ah molor,” andre langsung memejamkan mata, api unggun pun mulai padam.




Dari kejauhan doni bangun bertukar posisi dengan dera, dan melakukan aksinya bersama dona di tenda sebelah.




Dera memperhatikan wajah andre yang tertidur pulas, ia memeluknya erat dan merasa nyaman yang sangat berada di sampingnya saat ini.




Matanya tak bisa terpejam, tak menyangka ia jatuh cinta terhadap dirinya, dan anggap saja yang tadi itu bonus sebagai membantunya secara tak langsung.




“ehh” desisnya saat andre merangkulnya seperti memeluk guling, dan wajah mereka bertatapan sangat dekat.




Tangan dera mengelus dahinya yang berkeringat. Dan dera tersentak saat mata andre terbuka, ia pun berpura-pura terpejam.




“uhmmm” ciuman hangat mendarat tepat di bibirnya, membuat dera membuka matanya.




“uhmm lom tidur?” tanya dera.




“yang ada gue tanya lo, kenapa disini?”




“uhhm itu,, doni yang minta hmm” jawabnya sambil membuang muka, andre langsung menggeser kepala dera di bahunya sambil tangannya merangkul. Dera langsung memejamkan mata, ia merasa seperti anak kecil yang di dekap ayahnya.




“ndree, aku mau ngomong serius nih” ucapnya pelan.




“nanti lulus aku berharap kamu gak pindah lagi, gak usah ikut orang tua kamu. Nanti kamu cari pacar lagi” bisiknya pelan.




“gimana menurut kamu?, disini buka usaha kecil”an aja. Aku gak niat lanjut kuliah, soalnya biayanya mahal, biar nesya aja yang nanti kuliah hehe”




“uhm satu lagi, ini penting, soal nesya ndre, gue pakai tubuh lo buar main sama nesya, sorry banget ya, gue gak mau nanti nesya ketagihan sama lo, lagi pula kita udah bertukar tubuh lagi."




“ya ya ya” lanjutnya mendongakann kepalanya.




“krrookkkkk….” Dengkuran keras andre,




“molor? Gue ngomong berbusa dari tadi, dia molor? Ahhhhhh nyebelin banget ihh” gerutunya kesal,




“untungnya lo ganteng, kalau gak. Udah gue tendang.” Lanjutnya memejamkan mata sambil memegang tangannya,. Dan senyum kecilnya mendekatkan wajahnya.




***​




Terdengar suara debur ombak dari luar tenda, andre menggeliatkan badannya, ia merasakan tangan kirinya kesemutan di tindih kepala dera semalaman.




“aihh ngiler? Cakep-cakep ngiler,” andre perlahan menggeser kepalanya, and langsung keluar tenda.




“uwooooo sunrise” gumamnya melihat matahari mulai muncul di ujung lautan. Andre langsung ke tenda sebelah, dan melihat mereka berdua telanjang bulat dan hanya selimut menutupi tubuhnya.




“anjir,… harusnya tadi malam gue ajak si dera main lagi ya, ahh mimpi apa beneran ya tadi mlm” gumamnya kembali ke sebelah.




“busett kaget” andre tekerjut saat dera ternyata terbangun.




“pagiii” ucapnya senyum




“pagi juga,.. bearti tadi malam bukan mimpi yah” senyum mesum andre.




“bukan” dera langsung mencium bibirnya pelan.




“eitzzz.. tuh jigong di bibir,”




“mana?” dera dengan sigap memegang bbirnya. Dan langsung di bersihkan dengan tangannya.




“tetep cantik kok”




“huuu…”




“ ndre bentar, deh”




“apa?”




“gue punya firasat gak enak deh, sama si hasley?” ucapnya pelan.




“kenapa?, lo masih ada sesuatu apa hasley?”




“ih bukan, pasti dia kesel gara-gara lo kerjain sampai si evelyn hamil, “




“ada gue tenang, aja” andre langsung menyalahkan kompor untuk membuat sarapan. Dera masih merasa ada yang ngeganjel tentang hasley.




Tak lama doni dan dona keluar dengan pakaian sudah rapih, dan tak berbicara apapun takut menjadi bahan ledekan pagi ini.




Andre sendiri pun berpura-pura tak tau apa yang mereka lakukan di dalam tenda. Setelah sarapan mereka pun bersiap-siap merapihkan perlengkapan.




***​




Beberapa hari kemudian,




Bel pulang sekolah berbunyi, dera melangkah perlahan keluar kelas. Melihat beberapa siswa melempar senyumnya pelan. dera senang orang menyapanya tak seperti dulu seolah mengangap dirinya pembuat onar.




Karena kabar tentang evelyn lah yang membuat mempekeruh suasana sampai membuat problem dengan sekolah tetangga.




Dan tentang evelyn hamil sedikit menyebar entah dari siapa.,dan ia hanya tahu dari andre saat itu. Langkahnya terhenti saat melewati lorong wc.




Bukan evelyn yang embuat melangkah, tetapi hasley yang seorang diri. “benerkan, dia” gumam dera merasakaan perasaanya saat benar akan terjadi.




“mau apa lo...” desis dera saat tangannya di cengkram dengan kuat dan di tarik menuju ruang osis.




“lo ngapain lagi ha?” bentak dera berusaha melepaskan eratan tangannya. Hasley tak menjawab dan membuka pintu ruang osis.




Di sana terlihat evelyn duduk sendiri, dan tak ada seorangpun di dalam ruang osis.




“mau apa lagi?” tanya dera saat hasley melepaskan erat tangannya.




“ gue sama hasley mau ngomong sesuatu ke lo, lo yang nyebar isu kalau gue hamil??” tanya evelyn.




“ha bukan kok,?”




“sumpah bukan gue?” dera sendiri bingung siapa yang menyebarkannya.




“jujur aja dera, gue wajar aja kok lo lakuin itu. Tapi plish jangan sebarin lagi kalau gue hamil sampai UN selesai, gue mohon” ucapan yang tak terduga dari evelyn membuat perasaan buruknya menjadi salah.




“gue benar-benar hamil, “ jawabnya ingin menangis seolah ingin mengulang waktu yang telah berlalu.




“gue bakal gak akan ganggu lo lagi., tapi bikin rumor di sekolah kalau gue hamil itu gak ada, gue mohon dera” lanjutnya memelas.




“ya dera, gue gak mau liat nama bokap evelyn hancur, karena ini” lanjut hasley.




“ini gara-gara kamu!, beli kondom yang murahan” bentak evelyn yang sekarang menjadi dominan di banding hasley.




“oke gue bantuin” ucap andre dari pintu ruang osis yang sudah terbuka tanpa mereka sadari.




“gue yang bikin rumor itu, gak enakkan di gituin?” lanjut andre menyilangkan tangannya. sambil tersenyum sini.




“gue bisa pastiin rumor di sekolah tentang lo hamil bakal tertutup, dan lo bertiga gak buat masalah lagi.,”




“kok gue?” protes dera. Andre mendesis agar diam, dan anehnya dera menurutinya.




“ia gue bakal lakuin” jawab evelyn.




“dan gue sekali minta maaf ke kalian,” lanjutnya,




Andre melangkah pergi begitu saja, meninggalkan mereka bertiga di dalam ruangan. Dera pun tak mengerti apa maksud andre, menghilangkan rumor yang di buat. Padahal rumor yang ada juga tak akan mudah di lupain begitu aja.






Keesokan harinya benar, ternyata rumor tentang evelyn sudah mereda. Dan sebagai gantinya rumor dona dan doni menjadi pacaran lagi tersebar.




Dera tak habis pikir apa yang andre lakukan, tak menyangka memakai dona dan doni untuk megganti rumor evelyn dan hasely. Begitu pun hasley berubah drastic semenjak evelyn hamil. Sikap kasarnya berkurang karena orang dulu bilang saat hamil sikap orang tua berpengaruh terhadap kandungan.




Mungkin itu yang di lakukan hasley tak mau terjadi apa-apa.




***​




UN pun tiba mereka berdua belajar dengan serius, bahkan belajar bersama. Om deni dan tante rani sempat heran dengan sikap mereka berdua. karena sangat akur tak seperti awal bertemu. dan itu dalam waktu yang menurutnya singkat.




Nesya pun tak berani menganggu andre yang sedang serius, begitu pun dera. Mereka benar-benar focus untuk belajar beberapa hari ini.




Dan kini UN pun selesai, tinggal menunggu hasilnya saja. andre menikmati hari liburnya karena otaknya overload belajar terus menerus. dan kini hari terbaiknnya untuk santai.




“andre, om sama tante tinggal ya. Nanti dera balik atau nesya pulang. Bilangin tante sama om pulangnya besok siang. Soalnya kakeknya om deni sakit.




“ouhh oke tante, om. Nanti andre bilangin”




“oke terima kasih” lanjutnya langsung melangkah pergi.




Andre pun tak tahu dera pergi kemana siang ini, kalau nesya sendiri belum pulang sekolah. Andre merasakan penis ekresi sedikit membayangkan nesya,




Maklum saja setelah camping itu, andre tak pernah mengeluarkan cairannya sampai sekarang. Melupakan sejenak andre memilih tidur siang di sofa depan.




Ia merasakan ada seseorang yang meremas selangkangannya, hal itu membuat andre terbangun.




“ehh” ia tersentak saat nesya sedang mengocok pelan penisnya yang sedang tertidur.




“ness” ucap andre tak percaya, nesya melakukan ini. Dan pasti gawat kalau dera melihatnya.




“hehe yehaa akhirnya bangun” ucapnya terus mengocoknya dan mengulum kepala penisnya.




“nesyaa kamu ngapain, ketahuan dera bahaya”




“um bentaran kok kak, udah lama gak main uhmm” bisiknya menghentikan kocokann dan duduk di sampingnya.




“haa main?” pikirannya terus menerka-nerka apa jangan-jangan dera memakai tubuhnya untuk melakukan hal seperti itu.




“ih kak andre pura-pura lupa yah” lanjutnya memancungkan bibirnya. Dan langsung naik ke tubuhnya sambil membuka kancing bajunya sampai tangtop yang ia pakai terlihat.




Nesya membungkukan badannya menjadi rebahan di atasnya tubuh andre. Bau matahari masih tercium dari baju seragamnya. Mereka langsung saling berciuman sambil tangan nesya terus mengocok penis andre.




Andre tak menyia-nyiakan kesempatan setan seperti ini, tangannya meremas buah dada nesya. Rasanya rindu meremas buah dadanya saat memakai tubuhnya dera.




Nesya menyibak rambutnya dan kembali duduk tegak, ia mengangkat sedikit roknya dan menyingkap celana dalammnya.




Andre sedikit terkejut nesya dengan cepat memasukan kepalanya penisnya ke vaginanya dan menekan pinggulnya sampai terasa masuk perlahan.




“ohhhh” andre merasakan jepitan vagina nesya mirip dengan dera, sama-sama masih seret.




“ngghh” lenguh nesya saat penis andre masuk semua. Dengna cepat tangan andre kembali meremasnya, tapi kali ini ia masuk ke dalam tangtopnya di pilinnya perlahan, saat nesya naik turunkan pinggulnya.




Terasa cukup andre menarik tubuhnya agar menjadi posisi duduk dan nesya di pangku tanpa melepaskan penisnya. Nesya kembali menggerakan pinggulnya.




“uhhhh” desis andre tak menyangka nesya seperti sudah sangat sering melakukannya, dugaanya semakin yakin, tetapi saat ini tak mau memikirkan apapun keculai ia ingin cepat untuk klimaks.




Bisa aja dera mempergokinya, dan itu akan berdampak ke hubungannya yang seumur jagung. Tetapi ia juga tak bisa menolak untuk hal ini.




Andre menyingkap tangtop dan bra yang nesya pakai, dan lidahnya mengulum pelan sampai nesya mendongakkan kepalanya.




***​




“eheemmmmmm”




Suara yang membuat andre menghentikan lumatan di buah dada nesya, suara yang ia takuti saat ini. Yaitu dera yang berdiri di pintu sambil menyilangkan tangannya.




“enak yah,>> “ ucapnya lagi. Membuat nesya pun langsung berdiri dan merapihkan pakaiannya. Dera tak menghiraukan dan berjalan ke dalam.




“dera bisa gue jelasin,” ucapnya langsung memakai celananya.




“anjirrrr aahhhh” jerit andre merasakan kulit penisnya yang masih tegang kembali terkena resleting. Dan langsung jatuh berlutut menahan sakit.




“rasainn” gumamnya senang saat tau kulit penis andre tersangku, dera memilih meninggalkan andre dan memilih ke dapur.




“kualat gue” gumamnya teringat saat dera juga pernah melakukan hal yang sama. Dan ini rasanya seperti ini.




“kak andre” nesya membantu dengan wajah yang sangat ketakutan, duduk ke sofa.




Andre terus memegang penisnya yang masih setengah tegang, nesya pun menyusul dera yang menuju dapur. andre terus manaha sakitnya.




Ia sangat yakin dera sangat marah karena nesya keluar dengan wajah lesu, seperti di maki oleh dera. Andre hanya pasrah Karen bergerak dikit kulitnya langsung tertarik,




“sini aku bantuin kak” ucap nesya memegang penisnya sambil mengulumnya, andre tak tahu maksudnya nesya langsung mengulumnya sambil mengelus kulitnya yang tertarik. Penis andre yang ekresi membuat rasa semakin tersiska karena semakin tertarik.




“aahhhh” jerit andre saat nesya menurunkan resleting dengan perlahan dan akhirnya kulitnya pun terbebas dari jepitan. Tetapi masih terasanya nyut-nyutan.




Nesya kembali berlutut dan mengulum penisnya yang sudah ekresi.” Nes, jangan, nanti kak dera semakin marah loh” andre langsung keringat dingin kenapa nesya nekat melakukannya lagi.




“anggap aja gue gak ada aja” ucap dera yang memakai tangtop dan hotpants menghampirinya. Andre hanya menutup matanya dan anehnya nesya tak menghentikan aksinya yang terus mengulumnya. Ia sadar dera duduk di sampingnya.




“kenapa takut gitu?” tanyanya menyandarkan kepalanya di bahunya, hal itu membuat andre kembali terkejut dan membuka matanya.




“awas lo lemes pas giliran gue” ucapnya mencium bibirnya.




“what the hell, “ gumamnya terkejut karena bukan makian dan malah mendapat durian runtuh. Andre yang senang langsung membalas lumatan dera sambil meremas buah dadanya, dan terasa ia tak memakai bra.




Atau jangan-jangan dera sudah merencanakannya untuk hal ini, andre melirik nesya yang membuka seragamanya dan terisa tangtop dan roknya, ia pun menyingkap kembali roknya dan membuat celananya.




Perlahan celana andre di tarik perlahan termasuk celana dalamnya. “ di kamar aja” ucap andre tiba-tiba.




“huuu..” gumam dera,




“yuk kak dera, hihi.. kayaknya seru abis ini” nesya langsung mengunci pintu depan dan berlari terlebih dahulu.




“lo yakin ?” tanya andre memakai cd nya.




“mau gak??” tanya pelan dengan wajah yang menggoda.




“siapa takut, dapet dua lubang” senyum mesum andre kembali keluar,




“asal lo kuat aja” bisik dera. Dan melangkah pelan.




“gak takut” andre memeluknya dan meremas buah dada dera dari belakang, di pilinya langsung dari luat tangtopnya.




“uhhmm” desis saat andre menciumi lehernya dan terus meremasnya.




“hihi aku seneng liat kak andre sama kak dera gituan” ucap tiba-tiba nesya membawa sesuatu dari lantai atas. Dan tak jadi ke kamar.




Nesya membawa seperti tempat tidur lipat, tetapi cukup panjang, sampai ia menariknya ke bawah.




“lanjutin aja, aku siapin dulu” ucapnya membuat andre bingung ia menaruhnya di depan tv, dan menggeser sedikit meja,




Andre ingat yang nesya bawa mirip yang saat mati listrik kemarin, dan jadi tempat tidur mereka bertiga.




Dera menarik tangan andre agar rebahan di sana, nesya dan dera pun menungingg sambil menjilati penis andre yang berdiri tegak.




Tangan dera mengocoknya, sedangkan nesya mengulum kepalanya, dan bergantian. Tak lama nesya langsung memakaikan helm pengaman,




“aku dulu kak” bisiknya terdengar samar-samar. Langsung memposisikan penis andre ke vaginanya. Dera mendekati dirinya dan langsung mencium bibirnya membiar nesya bermain terlebih dahulu.




Lidah andre kembali menjilati buah dada dera, sampai basah. Dera pun membuka hotpants dan langsung mengkangkangi wajah andre agar menjilat vaginnya.




Andre dengan senang hati menlumatnya setiap inci di vagina dera yang harum, mungkin saja tadi dera membersihkannya terlebih dahulu.




Dera dan nesya saling mendekap dan berciuman, membuat andre menghentakan sedikit pinggangnya membuat nesya sedikit tersentak.




Tiba-tiba dera bangun dan memposisi nesya membelakangi andre, andre tak tahu apa yang di lakukan dera menungging di depan nesya yang sedang naik turun.




Dera menjilati vagina sekaligus penis andre yang keluar masuk di dalam vagina nesya. Lenguhan panjang nesya, di ikuti pantatnya menekan terus dan mereka kembali berciumans sambil meremas satu sama lain.




Tak lama nesya pun bangkit, langsung duduk di sampingnya dengan nafas terengah. “aku gak sabar liat kak dera hihi” celetuk nesya saat dera merangkak ke tubuh andre yang masih berbaring.




Posisi yang sama yang di lakukan nesya saat tadi, bedanya dera memilih pemanasan terlebih dahulu. Di gesekannya penis andre di belahan vagina nesya, dan dikit demi sedikit kepala penis andre kembali masuk perlahan.




“uhhh” lenguh andre merasakan kedua kalinya vagina dera yang terasa agak licin dan terasa mengcengkram. Karena dera memasukannya sambil menggoyangkan pinggul dikit demi sedikit sampai akhirnya masuk semua.




“hihihi” ketawa cekikikan nesya melihat senang dera dan andre melakukan seperti itu, karena ia sendiri tak tahu mengapa andre dan dera mau melakukannya bertiga dengannya.




Dengan saling tatap dera menggerakan pinggulnya maju mundur sambil kedua tangan andre meremas-remas.




Nesya tak mau tinggal diam, ia mendekatkan buah dadanya agar andre bisa melumatnya pelan. “hari ini kak andre harus pasrah ya gak kak dera” bisiknya lagi sambil cekikikan. Dera hanya tersenyum karena terlalu focus dengan menaiki kuda-kudaannya.




Dera pun tiba-tiba bangun sampai penis andre terlepas, ia langsung memposisikan dirinya menungging. “ hajar kak andre, kak dera suka posisi kayak gitu” celetuk nesya sambil tertawa. hal itu membuat wajah dera merah padam.




Andre langsung mendekatinya sambil memposisikan pas penisnya, dan di tekannya secara perlahan. Nesya pun mengambil kesempatan, mencium bibirnya sambil meraba perut andre yang datar.




Cukup puas nesya minta posisi 69 dengan dera tanpa andre melepaskan penisnya yang keluar masuk.




Dera sambil menungging menjilati vagina nesya, dan sebaliknya nesya gentian menjilati penis dan vagina dera.




Andre menambah kecepatannya karena terpesona dengan betuk tubuh dera yang langsing dengan kulit putih bersih, karena saat ia meremas pantatnya bekas remasanya langsung memerah menggoda.




Lenguh nafas dera seperti ia akan klimaks, begitu juga andre merasakan kepala penisnya mulai panas. Dan bunyi hentakan penis andre menabrak belahan dera.




Dera mendongakkan kepalanya sambil menggigit bibir bawahnya. Dan tak lama tubuhnya bergetar hebat sambil menekan pinggulny dalam-dalam, begitu nesya terus mengemut buah zakar andre dan sesekali belahan vagina dera.




Lenguh nafasnya terengah membiarkan dera menikmati klimaksnya, padahal andre juga hampir klimaks. Perlahan dera melepaskan penis andre.




“sini gue keluarin” ucapnya menyibak rambutnya sambil menyuruh andre duduk di sofa. Andre pun menurut kemauannya/




Dera membuka kondomnya, dan kembali mengocok penis andre. Tapi kali ini nesya pun ikut bersamanya.




Mereka berdua langsung mengulum bergantian seolah sedang makan ice cream. “ouhhhhh” pekik andre mersakan sesuatu yang akan keluar.




“crrotttttttttttt” semburan langsung membasahi mulut dera dan nesya, cairan yang tersimpan selama dua minggu. Kental dan hangat.




Tanpa rasa jijik nesya dan dera melumat sperma andre, menelannya seolah menikmati makan ice cream. Mereka berdua menjilati sampai berih tanpa sisa. Termasuk lubang pipisnya.




Andre hanya merasakan linu karena dera terus mengemut kepalanya, begitu pun nesya.” Kak dera pacaran aja sama kak andre” celetuk nesya.




“aku gak bakalan minta jatah kok, jujur aku suka sama penis kak andre gak lebih” ucap nesya duduk di samping andre.




“udah pacaran kok nesya, apa lagi kalau bisa pacarin kamu juga” cengengesan andre membuat dera geram, mencubit pinggannya sampai memerah.




“sakit dera,” gumam andre saat dera menatapnya tajam, dera langsung merebahkan kepalanya di pundak kiri andre, begitu pun nesya di pundak kanannya.




Suasana langsung hening setelah mereka bertiga puas berbagi cinta..






Suasana menjadi hening seketika saat mereka bertiga sudah puas, bersikap seperti biasanya, dera dan nesya hanya emmakai tangtop tanpa bra dan hotpants.




Tanpa perlu tegang pun, putting mereka sudah terlihat dari luat tangtop, dera dan nesya sedang sibuk membuat makan malam,




Karena lupa makan siang karena terlalu asik bermain, bau harum dari arah dapur membuat andre mendekatinya.




Bau yang sangat tak asing baginya, yaitu udang goreng tepung yang baru saja matang, dera dengan rambut di ikat langsung membawanya ke meja makan.




“uhhm” desisnya saat andre memeluknya dari belakang, saat dera mencuci penggorengan.




“kenapa ih?” tanyanya saat sesekali andre meremas buah dadanya tanpa dera komentari.




“masih mau?” tanynya menoleh sambil memanyunkan bibirnya.




“siapa takut” andre kembali mencium bibir dera pelan, dan membalikan tubuhnya.




“eheemmm”




“makan dulu kak ANDERA” dehem nesya yang baru saja selesai mandi dan terlihat nesya memakai tantop yang tak ketat, lebih mirip dengan rompi karena bagian bawahnya tangtopnya tak tertutup.




“ANDERA?” tanya mereka bersama.




“iah, ANDERA, Andre Sama Kak Dera hahah” tawanya langsung berjalan mengambil piring. Mereka berdua kembali saling lirik.




“cocok juga yah, nanti ah buat cincin tulisan andera” senyum andre melirik dera yang juga meliriknya.




“ mandi dulu” dera langsung meninggalkan begitu saja.




Malam ini semua buatan dera, dan menunya semua serba udang. Di mulai dari udang goreng tepung,udang asam manis, udang rebus.




Pertama kalinya juga andre mencicipi makanan buatan dera, dan lumayan enak. Walau sedikit ke asinan di bumbunya. Andre menghargai itu sampai semua tersisa kepala dan kulit udang.




Selesainya andre mengunci pintu gerbang depan, dan pintu depan karena hujan tiba-tiba datang lagi di tambah cukup deras.




Ia merasa takut kalau terjadi badai lagi, dera dan nesya sedang sibuk mencuci piring, tak lama mereka menyusul ke ruang tamu duduk bersama menonton tv.




Andre melirik kea rah dera yang sadar tak memakai bra dari luar baju tidurnya, begitu pun nesya. Baju tidur mereka menunjukan putingnya yang menonjol.




“breettttt” listrik kembali padam, jeritan keras membuat telinga kiri andre menjadi sakit karena teriakannya. Dera langsung memeluknya erat. Begitu pun nesya.




“badai lagi ih,” gumam dera.




“gak kok, suara anginnya aja gak terlalu gede kok” andre mencoba menenangkannya, karena ia sendiri juga takut.




Suasana benar-benar gelap, tak ada yang satu pun berani beranjak dari sofa. Kesempatan bagi andre tangannya kembali menjalar ke selangkangan mereka berdua, terasa nesya dan dera memakai celana dalam tipis




Jari-jarinya kembali mengelus pelan belahan vaginannya, membuat dera dan nesya mencengkram erat kembali.




Nesya dan dera hanya mendesah pelan saat jari-jari andre terus bermain, sampai terasa jari-jarinya terasa basah.




“kamar yuk, serem ih disini” ucap dera menggigit bibirnya




“yuk, bertiga yah” lanjut nesya langsung bangun,




Andre menuruti mereka berdua, sambil menyalah flash dari ponsel andre, mereka jalan mengendap-endap bersampingan karena takut,




Sesampainya dari jendela terlihat kilat yang menyambar membuat mereka semakin erat dan memilih langsung ke tempat tidur.




Di kamar dera tak terlalu gelap karena andre bisa melihat remang-reman dera langsung memojokan dirinya di susul nesya.




“kak andre sini ke tengah, lanjutin tadi” celetuk nesya, memberikan celah di tengah-tengah mereka kembali, dera tak memperdulikannya karena menutup kupingnya dengan bantal.




Andre perlahan berbaring di antara mereka, dan dengan cekatan nesya langsung melumat bibirnya dan meremas penis andre dari luar celana kolornya.




Tangannya kembali masuk ke dalam celana nesya, dan dera, kembali mengelusnya perlahan, dera tak bergerak saat tangan andre mengelusnya dari belakang. berbeda dengan nesya. Ia langsung berusaha menurunkan celananya dan begitu juga celana dalamnya,




“kalau main jangan berisik, ya” ucap dera




“okeh, abis itu gue hajar” bisik andre langsung menindih nesya sambil melucuti pakaiannya satu persatu sampai telanjang bulat termasuk dirinya.




Andre duduk bersandar sambil nesya mengulumnya sambil menungging, dera masih tak mau berbalik tetap menghadap tempok.




Tangan andre pun menyelinap dan meremas buah dada dera sambil memainkan putingnya perlahan.




Nesya kembali langsung memasukan penis andre dengan posisi di pangku, sambil kembali berciuman mesra.




Tak lama dera berbalik arah sambil menerima telepon dan member kode agar desahan nesya di kecilkan.




Andre tau itu telepon dari tante rani, ia menanyakan keadaan di rumah. Nesya tak mau diam ia terus menekan pinggulnya sambil memaju mundurkannya. Tiba-tiba dera langsung posisi duduk di sampingnya sambil terus berbicara.




Tangan andre kembali iseng, ia mengelus selangkangan dera, karena kedua kakinya sedang di tekuk. Dera menatapnya tajam agar menghentikan aksinya. Tetapi tangan andre semakin cepat menggesekan jari nya.




Begitu pun nesya dengan menutup mulutnya sendiri, ia menaikan turunkan pinggulnya. Tak lama tubuhnya bergetar sambil menekan pinggulnya dan merebahkan kepalanya di pundak andre.




Jari andre terasa basah, karena dera menahannya terus sambil menerima telepon. Nesya menarik pinggulnya sampai dan duduk di sampingnya. Dengan cepat andre mendekap tubuh dera langsung memposisikan menungging, dan menyingkap celana dan celana dalamnya.




Lidahnya lansung bermain di vaginanya, membuat dera menutup mulutnya. “sini aku aja kak” nesya mengambil ponsel dera dan menggantikan pembicaraan dengan tante rani.




“ahh” jeritnya pelan saat penis andre tanpa sepengetahuannya langsung masuk semakin dalam. Dan memegang pinggulnya di iringi pompaannya.




Dera terus menahan desahnya karena takut ketahuan oleh tante rani. Nesya pun menggantikan mengobrol. Andre tak tau mereka membicarakan apa karena belum selesai juga.




“eghhh” lenguhnya saat andre menambah kecepatannya. Dera menutup mulutnya dengan kedua tangannya karena nesya belum juga selesai.




Andre meremas sambil memutar-mutar bongkahan pantatnya,” ohhh” gumam andre merasakan penis kembali berkedut.




Dengan cepat andre mencabutnya dan di selipkan di belahan pantatnya, andre mengeseknya cepat.




“croottttzzzz” semburan langsung membasah bongkahan pantat dera, merasakan andre klimaks dera menoleh tajam. Andre tau dera belum keluar. Tetapi entah kenapa kali ini ia cepet keluar.




“iah ma, nesya sama kak dera bobo dulu” ucap nesya mengakhiri pembicaraan,




Dera pun meliriknya tajam, “iah sini gue jilatin sampe pipis” andre memposisikan dera menungging kembali.




“gak usah” jawabnya.




“hihihi, kak andre kalah ya, efek tadi siang kali ya” sambung nesya tertawa.




“huuuuuu” gerutu dera seperti kesal,




“kak dera pakai obat herbal loh, makanya tahan lama” celetuk nesya membuat dera membungkam mulutnya.




“ha obat?” anggukan nesya saat masih di bungkam,




“gak kok, ihh enak aja” jawabnya malu.




“tapi bener ih, kak andre, aku sama kak dera pakai itu kalau di tinggal berduaan, kita main sampai terasa gak ada tulang” ucapnya membuat dera menundukan kepalanya.




“aku ambilin” nesya membuka senter di ponselnya dan mencari di lemari tak jauh dari ranjang, dan kembali membawa botol kecil.




“makan satu aja kak andre,” nesya langsung memakannya satu dan menelannya.




“cepet makan, jangan bawel” ucap dera memilih duduk bersandar di pojokan.




“oke gue makan dua” andre memakannya dengan bantuan yang entah darimana nesya mendapatkan air putih.




“hihi, harus bisa bikin kita lemes yah kak, aku janji ini untuk terakhir kalinya aku main sama kak andre. Soalnya kak andre udah punya kak dera” ucapnya duduk bersampingan.




Andre hanya tersenyum pelan, dan memainkan vagina mereka berdua sambil menunggu reaksi obatnya. Dera terlihat diam karena sepertinya malu sengaja memakan obat herbalnya. Dan mungkin sengaja mempersiapkan semua ini untuk malam yang melelahkan.




Terasa efeknya bekerja, andre kembali menggarap nesya dengan posisi tadi sampai dera ternegah klimaks,




Dan gentian mengajar nesya dengan posisi kesukaannya cowgirl,




Entah berapa jam mereka melakukannya, sampai di titik akhir, dera dan nesya menyaksikan secara langsung di bawah sinar rembulan.




Sperma andre yang keluar dari penisnya, cairan putih keluar dengan cepat. Dan muncrat setinggi 20 cm.




Dan bersamaan juga nesya dan dera melumat membersihkan penisnya, dengan sisa ternaganya.




***​




Mereka bertiga tertidur sangat lelap, tanpa memakai pakaiannya terlebih dahulu. Sinar matahari sudah tinggi menyinari wajah andre yang di himpit oleh nesya dan dera.




Andre membuka matanya perlahan, menyadarinya dirinya sangat lelah. Seperti baru tidur sebentar. Ia melirik kearah nesya yang tertidur tanpa busana, dan juga dera.




Pipi mereka berdua terlihat sperma yang mengering. Dan juga di sekitar lehernya yang memerah tanpa sadar andre cupang sedemikian rupa.




Penisnya terasa sangat linu terkena kain selimut, dan berusaha bangun meninggalkan mereka berdua. Memakai pakaiannya lagi.




Andre merasakan benar-benar jatuh cinta terhadap dera, ia tak pernah mengalami hal seperti ini. Bukan karena ia bisa ML dengan dera, maupun nesya.




Tetapi saat di tenda seperti itu sangat berkesan baginya, seperti mimpi yang paling indah. Seseorang yang kasar terhadapnya berubah menjadi lembut.




Memang semua karena pertukaran tubuh, dan kalau tidak. Mereka tak akan seperti ini. Mereka berdua akan selalu menjadi air dan minyak.




Sebelum keluar dari ruangannya andre mencium bibir dera pelan yang masih terlelap.




“aku sayang kamu” bisiknya pelan, melangkah keluar.




“kamu udah bangun andre, “ tanya tante rani saat andre mau ke kamar mandi.




“hehe” jawab andre pelan, karena ia sadar bangun sangat siang, sekitar pukul 10 hari ini. Dan untungnya hari minggu. Andre sedikit terkejut tante rani masih memakai daster terusan yang selutut dan lumayan ketat.




“kamu berapa ronde sama dera sama nesya?” tanyanya berbalik.




“mampusssss” gumam andre tak menyangkan tante rani tau,




“ituu ituuuuu” jawab andre langsung gugup setengah mati, rasanya seperti ketangkep basah.




“kenapa? Takut tante omel?, “ tanya lagi, andre hanya mengangguk.




“untuk kali ini tante maafin, lain kali jangan ke nesya ya, dia masih sekolah, gak lucu kan nanti kamu nikah sama anak tante dua duanya?” ucapnya lagi.




“ha ?”




“haha, cukup satu aja, dera aja ya” lanjtunya tersenyum.




“ituu, hehe” andre tak bisa berkata apa-apa.




“lebih enak mana nesya apa dera?” tanya lagi. Membuat andre kembali gugup.




“itu, hehe sama dua duanya tante, duhh” gumamnya.




“siapa dulu mamanya, tapi gak adil kamu gak cicipin juga,”




“maksud tante?” ucap andre.




“sini, kalau mau rasain juga” lambaikan tangannya, berubah total.




“nanti tante gak resutin lohhh” lanjutnya.




Andre pun menurutinya, tante rani menyingkap celananya, dan terlihat bulat padat dan sedikit agak kendor tetapi tetap menggiurkan.




Tangan andre di tarik agar meremas buah dadanya, dan terasa buah dadanya lebih kecil dari nesya.




Penis andre kembali menegang, dan di selipkan ke vagina tante rani, andre menangkat kakinyas atu dan langsung menggerakan pinggulnya cepat.




“ahh tanteeee ranii” desis andre merasakan jepitannya tak kalah rapat dengan dera.




“bruukkkkk” pukulan bantal tepat di kepalanya membuat andre tersadar.




Ia sadar tadi mimpi, dan sadar ia mencium dera dan kembali tertidur di tengah-tengah.




“lo bayangin mama gue ha?” tanya dera yang ternyata memukulnya, dan ia sedang naik turun pinggulnya.




“eh itu mimpi kok,” jawab andre sadar ini kejadian itu semua mimpi, dan bayangan ia sedang menggerakan pinggulnya adalah dera yang sedang naik turun, dan dada yang tak terlalu besar ada punya dera. Tetapi terasa sangat nyata, apa mungkin efek dari kelelahan.




“huuu” desisnnya menggerakan pinggulnya kasar.




“nesya mana?”




“nesya di luar, gak boleh sentuh nesya, okee apa lagi mama gue!!” ancamnya mencium bibir andre.




Dan satu kali permainan saat bangun tidur dengan dera, sarapan yang bikin nyilu bagi andre.

Posting Komentar

0 Komentar