PEMBANTU YANG CANTIK (TAMAT)

 

Dan dia membuka mulutnya dan langsung memasukkannya ke dalam mulutnya. Aah rasanya bener-bener nikmat. Setiap sedotannya membuat seluruh tubuhku menegang. Dan tanpa sadar tangankupun mulai menarik-narik wajahnya dengan n*fsu.

Dan dia terus mengh*sap-h*sap t*t*ku tanpa menggunakan tangannya sama-sekali. Dan setelah beberapa menit, aku sudah ingin keluar..
“Kaak, adek udah mau keluar nih” kataku.
Dia pun semakin memperkuat h*sapannya sampai terasa sakit.

Dan kukeluarkan semuanya di mulutnya. Dan kuliahat dia menelannya dengan semangat. Dan menj*lati sisa-sia man*ku di ujung k*nt*ltku. AAh rasanya sangat nikmat…
“Gimana?? Kamu puaskan??”

“Eh, iya kak. Adek puas banget. Adek udah lama ber*nani smbil ngebayangin kakak.” Kataku tanpa malu-malu lagi…
“Hihihi. Nakal kamu yah, kenapa kamu gak langsung datengin kakak trus minta kakak ngent*tin kamu?”

Aku agak kaget mendengar dia tiba-tiba berkata v*lgar. Tapi terlihat di wajahnya kelihatannya dia senang berkata-kata jorok seperti itu…
“Kan kasian tongkol kamu kamu dek, setiap hari cuma dapetnya tangan kamu sendiri. Kan mendingan ent*tin kakak aja??” Katanya dengan tatapan penuh n*fsu..

“Mulai sekarang, kalo kamu lagi kepengen kamu bilang kaya gini ke kakak, ‘kaak, adek pengen ngent*t ya??”
“Iyaa kak..”
“Coba bilang dong” pintanya…
Aku juga sering ikut mandi bareng dia. Dan karena udah sangat terobsesi sama dia, kotorannya pun bisa membuatku ter*ngs*ng. Hampir tiap hari aku minta dia mengenc*ngiku. Kadang kutelan semua kenc*ngnya sampai gak bersisa.

Setelah bosan dengan kenc*ngnya, ta*nyapun kujamah juga. Sampe-sampe setiap dia mau buang kotoran dia harus memberitahuku dulu.
Kalo aku lagi gak mau, barulah dia ke wc secara biasa. Dan kami melakukannya di mana-mana, namun kami selalu berhati-hati agar kenc*ng atau t*inya gak berceceran.
Aku juga memaksanya untuk ikut merasakan t*inya sendiri, lalu setelah itu acara berc*uman kamipun jauh lebih hot karena mulut kami penuh dengan kotoran… Aku sadar apa yang kami lakukan itu jauuh diluar batasan normal (dari pertama juga sebenarnya udah gak normal.
Masak cewek berumur 26 tahun main sama anak berumur 13 tahun???). Tp aku gak bisa ngebohongin diri sendiri, karena aku juga sangat menikmatinya.
kadang-kadang kalo ortuku nginap di rumah nenek (waktu itu nenekku udah sakit-sakitan jadi ortuku nginap diasana buat ngejagain) sampe seminggu,
Dia mengajak temennya menginap, dan kami bertiga melakukanhal-hal yang sangat liar, bahkan adik perempuannya sendiripun (adiknya waktu itu berumur 16 tahun, terus ruypanya dia sering menceritakan apa aja yang udah kami lakukan, dan ternyata suatu kali adiknya mengatakan bahwa dia penasaran dan kepingin nyobain main dengan anak-anak) diajaknya ikut bergabung dengan kami. Dia bekerja selama 4 tahun di rumahku, dan itu adalah 4 tahun terindah sepanjang hidupku

Posting Komentar

0 Komentar