IBU KOST DAN 3 ANAK PEREMPUANNYA PART 19


 "Brak.." Aku dan Dini yang masih bersetubuh terkaget dengan suara Pintu kamar di banting Icha. Dini pun sontak berhenti melihat kakaknya Icha bertelanjang di depan pintu.



Icha : "Din... gantian.. kakak juga mau.." Icha langsung menghampiri Dini.


Icha : "Kakak mau.. kamu udahan dulu." Sambil menggeser tubuh Dini yang terikat ke kasur sebelahku.

"Den.. Gw juga mau den.. gw mau.. gw mau memek gw di gituin.." Ucapnya sambil tergesa-gesa memasukkan penisku ke vaginanya. Aku yang kelelahan tak mampu menolak hasrat Icha yang menggebu-gebu. "Aaakhhhhh... aaakhhhhh.. enak den.. aakhhhhhh.. aakhhhhh.. akhhhh.. enaaakkk...aaakhhhhhh... aakhhhhh... aakhhhh.. aakhhhhh.. enak den aakhhhhh.." Desah Icha sambil menggerakkan bokongnya yang montok naik turun.


Sedangkan Dini tak bisa berbuat banyak dengan tangan yang masih terikat hanya menyaksikan kakaknya Icha menggauliku di depan matanya.

Dini : "Ikkkhh.. kakak ngapain.."

Icha : "Tapi mahh.. kontol deny enak bangeett.. aakhh.. aakkkhh.. aaakkhhhh..."

Ibu Kost : "Mamah gak mau tau.. kamu keluar sekarang!"

Icha : "Aaakkhhh.. aakkhh.. aakhhhh.. enak maaahhh.. enaakkk"


Ibu Kost : "Kamu susah banget sih di kasih tau!"

Mbak Indah : "Udaahh biarin aja mah.. lagian kan Icha udah lama juga semenjak mamah nyuruh dia nahan diri" Terlihat Mbak Indah di pintu.

Ibu Kost : "Iya sihh.. tapi kan rencana mamah jadi rusak kalo gini"

Mbak Indah : "Gapapa mah.. lagian kan Dini juga udah keluar tadi"

Ibu Kost : "Iyaa.. tapi kan Dini masih ngentot sama deny.. kalo tiba-tiba di cabut gitu kan kasian jadinya"

Mbak Indah : "Iya sih.. hmmm.. tapi liat deh tu Icha.. lagi enak banget kayaknya"

Icha : "Aaakkhh... aakkhhh.. aaahhh.. aaahhh.. enaak maahh.. enaakkk.."
Ibu Kost : "Hmmmm.. ya udah deh" Sambil mendekat kekasur.


Terlihat Ibu Kost juga naik ke kasur. Sambil meremas payudara Icha.. Ibu Kost mengintip dari belakang penisku yang keluar masuk vagina Icha tanpa memperdulikan Dini yang duduk di sebelahku.


Ibu Kost : "Aaahhh.. enak ya sayang?"

Icha : "Enak mah.. kontol Deny enakk.. aaakhhh.. aaakkhhh.. aaahhhh.."

Ibu Kost seakan tak peduli atau tak mendengarnya.. matanya terus tertuju pada penisku yang masih keluar masuk vagina Icha.


Dini : "Maaaaaahhh"

Ibu Kost : "Ihhhh.. kenapa sih sayang? Gak liat apa mamah lagi seru liat kakakmu ngentot?"

Dini : "Ihhhh.. mamahh.. Memek aku gatel gara-gara mamah ya?"

Ibu Kost : "Kok gara-gara mamah sih.."

Dini : "Tapi kan emang gara-gara mamah memek aku gatel.. gara-gara mamah kasih balsem tadi"





Dini : "Tapi kenapa maahh?" Suara Dini terdengar berat ingin menangis.

Ibu Kost : "Hmmm.. Sebenenya mamah cuma pengen kamu ngerasain kayak mamah.. mamah pengen kamu tau kalo mamah sering main sama deny.. tapi mamah takut kamu bakal marah.. makanya mamah bikin rencana kayak gini biar kamu bisa nerima deny apa adanya.."



Ibu Kost hanya terdiam tak bisa menjawab lagi. Lalu Dini terlihat menunduk sambil terdiam.. menahan perasaan kecewa yang menyelimutinya.

Ibu Kost : "Sayang.. maafin mamah yah.. mamah salah.. mamah bener-bener minta maaf sayang" Sambil mengangkat dagu Dini. Dan kemudian Ibu Kost langsung melepas ikatan Dini.



Dini menggelengkan kepalanya..


Dini menggelengkan kepalanya.. lagi.


Ibu Kost : "Ya udah.. kalo gak mau apa-apa.. adek duduk sini yah sama mamah.. sambil nemenin kak Icha"


Dini pun mengangguk pelan. Dan merekapun hanya duduk sambil berpegangan tangan menyaksikan Icha yang terus mendesah.
Dini : "Mamah udah berapa kali kayak gitu sama kak deny?" Dengan muka cemberut.

Ibu Kost : "Hmmm.. kenapa kamu nanya itu lagi?"

Dini : "Aku penasaran aja.. Kalo aku lagi sekolah mamah sering yah?"
Ibu Kost : "Hmm.. mamah malu.. kamu tanya kak deny aja deh."


Icha : "Aaakkhh.. aakkh... itu kakak din.. aahh.. aahhh.. kakak pernah ngentot di kamar kamu sama deny.. aakkh.. aakkhh"


Icha : "Waktu mamah ke kota Y sama kak Indah.. aakkhh.. aahh.."

Ibu Kost : "Ohhh.. berarti kamu udah lama juga sama deny?"

Icha : "Hihi.. aahh.. aahhh.. enaaakk.." Icha hanya tertawa kecil sambil terus mendesah.

Ibu Kost : "Ikkhh nakal banget sih anak-anak mamah"

Icha : "Aakhhh.. kan kak Indah yang ngajarin.. aahhh.. hmmmpp.."

Mbak Indah : "Yeee.. enak aja.."



"Hihihi.." Dan Ibu Kost dan Dini hanya tertawa kecil.



Sesaat kemudian terlihat Ibu Kost menggigit bibirnya sambil terduduk di kasur menyaksikan anaknya bersenggama..

Ibu Kost : "Sayang.. kamu cium mamah dong" Pintanya pada Dini.
Sontak Dinipun kaget saat mamahnya memegang pipi Dini dan mencium bibirnya tanpa basa-basi.

Ibu Kost : "Lidahnya di keluarin sayang"
Sesaat Ibu kost mnejilati dan menghisap lidah dan bibir Dini. Dini hanya terdiam mengikuti perintah mamahnya. "Ssshhh.. hmmpppp.. sshhh.. hmmppp.. kamu pernah ciuman kan sayang? hmmppp.. sshhh.. kamu bales cium mamah dong.. jilatin lidah mamah". Dini agak bingung karena sebelumnya belum pernah berciuman seperti itu.. Dini hanya meniru mamahnya saja "Hmmmpp.. hmmmpp.. sshhh.. sshhhh.." Dini hanya mengikuti perintah mamahnya saja saat mamahnya membaringkan diri ke kasur dan Dini pun berada di atas mamahnya. Sambil berbaring di kasur.. Ibu kost Berciuman dengan Dini di sebelahku.

Ibu Kost : "Sekarang jilatin tetek mamah sayang.."


Dinipun menurunkan badannya sedikit.. lalu menempelkan lidahnya di ujung puting mamahnya. "Aaaaahhhh.. geli sayang.. hmmppp.. ssshhh.. hhmmmmppp.. hmmmpppp.. sshhhh.. terus.. hmmmpp.. pinter banget ternyata anak mamah.. aahhhh.. sshhh.. aakhhh.. sshhh... enak sayang.. aahhh.. aaahh.. sshhhh.. hmmpp.. terus sayang.. jilatin terus tetek mamah.. aahhh.. sshhhh hmmmppp.. disedot juga sayang.. aaahhh.. mamah kangen netekin kamu.. ssshhh.. hmmpppp.." Dini terus menuruti mamahnya.


Sambil menikmati putingnya di jilatin Dini.. mata Ibu Kost tak lepas dari memandang anaknya Icha yang masih mendesah.. seperti Ibu Kost menunggu giliran untuk bersetubuh dengan ku.
Sudah lama sejak ibu kost menjamah ku, semenjak kami melakukannya di pintu gerbang.. kurasa banyak hasrat yang di pendamnya. Ibu Kost tak menyentuh penisku sama sekali semenjak itu.. aku rasa dia melakukannya untuk ku. Menjaga penisku untuk Dini hari ini.

Sedangkan Mbak Indah masih terlihat santai sambil duduk mengangkang di kursi menatap kami sambil menggosok-gosok vagina bertindiknya.


"Aakkhhhh.. aaakhhhh... enaaakkk.. aaakkkkkkhhh.. shhhh... enak banget... aaakhhhh... aaaaakhhhhh.. aaaakkkkhhhh.." Desah Icha.


Ibu Kost : "Ichaa.. gantian dong.. mamah mauu"

Icha : "Tar dulu maaahhh.. aakkhhh... ssshhh.. aakkkhhhh.. aaaakkhhhhh.. lagi enakk.. aakkkhhhh.. aaakhhh.. sshhhh.. aaakhhh"

Tak lama terasa kedutan di penisku, seakan penisku di pijat dan di hisap di dalam vagina Icha. "Aaaaakkkhh... aakkkhh... aaahhh.. deenn.. aakkhhhhh.. eeekk... eeeekkkk... aaakkhhh.. aaakkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.." Ichapun orgasme sambil memeluk ku dan terasa lendir hangat Icha mengalir di batang penisku.








Melihat penisku yang keras berlendir langsung saja ibu Kost bangun dan menghampiri penisku yang berdiri tegak.


Ibu Kost : "Bangun dulu sayang.. mamah mau bersihin kontol kak deny dulu" Ucapnya pada Dini.


Ibu kost langsung menjilati seluruh batang penisku dengan nafas yang menggebu-gebu.


Dini : "Ihhh.." Dini terlihat agak jijik melihat penisku di jilatin mamahnya.


Lalu tanpa menunggu lama Ibu kost langsung berjongkok membelakangi ku menempelkan vaginanya yang sudah gatal ke penisku.. dan sambil tersenyum melihat Dini sejenak "Liatin mamah ya sayang.. liatin mamah ngentot" Ucapnya pada Dini. Badannya yang membelakangiku terlihat lubang anusnya yang agak keriput kecoklatan dan basah.

Sambil di gosokkan perlahan ujung penisku "AAaahhh.. aaahhhh.. udah lama sayang.. udah lama kontol kamu gak masuk ke memek aku sayangg.. aku masukin yah sayang.. aku masukin.. aakhhk.." Dan perlahan Ibu Kost memasukkan penisku ke vaginanya yang berbulu tipis. "Aaaaaaaakkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhh..." Sesaat penisku tertelan di vaginanya. Ibu Kost terdiam sejenak menikmati kontolku di dalam vaginanya. Tak lama Ibu Kost pun mulai bergerak perlahan naik turun. Masih terlihat lubang anusnya berkedut setiap dia menggerakkan bokongnya.

"Aaakkkkhhhh.. aaaakkkkhhhhh.. aaakkkkkkkkhhhhh... aaaaaaakkkkkkhhhhh..... enaaaaakkkkk..... enaaaaaaaaakkkkkkk... aaaakkkkkkkkkkkhhhhhhh.... eeenaaaaaaakk.... aaakkkkkkkkhhhh..." Desahan Ibu Kost selalu membuatku merinding. Suaranya yang mengerang terdengar lembut, terdengar suara ibu sangat puas setiap gerakan tubuhnya. "Aaaakkhhhhh... aaaarrrrkkkkkkk.. aaaakkkkkhhhhhhh... enaaaaakkk sayanggg.. enak bangeeettttt... aaakkkkhhhhhh... aaaaakhhhhhh... aaarrrrrrrkkkkhhhhhhhhh.. aaaakkkhhhh"



Dini : "Maaahhh.."




Dini : "Maaah.. mamahhh.." Dini yang tak pernah melihat Ibunya mengerang seperti itu.. agak ketakutan sambil memanggil mamahnya.
Ibu Kost : "Aaaaaakkkh.. aaakkkhhh.. aaakkkhhh.. bentar sayangg.. aakkhhhhh.. mamah lagi enak sayangg... aaaakkhhhh.. aaaakkhhhh... aaakkhhhh.. mamah lagi ngentot.. aaakkhhh"
Ibu Kost : "Sebentar sayang.. aaakkhhhh.. aaakkkkhhhh... aakkhhhh.. memek mamah lagi enaaaakkkk.. aakhhhhhhhh.. aaaakkkkhhhhh.. aaakkkhhhhh.. aaakkkkkkhhh... kamu liatin mamah aja dulu.. aaaakkkkkhhhh.. aaaakkkhhhh.. aaakkkkkkkhhhh.. enaaaaaakkkkkk.. aaakkkkkhhhhh... aaaakkkhhhh.. enaaakkk bangeeetttt.. aakkkkkkhhhh.. aakkkkkkhh.. aaaakkhhhhh... aaaakkkhhhhhh.. aaaakkkkkkkhhhhh.. aaakkkkhhhh.. aaakkkkkhh." Dengan air liurnya yang terus menetes.


Dini : "Maaahhh.." Dini menatap mamahnya dengan muka sedu tak tau harus berbuat apa.


Lalu ibupun bersandar dengan tangannya di dadaku dengan posisi mengangkang di atas tubuhku. Terlihat dengan jelas.. penisku menancap di lubang vagina ibu kost dari depan. Seperti sebuah pertunjukan.. ketiga anaknya melihat ibu kandung nya sedang mengerang keenakan saat penisku keluar masuk dari lubang tempat mereka lahir.

"Aaaakkkhhhh.. aaakkkhhhh.... enaaaaakkk... aaakkkkkhhh.. memek mamah enaaakkk.. eaaaakkkkhhhh.. aaakkkhhhhhh.. aakkhhhhh.. enak banget ngentot pake kontol.. aaakkkkkkhhh.. aaakkkkhhhhh.. kalian liat memek mamah kan... aahhkkkk.. aahhhkkkk.. aaakkhhhh.. memek mamah di sodok--sodok pake kontolll.. aakkkhhhh.. enaaakkkk.. aakkkhhhh.. aaaahhhhh.. enak bangeettttt.. aahhh.. aakkhhh.. aakkhhh.. enaaakkk.. aaakkhh.. aakkkhhh"
Ibu Kost : "Di dalam aja sayang.. aaakkkkhhh.. aaakkhhh.. aakkhhhhh.."

Sesaat Ibu Kostpun berhenti bergerak menelan semua penisku di dalam vaginanya dan akupun menyemprotkan semua maniku ke rahimnya."Aakkhhhh.."

Ibu Kost : "Aaaahhhh.. angeeet... memek mamah di pejuhin.. enaakkk.. aakkhhh"




Beberapa saat kemudian Ibu langsung bergerak lagi.. mengangkat pinggulnya naik turun. Terlihat maniku putih mengalir dari celah vaginanya. Penisku merasakan geli yang luar biasa.. lututku sampai memberontak saat Ibu Kost bergerak lagi.


Aku : "Bu.. udah bu.. gelii.."

Ibu Kost yang tak peduli dengan perkataanku tetap terus bergerak naik turun.. terdengar suara becek dari vagina Ibu Kost.

Seperti sebuah pertunjukan.. Ibu Kost terus mengerang menikmati setiap gerakannya.. menunjukan vagina yang penuh mani terus beradu dengan penisku kepada anak-anaknya.


"Aaaakkkhhhh.. aakkkkhh.. eekkhhhh... enaakkkkk.. bangeett... aaakkkkkkkkhhhh... kalian liat mamah kaann..? aaakkkhhh.. aaakkhhhh.. aaakkhhhhh... enaaaakkkkk.. aaakkkhhh.. aaakkhhh.. ini namanya ngentot.. aaaaakkhhhh.. aaaakkhhhhh.. aaakkkkkkhhhh... enaaaaakkkk... aaakkhhhh.. aaakkkkhhh.." Ucap Ibu Kost pada anak-anaknya.


10 menit sudah berlalu..

Terlihat Tubuh Ibu mulai Bergelinjang sambil menatap langit-langit kamar. "Aaaakkkhhhh.. aaakkkkkkh.. aaakkkkkhhhhh.. eeenaaaaaakkkkk... aakkkhhh.. aaakkhhhhh... aaaakkhhhhh... aaakkkhhhh.. aaaakkkkh.... aaakkkkhhh.. aaaakkkkhhhh... aaaakkkkkkkhhhhh... aaaaaakkkhhhhh.. eeeekkk.. eeeekk.. aakkkkkk.. aaakkhh.. aaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh"
Dan setelah sekian lama Ibu tak merasakan orgasme dari penisku, akhirnya dia mendapatkan orgasmenya lagi. Ibu menyemburkan air dari vaginanya sesaat penisku tercabut menyirami kasur dan lantai. "Aaaarrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh......" Tubuh Ibu menggelinjang hebat sambil terus mengerang.. dan kemudian badannya terjatuh di tubuhku sambil memejamkan mata, suaranya pun terdengar terengah-engah.
Sesaat kemudian Mbak Indah yang tadinya terdiam kali ini mulai menghampiriku.. terlihat Mbak Indah begitu cantik dengan rambut ikal sedada dan tubuhnya yang tinggi di tambah payudaranya yang terlihat kencang menggantung. Dan dengan matanya yang tajam sambil menatapku Mbak Indah langsung melumat, mencium dan menjilati.. membersihkan penisku dari lendir hangat mamahnya dan mani dari penisku.


Mbak Indah : "Mas Den.. kamu masih kuat?"

Aku : "Capek mbak.. pinggangku pegel banget.."
Mbak Indah : "Hmmmm.. tapi kontolmu belum turun loh ini.."

Aku : "Iya mbak.. tapi pinggangku udah sakit"



AKu merasa Mbak Indah yang paling dewasa disini. Dia selalu bisa menahan diri.. "Mungkin karena pengalaman Mba Indah sudah banyak" Batinku.


Aku : "Mbak.. iketanku boleh di lepas gak? sakit nih"

Mbak Indah : "Emang udah boleh di lepas mah?" Tanya mbak indah pada Ibunya.

IbuKost hanya mengangguk mengiyakan masih kelelahan. Lalu Mbak Indah menggeser tubuh mamahnya dari tubuhku dan melepas tali ku di bantu Icha.


Aku : "Adduuhh duhh.. shhh" Sambil duduk di kasur menahan sakit di pinggangku.


Icha : "Maap dari kemaren marah-marah terus sama lo"

Aku : "Ohh jadi lu marah-marah kemaren emang buat hari ini?"

Icha : "Iyahh.. mamah yang nyuruh.. biar kontol lu kuat ngaceng terus kalo di kasih obat"

Aku : "Ohhh obat tadi pagi juga buat ini?"

Icha : "Maap yaahh.." Icha tersenyum menatapku.
Icha : "Hihi.."

Dini yang masih memeluk guling hanya terdiam sambil menutupi tubuhnya.

Aku : "Dinn.. kamu kenapa jadi kayak ketakutan gitu? Tadi kayaknya ganas banget pas kakak masih diiket"
Dini : "Enggak kak.." Dini terlihat malu dan bingung tak tau harus melakukan apa melihat tubuhku yang berdiri di pinggir kasur dan penisku yang menantang menghadapnya.
Mbak Indah : "Kamu kenapa dek..?" Tanya Mbak Indah.




Dini: "Maahh.. aku mau pulang" Suaranya agak takut.
Mbak Indah : "Ihh mau ngapain sih di rumah.. mending bantuin kakak bentar"
Dini : "Ngapain kak?"
Mbak Indah : "Sini kamu tiduran.." Mbak Indah menyuruh Dini terlentang di kasur. Dengan posisi 69 Mbak Indah meminta Dini menjilati vaginanya.

Dini : "Ihh kakak ngapain?" Perut Mbak Indah yang sedang hamil 2 bulan terlihat agak buncit dari samping.

Mbak Indah : "Kamu bantuin kakak yah.. kak indah belum dapet kontol mas deny nih.. kamu jilatin yah" Sambil mendekatkan vaginanya ke mulut Dini.

Dini : "Ihhh gak mau kak.. jijik"

Mbak Indah : "Kok jijik sih? tadi kamu aja minta di jilatin mas deny"

Dini : "Hmmm.. tapi kan karena aku tadi gatel"

Mbak Indah : "Punya kakak juga gatel.."

Dini : "Kakak minta tolong kak Deny aja"

Mbak Indah : "Gak mauu.. kakak maunya kamu.. jilatin ya dek"

Dini : "Hmmm.." Dengan muka terpaksa Dini mulai menjulurkan lidahnya.

"Aaakkhhh.." Suara Mbak Indah sesaat lidah Dini menempel di bibir vaginanya. "Hmmmppp.. sshhhh.. enak dek.. hmmmpp.. sshhhh.. itil kakak juga di jilatin dek.. aakkhhhh.. sssshhh... ihhhh... hufffttt... sshhhhh... sssshhhh.. mmmmpppp... hhmmmmpp.. enak dek.. aakkhh... ssshhh.. pinter banget sih adek aku.. aaakkhhhh.. ssshhhh... hmmmm.. sshhhhhh.. itil kaka juga jilatin sayang.. aakkkhhh.. hmmmppp.. sshhh.. huffff.. sshhhh.."
Mbak Indah : "Enaaakkk dekk. aakkhhh.. terus.. ssshhh.. memek kakak di buka dek.. jilatin dalemnya.."

"aaaakkkhhh.. enakkk dekk.. aakkhhh.. sshhhhh.. hhmmmmm.. ssshhhh... sssshhhh.. hhhhmmmppp.. aaahhhhh.. sshhhhhh.. hhmmmppp" Suara Mbak Indah terus mendesah.
Sesaat kemudian Mbak Indah tak mau kalah.. dia pun mulai menjilati vagina Dini. Walaupun tubuh Mbak Indah lebih tinggi.. tapi dengan pengalamannya Mbak indah bisa menyesuaikan tubuhnya di atas tubuh Dini. "Aaakkhhh.. kakk.. geli" Suara Dini terdengar. Mbak indah dengan perlahan mejilati bibir vagina Dini.. menciumi setiap permukaan vagina Dini yang tembem tanpa bulu.

"Aaaakkhhhh.. mmppppp.. aaahhhh.. ssshhh.. aahhhh.. aahhhh..sshhh.. hhmmmpppp.. ssshhhh.. aahhhh.. aaakkhhhh.. mmppppp.. aaahhhh.. ssshhh.. aahhhh.. aahhhh.. aaahhhhh.. aaakhhhhh.. ssshhhhh... hhmmmppppp.. ssssshh... aaakkhhhh.. ssshhhhh.. hmmmpppp.. aaakkhhhh.. mmppppp.. aaahhhh.. aaakkhhhh.. mmppppp.. aaahhhh.. ssshhh.. aahhhh.. aahhhh..ssshhh.. aahhhh.. aahhhh..ssshhhh.. aahhhhh.. aaahhhhh" Suara desahan mereka berdua memenuhi kamar.


Terlihat Ibu kost sudah terduduk di kursi sambil melihat 2 buah hatinya bersenggama dan aku hanya berdiri mengocok penisku menyaksikan mereka berdua.


Mbak Indah : "Den.. masukin buruan" Sambil melirik ku dengan muka sedu.


Aku pun yang juga tak sabar langsung menghampiri vagina Mbak Indah yang sedang di jilati Dini dari bawah.


Dini : "Ihh kakak.. bentar aku turun dulu"

Mbak Indah : "Udah kamu situ saja.. liatin memek kakak di entot bentar"


Sesaat aku berada di belakang Mbak Indah dan Kepala Dini tepat berada di bawah penisku.. perlahan ku tempelkan kepala penisku di vagina Mbak indak.. ku gesekkan maju mundur menyentuh klitornya yang bertindik. Dan.. di hari itu penisku akhirnya masuk ke 4 vagina yang berbeda.

"Akkhhhh.. mas denn.. aaakkkhhh.. berasa banget emang kontol lu.. aahhh.. aakhhhh.. aakkhhh.. aahhh.. ssshhhh.. hhhmmmm...enak.. aaakkhhh.. aahhh.." Desahnya sambil menjilati vagina Dini.

Aku : "Hmmmpp.. kamu gapapa mbak? kan lagi hamil?"

Mbak Indah : "Gapapa mas.. aakkhh.. teruss mas den.. aakkhhh... aaakkkkhh.. aaahhh.. aakkhh.. terus.. aakkhhh.. aaakkhh.. aakkhhhh.. sodok terus mass.. aakkhhh.. aakkhhh.. masukin lagi mass.. aakkhhhh.. lebih dalem lagii.. aaakkhhh.. sodok sampe rahimku mass.. aakkkhhh.. aaakkkhhh.. aaahhhh.. aakkhhh"


Dini yang berbaring di bawah penisku hanya terdiam sambil menggigit bibirnya merasakan jilatan di vaginanya sambil menyaksikan kontolku keluar masuk vagina kakak nya. Tanpa sadar Dini mengeluarkan payudaranya sendiri dari balik kaos putihnya. Sambil merasakan putingya yang makin panas Dini mulai bergelinjang memainkan payudaranya. "EEhhhh.. hmmpppp.. ssshhhh..hmmmppp.. aaahhh.. sshhhh.." Terdengar Desahan Dini pelan dan mukanya yang bergairah lagi.

Dini yang tadinya merasa jijik dengan penisku sekarang langsung menjilati kepala penisku yang berlendir dengan ujung lidahnya. "Ihhh.. anak mamah dan pinter.." Terdengar suara ibu kost makin bangga. Terlihat mulut Dini menyedot setiap lendir di kepala penisku. Dan tak lama ku masukkan lagi penisku ke vagina Mbak Indah "Aakkhhh.. aakkhh.. aaahhhh.. sssshhhhh.. aahhhhh.. ssshhh.. aakkhhhh.. aaaakkhhh.. ssshhhh.. hhmmmpppp.. ssshhh.. terus mas den.. aahhhh.. enaakkk.. aaakkkhhh.. sshhhh" Desah Mbak Indah pun berlannjut lagi.


Dini yang tadinya hanya meremas payudaranya kini mulai meraih vaginanya sendiri sambil memainkan klitorisnya dengan jari. "Eeeekkhhhh.. sshhhh... hhmmppp.." Sambil menjulurkan Lidah Dini mencoba meraih klitoris kakaknya yang berkedut.

"Eeeekhhh... mas den.. aaakkkhh... aaakkhhh.. eeeehhhhhkkk.. cepetin mas.." Sambil ku pegang kedua tangannya kebelakang, kupercepat gerakan pinggulku.. terlihat penisku beradu dengan kuat dengan vagina Mbak Indah. "AAAarrrrrrrrkkkkkhhh... aaakkkhhh.. aaaakkkhhhhh.. aaaakkhhh.... aaakkkhhhh.. aaaakkhhhhhhhh.. aaarrrrkkkkkkhhh" Terdengar suara Mbak Indah mengerang keenakan.
"Aaaaarrrrkkkkkk.. aaaakhhhh.. aakkhhhh. aaaaahhhh.. aaahhhhh... sssshhhhh... aaaakkkkkk.. aaakkkkhhhh.. aaaahhhh.. aaaaakkkhhhh.. ssshhh... hhmmmmpppppp... aaaakkkhhhh.. aaaakhhhhh... aaaaakkkrrrrhhh.. teruss. terusss. terrrussss. teerrrrusssss... aaaakkkhkhhhh.. aaakkkhhhh.. aaaaaaarrrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkkkkk.." Mbak Indahpun orgasme sambil kudorong terjatuh di tubuh Dini.. terlihat lendir hangat dari vaginanya yang becek mengalir di atas Perut Dini.

Posting Komentar

0 Komentar