Sesaat Mbak Indah terbaring di tubuh Dini, Dinipun mencoba bangun melepaskan diri.. lalu sambil berdiri Dini melepas kaos putihnya di atas kasur.. dan baru kali ini aku melihat Dini benar-benar bertelanjang bulat.. dengan rambut bob medium seperti mamahnya.. dan kulit putihnya yang halus didampingi payudara yang kecil dan puting warna pink yang belum terlihat jelas.. serta belahan vagina yang tanpa bulu sedikitpun di antara pahanya yang ramping.
Aku hanya terdiam menatap Dini sambil duduk di atas kasur dan menghela nafas kelelahan.
Dan kemudian Dini langsung merebahkan diri di depanku, memegang kedua pahanya dan membuka selangkangannya lebar-lebar menghadapku. Dengan muka yang sedu sambil menggigit bibir.. Dini tak berucap apapun.. hanya menatapku berharap aku menggaulinya.
Dini : "Kak.." Sambil menggigit bibir dan menatapku.
Aku : "Apa?"
Dini : "Ihhhhh.. buruaann"
Aku : "Kamu mau apa?" Tanyaku menggoda.
Dini : "Kaak buruaan.."
Ibu Kost : "Iya.. adek mau apa?"
Dini : "Aku mau itu.." Sambil melirik penisku.
Ibu Kost : "Iya sayang.. tapi bilangnya gimana ke deny.." Ucap Ibu Kost pada Dini.
Dini : "Aku mau kayak mamah tadi.." Suaranya lirih sambil melirik penisku.
Dini : "Aku mau di masukkin" Suaranya masih lirih.
Aku : "Ha? Kakak gak denger.. Masukin apa?"
Dini: "AKU MAU KONTOL KAKAK.. AKU MAU KAKAK NGENTOTIN MEMEK AKU.. AKU MAU MEMEK AKU DI MASUKKIN PAKE KONTOL KAKAK.. AKU MAU MEMEK AKU DI SODOK-SODOK PAKE KONTOL KAKAK !!!" Teriak Dini menggema seisi rumah Icha.
Ibu Kost : "Naahh gitu dong.. hihihi.." Ibu Kost terlihat makin bangga dengan Dini.
Icha : "Ihh.. kenceng banget sih suaranya.. kalo tetangga kakak denger gimana?" Sambil tersenyum bangga.
Mbak Indah : "Hihihi.." Mbak Indah hanya tertawa kecil di sebelah Dini.
Dan aku hanya tersenyum kecil melihatnya.
Tak pakai lama aku langsung berlutut didepan Dini yang sudah mengangkang menghadapku. Pertama ku tempelkan ujung penisku yang agak berlendir di klitorisnya.. Dini hanya menatapku sambil melipat bibirnya. Perlahan ku gesek-gesek batang penisku maju mundur di bibir vaginanya. "Hmmmpppp..". Terus saja ku gesekkan batang penisku maju mundur.. dan terkadang ku tempelkan ujung kepala penisku di bibir vaginanya.
Sambil di saksikan kedua kakaknya yang berada di sisi samping kanan kiri tubuh Dini.. dan mamahnya yang berada di belakang kepala Dini. Seakan mereka sedang menyaksikan sebuah tontonan dimana Dini akan bersenggama lagi denganku.
Akupun sambil tersenyum mulai memasukkan kepala penisku ke lubang vaginanya. "EEeeekkhhh.. kakk.. sakiittt" Entah kenapa terasa vagina Dini sempit lagi.. seperti baru pertama kali.
Ku coba dorong agak kuat pinggulku.. makin lama makin dalam terlihat penisku tertelan. "Aaakkhhh kaakk.." Terlihat Dini memejamkan mata sambil menggelinjang. Sampai setengah penisku masuk aku mendiamkannya sejenak. Mata Dini masih terpejam sambil menahan sakit.
Sesaat kemudian ku gerakkan pinggulku maju mundur perlahan menikmati vaginanya. "eehhhmmmppp.. ssshh... ssshhhh.. hmmmppp.. hmmmpppp.. hmmpppp.. ssshhh.. sshhhh...hhhmmmppp" Terdengar suara Dini pelan tertahan.
Ibu Kost : "Enak sayang?"
Dini : "He'em" Sambil menutup mata Dini masih agak malu untuk mendesah.
Ibu Kost : "Jangan di tahan sayang.. gapapa"
Dini : "Hmmmpppppp.. iya mah.. Aaaakkhhhhh.. aaakhhhh.. enakk maahh.. aakkkhhh.. aaakkkhhh.. aaahhhh.."
Ibu Kost : "Yang enak apa sayang..?"
Dini : "Memek aku mah.. aaahh.. aahhh.. aakkhh.. aakkhhh"
Ibu Kost : "Yang bikin enak apa sayang?"
Dini : "Aaakhhh.. aakkhhh.. Kontol kak deny mah.. aahhh.. aaaahhhh.. kontol kak deny bikin memek aku enak mahh.. aahhh.. aaahhh"
"Aaaakkhhhh.. aakkkhhh.. aakkhhh.. kaakk.. aakkhhh.. aakkkhhh.. teruss.. aaakkkhhh.. aaakkkhh.." Dini mulai mendesah lepas seperti tanpa beban lagi.. tanpa peduli dengan kakak atau mamahnya yang sedang menyaksikannya bersenggama.
5 menit sudah berlalu.. sesaat kemudian Icha dan Mbak Indah membungkuk sambil menjilati payudara mungil Dini. "Aaaakkkkhhh.. kaakkk.. aaahh.. aahhh.. eeekkk.. aaahhhh.. aaakkkhh.. aakkkhhhh.. aaakkkhhhh.. aaakkkkhhhh.. teruss.. aaahhhh... aakkkhhhh.. maaaaahhhh.. enaaakk.. aaahhh.. mamaahhh.. aaahh.. memek Dini enak maahhh.. aahhhh.. aakkhhhhh.. aaakkkhhhh.. aaakkkhhh.. terus kakk.. aaakkhhh.. aaakkkhhh.. aaahhhh.. enaaakkk.. aaahhh.. maaahhh memek aku mau di kontolin teruss.. aakkhhh. enaak maahh.. enaaakkk.. aakkkhhh.. aakkkhhh.."
"Aaakkkh.. kakk.. yang dalem lagi kaakk.. aakkhh.. yang kayak tadi.. aaakkkhh... aaakkhh.. masukin lebih dalem lagi kakk.. aakkhh.. aakkhh.."
Aku mencoba menurutinya.. ku coba dorong lebih dalam penis ku.. sampai akhirnya ujung kepala penisku menyentuh bibir rahimnya lagi. "Aaarrrrrkkkkhhh... kaakk.. aakhhhh.. aaakkkkkhhhhhh.. aaakkkkhhhh.. kak.. terusss.. aaakkhhhh.. aaakkhhhhh.. aaaakkkhhhhh.... aaaakkkhhhhhhhhh"
DIni : "Maaaaahhhh.. aaakkkhhh.. aakkhhh"
Dini : "Aaaakkkhhhhh.. iya mahh.. aaakkhhh.. aakkkhhh.. perut Dini di sodok-sodok pake kontol mahhh.. aaakkhh.. aaaakkhh.. enaaaakkk.. aaakkkhh.. aaaakkkhhhh"
Ibu Kost hanya tersenyum mendengarnya.
"Aaaakkhhhh.. aaakkkkhhhh.. aaakkkkhhh.. kaaakk.. terusss.. aaakkkkhhh.. kaaakkk.. aakkkkhhhh.. aaaakkkhhhh. aaaakkkkhhhh.. cepetin kak.. cepetin.. cepetin. aaakkkkhhh.. aaakkkkkhhh... maahhhh.. aku keluar mahh.. aku keluarr.. aaaakrrrrrhhhh.. aaarrrkkk aaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhh" Dini pun klimaks di dampingin kakak dan mamahnya.. Dini terlihat lemas menutup mata sambil tersenyum berpegangan tangan dengan kakaknya.
Akupun langsung melepas penisku dari vaginanya. Sesaat Dini terdiam saat kakaknya Icha menjilati payudara Dini dan Mbak Indah menciumi bibir Dini.
Lalu..
Dini : "Akkhh.. lagiii.. kaakk aku mau lagi.. aahhh.. aku mau ngentot lagi.. masukin lagi kak.. memek aku mau lagi.." Suaranya manja.
DIni : "Boleh ya mah? Aku ngentot lagi boleh ya mahh?" Tanya Dini pada Ibunya manja.
Ibu Kost : "Iya boleh sayang.."
DIni : "Kontol kakak masukin lagi... aahhh.. buruan kakk.. memek aku mau di sodok lagi pake kontol.. masukin kakk.. buruan.." Suara Dini menggebu-gebu tak sabar.
Aku yang masih bergairah.. langsung ku masukkan lagi penisku ke vagina Dini yang berlendir setelah orgasme tadi. "Aaakkkkkhhhh... kaaakkk.. enakkkk" Ku genjot dengan kencang tak memperdulikan Vagina Dini yang mulai memerah. "Aaakkhhhh.. aaaaaaakkkkhhhhh.. aaaakkkkkkkhhh... aaaaakkkhhh.. kaaakkk.. kenceng bangeett.. aakkhhh.. aaakkhhhh.. aakkhhhaaakkkkhhhhhh.. aaaakkkkkkhhhhh.. aaaaakkkkhhh... terussss.. terussss.. terus kakkk.. aakkhhh.. aakkkhhhh.. aaakkkkkkkkkhh.. aaaaaaakkkkhhhh... aaaaakkkhhh.." Suara Erangan Dini menggema seluruh kamar.
Vagina Dini terasa menjepit penisku kuat.. tubuhnya yang gemetar hebat dan bola matanya yang terlihat memutih "Aaaarrrkkhhhhh.. aaarrrkkkhhh.. aaaarrrrkkkkkkhhhh.. aaarrrkkkhhhhhh.. aaarrrkkkhhh.. aaaarrrrkkkkkkhhhh.. aaarrrkkkhhhhhh.. arrrrrrkkkhh... aaarrrrkkkhhhhh...aaarrrkkkhhhhh.. aaarrrkkkhhh.. aaaarrrrkkkkkkhhhh.. aaarrrkkkhhhhhh.. aaaaeeeekkkk.. eeeekkk.. aaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrhhhhhhhhhhhhhhhhhhkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk" Suara Dini mengerang keras pertanda dia orgasme lagi.. dan aku yang tak tahan merasakan sensasi di penisku yang terjepit kuat. Akhirnya.. akupun ikut orgasme menyemprotkan semua maniku di dalam rahimnya tanpa memperdulikan jikalau Dini akan hamil.
Saat ku cabut perlahan penisku.. terlihat mengalir maniku putih di bibir vagina Dini. Ibu Kost yang aku kira tadinya akan marah malah tersenyum lebar sambil tertawa melihat anaknya berlinang mani di dalam rahimnya.
Ibu Kost : "Ihhh.. anak mamah dapet hadiah juga dari mas deny.. selamat ya sayang.. muahh.." Sambil mencium bibir Dini.
Mbak Indah : "Memek adek pinter banget sih, udah bisa bikin mas deny klimaks gitu.. hihi"
Icha : "Iyahh.. pinter banget kamu dek.. selamat yah.. hihihi"
Dini Hanya terbaring sambil terengah-engah dan tersenyum tipis sambil menutup mata.
Sesaat kemudian akupun terbaring lemas di kasur.. terlihat penisku masih berlendir dan mulai lemas. Aku yang benar-benar sudah kelelahan langsung tertidur tanpa ku sadari.
Entah berapa lama aku tertidur..
Saat terbangun lampu kamar sudah padam.. tubuhku tertutupi selimut dan aku sudah berpakaian lagi. Aku mencoba mencari mereka.. namun badanku masih begitu lemas.
Sesaat kemudian terlihat seseorang masuk ke kamar dan kemudian menyalakan lampu.. dan itu Icha dengan piyama daster warna biru tua selutut tanpa BH menghampiri ku dengan membawa sepiring nasi goreng dan air putih.
Icha : "Ehh den.. udah bangun?" Sambil menaruh piring di meja.
Aku : "Ehh cha.. yang lain kemana?" Suaraku lemas.
Icha : "Yang lain udah pada pulang dari tadi."
AKu : "Ohh.. ini jam berapa cha?"
Icha : "Jam 9 kayaknya den.."
Aku : "Gw tidur dari jam berapa tadi?"
Icha : "Dari Jam 2an kayaknya dah.. emang kenapa?"
Aku : "Gapapa cha.."
Icha : "Ohh ya udah.. gw mau tidur dulu yah.."
Aku : "Cha.. tar dulu.."
Icha : "Apalagi?"
Aku : "Lu tidur sini aja deh.. nemenin gw.."
Aku : "Ayo lah cha.."
Icha : "Iya deh.. tapi bentar yak.. gw matiin lampu rumah dulu"
Aku : "Iya.."
Icha : "Lu makan dulu aja.. tar dingin nasi gorengnya."
Aku : "Oh iyak.. makasih ya cha"
Setelah makan Akupun langsung ke kamar mandi untuk cuci tangan dan buang air kecil. Sekembalinya dari kamar mandi aku langsung merebahkan diri lagi di kasur.. dan tak lama Ichapun kembali ke kamar ku, langsung mematikan lampu dan masuk di balik selimutku.
Aku : "Cha.."
Icha : "Heemmm..?"
AKu : "Sinian dong.. jauh amat"
AKu : "Emang kenapa?"
Icha : "Kan Dini pacar lo.. gimana sih?"
Aku : "Ehh.. kok lu tau sih?"
Aku : "Jadi lu udah tau dong kalo gw sama Dini di rumah lu minggu lalu?"
Icha : "Ya tau.. makanya gw aduin kemamah.. ehh terus mamah kesel banget kan.. mangkanya mamah bikin rencana begini buat lu berdua.. haha"
Icha : "Haha.. boong banget lu.. Mamah, Kak Indah sama gw aja lu embat.. apa lagi Dini yang masih bersih"
Icha : "Hahahaa.. lagian mamah takutnya lu sampe make Dini gak pake pengaman makanya mamah bikin rencana aja sekalian.. biar sama-sama tau.. biar mamah bisa ngontrol"
AKu : "Lah emang tadi gw pake pengaman..? kan enggak!"
Icha : "Enggak sih.. tapi paling enggak Dini udah minum jamu dulu tadi biar gak hamil.. semuanya juga minum jamu tadi"
Aku : "Ohhh gitu.. Terserah kalian aja dah.. yang penting jangan sampe hamil"
Icha : "Iya lahh.. bisa gila mamah nanti kalo semuanya hamil gara-gara lo.. hahaha"
Aku : "Hahaha.." Sambil ku dekati Icha dan ku peluk pinggangnya dari belakang menyamping. Terasa bokong montoknya menempel di Paha dan penisku dan hanya terhalang celana dan daster.
Aku : "Ehh.. cha.. ngomong-ngomong.. besok gw udah bisa pulang dong?"
Icha : "Enak aja.. baru 3 hari lu disini.. kan perjanjiannya seminggu.."
Aku : "Yaahhh.." Aku agak kecewa.
Icha : "Emang lu mau ngapain buru-buru pulang ke kost.. biar bisa bebas sama mamah sama Dini yah?"
Aku : "Bukan gitu.. gw cuma takut aja kalo tiba-tiba laki lu pulang."
Icha : "Enggakk.. aman lah den"
Aku : "Ohh. bagus deh."
Icha : "Ehh Btw besok mamah ngajak main ke mall"
Aku : "Ngapain?"
Icha : "Gak tau juga.."
AKu : "Hmmm.. ya udah deh.. paling bikin rencana lagi"
Icha : "Bisa jadi.."
Dan Icha pun menarik tanganku erat menyingkap perutnya.. Seperti sepasang kekasih kamipun berpelukan sampai tertidur lelap.
0 Komentar