ADIK IPARKU PART 1

 


“Da—Danila, kamu melakukannya dengan sangat sempurna sayang. Wajah cantikmu, tubuh indahmu, benar-benar begitu luar biasa. Kamu benar-benar liar dan begitu memuaskan.”


“Te—Terima kasih, aku sudah hampir mencapai klimaksku. A-Aku sudah tidak tahan lagi! Aaaahhh...”




Sore itu, aku sedang memadu kasih dengan seorang laki- laki. Pria tampan berkulit putih, dengan tubuhnya yang tinggi dan gagah. Dia pernah mengatakannya, tingginya 178 cm. Tubuhnya berotot dan terlihat kekar, aku begitu mengagumi pria ini.


Aku yang sedang menari-nari di atas pangkuannya, yang sedang telentang di atas




kasur yang empuk. Merasa begitu meleleh dengan pesona tubuhnya, sungguh pria yang begitu aku idamkan sejak masih sekolah. Pria yang mungkin, juga diidamkan banyak wanita.


Namaku Danilla, Danila Revitalia. Usiaku saat ini sudah 25 tahun, dan aku sudah menikah dengan seorang pria tampan, penuh




kasih sayang, dan juga begitu pengertian. Dunia begitu indah saat aku hidup bersamanya.


Namun sayangnya, aku saat ini sedang menari bukan di atas tubuh suamiku. Waktu masih menunjukkan jam 4 sore, suamiku masih berada di kantornya saat ini. Dia berusia tidak jauh berbeda dariku, usianya saat ini 27




tahun dan dia bernama Andra Patria.


Dia bekerja di sebuah perusahaan startup, yang bergerak di bidang marketplace. Dia bekerja sebagai General Manager IT di perusahaan itu. Satu- satunya General Manager dengan usia termuda di perusahaannya. Pria yang karirnya begitu cemerlang.




Mungkin


bahwa


perhatian


Andra merupakan pria yang penuh kasih sayang dan penuh perhatian. Dia pria yang begitu royal dan loyal, dengan penghasilan perbulan yang hampir menyetuh 50 juta.


Aku bisa dengan bebas, membeli berbagai hal yang


kalian berpikir, aku kekurangan darinya? Tidak,




aku sukai. Iyaa, mungkin memang Mas Andra bukanlah pria yang begitu kaya. Tapi dialah yang menyelamatkan aku dari keterpurukan ekonomi. Di mana aku memang lahir di keluarga kurang mampu.


Dan aku sangat beruntung bisa bertemu dan menikahinya. Aku tidak akan menampik, jika kalian




mengatakan aku wanita yang tidak tau diri. Aku memang wanita yang punya masa lalu kelam. Dan saat ini, aku sedang melakukan hubungan suami istri.


Dengan pria yang memiliki hubungan darah dengan suamiku, dia bernama Dharma. Iyaa, dia adalah adik kandung dari suamiku. “Aaaahhhh...” Aku mencapai




klimaksku, begitu juga dengan Dharma. Dia mengeluarkan cairan miliknya, tepat di dalam rahimku.


Sudah 1 tahun kami melakukannya dengan rutin, setiap hari tidak pernah absen sekalipun. Bahkan saat suamiku sedang libur, aku tetap mencari celah agar bisa melakukan hubungan terlarang ini. Dengan pria




yang usianya 5 tahun lebih muda dariku.


Dharma saat ini tinggal bersama keluargaku, dia sedang berkuliah dan masuk semester 4. Aku tidak habis pikir, kenapa dia beraninya


mengkhianati Sedangkan merupakan membiayai Dharma.


kakaknya. Mas Andra, orang yang uang kuliah




Bahkan Dharma diberikan uang saku yang cukup lega untuk seusianya. Dia diberikan uang saku 100 ribu untuk satu hari. Biasanya diberikan perminggu, sebanyak 700 ribu untuk satu minggu. Suamiku begitu baik hati dan sayang terhadap Dharma.


Karena saat Dharma libur kuliah pun, suamiku tetap




memberikan dia uang saku. Tubuhku terjatuh lemas di atas tubuh Dharma, dalam kondisi kami berdua, sama- sama tidak berbusana. Dharma mengelus rambutku dengan begitu lembut.


Kami sudah melakukannya sebanyak ratusan kali. Di mana hal ini berdampak mulai timbulnya perasaan di hati kami masing-masing.




Aku mencintai


namun aku menginginkan


Seolah aku tidak bisa lepas darinya, aku butuh dipuaskan olehnya.


“Haaahh... Haaahh... Haaahh... Kamu begitu hebat seperti biasanya. Jantungku berdegup begitu kencang, terima kasih untuk hari ini, sayang.” Aku mengecup bibir


suamiku, begitu Dharma.




manisnya Dharma saat itu. Dengan cepat aku bangkit dari tubuhnya, bergegas mengambil pakaianku.


“Tumben, biasanya 1 ronde Mbak gak pernah puas. Tapi sekarang baru 1 ronde, udah langsung pergi begitu saja,” ujarnya yang memperhatikan aku dengan sorot mata sedikit bingung.




Aku yang saat itu sedang menggunakan pakaianku, memberikan penjelasan kenapa aku terburu-buru. “Mas Andra pulang lebih awal hari ini, dia akan sampai di rumah sekitar jam 6 sore. Sekarang sudah jam setengah 5, tidak terasa kita melakukannya hampir 30 menit.”




“Begitu, yaa? Sayang sekali yaa, Mas Andra pulang cepat lagi hari ini. Aku tidak ingin menyaksikan hari ulang tahun pernikahan kalian. Maaf, aku akan memilih keluar dan main,” jawab Dharma.


“Ke—Kenapa? Mas Andra sudah mengundangmu ke acara ulang tahun pernikahan kami, lagipula kita satu rumah kan? Kenapa kamu




menghindari acara ini?” tanyaku yang merasa terkejut dengan tingkah Dharma.


Dharma menarik selimutnya, dia menutup seluruh tubuhnya yang belum berpakaian itu. “Aku tidak ingin sakit hati. Aku tidak bisa membohongi perasaanku, aku mencintaimu Danilla.”


Aku seketika menghela nafas panjang, entah sudah ke




berapa kalinya dia seperti ini. Dharma sebenarnya sudah memiliki kekasih, wanita itu bernama Tania. Sama sepertiku, Dharma juga sering melakukan hubungan suami istri dengan kekasihnya itu.


Kami berdua sering bertengkar, untuk sesuatu hal yang tidak mungkin kami selesaikan. Dharma pun ketika bersama kekasihnya,




dia seakan lupa, bahwa aku juga memiliki perasaan cinta kepadanya.


“Jika memang itu pilihan kamu, tidak masalah. Yang penting kamu pamit sama Mas Andra. Sekarang aku harus ke dapur, membantu mbak-mbak memasak makanan.” Kami selalu melakukannya di lantai dua, di sebuah kamar yang


Posting Komentar

0 Komentar