KAKA IPAR PART 1

 Seorang gadis cantik imut itu bernama Zelia Zalsa Kinanti yang baru saja pulang dari butik kecantikan yang dikelola oleh dirinya sendiri didaerah pusat keramaian kota metropolitan.


Karena super capeknya dia merebahkan tubuh rampingnya di atas ranjang.

"Sudah lama s3kali aku tak bertemu mama papa..." Gumamnya mengingat suasana rumah.

Dalam waktu bersamaan tiba-tiba handphone-nya berdering sontak wanita itu menerima panggilan.

"Hallo pah apa kabar?.."

"Papa langsung saja, bagaimana dengan keputusanmu akan perjodohan itu?.." Ujar pak Anton dari seberang.


"Zelia sudah bilang berapa kali tidak mau menerimanya, lagian kan masih ada kak Putri kenapa harus aku?.."

Terdengar tidak ada jawaban dari pak Anton.

"Kamu harus bertemu dengannya dulu baru menyimpulkan menolak atau tidaknya.."

"Tidak pah, aq sudah yakin, untuk saat ini ingin menikmati masa muda dulu!." Jawaban Zelia

"Oke papa tidak akan memaksa lagi, s3karang yang akan menjalani perjodohan ini adalah Putri. Kakak kamu, Tapi.... Sebagai gantinya dua bulan ke depan kamu pulang ke Jakarta papa butuh peran designer-mu di perusahaan, ingat itu tidak ada bantahan!..." Tegas Anton.

"Iya-iya pah..."

Setelah selesai bicara panggilan itu berakhir, Zelia kembali merebahkan tubuhnya di kasur.

"Akhirnya terlepas juga..."

Zelia membuka jendela Membiarkan angin malam yang sepoi-sepoi masuk ke dalam, ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Dari luar sana terdengar kegaduhan bahkan orang-orang s3kitar apartemen keluar dari apartemennya, Zelia tidak mendengar itu ia hanya fokus mandi.

Sebuah lengan kekar muncul dari jendela kamar Zelia, masuklah seseorang memakai topeng menutupi wajahnya, ia sontak mengunci kembali jendela. "Sial!.."

Lelaki itu menatap pintu kamar mandi yang terbuka, Zelia keluar sambil mengacak-acak rambutnya yang masih basah dengan handuk.

Mata Putrinya melotot ia terkejut melihat sosok lelaki mengenakan topeng di kamarnya.

"Siapa kau!!! sedang apa di kamarku?.." Pekik Zelia dengan nada tinggi lengannya mencari benda untuk jaga-jaga.

Lelaki itu sontak mendekati Zelia yang memelototinya.

"Jangan mendekat!!! selangkah lagi atau aku akan....."

Srett...

Topeng itu perlahan dibuka memperlihatkan bentuk wajah blasteran tampan yang sempurna, Zelia tertegun namun ia tetap pada pendiriannya memelototi lelaki itu dengan tajam.


Dalam waktu bersamaan tiba-tiba pintu apartemen Zelia diketuk seseorang, sontak saja telunjuk lelaki itu menutup bibir Zelia untuk diam. "Sssstt..."

"Aku butuh bantuanmu nona, temui orang itu jangan bilang kehadiranku. Sebagai balas Budi aku akan menggantinya dengan uang.."

Zelia menatap intens mata biru itu.

"Apa kau seorang pencuri yang sedang diburu polisi? jika ia aku tak segan menyerahkanmu kepada mereka!."

"Bukan aku seorang detektif..."

Zelia sedikit terkejut lelaki itu menunjukkan identitasnya dengan kartu untuk membuatnya percaya.

"Baiklah..." Zelia sontak menghampiri pintu menemui mereka.
"Apa kau melihat orang bertopeng!.."

"Aku tidak melihatnya, mengganggu waktu tidurku saja!.." Sinis Zelia sambil menguap.

Segerombolan orang itu melirik apartemen Zelia setelahnya berlalu pergi, Zelia kembali mengunci pintu dan melangkah menghampiri lelaki itu.

"Berikan nomor rekeningmu akan ku transfer..."

Zelia patuh saja sambil menikmati keuntungan itu lumayan menurutnya untuk keperluan butik.

"Sudah ku transfer, terimakasih..."

"Oke."

Tampak handphone lelaki itu berdering ia menerima panggilan dan bicara penuh kemalasan terhadap yang menghubunginya, setelah panggilan selesai ia kembali mengenakan topeng menutupi wajah tampannya itu.

"Aku akan pergi s3karang, ada urusan pribadi yang harus diurus.."

Zelia hanya manggut-manggut saja. "Oke..."

Saat lelaki itu hendak pergi.... "Tunggu siapa namamu?."

"Marchel Bryan Saputra..."

Setelah berucap Marchel pergi meninggalkan apartemen Zelia.

Zelia terdiam pikirannya tertuju pada Marchel yang memiliki wajah tampan juga tubuh tinggi kekar.

"Jika papa menjodohkanku dengan orang seperti dia, mungkin aku tak menolaknya.." Lirih zelia dengan sedikit kekehan.


Selanjutnyaa ........

Posting Komentar

0 Komentar