Silent Rose part 26

 

Bab 26






Sebuah kafe kecil di Jl. Schulstrabe, Sprakensehl-Jerman




Seorang pria dan seorang gadis turun dari sebuah mini bus, dua orang itu mengenakan kacamata hitam di cuaca yang cukup dingin di Bulan November. Mereka adalah Wise Crow dan Adorable Starfruit. Pristy bergelayut manja ke lengan Wise sebelum mereka memasuki kafe kecil di pinggiran kota Sprankensehl, Jerman. Sekilas Wise Crow membaca nama yang tertulis pada papan tua di atas pintu masuk kafe tersebut. ‘Green File Café’.




Tidak butuh waktu lama bagi pasangan Wise Crow - Adorable Starfruit untuk menemukan wajah yang dikenal oleh mereka di kafe tersebut. Airul Hutomo, sang Silent Rose terlihat duduk sambil menikmati segelas cappucino hangat kesukaannya. Wise Crow juga dapat mengenali beberapa wajah lain disana. Seorang pria kurus keturunan Jepang yang dikenalnya sebagai Quick Mushroom, seorang negro yang terlihat cukup menyeramkan –yang ini adalah teman seangkatan Wise Crow- Great Owl.




Ekspresi wajah Wise Crow sedikit berubah kala ia mengenali sosok yang duduk di sudut ruangan kafe. Pria itu menatap balik Wise Crow sambil tersenyum. Wise Crow mencoba untuk tidak menganggap pria itu ada. Pria itu adalah sosok terakhir yang ingin ditemui oleh Wise Crow ; Noisy Cannary.




“Apa aku terlambat?” tanya Wise Crow pada Rose. Mereka berdua memilih duduk semeja dengan Airul Hutomo, Silent Rose generasi pertama.




“Tidak, tapi kau yang terakhir.” Jawab Rose sambil tersenyum. “Katakan Wise… sudah berapa lama kita tidak mengunjungi kafe ini?”




“Yeah… ini adalah tempat favorit kita di musim dingin. Karena hanya disini agen tipe A dan B yang masih dalam masa karantina bisa berkumpul. Itupun hanya di musim dingin. Aku masih ingat saat kita duduk di sudut ruangan dan mengomentari Agen-agen senior yang keluar-masuk tempat ini”




“Kudengar bulan depan kafe ini akan ditutup.” Ucap Silent Rose lirih. “Sayang sekali, cappucino disini adalah yang terbaik.”




“Akan kubuatkan satu untukmu nanti… mungkin saat aku punya kafe sendiri. Ngomong-ngomong, apa yang bangsat satu itu lakukan disini?” Wise mendengus melihat ke arah Noisy Cannary.




“Entahlah, mungkin kali ini Association butuh lebih banyak Agen yang berasal dari Asia”




“Akan lebih baik jika Cautious Hawk yang dipanggil.”




“Oh aku belum memberitahumu? Cautious Hawk sudah menyatakan pensiun. Dia sudah tidak menyandangcodenameitu lagi


“Apa?, jadi siapa pair-up mu sekarang? Jangan bilang kau bersama si bangsat itu.”




“Aku belum cukup gila untuk menjadikan si berisik itu pair-up ku.” Rose berkata tegas. “Aku belum menemukan pair-up. Tidak banyak Agen tipe B yang mau diatur oleh agen tipe A.”




Pembicaraan dua sahabat itu terhenti saat seseorang keluar dari pintu dapur kafe tersebut. Orang itu mengenakan jubah panjang dengan tudung yang menutupi wajahnya. Pria itu membawa sebuah radio tua, meletakkannya di atas meja tengah ruangan dan pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun.




“Harus ada yang menyalakan radio itu.” gumam Silent Rose.




Great Owl beranjak dari kursinya, pria berkulit hitam berbadan sedikit bungkuk itu berjalan mendekati radio dan memutar kaset dalam radio itu tanpa banyak bicara.




“Sepertinya dia cocok jadi pair-up mu, Rose.” Bisik Adorable Starfruit.




“Terlalu tinggi, terlalu kuat dan terlalu mencolok, bisa-bisa aku membuatnya terbunuh lebih cepat dari target.” Jawab Silent Rose. “Kau lihat kerutan di wajahnya? Sepertinya dia lebih suka membuat strategi yang memakan waktu sangat lama.”




“Itu memang keahliannya.” Timpal Wise Crow. Jelas Wise Crow lebih mengenal kebiasaan Great Owl, karena mereka menghabiskan waktu bersama-sama di karantina. “Dia sangat cocok menjadi pair-up Lazy Franginpani.”




“Kombinasi duo otot.” Kelakar Rose.




Perhatian mereka teralih saat sebuah suara terdengar dari radio. Suara itu bicara dalam bahasa Inggris, dengan aksen British yang sangat kental. Mereka mengenali suara itu sebagai suara




salah satu dari Tujuh Director yang paling sering berinteraksi dengan para Agen Association. Beberapa menganggap


Adalah juru bicara para Director.




 diadakan untuk mengatasi Case yang terjadi di negara tempat Quick Mushroom dilahirkan, Jepang. Aku mengumpulkan kalian semua untuk menyampaikan Case yang sudah ditetapkan dan disetujui oleh tujuh director. Kalian akan menghabisi klan yakuza terbesar kedua yang menguasai daratan Jepang.




Mendengar kata ‘yakuza’ membuat Adorable Starfruit berjengit. Pengalaman buruk yang menghantuinya sekilas muncul di benak gadis cantik itu. Wise Crow yang membaca keresahan pada diri kekasihnya merangkul pundak gadis itu untuk menenangkannya.




“Mereka telah menjadi pemasok narkoba terbesar di Asia, bukan hanya itu, mereka juga menjadi pengendali sindikat prostitusi terbesar di Asia. Hal ini dapat memancing perang antar klan Yakuza yang juga dapat berdampak besar pada pasar dunia. Seperti yang telah kalian dapat dalam pelajaran ‘Pengaruh sindikat internasional dan sistem kerjanya’ Yakuza tidak hanya bergerak di zona hitam, namun juga pada bisnis-bisnis legal yang menguntungkan. Perang antar Yakuza bukanlah solusi yang baik untuk dunia.”




Tidak ada yang berkomentar atas apa yang disampaikan melalui kaset rekaman tersebut. Mereka semua paham bahwa menjaga keseimbangan tanpa menimbulkan riak besar yang dapat mengganggu stabilitas adalah tujuan utama berdirinya Association.




“Oleh karena itu aku telah membagi Case ini menjadi tiga bagian. Masing-masing pair-up akan menerima Casenya sendiri-sendiri. Kalianlah kandidat terbaik untuk melaksanakan Case-case tersebut.” Rekaman itu berlanjut kembali. “Detail-detail mengenai Case dan target akan dibagikan secara terpisah melalui agen tipe B masing-masing.”




Wise Crow berjengit saat tiba-tiba Adorable Starfruit mencubit pahanya.




“Kali ini kau harus membiarkanku bermain lebih bebas.” Bisiknya penuh ancaman.




“Dari tiga bagian Case yang telah disiapkan, ada satu case yang merupakan case utama. Tentu saja memiliki tingkat kesulitan paling tinggi. Untuk itulah kami memanggil agen tipe A terbaik yang kami miliki, Silent Rose, dan memasangkannya dengan agen tipe B terbaik yang kami miliki… Wise Crow.”




Kata-kata terakhir membuat mata Wise Crow terbelalak. Dia terkejut mengetahui bahwa dia akan menjadi pair-up Silent Rose, bukan Adorable Starfruit. Matanya beradu dengan mata Adorable Starfruit dan menangkap kekhawatiran di mata gadis cantik itu.




“Sebagai pair-up kedua adalah pasangan Quick Mushroom dan Great Owl, dan Adorable Starfruit dengan Noisy Cannary.”




Lutut Wise Crow serasa seperti dilolosi kala dia mendengar bagaimana pembagian pair-up dalam Case kali ini. Gadis yang dicintainya akan berpasangan dengan Noisy Cannary, orang yang paling dibencinya, orang yang menjadi sebab utama Adorable Starfruit harus menyerahkan tubuh indahnya pada segerombolan Yakuza. Wise Crow benar-benar tidak percaya harus mempercayakan Adorable Starfruit pada Noisy Cannary. Dan mereka akan menghadapi yakuza.




“Aku akan mengajukan penggantian pair-up” gumam Wise Crow, mencoba menenangkan Adorable Starfruit.




“Kau tau kau tidak akan bisa melakukan itu, sayang.” Ucap Pristy sambil tersenyum. Gadis itu tampak lebih tenang dari Wise Crow. “Keputusan sudah ditetapkan. Lagipula kau tidak perlu khawatir, aku akan baik-baik saja.” Kali ini giliran sang gadis menenangkan Wise Crow.




“Jangan membuang waktu percuma, Wise. Kau tau bagaimana sistem kerja Association. Pair-up sudah diseleksi dengan kemungkinan yang terbaik.” Silent Rose menimpali.




“Tapi…”




“Daripada kau berpikir untuk melakukan sesuatu yang nyaris mustahil, bukankah lebih baik kalau kita bekerja sama?” Airul Hutomo –Silent Rose, memotong ucapan Wise Crow. “Gabungan antara pengetahuanmu dan kejeniusanku, kita dapat menyelesaikan Case kita secepat mungkin lalu pergi untuk mem




Wise Crow terdiam, memang benar apa yang dikatakan sahabatnya, ketetapan Association tidak menerima negoisasi. Satu-satunya hal terbaik yang bisa ia lakukan sekarang adalah tetap fokus untuk menyelesaikan Case secepat mungkin, sehingga ia dapat membantu kekasihnya.




“Ya…” jawab Wise Crow lirih. “Mungkin itu yang terbaik. Rose – Crow, gabungan dua agen terbaik yang pernah ada. Mari kita getarkan dunia ini secepat mungkin, sahabat.”




Wise Crow menggenggam jari-jemari lentik milik Pristy, sebuah genggaman erat, genggaman yang penuh dengan kerisauan dan kekhawatiran.




“Let the rose bleeding…” ucap Silent Rose sambil tersenyum.




*_*_*​




Salju sudah cukup tebal di awal bulan Desember, sepertinya puncak musim dingin akan datang lebih awal tahun ini. Di kamar sebuah hotel, Airul Hutomo –Silent Rose, memandangi butir-butir salju yang turun perlahan. Sesekali ia melirik ke arloji mewahnya, seolah panjang jarum dalam arloji tersebut dapat berubah sekali waktu.




Perhatian teralih saat mendengar pintu kamar dibuka, Wise Crow tampak memasuki ruangan, meletakkan mantel tebal yang dikenakannya dan berjalan mendekati Silent Rose.




“Bagaimana?” tanya Silent Rose pada sahabatnya.




“Kita akan menghancurkan mereka dari dalam, dan mencuri beberapa informasi penting. Ada beberapa hal yang aku curigai.” Jawab Wise Crow seraya membakar sebatang rokok.




“Yakin kau akan melakukan itu? maksudku, aku akan menutup mata tentang apa yang kau lakukan, tapi aku tidak akan bisa menyelamatkanmu jika yang kau lakukan melawan kehendak Association.” Rose berkata sambil mengambil segelas air putih.




“Aku tahu apa yang aku lakukan, Rose. Jangan kuatir, aku akan menjadikan ini masalahku sendiri.”




Rose tersenyum mendengar ucapan sahabatnya. Dia tidak terkejut jika Wise Crow kini memanfaatkan Case untuk kepentingannya sendiri. Jika ada kesempatan, mungkin Rose juga akan melakukan hal yang sama. Semakin banyak informasi adalah keuntungan pribadi bagi seorang agen tipe B. Dalam hal ini, Wise Crow sedang mengumpulkan data tentang hubungan Association dengan Yakuza. Terutama dengan Klan Tadama, klan Yakuza terbesar di Jepang. Selama ini, Association tidak pernah sekalipun menyenggol klan tersebut, dan bagi Wise Crow itu mencurigakan.




“Apa yang kau lakukan jika ternyata Association bekerja sama di bidang kejahatan dengan klan Yamaguchi?” tanya Silent Rose kemudian.




Wise Crow tidak menjawab, akhir-akhir ini pria itu jadi sedikit sukar ditebak. Dia hanya menatap sahabatnya dengan tatapan yang seolah berkata ‘




“Kau tidak harus menjawab.” Silent Rose memilih untuk tidak mencari tahu tentang apa yang akan dilakukan oleh sahabatnya. Semakin sedikit yang ia ketahui akan semakin baik baginya, setidaknya dia tidak ingin terlibat terlalu dalam dengan apa yang berpotensi mengandung unsur pemberontakan.




Wise Crow tersenyum, senyum yang membenarkan apa yang dilakukan oleh sahabatnya. “Lebih baik kita mulai mematangkan strategi, aku ingin menyelesaikan Case ini secepat mungkin.”




“Akan lebih mudah jika kau bekerja sama dengan Ayah atau Kakekku jelasnya, para Bleeding Rose sangat suka mengadu kemampuan tempur mereka. Denganku, kau harus melakukannya lebih terselubung.” Silent Rose merujuk pada generasi sebelumnya yang lebih suka melakukan kontak fisik dengan para targetnya.




“Oh tidak, Rose…” Wise Crow menyahut. “Memang bisa lebih cepat dengan kontak fisik secara langsung, tapi aku tidak berpikir kontak fisik adalah cara yang terbaik untuk menghadapi segerombolan Yakuza yang terorganisir rapi.”




“Kau sudah tahu cara untuk masuk ke dalam jaringan mereka?”




“Mereka meningkatkan kewaspadaan, tentu saja. Kita tidak bisa dengan mudah memesan sepaket narkoba lalu menghabisi mereka. Cara itu tidak akan berhasil.”




“Masuk ke dalam jaringan mereka juga tidak mudah, itu akan makan waktu. Bagaimana dengan strategi sniper? Kau menemukan spot yang tepat?”




"Ada beberapa spot,tetapi mencermati informasi oyabun fidak mudah. Para oyabun jarang sekali meninggalkan benteng mereka.”




“Racun? Apa ada cara untuk menggunakan racun?” Rose membuka kopernya, mengambil beberapa tabung kecil berisi racun racikannya sendiri. Serum-serum yang memiliki efek-efek berbeda.




“Memasukkan racun ke dalam benteng mereka itu mudah, namun jika sembarangan melakukannya, kau bisa menghabisi banyak orang. Tidak hanya target.”




“Itu bisa mencederai ratingku” ujar Rose sambil meletakkan kembali tabung berisi serum pada tempatnya. Selama ini Silent Rose memang terkenal tidak membunuh orang lain selain target. Suatu prestasi yang belum bisa disamai oleh agen tipe A manapun, bahkan tidak oleh Ayah dan Kakeknya.




“Aku tahu itu, Rose. Sampai detik ini aku masih berpikir racun adalah metode yang terbaik, dan aku sedang mengumpulkan informasi agar kau bisa memasukkan racun tersebut dengan aman tanpa harus mencederai predikat baikmu.”




“Kau punya konsep? Mungkin aku bisa memberi sedikit masukan.”




Wise Crow tersenyum, dia menyingkirkan beberapa barang di atas meja, lalu mengeluarkan beberapa lembar kertas berukuran besar dari dalam tas punggungnya. Pria itu membuka lembaran kertas di atas meja, dan meminta Silent Rose mendekat dengan isyarat matanya. Rose tahu bahwa Wise Crow sudah mempersiapkan beberapa konsep, dan kini membutuhkan saran untuk kesempurnaan Case mereka kali ini.




Di atas meja di hadapan mereka terpampang sebuah gambar denah dari rumah dimana oyabun dari Klan Yamaguchi tinggal. Tempat itu juga merupakan markas besar Klan Yamaguchi yang disebut sebagai benteng. Dikelilingi dengan dinding tinggi terbuat dari beton sebagai pagar pelindung, ditambah dengan kawat-kawat besi yang dialiri listrik di atas dinding beton tersebut. Hanya ada satu akses keluar-masuk dalam rumah tersebut, yaitu melalui gerbang besar berbahan logam dengan ukiran huruf kanji ‘YA’ yang menjadi lambang Klan Yamaguchi. Ada kemungkinan gerbang itu juga dialiri listrik bertegangan tinggi.




Di dalam areal yang dilindungi pagar tersebut terdapat empat bangunan, satu diantaranya tampak lebih besar dari yang lainnya. Bangunan tersebut disinyalir sebagai rumah utama, tempat




 mereka Seikahara Yamaguchi tidur. Sedang tiga bangunan lain di sekitarnya adalah gudang bahan makanan, dojo untuk berlatih dan pemandian air hangat. Terbentang mengitari rumah utama ada sebuah taman buatan dilengkapi dengan sungai buatan yang bermuara ke sungai besar di belakang benteng tersebut.




“Aku akan mulai dengan pemikiran dasar, dalam strategi dasar pastinya kita akan abaikan titik ini.” Ujar Wise Crow sambil mencoret pintu masuk dengan spidol merah. “Kita semua tahu tidak ada gunanya memperhitungkan gerbang utama sebagai akses masuk.”




Silent Rose memperhatikan gambar itu dengan seksama, mencoba memvisualisasikan keadaan bangunan tersebut dalam pikirannya. Di dalam pikirannya Silent Rose mencoba menjelajahi tiap sudut isi benteng, seolah dia sudah berada di dalamnya.




Oyabun




 akan ada di bangunan utama?”. Tanya Silent Rose.




“Belum pasti, dia bisa dimana saja…” Wise menjawab pertanyaan Rose dengan berbagai kemungkinan sebagai dasarnya. “Namun jika dia harus menemui tamu penting, sudah pasti beliau akan ada di bangunan utama.”




“Apa ada tamu penting yang akan ditemui olehnya dalam waktu dekat ini?”




“Aku mendapatkan beberapa rumor.” Wise Crow membuka buku catatannya. “Ada rumor yang mengatakan Yamaguchi akan menghadiri pemakaman Daisuke Hino, oyabun dari Klan Hino, Klan kecil di Osaka. Mereka mencoba untuk melakukan persekutuan.”




“Jadi Yamaguchi ingin menjalin kekuatan…” Rose mengambil kesimpulan.




“Bukan hanya kekuatan kurasa, namun juga wilayah. Sampai beberapa bulan lalu, Klan Hino masih berada di bawah Klan Tadama, namun mereka melepaskan diri dan sekarang sedang mencoba beralih ke Yamaguchi.”




“Politis…” Silent Rose mencibir. “Selalu ada dimana-mana… politis.”




“Beberapa manusia hidup dari itu Rose, kau tahu itu.”




“Dan beberapa manusia juga mati karena itu.”




Wise tahu betul bahwa keluarga Rose kurang menyukai permainan politis, itulah salah satu alasan mengapa mereka tidak ingin diberikan tempat di jajaran Director. Bagi mereka politis adalah sebuah permainan licik yang mempermainkan fakta dengan opini-opini yang cenderung menyesatkan. Semua hanya untuk kepentingan semata.




“Wise…” Rose kembali angkat bicara. “Menurutmu bagaimana cara termudah untuk mendapatkan telur segar?”




Wise Crow memandang sahabatnya dalam-dalam, dia tahu betul pertanyaan yang baru saja diajukan oleh Rose bukanlah pertanyaan yang benar-benar membutuhkan jawaban. Itu lebih bersifat petunjuk dibanding pertanyaan.




“Jadi itu pilihanmu…” ujar Wise Crow lirih. Mata keduanya beradu, seolah saling membaca apa yang ada di kepala masing-masing.








BERSAMBUNG 



Report content on this page

Posting Komentar

0 Komentar