ISTRI YANG BAIK (TAMAT)

 

“emm.. aku gigit ya cup,,??" Lisa meminta persetujuan ucup sambil menggigit bibir


bawahnya, menatap ke atas dengan senyuman nakal yang amat menggoda,


“ehh.. gigit aja buu, dimakan juga boleh, di apain aja juga silahkan..” Kata ucup


membelai-belai kepala lisa,


“hihihi...” Mendengar jawaban yang terdengar lucu dari ucup yang sambil


menyodorkan penisnya ke wajah Lisa,


Selama hidupnya Lisa hanya pernah mandi bersama dengan suaminya, merinding


juga rasanya mandi dengan laki-laki lain, tangan Lisa menggenggam batang penis


ucup, perlahan dia majukan bibirnya bersentuhan dengan kepala penis ucup, pelan-


pelan mengoleskan ke seluruh permukaan bibirnya seperti saat dia sedang memakai


lipstik, “mmmhhhhh...”


"uuuhhh..." ucup mengeluarkan desahan pelan, dia merasakan ngilu saat bibir


wanita seksi yang sedang berlutut di bawahnya memberikan kecupan-kecupan


lembut tepat di lubang kencingnya, dengan perlahan ucup terus membelai-belai


kepala lisa dengan penuh perhatian dan kasih sayang,


Lisa mulai menggerakkan tangannya naik turun perlahan-lahan mengocok batang


penis ucup yang sedari tadi ujungnya dia oles-olesi ke bibirnya, lalu Lisa


memasukkan kepala penis ucup ke dalam mulutnya dan menghisap-hisapnya,


sambil tangannya terus mengocok-ngocok pangkal batangnya, yang tentu saja


membuat ucup makin meringis dan memegangi kepala Lisa dengan kedua


tangannya, ucup merasakan ujung kemaluannya terasa hangat dan basah berada di


dalam rongga mulut lisa, "eengghhh..."


Mendengar ucup yang terus meringis, ada kepuasan di dalam hati Lisa yang


membuatnya jadi semakin bersemangat untuk terus memainkan alat kelamin


satpamnya itu, terlebih lagi ketika dia rasakan tangan ucup semakin erat memegangi


kepalanya dan dengan nakal pemuda itu memajukan pinggulnya agar penisnya bisa


semakin masuk menjejali mulut Lisa,


"oouuhhh.. eeugghhhh..." Ucup mendesah lebih keras karena Lisa terus mengulum


dan mengocok-ngocok penisnya, lumatan dan hisapan mulut lisa pada kepala


penisnya terasa semakin kencang yang membuatnya tak mampu bertahan, si cantik


itu masih terus bermain-main di selangkangannya, ucup dengan sengaja mendorong


penisnya agar masuk ke mulut lisa lebih dalam sambil terus memegangi kepala


bidadari seksi itu erat-erat, ucup menekan selangkangannya mendorong masuk


penisnya dalam-dalam hingga terasa mentok di kerongkongan lisa, ucup semakin


menekan penisnya lagi lebih kuat dan akhirnya dia benar-benar tak tahan lagi dan...


"aaarrrggghhhh..... "


crottt crotttt crootttt.......


Ucup menembakkan seluruh isi kemaluannya ke dalam mulut lisa sambil tangannya


terus memegangi kepala lisa, sampai-sampai si cantik itu menepuk-nepuk pahanya


meminta untuk segera dilepaskan karena mulutnya terasa sudah sangat penuh oleh


cairan kental yang terus menyemprot dari lubang kencing Ucup,


Akan tetapi rasa nikmat yang luar biasa ketika ejakulasi di dalam mulut Lisa,


membuat Ucup tetap menahan kepala wanita cantik itu sebelum semprotan terakhir


dari ujung penisnya mereda, ucup tak peduli dengan Lisa yang sedang kewalahan


mencoba untuk bernafas dengan sebatang penis yang terus menyumpal mulutnya,


yang ucup tau saat ini dirinya hanya ingin menuntaskan ejakulasinya dan tak ingin


berhenti merasakan sensasi kenikmatan tiada tara ketika dirinya bisa mengeluarkan


spermanya dalam-dalam di mulut wanita cantik itu,


“ahhhhh.. hahhh... hahhhh.. hahhh...” nafas Ucup ngos-ngosan, dan setelah


orgasmenya mereda ucup merasa lemas dan menyandarkan dirinya ke dinding


sambil mengatur nafasnya,


“huaahh.. huhhh... huhhhh.. hahhhh...” Lisa melenguh menarik nafas, “uhukk..


uhukk.. hhhh.. hhhh... ” akhirnya dia dapat melepaskan penis ucup dari mulutnya,


nafasnya tersenggal-senggal menjadikan buah dadanya yang menggantung


bergerak naik turun seirama dengan hembusan nafasnya, air matanya sedikit keluar


membuat maskaranya luntur hingga membasahi pipinya, sperma ucup yang


bercampur air liurnya meluber keluar dari mulutnya, meleleh menempel di dagunya,


hingga menetes berceceran di lantai,


Dengan jari-jari lentiknya Lisa mengusap-usap lelehan sperma ucup yang menetes


di atas payudaranya, tubuhnya yang basah oleh keringat yang bercampur lelehan


sperma Ucup yang menetes tidak karuan membuat dirinya terlihat semakin seksi,


wajahnya terlihat semakin binal dan menggoda saat dia menengadahkan kepalanya


keatas menatap ucup, dengan mulut dan dagu yang masih belepotan air liur dan


sperma yang bercampur dengan lipstiknya yang luntur di seputar bibirnya, mata dan


pipinya sedikit menghitam karena maskaranya yang luntur karena air matanya,


senyuman lebar menghiasi wajahnya menandakan dirinya merasa puas telah


membuat ucup orgasme hanya dengan mulutnya,


Setelah tenaganya pulih, ucup membantu Lisa untuk berdiri, sambil meremas pantat


bulat bidadari jelita itu Ucup mulai menciumi wajah Lisa, bibirnya bergerak


mengecup kening Lisa, lalu menciumi matanya, kemudian turun ke pipi namun


menghindari mulut seksi Lisa yang masih belepotan spermanya, ucup menciumi


setiap jengkal kulit mulus Lisa yang telah basah oleh air keringat, mulai dari lehernya


yang jenjang, lalu turun ke dadanya yang putih, sambil terus meremas daging pantat


Lisa dengan kedua tangannya, dia juga menciumi kedua payudara bidadari cantik itu


dengan penuh nafsu, sesekali dia gigit-gigit puting payudara Lisa,


Ucup mendorong tubuh Lisa hingga bersandar ke dinding, cumbuannya berlanjut


turun ke daerah perut, kemudian gantian ucup yang berlutut hingga wajahnya


berada tepat di depan kemaluan lisa, ciumannya yang terus turun sampai akhirnya


menciumi area kemaluan Lisa yang masih di tutupi celana dalam, jari-jarinya meraih


karet pinggang celana dalam Lisa, ucup menengok ke atas, matanya menatap ke


arah wajah lisa,.


Sambil menggigit ujung jari tangannya, lisa memandang ke arah ucup yang sedang


berlutut di bawahnya, lisa tau jika saat ini ucup sedang menunggu persetujuan


darinya, dengan ragu-ragu lisa akhirnya mengangguk pelan,


Dadanya berdebar-debar dan tangannya serasa gemetar, ucup dengan hati-hati


menurunkan kain penutup terakhir pada bagian tubuh lisa yang paling berharga,


menurunkannya perlahan-lahan melewati kaki jenjang lisa yang putih mulus tanpa


noda, lisa sedikit mengangkat sebelah kakinya bergantian agar ucup bisa benar-


benar melepaskan celana dalamnya, ucup begitu terpesona ketika bisa melihat


keindahan vagina Lisa dengan jarak yang begitu dekat, untuk pertama kalinya Lisa


memperlihatkan benda terlarang yang orang lain tidak boleh melihatnya, ucup


tentunya tidak bisa berkata-kata selain meneguk ludahnya,


Dengan penuh kepasrahan lisa menyandarkan dirinya ke dinding kamar mandi,


keringat mengalir membasahi tubuh mereka berdua, ucup mengelus-elus paha


mulus lisa lalu menciuminya bergantian, kiri ke kanan, kanan ke kiri, terus menerus,


ciuman itu tak berhenti dan makin lama makin masuk ke arah selangkangan Lisa,


ucup membenamkan wajahnya ke dalam selangkangan Lisa, menghirup dalam-


dalam aroma yang begitu harum tercium dari vagina Lisa,


“Owwhhhh... emmmppphhh…” suara desahan keluar dari mulut lisa,


Sekali lagi ucup membenamkan wajahnya di selangkangan Lisa hingga ujung


hidungnya terselip di bibir kemaluan di cantik jelita, dia ingin kembali menghirup


dalam-dalam aroma yang begitu harum yang membuatnya terlena,


"eehhmmppphhh... " Lisa kembali mendesah memegang kepala ucup yang berada


di bawahnya,


Dengan menggunakan jemarinya, ucup membuka bibir vagina Lisa yang berwarna


merah muda, lidahnya perlahan mulai menjilat-jilat, ucup penasaran dengan rasa


cairan kewanitaan milik Lisa, kemudian menjejalkan lidahnya masuk ke dalam


lubang basah itu, meresapi rasanya yang begitu nikmat dan sangat lezat, Lisa makin


tak mampu menguasai dirinya sendiri, bidadari cantik itu memejamkan matanya


ketika kemaluannya diperlakukan sedemikian rupa oleh ucup,


“Mmmmhhhh... Sssshhh… oooohhh…” desahan Lisa semakin terdengar saat Ucup


terus menjilati lubang vaginanya,


Mendengarkan suara desahan-desahan yang keluar dari mulut lisa, dan melihatnya


seakan sudah tak kuat lagi, ucup malah melanjutkan aksinya dengan


mempermainkan tonjolan klitoris Lisa, dijilatinya tonjolan itu dengan ujung lidahnya,


tubuh Lisa terasa bergetar tak berdaya, Lisa benar-benar tak tahan lagi, tubuhnya


menggelinjang tanpa mampu dia hentikan..


“iyaaaaahh.... aaaaaaaaaahhhh…” Lisa menjerit lirih, akhirnya dia mencapai puncak


kenikmatannya,


Lisa bergelinjang hebat dan kakinya serasa lemas, tubuhnya merosot hingga


terduduk dilantai, ucup dengan sigap menangkap tubuh Lisa yang begitu lemas agar


tidak sampai terjatuh ke lantai,.


“aduuh…"


"akuuhh.."


"lemeshh…” kata Lisa dengan suara ngos-ngosan,


Dilantai kamar mandi, Lisa dan ucup duduk saling berhadapan,


Kedua tangan ucup memegang pinggang Lisa,


Lisa melingkarkan lengannya merangkul pundak ucup,


Kening mereka saling menempel,


Senyuman lebar menghiasi bibir keduanya,


Sejenak mereka mengatur nafas masing-masing,


Mata mereka saling menatap,


Lama kelamaan akhirnya mereka saling tertawa,


Bahagia,


Puas,


Dan pada akhirnya mereka memutuskan untuk benar-benar mandi, mandi yang


sebenarnya, beneran mandi, mandi wajib,


.


*****


.


Setelah cukup lama menghabiskan waktu yang mesra berduaan di kamar mandi,


saat ini mereka sudah rapi dengan pakaian masing-masing, keduanya terlihat


sedang asik saling bercanda tertawa dan berbincang-bincang di dalam kontrakan


ucup, tawa mereka pun tak henti-hentinya terdengar, sementara di luar hujan telah


reda, Lisa bersandar manis di bahu Ucup,.


Lisa tersenyum manis pada Ucup, "terima kasih yaa cup, aku udah di bolehin


mampir, kalo tadi gak langsung kesini, mungkin tadi kita udah kehujanan,."


Ucup, dengan senyum tulus, berkata, "iyaa bu, saya juga seneng banget, bisa


berduaan sama bu Lisa seharian ini, mudah-mudahan bu Lisa juga seneng, gak bete


jalan sama saya,,"


Lisa tersenyum dan menjawab, "iyaa aku juga sama kok cup, aku seneng banget


hari ini bisa jalan-jalan sama kamu.."


Lisa bersandar di bahu ucup, merasa nyaman dan menyenangkan, mereka berdua


seperti sepasang kekasih yang sedang kasmaran, ucup melirik jam dinding,


menyadari bahwa waktu sudah semakin malam dan dia harus segera mengantar


Lisa untuk segera pulang,


"saya anter pulang yuk bu, takut nanti kemaleman, kasian dede bayinya,"


"emm... iya, ayuuk cup,.." ucap lisa menghadap ke arah ucup,


Lisa mendekatkan dirinya ke Ucup, dan mereka lalu berciuman dengan lembut,


setelah beberapa saat lisa melepaskan ciumannya, "yuuk cup, anter aku pulang,”


ucap lisa dengan tersenyum, dan bersiap-siap untuk perjalanan pulang,


.


*****


.


Di tengah perjalanan,


Saat Ucup mengantar Lisa dan bayinya dengan sepeda motor, perjalanan mereka


berlangsung dengan penuh kehangatan, angin sejuk malam menyapu wajah


mereka, dan terlihat bayi lisa sedang tertidur pulas dalam gendongannya, di dalam


perjalanan mereka terus berbincang dan saling berbagi cerita,


Setelah perjalanan yang cukup jauh, mereka berdua pun akhirnya tiba di depan


rumah Lisa, ucup menggenggam tangan Lisa untuk membantunya turun dari motor


dan memastikan bayinya tetap tertidur dengan lembut.


"Terima kasih yaa cup untuk hari ini,." ucap Lisa,


Ucup tersenyum dan membalas, "harusnya saya yang berterima kasih, bu Lisa udah


mau jalan-jalan sama saya,"


"hihihiii,, iyaa sama-sama ucup ganteeeng.." ucap Lisa sambil mencubit pipi ucup,


"emm... tapi kita bakalan ketemu lagi kan buu,?"


"yaa udah tentu lah cup, kalo nanti aku udah balik kesini lagi, kita bakalan ketemu


lagi kok,."


"yaudah, kalo gituu,." ujar ucup tertunduk lesu,


"eeehh.. Mukanya jangan gitu doonk, inget yaa, cowok itu harus kuat, harus pede,


harus berani, jangan dikit-dikit nunduk, dikit-dikit lesu, apa-apa minder, apa-apa


malu, diangkat donk mukanyaa,," kata lisa sambil mengecup kening ucup


"iyaa bu lisa,." Jawab ucup mengangkat mukanya,


"Pokoknya aku gak mau tau, sebelum aku balik kesini lagi, kamu harus udah punya


pacar, dan ingeet, kamu harus pede, gak boleh minder,, bisa,???"


"tapi buu,???"


"huusst,, husstt,, gak ada tapi tapi,, bisa gaaak,???"


"ii... iiyaa buu,, bisa,," Jawab ucup terbata-bata,,


"Naah gituu doonk,, hihihiii,, "


"emm... Terima kasih ya bu lisa,"


Lisa mengangguk, dan mereka berpelukan singkat sebelum Ucup meninggalkan


rumah Lisa, setelah ucup pulang Lisa masuk ke dalam rumah, saat pintu tertutup,


Lisa merasa begitu beruntung dirinya dikelilingi orang-orang baik yang selalu siap


membantunya, lisa melihat bayinya yang sedang tidur dengan tenang, merasa


penuh rasa cinta, harapan dan kebahagiaan,


.


*****


.


Keesokan harinya,


Siang ini, Lisa tengah bersiap-siap bersama bayinya dengan penuh semangat untuk


perjalanannya liburan pulang ke kampung halamannya, dia memastikan semua


barang yang diperlukan sudah terkemas dengan rapi, dan memeriksa kembali takut-


takut jika ada yang tertinggal, hatinya sudah di penuhi rasa rindu terhadap orang tua


dan juga dengan orang-orang terdekatnya di sana,


Setelah memastikan semuanya siap, sambil menunggu sopir ibunya yang sudah


dijanjikan akan datang untuk menjemputnya, lisa duduk di ruang tamu sembari


membuka ponselnya untuk mengirim pesan singkat kepada ucup, pak yono, dan


juga pak juki,


"Hari ini aku berangkat, nanti sore tunggu aku di pos depan,," begitulah kira-kira isi


pesannya,


*Saat sore hari,


Terlihat sebuah minibus hitam yang sedang terparkir di depan rumah Lisa, sang


sopir sedang sibuk memasukkan barang-barang dan tas lisa ke dalam bagasi mobil,


Lisa berdiri di sampingnya, dengan hati-hati memeriksa sekali lagi semua barang


yang sudah di persiapkan sebelum dia pergi meninggalkan rumah,


Setelah semua barang-barang Lisa sudah tersusun dengan rapi di dalam mobil,


sang sopir segera membukakan pintu mobilnya dengan sopan dan penuh rasa


hormat pada Lisa untuk mempersilahkannya masuk, Lisa dengan lembut meletakkan


bayinya ke dalam kursi bayi di mobil, memastikan semua pengamanannya


terpasang dengan benar sebelum ia sendiri masuk ke dalam kendaraan.


Mobil yang ditumpanginya pun mulai melaju pelan, lisa terus menatap rumahnya dan


merasa sedikit haru untuk meninggalkannya, walaupun kepergiannya hanya untuk


sementara waktu tapi Lisa merasa rumah barunya yang belum lama dia tinggali itu


sudah banyak memberikannya kenangan yang berhasil merubah hidupnya, saat


menatap rumahnya, Lisa kembali teringat semua momen indah dan tak mungkin


terlupakan yang pernah ia alami di sana bersama pak yono, pak juki dan juga ucup,


Saat ini di atas pangkuannya, Lisa memegang tiga kotak kecil yang masing-masing


sudah ia bungkus dengan rapi dan di ikat dengan pita yang cantik, setiap kotak


berisikan hadiah yang dia pilihkan khusus untuk masing-masing penerimanya, Lisa


ingin memberikan sesuatu yang akan membuat orang yang menerima hadiah


pemberiannya itu akan selalu teringat pada dirinya,


Saat mendekati pintu utama komplek perumahan, lisa meminta sopirnya untuk


berhenti dan menepikan mobilnya, Lisa juga meminta sang sopir untuk


menunggunya sebentar, lalu dengan hati gembira lisa turun dari mobil untuk


menemui ketiga laki-laki yang sudah sejak tadi menantinya di pos jaga, Lisa


melangkah dengan senyuman manis menghiasi wajahnya yang cantik saat


membawakan tiga kado kecil yang telah dia siapkan, Lisa menghampiri para pria


yang sedari tadi telah menunggunya lalu menyerahkan kotak-kotak tersebut satu


persatu kepada masing-masing pria itu,


Setelah momen yang penuh haru, Lisa pun harus berpamitan, dia memeluk satu per


satu para pria yang telah mengisi dan menemani hari-harinya itu dengan hangat,


Lisa kembali naik ke dalam mobil bersama bayinya, kemudian dengan perlahan


mobilnya mulai melaju meninggalkan komplek perumahan, Lisa membuka kaca


jendela mobilnya dan terus melambaikan tangannya ke arah para pria yang dengan


berat hati melepaskan kepergiannya,


Ke-tiga pria itu pun terus melambaikan tangannya melepas kepergian wanita cantik


jelita pujaan hati mereka, setelah mobil yang membawa Lisa semakin menjauh dan


berlalu hilang di kejauhan, akhirnya mereka bertiga masuk ke dalam pos satpam,


*Sesaat setelah kepergian Lisa,


Pak yono, pak juki dan ucup, mereka bertiga duduk sambil terus tersenyum lebar


sembari memandangi kado pemberian dari lisa, sebuah kotak kecil yang di bungkus


dengan cantik, yang sekarang sudah berada di pangkuan mereka masing-masing,


karena merasa sangat penasaran dan saling ingin tau dengan isinya, maka dengan


antusias mereka memutuskan untuk membuka kado mereka masing-masing secara


berbarengan,


“.....” ketiganya terdiam, mereka sangat terkejut ketika tangan mereka membuka


kotak kecil tersebut dan melihat isi hadiah spesial yang Lisa berikan, yang di


dalamnya terdapat sebuah barang kecil yang memiliki kenangan yang sangat


bermakna, yang mengingatkan pada momen-momen paling berkesan dan paling


rahasia yang telah terjadi di antara masing-masing dari mereka dengan wanita


cantik itu,


Untuk pak yono,


Lisa memberikannya sebuah celana dalam tipis miliknya yang berwarna putih


dengan model menerawang, celana dalam itu mengingatkan pak yono saat melihat


Lisa memakainya, saat itu mereka sedang membersihkan meja makan bersama-


sama, dia teringat ketika Lisa duduk mengangkang di depannya, momen pertama


kali wanita cantik itu memperlihatkan belahan daging tebal yang sangat indah di


antara kedua paha mulusnya, kain kecil ini membawa pikiran pak yono kembali


melayang ke masa itu,


Untuk pak juki,


Lisa memberikan hadiah untuk pak tua itu sebuah celana dalam miliknya yang


berwarna merah jambu, saat menatap kain kecil itu seketika membuat pak juki jadi


teringat saat dirinya sedang menindih tubuh si cantik jelita, yang saat itu sudah


terbaring pasrah di atas sofa ruang tamu, kakek tua itu senyum-senyum sendiri


mengingat ulahnya yang saat itu dengan sangat rakus menyusu, menggigit-gigit,


menjilat, juga meremas-remas sepasang daging kenyal payudara Lisa sehingga


membuat bekas-bekas merah di sekitar dada ibu muda itu, dan di momen itu, Lisa


dalam keadaan tubuhnya yang hampir telanjang hanya mengenakan celana dalam


tipis berwarna merah jambu yang sekarang sedang dalam genggaman pak juki,


Untuk ucup,


Lisa memilih celana dalam tipis berwarna putih dengan motif bunga-bunga sebagai


hadiahnya, sejenak ucup jadi melamun, teringat saat dirinya sedang duduk di sofa,


saat itu Lisa yang terlihat sangat cantik dan seksi berdiri, lalu mengangkat roknya


yang pendek dan untuk pertama kalinya Lisa memperlihatkan kepada Ucup


kemaluannya yang sangat indah, yang seketika membuat ucup takjub dan selalu


terbayang-bayang, di momen itu Lisa memakai celana dalam tipis dengan motif


bunga-bunga, jantung ucup tiba-tiba berdebar karena dia teringat akan momen


bersama Lisa, detik-detik ketika ibu muda itu melangkah perlahan mendekat lalu


naik ke atas pangkuannya,


.


*****


.


Dalam perjalanannya,


Lisa merasa puas dan terukir senyuman manis menghiasi bibirnya, dia tahu bahwa


hadiah-hadiah itu akan menjadi ungkapan rasa sayang dan terima kasihnya kepada


pak yono, pak juki dan ucup, mereka yang selama ini selalu baik dan selalu


memberikan perhatian, siap memberikan bantuan dan pertolongan kapan pun Lisa


butuh kan, mereka juga selalu berusaha menuruti apa yang Lisa inginkan,


Lisa menyadari bahwa pak yono, pak juki dan juga ucup sangat menyayanginya,


Lisa merasa jika mereka telah menjadi bagian penting dalam hidupnya, dan kini Lisa


menganggap mereka bukan hanya sebagai teman, melainkan kini mereka bertiga


adalah sahabat terbaik baginya,.


.


*****


.


Di dalam pos satpam,


Terlihat tiga orang laki-laki sedang memegang hadiahnya masing-masing, dan


mereka juga terlihat sedang hanyut dan tenggelam dalam lamunan mereka masing-


masing, teringat kenangan dan kejadian yang mereka rasakan bersama benda kecil


yang ada di genggaman mereka masing-masing,


Tapi lama kelamaan mereka menyadari ada sesuatu yang janggal, tiba-tiba mereka


baru menyadari jika hadiah yang mereka terima dari Lisa adalah sesuatu yang


sama, menyadari hal itu seketika membuat mereka tersadar dari lamunannya dan


seketika mereka saling pandang satu sama lain, dan itu artinya yang lain juga...


"HAAAHH... JANGAN-JANGAN...??? " ucap mereka kompak,.


.


.


"hihihihi..." Lisa tersenyum kecil membayangkan ekspresi wajah ketiga pria yang dia


tinggalkan itu,

The End,..

Posting Komentar

0 Komentar