ISTRI YANG BAIK SEASON 2 PART 1

 

Setelah hampir dua bulan lamanya aku liburan penuh kebahagiaan dikampung


halaman, dimana aku menikmati momen indah bersama keluarga, saat ini aku


bersama suamiku sedang dalam perjalanan pulang menuju ke rumah kami di kota,


sepanjang perjalanan, aku dan suamiku saling berbincang, berbagi cerita dan tawa,


sedangkan putra kecil kami sedang tertidur pulas di kursi belakang,


Sembari memandangi wajah damai putra kecil kami yang tertidur, aku memikirkan


betapa cepat waktu berlalu, setiap momen bersama keluarga di kampung halaman


adalah kebahagiaan dan kenangan yang tak tergantikan, namun didalam hati, aku


juga merasa ada kebahagiaan dan kepuasan tersendiri ketika berada di rumah, yang


membuatku tak sabar ingin bisa segera cepat sampai,


Saat matahari mulai tenggelam di ufuk barat, kami memasuki jalan besar memasuki


kawasan perumahan tempat kami tinggal, yang menandakan bahwa sebentar lagi


kami akan sampai, saat mobil memasuki gerbang perumahan, Pak Yono, sang


satpam setia, menyambut kami dengan senyuman ramah, dan dengan sigap beliau


membukakan portal untuk kami, suamiku yang duduk di sebelahku langsung


membuka jendela mobil, menyapa Pak Yono, dan mereka terlibat dalam percakapan


singkat.


"Selamat malam Pak Yono, apa kabar,?" ucap suamiku sambil tersenyum.


"Selamat malam Pak Alex, non Lisa, kabar saya baik pak, gimana liburannya di


kampung halaman,?" tanya Pak Yono sambil menatap wajah kami berdua,


Setelah sedikit bercerita tentang liburan kami, suamiku dan Pak Yono berbincang


tentang keamanan lingkungan perumahan, bertukar informasi terkait situasi terkini,


aku hanya duduk sambil tersenyum mendengarkan obrolan mereka, namun tiba-tiba


putra kecilku mulai terbangun, menyadari hal itu membuat suamiku memutuskan


untuk segera kembali ke rumah,


Setelah percakapan singkat itu, suamiku berterima kasih kepada Pak Yono atas


kerja kerasnya menjaga keamanan perumahan, Pak Yono dengan rendah hati


mengucapkan selamat datang kembali, dan kami pun melanjutkan perjalanan


menuju rumah dengan rasa nyaman dan aman.


.


*****


.


Pagi ini, aku bangun kesiangan karena kelelahan akibat perjalanan jauh, dengan


tubuh yang masih saling berpelukan, aku terbangun dan merasakan pelukan erat


suamiku yang masih terlelap di sampingku, pelan-pelan aku melepaskan pelukannya


agar tidak mengganggu tidurnya, aku putuskan untuk segera bangkit dari tempat


tidur untuk kembali menjalani rutinitas seperti biasa sebagai seorang ibu rumah


tangga,


Hari ini adalah hari sabtu, buru-buru ku ambil ponsel dan mengirim pesan ke


beberapa nomor yang berada di daftar kontak telepon, untuk mengabari agar jangan


ada yang datang bertamu ke rumahku karena suamiku masih libur dan berada di


rumah hingga hari minggu, tentu saja aku sudah bisa menebak jika ada yang sudah


tidak sabar ingin segera bisa bertemu setelah mendengar kabar kepulanganku, yaa


tentu saja tujuannya untuk “itu”..


Saat aku sedang di dapur menyiapkan sarapan, aku mendengar suara langkah kaki


suamiku yang ternyata sudah bangun sedang menuruni tangga dan berjalan


menghampiriku,


"Selamat pagi sayang.." ucap suamiku sembari mencium keningku dengan mesra,


Aku pun hanya tersenyum dan segera membalikkan badan untuk memeluknya


sambil membenamkan kepalaku di dada suamiku, walaupun dia baru bangun tidur


tapi aroma badannya selalu bisa membuatku mabuk kepayang,


"masak apa mah,?" ucap suamiku..


"mau masak nasi goreng, abisnya bingung mau masak apa, mama juga masih


males belanja.." ucapku masih dalam pelukan suamiku,


"mama masak apa aja pasti enak kok..hehe.." ucap suamiku sambil cengengesan..


"yaudah papa tunggu aja dulu.. mama masakin dulu bentar.. " ucapku sembari


melepaskan pelukanku untuk mulai memasak,


Setelah beberapa saat sibuk menyiapkan sarapan, akhirnya masakanku sudah


beres tinggal menyajikan dan membawanya ke meja makan untuk bisa menikmati


sarapan bersama suamiku tercinta, mungkin karena sudah merasa lapar, tidak


menunggu waktu yang lama nasi goreng yang aku hidangkan pun telah habis


disantap dengan lahap oleh suamiku,


"makasih ya mah, masakan mama emang paling top dehh.." ucap suamiku sembari


menikmati teh hangat yang juga sudah aku buatkan tadi,


"aah.. papa bisa aja,," ucapku sambil melanjutkan sarapanku yang belum habis,


"papa ke belakang dulu ya mah,," ucap suamiku sembari membawa teh hangatnya


ke teras belakang rumah, tentu saja dia mau merokok karena memang sudah


menjadi kebiasaannya,


Dari sini aku bisa mendengar suamiku sedang menelepon seseorang, namun aku


pun tetap melanjutkan untuk menghabiskan sarapanku, agar bisa segera


melanjutkan aktivitas bersih-bersih rumah yang memang sudah menjadi rutinitas


yang sudah biasa aku lakukan setiap hari, selesai sarapan aku pun langsung


merapikan meja dan membawa piring-piring beserta gelas kotor ke tempat cucian,


dikala aku sedang sibuk mencuci piring, suamiku kembali masuk ke dalam rumah


sambil menenteng handuk,


"gak mandi di atas pah,?" tanyaku kepada suamiku yang menuju kamar mandi lantai


bawah,


"males turun naik, lagian udah kebelet ini mau buang aer," jawab suamiku buru-buru


masuk ke kamar mandi,


Aku pun lanjut bersih-bersih rumah, sewaktu sedang sibuk menyapu tiba-tiba


terdengar suara bel rumah kami berbunyi, pertanda ada tamu yang datang,


"Papaah.. ada tamuuu, tuuh..? " Ucapku sedikit berteriak karena suamiku sedang di


dalam kamar mandi,


"yaudaah.. tolong mama lihat ke depan dulu, siapa yang dateng,." ucap suamiku


yang sepertinya sedang buang air besar,


Aku pun menurutinya dan berjalan ke arah pintu depan rumah, dari jauh kulihat tamu


yang datang adalah pak yono satpam komplek kami, dia melambai-lambaikan


tangannya sambil tersenyum, ku langkahkan kakiku untuk menghampirinya hingga


sampai di depan gerbang rumah untuk membukakan pintunya pagar yang masih


terkunci,


"ishh.. pak yono ngapain kesini sih,? kan tadi udah aku chat kalo hari ini jangan


dateng ke sini dulu, soalnya masih ada suamiku di rumah," ucapku was-was dengan


suara pelan sembari membuka sedikit pintu pagar rumah kami, dan seperti biasa


tatapan matanya itu lho tak pernah lepas terus memandangi tubuhku dari atas ke


bawah, mungkin dia sudah terlalu rindu dengan pemandangan indah ini, hihihi...


"hehehe.. iyaa saya juga ngerti non, tapi tadi pak Alex yang telepon saya nyuruh


kesini, mana berani saya juga dateng kesini kalo non lisa enggak kasih ijin," kulihat


pak yono masih berdiri sambil memandangi tubuhku dari atas ke bawah,


"ooh.. jadi yang tadi ditelepon suamiku itu ternyata pak yono, hihihi.. kirain..” ternyata


dugaanku salah,


“kirain apaan yah non,?”


“ah enggak apa-apa kok pak, oiya ngomong-ngomong emangnya ada perlu apa ya


pak,?" tanyaku ketika kami berdua masih berdiri di depan gerbang rumah,


"yaa saya juga kurang tau non, pokoknya tadi pak Alex minta saya dateng kesini,


yaa saya sih langsung oke aja, biar bisa ketemu non Lisa juga sih, udah kangen


banget soalnya, hehe.." ucap pak yono sambil cengengesan,


"huuh dasarrr..."


"pak Alex kemana non,? kok yang bukain pintu malah non Lisa,??" ucapnya sambil


celingukan melihat ke arah rumah..


"suamiku lagi dikamar mandi, yuuk pak yono masuk aja dulu, di dalem aja


nunggunya,," ucapku sambil membuka gerbang sedikit lebih lebar untuk


mengajaknya masuk ke dalam rumah,


"iyaa non,." Pak yono pun mengikuti ku masuk, namun dia malah duduk di lantai


teras depan rumah..


"eeh.. pak yono ngapain duduk di situ, ayuuk masuk aja, biasanya juga kan


langsung ke dalem, hihihii,,"


"gak enak ahh non, ada pak Alex soalnya, gak berani saya, gapapa saya nunggunya


di sini aja,,"


"emm gituu, yaudah bapak mau minum apa,? biar aku bikinin,"


"apa aja non, yang penting enggak ngerepotin," jawabnya sungkan,


"yaudah kalo gitu, tunggu bentar yaa pak," ucapku kemudian masuk ke dalam rumah


dan menuju dapur untuk menyiapkan minuman untuk pak yono, setibanya di sana


kulihat suamiku yang baru selesai mandi masih mengenakan handuk di


pinggangnya langsung menyapaku,


"siapa mah,?"


"itu pak yono, katanya papa yang minta dia dateng ke sini," jawabku sambil


membuatkan minuman untuk pak yono,


"lohh.. mana orangnya,? kok gak disuruh masuk,?" ucap suamiku sambil matanya


melihat ke ruang tamu,


"tadi mama udah suruh masuk, tapi katanya dia mau nunggunya di luar aja, ini


mama lagi bikinin kopi buat dia, papa mau sekalian di bikinin juga,?" tanyaku,


"boleh deh mah, yaudah papa mau ganti baju dulu," ucap suamiku,


Sambil membawa nampan berisi dua cangkir kopi hitam, aku pun kembali menemui


pak yono yang sedang duduk diluar,


"silahkan diminum pak.." ucapku duduk bersimpuh meletakkan nampan dilantai di


dekat pak yono, lalu aku memberikan secangkir kopi hitam sambil sedikit


menundukkan badanku ke arahnya, dapat kulihat matanya melotot jelalatan melihat


ke arah dadaku yang karena model pakaianku yang memang cukup terbuka


membuat payudaraku semakin terlihat jelas sewaktu menunduk menyuguhkan kopi


di depan nya,


"iya.. terima kasih non, maaf jadi ngerepotin," jawab pak yono, namun matanya tetap


memperhatikan buah dadaku,


"iya gapapa kok pak, tapi adanya cuma kopi, kalo mau nyusu nanti yaa soalnya aku


juga masih cape baru pulang, hihihi.." ucapku pelan namun cukup membuatnya


kaget,


"ehh.. anuu.. iyaa.. maap.. " ucapnya tergagap kemudian mengalihkan


pandangannya,


"hihihi.. lagian kebiasaan sihh matanya itu.. hihihi.." ucapku menahan tawa karena


melihat tingkahnya,


"hehehe.. oiyaa.. non lisa gimana kabarnya,?" tanya pak yono,


"kabar aku baik pak, bapak gak mau minta oleh-oleh niih, kan aku baru balik dari


kampung,?"


"enggak non, saya bisa ketemu non lisa lagi kayak gini, udah lebih dari oleh-oleh


buat saya, soalnya tiap hari saya terus berharap non lisa cepet-cepet balik lagi


kesini, tapi ternyata lama banget,," ucap pak yono sambil menatap ke arah jalan,


tentu saja aku pun jadi terharu mendengarnya,


"Cupphh.. sekarang kan aku udah pulang pak, kangen banget yaa,?" ucapku sambil


memberikan kecupan singkat di pipi pak yono secara tiba-tiba, yang tentu saja


membuat beliau langsung terkejut sambil memegangi sebelah pipinya yang aku


kecup barusan,


"yaa jelas kangen lah non, kangen banget malahan.." jawab pak yono,


"hihihi.. iya iyaa.. aku juga kangen banget sama pak yono,, itu kopinya diminum dulu


nanti keburu dingin looh.."


"iyaa non.. sluurrrppp aahhh..."


"aku tinggal masuk dulu ya pak, mau lanjut bersih-bersih, sekalian aku panggilan


mas Alex,"


"iyaa non,"


Saat aku masuk ke dalam rumah, nampak suamiku yang sudah rapi berganti


pakaian sedang menuruni tangga dengan handuk di pundaknya, aku pun segera


menghampirinya,


"sini pah handuknya, gantian mama mau mandi," ucapku,


"pak yono masih di luar mah,?" tanya suamiku,


"iyaa tuuh masih.. dari tadi nungguin papah, oiya.. kopi papah udah mama taro di


depan tadi sekalian," ucapku lalu melangkah ke kamar mandi,


"yaudah kalo gitu papa nemuin pak yono dulu,"


"iyaa pah.."


Cukup lama aku berada dikamar mandi, yaa maklum laah namanya juga perempuan


banyak ritual yang harus dilakukan supaya badanku tetap bersih halus dan juga


tetap wangi, saat aku keluar sudah ada suamiku sedang duduk bersantai di ruang


tamu, namun tak ku jumpai keberadaan pak yono, karena merasa heran aku pun


bertanya pada suamiku,


"looh kok sendirian aja pah, pak yono kemana,?" tanyaku,


"udah pulang barusan," jawabnya singkat sambil menonton TV,


"emangnya mau ngapain pah,?" tanyaku penasaran dengan maksud suamiku


meminta pak yono untuk datang, padahal kami baru saja tiba di rumah,


"itu looh.. rumput di halaman depan sama yang belakang juga udah pada tinggi-


tinggi, papa mau minta tolong dia buat ngerapihin, sama sekalian bersihin sampah-


sampahnya juga," terang suamiku,


"oohh.. iya sih pah, udah berantakan banget diliatnya,"


"yaa wajar aja sih, kan kita lama juga perginya,," ucap suamiku,


"tapi kok pak Yono kenapa malah pulang pah,?" tanyaku yang masih kurang paham,


"iya tadi katanya mau dia kerjain besok pagi aja berdua sama si ucup, kalo sekarang


udah siang, nanggung katanya,"


"oo gitu.. sekalian di tanemin bunga-bunga yaa pah biar cantik, dibikin taman gitu,"


pintaku,.


"kayak mama bisa aja ngerawatnya," kata suamiku,


"yaa bisalah, kan tinggal nyiram doank, kalo mama gak bisa kan ada papa, hihihi.."


"hadeuuh.. yaudah mama ganti baju dulu sana, nanti sore kita ke tempat yang jual


tanaman hias, biar mama bisa pilih-pilih sendiri," ucap suamiku,


"okee paah... hihihi.. " jawabku kemudian naik menuju kamarku, bahagia rasanya


punya suami yang selalu menuruti setiap kemauan istrinya,


.


*****


.


Keesokan harinya,


Aku bangun pagi-pagi sekali dan memutuskan untuk segera mandi, setelah rapi dan


berganti pakaian lalu aku bangunkan suamiku tercinta karena hari ini dia sudah ada


janji dengan pak yono dan ucup untuk merapikan halaman rumah kami, saat


suamiku mandi aku menuju dapur untuk membuatkan sarapan untuk kami berdua,


Saat aku dan suamiku sedang menikmati sarapan, terdengar bel rumah kami


berbunyi, tentu saja sudah bisa ditebak yang datang adalah Pak Yono dan Ucup,


suamiku segera menyelesaikan sarapannya untuk bisa segera membukakan pintu


pagar dan mempersilahkan mereka untuk masuk, sedangkan aku langsung


membuatkan kopi untuk mereka,


"Pak Yono, Ucup, pagi banget datengnya, baru juga jam delapan," ucap Alex


"biar cepet selesai pak, lagian udah siang ini mah, mataharinya aja udah nongol,"


jawab pak yono,


"mari masuk pak, oh iya.. udah pada sarapan belum nih,?" tanya Alex,


"udah pak, tadi sebelum kesini kita berdua udah sarapan,"


"ooh gitu, yaudah duduk aja dulu pak, ngopi dulu,"


"aduuhh... gak usah repot-repot pak Alex, terima kasih," Jawab pak yono sungkan,


"udaah, sini duduk temenin saya ngopi dulu," ucap Alex,


"iyaa pak,." jawab pak yono menuruti Alex, mereka bertiga pun duduk di lantai di


teras depan,


"jadi gini pak, kemarin kan saya minta tolong pak yono buat merapikan halaman


sama motongin rumput, tapi istri saya juga minta tolong supaya halaman depannya


sekalian di tanamin pohon-pohon bunga, bisa enggak pak,?" tanya Alex sambil


menunjukkan cukup banyak tanaman yang kemarin dia beli bersama lisa,


"iyaa bisa, itu taneman nya mau diatur kayak gimana pak, kalo saya liat kan beda-


beda itu jenisnya,?" ujar pak yono,


Saat mereka sedang berbincang, Lisa keluar dengan membawa nampan berisi tiga


cangkir kopi dan sepiring kue, Lisa langsung menyapa mereka dengan senyuman


manisnya, "pak yono, ucup, pagi banget datengnya,"


"ehh.. iyaa non Lisa, biar bisa cepet selesai kerjaannya," jawab pak yono,


sedangkan ucup sejak tadi hanya diam saja karena merasa sungkan dengan Alex,


Lisa meletakkan nampannya dilantai dan ikut duduk bersama mereka, dia duduk


menempel di lengan suaminya, "yaudah pada ngopi aja dulu, kalo enggak bisa


selesai hari ini kan bisa dilanjut besok, ya gak pah,?" ucap Lisa kepada Alex,


"iyaa pak yono, kayak sama siapa aja," ucap Alex menimpali Lisa,


"kamu kenapa cup dari tadi kok diem aja, kamu sakit,??" Tiba-tiba Lisa bertanya ke


arah ucup,


"ehh... enggak bu," jawab ucup tertunduk malu, karena merasa grogi bisa kembali


bertemu ibu muda cantik dan aduhai itu setelah cukup lama rasanya mereka


berpisah, dan mungkin saja Ucup masih terbayang ketika dirinya bersama Lisa kala


itu di dalam kamar mandi kontrakannya, saling berbagi kehangatan dan saling


memuaskan birahi mereka,


"kamu takut yaa sama pak Alex,? suami aku mah orangnya baik cup enggak galak,


hihihi.." ucap Lisa, yang disambut tawa oleh pak yono dan Alex, sedangkan ucup


malah jadi tambah salah tingkah,


"udah ah, mama ngeledekin orang aja, kasian tuuh, hahaha.." ujar Alex,


"lagian kayaknya dari tadi dia diem aja sih, hihihi.." jawab Lisa,


"udah cup jangan di dengerin, istri saya emang begitu orangnya, suka ngeledek, itu


diminum kopinya," ujar Alex kepada ucup,


"ii.. iyaa pak," jawab ucup,


"oiya mah, itu barusan pak yono nanya, taneman yang mama beli itu mau diatur


kayak gimana,?" tanya Alex kepada istrinya,


"yaa pokoknya papa atur aja gimana bagusnya, kalo mama sih ikut aja," jawab Lisa,


"yee kan mama yang minta, kenapa jadi papa,"


"hemm.. yaudah nanti mama liat-liat dulu di internet siapa tau ada contoh model


taman yang cocok," jawab Lisa,


Saat mereka asik berbincang tiba-tiba terdengar suara tangisan anak mereka dari


dalam rumah, yang membuat Alex dan Lisa langsung mengalihkan perhatian


mereka, karena mendengar tangisan sang anak. "Maaf ya, Pak Yono, Ucup, aku


tinggal dulu, mau liat Oliver," ucap Lisa sambil berdiri.


Pak Yono dan Ucup memberikan pengertian. "iya non Lisa, kita juga mau mulai


kerja," kata Pak Yono sambil tersenyum.


Lisa berlari kecil ke dalam rumah menuju kamar tidurnya untuk bisa segera


memastikan bahwa anak mereka dalam keadaan baik,


Di teras rumahnya, Alex memberikan arahan sederhana tentang bagaimana ia ingin


halaman rumah dirapikan, pak yono dan ucup dengan sigap mengambil peralatan


dan mulai bekerja, setelah itu Alex menyusul Lisa ke dalam rumah,


"kenapa mah,?" ucap Alex saat memasuki kamar mendapati Lisa sedang membuka


pakaian anak mereka,


"gak kenapa-kenapa pah, cuma kebangun karena pipis, ini mau sekalian mama


mandiin," jawab Lisa,


"yaudah kalo gitu papa kebawah lagi ya, mau bantu-bantu pak yono," ucap Alex,


"iyaa pah,."


.


*****


.


Pak Yono dan Ucup memulai pekerjaan mereka dengan membersihkan sampah


dedaunan kering yang berserakan, Alex pun terlihat ikut membantu dengan


memasukkan sampah yang telah dikumpulkan ke dalam plastik besar, mereka saling


bekerja sama untuk membuat halaman rumah menjadi lebih bersih dan rapi,


suasana pekerjaan terlihat penuh keakraban, yang sesekali dihiasi dengan tawa dan


obrolan ringan di antara mereka,


Setelah membersihkan sampah dan tidak ada lagi dedaunan yang berserakan,


mereka melanjutkan pekerjaan dengan memotong rumput, hari semakin siang, dan


cuaca pun terasa cukup terik, Alex pun berinisiatif mengambilkan mereka minuman


dingin, saat masuk ke dalam rumah Alex mendapati Lisa sedang bermain dengan


anak mereka sambil menonton TV diruang tamu beralaskan karpet halus, oliver


yang sudah bisa duduk dan merangkak terlihat ceria bermain bersama ibunya,


"huhhh panasnya..." ujar Alex yang merasa kegerahan,


"istirahat aja dulu pah, kayaknya di luar cuacanya panas," ucap Lisa,


"iyaa, ini papa mau ambil minuman dingin buat ucup sama pak yono," Alex


mengambil beberapa botol minuman dingin dari kulkas lalu kembali ke halaman


depan untuk menemani pak yono,


Meskipun hari semakin terik, namun hasil pekerjaan mereka semakin terlihat, dan


halaman depan rumah pun sudah tampak semakin rapi,


"pak yono, ucup, istirahat aja dulu bentar, ini saya bawain minuman dingin," ucap


Alex yang duduk di teras, dia melihat jam tangannya dan waktu sudah menunjukkan


jam setengah dua belas siang,


"iya pak Alex, nanggung dikit lagi, biar nanti bisa langsung motong rumput halaman


belakang," jawab pak yono yang sedang menyapu rumput-rumput yang telah


dipotong, sedangkan ucup merapikan peralatan dan membawanya ke halaman


belakang,


Setelah menunggu beberapa saat akhirnya pak yono menghampiri Alex untuk ikut


duduk di teras untuk beristirahat, tak berselang lama ucup menyusul dan ikut


beristirahat sambil menikmati minuman dingin dan beberapa camilan yang telah


disediakan,


"rumput halaman depan udah beres, habis ini tinggal yang belakang, itu tanamannya


mau ditanam hari ini atau besok pak,?" tanya pak yono kepada Alex,


"emang bisa hari ini pak,?" Alex balik bertanya,


"bisa pak, nanti saya bagi-bagi tugas, ucup yang motong rumput halaman belakang,


saya yang nanem sekalian ngerapihin halaman depan, tapi pupuk nya udah ada kan


pak,?" tanya pak yono,


"harus pake pupuk ya pak, waduh saya belum beli, saya kira langsung di tanem aja


gitu," ujar Alex,


"ya enggak pake juga gak apa-apa sih pak, cuma kalo pake pupuk tanamannya kan


bisa lebih subur aja gitu," terang pak yono,


"kalo taneman sebanyak itu, berarti pupuknya juga lumayan banyak ya pak,?" tanya


Alex,


"ya gak usah terlalu banyak juga gak apa-apa pak, nanti biar saya suruh si ucup


yang beliin," ujar pak yono,


Saat Alex dan pak yono berbincang, tiba-tiba Lisa berdiri di depan pintu dan


bertanya kepada suaminya, "pah, udah siang, gak mau beli makan siang dulu,?


kasian itu pak Yono sama ucup pasti udah pada laper, hari ini kan mama gak


masak,"


"iyaa mah, tolong ambilin dompet papa sama kunci mobil sekalian,"


"iya pah,." jawab Lisa kembali masuk ke dalam rumah,


"yaudah kalo gitu biar ucup sama saya yang beli pupuk, kasian juga kalo dia harus


pake motor bawanya, sekalian saya mau beli makan siang juga," ujar Alex,


"iya kalo gitu saya nerusin kerjaan di halaman belakang sambil nunggu," ucap pak


yono,


"nih pah, kunci mobil sama dompetnya," ujar Lisa menghampiri suaminya,


"ayuk cup,." ajak Alex,


"iya pak," ucup pun ikut masuk kedalam mobil menemani Alex, sedangkan pak yono


membukakan pintu gerbang lebih lebar agar mobil pak Alex bisa keluar,


“oh iya pah, nanti jangan lupa sekalian ke ATM yaa, soalnya mama lagi gak pegang


uang tunai, buat nanti bayaran ucup sama pak yono,” ujar lisa saat suaminya sudah


bersiap berangkat,


“oh iya bener.. apa mama mau ikut aja,?” tanya Alex,


“enggak deh, papa aja berdua sama ucup, ngapain juga mama ikut,.” jawab lisa,


Akhirnya Alex pun berpamitan untuk membeli beberapa keperluan, istrinya pun


ditinggal sebentar, saat pak yono hendak ingin kembali menutup pintu gerbang lisa


berkata padanya,


"gerbangnya biarin aja pak gak usah ditutup, biar nanti gak usah repot-repot bukain


lagi kalo pak Alex pulang," jelas Lisa,


"ohh.. iya non," jawab pak yono,


Saat pak yono akan kembali menuju halaman belakang, Lisa memanggilnya "pak


yono ini air minum sama camilannya dibawa aja ke belakang sekalian,"


Sambil menata botol minuman dan piring kue di atas nampan yang berada di lantai


untuk pak yono, Lisa dengan sengaja berlama-lama menundukkan badannya


sembari tersenyum lembut, sedangkan dari tempat pak Yono berdiri, pak tua itu bisa


melihat kedua bulatan daging kembar milik Lisa yang sedang menggantung begitu


menggoda, pak Yono juga bisa melihat senyuman yang tak biasa terukir di bibir ibu


muda itu, sebuah senyuman dengan maksud dan penuh dengan tanda tanya,


"nihh pak,." ucap lisa yang sudah berdiri dan menyerahkan nampannya kepada pak


yono yang masih terbengong,


"ii.. iiya.. non..." jawab pak yono gelisah,


"aku masuk dulu ya pak,." ucap lisa masih dengan senyuman manisnya,


Pak yono masih melongo, setelah sekian lama akhirnya dia kembali dapat melihat


dengan jelas kedua payudara lisa yang menggantung dan bergoyang-goyang


karena gerakan tangannya yang sedang menata minuman tadi, Lisa cukup lama


menundukkan badannya, membuat pak yono cukup leluasa memperhatikan kedua


bukit kembarnya itu, namun di dalam kepalanya pak Yono masih mencoba


mencerna maksud kata-kata Lisa barusan,


“apakah sebuah undangan agar dirinya menyusul masuk ke dalam atau hanya


sekedar pemberitahuan saja,?”


Namun ketika Lisa hendak masuk ke dalam rumahnya, tiba-tiba ibu muda


menghentikan langkahnya dan sejenak berdiri diambang pintu, pak yono dapat


melihat lisa sedikit menoleh ke arahnya sambil tersenyum, dari sudut matanya dapat


terlihat sebuah lirikan mata yang begitu menggoda,


Sebuah lirikan dan senyuman yang tak biasa,..


“apakah ini sebuah kesempatan di saat suaminya sedang pergi,?”


Posting Komentar

0 Komentar