Alexander Luther
Di dalam kamar mandinya, Lisa yang sudah sangat bernafsu, mendorong suaminya
hingga tersandar ke dinding dan langsung melepaskan kaos suaminya, dilumatnya
lagi bibir suaminya dengan liat sambil tangannya terus meraba-raba tubuh suaminya
dari dada turun ke perut kemudian tangannya menyelusup ke dalam kolor suaminya
dan kemudian menggenggam penisnya yang sudah sangat tegang, dibelai-belainya
pelan, sambil telunjuknya memainkan kepala penis suaminya, membuat sang suami
merinding akibat merasa kegelian,.
Kemudian perlahan-lahan Lisa berjongkok lalu menarik turun kolor suaminya hingga
jatuh dan terlepas, terpampang di depan matanya penis suaminya dengan ukuran
yang cukup panjang dan besar itu terlihat begitu keras dan sudah sangat tegang,
Lisa membelai-belai penis suaminya dengan lembut dan perlahan, sesekali dengan
ujung lidahnya Lisa menjilat-jilat lubang kencing di kepala penis milik suaminya itu,.
" Ooohhh maaah,... " Suaminya mendesah merasakan ngilu bercampur nikmat saat
ujung penisnya dimainkan oleh lidah Lisa,.
Lisa memulai kocokan tangannya pada penis suaminya itu, sambil lidahnya terus
menjilat-jilat dari pangkal hingga ke ujungnya layaknya seorang anak kecil yang
sedang menikmati ice cream dengan rakus, membuat batang penis suaminya
menjadi sangat basah oleh air liurnya,
" Oouugh,.. Yesss,.. " Hanya erangan kenikmatan yang keluar dari mulut sang
suami, sambil tangannya membelai-belai kepala Lisa yang sedang berada di
bawahnya,.
Kemudian perlahan Lisa mulai memasukkan kepala penis suaminya itu ke dalam
mulutnya, dia mulai mengulum dengan memaju mundur kan kepalanya, Lisa ingin
terus memberikan oral service terbaik untuk suaminya, kemudian dia mendongak ke
atas untuk melihat ekspresi suaminya, sambil memberikan tatapan yang begitu
menggoda,
" Ooh,.. Oouh,. Yess,... Ooh,.. Terus maa,.. "
Melihat suaminya yang terus mendesah dan meringis keenakan, membuat Lisa jadi
semakin bersemangat dan semakin mempercepat gerakan memaju mundur kan
kepalanya,
Di bawah sana Lisa terlihat begitu seksi dan begitu menggemaskan, dia tersenyum
begitu menggoda dengan sebatang penis yang menyumpal mulutnya, kemudian
Lisa menahan pinggang suaminya lalu memasukkan penis suaminya dalam-dalam
hingga mentok di kerongkongannya, Lisa memberikan deep throat untuk suaminya,
ditahannya beberapa saat hingga akhirnya, "phuahh" Lisa melepaskan penis
suaminya itu,.
Lisa terduduk dilantai kamar mandinya, sambil matanya terus menatap suaminya,
Lisa tersenyum begitu lebar memperlihatkan gigi-giginya yang putih, dengan nafas
yang masih tersengal-sengal, dan dari mulutnya juga terlihat buih-buih air liur yang
begitu banyak masih menetes, wajah cantiknya terlihat belepotan oleh air liurnya
sendiri, celananya menjadi basah karena terkena air lantai kamar mandi dan juga
karena air kewanitaannya yang terus merembes keluar,.
Suaminya membantu Lisa untuk berdiri, kali ini gantian posisi Lisa yang disandarkan
ke tembok, dibukanya seluruh pakaian sang istri hingga kini mereka berdua sudah
sama-sama bertelanjang bulat, diciumi leher Lisa sambil tangannya terus meremas-
remas payudara milik Lisa, tentu saja hal itu membuat nafsu Lisa semakin naik,.
Cumbuan suaminya kemudian turun dari leher menuju payudara Lisa, dikecup-
kecup ujung putingnya lalu dijilat-jilat dan setelah beberapa saat barulah kemudian
dihisap-hisap puting itu sambil kedua tangannya terus meremas-remas dagingnya
yang membuat Lisa terus mendesah keenakan,.
"Oohhhh,... Sshhhh,.. Teruss paaah,. " Desahan demi desahan terus keluar dari
mulut Lisa,.
Perlakuan suaminya membuat nafsu Lisa semakin meningkat, sehingga desahan
yang keluar dari mulutnya pun terdengar semakin nyaring dan tubuhnya pun
semakin menggeliat-geliat dengan liar,.
"Oouuuhh,..! Hissap terruss paah.." Rintihnya, kedua tangannya pun mulai
meremas-remas rambut dan menekan kepala suaminya yang sedang menghisap
payudaranya untuk melampiaskan sensasi nikmat yang semakin menerpanya,.
Perlahan sebelah tangan suaminya merayap ke bawah, lalu memasukkan jari
tengahnya ke liang kewanitaan Lisa sambil mulutnya terus menghisap payudara
Lisa, membuat vaginanya semakin basah, dan tak berapa lama kemudian suaminya
melepaskan hisapannya, di balikan tubuh Lisa dan membuatnya menjadi menunduk
dan menungging berpegangan pada dinding kamar mandi,.
Rupanya suaminya ingin melakukan penetrasi dengan posisi doggy, terpampang
bulatan pantat Lisa dan celah kewanitaan nya sudah sangat basah,.
"Papa masukin sekarang yah Maah..?" ujar suaminya sembari memegang penisnya
yang sudah sangat tegang itu sambil digesek-gesekkan ujungnya pada celah
kewanitaan milik Lisa,.
"Ouuuugghh.... pelaaaaaann... Paahh..." Lisa mengerang sedikit, ketika merasakan
lesakan penis suaminya yang tegang sempurna itu perlahan masuk ke liang
senggamanya,.
"Ssshhhh...ooooohhh....Maa...!" Setelah penisnya masuk seluruhnya suaminya
mendesah-desah nikmat merasakan jepitan dinding vagina Lisa,.
Suaminya mulai memaju mundur kan pinggulnya pelan-pelan, walau vagina Lisa
sudah banyak mengeluarkan cairan pelumas yang bercampur cairan pre-cum
suaminya, vagina Lisa masih terasa sangat sempit dan menempel ketat di batang
kejantanan milik suaminya,.
" Ouuhhh paaahh,... Iyaaahhh.. Terrruuss."
Kemudian suaminya mulai meningkatkan tempo kecepatan genjotannya hingga
menimbulkan bunyi "keceplak" daging pantat Lisa yang beradu dengan
selangkangan suaminya semakin terdengar, apalagi sekarang vaginanya semakin
banjir oleh cairan kenikmatan yang terus merembes keluar,.
Keringat yang menetes semakin membanjiri tubuh mereka berdua, sehingga
menimbulkan suara-suara nyaring saat bertumbukan, setiap hentakan batang penis
suaminya yang menghujam ke dalam lubang kewanitaan Lisa membuat matanya
terbelalak dan mulutnya semakin mendesah karena merasakan sensasi penuh
dengan kenikmatan,.
" Iyahh,.. Terruussss,,.. Paaaaaahhh..."
" Dorrroong... Lagii.. masukin... Terrusss..."
" Lebbih... dalemm....lagi.."
"..aauggghhh...ooohhh... paahhh...."
Mendengar erangan, rintihan serta suara desahan yang keluar dari mulut Lisa
membuat suaminya semakin bersemangat untuk menggenjot lebih kuat, rasa nikmat
jepitan celah vagina Lisa yang begitu sempit juga membuatnya semakin kuat
menghentakkan penisnya dalam-dalam, kemudian tangannya menggapai kedua
payudara Lisa yang sedang bebas menggantung, meremasnya dan juga memilin-
milin putingnya,.
Kini suaminya semakin meningkatkan kecepatan genjotannya ke liang senggama
Lisa, dan tiba-tiba remasan tangannya di kedua payudara Lisa juga terasa semakin
kuat, Lisa merasakan batang penis milik suaminya itu berdenyut-denyut di dalam
liang vaginanya, inilah saat yang dinanti-nanti, denyutan batang penisnya itu
semakin terasa kuat dan kemudian,...
"Lisaaaa...oooohhhh...!" dengan tubuh menggelinjang dan melengkung, dia
menghentakkan penis dalam-dalam,
Crrrooott..croott..croot...
Menyemprotlah isi penis suaminya di dalam vagina Lisa yang juga ikut berdenyut-
denyut seperti menghisap batang penis suaminya dan memberikan sensasi yang
sangat luar biasa..
"Aaaaahh... Paapaaaahhhh...!!" Crrrtt... Crrrtt... Crrrtt...
Secara bersamaan Lisa juga ikut mendapatkan orgasmenya akibat semburan
sperma suaminya yang terasa hangat dan basah di dalam liang senggamanya,
mereka terus berciuman mesra, meresapi sisa-sisa orgasmenya,.
Setelah sejenak beristirahat, kemudian mereka pun melanjutkan acara mandi pagi
mereka,.
.
...........
.
Beberapa tahun yang lalu,.
Elisha Olivia,. wajahnya yang cantik dan senyumannya yang manis, orang-orang
biasa memanggilnya Lisa, dia adalah seorang gadis muda cantik yang memiliki
tubuh yang menawan, rambut pirangnya yang panjang tergerai di punggungnya,
dengan mata coklatnya berbinar tampak penuh keceriaan, ke mana pun dia pergi,
membuat orang-orang berhenti dan terpesona akan kecantikannya.
.
.
Lisa memiliki kepribadian yang cocok dengan penampilannya yang sempurna, dia
baik hati, lucu, dan selalu memiliki senyuman yang menular di wajahnya, dia
memiliki hati yang hangat dan selalu bersedia membantu mereka yang
membutuhkan,.
Pada suatu hari, Lisa memutuskan untuk pergi ke mini market, dia ingin membeli
beberapa camilan dan makanan ringan, ketika sampai di sana dia melihat seorang
anak gadis kecil berjongkok di sudut sambil menangis, Lisa segera menghampiri
gadis itu dan bertanya ada apa, gadis itu sambil sesenggukan menunjuk ke arah
penjual jus,
"Jus.. Jus.. aku kak,.."
Di Sana berdiri seorang pemuda yang sedang menyeruput jus, dan ditangan
satunya lagi sedang memegang jus juga, Lisa yang melihatnya menjadi sangat
marah,.
"Adeek,.. Kamu tunggu di sini yaa, biar kakak aja yang ke sana,." Ucap Lisa
Gadis itu hanya mengangguk tanda setuju, sambil tangannya mengusap air
matanya, kemudian Lisa menghampiri pemuda itu dan berdiri di depannya sambil
berkacak pinggang,.
"Permisi mba,. " pemuda tersebut berkata kepada Lisa karena merasa dihalangi,.
"Ehh,.. Lu tuh cowo apa banci,? kalo berani jangan sama anak kecil, " Lisa
menghardik dengan nada marah,
"Laahh,??? " Pemuda tersebut merasa bingung tiba-tiba ada cewek yang langsung
marah-marah di depannya,.
"Kalo emang lu pengen minum jus, ya beli lah, jangan punya anak kecil lu ambil, "
Lisa terus memaki pemuda tersebut,.
Pemuda itu pun mulai tersulut emosinya karena mendengar ocehan Lisa yang tidak
jelas,
"Ehh mak Lampir tadi gw udah sopan sama lu ya,. Ini jus punya.... "
Kalimat Pemuda tersebut terpotong karena gadis kecil tadi berlari dan membekap
pinggang Lisa sambil menangis,.
"Udah kak, huhuhuuu",.
"Jangan berantem, huhuhu",.
"Aku mau pulang aja,. "
Kemudian Lisa berjongkok, dan menyeka air mata gadis itu,.
"Adek jangan nangis lagi ya, orang itu udah kakak marahin, "
"Rumah kamu dimana? biar kakak anter, "
Gadis kecil itu berhenti menangis dan tersenyum kepada Lisa,.
" Rumah aku enggak jauh kok kak, tadi juga aku jalan kaki kesininya,. " ucap gadis
kecil itu dengan tersenyum,
Kemudian Lisa bangkit berdiri dan menggandeng gadis kecil tersebut untuk jalan
mengantarkan menuju pulang, sebelum memulai langkahnya Lisa kembali
menghampiri pemuda tadi dan mengambil kedua jus yang sedang di pegangnya,.
"Siniin jus nya,." ucap Lisa sinis,
Kemudian Lisa berbalik dan memulai langkahnya bersama gadis kecil itu, dari
kejauhan terlihat gadis kecil itu kegirangan sambil tertawa bercerita dengan Lisa,
tangannya terus menggandeng orang yang baru saja dikenalnya,.
"Siapa itu den,? " Tanya penjual jus tersebut yang memang sudah akrab dengan
pemuda tersebut,.
"enggak tau mang, cewek enggak jelas,"
" Buatin satu lagi deh mang jus nya, haus nih kan yang barusan udah diambil sama
tuh cewek,"
" Okee.. siap den, " Sambil membuatkan jus si mamang masih merasa keheranan,
dan sambil mulutnya terus mengoceh mengajak pemuda tersebut mengobrol penuh
selidik,.
"Beneran aden enggak kenal,??"
"Tapi itu non Diana kok kelihatannya akrab banget sama itu cewek, "
"Masa sih den Alex enggak kenal, padahal itu cewek cantik banget ya den,?”
"Apa jangan-jangan cewek yang tadi itu mantannya aden ya,? Tapi mungkin aden
lupa, makanya itu cewek jadi marah-marah, "
Si mamang terus mengoceh hingga jus nya siap,.
"Udah udah,. Itu jus nya siniin,. Ngoceh mulu,."
"Saya balik ya mang, ni duitnya, "
Kemudian pemuda itu melangkah pulang,.
.
............
.
Lisa dan gadis kecil itu masih dalam perjalanan pulang, mereka jalan dengan santai
sambil terus bergandengan tangan menikmati rindangnya pohon-pohon di tepi jalan
dan sejuknya hembusan angin, sambil menyeruput jus dan diselingi obrolan-
obrolan,.
"Dari tadi kakak belum tau nama kamu siapa,?"
"Nama aku Diana kak, kalo kakak siapa namanya,? "
"Kalo nama kakak Elisha, tapi kamu boleh panggil aku Lisa,"
Anak itu tersenyum malu-malu dan terus mencuri pandang ke arah Lisa dan dengan
polosnya dia bertanya,.
" Kenapa kak Lisa kok bisa cantik banget..?"
Lisa tertawa dan berkata, "hahaha, kamu ini bisa aja, sepertinya kakak memang
beruntung dilahirkan seperti ini, tapi kalo untuk kenapanya, yaa kakak sendiri juga
enggak tau,"
Anak itu tersenyum dan berkata, "kalau aku besar nanti aku ingin cantik seperti kak
Lisa."
Lisa tersenyum dan merenung, dia merasa bersyukur terlahir dengan kecantikan
alami seperti itu,.
" Kamu juga cantik, dan kalau sudah besar nanti, kakak yakin kamu pasti akan lebih
cantik dari kakak, "
Pipi gadis kecil itu bersemu merah mendengar perkataan Lisa, mereka melanjutkan
perjalanannya dan candaannya menuju pulang ke rumah gadis kecil itu,.
.
..........
.
Alexander Luther
Alex adalah seorang pemuda tampan yang mudah bergaul dan juga pintar,
merupakan anak Laki-laki dari pengusaha kaya bernama Leonel Luther seorang
pendiri dan CEO Luther Corp. Sedangkan ibunya bernama Evy Litta seorang ibu
rumah tangga yang begitu cantik, yang kecantikannya menurun ke anak-anaknya,
Alex memiliki adik perempuan yang bernama Diana, Alex sangat menyayangi
keluarganya,.
Saat masih di Perguruan tinggi banyak gadis-gadis tergila-gila padanya, namun
pada suatu hari Alex bertemu dengan seorang gadis bernama Maria. Dia adalah
gadis cantik yang lembut. Mereka berdua mulai jatuh cinta, Alex mulai menikmati
cinta dan kehangatan yang diberikan Maria, Tapi kisah cinta mereka tidak bertahan
lama karena maut memisahkan,.
Setelah kematian kekasihnya, Alex begitu terpukul dan merasa hancur, Dia larut
dalam kesedihannya, berubah menjadi seorang pendiam dan dingin, Alex menutupi
lukanya dengan menghabiskan hidupnya dengan cara yang salah, menjadi pria yang
nakal dan berandalan, dia menjadi sosok yang berbeda, sosok yang ditakuti oleh
orang-orang,.
Akhirnya Alex memutuskan untuk menjalani hidupnya sendiri dan meninggalkan
semua orang yang dekat dengannya, dia pergi berkeliling dunia, dia tidak akan
pernah berbagi perasaannya lagi, tidak ada yang bisa mengganggu ketenangannya,
dan sepertinya dia sudah memutuskan untuk meninggalkan masa-masa kelamnya
dan juga memutuskan untuk tidak jatuh cinta lagi,.
Tapi lama-kelamaan Alex menyadari bahwa meskipun dia memutuskan untuk hidup
sendirian, pada akhirnya dia masih merasa merindukan keluarganya, dia menyadari
bahwa masih ada keluarga yang harus dicintainya dan dilindunginya, Setelah
bertahun-tahun menjalani hidup sendiri akhirnya Alex memutuskan untuk kembali ke
kampung halamannya, kembali kepada keluarganya,.
Kini Alex mulai mengikuti jejak ayahnya, dia memulai langkahnya dengan bekerja
sebagai karyawan di perusahaan ayahnya, Alex belajar melupakan masa lalunya
dan melanjutkan hidupnya bersama ayah, ibu dan juga adik perempuannya,
menikmati setiap momen yang dia lalui, dia tidak pernah menyesal atas
keputusannya untuk tidak jatuh cinta lagi, dan dia bersyukur atas kehidupan yang
dia jalani,.
Bertahun-tahun Alex menutup hatinya, tapi suatu hari ketika dia sedang berjalan-
jalan bersama adik perempuannya, dia dipertemukan dengan seorang gadis dengan
cara yang tidak biasa, gadis itu adalah Lisa, dia merasa ada sesuatu yang berbeda
saat pertama kali bertemu dengan Lisa,.
Alex begitu terpesona melihat Lisa, ada perasaan yang belum pernah dia alami
sebelumnya, Alex sangat mengagumi kecantikan dan pesona Lisa, dan lama
kelamaan akhirnya mereka saling jatuh cinta, keluarga Alex juga sangat menyukai
Lisa dan mendukung hubungan mereka,.
Mereka memutuskan untuk menikah dan mulai membangun keluarga baru, keluarga
kecil yang bahagia, dan kini mereka akhirnya dikaruniai seorang putra yang mereka
beri nama Oliver Luther, diambil dari nama belakang Lisa,.
Alex merasa bahagia dan bersyukur bisa memiliki Lisa di sisinya, wanita luar biasa
yang mampu membuka hatinya, wanita yang membuat Alex bisa melupakan masa
lalunya, kini mereka membuka lembaran baru bersama keluarga kecilnya,.
.
.....
.
Alex dan Lisa baru saja menempati rumah baru mereka beberapa bulan yang lalu,
Lisa sangat senang dengan rumah barunya, rumah besar dua lantai dan dengan
beberapa ruangan dan beberapa kamar di dalamnya, terdapat taman di halaman
depan yang luas juga ada beberapa pohon rindang yang tumbuh di halaman
belakang rumah mereka,.
Di dalam rumah belum terisi banyak perabotan, karena masih ada banyak pekerjaan
rumah yang harus mereka lakukan, mereka masih harus membersihkan dan
merapikan semua barang-barang yang masih tercecer di rumah mereka, karena
memutuskan tanpa pembantu rumah tangga, jadi mereka harus mengerjakannya
berdua, namun ketika Alex pergi bekerja Lisa mencicil pekerjaan membereskan
rumahnya sendirian,.
Di hari pertama mereka pindah, Alex dan Lisa memutuskan untuk memasukkan dan
menumpuk sebagian besar barang-barang mereka di salah satu kamar di lantai
bawah, yang nantinya akan dikeluarkan satu persatu untuk di rapikan, dan ditata
ulang di tempatnya masing-masing, di sana masih ada koper dan tas-tas besar
penuh berisi pakaian, kotak-kotak sepatu, dan barang-barang lain yang belum
mereka sentuh sejak pindah, juga masih terdapat kardus-kardus yang berisi barang-
barang lain, lukisan-lukisan dan beberapa bingkai foto-foto mereka yang juga belum
terpajang,.
Seperti hari ini Alex sedang libur bekerja, mereka membersihkan dan merapikan
rumah bersama-sama, terlihat Alex mengangkat dan memasang perabot rumah
tangga yang baru mereka beli, menempatkannya di dalam ruangan-ruangan rumah
mereka, Lisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ringan, seperti membersihkan
debu, mengepel lantai dan menata ulang dekorasi isi rumah mereka,.
Setelah beberapa jam, mereka menyudahi pekerjaannya, Alex membawa tumpukan
kardus dan kotak-kotak bekas menuju ke belakang rumah untuk dikumpulkan, tak
berselang lama kemudian Lisa menyusulnya sambil membawakan minuman dingin
untuk dia dan suaminya, mereka berdua duduk di teras belakang rumah untuk
beristirahat, menikmati suasana dan sejuknya angin sore,.
"hhhhhhh,... Ternyata cape juga ya maa,.." ucap Alex,
"hihihiii iya emang,. makanya tiap hari mama cicil,." jawab Lisa sambil tertawa kecil..
"lagian kenapa enggak bayar orang aja sih maa,?? kan biar cepet beres,"
"gak usah deh pah, lagian mama juga kan bete kalo ga ngapa-ngapain, palingan
main sama Oliver kalo papa lagi kerja, trus kalo dianya lagi bobo mama jadi gak ada
kerjaan kaan,.." ujar Lisa,
"hmmmm... tapi emangnya mama gak cape,??"
"enggak sih, kan yang ringan-ringan aja mama kerjain, kalo yang berat-berat kan
nungguin papa libur kayak sekarang, hihihiii.."
"yaudah klo mama maunya gitu, tapi yang penting mama jangan sampe kecapean
aja,." ujar Alex sambil mengusap kepala istrinya,
"iyaaa papaa sayaaaang,...." jawab Lisa, terlihat pipinya bersemu merah muda,
Alex melihat tumpukan kardus-kardus dan kotak-kotak bekas di halaman belakang
rumah mereka mulai semakin menumpuk lebih tinggi, kemudian bertanya kepada
istrinya, "itu kardus mau buat apaan maa,? emangnya mau di simpen,?"
"hihihihi... Gak buat apa-apaan sih, cuma pas yang angkut sampahnya dateng,
kadang mama gak sempet keluar rumah, kadang juga mama suka kelupaan,..hehe,,
"
"hadehhh... Yaudah tolong ambilin HP papa donk,."
"iya pah,," Kemudian Lisa masuk ke rumahnya, tak lama kemudian Lisa kembali lagi
untuk duduk di samping suaminya sambil menyerahkan ponsel milik suaminya, dan
terlihat Alex menghubungi salah satu kontak yang tersimpan di ponselnya,.
A: iya hallo pak Yono,, lagi dimana,? ,, bisa ke rumah,? ,, kalo bisa sekarang,, ini
saya cuma mau minta tolong bantu angkutin kardus,, oke, saya tunggu,.
Kemudian Alex menutup teleponnya,.
"nelpon siapa pah,?" tanya Lisa,
"ooh.. itu tadi papa nelpon pak Yono,"
"pak Yono siapa pah,?" tanya Lisa lagi,
"itu loh security di sini, yang orangnya udah agak tua itu, emang mama gak tau,?
papa mau minta tolong angkutin kardus ke depan, biar besok bisa langsung diangkut
tukang sampah,." ujar Alex menerangkan,
"ooh security yang itu,. Mama cuma tau muka-nya aja tapi gak tau nama-namanya
siapa aja,. kenapa gak yang masih muda aja pah,? kan kasian orang udah tua gitu,."
"justru papa minta tolong dia kan nanti ada ongkosnya mah, lumayan tambahan buat
dia, lagian cuma kardus-kardus aja kok bukan yang berat-berat,."
"ooohh gituu,.." jawab Lisa sambil manggut-manggut tanda setuju,
"oiya pah, kan di dalem juga ada barang-barang yang masih bisa di pakai, sayang
kan kalo dibuang, siapa tau aja dia mau,." ucap Lisa karena dia teringat ada
beberapa barang-barang bekas dan barang-barang layak pakai yang sudah tidak
lagi mereka butuhkan,.
"yaudah gapapa sekalian aja, biar nanti dia angkut juga,"
"tapi belom mama pisah-pisahin,,... hehehe, , . ...gimana kalo besok siang aja, biar
paginya mama pilihin dulu,." usul Lisa,
"hadehhhh,... papa kira udah mama siapin,, yaudah kalo gitu papa kabarin pak Yono
lagi, supaya kesininya besok aja,"
"hihihihiiii.... Ya maap,..hehe.."
Kemudian Alex kembali menelpon,.
A: iya hallo pak Yono, ,, ga jadi sekarang, kata istri saya besok aja,, agak sorean aja
kesininya,,, oh iya gapapa,, Terima kasih pak Yono,.
Terlihat langit semakin gelap dan lampu-lampu jalan mulai dinyalakan,.
"udah sore pah,, papa mau mandi duluan apa mama yang duluan,.??" tanya Lisa,
"mandi bareng aja yuk maa,." jawab Alex,
"ooh tentu tidaaak, papa itu orangnya doyan banget, semalem udah, tadi pagi juga
udah, ini kalo kita mandi bareng pasti tujuannya mau itu lagi, ya kann,.?? No.. No..
No.. No.." ucap Lisa sambil menggoyangkan jari telunjuknya,
"hehehe... Emang kenapa sih maa,??" tanya Alex sembari menarik pinggang Lisa
sehingga duduknya menjadi semakin merapat, sembari menciumi pundak Lisa,.
"Udah aaahh,.. Entar malem juga pasti papa bakalan minta lagi ya kaaan,??" ujar
Lisa
"hahahaaa,,,,,, yaudah iyaa,, iyaa,, mama aja duluan mandinya kalo gitu,." jawab
Alex,
Kemudian Lisa bangkit sambil membawa bekas minuman mereka tadi masuk ke
dalam rumah, ketika Lisa baru diambang pintu, Alex memanggilnya pelan,. "maah.."
"iyaa pah,," jawab Lisa membalikkan badan ke arah suaminya,
"tolong bikinin papa kopi item dulu, sama tolong ambilin rokok papa juga,."
"ooh.. iya pah,."
Menunggu beberapa saat kemudian Lisa kembali sambil membawakan secangkir
kopi dan sebungkus rokok, dia letakkan di samping suaminya yang masih duduk
dilantai yang sedang memandang ke arah luar,.
Lisa memeluk Alex dari belakang dagunya diletakkan di pundak suaminya,.
"paah.." ucapnya sambil bergelayut manja,
"hmmm...."
"jangan ngerokok mulu yaa,,"
"iyaa mama sayaaang,..."
"mama sayang papa,." ucap Lisa,
"iyaa,. Papa juga sayang banget sama mama,. Yaudah sana, tadi katanya mau
mandi,."
"okey siap boss,.." muach" jawab Lisa lalu mengecup pipi suaminya, kemudian dia
pun bangkit dan berjalan masuk ke dalam rumah,.
"Ctekh"
"Ctekh" Suara korek api, Alex menyalakan sebatang rokoknya,..
"Krik krik krik" Suara jangkrik mulai terdengar saling bersahutan menandakan langit
semakin gelap,.
.
......
.
Sore tadi,
Teloleng teng tung teng tung....
Drrrttttt.... Drrrttttt.... Drrrttttt....
Teloleng teng tung teng tung....
Drrrttttt.... Drrrttttt.... Drrrttttt....
Teloleng teng tung teng tung....
Drrrttttt.... Drrrttttt.... Drrrttttt....
Terdengar nada panggilan telepon masuk, dan dilihatnya dilayar ponselnya nama si
penelepon,. " Pak Alex "
Y: hallo selamat sore Pak Alex,,
A: iya hallo pak Yono, lagi dimana,?
Y: lagi di pos depan pak, ada apa ya,?
A: bisa ke rumah,? kalo bisa sekarang,,
Y: iya bisa pak, tapi kalo boleh tau ada perlu apa ya pak,?
A: ini saya cuma mau minta tolong bantu angkutin kardus,,
Y: ooh gituu, oke siap pak, saya segera meluncur,.
A: oke, saya tunggu,.
Kemudian Yono menelepon Ucup yang sedang berjaga di pos belakang, pos
security kecil yang berada di sudut komplek,.
Y: hallo cup, lu ke pos depan bentar,
U: emang kenapa pak Yon,?
Y: gw di panggil pak Alex, disuruh ke rumahnya sekarang,
U: pak Alex yang rumahnya paling ujung sebelah sono,
( Memang letak pos belakang berada jauh di ujung yang berbeda, yang berlawanan
arah dengan lokasi rumah Lisa,. )
Y: iyaa yang di ujung itu, penghuni baru,.
U: laah enak dapet borongan pak, hehee
Y: gw juga belom tau, yaudah buruan lu kesini,
U: oke siap Pak Yon,.
Kemudian pak Yono buru-buru menyalakan motor bebeknya, yang akinya sudah
soak dan tidak bisa di starter lagi, dan kick starter / engkol nya sudah dirasa agak
keras,.
Diselahnya satu kali,. Belum hidup
Diselahnya lagi,. Belum hidup juga,
Kemudian dia ambil nafas dalam-dalam dan mengumpulkan seluruh tenaganya di
kaki,.
Untuk ketiga kalinya dia menendang engkol sepeda motor nya dan akhirnyaaa,..
0 Komentar