Kini aku peluk ibuku yang tubuhnya condong ke belakang dengan kontolku menekan belahan memeknya, ugh! Sungguh nikmat penuh kehangatan yang terpancar dari memek ibuku, betapa damainya perasaanku saat ini. Padahal batangku hanya dijepit bibir vaginanya saja tapi sensasi kenikmatan yang ku dapatkan tak bisa ku gambarkan dengan sebuah kata karena kenikmatan yang sungguh dahsyat!
Ketika batang penisku bergesekan dengan bibir vaginanya, aku merasakan cairan yang berbentuk lendir membasahi batang penisku karena bergesekan dengan vagina ibuku. Tubuh yang segar dengan wangi sabun yang harum semerbak, semakin membuatku tak tahan ingin menyatukan tubuhku dengan ibu.
Perlahan aku rebahkan tubuh ibu diatas handuk yang terhampar sebagai tikar untuk meletakkan ibuku dilantai. Setelah ibu terlentang, aku lebarkan kedua kakinya sehingga pahanya merenggang dan terlihatlah oleh kedua mataku lobang kenikmatan ibu yang sembunyi diantara dua bibir vaginanya yang tembem itu. Tanpa menunggu lama aku menunduk dan mencoba menghirup aromanya uuggh! Baunya mengundang birahiku. Lalu ku julurkan lidahku merasakan kelezatan dan kenikmatan dari vagina ibu yang merekah. Hmmm! Sungguh aku sangat menyukainya, vagina yang mengeluarkan hawa kehangatan dan kenikmatan bagi pemujanya, membuatku bertekuk lutut merasakan lendir juga teksturnya yang bagaikan tahu putih kukus terasa padat dan nikmat. Mulut dan hidungku basah oleh lendir yang keluar dari lobang memek ibuku. Aku kurang begitu tahu apa lendir itu yang merembes keluar dari lobang memeknya, disertai tubuh ibu yang gemetar melepaskannya.
Kini saat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga, penisku sudah sangat tegang siap dimasukan kedalam lobang kehangatan milik ibu. Vagina yang tembem dengan bibir yang tebal membuatku bersemangat ingin segera merasakan kenikmatan itu.
Setelah aku duduk didepan kedua pahanya yang sudah aku lebarkan, ku arahkan kontolku ke lobang memek ibu yang sudah siap menyambut hangat untuk penyatuan dua kelamin yang saling merindukan. Mungkin ini adalah nostalgia antara kedua kelamin yang berbeda, dulu memek ibu mengeluarkanku bersama kontolku. Sekarang kontolku akan bertemu kembali untuk masuk kedalam memek ibu, ahh... Sungguh pertemuan yang sangat membahagiakan aku dan ibuku.
Ketika sudah menempel ujung senapanku, aku berkata kepada ibu, "mahh, boleh ayah masukin kontol ayah mahhh...?"
"Masukin ayahhh... Mamah udah gak tahan pengen merasakan penis ayah... Ayoo ayah masukin..." Ucap ibu dengan manjanya. Karena sudah mendapat ijin dari ibu, ku pegang batang penisku yang sudah menempel dilobang vagina ibuku. Detik-detik mendebarkan yang ditunggu-tunggu penyatuan kedua kelamin pun dilakukan, ketika kepala kontolku menembus mulut memek ibu sampai tak terlihat kepalanya, sudah membuat aku juga ibu memperlihatkan reaksi yang sangat nikmat, Uuggh! Kami berdua sampai melenguh bahkan aku sampai bergidik, jantungku berdebar kencang merasakan dengan perlahan, sedikit demi sedikit batangku baru setengahnya tenggelam. Beberapa kali sudah ku rasakan denyutan nikmat juga belaian lembut rongga memek ibu menyambut hangat kontolku. Tinggal setengahnya lagi ku tatap ibuku kembali, rupanya ibu menangkap sinyalku. Apakah dimasukan semuanya atau jangan? Lalu ibu pun berkata dengan sedikit gemas kepadaku, "ayyaahhh semuanya masukiiinnn..!" Langsung saja ku tekan dengan keras kontolku menembus memek ibu BLESSSSSSKKK! "UUuuggghhhhh!!! Mmmaaahhhh enak banget mmemmmeekkkmuu..!!! Aaahhh...!" Ketika semua batangnya ditelan memek ibu, tubuh ibuku memperlihatkan reaksi yang sangat menggugah birahiku. Kepala ibuku sampai menekan lantai sehingga membuat payudaranya membusung, karena bagian punggungnya terangkat keatas. Ku pegang kedua pahanya agar ibu diam, sebab tubuhnya sampai bergetar hebat akibat kontolku menyatu sempurna dengan memek ibuku, mengisi penuh rongga yang kosong sehingga tak ada lagi celah yang tersisa, semuanya diisi batang kontolku.
Ku lihat dengan mataku sendiri tak terlihat lagi batang kontolku, semuanya habis ditelan memek ibuku. Sejenak aku diamkan kontolku, karena aku sedang menikmati juga merasakan denyutan dan pijatan-pijatan lembut otot memeknya, seakan didalamnya sedang dikunyahnya kontolku oleh daging lembut yang bergerinyal.
Setelah dirasa cukup menikmati kehangatan memeknya, aku mulai menarik keluar kontolku yang ku sisakan kepalanya saja masih terbenam dari dalam lobang memeknya. Terlihat jelas dari batangnya berlumuran lendir bening membalut kontolku. Lalu ku benamkan lagi perlahan dengan tempo yang agak lama menggenjot ibuku. Perasaan hangat, geli dan mencengkeram kuat terasa begitu nikmat, tatkala penisku keluar masuk bergesekan dengan rongga memek ibu yang seakan memeluk lembut batang kontolku dengan penuh kerinduan.
Sesekali ibu memandangku lalu tersenyum dan mulutnya ternganga ketika aku sedang menyetubuhinya. Buah dadanya yang membusung bergoyang-goyang keatas kebawah mengikuti irama genjotanku yang terlihat sangat seksi.
"Peluk mamahh ayahhh... Tindih mamah..." Ucap ibu sambil membentangkan kedua tangannya mengarah kepadaku, aku pun menyondongkan tubuhku kedepan tanpa melepaskan kontolku dengan memek ibu, perlahan akhirnya ku tindih tubuhnya lalu ibu pun merangkulku erat seperti melepas rindu yang sangat lama tak bertemu.
Sambil menggenjot ibu dengan menaik turunkan pantatku, sehingga kontolku didalam memek ibu bolak balik menembus lorong kenikmatannya. Disaat bersamaan ku jilati, ku hisap dan ku gigit area lehernya sampai ibuku mendesah hebat disertai tubuhnya yang terus menggeliat. Sekarang aku tahu kenapa ibu tak suka lehernya dirangsang oleh ayah, karena ibu tak mau ia bernafsu pada orang yang tak dicintainya.
Ku pandangi wajah ibuku yang sudah dikuasai nafsu birahinya begitu cantik ku lihat, dengan bertumpu pada lenganku yang ditekuk menyiku diatas lantai ku tindih ibuku. Tubuhku dengan tubuh ibu merapat sempurna, kedua kelamin saling bertemu dan menyatu, perut ibu merapat dengan perutku, terasa nyaman ku rasakan. Tak ada tempat yang paling nyaman yang pernah ku tempati selain berada diatas tubuh ibuku, tak pernah ku rasakan vagina ternikmat selain menyatukan kontolku dengan memek ibuku. Semua yang berasal dari ibu sensasi yang terasa sangat luar biasa! Pantas saja hubungan sedarah sangat dilarang oleh agama dan perbuatan keji yang sangat jijik, itu karena kenikmatan yang didapatkan terasa sangat nikmat dan sangat berkesan bagi para penikmat incest.
Sekarang sedang kami lakukan perbuatan terlarang itu, jujur aku sangat beruntung sudah melakukannya dengan dua orang wanita dalam keluargaku, hubungan sedarah ini saya yakin takkan mungkin bisa dihentikan dengan begitu saja. Aku, nenek dan ibu sudah dikuasai hawa nafsu incest yang sudah melekat pada jiwa kami.
20 menit sudah berlalu, aku dan ibu bergelut dengan peluh yang bercucuran bercampur menjadi satu, juga kontolku dengan memek ibu sudah terasa ngilu dan sangat panas bergesekan tanpa henti, dipacu terus menerus sampai aku merasa akan mencapai kenikmatan yang luar biasa!.
Ketika sedang asyik beradu kelamin dan hampir sampai, ku berkata pada ibu yang sudah terlihat berkeringat, "mmaahh ayah mau kelluar... Dikelluarin dimana mmah!" Kataku memandang ibu yang ngos-ngosan.
"Kita bareng ayyaahhh... Didalam aja... Mammmaahhh juga mmmaauuu sampaiiihhh... Aahb.. Aaahhh... Aaayyyaaaahhhhh...!!!" Tiba-tiba tubuh ibu bergetar hebat juga memelukku erat! Lalu aku merasa batang kontolku disirami cairan hangat yang dilepaskan oleh ibu begitu banyak, sampai batang kontolku semakin licin oleh lendir cinta milik ibuku. Ketika ditengah-tengah orgasmenya ibu, aku pun merasa ada sesuatu yang menggumpal dari dalam tubuhku, seperti bendungan yang besar siap menjebol benteng pertahanan. Semakin ku percepat semakin terasa mendekat rasa nikmat itu, rasa ngilu mulai membalut kontolku dan urat-urat syarafku ikut mengejang, hingga akhirnya CROT! CRROOOTTT..! CCCCRRRROOOOOTTTT!!! 10X kontolku menyemburkan jutaan sel sperma membanjiri rongga vagina ibuku.
Aku dan ibu saling berciuman, bertukar ludah sampai diantara kami saling menelan ludah yang ku rasakan kedahsyatan hubungan incest terasa sangat nikmat yang tak sanggup diungkapkan dengan untaian kata. Meskipun sudah tak keluar lagi sperma didalam tubuhku, tapi kedutan demi kedutan kedua kelamin masih terasa walau hanya dengan tempo yang lambat.
Kami saling berpandangan menikmati keindahan hubungan sedarah, melihat wajah ibu yang penuh dengan keringat didahinya ku seka dengan tanganku, ibu pun mengusap-usap keringat di wajahku. Lalu berkata, "ayah... Mamah sayang ayah..." Ucap ibu memegang kedua pipiku.
"Ayah juga sayang mamah... Memek mamah legit banget menjepit kontol ayah..." Balasku pada ibu lalu mengecup keningnya.
"Ihh ayah mah jorok... Bilang memek ke mamah..."
"Gak apa-apa sayang... Biar semakin menantang... Bilang dong kayak ayah barusan, bilang memek sama kontol... Ayo mah..,?" Kataku sambil menekan kontolku yang masih didalam rongga memeknya belum ku lepaskan.
"Malu ihh..."
"Ayo sayang... Mamah sayang kan sama ayah?" Bujukku pada ibu, lalu ibu tersenyum dan membalas rayuanku. Tapi aku dibuat ngilu sebab ketika ibu mengatakan memek dan kontol sambil dijepitnya batang kontolku dengan otot vaginanya sampai berdenyut-denyut.
"Ayahh kontolnya bikin memek mamah muntah... Ayah jahat... Nihh rasain.... Enakkan ayah..?" Kata ibu sambil mempermainkan kontolku didalam memeknya, ughhh!! Aku melenguh keenakan. Tapi aku balas lagi perbuatan ibu dengan menarik lalu menekan sekuat-kuatnya kontolku menghujam dengan cepat menusuk mulut rahimnya PLOK! "AAaaaahhhhh aaayyaaahhh... Jahat ihhh... Nihh rasain" dijepitnya lagi kontolku oleh denyutan otot vagina ibu berkali-kali, hingga birahi kami berdua mulai bangkit lagi dan berlanjut bertarung kelamin lagi. 15 menit kemudian kontolku juga memek ibu berakhir memuntahkan lendir cinta yang meluber keluar melalui celah mulut vaginanya. Kami tertawa puas sudah meluapkan rasa cinta dan melepaskan birahi yang begitu dahsyat! Lalu ketika ku cabut Wow! Memek ibu terlihat becek keluar banyak sekali lendir yang masih keluar, mengalir ke bawah mengenai handuknya.
Setelah melakukan hubungan tabu itu aku dan ibu mandi bersama, dikamar pun saling membantu memakaikan pakaian lalu bercengkrama ngobrol saling berpelukan.
"Ayahh..?" Kata ibu dengan ekspresi manjanya.
"Apa mah...?" Jawabku.
"Nanti kalau ayah pertama datang, mamah panggil apa ke ayah?" Kata ibu yang maksudnya ayah pertama adalah ayahku suami ibuku, sedangkan ayah kedua adalah aku sendiri.
"Kita kembali seperti biasa mah... Manggil Udin dan ibu hehee..."
"Iya iyaa nanti bisa ketahuan kan?"
"Iya dong mah... Ini rahasia kita juga nenek..." Lalu lanjutku, "Oiya mah, tadi ayah ngeluarinnya didalam gimana itu?" Tanyaku pada ibu, sebab aku tidak tahu apa akibatnya jika dikeluarin didalam.
"Ayah sayang...?"
"Apa mah...?"
"Hmmm... Kalau mamah dihamili ayah... Apa ayah akan bertanggungjawab?" Mendengar ucapan ibu aku jadi bersemangat mengatakannya.
"Iya mah pasti ayah akan bertanggungjawab, emang mamah mau dihamili ayah..? Tapi ayah yang mana ya? Kataku pada ibu.
"Ihh... Tentu kamu dong sayang... Masa dihamili sama ayah pertama? Gak mau ahh..!"
"Berarti ayah akan jadi kakak atau bapak sih mah?" Candaku sama ibu.
"Dua-duanya sayang... Jadi kakak sekaligus jadi ayah buat anak-anak kita..." Ucap ibu yang menyenderkan kepalanya didadaku, lalu aku pun memeluknya mencium kepalanya.
"Bu, makasih ya? Ibu mau menjadi istri Udin... " Aku sengaja memanggil nama ibu karena bagaimanapun juga beliau adalah ibu kandungku.
"Sama-sama nak, justru ibu ingin berterima kasih sama kamu karena mau membahagiakan ibu." Jawab ibuku yang menyenderkan kepalanya didadaku.
"Setiap hari sebenarnya Udin selalu ngocok bu, Udin dari dulu pengen ngentot ibu. Tapi Udin gak berani.." tanganku mengusap kepala ibuku. Sejenak ibu terdiam mendengar perkataanku yang terobsesi dengan dirinya.
"Sekarang terkabul kan? Gimana rasanya ngentot ibu nak?" Ucap ibu mengelus kontolku dibalik celana kolor yang ku pakai.
"Udin sangat senang akhirnya ibu bisa Udin entot juga, rasanya enak banget bu.. Udin sepertinya bakalan ketagihan sama rasa legit memek ibu.. apa ibu juga sama?" Tangan ibu lalu meremas batang kontolku lalu menengadah keatas memandangku.
"Ibu baru menyadari kalau kontol kamu membuat memek ibu berdenyut-denyut sayang... Enak banget, ibu merasa gak sanggup bila jauh dari kamu..." Melihat ibu yang menengadah, ku dekati wajahnya dan ku cium bibirnya. Aku dan ibu seperti pengantin baru yang baru kemarin menikah, kami sama-sama menyadari kalau hubungan kami sangatlah terlarang. Tapi, mungkin efek akibat dari kenikmatan incest itulah yang membuat kami terikat.
0 Komentar