BIDADARI TAK BERSAYAP (TAMAT)

 

*tringg tringg* dering dari hapeku membangunkanku dipagi hari, kurasa ini bukan pagi hari tapi lebih tepatnya siang hari. Ternyata ayu menelponku tapi tak kuangkat, karena semalam aku tidur sudah hampir menjelang dinihari jadi wajar bila aku bangun siang. Untung saja ini hari minggu, hari dimana bebas untuk bangun siang. Kulihat jam dihpku ternyata jam 11.20 siang. 




Bangun siang membuat perutku keroncongan, rasa lapar melanda ketika bangun tidur.




Aku bergegas berjalan menuju ke rumah lik tarjo, karena aku terbiasa makan disana ketika aku sedang tak ingin masak. Kubuka pintu rumahnya, susana sepi rumah ini tak seperti biasanya. Lalu aku berjalan menyusuri ruang tengah menuju dapur terlihat ruang kamar anis terbuka. Aku masuk ke kamar anis sekedar ingin bertanya kemana para penghuni rumah. Tapi aku sedikit tercengang karena anis hanya memakai celana pendek sejengkal diatas paha dan memakai kaos putih agak transparan. Terpampang nyata bentuk payudara yang bulat itu ditunjang dengan pantat seksinya membuat pikiran kotorku muncul seketika.




Langsung saja kupeluk dia dari belakang sambil tanganku menyergapi payudara sekal miliknya. Sontak anis mencoba untuk melepaskan pelukanku




“eh siapa ini?”




Tak kujawab, langsung kucium leher hingga belakang telinganya membuat dia mendesah perlahan.




“nis toket kamu gede banget. Bikin ngaceng aja” kataku


“eh rifki, jangan rif. Jangan”


Kuremas payudara milik anis, dan kubalikkan badannya. Kucium bibir seksinya, kumainkan lidahnya tampaknya dia lebih jago dibandingkan aku. perlahan ku raba vagina lembab miliknya, dan pantatnya juga tak luput dari genggamanku. Kemudian kusuruh ia membuka kaos dan celananya serta punyaku juga aku lepaskan, hingga kami hanya memakai pakaian dalam. Kulepas bra krem berenda miliknya dan terpampanglah nyata payudara bulat dengan puting agak ping tepat didepan wajahku.






Kukulum dan kusedot puting payudara anis, terasa kencang sekali payudaranya. Anis tampak mendesah keenakan menikmati permainan kami. Tangan anis pun mulai aktif meraba penis milikku dari luar celana yang ku kenakan.


“auhh, riff teruss riff, sedot yang kenceng sayang..” desah anis


Tiba tiba aku didorongnya hingga aku terbaring disebelahnya. Anis pun langsung berdiri dan menindihku, ia langsung menciumku kembali. Ciumanya lalu turun kebawah tepatnya dipenisku, dibukanya celana dalamku. Adikku yang sedari tadi tegak kini digenggamnya dengan erat. 




Dikocoknya secara perlahan, kemudian *sleep* dihisapnya penisku dengan lahapnya bagaikan menghisap permen. Tampak penisku dimaju mundurkan olehnya didalam mulutnya.




“nis teruss, isep kontol gua nis!”


“rif, kontolmu keras banget” ucap anis


Kemudian kucabut penisku didalam mulutnya, kini gantian aku yang mempermainkan dirinya. Kurebahkan anis, lalu kubuka pahanya lebar- lebar. Kuraba vaginanya secara perlahan, ia hanya mendesah keenakan. Kuhisap dan kujilat vagina merah miliknya yang dari tadi basah. Tak lupa kumainkan klitorisnya sehingga ia hanya kelojotan kubuatya.


“rifki sayang terus jilat memekku” ujar anis




Tak lama kemudian anis mengejang, tampaknya ia telah orgasme. Kurasakan vaginanya berkedut karena orgasmenya, terlihat cairan bening itu keluar dari vaginanya.




“riff, ayo masukin kontolmu rif!” ucap anis sambil memegangi penis milikku.


Aku tak mau terburu buru langsung mengeksekusi vagina anis. Namun, aku lebih memilih memainkan payudara sekal miliknya. Ku jepitkan penisku diantara payudara miliknya, dan kusuruh ia untuk mengocok penisku dengan payudaranya, ia hanya mengiyakan. Terasa jepitan payudaranya sangat menjepit penisku. Lalu aku turun mendekati vagina miliknya, kugesekkan secara perlahan diluar bibir vagina milik anis.


“tahan ya” tanyaku


“pelan pelan riff” katanya


Tak lama aku masukan penisku secara perlahan ke vagina anis. Terasa seret, kucoba maju mundurkan divagina anis dan aku tak menyangka kalau aku telah merobek keperawanan milik anis. Darahnya mengalir disela- sela vaginanya.


“awww.. rifff sakit” rintih anis sambil meneteskan air matanya


“tahan ya nis, tahan sayang. Bentar lagi juga enak" kataku sambil meremas payudaranya






*blees* akhrinya penisku masuk seluruhnya divagina anis. “duh nis memekmu seret banget” kataku


“riff pelan pelan. Ahh ahh ahhmmm” katanya sambil mendesah.




*plokk plokk* mungkin itulah bunyi yang dihasilkan ketika tubuh kami saling berbenturan. Kuangkat tubuhnya dan kuposisikan diatas tubuhku sehingga kami memeragakan posisi wot. Kusuruh ia bergoyang diatas penisku. Tubuhnya naik turun berirama senada dengan gerakan pinggulnya, payudaranya yang menyembul juga ikut bergerak naik turun. Tubuh anggunya kini berubah menjadi binal, tak seperti biasanya.


Kucabut penisku, dan kusuruh ia menungging. Tampak pantat semoknya berada tepat didepan wajahku, *plakk* kupukul pantatnya hingga tercetak bekas berwarna merah. Kugesek- gesekkan dibibir luar vagina dan bless penisku masuk seluruhnya di vagina anis. Kumaju mundurkan penisku dan anispun hanya mendesah keenakan menikmati permainan kami.






“riff, aku mau keluarr” katanya


“tahan sayang, aku juga mau keluar. Kita bareng ya” kataku


“riff, aku gatahan. Riff aku keluarr” ucap anis


“niss aku keluar.. ahhhh” crott croot spermaku muncrat dirahimnya dan bercampur dengan miliknya


Kucabut milikku dan kuarahkan ke mulutnya.


“emm.. enggak rif jijik” katanya


“nis. Emut!” kataku dengan sedikit memaksa. Dan akhirnya penisku dikulumnya hingga bersih




Kulihat anis menangis. 




“nis maaf aku keluarnya didalem” kataku


“gapapa kok rif, aku lagi gak subur juga” jawabnya


“maaf nis atas kejadian ini” ucapku


“udahlah rif. Udah terlanjur semuanya, aku minta sama kamu tolong jangan sampe ayu tau kejadian ini. Dan tolong jangan tinggalin ayu! inget!”


“iya cantik!”










"Ah... akhirnya plong juga" ucapku dalam hati. Ya hari ini adalah jadwal terakhir pengayaan, mata pelajaran olahraga tepatnya. Untung soalnya gak terlalu susah, jadi cukup 45 menit aku menyelesaikan 50 soal yang ada disecarik kertas. Satu persatu teman temanku juga keluar dari ruangan tempat kami ujian berlangsung.




"rif kantin yuk." Ajak indra


"yuk, gua haus nih" jawabku. Lalu kami berduapun berjalan menuju kantin yang ada di timur tempat parkir motor, tak sengaja dijalan aku berpapasan dengan nita.


"hei rifkii!" sapa nita


"hei juga nita" jawab indra.


"ih kamu ndra, orang cuma nyapa rifki kok, hu geer kamu" seru nita


"yaelah nit, yakali Cuma rifki yang disapa aku enggak"


"hehe mau ya? Ogah deh haha" kata nita


"hehe udahlah, eh nit kamu mau kemana?" tanyaku


"mau ke perpus, mau pinjem novel katanya sih ada yang baru. Lha kalian berdua mau kemana?"


"nih si indra ngajakin ke kantin, kamu mau ikut?" tanyaku


"enggak, baru aja aku kesana. Yaudah deh aku duluan ya, jangan lupa ntar malem bales whatsapp ku"


"oke nona. Bye"


"bye juga." Pisahnya


"eh kampret inget ayu, awas jangan main api ntar kebakar"


"iyalah, lagian juga Cuma temen. Lu juga kan bisa liat si nita dikelas banyak yang suka, iya aja kali gua mau digebukin orang sekelas. Wkwkw"


"ah lu" kata indra sambil menjitak kepalaku.




***




"ndra duduk disitu ajalah, males gua deket sama temenya si sandi"


"oke, lagian juga disini pas tempatnya" kata indra


"wey coeg mau pesen apa lu?" tanyaku


"capucino dingin ya rif".


"oke" kataku sambil menulis pesanan kepada petugas kantin, tak lupa aku juga memesan cemilan untuk kami.


"nih dek, capucino dinginya sama cemilan" kata ibu kantin


"makasih bu"


"ahhh... segernya" kataku


"haha pas lagi panas-panas minum yang dingin" cetus indra


"haha eh lu liburan mau kemana?" tanyaku


"kemana ya, gua juga bingung nih, ngetrip yuk. Backpackeran gitu, gausah yang mahal mahal deh, kita ngepasin sama bajet duit gua" ide indra


"eh boleh juga tuh, tapi enaknya kemana?" tanyaku


"kemana ya?" kata indra bingung


"hei rifkii... " tiba tiba ayu memelukku dari belakang


"eh kamu yang" jawabku


" kau apa kabar. Aku kangen tau seminggu pisah sama kamu, kamu gak ngabarin, aku wa gak dibales. Ditelpon gak aktif, aku samperin ke kelasmu juga kamu udah nyelonong pulang. Aku tanya anis juga dia gak tau kamu kemana" cerita ayu panjang lebar


"eh ada minuman, pas banget aku haus." Kata ayu sambil menyeruput minuman milikku


"buset cantik cantik mesin lu diesel juga yu" celetuk indra


"hehe sory habis haus nih, hehe" jawab ayu


"duh sory nih bro, pacar gua udah bbm minta dianter pulang, kesian nungguin diparkiran, gua cabut dulu yah rif, yu. Puas puasin deh lu pada kangen kangenan, jangan lupa rencana kita bahas besok. Bayarin ya rif, heheh. Wassalamualaikum"


"walaikum salam. Eh hati hati ya bawa anak orang" canda ku. Lalu aku menatap wajah ayu, tambah cantik aja setelah seminggu gak ketemu.


"kok diem?" tanya ayu


"eh. Enggak kok yang. Habis aku bengong soalnya kamu tambah cantik" gombalku


"huu gombal!" sambil mencubit tanganku


"kamu mau pesen apa?" tanyaku


"aku mau pesen tolong kamu jangan tinggalin aku, aku kangen tau gak !"


"kok gitu ngomongnya?"


"habis kamu ngilang entah kemana, bikin kangen tau " ujarnya


"maaf ya sayang, aku ngilang seminggu ini. Aku lagi fokus buat ujian, apalagi aku murid baru disini. Jadi mau ngejar nilai juga. Hp aku juga lagi rusak, nih aku aja pake hape jadul gak ada bbm gak ada whatsapp, jadi wajar kalo wa kamu gak masuk. Sebenernya aku mau ngabarin kamu tapi aku takut ganggu kamu. Maaf ya" jelasku


" tapi kan gak gini juga, nyiksa tau gak" jawabnya ketus


"heem. Iya maaf"


"pokoknya aku gak mau tau, ntar malem kamu harus kerumahku. Kamu harus ketemu sama mamah papahku, aku mau kamu bilang ke mereka kalo kamu mau ngelamar aku" kata ayu


"hah ngelamar?" ucapku kaget


"hahah duh kamu lucu ya kalo lagi kaget" ucapnya


"eh ini seriusan?" kataku


"hehe terserah kalo kamu berani aku juga gapapa kok" jawabnya


"duh aku belum siap yang"


"haha rifki sayang, aku becanda kok. Aku masih siap nunggu kok sampe kamu bilang mau ngelamar aku. hehe" jelasnya


"yang penting kamu nanti malem main kerumahku. Oke! awas jangan pake tapi" tambahnya


"iya cantik, demi kamu sekarang juga aku siap kalo disuruh maen kerumahmu." Jawabku


"eh jangan deh, dirumah lagi ada mas anton sama pacarnya ntar kamu naksir lagi sama mbak rahma"


"ya kan gapapa sekalian doubledate"


"huu maunya. Pulang yuk sayang, udah sore mendung juga" kata ayu


"iya-iya pulang sendiri kan?" kataku bercanda


"oh gitu ya, cuktaw aja deh" jawab ayu ketus


"hehehe becanda sayang" balasku sambil memeluknya


"lama aku gak dipeluk sama kamu rif, tolong jangan tinggalin aku ya, sekali lagi aku mohon jangan pernah kamu bilang putus sama aku" ujar ayu sambil membalas pelukanku dengan erat.


"ia sayang, kok malah jadi mellow gini sih" ujarku


"biarin gaboleh wee


"yaudah kamu tunggu di gerbang ya, aku tau kamu pasti gak bawa jaket kan? Nih pake punyaku. Aku ambil motor dulu diparkiran" jelasku


"kamu peka banget sayang hihihi






TAMAT 


Posting Komentar

0 Komentar