BIDADARI TAK BERSAYAP PART 10

 

inilah aku apa adanya






*tringg tringg* dering dari telponku, langsung saja kuangkat ternyata dari ayu.






“halo” sapaku


“sayang, kamu dimana? Ini udah jam berapa? Cepet jemput aku!” kata ayu sedikit membentak.




Lalu kulihat jam ditanganku, ternyata jam 18.40 .




“hehe iya sayang, maap. Yaudah aku berangkat sekarang. Wait ya” kataku






Langsung kupanaskan motor, memakai jaket dan tancap gas menjemput tuan putri dirumahnya. Beruntung jalanan kali ini tidak seramai biasanya, jadi aku bisa lebih cepat sampai dirumah ayu. Sesampainya didepan rumah ayu aku langsung memakirkan motor dan meneleponya, memberi tahu kalo aku sudah sampai. Tidak lama kemudian ayu keluar, diikuti oleh nyokapnya. Tak lupa aku berpamitan dan meminta ijin kepada orang tua ayu.






“malam bu” sapaku


“malam nak rifki, mau jemput ayu ya?” balasnya.


“iya bu” tanggapku


“hati- hati dijalan, ayu pulangnya jangan kemaleman ya” nasihat nyokapnya ayu.


“maap ya aku telat” kataku kepada ayu.


“yaudah gapapa kok sayang, ayo berangkat sekarang aja nanti malah telat beneran lho” jawab ayu


“siap ndan!”






Kemudian ayu menaiki motorku, dia memakai gaun berwarna biru dengan dibalut jilbab yang warnanya senada menambah kecantikan dirinya. Bertolak belakang denganku yang hanya memakai kemeja dengan jas hitam tanpa dasi, aku memilih untuk memakai busana yang simple. Karena yang diundang adalah ayu jadi aku menanyakan tempat pesta ulang taun sinta.






“yang acaranya kemana?” tanyaku


“ke cafe itu loh yang deket sama toko buku” jawab ayu


“okedeh. “


“yang kamu gapake jaket?”tanyaku


“enggak tadi lupa bawa” kata ayu


“duh ni angin malam dingin, ntar kamu sakit lagi” ucapku sambil meminggirkan motor


“pake ni jaketku” sambil memakaikan jaket ke tubuh ayu


“ih kamu soswit banget, hehe makasih” katanya sambil tersenyum






Sesampainya ditempat acaranya sinta, akupun langsung memakirkan motorku. Kulihat banyak deretan mobil mobil para tamu undangan yang hadir dipesta ini, mungkin hanya aku yang paling melarat. Ah sudahlah lupakan. Cafe auditorr memang terkenal sebagai tempat yang asik, tak heran sinta memilih tempat ini. Aku sedikit canggung plus sedikit minder, tampaknya banyak teman teman sekolahku yang datang dan juga banyak teman teman sinta sewaktu smp juga datang disini. Konsep pestanya cukup elegan, terkesan tidak terlalu mewah ataupun formal. Yang menjadi menarik bagiku adalah ada penampilan akustik dari musisi terkenal dikota ini.






“yakali yang Cuma aku yang pake motor disini, liat aja bermobil semua” kataku


“ah kamu mah suka gitu, udahlah naik motor itu lebih romantis” jawab ayu sambil menggandengku.


Tak sengaja aku bertemu indra, tampaknya ia datang bersama retno.






“halo brader, dateng juga lu” kata indra


“halo ret, ah lu ndra. Kalo bukan karena cewek gua, gabakalan dateng gua. Orang yang diundang itu si ayu bukan gua.” Ulasku


“hahaha, kesian lu. Yaudah gua nganter cewek gua dulu, nanti ketemu dibelakang deket taman ye. Gua gada temen nih.” Kata indra


“yayaya, oke “ kataku






Lalu kami berpisah. Aku dan ayu berjalan menuju tempatnya sinta, kami mengucapkan selamat padanya. Tak lupa ayu memberikan kado untuk sinta, kelihatanya sinta cukup senang dengan kedatangan ayu. Lalu kami menuju meja makan, untuk mencicipi hidangan yang disediakan disini. Ayu juga menyempatkan untuk selfi denganku, biar kekinian katanya.






“yang cobain inideh” kata ayu sambil menyuapi kue


“enak kok yu, yaudah dimakan.” Jawabku


“hehe gamau ah takut gendut” ucapnya


“hahha kamu tuh mau digimanain juga cantik yang.” Gombalku


“ah gombal” kata ayu sambil mencubit lenganku




Tiba tiba sandi datang dan mengacaukan suasana.




 “eh ada ayu. cantik banget kamu malam ini yu, dateng sama siapa? Sama tukang ojek ya?”


“wey, nyolot lu njing!” kataku sambil mengepalkan tanganku tapi ditahan oleh ayu


“rifki udahh, jangan diurusin” kata ayu sambil menahanku


“san, mau ngapain lagi? Hah?” tambah ayu.


“mau ketemu kamu sayang” kata sandi


“wey jaga tu mulut! Ni cewek gua” tanggapku sedikit emosi.


“cewek lu? Haha” balasnya ketawa


“udah san! Cukup. Rif kita pergi ajadeh” ucap ayu.


“yaudah yang” kataku sambil menggandeng tangan ayu.






Lalu kami berjalan menjauhi sandi. Terlihat disana indra dan retno sedang duduk dimeja nomor 4, kamipun segera bergabung dengan mereka.






“bro, join ya” kata gua


“yaelah rif, ente mah ganggu suasana romantis gua” balas indra


“hehe sory ya ndra, lagi esmosi” kataku


“emang si kampret ini kenapa yu?” tanya indra kepada ayu


“biasa lah rif habis ketemu sama sandi.” Jawab ayu


“yaelah ribut ama mantan, hahaha santai bro yaudah ni minum dulu” ucap indra sambil memberikanku minum.


“thanks ndra.”






Puncak acara ulang tahun sinta pun dimulai. Dengan gaun merah marun yang ia kenakan, sinta terlihat sangat anggun. Kue ucapan ulang tahunya pun dipotongnya dengan sangat meriah, tak lupa kecupan dari kedua orang tuanya mewarnai acara ulang tahunya kali ini. Penampilan akustik dari endah pun menambah kemeriahan acara kali ini, dengan membawakan beberapa lagu hits memberikan suasana berbeda. Satu persatu rangkaian acara pun telah selesai, satu persatu tamu undangan juga pamit pulang. Sebelum pulang ayu kembali mengucapkan selamat ulang tahun untuk sinta, dan sinta juga mengucapkan terima kasih karena telah datang diacaranya.






“sintaa, sekali lagi selamat ulang tahun yaa!” sambil memeluk sinta.


“selamat ulang tahun ya sin” kataku


“iya iya makasih yaa, makasih loh yu, rif kalian udah mau dateng. Hati hati pulangnya yaa”


“yaudah aku pamit dulu yaa” kata ayu






Lalu kami berjalan menuju parkiran tempat motorku diparkir. Satu persatu mobil tamu undangan pun lalu lalang meninggalkan cafe ini, kemudian aku berkata pada ayu,






“maaf ya yu, aku gak bisa nganter kamu pake mobil. Baru bisa pake motor ini” kataku


“apaan sih yang, jangan gitulah aku itu sayang kamu apa adanya kok, pake motor juga gapapa kok. Lebih mesra juga” kata ayu sambil tersenyum


“terima kasih ya yu.” Sambil mencium pipinya.


“ih kamu mah kalo cium ga bilang bilang” kata ayu


“yaudah pulang yuk, udah malem” ajakku






Kupakaikkan jaketku tadi kepada ayu, dan bersiap siap akan pulang. Tiba tiba sandi datang menghampiri kami berdua,






“yu pulang sama aku aja, aku anter sampe rumah.” Ajak sandi


“makasih san, tapi lebih baik aku pulang dianter cowokku” jawab ayu


“yu, sama aku aja. Naik mobilku, dari pada sama dia naik motor. Nanti kamu kedinginan, belum lagi kalo hujan” paksa sandi sambil menggandeng tangan ayu


“aku pake jaket san!, makasih udah ngajak tapi aku gak mau.” Jawab ayu


“ayo yu” paksa sandi


“wey udah, gausah maksa!” kataku sambil melepas tangan ayu


“ngapain lu, masalahlu apa?” tanya sandi


“yaudah biasa aja bos, ni cewek gua. Lu dengerkan tadi, dia gak mau. Ngapain lu paksa nyet!” kataku


“bacot lu” sambil menonjok wajahku.






Kutahan pukulan sandi dengan tangan kananku, dengan reflek yang kupelajari selama latihan silat. Dengan sigap kusikut wajahnya hingga dia tersungkur ditanah. Ku pukul perutnya hingga dia meringis kesakitan.






“kali ini gua udah gak bisa sabar sama lu” kataku


“rif.. udah rif.” Kata ayu mencoba menahanku


“biarin yu, aku mau ngasih perhitungan sama dia”




*brukk* ku tonjok pipinya sebelah kanan, lalu ku berdiri menjauhi sandi.




“itu buat orang yang suka gangguin cewek gua” kataku


“riff udah riff, kasihan dia” uccap ayu sambil memegangi tanganku


“ngapain kamu masih kasihanin bangsat kayak dia” ucapku sedikit emosi.


“riff udah!” bentak ayu


“yaudah yang kita pulang, dipake jaketnya” ujarku






Disepanjang perjalanan ayu tampak diam, apa mungkin dia marah padaku? Kucoba panggil dia 




“yu, hey”. Ternyata ayu tertidur sambil mendekapku, tampaknya dia kelelahan. Ayu nampak cantik ketika ia tidur, dan payudaranya kenyal itu mengganjal dipunggungku. *ngiik* kuhentikan motorku tepat didepan rumahnya ayu, tak lupa kubangunkan dia. Kuantar sampai kedepan pintu rumahnya lalu aku berpamitan untuk pulang.




“yang maaf ya aku tadi ketiduran” kata ayu


“iya gapapa kok, yaudah kamu langsung tidur aja. Aku pulang dulu ya” pamitku


“iya sayang, makasih ya buat hari ini. Aku sayang kamu” kata ayu lalu memelukku.


“kejadian tadi itu karna aku sayang kamu yu, yaudah udah malem juga.” Kataku


“hati hati ya” ucap ayu. kemudian aku cium bibir ayu dengan mesra, bibirnya masih saja sangat sensual. Kupacu motorku secepat- cepatnya karena dirasa sudah sangat larut malam.

Posting Komentar

0 Komentar