BIDADARI TAK BERSAYAP PART 9

Aku sadar


"Periksa kembali lembar jawaban kalian sebelum dikumpulkan, mohon diteliti. Sementara waktunya tinggal 5 menit lagi." Kata pengawas yang mengawasi ruanganku. Ya hari ini adalah hari terakhir UAS, setelah hampir seminggu lebih berkutat dengan soal soal dari berbagai mata pelajaran. Ruang 16 adalah ruanganku, baris ke dua deret ke tiga itulah posisiku. Posisi yang lumayan strategis untuk melancarkan tradisi turun temurun para pelajar. Mungkin setelah ini kartu peserta ujian yang menempel dimeja akan dicopot, biasanya untuk kenang- kenangan.




Seminggu ini pula aku duduk dengan adik kelas. Namanya Andien, dari kelas XI MIA4. Orangnya baik, kadang lucu kadang ngeselin. Wajahnya oriental jawa sumatera, dengan kulit putih khas wanita sumatera kebanyakan.




Posturnya tinggi semampai, yang buat aku takjub adalah bodinya tak kalah dengan para kakak kelasnya, payudara dibalik seragamnya yang kutaksir ukuranya 34B menambah daya tarik wanita ini. Sebelum berakhir sempat aku bertukar kontak denganya, ya itung itung buat kenalan baru.






"kak aku boleh minjem pulpenya? Pulpenku mendadak habis, ini kurang nulis identitas."kata andien.


"boleh kok dek, nih pake aja"jawabku, sementara itu pengawas sudah meneriaki 


"ayo, yang belum dikumpulkan cepat, jangan lupa diteliti lagi"


"makasih ya kak rifki." Katanya sambil mengumpulkan lembar jawaban di meja pengawas


"kak, boleh minta nomer atau pin nya?" katanya


"boleh kok dek, nih catet aja"


"makasih ya kak, yaudah aku mau ke kantin dulu. Bye kak" lalu ia berjalan menjauhiku.






Tepat sedetik setelah itu,tiba tiba aku merasa ada yang mencubitku dari belakang.






"aww apaan nih?"


"ehemm.. yang habis minta nomer cewek." Jawab ayu cemburu


"eh ada ayu, hehe enggak kok yang. Lepas dulu dong cantik"kataku


"gak mau, siapa tadi?"


"Cuma adek kelas kok, dia yang minta nomer aku. bukan aku yang minta." Jelasku


"hmm yaudah tau ah,.."


"duh ceritanya jealous nih," sambil mengusap kepala dibalik jilbabnya. "kok tumben kamu belum pulang? Yaudah ke kantin yuk"tambahku


"ga mau ah kalo sama kamu"


"yaudah" jawabku sedikit ketus. "rif, tunggu"kata ayu.






Akhirnya kami berdua berjalan menuju kantin, disepanjang perjalanan ayu menceritakan kejadian seminggu ini. Ya maklum, dalam seminggu ini kami hanya bertemu hanya 2 kali itupun hanya sekedar lewat dan menyapa. Wajar saja bila kali ini ayu sedikit lebih cerewet, katanya sih kangen sama aku. sampailah kami dikantin, suasananya cukup ramai maklum ini hari terakhir uas. Jadi, banyak anak anak yang ngumpul bareng. Ketika kami hendak duduk tiba tiba ayu dihampiri oleh temanya, sinta namanya.






"ayuuuu... ntar malem dateng loh, awas kalo gak dateng." Kata sinta


"iya sin, aku dateng kok. Hehe," jawab ayu


"hehe jangan dateng sendiri ya, dasar jones" kata sinta bercanda


"hmm.. enggak kok sin, aku dateng sama pacarku, kenalin ini rifki." Jelas ayu


"rifki.." kataku sambil berjabat tangan dengan sinta, "sinta .." katanya sedikit cuek.


"yaudah deh kalo gitu yu, aku duluan ya. Eh iya si sandi dateng loh, kamu juga harus dateng" ujar sinta. Jujur saja, kelihatanya sinta agak memandang sinis aku entah mengapa.






Kulihat diujung meja sana ada andien bersama teman- temanya. Eh, dia menyapa ku "kak rifki..."


"hmmm mulai deh" jawab ayu ketus.




Aku hanya membalas dengan melambaikan tangan, "hmm enggak kok sayang"




"yaudah kamu mau makan apa yu?" tanyaku.


"hmm, aku gak laper" jawabnya ketus


"yaudah deh yang." Lalu aku memesan 1 piring mie goreng dan 2 milkshake kesukaan ayu.


"dek maaf ini pesananya." Kata ibu kantin.


 "makasih bu."langsung kujawab


"yang, diminum tuh biar dingin." Kataku sedikit menggoda.


"ih, kamu mah tau aja kalo mau nyogok aku, huuu dasar jelek" canda ayu sambil tersenyum


"nah gitu kalo senyum kan keliatan cantik"


"sayang?" panggil ayu


"hmm apa?" kujawab sambil makan mie goreng


"kamu ikut aku nanti malem ke party nya sinta ya" pintanya


"kan aku gak diundang yu" jawabku


"kan kamu sama aku, sayang. Ih, gamau tau pokoknya nanti malem jemput jam 7 awas kalo enggak!"


"hmm,emang kamu mau aku jemput naik motor?" tanya ku


"lho emangnya kenapa? Ada yang salah. Enakan naik motor tau, lebih mesra." Jawab ayu sambil menyedot minumanya






*tringg tringg* tiba tiba hpku berdering, ada sms masuk. Ternyata dari andien, "hei mas, ini nomernya andien disave yaa". Tanpa basa basi hpku langsung direbut oleh ayu dan dibukanya. Setelah ia membaca sms dari andien, ayu melirik ke arahku. Kemudian ia berdiri dan berjalan kearah andien sambil membawa hpku. Tampak wajah kesal, lalu ia duduk didepan andien dan bergabung dengan teman teman andien tanpa ada rasa canggung sedikitpun.






"dek andien ya?" kata ayu


"iya kak ayu". Jawab andien


"dek andien, dari tadi ngapain senyum senyum sama kakak yang disana." Sambil menunjuk kearahku. Tampak raut wajah andien sedikit kebingungan dengan ulah ayu.


"gapapa sih kak, kak rifki lucu aja." Jawab andien


"emang kak rifki pelawak?." Ujar ayu mulai ketus


"mungkin" kata andien


"yaudah, kakak lagi ngomong serius sama kakak yang disana (rifki) kamu jangan ngerecokin apalagi sampe sms ke nomor dia."


"bukanya kak ayu pacarnya kak sandi?" tanya nya polos


"urusanmu apa dek? Tanya tanya. Tuh pacar kakak" kembali menunjuk aku.


Kemudian ayu pergi dan kembali ke tempatku, 


"udah ah.. dasar cewek genit. Kamu juga mau maunya dimintain nomer sama dia" kata ayu


"yaelah yang gaenak, masa ditolak ntar kaya siapa aja"jawabku


"yaudahlah pulang yuk yang, awas jangan lupa ntar malem jemput aku. " ancamnya



Posting Komentar

0 Komentar