Guru mudaku
"sekarang coba selesaikan reaksi esterifikasi dari propanol + asam butanoat" seru bu yulia.
Bu yulia adalah guru kimiaku, salah satu guru favorit disekolah ini. Ya, mungkin karena bu yulia masih muda sekitar umur 24 tahun. Perawakannya sangat proporsional untuk seorang guru muda yang cantik. Tidak heran jika banyak siswa laki laki yang senang mencari perhatian padanya. Postur tubuhnya yang tinggi semampai, berkerudung, serta payudara yang sangat sekal, menambah kesan seksi guru muda ini.
"kamu, yang dari tadi ngobrol. Maju kedepan coba selesaikan soal yang tadi." Seru bu yulia sambil menunjuk indra.
"saya bu?" kata indra sambil mengulangi perintah bu yulia.
"iya, kamu ayo!" bu yuli setengah teriak.
Kemudian indra pun maju. Dengan setengah linglung ia menyelesaikan soal yang diberikan oleh bu yulia. Setelah mengutak atik buku catatannya, tampaknya ia mulai frustasi.
"gimana? Ga bisa?". Tanya bu yulia.
"heheh, enggak bu." Jawab indra setengah nyengir.
"makanya jangan sibuk sendiri." Kata bu yulia sambil memukul kepala indra memakai spidol dengan pelan.
"kamu tetap disini, yang lain perhatikan saya!." Seru bu yulia kepada murid dikelas.
Bu yulia mulai menerangkan cara penyelesaian dari soal yang ia berikan. Aku melihat indra yang tampaknya mulai mencuri curi pandang terhadap payudara bu yuli dibalik seragam dinasnya. 10 menit sudah bu yulia menerangkan soal yang tadi, dan sudah 10 menit juga indra berdiri didepan kelas. Lalu indra diperbolehkan untuk duduk kembali. Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi tanda pelajaran kimia sudah berakhir. Bu yuli menutup pertemuan kali ini, dan memberikan kisi kisi untuk UAS nanti.
Indra menghamipirku, dan berkata "pegel dah gua."
"halah ndra enak ya lu" kataku.
"enak pala lu!" balasnya sewot.
"yaelah, emangnya gua gatau apa. liat apaan lu tadi didepan?" tanyaku.
"hehe, ni bocah tau aja. Liat pemandangan gunung broh. Dari pada jauh jauh ke mahameru Cuma liat pemandanganya doang, mending disini kita bisa lihat gunung." Ulas indra.
"gile, toketnya bu yulia sekel. Ajib kenceng banget, jadi ngaceng dedek gua. Hahaa" tambahnya
"ah ndra mata lu bisa autofokus juga ya." Ejekku.
"hahha ya begitulah, yaudeh ye gua cabut dulu. Mau jalan ama retno." Pamitnya.
"jones punya pacar. Haha". Kamipun berpisah di parkiran.
"lho ayu mana?" tanyaku dalam hati.
Tadi ayu sempat bilang akan pulang bersamaku dan dia tunggu diparkiran sekolah, tapi kok dia tidak ada disini. Lalu kucoba cari ke kelasnya mungkin dia belum pulang. Sesampainya aku dikelasnya aku tak melihat dia, kata temannya dia sudah pulang sedari tadi.
Sempat ada rasa kecewa karena ayu tidak menepati janjinya, akhirnya aku berjalan mengikuti lorong kelas untuk pulang. Disaat aku melewati sebuah ruang yang sudah tertutup tirai, aku mendengar seperti suara desahan yang lumayan kencang.
Karena penasaran aku mendekati sumber dari suara tersebut, dan apa yang kulihat sungguh menakjubkan.
Bu yulia, guru yang menjadi idaman dari semua siswa laki laki sedang bercumbu mesra dengan salah satu guru olahraga. Tampak mereka sedang berciuman dengan ganasnya, aku yang mengintip dari celah dibalik tirai tersebut sempat mengabadikan dengan hp yang kubawa. Kulihat bu yuli yang seragamnya sudah tak karuan hingga payudara bulat miliknya menonjok dibalik seragam dinasnya. Pemandangan tersebut membuat si adik yang tengah tidur berdiri dengan gagahnya.
Guru olahraga yang belum sempat ku kenali akhirnya mengeluarkan penis keras miliknya kemudian diarahkan ke mulut bu yulia. Tanpa basa basi bu yulia mengulum penis tersebut bak memakan lolipop,
"bu, hisap terus bu. Ayo hisap lonteku!"
"pak agus, keras sekali kontolmu. Hmmm.. slruupp" kata bu yulia dengan wajah binalnya.
Pak agus yang sedari tadi merem melek karena keenakan dikulum oleh bu yulia akhirnya membuka rok bu yulia. Dengan sedikit kasar ia menampar pantat semok bu yulia yang mulus dan menggesek- gesekkan batang keras miliknya.
"pak ayo masukin, aku sudah tak tahan pak!" erang bu yulia
"rasakan ini dasar lonte" seru pak agus.
Pak agus memasukan batang kerasnya di vagina basah bu yulia, tampak mereka berdua bercumbu mesra. Tak selang beberapa lama pak agus merem melek dan berteriak. "bu aku sudah mau keluar!"
"tahan pak, saya belum apa- apa" balas bu yulia.
Pak agus memepercepat gerakan, kemudian mencabut penisnya dari vagina bu yulia dan memuntahkan sperma nya dipantat bu yulia *crot crott* "ahhh.... leganya"
"pak kamu ini gimana sih, disuruh tahan malah duluan. Aku belum apa-apa!" kata bu yulia sambil membalikan badanya.
"aku kecewa sama kamu!" ucap bu yulia kesal
"aku capek mau pulang, kamu main sendiri aja pake tangan" kata pak agus dengan santainya.
Kemudian pak agus memakai pakaianya kembali dan merapihkannya. Menjinjing tas kerjanya dan keluar dari ruangan, sementara bu yulia masih berdiri dengan pantat yang masih basah dengan sperma milik pak agus.
Tampak raut wajah kesal bu yulia, tiba tiba bu yulia melihatku dan meneriakiku "heh siapa kamu yang disana!"
"waduh ketauan." Gumamku dalam hati.
Tak selang berapa lama bu yulia menghampiriku dengan pakaian seadanya dan menarik tanganku mengikuti langkah dia. Ternyata aku dibawa masuk ke ruangan yang tadi, ditutuplah pintu ruangan tersebut. Kini dihadapanku ada guru seksi dengan seragam yang belum dikancing sebagian,
"kamu ngapain disitu?" tanya nya
"gak ngapa- ngapain bu, Cuma ngeliat." Jawabku
"ngeliat apa? ngeliat tadi sama pak agus?" tanya nya lagi.
"iya" jawabku setengah gugup.
Tanpa basa basi dia langsung menciumku, kubalas ciumanya tak kalah panas. Kumainkan lidahnya sambil meraba payudara kenyal miliknya, kubuka seragam dan bra miliknya serta roknya. Ku hisap putingnya kiri dan kanan secara bergantian. Tampak desahan seksinya keluar dari mulutnya "oh yess.. terus sayang... hisap yang kerass"
Lalu bu yuli mendorongku, tanganya menggrayapi penis tegang dibalik celanaku. Dibuka celana dan cdku, keluarlah si adik yang sedari tadi bangun melihat mangsanya.
Dikocok halus kemudian bu yulia mengulum penis milikku hingga ke pangkalnya. " bu... terus buu... ahhmmm.."erangku. aku tak sadar kalau testisku juga tak luput dari hisapanya.
Setelah itu bu yuli naik ke meja dan mengangkang kan paha putihnya. Kusigap langsung cd krem miliknya dan kuhisap vagina basahnya, kumainkan clitorisnya sehingga bu yulia bergerak tak karuan. "terus sayang hisap memekku ini, hisap memek lontemu ini." Begitulah kata kata binal yang keluar dari mulut bu yuilia .
Tak selang beberapa lama, tubuhnya mengejang hebat terdengar teriakan panjang darinya "ahhhhh.... aku keluar sayangggg..."
Karena nafsu sudah diubun- ubun kumasukan penis yang dari tadi minta jatah untuk masuk ke sarangnya. Terasa seret ketika ku gerakkan maju mundur divaginanya, bu yulia hanya mendesah menikmati ini. "bu, seret banget memeknya" kataku sambil memukul pantatnya.
*plok plok* begitulah suara yang keluar dari percumbuan kami. Kusuruh bu yulia untuk diposisi wot, goyangan nya sangat binal berbeda sekali ketika ia mengajar. Payudara yang bulat itu hanya naik turun mengikuti goyangan tubuh bu yulia. Lalu kupeluk bu yulia dan kurebahkan, tampak keringat membanjiri tubuhnya.
Kupercepat gerakanku, karena kurasa pertahananku sebentar lagi akan goyah.
"ahhhh... bu, aku mau keluar." Kataku setengah teriak.
"tahan ya, kita keluar sama sama.. ahhhh...ahhh.."jawabnya.
Kutarik penisku dan kuarahkan kepayudara miliknya. Kupercepat kocokanku dan
*crott crott* tumpahlah spermaku dipayudara bu yulia. Tampak nafasnya masih belum beraturan. Kusuruh ia untuk mengulum sisa spermaku "bu isap bu, bersihin punya saya."kataku.
*sluurrpp.. sluuurrp ahhhh* begitulah desahannya. Benar benar kali ini guruku yang selama ini menjadi panutan kuperlakukan bak pelacur yang haus akan seks. Setelah selesai dengan pertarungan kali ini, aku membantu bu yuli untuk membersihkan sisa spermaku.
"makasih ya dek, namamu siapa? Kok ibu gapernah liat?" tanya nya.
"Rifki bu, dari kelas XII MIA4. Saya murid baru bu, baru pindah bulan lalu."
Jawabku sambil memakai seragamku kembali
"hmm iyaudah, eh kamu janji ya. Ini rahasia kita berdua, awas kalo ada yang tau!." Ujarnya
"iya bu tenang deh." Kataku santai. Lalu sebelum keluar, ia menciumku dan mengucapkan terima kasih sekali lagi.
Ternyata sudah petang, tidak terasa waktu cepat berlalu. Kulangkahkan kakiku menuju parkiran motor yang tampaknya tinggal beberapa motor yang masih terparkir. Kulihat hpku yang sedari tadi kusimpan dalam tas. 5 panggilan tak terjawab dan 10 pesan yang masuk, ku buka notifikasi tersebut ternyata dari ayu.
"sayang? Kamu marah ya?" begitulah salah satu pesanya. Langsung saja kutelpon dia, karena aku takut ia salah paham.
"halo rif". Katanya
"halo yu?" belum sempat aku jawab tiba tiba telponku terputus, ternyata lowbat.
Kuputuskan untuk memacu motorku menuju rumah ayu yang tidak terlalu jauh dari sekolah.
Jalanan tampak macet karena bertepatan dengan jam pulang kerja, 10 menit kemudian aku sampai didepan rumahnya ayu. Kulihat ada kakaknya yang sedang bersantai diteras rumah, kumatikan motorku dan kulepaskan helm. Tampak kakaknya melihat kedatanganku, dan langsung menghampiriku.
"maaf cari siapa ya?" tanya nya
"ayunya ada mas?" tanyaku balik
"kamu siapa cari ayu?."
"saya rifki, temanya ayu"
Lalu kakaknya ayu terlihat memainkan gadgetnya, tak berapa lama pintu rumahnya terbuka. Ternyata itu ayu, lalu ia menghampiri kami.
"nah itu ayu," kata kakaknya kepadaku.
"rifki.. mas ini rifki, ituloh temen kecil ayu. Yang dulu suka mancing sama mas dikolamnya pakde." Jelas ayu
"oh kamu toh dek, ini mas anton, masih ingat gak?".kata mas anton kepadaku.
"hehe masih mas, makin ganteng aja mas anton nih." Kataku.
"ah kamu bisa aja dek. Kamu kapan pindah dek?"tanyanya
"hmm.. udah dong kangen kangenanya, masa ayu dikacangin. Eh ada apa sayang kok kamu kesini?" Kata ayu
"cielah udah pacaran aja kamu dek. Yaudah kaka tinggal dulu lah, takut ganggu yang pacaran. Jagain ayu ya dek rif." Kata mas anton sambil menjitak kepala ayu.
"iya mas" ujarku. Kemudian mas anton masuk kembali dan meninggalkan kami berdua didepan rumahnya ayu.
"yang, masuk aja gaenak masa didepan sih." Kata ayu.
"eh yu enggak deh, udah mau malem. Lagian kesini aku Cuma mau ngomong"
"oiya maaf ya sayang, tadi aku pulang duluan. Terus aku lupa ngabarin kamu, lagian hpku juga lowbat. Terus aku sms kamu sampe 10 kali gak dibales, aku telpon kamu gak diangkat. Aku takut kamu marah" jelasnya
"hmm enggak sayang,gapapa kok. Tadi itu aku ada urusan disekolah, terus tadi pas nelpon kamu hpku lowbat. Ya jadi aku kesini deh. Maaf ya" sambil mengusap rambut ayu
"kok kamu malah minta maaf sih, kan aku yang salah. Aku suka lupaan kalo lagi buru buru. Maaf yaa." Katanya lirih lalu memelukku.
"iya iya gapapa kok, yaudah deh aku mau pulang. Mau mandi, badanku bau asem."
"ihh, pantesan kamu baukk. Yaudah deh hati hati ya sayang" katanya
Kunyalakan stater motor dan melaju menyusuri jalan pulang.
Tak lupa aku sempatkan untuk mampir diwarung pecel lele pinggir jalan untuk mengisi perutku yang sedari tadi lapar karena pertarungan dengan bu yulia. Sungguh hari ini banyak hal yang tak terduga.
0 Komentar