IBU KOST DAN 3 ANAK PEREMPUANNYA PART 36





Dan ceritapun di ulang. Di mulai dengan aku yang tiduran di kamar sambil bermain HP dengan kaos dan sarungku. Dan kemudian Mbak Indah membuka pintu dengan hijab nya tadi dan juga cadarnya.












Mbak Indah sebagai Kakak lagi, dan aku sebagai adiknya lagi.












Kakak : "Assalamualaikum.." Sambil membuka pintu kamar.








Adek : "Eh kakak, tumben kakak ke rumah?"








Kakak : "Iya bosen di rumah.. gimana kerjaan kamu?"








Adek : "Aman kak.. suami kakak mana?"








Kakak : "Lagi keluar kota udah seminggu.. makanya kakak mau nginep di sini, bosen di rumah sendirian"








Adek : "Ohh.."








Kakak : "Papah mana?"








Adek : "Lagi ada kerjaan di luar kota juga kayaknya"








Kakak : "Ohh.. btw nanti kakak tidur kamar kamu ya"








Adek : "Kenapa? kan ada bekas kamar kakak"








Kakak : "Kata mamah masih kotor, kemaren buat naruh barang dari gudang.."








Adek : "Ya udah deh"




















Adegan selanjutnya langsung saat kami berdua tiduran di kasur tanpa selimut.












Kakak : "Dek.. kamu tidurnya sinian dong.. deket kakak"








Adek : "Kenapa emang.."








Kakak : "Gapapa.. kakak kangen aja sama adek"








Adek : "Tumben.."








Kakak : "Sini peluk kakak dong" Kami berdua menghadap tembok, tubuhku berada di belakang tubuh kakak dan tanganku yang di tarik memegang perutnya.








Adek : "Perut kakak udah gede"








Kakak : "Iya, kan udah mau 4 bulan"








Adek : "Cepet juga ya.."








Kakak : "Iya.."












Kakak : "Hmmmm.. BTW Kamu tau gak kalo kakak bulan kemaren juga kesini.. tapi kakak langsung pulang"








Adek : "Kok langsung pulang?"








Kakak : "Iya soalnya kakak liat sesuatu."








Adek : "Liat sesuatu? Liat apa?"








Kakak : "Kamu jangan pura-pura gak tau"








Adek : "Maksud kakak?"








Kakak : "Kamu ngapain sama mamah?"








Adek : "Ngapain emang?" Sambil ku coba melepas tangan ku dari perutnya, namun kakak menahannya.








Kakak : "Tuh kan kamu pura-pura gak tau.."








Adek : "Apa?"








Kakak : "Kakak liat semuanya.. kamu jangan pura-pura gak tau"








Adek : "Kak.. hmmm.. aku"








Kakak : "Kamu ngapain sama mamah?"








Adek : "Aku.. di paksa kak"








Kakak : "Di paksa mamah?"








Adek : "Iya.."








Kakak : "Kenapa kamu mau?"








Adek : "Aku gak bisa nolak"








Kakak : "Itu pas papah kerja?"








Adek : "Iya"








Kakak : "Kamu udah berapa kali sama mamah?"








Adek : "Baru sekali itu kak sumpah"








Kakak : "Kakak gak tau harus gimana.. kakak sedih"












Aku terdiam.
















Kakak : "Sekarang sini tangan kamu" Kakak menggenggam tangan adiknya dan mengarahkannya ke payudaranya.








Adek : "Ehhh.. kak" Aku terkaget.












Lalu kakak mengangkat baju terusannya.. sampai terlihat bokongnya yang mulus di depan penisku yang masih tertutup sarung.












Adek : "Kakak ngapain? kok gak pake celana dalem?"












Ibu Kost langsung meng closeup ke arah vagina Mbak Indah.
















Kakak : "Semenjak liat kamu sama mamah bulan kemaren, hati kakak sebenernya hancur banget".








Kakak : "Tapi.. di lain sisi kakak liat mamah kayaknya puaaaaaas banget sama kamu, pas kakak telfon juga kayaknya mamah biasa aja.. "








Kakak : "Makanya kakak kesini sebenernya mau nemuin kamu"








Adek : "Kakak mau ketemu aku?"








Kakak : "Iya.."








Adek : "Ada apa emang kak?"








Kakak : "Kamu tau? Semenjak kakak hamil.. kakak udah gak pernah berhubungan badan sama suami kakak.. suami kakak gak berani. Katanya takut janinnya rusak"








Adek : "Terus?"








Kakak : "Nih" Sambil memberikan 1 box kondom ukuran penis ku.








Adek : "Kak?"








Kakak : "Kakak mau, kakak mau juga di bikin puas kayak mamah"








Kakak : "Kamu mau kan, muasin kakak juga?"








Adek : "Ta.. tapi kenapa? kenapa sama aku?"








Kakak : "Semenjak kakak liat titit kamu, kakak jadi gak bisa tidur dek"








Kakak : "Kakak selalu ngebayangin titip kamu"








Kakak : "Sekarang tinggal kamu nya, mau atau enggak"








Adek : "Tapi.. Kakak yakin?"








Kakak : "Iya dek.. kakak mau.. kakak mau di entot pake titit adek"








Adek : "Ta.. tapi.. Aku.. aku.. aku gak mau kak"








Kakak : "Kenapa?"








Kami pun berdiam sejenak.




















Adek : "Aku gak mau kalo pake kondom.. gak enak"








Ibu kost sambil berjongkok merekam tanganku yang menyentuh vagina kakak "Hmmmmppp.."








Dan langsung ku singkap sarung ku.. dan ku arahkan kepala penisku di bibir vaginanya dari belakang. Ku Gesekkan perlahan kepala penisku."Hmmmmppppp.. hmmmmmppppp.. ehhhhmmmm.."












Adek : "Ini yang bikin kakak gak bisa tidur?" Aku mencoba improvisasi.












Dan Kakak hanya mengangguk.












Adek : "Kakak siap ya."












Sambil menghela nafas kakak mengangguk lagi.












Ku tahan sejenak dan langsung ku dorong perlahan memasuki liang senggama kakak ku sendiri. "Aaakkhhhh.. pelan-pelan deekk.. aaaaakkkhh.." Suaranya samar-samar menahan kepala penisku yang masuk dari belakang.












Adek : "Kakak tahan ya"












Dan kemudian ku dorong pinggul ku perlahan. "Aaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhh.. " Erangan kakak yang panjang merasakan penisku yang membuka dinding vaginanya makin dalam.












Tubuh Ibu Kost yang semakin gemetar merekam penisku yang menghilang.












Ku rasakan begitu kuat penisku yang terjepit kuat di dalam vagina kakak. Dalam hatiku. "Kenapa vagina Mbak Indah sempit banget.. kayak gak pernah di pake"












Adek : "Kakak gapapa?"








Kakak menggelangkan kepalanya.












Dan mulai ku gerakkan pinggulku.. Sambil ku angkat paha kanannya agar terlihat jelas penisku keluar masuk vagina Kakak saat di rekam oleh Ibu.












"Hmmmmmmmmmmpppppppppp.. emmmmmmmmpppp.. aaaahhh.. hmmmmpppppppp.. eeeemmmmppppp.. hmmmmmmmmpppppp.. hmmmmmmmmmmm.. aaahhhhh.. eeeemmmmppppp.. hmmmmmmmmpppppp.. aaaaaaahhhhh.. eeeemmmmppppp.. hmmmmmmmmpppppp.." Desahannya tertahan.












Adek : "Enak gak kak?"








Kakak : "Aaaahhhhh.. hmmmmmmmpppp.. aaaaahhhhhhh.." Tak menjawab ku.








Adek : "Enak gak?"








Kakak : "Aaahhhhh.. enak" Jawabnya pendek.








Adek : "Enak mana sama kontol suami kakak?"








Kakak : "Aaaahhhh.. aaahhhhh.. Hmmmmmmmpppp.." Tak menjawabku lagi.
















Lalu aku berhenti sejenak.
















Adek : "Aku tanya sekali lagi.. enakan kontol aku apa kontol suami kakak?"








Kakak : "Jangan dekk.."








Adek : "Kalo kakak gak mau jawab.. aku gak mau gerak lagi"








Kakak : "Hmmmm.. e..enakan titit kamu." Suaranya pelan.








Adek : "Apa?"








Kakak : "Enakan kontol kamuuuuu!"






Lalu ku gerakkan pinggulku agak kencang. "Hmmmmmmmmmmmmmpppppppp.. deeeeekkkk.. aaaaahhhhhhh... hhmmmmmmmmmmmpppppp.. eeeeemmmmmmppppp... hhhhmmmmmmmmmppppppp eeemmmmmmmmmpppp.. dek jangaaaannnn.. hhhhmmmmmmmmpppppp.. eeeeeeeemmmmmmmmmmppppp.. deekkkkkkk.. aaaaakkkkkkhhhhhhhh.." Desahnya masih tertahan tanganya sendiri.












Adek : "Jangan kenapa? kakak berubah pikiran?"








Kakak : "Akkhhhhh.. aaahhhhh.. jangan.. jangan kenceng-kenceng.. aaaaaaahhhh.. aaaakkhhhhhh"












Mendengar ucapannya makin kencang gerakan pingul ku dengan tangun ku yang menggosok klitorisnya "Aaaakkkkkkhhhhh.. dekkkkkkk.. hhhmmmmmmmmmpppppppp.. eeeeeeeeeemmmpppp.. deekkk.. aaaaaakkkkkhhhhhhh.. eeeeeeeeemmmmpppppppp.. hhmmmmmmmpppppp.. deeeeeekk.. deeeeeeeekkk.. hhhhhhhhhhmmmmmppppppppp.. hhhhhhhmmmmmmmmmmpppppppppppppppp.. " Tangannya masih menahan mulutnya yang mengerang panjang.












Ku biarkan tubuhnya berdiam sejenak.












Kakak : "Haahhh.. haaahhh.. haaahhh.. Kakak keluar dek.. makasih ya" Sambil menoleh padaku.








Adek : "Ini udahan kak?"








Kakak : "Hmmmmm.. terserah kamu"












Aku langsung membuka kaosku dan terlentang di kasur dengan penisku yang mengacung ke atas.












Mbak Indah : "Ok bentar.. abis ini adegan mamah"








Ibu Kost : "Eh.. abis ini mamah ya?"








Mbak Indah : "Iya.. daster sama jilbab nya udah mamah siapin?"








Ibu Kost : "Udah tuh di meja.."








Mbak Indah : "Ya udah mamah siap-siap dulu"








Ibu Kost : "Okaay" Ibu Kost terlihat begitu senang sambil memberikan cameranya padaku.








Mbak Indah : "Ok lanjut dulu"








Adek : "Kakak buka baju dulu.. jilbabnya sekalian"








Kakak : "Udah"








Adek : "Cadarnya enggak?"








Kakak : "Jangan.. kakak malu"








Adek : "Ya udah.. sini kakak naikin titit aku"








Kakak : "Kakak belom pernah gaya kayak gini.."








Adek : "Anggep aja kayak naik kuda"








Kakak pun berdiri.. dan duduk di perutku dengan tangannya menutupi vaginanya.








Adek : "Kok di tutup?"








Kakak : "Jangan diliatin"








Adek : "Ya udah terserah kakak"








Kakak : "Terus gimana?"








Adek : "Ya udah terserah kakak.. kakak mau apa?"








Kakak : "Kakak malu"








Adek : "Kakak pegang dulu titit aku, terus kakak arahin ke memek kakak"












Sambil berjongkok kakak memegang penisku dan kemudian langsung di arahkan ke vaginanya. "Hmmmmmppppp.." Sambil terus mendorongnya perlahan.












Adek : "Terus.. abisin kak.. aaahhhhh.."








Kakak : "Hmmmmmmppp.. ssshhhhhhh.. gede banget dekkk.. hmmmmmpppp.."












Setelah penisku tertelan semuanya.. kakakpun berdiam sejenak. Dan kemudian menggerakkan tubuhnya naik dan turun perlahan. "Hmmmmppppp.. hmmmmmmmmpppp.. eeeeehhhhhhhmmmmm.. hmmmmmpppp.. hmmmpppppppp.. eeemmmmpppppp.. aaahhhhhhhh.. hmmmmmmpppppp.. eeemmmmppppppp"








Mbak Indah : "Ok cut dulu" Dengan penisku yang masih di dalam vagina Mbak Indah.








Mbak Indah : "Mamah udah dandannya?"








Ibu Kost : "Udah nih" Ibu Kost dengan daster panjang dan hijab instant warna abu-abunya.








Mbak Indah : "Ya udah.. kasih ke mamah cameranya"








Mbak Indah : "Mamah nanti dari luar, tunggu 2 menit terus langsung masuk yah"








Mbak Indah : "Jangan lupa dialog mamah"








Ibu Kost : "Eh bentar.. Dialog mamah yang mana? kan ceritanya udah di ganti"








Mbak Indah : "Yang dialog mamah masih sama yang cerita buatan Icha"








Ibu Kost : "Ohhh.. gitu.. ok"








Dan sesaat Ibu Kost Keluar kamar Mbak Indah langssung bergerak lagi.








"Hhhmmmmmmmmpppppppp.. hmmmmmmmpppp.. hmmmmmmppppp.. dekkkk.. aaahhhhh.. hhmmmmmmppppp.. hhhhhmmmmppppp.. eeemmmmmppppp" Sambil menutup mulutnya. Dan sesaat kemudian Ibu Kost membuka pintu kamar.








Mamah : "Assalamualaikum" Ibu Kost terlihat dengan daster dan jilbabnya serta Tubuhnya yang terlihat mungil masuk menyapa kami berdua sambil memegang kamera.








Kakak : "Mamah.." Langung berdiri dari kasur dan menutupi tubuhnya dengan selimut dan begitu juga dengan ku yang menutupi penisku dengan sarung.








Mamah : "Loh kok berenti?"








Kakak : "Mamah ngapain?"








Mamah : "Lanjutin dong"








Adek : "Mah, yang ngintip kita ternyata kakak beneran mah"








Mamah : "Tuh kan.. apa mamah bilang"








Kakak : "Maksud mamah apa?"








Mamah : "Kamu ngintip mamah kan bulan kemaren?"








Kakak : "Aku.. aku gak sengaja mah"








Mamah : "Terus kenapa kamu gak negor mamah?"








Kakak : "Aku.. aku takut"








Mamah : "Kamu bukan takut, tapi kamu suka liatnya kan?"








Kakak : "Enggak.."








Mamah : "Jangan bohong.. buktinya kamu minta adek kamu buat muasin kamu"








Kakak : "Bukan gitu mah"








Mamah : "Yakin?"
















Sambil menghampiri Ibu kost memberikan cameranya padaku dan kemudian membuka sarung ku.



Posting Komentar

0 Komentar