Setelah Menyelimuti anaknya, Ibu Kost langsung melirikku sambil merekam penisku yang masih kencang dengan camera di tangannya. Dan kemudian dia berjongkok di hadapan ku melepas kondom di penisku dan melemparnya ke kasur Dini.
Ibu Kost : "Udah lama aku gak ngejilatin kontol kamu sayang.." Sambil mengeocok penisku dengan tangannya
Aku : "Baru seminggu lalu.."
Ibu Kost : "Tapi kangeen.."
Ibu Kostpun mulai menjilati dan mengulum penisku dengan matanya yang terus menatapku. Di mainkan buah zakar ku.. di jilatinya sampai benar-benar basah.
Ibu Kost : "Hmmmm... hmmmm... hmmmm"
Ibu Kost : "Kangen banget aku sayang.."
Begitu mahirnya Ibu Kost kini memainkan penisku dengan tangan dan mulutnya, Sampai tak selang lama.. kurasakan penisku begitu kencang dan berkedut.
Aku : "Bu.. ahhh...aaaahhhhh" Akupun tak kuasa menahannya lagi.. Ibu Kost pun membuka lebar mulutnya. Menahan semua mani ku di dalamnya dan tanpa ragu ibu kostpun menelan semuanya.
Aku : "Di telen semua?"
Ibu Kost : "Hihi.."
Ibu Kost : "Kita pindah kamar yukk sayang.."
Aku : "Aku ngantukk.. besok aja yah"
Ibu Kost : "Yahh.. tapi ibu pengen nih"
Aku : "Aku capek banget bu.."
Ibu Kost : "Ihh.. kok gitu sih"
Aku : "Lagian udah mau jam 1 nih.."
Ibu Kost : "Hmmmm.. Tapi bener besok yah.."
Aku : "Iyaahh.."
Ibu Kost : "Ya udah.."
Aku : "Aku naik ya bu"
Ibu Kost : "Iyah.. "
Sesaat aku berpamitan akupun langsung naik ke kamar ku.. dan tanpa membersihkan diri aku langsung saja tidur.
Sampai keesokan harinya aku terbangun sekitar pukul 7 pagi.. aku yang masih mengantuk hanya terdiam di kamar main HP. Sampai aku ingat aku harus mengembalikan payung ibu Imah yang semalem ku pinjam.
"Oh iyaa.. hampir aja lupa mau balikin payung.. sekalian joging aja dah" Batinku.
Setelah mandi aku langsung bersiap diri dengan sepatu dan kaos olahragaku.. tak ku lihat siapapun di rumah bawah. "Mungkin Dini dan Ibu Kost masih tidur." Batinku.
Sesaat aku meninggalkan rumah.. akupun hanya berjalan santai. Cuaca yang cukup cerah dengan matahari yang cukup hangat namun aspal yang masih terlihat basah sisa hujan semalam.
Sampai dekat rumah Icha terlihat rumahnya yang juga sepi.
Teringat Icha yang sebentar lagi resmi bercerai.. dan akan tinggal bersama lagi dengan Dini dan Ibu Kost. "Hmmm.. apa yang terjadi selanjutnya di keluarga ibu kost ya kalo Icha sudah pindah" Batinku.
Aku masih berjalan santai menuju taman sambil membawa payung bu Imah. Sambil berjalan ku ingat-ingat. "Rumahnya yang mana semalem?.. Oh iya kalo gak salah yang ada tulisan toko sayur atau toko buah gitu deh"
Sampai akhirnya ku temukan rumah dengan spanduk bertuliskan "Toko buah sederhana" di sebuah garasi mobil. Tak kulihat siapapun di sana.. hanya beberapa buah yang digantung dan kulkas kaca kecil berisi buah-buahan yang sudah di potong.
Aku : "Permisi.."
Ibu Imah : "Iyaa.. sebentar" Terdengar suara Ibu Imah dari dalam rumahnya.
Tak lama terlihat Ibu Imah dengan Hijab besar berwarna hitam menghampiriku.
Semalam wajahnya tak begitu terlihat karena agak gelap.. kini terlihat wajah Ibu Imah yang mungkin biasa saya namun begitu putih dan bersih tanpa makeup. Aku tak bisa melihat bentuk tubuhnya namun terlihat tinggi badannya yang sama denganku.
Aku : "Maaf bu, ini saya deny yang semalem, mau balikin payung."
Ibu Imah : "Ohh.. ya udah taruh situ aja"
Aku : "Iya bu.."
Aku : "Ibu jualan buah ya?" Aku mencoba basa-basi.
Ibu Imah : "Masa' gak liat sih mas?"
Aku : "Oh iya.."
"Judes amat" Batinku.
Aku : "Ehh.. Saya beli buah semangkanya deh bu.."
Ibu Imah : "Yang mana?"
Aku : "Yang di kulkas aja.. yang udah di potong.. ini berapaan bu?"
Ibu Imah : "Itu kan ada tulisannya mas di kulkas.. masa' gak bisa baca sih"
Aku : "Eh iya.. ya udah saya beli 2 bu.."
Dengan uang pas aku memberikan uang ku dan mengambil semangka potong di kulkas kaca.
Aku : "Ya sudah, saya pamit dulu bu.. Wassalamualaikum"
Ibu Imah : "Waalaikumsalam" Sambil berjalan masuk ke rumahnya.
"Judes amat itu orang" Batinku.
Aku yang begitu kesal langsung ku buang saja semangka dalam plastik yang sudah ku beli tadi di got depan rumahnya. Dan setelahnya ku tinggal menuju taman sambil berjoging.
Sampai taman terlihat tak begitu ramai di sana, hanya beberapa orang yang joging dan beberapa penjual makanan. Dengan perasaan yang masih agak kesal akupun memutari taman sambil berlari. Setelah sekitar 6 putaran akupun berhenti sejenak dekat kursi aku berciuman dengan Dini semalam.
Seno : "Bang deny?"
Aku : "Eh seno.."
Seno : "Joging bang?"
Aku : "Iya nih.. kamu ngapain?"
Seno : "Joging juga.."
Aku : "Joging megang es teh begitu?"
Seno : "Kan istirahat bang.. haha"
Aku : "Ohh.. kamu sering joging emang?"
Seno : "Enggak sih bang.. lagi nyoba aja.. sama pengen ngurusin badan.. haha"
Aku : "Emang ngapain pengen kurus?"
Seno : "Biar enak aja badan bang.. sama kalo nyari kerja nanti gampang abis lulus SMA haha"
Aku : "Emang kamu gak mau kuliah?"
Seno : "Pengen sih bang.. Tapi.."
Aku : "Kenapa?"
Seno : "Uang mami kayaknya udah abis buat biaya berobat papi.. jadi kayaknya aku gak mungkin kuliah deh"
Aku : "Ehh.. sorry sen.. abang gak tau.. emang papi kamu dimana?"
Seno : "Ada di rumah bang.. cuma udah gak bisa ngapa-ngapain."
Aku : "Kenapa emang?"
Seno : "Papi sempet kena stroke.. jadi sekarang cuma duduk di kursi aja di rumah"
Aku : "Ohh.. Sorry ya sen.."
Seno : "Iya bang gapapa.."
Aku : "Jadi kamu abis SMA mau langsung kerja yah?"
Seno : "Iya bang.. seno mau bantuin mami aja nyari duit"
Aku : "Ohh gitu.."
"Kasian juga yah" Batinku.
Aku : "Btw Saudara kamu ada berapa?"
Seno : "Aku anak tunggal bang.."
Aku : "Hmmmm.. Ya udah.. gini aja.. kalo emang kamu niat ngurusin badan.. kamu olahraga aja bareng abang"
Seno : "Kemana?"
Aku : "Di taman aja.. tapi weekend doang ya.. soalnya abang kerja kalo hari biasa"
Seno : "Olahraga apa?"
Aku : "Ya apa aja.. joging kek.. apa kek"
Seno : "Gitu mah aku sendiri juga bisa.."
Aku : "Yaa kalo ada temennya kan jadi tambah semangat"
Seno : "Bener juga.."
Aku : "Tapi kamu diet juga.."
Seno : "Susah kalo diet bang.."
Aku : "Susah gimana?"
Seno : "Ya ini aja.. aku baru muter 1 kali udah beli es teh"
Aku : "Ya makanya pelan-pelan aja.. besok lagi kalo ke taman jangan bawa duit.. bawa botol minum aja isi air putih"
Seno : "Ohhh gitu.. tapi kalo di rumah kadang susah juga bang kalo diet."
Aku : "Ya di coba lah.. sekarang berat kamu berapa?"
Seno : "90"
Aku : "Tinggi kamu?"
Seno : "160"
Aku : "Ohh.. coba pelan-pelan.. tiap pagi sit-up push-up aja abis bangun tidur.. terus jangan lupa kurangin gula"
Seno : "Kayaknya kok susah ya bang.."
Aku : "Jangan jajan mulu.. kalo laper minum air putih aja.."
Seno : "Hmm.. oke dah bang.. aku coba dulu.."
Aku : "Gitu dong.. ya udah abang mau pulang dulu.. kamu masih mau disini?"
Seno : "Pulang juga dah bang.."
Kamipun berjalan pulang meninggalkan taman.
Sampai depan rumah Seno, terlihat Ibu Imah yang sedang membereskan beberapa buah di tokonya.
Aku : "Sabtu depan kita joging lagi ya sen.. jangan lupa yang abang bilang tadi"
Seno : "Ok bang.. siapp"
Percakapan Ibu Imah dan Seno.
Seno : "Assalamualaikum."
Ibu Imah : "Waalaikumsalam.. kamu kok sama dia sih nak?"
Seno : "Iya mi.. tadi ketemu di taman."
Ibu Imah : "Nak.. Kamu mending jangan deket-deket sama dia deh.. itu kan anak nakal"
Seno : "Kenapa sih mi.. kan bang seno baik"
Ibu Imah : "Baik apanya.. malem minggu keluyuran sambil pacaran baju seksi begitu"
Seno : "Kak seno tu baik mi.. tadi aja aku di ajarin cara diet"
Ibu Imah : "Diet apa?"
Seno : "Diet biar kurus mi"
Ibu Imah : "Ohh.. terus dia bilang apa ke kamu?"
Seno : "Bang deny ngajak aku joging sekarang tiap sabtu minggu.. terus katanya aku di suruh diet juga"
Ibu Imah : "Hmmm.. ya udah terserah kamu deh nak.. yang penting jangan aneh-aneh loh ya"
Seno : "Iya mi.."
Ibu Imah : "Ya udah kamu mandi dulu sana"
Seno : "Iya mi"
Aku berjalan santai menuju rumah.. dengan keringat yang sudah kering. Kucoba memikirkan pembicaraanku dengan Seno tadi. "Kenapa aku jadi Iba dengan Seno? Ibunya aja judes begitu dengan orang lain.." Makin lama aku berjalan ada sebenak di pikiran ku. "Tapi kalo di pikir kasihan juga sih.. di keluarganya hanya Ibunya saja yang mencari nafkah untuk anak dan suaminya. tapi kayaknya Seno anak yang selalu dimanja.. hmmm.. mungkin karena dia anak tunggal"
Tanpa sadar aku sudah melewati rumah Icha.. dan tak lama lagi aku sampai di rumah Ibu Kost. Sesaat sampai gerbang.. terlihat seorang yang ku kenal dengan cadarnya sambil menggendong anak.
Aku : "Ehh Mbak Indah.."
Mbak Indah melihatku dan dengan diam menggelangkan kepalanya sambil membuka gerbang.. lalu di susul seorang pria berambut botak berjenggot tebal berpostur cukup tinggi mengeluarkan sebuah motor dari dalam rumah.
Pria Botak : "Siapa yang?" Suami Mbak Indah.
Mbak Indah : "Ini, anak kost mamah" Mbak Indah agak gugup.
Pria Botak : "Ohh.."
Akupun hanya diam membiarkannya keluar dari rumah.
Mbak Indah : "Mahh.. aku pulang dulu yah.. Wassalamualaikum" Dari depan gerbang.
Ibu Kost : "Iya sayang.. Waalaikumsalam" Terdengar suara Ibu Kost dari pintu depan rumahnya dengan pakaian hijab besar dan kacamatanya.
Tanpa aba-aba setelah melihat Indah pergi.. Ibu Kost langsung melepas baju terusan yang di kenakannya. Aku yang terdiam menatapnya hanya mengenakan hijab besar yang di singkap di lehernya. Ibu Kost memperlihatkan Payudaranya yang ternyata sudah tak tertutup BH, dan vaginanya yang polos juga tanpa CD. dengan kaos kaki putih pendek di kakinya.
Akupun yang tadinya terpaku lansgusng berlari menghampirinya dan menarik tangannya masuk ke rumah.
Aku : "Ih.. kalo anak kost lain liat gimana?"
Ibu Kost : "Hihi.. Kekamar aja yuk."
Aku : "Aku masih keringetan abis jogging.."
Ibu Kost : "Gapapa.. memek aku udah basah dari tadi sayang.."
Aku : "Dini mana?
Ibu Kost : "Lagi mandi"
Setelah mengunci pintu kamipun langsung beranjak ke kamarnya, Ku lihat kamar Ibu Kost begitu berantakan.. CD dan BH yang berserakan, selimut yang basah di lantai, dan kini ku lihat Ibu memiliki Smart TV 32 inch di kamarnya. Yang membuat aku tak bisa berucap saat ku lihat.. begitu banyak mainan seperti vibrator dan dildo berserakan dimana-mana.
Aku : "Ini kok lantainya basah gini?"
Ibu Kost : "Iya.. tadi Indah keluar di lantai" Sambil melepas Hijabnya yang kini Ibu Kost hanya mengenakan kaos kaki putih dan kacamatanya.
Aku : "Ihhh.. jorok.." Sambil mengelap kakiku.
Ibu Kost : "Hihi"
Aku : "Mbak Indah ngapain emang?"
Ibu Kost : "Pengen katanya.. ya udah aku bantuin tadi dari jam 6, sekalian bahas Perveraian Icha"
Aku : "Sama suaminya juga tadi?"
Ibu Kost : "Enggak lah.. bisa di bunuh aku kalo suaminya Indah tau"
AKu : "Kok tadi ada di sini?"
Ibu Kost : "Itu ngejemput doang.. dia kira Indah cuma main doang ke sini"
Aku : "Terus ini mainan Ibu kenapa banyak banget?"
Ibu Kost : "Iya dong.. hihi"
Aku : "Dapet dari mana?"
Ibu Kost : "Beli"
Aku menggelangkan kepala.
Aku : "Ini apa namanya? kok ada kupingnya gini?"
Ibu Kost : "Itu Rabbit Vibrators, jadi yang kayak kontol ini masuk ke memek.. terus kupingnya ini kalo di nyalain geter"
Aku : "Ohh terus kalo ini?"
Ibu Kost : "Ini Wand Vibrator.. cuma geter doang terus di tempel di itil"
Aku : "Gede banget yah, Kalo ini?
Ibu Kost : "Ini juga buat Itil.. tapi di nyedot-nyedot gitu sayang namanya Womanizer"
Aku : "Ini?"
Ibu Kost : "Itu sama yang lagi aku pake.. namanya Hands-Free Vibrators"
Aku : "Ibu lagi pake?"
Ibu Kost : "Iyah.." Sambil memutar balik badannya memperlihatkan tali kecil keluar dari lubang anusnya.
Aku : "Banyak banget sih.. kalo ini? kok kepalanya ada dua"
Ibu Kost : "Iya sayang.. kalo itu double head dildo.. jadi bisa masuk 2 lobang sekaligus.. hihi"
Aku : "Ohh.. ini kok ada CD model begini?"
Ibu Kost : "Iya sayang, itu panties vibrator namanya.. CD terus vibratornya nempel langsung di memek.. kemaren kan pas arisan aku pake"
Aku : "Terus?"
Ibu Kost : "Biasa aja gak begitu kerasa"
"Kayaknya Ibu Kost udah kebal nih" Batinku.
Aku : "Terus ini ibu beli TV buat apa?"
Ibu Kost : "Bentar ya.. aku nyalain dulu.."
Sesaat dinyalakan terdengar suara desahan dari TV, menampilkan Video bokep orang kulit putih seperti ibu-ibu yang sedang berada di posisi Leaning Cowgirl dengan anak muda. Saat ku baca judulnya tertulis 'I Caught My Son Masturbating'.
Aku : "Ehh.. kenceng banget suaranya" Aku agak terkaget mendengarnya.
Ibu Kost : "Gapapa.. gak sampe keluar kamar kok"
Aku : "Ibu belajar dari mana bisa nonton beginian di TV?"
Ibu Kost : "Di ajarin Indah lahh.."
Aku : "Pantes betah di kamar"
Ibu Kost : "Hihi.."
AKu : "Kok milih judulnya begitu?"
Ibu Kost : "Ihh seru sayang.. jadi ceritanya itu mamahnya mergorkin anaknya lagi nonton bokep di kamar, terus bukannya di omelin malah mamahnya mancing mancing gitu.. sengaja mandi pintunya gak tutup, terus pake baju seksi di rumah.. nah abis itu mamahnya sengaja colmek di kamar tapi pintunya gak di tutup biar anaknya liat. Sampe akhirnya mamahnya mergokin lagi anaknya lagi jilat-jilat CD mamahnya.. terus kata mamahnya 'instead of licking my panties, better lick mama's pussy'."
Ibu Kost : "Terus dari situ deh anak nya disuruh ngejilatin memek mamahnya sendiri.. sampe akhirnya mamah sama anaknya ngentot berdua tiap hari"
Aku : "Aneh banget ceritanya"
Ibu Kost : "Cerita beneran mamah sama anaknya ngentot gitu ada gak sih sayang?"
Aku : "Ya mana aku tau.."
Ibu Kost : "Seandainya Aku punya anak cowok.. terus dia liat mamahnya lagi colmek pake dildo.. pasti deg-degan bangeeeett.. dia bakal ngentotin aku gak yah?.. hihi"
"Udah sakit nih Ibu Kost" Batinku.
Aku : "Ibu jadi sering nonton bokep?"
Ibu Kost : "Gak juga sih.. baru kemaren-kemaren aja"
Aku : "Genrenya sama?"
Ibu Kost : "Iyah.. seru sayang kalo ceritanya mamah sama anak kandungnya ngentot.. bikin deg-degan.. udah di rawat dari kecil.. malah mamahnya sendiri di entot.. hihi"
Aku yang keheranan akhirnya hanya diam saja mendengar ucapannya.
Ibu Kost : "Sayang.. yukk.. udah basah ni" Tanpa basa basi Ibu langsung mengangkang di kasur dan melepas vibrator yang dari tadi menancap di anusnya.
Aku : "Jilatin dulu.. "
Ibu Kost : "Ihhh.. ya udah sini"
Sambil membungkuk di kasur Ibu Kost memainkan penisku dengan mulutnya. Tanpa berlama-lama.. melihat penisku yang sudah keras maksimal langsung saja Ibu Kost berbalik badan dan mengangkang lebar di pinggir kasur. Ku dekatkan penisku ke vagina Ibu Kost yang begitu basah dan terbuka lebar di pinggir kasur menatapku. Ku gesekkan perlahan di itilnya yang makin terlihat sambil menatapnya.
Ibu Kost : "Ahhhhh.. geli sayang.." Sambil melipat bibirnya ibu kost terus menatap kepala penisku ayng bergesek di bibir vaginanya.
Ibu Kost : "Masukiiinn.. aahhh"
Aku : "Udah pengen yah?"
Ibu Kost : "He'emmm" Sambil menatapku.
Aku yang juga sudah tak tahan kuu masukkan perlahan penisku ke lubang sang Ibu. "Aaakkhhhhhh.. akhirnyaaa.. aku ngentot benerann.. aakkkkkhhh.. akkkkkhh.. enaaakkk.. aakkkhhhh.. aaakkkhhh" Ucapan Ibu Sesaat aku gerakan pinggulku perlahan.
Penisku yang memang sudah seminggu tak merasakan vagina Ibu Kost begitu lembut terasa vaginanya menjepit penisku di dalam.. vagina yang agak longgar begiu pas dengan ukuran penisku. Ku gerakkan pinggulku maju mundur perlahan sambil menatap matanya.
Ibu Kost : "Akkhhh.. aakkkhhh.. aakkkkhhh.. enaaakkk.. aaakkkhhhh.. aakkkhhhhh.. akkkkhhhhh.. kontol beneran emang beda rasanya.. aaaakkkkhhhh... aakkkkhhhh.. hmmmm... terusss.. aakkhhhh.. aaakkhhhhh.. enaknya ngentottt.. aahhhh... aakkkhhhhhh... aakkkkkhhhh... enaaakkkk... aaakkkhhhhhhhhhhh.. aakkkkkkkkkkkhhhhhhh.. aaahhhhhhhhh.."
Sudah sekitar 10 menitan aku menyetubuhi ibu kost. Tiba-tiba pintu kamar terbuka..
Dini : "Maahhh.. laperrr" Terlihat Dini mengenakan hotpants dan tanktop seperti semalam.
Ibu Kost : "Bentar sayang mamah lagi enak.. aakhkhhh.. aakkkhhh.. aakkhhhhh.. aaahhhh..."
Dini : "Ihhh laper mahh"
Ibu Kost : "Bentar sayangg.. aahhh.. aahhh"
Seperti tak menghiraukan ku yang sedang menyetubuhi ibunya Dini lalu langsung menutup pintu.
Aku : "Kasian bu, masak dulu aja.." Aku berhenti sejenak.
Ibu Kost : "Hmmm.. ya udah deh.. bentar yahh"
Sambil berdiri Ibu Kost langsung pergi ke dapur.
Dengan kaca mata dan hanya mengenakan kaos kakinya, Ibu Kost memasak di dapur untuk anaknya. Sedangkan aku hanya merebahkan diri di kamar ibu kost.
Selang tak berapa lama Ibu Kost kembali dari dapur..
AKu : "Udah? Cepet banget?"
Ibu Kost : "Cuma goreng telor sama sop ayam sisa kemaren.."
Aku : "Ohh.."
Ibu Kost : "Hihi.. yuk lanjut"
Sesaat aku bangun lagi dari kasur.
Ibu Kost : "Ehhhh.. Sebentar sayang.. aku punya ide"
Aku : "Hmmmm..?"
Ibu Kost lalu berdiri mengambil kertas dan menulis sesuatu sambil berfikir. "Hmmm.. gini aja bagus kayaknya" Ucapnya sambil menulis sesuatu di kertas. Lalu dia melepas kaos kaki yang di kenakannya, lalu mengenakan lipstik warna merah tipis di bibirnya dan mengambil jilbab bergo instant sedada warna moka di lemari dan langsung dikenakannya.
Lalu Ibu Kost mengambil camera dari laci.. sambil memposisikan lagi tubuhnya di pinggir kasur mengangkang gaya misionary seperti tadi sambil merekam ke arah vaginanya sendiri dari atas.
0 Komentar