IBU KOST DAN 3 ANAK PEREMPUANNYA PART 28

 


Aku yang agak bingung.. sesaat ibu mengucapkan.






Mamah : "Sini nak.. mumpung papahmu lagi keluar.. jilatin memek mamah nak" Ibu Kost berpura-pura jadi Ibu ku.






"Deg.. aku terdiam sejenak.." Sesaat kemudian aku berjongkok di pinggir kasur,






Mamah : "Nak kamu liat kan.. ini memek mamah kamu, tempat dimana kamu lahir nak.. "




Mamah : "Kamu liatin memek mamah nak.. Memek mamah basah bangeett.. itil mamah juga keras banget nak.."




Mamah : "Memek mamah basah gara gara ngeliat kamu nak, ngeliatin kamu coli pake CD mamah tadi nak.."




Mamah : "Dari pada kamu ngejilaitn CD mamah.. mending langsung jilatin memek mamah aja"




Mamah : "Buruan nak.. memek mamah pengen di jilat.." Dan tanpa ragu aku mulai menjilati vaginanya seperti aku menjilati vagina Dini semalam.








Ibu Kost : "Aaaakkhhhhh.. aaahhhhh... aahhhhh.. aaaaakkhhhhh.. enakkk naakk.. enak bangeett.. aaakkkkhhhh.. belajar dari mana sih anak mamah.. aakkkkhhhhh.. aahhhh.. aakkkkhhhh.. terus nakk.. aakkkhhh.."




Ibu Kost terus mendesah sambil merekamku menjilati vaginanya.




Mamah : "Ihhhh.. terus naakkk.. memek mamah.. memeh mamah berasa enak bangeeeett... aakkkkkhhhhh... aakkkkhhh.. aakkkhhhhhhh.. aakkhkkkkhhhhhhhhhhh"






Tak lama kemudian.






Mamah : "Udah nakk.. udah.. mamah gak kuat.. aakkhhhhh.. aaakkkkhhhhhh... aaaaakkhhhhhhhhhhhhh.. aaaarrrrrrkkkkhhhhhhhhhh" tubuh Ibu kost bergelinjang menahan orgasme yang baru saja keluar.


















Sesaat kemudian..






Ibu Kost : "Sekarang kamu berdiri.. Sambil pake celana dulu"






Akupun menurutinya.






Ibu Kost : "Ini dialog kamu yah? nanti kamu tinggal baca aja kalo aku kasih tanda" Memberiku secarik kertas yang dia tulis tadi.




Aku : "Apaan ni?"




Ibu Kost : "Kamu siap?"




Aku : "Siap apa?"




Ibu Kost : "Aku itung yah.."




Ibu Kost : "Satu.. Dua.. Tiga.."
















Mamah : "Kamu pinter banget ngejilatinnya nak.. mamah sampe keluar gitu.. papah kamu aja gak pernah ngejilatin memek mamah kayak gini"




Mamah : "Sekarang mamah mau liat kontol kamu nak.. mamah buka celana kamu ya sayang"






Sambil membalikkan badan ibu kost menungging di kasur sambil mencoba membuka celanaku.






Mamah : "Naakkkk.. kontol kamu.. kontol kamu gede bangeeett" Sambil mencoba memegang penisku.




Mamah : "Mamah jilat ya sayang.." Setelah menaruh camera di kasur dan merekam menghadap tubuhnya yang menungging sambil memegang penisku.






Langsung saja tanpa ucapan dari ku Ibu Kost mengulum penisku dengan hebatnya.






































Tak selang beberapa lama ibu kost melepas penis ku dari mulutnya dan menatapku sambil terus memegangnya.






Mamah : "Nakkk.. kamu anak baik.. anak kesayangan mamah.. sekarang mamah mau kamu bantuin mamah.. mamah pengen kontol sayang.. mamah pengen ngentot.. mamah mau anak mamah ngentot mamah.. kamu maukan ngentot mamah?" Sambil bergerak mengangkang lagi di pinggir kasur dan menyorot penisku yang mengacung keras di depan vaginanya dengan camera di tangannya.






Aku yang tadinya terdiam, langsung berpura-pura membaca text yang sudah Ibu Kost berikan tadi.






Aku : "Mamah yakin?"




Mamah : "Iya nakk.. mamah pengen ngentot.. "




Aku : "Nanti kalo ketahuan papah gimana?"




Mamah : "Enggak nak.. papah udah berangkat kerja tadi"




Aku : "Emang gapapa mah?"




Mamah : "Gapapa nak.. mamah pengen banget kontol sayang.."




Mamah : "Mamah pengen kamu masuk lagi ke memek mamah.. tempat kamu pernah tinggal nak.."




Mamah : "Buruan nakk.. memek mamah udah gatel banget.. memek mamah pengen di masukin kontol nak.. kontol anak mamah."






Yang tadinya aku terdiam.. mulai ku tempelkan kepala penisku di ujung vagina Ibu Kost.. ku gesek perlahan di bibir vaginanya yang memang makin basah.






Mamah : "Aaahhhhh.. geli nakk.. aahhhh.. aaahhhh.."




Aku : "Ini di masukin mah?"




Mamah : "Iya sayang.. mamah pengen kontol.. buruan sayang.. mamah udah gak tahan"






Sesaat ku gerakkan pinggul ku, mendorong penisku masuk ke liang senggama Ibu Kost. Ku dorong terus sampai hilang semua penisku tertelan vaginanya.






Mamah : "Aaaakkkkkkhhhhhh.. gede bangeeett kontol anak mamahhh.... aaaaaaaakkkkkkkkhhhhh"






Sesaat aku diamkan sejenak penisku.






Mamah : "Di gerakin nak.." Langsung saja ku turuti ucapannya.




"AAaaaakkkkkhhh.. aakkkkkhhhhhh.. enaakkk.. terusss.. teruss.. enak banget ternyata kontol mu nak.. kontol anak mamah enak bangeettt.. aaakkhhhh.. aakkkkkkkhhh.. aakkkkhhh.. mamah gak nyangka.. aakkkkhhhh.. aaahhh.. aaahhhh.. mamah bakal ngentot sama anak mamah.. aakkkhhh.. aakkkhhhh.. aaakkkkhhhh.. enaakkkk.. kontol anak mamah gede bangetttt... aakkkhhhh.. aakkkkkhh.. aakkkhhhh.. terus nak.. terusss.. enak banget ngentot sama anak kandung ternyata.. enaakk.. aaakkkhhhh.. aakkkkhhhh.. aaaakkkhhhh.. enaaakkk.." Ucapnya.




Sesaat aku sadar, Kami berdua sedang membuat sebuah video antara Ibu dan Anak, Ibu Kost yang berperan sebagai Mamah berhijab yang solehah dan aku sebagai anaknya yang sedang menyetubuhi mamahnya sendiri.




Aku hanya terus bergerak menuruti perintahnya.






Mamah : "Enaakkk... aakkkhhh.. aakkkhhhh.. kontol anak mamah enak bangeeeett.. "






Lalu Ibu Kost menyenggol tanganku dengan kakinya. Pertanda aku harus membaca dialog ku lagi.






Aku : "Kontol papah kecil ya mah?"




Mamah : "Kontol papah kecil naakk.. aakkkhhhhh.. aaakkkkkhhhh.. aakkkkkhhhh.. kontol papah gak seenak punya kamu nak.."




Mamah : "Aaakkhhhh.. aaakkkkhhhh... kontol kamu enak banget nakk.. mamah suka.. suka bangett"










Ibu Kost : "Bentar sayang bentar.." Ibu Kost menghentikan gerakan ku.




Ibu Kost : "Sekarang kamu yang megang camera.. nanti muka, tetek, sama memek aku di closeup yah"




Aku hanya mengangguk sambil memegang camera.. sesaat ku nyalakan lagi.. ku gerakkan lagi pinggulku.














Ku rekam penisku yang keluar masuk vagina ibu kost yang begitu basah. ku rekam tubuhnya yang putih dan payudaranya dengan puting kecoklatan yang berukuran 36D bergerak naik turun.




Begitu juga wajahnya dengan lipstik dan kacamata tertutup hijab warna moka.. dengan sengaja atau tak sengaja dibuat terlihat seperti ibu begitu menikmatinya.. desahan yang begitu kencang dengan bibir yang merahnya yang selalu di gigitnya.. sambil terus kedua tangannya meremas-remas kedua payudaranya.




Mamah : "AAakhhhhhh.. aakkkkkkkkhhhh.. aaakkkkkkkkkkhhhhh.... aaaakkkkhhhhhh.. enaaakkkk... terus naakkk.. aahhh.. aakkkhhhh.. kontol anak mamah enak bangeeettttt.. aakkkhhhh.. aakkkkkhhhhh.. aaakkkkhhhhhh.. sodok terus rahim mamah mu nakk.. teruss.. aaakkkkhhh.. aaaakkkkhhh.. memek mamah baru kali ini ngerasain di sodok kontol seenak ini.. aaakkkkkkhhhhh.. aakkkkkkhhh.. aaakkkkkhh. enaakkk banget kontol kamu naakkkk.. terusss.. terus naakkk.. aakkkkkh.. aakkkkkkhhh.."






Aku mendengar ucapan Ibu yang begitu tabu membuat tubuhku merinding.. kurasakan penisku mulai berkedut.






Aku : "Mahh.. aku mau keluar"




Mamah : "Mamah juga mau keluar nak.. aaakkkkhh.. aaaahhhhh.. kamu keluar di dalem aja.. aahhhh.. ahhhh.. hamilin mamah mu.. mamah pengen ngerasain pejuh kamu... aaakkkhhhh.. aakkhhhh.. aakkhhhh.."




Aku : "Maahhh.. maahhh.. aahhhhhhhhhhh" Akhirnya aku menyeburkan maniku ke rahim Ibu Kost yang berperan sebagai Mamah.






"Aaaakhhhhhh... aaakkkkhhhhhh.. aaaaakkkkkkkhhhhhhhhhhhhhh.. aarrrrrrrrrrrrkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.." Dan di barengi suara Ibu Kost yang juga ikut klimaks bersamaku.






Ku rekam semua kejadian itu dan juga u rekam secara closeup sesaat kemudian penisku tercabut dari vagina Ibu Kost dan maniku yang mengalir di bibir vaginanya






Mamah : "Aaaaakhhhhhh.. memek mamah penuh isi pejuh anak mamah.. anget sayang.."




Mamah : "Sini nak, biar mamah jilatin kontol kamu" Sambil merangkak menghampiri Penisku.






Aku masih terus menurutinya.




























Jilatan Lidah Ibu kost begitu terasa, penisku yang ku kira akan turun malah mengacung keras lagi di depan mukanya.






Mamah : "Kontol kamu keras lagi nak.. sekarang kamu tiduran di kasur yah"




Aku : "Iya mah.." Aku menurutinya lagi.






Sambil ku pegang kamera terlihat wajah ibu kost dengan hijabnya merangkak dari kaki menghampiri penisku.






Mamah : "Mamah gak nyangka kontol anak mamah bisa segede ini" Sambil memegangi penisku.




Mamah : "Mamah seneng banget nak, memek mamah di masukin kontol segede ini.."




Mamah : "Kamu suka kan ngentot sama mamah?" Sambil diciuminya.




Aku : "Suka mah"




Mamah : "Memek mamah enak gak?"




Aku : "Enak mah"






Sambil merangkak ke atas.. ibu kost memposisikan diri berjongkok di atas penisku.






Mamah : "Kamu mau gak masuk ke memek mamah lagi?" Karena Ibu Kost yang mengambil alih.. aku hanya terdiam menuruti ucapannya.




Aku : "Mau mah.. mau"




Mamah : "Kamu mau apa nak?" Sambil menggesekkan kepala penisku di bibir vaginanya.




Aku : "Aku mau kontol aku di jepit pake memek mamah lagi.."




Mamah : "Ihh pinter anak mamahh.. tapi kamu janji yah.. jangan sampe papah tau.."




Aku : "Iya mah, aku janji.."






Tak lama Ibu Kost yang sudah tak tahan langsung menekan vaginanya ke bawah memasukkan penisku kedalam vaginanya lagi. "Aaaaaaaaaarrrrrkkkkkkkkkhhhhhhhhhhh.." Desahnya panjang sesaat penisku tertelan vaginanya.




Sambil bersandar dengan posisi Leaning Cowgirl seperti Dini Kemarin.. Ibu Kost langsung menggerakkan pinggulnya naik turun. Terlihat begitu jelas penisku yang keras keluar masuk vaginanya di camera.




"Aaaaaaaaakkkkkkkhhhhhhhhhhhh... aaaahhhhhhh... aaaaahhhhhh... enaaakkkk.. aaahhhhhhhh.. Kontol anak mamah enaaakkk.. aaahhhhhh.. aakkkhhh.. ngentot sama anak lebih enak dari pada sama suami sendiri.. aaahhhhh.. enaaakkkkk... aaaaaaahhhhh.. aaakkkkkkhhhh.. kontol anak mamah enak bangeeetttt.. aakkkkkhhhhhh.. aaakkkkkkkkkkhhhhhhhhh.. aaaakkkkkhhhhhhh.. aakkkkkkkkhhhhhhhhhhhhh.."








Anak : "Enak ya mah?"




Mamah : "Aaaaakhhhhhh.. aahhhhh. aaakkkkhhh.. enaakk nakk.. mamah suka.. memek mamah suka"




Anak : "Mamah mau gak ngentot sama aku tiap hari?"




Mamah : "Mau nakk.. mamah suka banget ngentot kontol anak mamah.. aahhhhhh.. akkkkhhhh.. aahhhhh"






"Aaaakkhhh.. aakkkhhhh.. naakkk mamah mau keluar lagi nakkk.. naakkk.. aakkkhhhh.. aaaakkkkkkkhhhhhh.. aaakkkkkkkkkkhhhhhhhhh.. aaaakkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhh... aaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhh" Tubuhnya yang tiba-tiba terangkat otomatis melepas penisku dari vaginanya. Menyirami tubuh ku dengan air yang keluar dari vaginanya.




"Aaaaahhhhhhhhhhhhh.. lagiii.. lagiiii.. masukin nak.. masukinn.." Ucapnya Sambil menegarahkan pinggulnya di atas penisku, ku masukan lagi penisku ke dalam vaginanya.




"Aaakkhhhh.. aaakkkhhh.. aakkkhhhh.. aaaahhhhhh.. enakk.. aahhh.. kontol anak mamah enaaaakkk.. aaaakhhhhh.. aaakkkkhhhhhhhhh.. aaakkkkkkkkhhhhhhhhhh.. "




"Aaaaaaakkhhhhhh.. aakkkhhhhhh.. aaarrrrrrrrkkkkkkkk... aarrrrrrrrrkkkkk.. aahhhhhhhhhhhh... aaaaarrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkkkkkkk" Suara Ibu Kost mengerang keras mencabut penisku lagi dan menyemburkan air lagi dari vaginanya.






Ibu Kost yang terlentang kelelahan ku biarkan beristirahat sejenak..














Dan setelah beberapa menit.. ku coba merekam seluruh bagian tubuhnya dengan camera di tanganku dan kemudian ku coba angkat kakinya, sambil ku closeup vaginanya ku coba masukkan lagi penisku ke vaginanya yang begitu basah.




AKu : "Mamahhh.. aku masukin lagi yah"




Ibu Kost hanya terdiam mengangguk.. Ku gerakkan pinggul ku begitu kencang. "PLok..plok.. plok.. terdengan suara tubuh kami beradu.






"Aaaarrkkkkkhhh.. aaarrrrrrrrkkhhhhhhh... aaaarrrrrrrkkkkkkkkkkh.. aaarrrrrrrrkkkkkkkkhhhhhhhhh... enaakk.. enaakk.. enaaakkk.. aaakkkkkkkkhhhhhhh.. enak banget ngentot naakkk... aaaarrkkkhhhh.. teruss.. terusss.. aaaarrrrkkkkkhhhhhh.. aaarkkkkkkhhh"






Aku : "Mah aku mau keluar mahh.. maahhh.. mamaahhh"






Tanpa ragu ku semprotkan lagi mani ku di dalam vagina Ibu Kost.. entah kenapa Ibu Kost membiarkanku klimaks di dalam rahimnya terus menerus.






Mamah : "Aaaaaahahhhh.. enak banget pejuh anak mamah.. kerasa penuh rahim mamah.."




Mamah : "Sini cium mamah nak.."






Sambil berpelukan di kasur kamipun berciuman dengan keringat membasahi tubuh kami.






Mamah : "Anak mamah pinter banget, bisa bikin mamahnya kayak gini.."




Mamah : "Bentar lagi papah kamu pulang, kita lanjut besok yah.."




Aku : "Iya mah.."




Mamah : "Udah sana kamu mandi.. mamah mau istirahat dulu"




Aku : "Iya mah.."






Dengan camera di tangan ibu kost, merekam ku yang bertelanjang bulat keluar kamar nya.






Dini : "Ihh.. kakak kok keluar telanjang gitu"




Aku : "Ehh iya maap.."






Akupun masuk lagi mengambil baju dan celanaku.. dan langsung duduk di sebelah Dini depan TV.






Disusul Ibu Kost yang sudah melepas hijab nya dan Dengan handuk putih Ibu Kost keluar kamar menuju kamar mandi.






Dini : "Kak.. ngapain aja di dalem?"




Aku : "Ya gitulah"




Dini : "Kok aku dengernya kakak manggilnya mamah aku mamah sih"




Aku : "Iya di suruh mamah kamu tuh"




Dini : "Bikin apa emang?"




Aku : "Tanya aja mamah kamu nanti deh"




DIni : "Huuu.."




Aku : "Kok tumben kamu kayaknya biasa aja?"




Dini : "Lagi gak mood?"




Aku : "Kenapa?"




Dini : "Lagi dapeeeeeettttttt" Nadanya kesal.




Aku : "Ohh.. kapan?"




DIni : "Tadi pagi.."




Aku : "Haha.. pantes"




DIni : "Huuu.."




Aku : "Kakak mandi dulu yah.."




Dini : "Oke"




Aku : "Nanti kakak turun lagi gak?"




Dini : "Turuunnnn.. aku males sendirian"




AKu : "Ya udah, bentar yah.."






Setelah mandi aku langsung turun lagi manghampiri Dini di depan TV. Sudah sekitar pukul jam 2 siang.. kamipun setelah makan siang hanya duduk di kursi makan.






Aku : "Bu, tadi di rekam gitu buat apa sih?"




Ibu Kost : "Buat koleksi dong"




Aku : "Video semalem punya Dini juga?"




Ibu Kost : "Iyah.."




Aku : "Bener yah.. awas aja sampe kesebar"




Ibu Kost : "Iya.. aman sayang.. hihi"




Ibu Kost : "Ya udah ah.. mamah mau tidur dulu, capek"






Ibu Kost yang kelelahan langsung balik ke kamar setelah makan.
































































Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore.






Aku : "Jalan yuk, bosen nih.."




Dini : "Kemana?"




Aku : "Kemana kek.. serah kamu"




Dini : "Enggak ah.. aku pengen di rumah aja"




Aku : "Terus ngapain? Bosen nih nonton TV doang.."




Dini : "Duduk Depan aja deh.."




Aku : "Ya udah yok.."






Kami berdua hanya berbincang di teras bawah.. membicarakan beberapa hal termasuk kegiatanku pagi tadi saat mengembalikan payung dan bertemu seno di taman.






Aku : "Icha kapan tinggal disini?"




Dini : "Minggu depan sih harusnya kak.."




Aku : "Ohh.."




Dini : "Kakak kangen kak Icha yah?"




Aku : "Enggak, biasa aja"




Dini : "Hmmm..?" Sambil menatapku.




Aku : "Apasih ngeliatin begitu?"




Dini : "Emang kakak gk puas sama mamah tadi?"




Aku : " Bukan gitu, kakak khawatir aja.."




Dini : "Khawatir kenapa?"




Aku : "Kakak takut kalo Icha tinggal di sini bakal jadi kayak mamah kamu"




Dini : "Enggak lah.. lagian kak Icha kan lagi... eh gak jadi"




Aku : "Icha kenapa?"




Dini : "Gapapa."




Aku : "Kenapa?




Dini : "Udah ahh.. bentar lagi maghrib, kakak naik sana"










Waktu hampir jam 6 sore.. dengan rasa penasaran akupun langsung beranjak ke atas.


Posting Komentar

0 Komentar