IBU KOST DAN 3 ANAK PEREMPUANNYA PART 17

 

Biar kagak bingung bisa baca chapter yang sebelumnya dulu.

Perkenalan lagi, Namaku Deny berasal dari kota Y.. Tubuh ku biasa saja dengan kulit sawo matang dan tinggi 165cm.

Aku merupakan seorang pengangguran yang mencoba merantau di kota J. Namun sudah hampir 3 bulan aku merantau dan tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Niatku tak lain ialah hanya menemukan pekerjaan yang layak.. menabung untuk masa depan dan memiliki keluarga.

Namun semua itu berubah semenjak CD ku hilang.. sampai sekarang aku belum menemukannya. Entah diambil seseorang atau hilang terbang terbawa angin. Itu sebuah keberuntungan atau sebuah mala petaka, Akupun masih belum tau jawabannya.





BAB 2



....... ku tak tau tertidur berapa lama.. Sampai saat aku membuka mata..



Aku merasa tubuhku bugar penuh tenaga, terasa begitu penuh bersemangat.. seperti aku bisa melakukan apapun. Jantungku berdebar kencang.. Aku merasakan gejolak dalam tubuhku..
Saat aku melihat sekitar.. Ternyata ada 3 orang sedang memandangku dan itu ternyata Ibu kost, Mbak Indah dan Icha.

terlihat Ibu Kost berkacamata dengan hijab hitam besarnya dengan baju terusan menutupi seluruh badannya, lalu Mbak Indah dengan hijab hitam besar dan cadar menutupi mukanya, dan yang terakhir Icha dengan pakaian yang masih sama seperti tadi.
"Ehh.. kok aku di iket sih.. kalian ngapain.." Tanyaku sambil memberontak.


Mereka hanya mengabaikanku. Tak lama kemudian mereka yang masih berpakaian hijab langsung menghampiriku.. Icha dari sebelah kiri, Indah dari sebelah kanan, dan Ibu kost dari atas kepalaku..

Ibu kost mulai melumat ganas bibirku.. sedangkan Indah dan Icha menjilati kedua puting ku.

Tanpa sepatah katapun keluar dari mulut mereka.. mereka hanya mencumbui tubuhku. Menjilati seluruh bagian tubuh ku.. dari jari tangan, perut, sampai jari kakiku.. mereka terus menjilati seluruh tubuhku.

Tapi..


Hanya satu yang tak mereka sentuh sama sekali.. yaitu Penisku yang masih mengeras. Bahkan buah zakarku pun tak mereka sentuh.


Sekitar 15 menit mereka mencumbui ku.. lalu mereka mulai berdiri di kasur mengelilingiku.. sesaat kemudian mereka mulai membuka resleting baju mereka dan menjatuhkan baju mereka di kasur.. Penisku langsung berkedut sesaat melihat 3 orang wanita bertelanjang memperlihatkan Vagina mereka di depan mukaku. Mereka hanya tertawa kecil melihat penisku berkedut dengan sendirinya.. dan tak lama dengan perlahan mereka mendekatkan muka mereka padaku, sambil membungkuk di kasur mereka mulai menjilati seluruh mukaku seperti anjing menjilati tuannya.

Dan tak lama kemudian mereka berhenti sejenak.. dan berpindah tempat bersamaan menjilati perut dan putingku. sampai turun terus minjilati paha sampai jari-jari kakiku.

Dan masih.. penisku belum di sentuh oleh mereka.

Kemudian mereka membuka jilbab, Terlihatlah Ibu Kost berkacamata, rambut Bob Medium dengan badan mungil putih bersih namun memiliki payudara paling besar diantara mereka bertiga, Mbak Indah yang tinggi semampai dengan payudara kencang dan puting mencuat keras serta klitorisnya yang bertindik, Dan yang terakhir Icha dengan rambut Bob Pendek sekuping, payudara yang keras mencuat dan terlihat paha dan Bokongnya yang montok menantang.

Penisku terus berkedut bergerak tak karuan. Namun mereka tetap saja tak menyentuhnya sama sekali.
Ibu yang sepertinya mulai tak tahan.. mendekatkan Vaginanya ke arah mukaku, memaksaku untuk menjilatinya "Jilatin memek aku sayang..". Akupun tanpa basa-basi mengeluarkan lidahku dan Langsung saja kujilati vagina ibu yang bersih tanpa bulu dan tercium wangi daun sirih.

"ahhhhh... enaakkk.. enak sayangg.. aahhhh... aahhhhh.. udah lama memek aku gak di jilat kamu kayak gini.. aahhhh.. sshhhhh.. hmmpppp.. enak sayang... aahhhh.. aahhhhhh" Terdengar Ibu yang terus mendesah seiring lidahku memainkan vaginanya. Sedangkan Icha dan Indah menjilati kedua puting ku sambil menggesekkan vaginanya di kedua pahaku. "Ssslurrpp.. aahhh.. sslurrrpp.. aakhhhh... aahhhh... aahhh..sshhhh.. aahhhh... hmpppp.. aakhhhhhhh..."


Selang beberapa lama, mereka pun bergantian.. sekarang aku menjilati Vagina Icha yang tembem tanpa bulu. Perlahan ku jilati klitorisnya yang keras dengan lidahku."AAAaakhhhhhh.. aakhhhhhhh.. aaahhh... sssshhhh... aakhhhhh... aaakhhhh.. ssshhhhh... enak den.. aakhhhh.. enakk... aakhhhhh.." Desahan Icha terdengar. Dan kemudian kuhisap kencang bibir vagina dan klitorisnya bersamaan.. "AAaaaaakkkkkhhhh... enaakk den.. teruss.. aaakkkhhhhh". Selang beberapa menit. "Aakhhhh.. aakhhhh.. aakhhh.. teruss.. terussss.. terussss.. aaakkhhhh.. aakkkkhhhhh... aaakhh.. eeekkkk. aakhhhhh... aaaaaaaaaaaaaaaaakhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.." Terdengar suara Icha mengerang tanda orgasme pertamanya hari itu.

Ibu Kost : "Ihh kok curang sih.. tadi aku aja gak sampe klimaks di jilatin" Muka Ibu kost terlihat cemberut.

Icha : "Maaf mah.. aku gak kuat.. deny jago banget ngejilatnya." Badan Icha mulai tersungkur di kasur sebelahku.


Indah : "Hi mas deny.. sekarang giliran aku yah.." Ucap Indah sambil mendekatkan vagina bertindiknya ke arah mukaku.

"Aahhh... enak mas deny.. aaahhh.. aahhhh.. ssshhhh.. aahhh.. jilatin itilku mas den.. aaahhhh.. aahhhhhh... aaaahhhhhhh... enaakk.. aaakhhhh...aaahhhh.. aahhhh.. ssshhh.. aahhhh.. aaahhhh.. hmmmppp.. ssshhh.. aahhhh.." Desah Mbak Indah sesaat aku mainkan lidahku di bibir vaginanya.


Aku yang dari tadi memainkan lidahku di ke tiga vagina mereka.. masih belum merasakan Penisku di sentuhnya.. Penisku masih mengacung keatas tanpa tersentuh sedikitpun.
AKu : "Ibu.. jilatin kontolku dong.." Aku sambil menggerakkan pinggul ku tak tahan.

Ibu Kost : "Hihihi.. enggak ah"

Ibu Kost : "Memek ibu juga gatel sayang .. tapi sabar yaahh"








5 menit sudah berlalu.. saat lidah ku masih menjilati vagina Mbak Indah. Tiba-tiba Suara bel gerbang depan berbunyi..


"Hmmm.. kayaknya udah sampe" Ucap Ibu kost seperti menantikan sesuatu. Lalu Mbak Indah pun berhenti seketika sambil berdiri. Sesaat bel Berbunyi mereka langsung memakai Jilbab dan baju mereka lagi. Dan kemudian Ibu Kost dan Icha langsung keluar kamar menghampiri seseorang digerbang.


Selepas mereka pergi Mbak Indah yang masih di kamar bersamaku langsung menyalakan TV 40 inch yang ada di kamar ku.. Dan aku agak terkejut melihat TV ternyata menampilkan Kamar Icha. Sambil ku tonton terus.. tak lama kemudian terlihat Ibu Kost, Icha dan sosok yang aku sama sekali tak mau melihatnya dalam keadaan seperti ini..

Dini : "Mamah ngapain manggil aku ke rumah kak Icha..?" Terdengar suara mereka dari TV.

Sesaat kemudian.. terlihat Icha mengambil 1 set baju dari lemarinya.


Lalu Dini masuk kamar mandi yang berada di kamar Icha.. beberapa menit kemudian Dini keluar dari kamar mandi.
Dini : "Ihhh ini baju apaan sih mah.. kok gini? "
Ibu Kost : "Ihh bagus sayang.. Coba BHnya juga di lepas sayang"
Ibu Kost : "Gapapa.. kan cuma ada mamah sama kak Icha"
Dini pun menuruti mamahnya.
Dan Terlihat Dini dari TV dengan Rambut Bob Medium, kaos tipis warna putih, rok mini bahan denim model ruffle serta stocking jaring warna hitam sampai atas lutut.

Penisku yang melihat Dini dari TV.. makin menggelinjang tak karuan.

"Mbak Indah.. itu Dini ngapain ke sini?" tanyaku pada mbak Indah.
Sesaat kemudian.. ibu menyingkap rok demin Dini. Terlihat CD warna putih bercorak bunga di balik rok mininya.

Ibu Kost : "Gapapa sayang.. mamah cuma pengen liat.. kamu udah ada jembutnya belom sih?"
Ibu Kost : "Enggak sayang.. mamah cuma pengen tau ajaa.. anak mamah yang katanya udah 18 tahun ini udah ada jembutnya belum?"

Dini : "Enggak aahh.. malu maahhh.." Sambil memegang rok mininya.

Dini : "Enggak ah mahh.."

Ibu Kost : "Kan biar bersih juga, nanti ada kutunya loh kalo gak di cukur."

Dini : "Tapi aku takut lecet mah.."

Ibu Kost : "Ya udah.. sini mamah cukurin yah.."
Dini : "Ihh jangan.."
Ibu Kost : "Udah nurut aja.. aman kok sayang.."

Dini : "Aku takut mahh.. nanti lecet"

Ibu Kost : "Enggak sayang.. ini mamah pake busa cukur kok.." Sambil memegang alat cukur dan foam cukur milik Icha.


Dini yang masih menolak langsung di tahan kaki dan tangannya oleh Icha.


Dini : "Ihh kakak ngapain sih.."

Icha : "Gapapa dek.. biar bersih aja.."

Dini : "Ihh apaan sih kak.. gak jelas banget."


Terlihat dari TV, Dini di kangkang oleh Icha dan CD warna putih yang di pakai Dini mulai dilepas oleh mamahnya. Terpampang Vagina dini dengan bulunya yang lebat di depan muka mamahnya.


Tak lama ibu kost langsung menyemprotkan foam cukur yang di pegangnya.. "Ihhh.. Dingin mah" Ucap Dini saat alat cukur menyentuh kulit nya. kemudian dengan perlahan ibu mencukur habis bulu kemaluan milik Dini.
Setelah di cukur.. terlihat vagina Dini kecil putih bersih agak tembem. Aku yang menonton hanya terpaku melihatnya.

Ibu Kost : "Ihhh.. cantik banget sih memek anak mamah.. putih, bersih, mulus lagi" Sambil di colek pelan bibir vagina Dini.



Tak lama kemudian ibu mengambil sebuah kantong plastik.. dan mengeluarkan isi dari kantong plastik itu. Ternyata.. itu sebuah balsem, balsem yang dulu pernah dibalurkan di vagina dan lubang anus milik Ibu Kost.


Dini : "Ihh maahh.. gelii.. kok di balurin ke situ sih mahh.. geli maahh"

Ibu Kost : "Gapapa sayang.. cuma biar memek kamu gak kering.. biar tambah cantik"

Dini : "Tapi geli mahh.."

Ibu Kost : "Di tahan ya sayang.. cuma dikit kok"

Dini : "Hmmmppp.." Sambil terus memberontak menahan geli ketika mamahnya mengusap bibir vagina Dini dengan jari.

Ibu Kost : "Nah sekarang kan jadi makin cantik memek anak mamah.. hihi"

Dini : "Mamah mau ngapain sih sebenernya?"

Ibu Kost : "Gak ada apa-apa sayang.. hihi"

Dini : "Gak ada apa-apa kok sampe memek aku di giniin?"

Ibu Kost : "Gak ada apa-apa sayang.. yang penting kamu nurut sama mamah.. nah sekarang kamu minum jamu dulu yah"

Dini : "Jamu apaan mah?"

Ibu Kost : "Jamu kesehatan dongg.. biar kamu tambah kuat.. hihi"

Dini : "Gak mau ah mahh.. pait"

Ibu Kost: "Gapapa sayang.. cuma dikit kok paitnya, sekarang buka mulutmu sedikit sayang.." Ibu menahan paksa mulut Dini agar terbuka. Sambil memaksanya meminum jamu.

Dini : "Hueekkk.. ihhh mamah.. pait banget"

Ibu Kost : "Gapapa sayang.. sekarang buka lagi mulutnya"

Dini : "Ihh apa lagi maahh"


Ibu kost sambil menahan paksa lagi mulut Dini dan meneteskan serum yang dulu juga pernah di minumnya.


Dini : "ehmm.. Itu apa lagi mah.. kok aku di kasih obat tetes"

Ibu kost : "Bukan apa-apa sayang.. cuma obat penambah semangat aja.. hihi" Ibu tertawa kecil.


Sesaat kemudian Icha menarik tangan Dini kebelakang punggung nya.. dan langsung mengikat kedua tangan Dini dengan tali.


Dini : "Ihh kakak ngapain.. kok aku di iket.. ini ada apa sih mah.. kok aku di giniin'

Ibu Kost : "Gapapa sayang.. kamu nurut aja yah"


Ibu kost dan Icha kemudian keluar kamar meninggalkan Dini di kasur yang tangannya terikat di belakang dengan baju seksinya tanpa CD. Kemudian Ibu mengunci kamar Icha dari luar.

Sesaat Ibu kost dan Icha keluar kamar.. mereka langsung masuk ke kamar ku, sambil duduk di pinggir kasur.. kami pun melihat Dini dikamar Icha dari TV.

Tak lama mulai terdengar suara Dini..


Dini : "Maaahhhhh... mamah dimana.. maaahhhhhh... kaaakkkkk... kak ichaaaaa.. kakkkk.. kok aku diiket gini sih..?"


Ibu Kost, Mbak Indah dan Icha hanya tertawa kecil di kamarku. Tak lama kemudian Icha mengeluarkan remote TV milik TV kamar nya. Dan dari kamar ku, Icha menyalakan TV di kamar nya.


Dini : "Mahhh.. ini kok TV kak Icha nyala sendiri.. maahhhh"


Aku yang juga ikut menonton terkejut saat melihat TV yang menyala di kamar Icha menampilkan diriku yang sedang melakukan kegiatan di rumah. Terlihat saat aku sedang mencuci piring, saat aku sedang duduk-duduk di teras, saat aku berjalan di lorong, bahkan saat aku keluar membuka gerbang rumah.


Aku : "Loh kok ada aku di video?" Tanyaku pada mereka. Dan mereka hanya diam mengabaikanku.


Dini juga terlihat kaget melihat TV di kamar Icha menampilkan diri ku. "Maaahhh... ini apaan kok ada video kak deny?" Terdengar Dini berteriak.

Tak lama kemudian, video mulai menampilkan jendela kamarku.. merekam masuk ke dalam kamar ku dari jendela. "Ikkkhhhh.. kok" Dini terkejut bukan kepalang sesaat video menampilkan penisku yang berdiri tegak saat aku masih tertidur.


Dini : "Maaahhh... ini apaan.. maahh aku takutt.. maahh" Teriak Dini sambil tertunduk dan melirik TV yang mempertontonkan penisku.







Video masih berlanjut.. Sesaat kemudian menampilkan diriku yang telanjang bulat sedang keluar kamar di pagi hari menuju kamar mandi. "Ihh.. kak deny kok keluar kamar telanjang gitu sih.." Ucap Dini.

Aku : "Kalian dapet dari mana rekaman itu..?" Tanyaku keheranan.

Icha : "Sssshhhhhhtttt.. diem!" Icha membentak ku.






Video pun berlanjut lagi..

Kali ini terlihat sebuah video portrait. Terlihat Di video sedang merekam di lorong kamar atas.. Seseorang berjalan menuju kamarku dan kemudian terlihat pintu kamarku terbuka.

Dini pun kembali terkejut sesaat melihat aku sedang bertelanjang bulat dengan penisku yang mengacung merebahkan diri di kasur.. tak lama kemudian aku memegang handphone.. merekam dari depan mukaku menghadap penisku. Lalu terdengar suara Dini terkejut dari TV "Maaaah.. kok ada mamah sih.. mamah mau ngapain? mamah ngapain di kamar kak deny???" Dini yang lagi-lagi terkejut melihat mamahnya berada di kamar deny yang sedang bertelanjang bulat. Kemudian di video Ibu terlihat naik ke kasur dengan pakaian hijabnya.. dan kemudian Ibu Kost menyingkap rok panjangnya dan langsung berjongkok di atas penisku. "Ihhh mamah mau ngapain?" Terdengar suara Dini.

Terlihat sangat jelas vagina ibukost yang bersih agak kecoklatan dengan CD lingerie bolong tengah menghampiri penisku.

Sesaat kemudian ibu memegang penisku dan dengan perlahan mengarahkan Penisku ke bibir vagina Ibu kost.


"Bukannya ini video saat ibu kost minta di rekam waktu itu" Gumamku.


Dini : "Ikkhhh.. mamah ngapain.. maahhh.. maaahhh.. mamah"


Sesaat kemudian terlihat penisku masuk perlahan di liang senggama mamahnya. "Maahhh.. mamaahhh.." Suara Dini pelan. Dini terlihat murung tak tau harus berbuat apa.


"Aaakhhh.. aaakhhh... aakhhhhh... aakhhhh.. enak sayang.. aakhhh.. aakhhhhh.. aakhhh.." Terdengar desahan ibu kost dari video yang di tonton Dini sedang naik turun di atas penisku.


Dini : "Ikkkkhhhh mamah kok gitu sih.." Dini benar-benar terlihat sedih.. tubuhnya gusar, matanya sedu, kepalanya menunduk.. benar-benar tak tau harus berbuat apa.


Lama-lama badannya terlihat gemetar.. terlihat ingin marah, ingin memberontak.. namun badannya yang terikat hanya diam sambil menunduk.

Lalu terdengar lagi. "Maahhh.. mamah kok tega sih.. maahhh.. mamah kok tega sih biarin aku nonton mamah kayak gini.." Terlihat Dini mulai tak bisa mengexpresikan diri.. Tubuhnya yang agak gemetar, mukanya yang takut namun seperti mau marah tapi matanya tak bisa menolak untuk terus menonton video mamahnya naik turun di penisku.






Dini seakan tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini.

Ibu Hanah.. sosok ibu yang dulu melahirkannya kedunia, sosok ibu yang dia hormati dan dia sayang.. kini benar-benar berubah. Mungkin di saat itu di benak Dini hanya satu.. "Siapa penyebab semua ini? siapa yang merubah ibunya jadi seperti ini?". Dini termenung sejenak.





Dan sesaat kemudian Dini yang masih gemetar dengan mukanya yang terlihat marah.. terus menapat mamahnya di video.

Lalu terlihat di video mamahnya gemetar hebat dan mengerang "Aaarkkkkk.. aaaakkkhhhh... eekkkkkk.. eeekkk... Aaaaaarrrrkhhhhhhhhhhhhhhhhh...". Dini pun hanya terdiam dengan mata yang tajam menatap mamahnya yang sedang orgasme.

Sesaat kemudian, terlihat Kaki Dini agak risih sambil terduduk di atas kasur.





Tanpa memperdulikan Dini, Video terus berlanjut..


Dimana saat ini video memperlihatkan Kamar Icha.. dan kemudian terlihat Icha dengan dasternya masuk kamar sambil menarik diriku yang bertelanjang bulat.


Dini : "Kak icha? Kok ada kak deny lagi sih." Suara Dini benar-benar kesal.


Tak lama Icha langsung membuka daster dan CD yang di pakainya. "Tskk.." Suara dini sambel cemberut melihat Aku dan Icha bertelanjang bulat. Tak lama kemudian Icha duduk sambil mengangkang di pinggir kasur yang sedang Dini duduki dan kemudian terlihat aku berjongkok menghampiri vagina Icha dan aku mulai menjilati Vagina icha di pinggir kasur.




"Ssshhh... aahhh.. hmmpppp.. ssshhhh.. aaahhhh.. ssshhhhh.. aahhhh.. aaahhh.. aahhhh.. ssshhh" Terdengar suara Icha mendesah di Video.




Dan samar-samar aku agak ragu mendengar sesuatu. "Sssshhhhh.. aahhh.. hmmmppp.. " Ternyata terdengar suara Dini ikut mendesah tipis sambil menonton vagina kakak nya di jilati.

Dan tak lama Kemudian terlihat aku memasukkan jari ku ke lubang vagina Icha.. Terdengar suara Icha mengerang sesaat jariku masuk dilubang vaginanya. "Aaakkkkhhh.. den"


Dini : "Ikhhh.." Terlihat Dini mulai melipat kakinya dengan muka yang terlihat sedu.


Kemudian sambil kujilatin klitoris Icha.. jariku pun keluar masuk di vagina Icha. Dini yang menyaksikannya mulai menggesekkan kedua pahanya.


Dini : "Hmmmmppp.. ikkhh.. sshhhh" Dini mulai merasakan gatel di selangkangannya.


"Aaaakkkhhhh.. aaakkkkhhh.. aaakkkkhhh.. enakk den.. aaakkkkkhhhh.. aakkkkhhhh.. sshhhhh.. aakkkkhhh" Terdengar suara Icha terus mengerang bersamaan dengan jari ku yang keluar masuk vaginanya.


Terlihat Dini hampir tak berkedip melihat kakaknya mendesah.. sembari terus menggesek kedua pahanya. "Sshhhh.. hmmmppp.. sssshh"

Sesaat kemudian, Ichapun mulai bergelinjang.. tubuhnya bergetar naik turun.. dan sesaat kemudiann "Aaaaakkhh.. eekk.. aaaaakkkkkkkkkkkhhhhhhh" di video Icha mencapai orgasmenya.

Sedangkan Dini hanya terdiam sambil menggigit bibir bawahnya menyaksikan kakaknya orgasme.




Masih di kamar yang sama terlihat di video aku merebahkan diri di atas kasur.. lalu Icha dengan bokongnya yang montok terlihat merangkak menghampiri penisku.. sambil tersenyum Icha berjongkok di atas penisku.. dan dengan perlahan Icha turun menggesek-gesekkan penis ku di bibir vaginanya dan kemudian terlihat Icha memasukkan penisku ke vaginanya. "Aakkhhhhhh.. ssshhhh... hhmmmpppp.." Icha mulai mendesah sambil menggerakkan badannya naik turun.
Dini pun makin gelisah melihatnya.. dengan mata yang terlihat sedu.. Dini mencoba naik ke kasur dengan tangan terikat. Terlihat Dini mencari guling di kasur.. dan kemudian mencoba mendudukinya sambil menonton.

Aku benar-benar terkejut melihat Dini sejenak menirukan gerakan kakaknya.


Icha : "Aaakhhhh.. aakhhhh.. enak den.. aakhhhh.. akkkhhhh.. aakhhhh.. enakk.. aaakkhhhh.. aakhhh" Desahan Icha di video.

Dini : "EKhhhh.. ihhh.. hmmmpppp.." Suara Dini mendesah pelan sambil menggesekkan vaginanya maju mundur di guling.

Dini : "Ihhhh.. kok makin gatel sihh.." Dini makin merasakan gatel di selangkangannya.



Ibu Kost hanya tertawa melihat Dini seperti itu.



Tak lama Icha naik turun, Icha pun mulai kelelahan.. dan kemudian aku angkat bokong Icha sedikit.. dan dengan kencang aku menggerakkan pinggulku naik turun.. terlihat penisku keluar masuk vagina Icha.

"Aaakhhhh.. aakhhhh.. enak den.. aakhhhh.. aaakhhhh.. aaakhhh.. aakhhh.. cepetin den.. aaakhhhh.. aakhhh.. aakkhhh.. aakhhh akkhhh.. gw keluar den.. aaakhhhh.. aakhhhh.. aaaaaaakkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.." Terdengar suara Icha yang mengerang keras dari video saat orgasme.


Dini : "IIhhhhh.. kok sama kak Icha sihh.." Muka Dini agak sedih.


Sesaat kemudian di Video aku menggerakkan tubuhku naik turun lagi. "Dennn.. aakkhhhh.. aakkhhhh.. aaakkhhhhh.. aaakkhhhh.. aaakkhhhh.. enaakkk.. aakkkhhhh.. enaakkk denn.. aakkhhhhhh.. aakkhhh.. aaakkkkkhhh...aakhhhh... aaakhhhhh.. aaakhhhh.. aakhhhhh.. eekkkk.. aaaakhhhhh.. aaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkhhhh" Dan terdengar lagi suara erangan Icha keras di susul penisku yang klimaks di dalam vaginanya

Sesaat penisku tercabut.. manikupun terlihat menetes dari vagina Icha.


Dini : "Ikkhhhh.. kok kak deny keluar di dalem sihh.." Terlihat Dini berhenti bergerak dan menggerutu kesal dengan matanya yang terlihat sedu.


Dan setelah Icha menjatuhkan diri di tubuhku.. dan videopun berakhir.




Sambil tertunduk Dini mulai tersedu-sedu menahan segala emosi. Badannya bergetar namun tak bisa berbuat apa-apa. Dini hanya terduduk di kasur.

Posting Komentar

0 Komentar