Aku tak habis pikir, apa yang akan terjadi kalau Dini mengetahui ini semua..? Aku yang bingung dengan nasib Dini hanya termenung sampai tidur malam itu.
Besoknya Hari jumat, aku berangkat pagi sekali untuk menghindari ibu kost.. Sekitar pukul 2 siang sebenarnya aku sudah pulang namun aku masih memikirkan alasan untuk tidak bertemu Dini seminggu. Dan hari ini terakhir Dini bekerja..
Saat sore tiba.. aku mempersiapkan beberapa kaos dan pakaian lain untuk tinggal di tempat icha.. sampai aku mau berangkat tiba-tiba..
WA Icha : "Den.. batal den.. suami gw pulang"
WA Aku : "Yah.. terus gimana?"
WA Icha : "Nanti gw kabarin lagi deh.."
WA Aku : "Oke cha.."
Antara senang dan kecewa.. "Entahlah.." Batinkku.
WA Aku : "Oke.. ya udah kamu tidur ya.. biar gak kesiangan.."
WA Dini : "Siap boss.."
Keesokan harinya.. aku terbangun sekitar jam 6.. tak mau membuat Dini menunggu akupun langsung bersiap dengan celana bola, kaos putih dan sepatu olahragaku.
Baru sampai teras Dini sudah duduk-duduk dengan jilbab melingkar di lehernya, kaos putih pendek dengan manset tangan warna hitam, legging panjang ketat warna hitam dan sepatu olahraga warna putih. terlihat lekukan pantatnya kecil namun berisi di bagian belakang.
Dini : "Udah.. eh bentar.. sini foto dulu"
Aku : "Udah?"
Aku : "Yuk."
Dini : "Maaahhh.. aku jogging dulu yah" Sambil berteriak dari gerbang depan.
Kami pun berjogging menuju taman.. tak seperti biasanya aku mengambil rute melewati rumah Icha. Aku mencoba mengintip dari depan gerbang. Memang terlihat ada mobil putih besar di dalam. "Mungkin itu mobil suaminya" Batinku.
Aku : "Iya sih kadang.."
Dini : "Assalamualaikum.. Kaakkk." Dini sambil memencet bel di gerbang.
Tak lama terlihat Icha membuka gerbang.. Terlihat Icha menggunakan Hijab besar dan baju rok terusan sampai kaki.
Icha : "Ehh Din... ngapain pagi-pagi? kok sama mas Deny?"
Dini : "Ini kak.. kita lagi jogging.. kak Deny haus katanya.. mau mampir rumah kak Indah."
Icha : "Ohhh gitu.. masuk deh." Sambil melirik ku tajam.
Kami pun masuk kedalam.. Dini yang langsung berlari ke dapur untuk mengambil air, dan meninggalkan aku dengan Icha.
Icha : "Ngapain kamu jogging sama Dini?" Suara Icha pelan sambil menyubit perut ku.
Aku : "Dia yang pengen ikut"
Icha : "Awas aja ya kalo kamu ada apa-apa sama Dini."
Aku : "Emang apaan.."
Dini : "Kak Icha ayuk jogging.. Ikut gak?"
Icha : "Gak ah.. males.."
Dini : "Kak Icha mah males mulu'.. pantes pantatnya gendut gitu.. haha"
Icha : "Biarin.. pantat gendut gini juga ada yang suka.." Sambil melirik ku.
Dini : "Hahaa.. iya dehhh.. ya udah kita jalan dulu ya kak.. Assalamualaikum"
Sesaat keluar dari gerbang kami lanjut berlari.. menuju taman dekat kompleks. Sampai Taman terlihat cukup banyak orang berlari.
Dini : "Kak.. aku duduk sini dulu yah.. capek." Di kursi panjang ujung taman kompleks.
Dini : "Kayaknya kalo main batminton kemarin kakak cepet capek"
Aku : "Ya beda lahh.. kalo batminton kan sambil lompat-lompat.. apa lagi sambil liat kamu lompat-lompat.. hahaha"
Aku : "Kok belinya cuma 1? Punyaku mana?"
Dini : "Ini aja berengan sayang.."
Aku : "Btw kamu senin dah masuk sekolah kan?" Sambil ngunyah cilok.
Dini : "Iyahh.."
Aku : "Online apa Offline?"
Dini : "Offline kak.. setelahnya belom tau sih kak.. tapi kayaknya nanti di bagi lagi jadwalnya"
Aku : "Ohh gitu.."
Kami berdua hanya duduk-duduk di taman sekitar 20 menitan. Sambil menyantap cilok.
Dini : "Hmmm.. kita emang baru jadian satu minggu sih.. tapi sebenernya aku udah suka kakak dari lama loh"
Dini : "Dari kapan ya.. kayaknya dari kamu nolongin mamah pas jatoh deh"
Dini : "Waktu itu kan kakak cuma pake sarung.. parah si itu.. sampe aku gak bisa tidur ngebayangin badan kakak"
Aku : "Ohhhh.. emang kamu gak pernah liat cowok telanjang dada?"
Aku : "Ehhh.. kamu pernah liat orang bugil dimana? Wah kacau nih.."
Dini : "Hahaa.. enggak langsung lah kak.. cuma di video aja.."
Aku : "Video apa?"
Dini : "Ya video itu.."
Aku : "Hehh.. sejak kapan kamu nonton begituan..?"
Dini : "Dari kelas 1 SMA kayaknya.. itupun di kasih temen"
Aku : "Bahaya juga kamu ni.. udah ah.. jangan nonton begituan lagi.. gak baik buat kamu tauk" Sambil ku cubit hidungnya.
Dini : "Aduhh duh.. sakit"
Aku : "Haha.."
Dini : "Kak.." Dini makin mendekap lenganku.
Aku : "Apa?" Terasa payudara Dini yang tertutup kaos dan BH menempel di lenganku.
Dini : "Sebenernya kakak suka gak sih sama aku.. apa cuma terpaksa aja?"
Dini : "Aku punya perasaan aneh aja semenjak kakak jalan sama mamah kemarin.."
AKu : "Kenapa kamu bahas itu lagi? kamu masih gak percaya sama kakak?"
Dini : "Bukan gak percaya.. cuman.. aku takut kakak jadi pengaruh buat mamah.. soalnya kadang mamah aneh tingkahnya."
Aku : "Aneh gimana?"
Dini : "Mamah udah gak kayak dulu.. Mamah tu sekarang sering keluar rumah, sering pake baju seksi gitu di rumah, terus sekarang tu mamah jadi sering di kamar sendiri siang-siang.. terus kedengeran suara aneh gitu dari kamarnya.. pas keluar udah pake handuk keringetan langsung ke kamar mandi.. emang mamah ngapain sih kak? Aku takut"
Aku : "Ya kakak juga gak tau.. emang kamu dah nanya ke mamah langsung?"
Aku : "Susah juga yah.."
Aku : "Ya bukan dong.. kakak kan udah bilang gak tau.. kamu masih aja gak percaya sama kakak."
Dini hanya tersenyum sambil tertunduk malu.
Aku : "Haha.. emang mau ngapain pake ijin segala.."
Dini : "Kakak mau ngapain abis ini?"
Aku : "Gak tau.. kakak cape banget.. mau tidur dulu kayaknya.."
Aku : "Dahh" Sambil menaiki tangga.
Sampai malam tiba aku chat Dini lagi. Aku mengajaknya untuk jogging lagi besok minggu.. namun karena Seninnya Dini sudah masuk sekolah lagi, Dinipun tak mau ikut karena takut kelelahan.
Senin pagi seperti biasa aku terbangun jam 8an, saat ku buka handphone belum ada hasil dari checkup ku. "Mungkin bukan hari ini" Batinku. Aku tau hari ini Dini berangkat sekolah.. aku yakin ibu sudah mempersiapkan sesuatu.. Dan benar saja saat aku keluar kamar lagi-lagi jantungku hampir copot melihat Ibu kost sedang menyapu mengenakan lingerie open jaring full body dengan lubang di payudaranya dan lubang di selangkangannya yang dulu pernah di pakainya di hotel. Terlihat puting coklat menggantung dan vagina tanpa bulu. Ibu yang memakai kacamata dan rambut di ikat ekor kuda terlihat wajahnya cantik putih.
Aku yang masih tadinya terdiam di depan pintu langsung melepas sarungku dan dengan penisku yang mengeras.. langsung ku hampiri ibu kost. Dan kupeluk dari belakang dan penisku bergesek dengan vagina di belahan pahanya.
Aku : "Hmmm.. Ibu wangi banget"
Ibu Kost : "Ihh.. belom apa-apa udah di tempel aja.."
Aku : "Lagian ibu nyapu pake baju begini"
Dini : "Mandi dulu sana gih.."
Aku : : "Enggak ah.."
Tanpa basa-basi lagi aku gesekkan perlahan penisku di bibir vaginanya dan aku masuk perlahan ke vaginanya yang masih rapat.
"Aaaakhhhh.." Desahnya pelan saat penisku meraih rahimnya.
"Bu, ini anusnya kok basah ada lotionnya?" Tanya ku sambil ku elus perlahan lubang anusnya.
"Aaakhhh.. tadi pagi gatel jadi aku mainin dulu. "
Dan perlahan ku gerakkan pinggulku maju mundur, dengan posisi ibu kost yang menungging berpegangan gagang sapu.
"Aaaaakkhhhhh.. ssshhhh.. aaahhhhh... shhhh.. aaakhhhhh... akkkkhhhh.. eenak aaakkhhh.. aakkkhhh... aaakkhhh.. hmmmpppp.. aakhhhh.. terus yang... aakhhhh.." Desah ibu.
4 menit kemudian ibu melepas vaginanya dari penis ku. "Sini sayang, kita pindah.." Ibu menarikku ke teras depan. "Sini duduk.." Menyuruhku duduk di kursi panjang teras mengangkang.
Perlahan Ibu kost berjongkok memegang paha ku sambil membelakangiku dan memasukkan penisku lubang anusnya. "Aaaarrrrkkkkkhhhhh.." Desahnya lagi. "Kayaknya anus ibu sudah longgar banget.. berasa gampang masuknya" Batinku. Sambil mengangkang dia menggerakkan badannya naik turun. "Aaaaaarrrrrrkkkk.... aaarrrkkkkkk.... aakhhhhh.. ini baru enak... aaakhhhhh.. aakhhh... aaahhhh... eeekkkk... aakhhhhh.... aaaakhhhhhh.... aahhhhh.. aaakhhhhhhh... aaakhhhhhhh....aakhhhhh.." Desahnya makin kuat.
Aku yang tak mau kalah, ku remas-remas payudaranya yang bergerak naik turun.
"Ibu, ini kita di sini gak takut ketahuan tetangga apa?" Tanyaku.
"Bodo amat.. aakhhh.. enakkk. aaakhhhh.. aarrrkkkkk.." Ucapnya.
"Ohhh.." Aku yang merasa tertantang langsung menariknya turun tangga ke bawah dekat gerbang.. aku menyurunya berpegangan pagar rumah depan di bawah terik matahari.
Lalu ku masukkan lagi penisku ke lubang anusnya yang longgar. "Aaarrrkhhh.." Desahnya.
Langsung ke genjot pantat ibu yang mungil dengan kencang.. "AAAAaaaaaaaaaaaaarrrrrkkkkkk.... aaarrrrrrrkkkkkk.... aarrrrkkk.. aarrkkkkk.. aaakkkhhhhh.. arrrkhhhh.. akkkhhhh.. aaarrkkkk" Suara desahanya makin kencang dan suara keras dari gerbang yang dipegang nya. Karena dia sadar suaranya agak keras.. Ibu langsung menutupi mulutnya. "AAaarrkkkmmmpp.. aarrkkkmmpp.. aahhkkkmmpppp... aaarrrhmmmm.. aakkhhhmmpp.. aaakkkkk.. aaaakhhhhhmmmppppp.. aaakrrrrmmpppp.. aakhhhhmmpppp" SUara ibu tertahan.
"Tadi katanya bodo amat?" Tanyaku.
"AArrrrkkkkkhhmmpppp...aaakhhhhhhhhhhhhhmmppppp.. aaakhhhhmmpppp.. aaakhhhhhmmmpp.. aaakhhhhhmppp.. aakhhhmmmppppp..." Ibu tak bisa menjawab.
Terus saja ku kenjot sampai 5 menit kemudian.. ku kocok klitorisnya kencang..
"AAaaakkkhhrrrrmmppp.. aaarrrkkkkk... eeekekhh.. aaarrrrrkkhhhmmmmmmm... aaakhhhhhhh...mmmppppp... aaakhhhh... eeekkk ...eeekekeke... aaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkahhh" Ibu Orgasme sambil melepas tangan yang menutupi mulutnya sambil ibu mengerang kencang. Aku yakin kalo ada orang lewat pasti mendengar suaranya.
Aku hanya terdiam melihatnya bersender di gerbang kelelahan..
Sesaat ibu terduduk di lantai, ku tarik rambutnya yang di ikat dan ku arahkan mulutnya ke penisku yang kotor dari anusnya tadi dan ku gerakkan kepalanya maju mundur, terlihat penisku keluar masuk mulutnya yang mungil. "Ini akibatnya kalo keluyuran pake baju seksi gitu" Ucapku. Tak lama ku lepaskan semua mani ku di mulutnya.
Aku yang sudah klimaks puas langsung meninggalkannya di gerbang terduduk dengan maniku di menetes dari mulut Ibu kost.
Setelah mandi dan membersihkan diri aku hanya rebahan di kasur. Aku yang tak peduli dengan ibu kost pun tertidur.. Sampai sore tiba aku mendapat Notif WA dari Dini, bahwa jadwal kelas Offlinenya hari Selasa dan Rabu. "Baguslah, Ibu tak akan berani mengganguku besok dan lusa" Batinku.
Aku terbangun dan langsung mandi, dengan kaos putih dan celana bolaku aku hanya duduk-duduk di kursi teras depan.
WA Dini : "Kak.. hari ini gak kemana-mana kan?"
WA AKu : "Enggak kayaknya.."
Sekitar pukul 11 terlihat Dini naik keatas dengan seragam sekolah lengkap.
Dini : "Iya dongg.. enak gak?"
Dini : "Ya aku kan bisa.. aku udah biasa juga kok.. lagian mamah juga masih di kamar dari tadi"
"Kecanduan parah ini kayaknya ibu kost.. apa gara-gara obat waktu itu ya?" Batinku.
Aku : "Kan.. pasti gini lagi deh.. emang bukti yang kemaren kurang"
Dini : "He'em.." Dini sambil tersenyum menatapku.
Langung ku pegang kedua pipinya.. Sambil tersenyum aku tempelkan bibirku ke bibir mungilnya, ku pertahankan sejenak. terlihat Dini sambil menutup mata.. betapa lembutnya bibir Dini..
Tak lama Dini melepaskan bibirku.. Sambil tersenyum.. "Makasih sayang.." Ucapnya. Aku yang masih penasaran, ku cium bibirnya lagi, lagi dan lagi.
Dini : "Pegang aku sini kak.." Dini meraih tanganku dan mengarahkannya ke Payudaranya yang tertutup BH, Baju sekolah dan Jilbab putihnya.
Aku : "Kakak gak bisa."Sambil ku lepas genggamanku di payudara mungilnya.
Aku : "Kakak gak mau kamu jadi kayak kak Indah.. kakak mau kamu jadi adik kakak yang baik, yang kakak sayang"
Aku : "Kakak tetep gak bisa sayang.. Maafin kakak yah.." Aku sambil berdiri mencoba meninggalkannya.
Lalu tanganku di tahannya.
Dini : "Iyah.. aku janji.."
Dini : "Tapi kakak bantuin aku yah..
Aku : "Bantuin apa?"
Dini : "Bantuin aku nyoba kado yang kakak kasih"
Aku : "Loh kok jadi kakak sih..?"
Dini : "Ya mau gimana kak.. aku gak tau cara makenya.. masa' mau tanya mamah.. kan gak mungkin"
Dini : "Oke kakak.. makasih"
Aku : "Eh tapi jangan sekarang.."
Dini : "Terus kapan..?"
Dini : "Ya udah.. aku turun dulu yah.. Makasih sayang" Dini berjalan menuruni tangga.
"Kenapa aku menolaknya tadi? Kenapa aku mengiyakan permintaan Dini juga?.. ah entahlahh" Beberapa pertanyaan muncul di benakku.
0 Komentar