IBU KOST DAN 3 ANAK PEREMPUANNYA PART 13


 Ibu Kost : "Eh, nak.. Mamah kira kamu di rumah kak Indah.."


Dini : "Mamah dari mana sama kak Deny?"


Aku hanya terdiam.


Ibu Kost : "Eh.. ini mamah dari.. dari puskesmas.."

Dini : "Mamah kenapa emang? sakit?"

Ibu Kost : "Ini.. perut mamah sakit.. Ssshh.." Sambil menahan geli di anusnya.

Dini : "Kok sama kak Deny? Kenapa gak sama kak Indah atau kak Icha?"

Ibu Kost : "Iyahh.. tadi sama kak Indah juga kok.. tanya aja kalo gak percaya"

Dini : "Oke.." Tak disangka Dini langsung menelfon kakaknya Indah.


Telfon Dini : "Halo.. Assalamualaikum.."

Telfon Indah : "Halo Waalaikumsalam.. kenapa Din?"
Telfon Indah : "Tadi.. eee.. tadi kakak sama mamah pergi ke kantor polisi."

Telfon Dini : "Kakak ngapain ke kantor polisi..?"
Telfon Indah : "Ini.. dompet kakak ilang.. jadi tadi minta temenin mamah"

Dini : ""Kata kak Indah mamah ke kantor polisi.. mamah kenapa bohong?"
Ibu Kost : "Enggak sayang.. mamah gak bohong.. hmmmpp.." Ibu Kost makin tak tahan merasakan gatal di anusnya.
Dini : "Kalo mamah gak bohong.. terus mana obat dari puskesmasnya?"

Ibu Kost : "Ehh.. ituu.. ee.. tadi kata dokternya mamah cuma di suruh istirahat.. gak di kasih obat"

Dini : "Udahh mamah gak usah bohong.. mamah dari mana?"

Ibu Kost : ""Eeeee.. Kamu tanya mas deny aja deh" Ibu Kost yang tak tau lagi mau jawab apa.. langsung berlari ke dalam rumah.

Dini : "Maaaaahhhhhhh..."


Aku : "Ya kakak di ajak.. lagian kakak gak ngapa-ngapain di kost tadi.. makanya kakak ikut aja"
Dini : "Kakak tau kan, Mbak Indah orang kayak apa? kakak kalo di ajak kak Indah jangan mau.. nanti di ajak aneh-aneh kamu.."
Dini : "Ya pokoknya kamu ga boeh ikut kalo di ajak mamah keluar.. mamah juga kayaknya udah aneh tingkah lakunya sekarang.."
Aku : "Iya beneran.. kakak gak bohong.."
Dini : "Bentar.. kok bau kakak kayak parfumnya mamah?" sambil mengendus bajuku.

Aku : "Masa' sih.. enggak ahh.. kamu salah cium kali"


Dini : "Enggak mungkin.. pasti kakak sama mamah ada apa-apa ini.."

Aku : "Enggak ada.. di bilangin gak percaya kamu.."

Dini : "Aku gak percaya.. kakak pasti bohong.. " Sambil menangis Dini langsung masuk ke kamarnya.
Malamnya aku chat Dini.. tapi dia tidak menjawab.. ku coba telfon juga tidak di angkat. Sampai besoknya kucoba chat dan telfon lagi tetap tidak ada balasan. Aku yang memiliki jadwal hari ini untuk checkup masih menunggu jawaban dari Dini.

Sampai keesokan harinya.. tepatnya hari kamis.. Aku coba Chat sekitar pukul 10.
WA Aku : "Sayangg.. udah dong marahnya.. aku kangen ni" Ku coba memanggilnya sayang.

Dini masih belum menjawab, namun terlihat Dini membacanya dengan tanda Centang warna biru.
WA Aku : "Sayang.. bales dong.. aku kangen beneran ni" Dini juga masih belum membalasnya.
Sampai Siang aku berfikir untuk menemuinya di restorant. AKu ingat Dini pernah bilang kalau dia bekerja di Restourant Bakmi. Akupun langsung mandi berberes.. Setelah berbenah aku langsung berangkat naik angkot, karena uang ku tak cuckup jika naik G*car.
Sekitar pukul 11.40 aku sampai di mall. dan aku langsung naik ke lantai 4 mencari restoran Bakmi tempat Dini bekerja paruh waktu. 20 menitan aku mencarinya, sampai terlihat Dini Dengan seragam warna coklat tanpa hijab dengan model rambut bob medium dan rok pendek sambil membawa nampan dengan 2 mangkok bakmi di atasnya. "Kenapa dia bekerja tanpa hijab" Batinku.
Aku tak mau buang waktu.. langsung saja aku masuk dan memesan makanan.
Aku : "Kakak laper.. pengen ketemu kamu.. kamu kenapa gak bales chat kakak?"
Dini : "Jangan disini kak ah.. aku lagi kerja.." Sambil menaruh mangku bakmi pesananku ku.

Dini : "Di depan toilet ujung sana aja.. nanti jam 1an."

Aku : "Bener yah? kakak tunggu"

Dini : "Iyah.. udah kakak makan dulu.. nanti tunggu aku" Sambil melepas tangannya dari genggamanku.



Sekitar pukul 13.30 Dini pun mencolekku dari belakang.

Aku : "Ehh.. Aku kangen sayang"

Dini : "Apaan sih manggil-manggil gitu."

Aku : "Hehe.."


Aku : "Kamu gak kangen apa sama aku yang?"

Dini : "Enggak.. biasa aja"

Aku : "Jangan gitu dongg.. udahan dong ngambeknyaa.."
Aku : "Kan kakak cuma nemenin doang.. mamahmu pengen jalan-jalan kemaren gak ada temennya.. makanya mamahmu ngajak aku"

Aku : "Iya sihh.. masak kamu cemburu sih sama mamah sendiri.. haha"

Aku : "Iyah janji.."



Aku : "Kamu jangan ngambek lagi ya sayang" Sambil ku cubit pipinya agak merah.

Dini : "Iya sayang.."

Aku : "Gitu dongg.. hehe.. ya udah ni.. kakak bawa hadiah buat kamu"

Dini : "Hadiah apaan kak?"

Aku : "Buka aja.."


Dini : "Ihh.. kok kakak beliin aku beginian..?"

Aku : "Itu kan yang kamu minta hihi.."

Dini : "Ini kalo ketauan orang gimana?"

Aku : "Kakak langsung pulang kayaknya.. Nanti kamu di anter kan?"

Dini : "Iyah.. ya udah kamu hati-hati yah pulangnya.. Makasih kadonya sayang.." Sambil mencium pipiku Dini kembali ke restaurant.


Aku sambil melihatnya pergi sejenak termenung.. "Habis uangku sudah buat beli kado.. makan apa aku nanti ini.." Batinku..

Perjalanan pulang di angkot.. aku coba chat temanku, siapa tau ada yang bisa minjemin uang. Sampai aku turun angkot , tak ada kawan ku yang bisa memberiku pinjaman.
Waktu sudah hampir jam 3 Sore.
"Siapa lagi yang bisa aku pinjami uang nih.. mati aku.. gak mungkin kan aku minjem uang adikku sendiri di rumah" Batinku. Sambil jalan kaki menuju kost, aku teringat.. "Mungkin dia bisa meminjami aku uang.. Sebaiknya ku tanya saja" Batinku.






Telfon Aku : "Halo.. Assalamualaikum.."

Telfon Icha : "Waalaikumsalam.. kenapa den, tumben nelfon?"

Telfon Aku : "Ini cha.. lagi dirumah gak?"

Telfon Aku : "Ohh lagi di rumah ibu?"

Telfon Icha : "Iyah.. Kenapa?"
Telfon Aku : "Ini cha.. gw mau ngobrol bentar"


Telfon Icha : "Lama juga gapapa kok den.. haha"

Telfon Icha : "Kagak.. ya udah lu langsung ke rumah gw aja.. bentar lagi gw pulang"

Telfon Aku : "Ok thanks cha"

Sembari menutup telfon, akupun langsung berjalan ke rumah icha sambil tersenyum lebar. Walaupun cuaca agak mendung seperti mau hujan


Icha terlihat menggunakan jilbab hitam bulat mengalungi lehernya, kaos lengan panjang warna putih dan celana panjang lebar warna coklat menutupi bokong montoknya.



Aku : "Di dalem aja cha.. gak enak kalo disini"

Icha : "Ihh bikin penasaran aja sih.."

Aku : "Hehe.."




Icha : "Kok bikin kopinya 2 den?"


Icha : "Ohh.. ya udah.. makasihh"

Aku : "Lagian ujan-ujan gini kan enaknya ngopi"

Aku pun duduk di sofa tunggal.
Icha : "Ih kok duduk situ sih.. jauh amat.. katanya mau di temenin ngopi"


Icha : "BTW.. Mau ngorbol apa sih den?"


Aku : "Ini cha.. hmmmm.. gimana bilangnya ya.."
Aku : "I..ini cha.. gw mau pinjem duit.."

Aku : "Buat makan sebulan sama bayar kost aja sih cha.. sambil nunggu checkup gw lolos"

Icha : "Ohhh.. Gampang itu mah.. Bentar ya.. gw ambil dompet dulu"

Aku : "Oke cha.."


Sessat Icha mengambil dompet dia langsung duduk di sebelahku lagi.



Aku : "Ehh.. Ini mah kebanyakan cha.."

Icha : "Udah gapapa.. gak usah di balikin juga gapapa"

Aku : "Kok gitu?"

Icha : "Ya gapapa.. tapiii.. kamu nginep disini seminggu dan harus nurut sama aku"

Aku : "Ehh kok gitu..?"

Icha : "Mau gak?"
Aku : "I.. iya deh cha.."

Icha : "Gitu dong.."

Aku : "Eh tapi kalo suami lu pulang gimana?"

Icha : "Ya ngumpet aja.. ada kamar kosong kok di belakang"

Aku : "Oke deh.. tapi gw nginepnya besok ya.."

Icha : "Kenapa gak hari ini?"

Aku : "Besok gw ada checkup."

Icha : "Besok jam berapa kesini?"


Icha : "Hmmmmm.. oke deh.. nginepnya besok gapapa.. tapi aku maunya ini sekarang" Sambil duduk di pangkuanku mengelus penisku yang masih tertutup celana jeans dan melumat bibirku.

"Buka kaosmu den.. basah kena ujan ni" Pintanya.


5 menit sudah kemudian..Icha menyuruh ku berdiri dan membuka celana jeans dan CDku sambil berlutut.

Icha : "Ihh.. bersih banget.. barusan di cukur ya?".

Aku : "Semalem sih cha.. kenapa emang?"

Icha : "Keliatan tambah gede kalo gak ada bulunya gini den.." Sambil mulai menjilatin ujung penisku dan mengulumnya perlahan.


3 Menit kemudian Icha bangun.. dan menarik ku kekamar nya. Terlihat kamarnya cukup besar dengan TV 40 Inch di depan kasur ukuran Queen nya. Icha melepas CD dan Daster nya dan lagi-lagi terlihat Icha tanpa sehelai benangpun di tubuhnya dengan bulu tipis di atas klitorisnya. Icha mulai mengangkang di pinggiran kasur. "Den, sini den" menarik kepalaku keselangkangannya.
Kujilati seluruh permukaan vaginanya dan tanganku memainkan puting yang keras di dadanya.. "Akkkhh.. sshhh... hhmmmppp... aahhhh.... aaahhhh.. terus den... aahhh... ssshhhh... hmmpppp... aahhhh... ssshhhh.. shhhhh.. aaahhh....hmmmmppp" Desahnya perlahan. ku masukkan jari tengahku ke lubang vaginanya dan ku mainkan klitorisnya dengan ujung lidahku. "Aaaakkhhhh.. denn... aaahhhh... aaahhhh... denn.. ssshhhhh... mmmpppppp... sshhhhh,, den.. ssshhhh.. aakhhhhhh.. teruss denn.. aakhhhh... sshhhhh... hmmmpppp... aaahhhhh...aahhhhh.." Desahnya makin kencang.

Tak lama kemudian.. "Dennnn.. deenn... aakkhhhh..aaakhhhh.. deen... aakhhhh.. deeeeennnnnnn.. aaaarrrrrkkkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhh.." Erangan icha terdengar.. dan orgasme pertamanya datang dengan paha montoknya yang menghimpit kepalaku.


Dengan badan agak berkeringat Icha bangkit dan menarikku dan memintaku berdiri di atas kasur.. sambil duduk icha mengulum penisku lagi.. terlihat dari atas wajahnya manis dengan rambut pendeknya agak berkeringat.



"Aaakhhhhh.. Iya den.. aahhh kemaren-kemaren.. aakkhh.. gw sering olahraga.. aakhhh.. sama minum jamu.. aakhhhh.. makin enak kan memek gw aakhhhh.. ssshhh" Ucapnya.

"He'em.. seret banget.. berasa di pijit kontol gw.. aakhhh"
"Aakhhh Enak mana aakhhhh sama kontol mamah? aakhhh" Tanya Icha.


"Hahaa.. kan... aakhhhhh.. anjing emang.. semua memek lu embat... akkhhhh.. aaakhhhh... aaahhhh.. hhhmppppp..."

"Ehhh.. kok lu tau?" Tanya ku.

"Diem lu.. aaakhhhhhh.. gak penting.. aaakhhhh.."

"Cha.. entar dulu.. lu tau darimana?" Tanya ku lagi.

"Aaakhhhh.. aahhhh.. enak den... aakhhhhh... aaakhhhhhh.. aahhhhhh.. aaakhhhhh... enak.. aakhhhh" Icha terus mendesah mengabaikanku.

"Cape den.."Pantatnya tertahan tak lagi bergerak dengan penisku yang masih menancap di dalam vaginanya.. akupun inisiatif mengangkat bokongnya sedikit.. dan menggerakkan pinggulku.. makin lama kupercepat gerakan pinggulku. "Aaaakkhhhh.. aaakhhhhhh... aaakhhhhh.. aaakhhhh.... enak den.. aakhhhh.. kontol lu anjing emang... aakhhhh... terselah lu mau ngentotin siapa.. aaakhhhhh.. yang penting sama gw jangan berenti.. aaakhhhhh... aaakhhhhhhh.. cepetin denn.. aaakhhhhhhh.. aaakhhhhh.. aakhhhhhh.. aaakhhhhh.. gw keluar den.. aakhhhhhh aakhhhhh.. eekkkk.. aaaarrrrkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhh..." Eranganya keras. dan vaginanya berkedut kencang.

Aku yang merasakan penisku terjepit di vagina icha yang sempit dan berkedut mulai merasakan di ujung klimak. Icha yang masih lemas dan penisku yang masih tertanam di vaginanya langsung ke genjot lagi dengan kencang.. "AAAaaakhhhhh.. aaakhhhhhh.. bentar den.. aaakhhh bentar... aaaaakhhhhhh... aaakhhhhh... gw keluar lagi dennn... aaakhhhhhhhhhhh..."Erangnya makin kerass. "Gw juga cha.. aahh"
Makin ku percepat gerakan ku.. "Dennn.. aakhhhh... aaakhhhhh.. aaakhhhh.. aakhhhhh.. eekkkk.. aaaakhhhhh.. aaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkhhhh" Eranganya mendapat multi orgasme langsung. dan akupun klimaks di dalam vaginanya.. kusemprotkan semua maniku di vagiananya..


"Aaaaaahhhh.. anjing luu yaa.. haaahhhh.. haaahhhhh..." Badannya ku rebahkan di sampingku.


Icha : "Lain kali bilang kalo mau langsung gitu.. anjing emang... hahhh.. haaahhh.. haahh" Suara Icha terengah-engah.


Icha : "Emang nanya apa tadi? hahhh.. haaahhh.. haahh" Suara Icha masih terengah-engah.

Aku : "Lu tau darimana gw ngentot sama mamah lu?"

Icha : "Ada lah den.. haha.. tapi enakkan mana? Memek gw, mamah apa kak Indah?

Icha : "Terus pas gw tanya liat lu tidur telanjang mamah gak ngaku"
Icha : "Terus pas dia ke dapur.. gw buka HPnya kan.. Gila banyak banget video sama gambar kontol lu.. terus video pas dia jilatin memek kak Indah di kirim ke nomor WA lu juga.."
Icha : "Ya terus akhirnya mamah ngaku.. terus cerita semuanya deh.. dari mulai dia ngintip kamar lu sambil colmek.. terus ngajak ke hotel sama kak Indah.. sampe kemaren ketahuan Dini jalan bareng.. haha.. itu lucu sih den.."

Icha : "Tadinya sih mau marah.. tapi kalo di pikir-pikir.. siapa juga yang nolak kontol kayak gini" Sambil memegang penisku.

Aku : "Aduhh.. geli cha"

Icha : "Hihi.. lagian mamah juga masih muda.. belom 50.. masih keliatan cantik lagi.. Kamu juga gak bakalan nolak kan?"

Aku : "Hmmmm.. iya sihh"

Icha : "Haha.. terus pas lu nelfon tadi.. itu gw lagi duduk sama mamah.. Terus mamah bilang katanya aku boleh nyobain kontol lu... hahah.. mamah gak tau aja kita udah pernah.. haha"
Icha : "Sini den dekatan.." Sambil membuka WA.. lalu Icha VC mamahnya.

VC Ibu Kost : "Iya kann.. mamah bilang juga apa.. haha.. liatin kontol mas Deny dong.. mamah pengen liat juga.."
VC Ibu Kost : "Yahh... mamah kan juga mauu.."

VC Icha : "Kan mamah udah kemaren sama kak Indah.."

VC Ibu Kost : "Iya sihh.. hmmm... ya udah deh.. sebentar lagi Dini pulang.. mamah takut ketahuan lagi.. udah dulu ya.."

VC Icha : "Ok deh mah.. Wasssalamualaikum.."

VC Ibu Kost : "Waalaikumsalam.."




Icha : "Hari udah dulu ya den.. capek gw udah keluar 3 kali.. buat besok aja"


Aku : "Gak usah cha.. makasih.. gw pinjem kamar mandi ya cha.."

Icha : "Pake aja.."


Terlihat Kamar mandi di kamarnya cukup besar dengan shower dan bathtub. Selesai bersih-bersih aku langsung ke ruang tamu memakai pakaianku. Icha yang belum bersih-bersih badan masih berkeliaran dan memakai CD milik ku yang terlihat ketat di pantat montok nya..


Aku : "Kok CD gw lu pake sih cha..?"

Icha : "Gantian lah.. CD gw kan lu pake kemaren.. sekarang ini buat gw.."

Aku : "Tapi gw gak ada CD lagi di kost.. tinggal 1."

Icha : "Lu beli lagi aja.. haha.."
Aku : "Hmmm.. ya udah deh.. lu rawat CD gw yak.. jangan lupa di kasih makan.. haha"

Aku : "Haha.. Ya udah cha gw pulang yah.. udah gak ujan kayaknya.."
Icha : "Oke.. jangan lupa besok malem lohh.."



Aku berlalu pergi sambil menggigil kedinginan karena hujan.

Posting Komentar

0 Komentar