IBU KOST DAN 3 ANAK PEREMPUANNYA PART 10

 

Tak lama aku teringat video terakhir dari Dini.. Langsung saja ku play dengan Earphone di telingaku.

Terlihat Video Portrait dengan background memang seperti depan kamarku dengan pot bunganya.
Lalu terlihat mbak Indah berjongkok dengan pakaiaan Hijab Besar warna tosca dengan cadar warna hitam dengan baju dan Rok warna hitam lebar.

Lalu mbak Indah mulai duduk di lantai depan camera dan menyingkap rok panjang nya sehingga terlihat Paha kecoklatan mulus dan vagina yang bersih tanpa bulu dan tanpa CD. "Gilaa.. dia melakukanya dengan pakaian seperti itu.. Bener-bener gak masuk akal Mbak Indah memang" batinku

Kemudian mbak Indah mengeluarkan mainan berbentuk seperti telur bertanduk panjang dan lentur berwarna pink dari balik hijabnya.. lalu terdengar suara getaran dari mainan itu yang perlahan ditempelkan di klitoris mbak Indah yang terlihat menonjol. badannya pun langsung bergetar hebat, tersentak kaget sesaat klitorisnya tersentuh. "Aaaakhhhhh.." Desahnya kencang.

Perlahan di tempelkannya lagi dan sepertinya mbak Indah mulai terbiasa dengan Paha yang agak bergetar. "Ahhhh.. sshhhh.. hhmmppp.. sshhhh... aaahhhh.. aahhhhh.. hhhmmppp.. sshhhhh.... aaahhhhhh.." Desahnya.

Tak lama dengan getaran dari mainan itu yang begitu kuat tubuh mbak indah pun bergetar hebat tak kuasa menahannya.. "eeekkk.. eeekkkhhhhh... AAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkhhhhhhhh..." Erangnya. Terhentak badan mbak Indah naik turun sambil mengeluarkan seperti air kecing cukup deras dari vaginanya."
Sesaat kemudian dengan kaki yang masih bergetar tubuhnya mencoba bangkit lagi.. Kali ini dia mengeluarkan mainan lain berbentuk Penis berwarna nude, dan terlihat lebih kecil dari penisku.
Di tempelkan penis itu di lantai dan mengacung keatas.. dan perlahan mbak indah berjongkok dan langsung menelan penis itu dengan vaginanya yang masih basah.."Akkhhhhhh.. enakk.. ahhh" Desahnya.
Mbak Indah mempertahankan posisi itu sejenak dan mulai menggerakkan badannya naik turun perlahan.. terlihat penis mainan itu keluar masuk liang vaginanya. "Akkhhhhh.. aakhhhh... aaahhhhh... aaahhhh.. sssshhhh.. mmmppphhh... ssssshhhh.. aaahhhhh.. enakkk.. aahhh.. enakkkkk.. aahhhh" Desahnya agak keras.
Saking terkejutnya mbak indah hanya berjongkok dan menutupi kakinya dengan rok yang agak basah dan penis mainan yang masih menancap di vaginanya dalam. "Iya mah.." Jawab Mbak Indah.
Kepalaku yang masih bingung dan tak percaya dengan sikap ibu kost yang seperti membiarkan anak-nya Masturbasi sesukanya. "Kok ada hal semacam ini terjadi.. sepertinya aku juga harus tau masalalu Ibu Kost" Pikirku.
Tak lama ku mulai lagi video yang sempat tertunda..
Setelah melihat mamahnya pergi.. Mbak indah hanya tertawa kecil.
Dan membuka kaki dan roknya lagi di depan kamera.. sambil tangan kanannya menempelkan mainan berwarna pink tadi ke klitorisnya, badannya pun mulai naik turun lagi.. "Aaahhh.. aahhh... aakkhhh... aaahhh... aakkhhh...aahhh... enaaakkk.. aahhhh.. enaakkk... anjingggg.. aaahhh.. enakkk.. aahhh.. aakkhhhh..aakhhh" Erangnya.
Setelah beberapa menit terlihat tubuh mbak Indah yang bergetar seiring tangannya yang aktif dan cepat menggosok klitorisnya.. "AAaakkhhh..Akkkhhh.. hhmmmmm... aakkhhhh.. hhhmmmmmpppp... ahhhh.. aaaahhhh.. aahhhh.. aahhhhh" Semakin cepat gerakannya dan.. "EEkkkkk.. eekkk.. AAaaarrrrrrrkkkkhhhhhhhmmmpppppp" Erangannya tertahan dan penis mainan yang tercabut.. tubuhnya bergelinjang naik turun dan air yang mengalir deras dari vaginanya mengenai camera handphonenya.

Sesaat dia terbangun dan mematikan camera handphonenya.

"Gila sih indah, punya imajinasi kayak gitu.." Batinku.



Waktu sudah menunjukkan jam 5 sore. "Aku sebaiknya mandi dulu sebelum teman-teman kost ku pulang" Gumamku.







Sesaat aku mau terbangun dari kasur tiba-tiba. "Gebrak.." Mbak Icha membanting pintu kamar ku masih dengan bajunya yang tadi. Aku yang terkaget pun langsung menutupi penisku dengan celana yang tadi ku pakai.

Dengan pintu kamarku yang masih terbuka di langsung menghampiriku dan mengangkat baju rok terusannya dan melepas CD putih yang di pakainya. terlihat paha yang montok dan putih mulus dari depan.. Lalu Icha mendorongku kembali kekasur.. dan tanpa basa-basi dia berjongkok dan memasukkan Penisku yang agak basah keliang vaginanya yang tembem dan tanpa bulu.
Lalu dia bergerak naik turun di atas tubuhku. "AAAAaaaaakkhhhh.. aaakhhhhh.. aakhhhhh.. aaahhh.. Aaahhhhh.. Anjing lu yaa. *Plak akkhhhh.. aakhhhh.. ahhh" Suara tangannya menampar pipiku.

"Lu kalo mau ngentot sama gw aja anjingg.. aakhhhh.. aahhh.. *Sambil badannya yang terus naik turun.. gak usah sama Dini.. bangsat lu aakhhh.. aaakhhhh.. aaakhhhh.. bangsat emang kontol lu... aakhhhhh.. aakhhh.. *Melumat bibirku dengan ganas.. hmmppp.. ahhh... aahhhh... bangsat.. aaakhhhh.." , "Plakk.." Suara tamparan dipipi ku lagi dan dia langsung mencium bibirku.. "Akkhhhh.. enaaakkk.. aaakkhhhh.. aaaahhh... enaaakkkk anjinggg... aahhhhh.." Tak lama, Icha mencabut penisku dan berdiri di pinggir kasur lalu melepas baju dan BHnya.. Terlihat Payudara menggantung kencang yang sedikit tertutup Hijab segitiganya.


"Bentar.." Ucapku Sambil melepas seluruh pakaian ku.

"Buruan bangsat!" Teriaknya..

"Anjing lu.. ya udah buruan ke bawah.. ambil kunci rumah di baju gw.." Perintahnya.



Setelah menutup pintu kamar dengan telanjang bulat dan hanya mbak Icha yang masih memakai jilbabnya.. kamipun tergesa-gesa turun kebawah.


Sampai ruang tamu.. Icha mintaku mengunci pintunya.

"Buruaann.. lama amat sih ngunci pintu doang" Sambil menungging di tembok.

"Itu baju di tinggal di atas.. nanti kita keluar rumah gimana?" Tanyaku.

"Biarin.. lu ngentot gw ampe pagi pokoknya" Jawabnya.


Ku masukkan perlahan penisku ke liang vaginanya..


"Aaakhhhhh.. Gede banget anjingg.. kerasa gede banget dari belakang.. akhhhkk.. bangsat lo emang... aakkhhhh... aaahhhhhhh.. aahhhhh...aaakhhhhhh" Erangnya.


Terlihat dari Sebelah foto Keluarganya menghadap.. Seperti sedang jadi pertunjukan dan di tonton seluruh keluarganya.


"Akkhhhhh.. terusss.. aakhhhhh.. aaakhhhhhh.. cepetin.. aaakkkhhh.. aakhhhhh.. aakhhhhh... aakkhhh.. gw keluar... aakhhhh.. akkhhhh... eekkkk... eeeekkkk.. AAAAaarrrrkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhh" Erangnya keras dan penisku terasa di hisap dari dalam yang di selimuti lendir hangat dari vaginanya.. badannya pun terjatuh di sofa ruang tamu melepas penisku. "Hah..hah..hah..hah" Suaranya terengah-engah sambil menutup mata. Dan aku hanya berdiri di depannya.


Setelah tersadar Icha langsung berlutut mengulum penisku, terlihat keluar masuk penisku dimulutnya dan matanya tajam menatap mataku.




Lalu dia berdiri di depanku tegap, melepas jilbab segi tiga nya dan terlihat rambut pendek sebawah kuping yang basah berkeringat.. aku yang lebih pendek agak mendanga' melihat matanya dan Icha mulai meraih kepala ku dan "Plakk.." dia menamparku lagi lalu mencium dan menjilati mukaku ganas.

"Anjing lu.. Lu pengen Ngentot sama Dini kan.. ha? Jujur sama gua anjing.. lu mau ngentot sama Dini kan? Bangsat lo emang! *sambil terus mnciumku.." Icha Bertanya. Aku pun hanya diam menatap matanya.

"Sini ikut gw.." Icha lalu menarik tanganku ke kamar Dini. Lalu Icha mencari pakaian Dini di lemari.. di temukan kaos putih milik Dini dan langsung di pakainya..
Terlihat kaos putih sangat ketat milik Dini di tubuh Icha yang bahkan tak sampai menutupi pusarnya dengan payudara kencang menonjol dan puting Icha terlihat keras di balik kaos Dini.. lalu Icha memakai CD berwarna putih agak transparan milik Dini. Terdengar suara robek CD Dini saat dipakai Icha di bokong montoknya. Terlihat sudah Icha dengan perut yang langsing memakai kaos putih ketat dan CD yang terlihat sempit di bokong montoknya.
"Sini bangsat.. anggep aja ini memek Dini...... buruan njing!" Perintahnya.




"Masukin kak.. kakak denyyy.. masukin kontol kakak ke memek Dini.. memek Dini udah gatel kak.. buruan kak" Suara Icha yang menirukan Dini.

Lalu ku geser sedikit CD nya.. dan ku masukkan perlahan Penisku. Dan mulai ku genjot perlahan.
"Aaakhhhh.. aahhhh.. enakk kakak deny.. enakk.. aakhhhhh.. kontol kakak enakkk.. terus kakak deny teruss.. memek Dini keenakan.. aahhhh...akkhhh kakak Deny.. teruss... aakhhhh.. enakkk.. aakhhhh" Suaranya menirukan Dini.


Aku yang mendengar Icha menirukan suara Dini.. akupun tak kuasa menahannya..

"Akhhhhhh... cepetin kak deny... akhhhh.. aahhhhhh... AAaaaarkkkkkkhhh... memek dini juga mau muncrat.. akhhhh.. enakakk... cepetinn... cepetinnn.. aakhhh.. aaakhh.. eekkk.. eekkkk.. Aaaaaarrrrrrkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhh" Badan Icha bergetar kuat dan penisku yang tertahan.. mengeluarkan mani di dalam vaginanya.
"hah..hah..hah..hah..hah..hah..hah" kami berdua terengah-engah. Dan aku terduduk di kursi belajar Dini.


Tak lama Icha terbangun.. dan seperti tidak peduli maniku di dalam vaginanya dia mulai menjilati sperma dan lendir hangatnya yang menempel di penisku.
"Enak.. enak banget.." Jawabku.

"Mau.. kakak mau.." Ucapku. Dan perlahan penisku mulai berdiri lagi.
Dengan posisi aku duduk di kursi belajar Dini.. lalu Icha mulai duduk di pangkuanku dan memasukkan perlahan penisku. Icha hanya duduk dan menciumi ku dengan Posisi Penisku yang tertanam di vaginanya.

Aku yang menahan linu sambil menutup mata hanya bisa mengangguk.

"Akkkhhhh.. tetek Dini di remes dong kak.. ahhh..aahhh.." Pinta Icha.
"Akhhhh.. akhhhhh... aakkhhhhh .. terus kak.. di jilat kak.. ahhh... akkkhhhh.. akhhhh" Desah Icha sambil terus naik turun badannya.
Tak lama Icha menyuruh ku berdiri."Sini kak.." Icha menarikku ke Meja makan di dapur.. sambil melepas CD Dini yang di pakainya. lalu dia menungging di ujung meja makan.
"Masukkin lagi kak.. Dini suka kontol kakak.. masukkin kak.. kontol kakak enakkk." Ucap Icha terus menirukan Dini.
Perlahan ku masukkan lagi Penisku.. dan langsung ku genjot perlahan.
"Aaakhhhh.. ini enak banget... aahhhh.. enaaakkk.. aakkhhhh.. enakkkk.... aakhhhhh... terus kak.. pelan aja.. gak usah kenceng-kenceng... akhhhh enaakkk... aakkhhhhh... akkhhhhh... aaakhhhh.. " Desahnya.
Aku yang merasa nyaman.. mulai meraih payudaranya dari belakang yang kencang tertutup kaos putih..
"Akkhhhh.. terus kakak.. remes tetek ku kak.. tubuh Dini punya kakak semua.. enakk kak.. teruss... akkhhhh.. aaahhh.." Desah Icha.

Ku percepat sedikit gerakan ku.. dan Ichapun mulai bergelinjang..
"Aaaakhhhhh.. aaahhhh.. aahhhh.. cepetin kak.. cepetin... akkkhhhh.. aaakhhhhh.. aahhhhhhh.. akhhhh.. enakk kak..terus.. cepetin lagi.. akhh.. aakhhhh... aakhhhh... aahhhhh.. aaahhhh.. aakhhh eekkk AAaaaakkkkkhhhhhhhhhh" Vagina icha lagi-lagi berkedut menghisap Penisku.

Setelah ku cabut penisku.. icha pun terkencing-kencing sambil bergetar membasahi lantai dapur.. "AAakhhhhhhhhh... enaakkk.. anjinggg... aaahhhh.." Suaranya.
Tubuhnya yang terlihat basah berkeringat hampir jatuh pun mulai bangun lagi. Ku tarik tangannya ke Sofa depan TV.
Ku buka Kaos putih milik Dini.. lalu kududukkan dia disofa mengangkang lebar. Dan tanpa perdulikan ucapannya.. Langsung ku masukkan lagi penisku kasar ke vaginanya yang basah.
"AAArrkkkkk.. bangsat.. dalem banget ini.. aaaarrkkkhhh.. arrkkhhhhh.. aaarkkkkhhhhhh.. arrrkkkhhhh.. aarkkkkkk... arrrrkkkkhhh... aaarrkkkkkk.. aaarrkkkkkk.. aaarrkkkkkk.. aaarrkkkkkk.." Suaranya mengerang hebat.
Icha terlihat seperti pingsan.. dia tertidur dengan kaki yang terjatuh dilantai mengangkang dari sofa. dan akupun meninggalkannya membersihkan diri di kamar mandi. Setelah dari kamar mandi.. aku tetap tak berani naik keatas.. walaupun waktu sudah jam 10 malam.
Perutku yang terasa laparpun mencari makanan di kulkas dan dapur.. sambil bertelanjang bulat.. karena aku tak tau menutupinya pakai apa.
Aku menemukan mie instant di dapur. Selesai memasak aku makan dan nonton TV di sebelah icha yang telanjang bulat basah berkeringat.. aku melihatnya bukan lagi seperti anak ibu kost yang aliim. hanya seorang wanita kesepian yang memjiliki nafsu yang tinggi.
Tapi memikirkan permintaan Dini tadi siang yang meminta di belikan mainan seperti kakaknya Indah.. akupun mulai berfikir lagi.. "Apa sebaiknya kebelikan saja ya?".
"Kalau ku belikan. Aku takut dia akan jadi seperti kakaknya Indah. Tapi kalau tidak kubelikan.. dia malah terobsesi terhadapku." Pikirku.

Entah mana yang benar mana yang salah.. aku hanya duduk termenung sambil nonton TV.




10 menit kemudian terlihat Icha mulai terbangun.


Icha : "Jam berapa ini den..?"

Aku : "Udah jam 11.. lu mau pulang?"

Icha : "Enggak kayaknya.. nginep aja.."

Aku : "Terus besok kalo di tanya Dini gimana?"

Icha : "Bilang aja ketiduran di rumah mamah"

Aku : "Emang tadi lu cabut kesini bilang apa ke Dini?"

Icha : "Gw bilangnya mau ngomelin elu"

Aku : "Ngomelin gw sih bener.. di gampar berapa kali gw tadi sama lu?"

Icha : "Tauk.. gak inget gw den.."

Aku : "Kek orang mabok tadi lu.. gila.."

Icha : "Gegara suami gw gak pernah ngasih jatah kali ya? haha"


Icha : "Gak usah ngomongin dia lah den.. capek gw"
Tak lama aku tertidur.. aku merasakan seseorang tidur juga dalam selimut di samping ku..


Aku : "Lah kenapa lu jadi tidur di sini? telanjang lagi."

Icha : "Gak ada baju.. ya masa' gw pake baju Dini lagi.. abis nanti baju dia. Lagian Kamar mamah sama kamar mbak Indah di belakang di kunci ternyata"



Icha : "Den.."

Icha : "Peluk gw den.. kangen di peluk gw"

Aku : "Tadi kan udah gw peluk.. berapa kali"

Icha : "Itu ngentot, bukan meluk.. PA' lu.. haha"

Aku : "Ya udah sini.." Ku peluk Icha dari belakang. Dan tanganku di balik payudaranya.


Icha : "Den.."

Aku : "Apa..?"
Aku : "Enak di elu dong.. punya suami dua"

Icha : "Ya enggak lah.. gw cerai dulu"

Aku : "Emang lu gak aman tadi?"

Aku : "Haha.."

Icha : "Kontol lu ngaceng lagi ya? kerasa ni di belahan memek gw.."

Aku : "Dikit.."
Icha : "kalo lu pengen, masukin aja.. Biarin di dalem sampe pagi."

Aku : "Haha.. emang bisa gitu? tar juga lemes sendiri kalo dah tidur."

Akupun memelukanya erat. sampai tertidur..



Besok paginya sekitar jam 6 aku terbangun dengan rasa geli di penisku.. dan ternyata penis ku sudah di mulut Icha..

Icha : "Yeayy udah bangun.. lagi yuk den"
Aku : "Gila lu.. masih pagi gini.. *hoaaammm"
Icha : "Lagian pagi-pagi kontol lu dah ngaceng aja.. kan nafsu gw liatnya"

Aku : "Bentar cuci muka dulu.."


Akupun terbangun dan masuk kamar mandi.. tak lama Icha menyusul masuk kamar mandi..

Icha : "Di sini aja ya den.. dah gatel gw.." Sambil memeluk ku dari belakang dan mengocok penis ku.

Aku : "Sini lo.." Sambil ku putar balik badan ku.. ku angkat kakinya 1 dan langsung ku masukan penisku ke vaginanya di depan kaca Wastafel. Dia yang lebih tinggi 5 cm dari ku tak sulit dengan gaya ini.

"Akkhhhhh.. aakhhhh.. aakhhhh... aakhhhhhhh.. aakhhhhh.. aakhhhhhh.. aakhhh.. enak den.. aakhhhh.. bentar den, bentar.. lu mau gw jadi Dini kayak semalem gak?" Tanya Icha.

"Gak usah.. gw lebih suka lu yang marah-marah" Pintaku.

"Ohhh... Kentot gw anjinggg.. buruan.. Akkhhh.." mendengar Icha marah lagi. ku genjot lagi tubuh nya.

"Enak anjinggg.. terusss.. aaakhhhhhh.. akkkhhhh... bangsat loo.. aaakkhhhhh.. aaakhhhhh... aakhhhhhhh.. aaahhhh.. terus.. terusss bangsat... akkhhhh" Desahnya.

Icha melepaskan pelukan ku.. dan berdiri diam menatapku.. lalu.. "Plakk." di menamparku lagi

"Suka?" Tanya Icha..
"Sini lo bangsat" Ucap ku sambil memutar badan nya menunduk menghadap kaca wastafel.

Perlahan ku masukkan lagi penisku dari belakang. dan ku genjot perlahan "Aaakhhhhh.. enak banget Anjing.. aakhhhhhh.. aakhhhhh.. akkkhhhhh.. aakhhhh.. terur den.. enak banget kontol lu bangsat.. aakhhhhh.. akkhhhhh.. aaakhhhhhh.." Desah nya..

"*Plaakkkk.. Gini? " Tanyaku.

"Aakhhh.. Iyahh.. lagi..*Plakk..aakhhhh lagi..*Plak..aakhhhh" Icha Ketagihan.


Lalu jariku mengelus lubang anus nya yang sedikit berbulu..

"Aakhhh.. geli denn" Ucapnya.

"Ada yang pernah masuk sini belom?" Tanya ku

"Kontol gw mau?" Tanyaku.

"Jangan ah den.. aakhhh.. kegedean kontol lu.. aakhhhh.. aahhhh.. gw blom siapp" Ucap Icha
"Yahh.." Aku agak kecewa.

"Akkkkhhh.. Lain kali aja.." Ucah nya.
"Iyaahhh.. Akkhhhh.. cepetin den.. cepetin.. gw mau keluar.. akhhhh.. aakhhhh.. aaakhhhhh.. aaaaakhhhhhhhh.... aakhhhhh.. aakhhhhh.. eekkkk aaarrrrrrrkkkkhhhhhhhhhh.." Icha menggelinjang sambil berpegangan wastafel.


"hah.. hah.. hah.." Suaranya terengah-engah.


"Udah siang ni.. bentar lagi jam 7.. lu belom mau keluar juga?" Tanya icha.
"Belom cha.. gimana dong" Jawabku

"Ya udah masukin anus gw deh.. tapi jangan langsung kontol lu.. mainin dulu pake apa gitu" Ucapnya
"Nih ada Lotion sama sikat gigi.. punya mamah kayaknya.."Ucap Icha.
"Gapapa pake ini?"

"Iyah buruan.." Pintanya

Ku ambil lotion dengan jari ku.. dan ku sentuh perlahan lubang anusnya.. "Geli den.." lalu ku beri lotion sedikit di sikat gigi milik mamahnya.

Perlahan ku masukkan buntut sikat gigi mamahnya. "Akhhh.." Icha mendesah. "Di puter-puter den biar agak longgar.. Akkhhhh.. enak den.. aakhhhh... aahhh.."

"Buruan den.. masukin, kasih lotion juga kontol lu biar gampang" Pintanya..
Ku tarik perlahan sikat gigi di anus nya dan Sambil menungging ku masukkan perlahan penisku ke lubang anusnya. "AArrrrrrrrrrrrrrkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk.... anjinggggggg sakit.. Pelan den..pelan.. aaaakkkkkkrrrkkk" Terdengan suaranya tak karuan saat penis ku masuk setengahnya sambil tangannya mencoba menahanku. "Aaaarrrkkkkk.. aaaakkkkkkkrrrrhhhhhhh.. aarrrkkkkkkhhhhh..." perlahan penisku habis di telan anusnya.

"Bentar den.. tahan.." Pintanya.


"Udah.. gerakin pelan.."

"Aarrkkkkkkkkk.. aarrkkkkkk... aaakkk... aakhhhhh.. aakhhhhhhh.. aakhhhhhh... aaarrrkhhhhhh..." Icha Mengerang sambil kepalanya menghadap keatas.


Kurasakan lubang anusnya sangat sempit di dalam..


"AArrkkkkhhh.. enaaaaaaaaakkkkkkk.. anjiiiiiiiiiiiinggggg.. lebih enaak gini dennn.. aaakhhhhhhhhhhhhh.. aakhhhhhhhh... aakhhhhhhhh...aakhhhhhhhh... terussss.. aakhhhhhhhh..." Erangnya keras..

Sambil tanganku menggosok klitorisnya.."AAAaaaaarkkkkkkkkkkk.. aaarrrrrkkkkkkkkkkk... aaarkkkkkkkkkk.. enak dennnnnn.. cepetiinnn...aaaarrrkkkkkk.."
Kusemprotkan maniku di dalam lubang anusnya..

Saatku cabut penisku.. mengalir tipis maniku di lubang anus nya.



3 menit kemudian.


Sambil kami berdua berdiri di bawah shower.. aku membersihkan badan Icha dan Icha membersihkan badan ku.

Aku : "Emang biasanya pake apa?" tanya ku. Sambil terus ku sabuni payudaranya.

Aku : "Ehh bentar.. ini kan hari sabtu"
Aku : "Oh iya bener juga.. haha" Sambil ku remas bokong montoknya dan ku colek lubang anusnya.

Icha : "Ihh.. geli den"

Aku : "Udah Longgar nih.."

Icha : "Mau masuk lagi?"

Aku : "Emang boleh..?"
Icha : "Ehh enggak jadi deh.. udah siang.. keburu Dini nyariin.. lain kali aja yaa.. *Muacchh." Sambil mencium bibir ku.

Aku : "Yahhh.. ya udah deh"

Selesai dari kamar mandi Icha langsung mencarikan ku celana dan kaos milik Dini.


Icha : "Udah gapapa.. buruan sana ambilin baju ku.. kamu mau liat aku telanjang terus gini?"
Aku : "Mau sih.. haha"
Icha : "Ihh.. dingin taukk.. dah sana"
Akupun segera naik mengendap-endap. Sampai kamar aku langsung ganti kaos dan celana bola ku. Dan turun membawa pakaian Dini dan milik Icha.


Aku : "Nih ada gw pake.. longgar banget.." Sambil ku perlihatkan CD milik Icha di balik celana bola ku.


Aku hanya melambai melihat dia pergi dari depan rumah.

Posting Komentar

0 Komentar