BIBI DAN MAMA PART 9



pulang tadi kami berdua memilih pulang bersama kendaraan Anya, Setelah Aku dan Bibi video call bersama Shendy dan Anya yang makin akrab dengan Mama juga yang rupanya stay Fasilitas Mess disediakan Kantor Pusat. entah mereka pulang jam berapa malam itu. Karna setelah ku minum obat efeknya,membuat tertidur diSofa ruang keluarga.




Hingga tengah malam ku terbangun, ternyata Bibi menyelimuti ku dan tidur disamping ku di ruang keluarga malam itu. Tapi Bibi kok ada yang aneh ya???? Apa karna Bibi kelelahan?




Setelah melepas hijab dan tak sempat salin baru kusadari...... Rupanya Kaos yang di gunakan Bibi Seharian tadi karna belum sempat salin rupanya terlihat BASAH TEPAT DIBAGIAN PUTING PAYUDARANYA!!!!!




SHIT!!!! Bisa gini ya???? Masa iya mesti gue pantengin terus Bibi tiap hari???? Umpat ku dalam hati, lalu aku pun kembali tertidur malam itu.




Sabtu pagi aku terbangun hampir kesiangan, Bibi saat sarapan sudah salin pakaian mengenakan baju tidur. Tapi???? Kok udah mandi dan keramas ya????




Ingin rasanya ku cek kamera pengawas lewat Ponsel ku, namun rasanya terlalu gegabah. Setelah menyalaminya dan berangkat sekolah karna kesiangan hal itu membuat ku benar benar terpecah Konsentrasi mengawasi Bibi ku Karina pagi itu.






"Deek.... Ntar mau bareng pulang sekolah bantu kak Karina?" Suara Khas Lembut dari Anya saat jam istirahat di taman Sekolah.


"Tapi aku ga bawa salin kak, gapapa deh nanti aku kerumah dulu baru nyusul." Kata ku kepada Kak Anya yang seperti kakak ku sendiri.






Lalu kak Shendy duduk diSebelah ku sambil menatap Kak Anya, seperti ragu ragu Shendy ingin mengatakan sesuatu tapi terlihat takut.




Setelah terlihat dari sorot mata kak Anya seperti meyakinkan Shendy, dengan hati hati Shendy menyampaikan sesuatu yang penting kepada ku.






"Kalau bisa jangan lama lho, karna pagi ini Aldi sama Fandi ga Sekolah.... " Bisik Shendy pelan kepada ku.






Seketika aku tertegun, setelah manatap kak Anya ku tatap Kak Shendy mereka bergantian menganggukkan kepalanya seolah membenarkan dan meyakinkan ku.




Beberapa menit saat istirahat sekolah itu aku menenangkan diri, ingin rasanya membuka Ponsel ku dan cek sedang apa Bibi ku sekarang. Namun tetap ada Anya dan Shendy, mereka pasti tau Bibi ku yang Sexy digoda habis habisan oleh Fandi dan Aldi. Secara baik Fandi dan Aldi yang terkenal cukup Cabul, tau persis bahwa Bibi ku yang sexy dan Cantik berstatus Janda saat ini.




Oleh karna itu aku menahan diri dan tetap tenang, dan tidak membuka akses Spycam yang terpasang di Warung didekat Anya dan Shendy. Belum lagi resiko lain seperti teman teman ku Nimbrung, atau lebih parah lagi Bibi ku lagi bermesraan dengan mereka.






"Lo Ribut bro ama si Rico dan Fahri???" Tanya Yudi kakak kelas ku yang biasa nakal bareng dalam hal ngrokok. Sontak Anya dan Shendy yang duduk bersama dengan ku terkejut dengan pertanyaan Yudi.


"Ribut gmana ya kak? Ada kabar dari mana?" Jawab ku santai setelah dikejutkan kehadiran Yudi dari belakang ku.


"Hehehehe.... Nebak aja, kirain adek gue kenapa napa... " Sambil tersenyum ia berkata pada ku, Yudi terlihat lega setelah bertanya padaku dan aku terlihat baik baik saja.


"Dari pagi gue liat sifahri ama siRico keliatan Morang Maring ga jelas dikelas. Gue khawatir aja mereka ada masalah ama elu Dek." Jelas Yudi kepada ku.


"Morang maring gimana si maksudnya Yud??" Tanya kak Anya.


"Morang maring itu, gelisah ampir mirip marah marah ga jelas tapi ga histeris. Gue Khawatir Adek gue si Cepi ini sama.... " Penjelasan Yudi tertahan karna melihat Shendy ada bersama kami. Lalu menatap ku.


"Santai aja kali kak, Shendy dah paham situasi kok." Kata ku kepada Yudi meyakinkan agar menceritakan lebih Rinci.


"Gue khawatir mereka berdua marah ga jelas karna elu, nyokap elu dan Bibi elu.... " Kata kak Yudi sambil ragu ragu dan mulai memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana seragam.


"Mereka berdua emang gitu sii kalau urusan lagi galau atau karna Patah Hati." jelas Shendy.


"Waktu mutusin pacar, mereka juga langsung galau terus Mabok mabokan." Tambah Shendy yang sepupu Fahri pasti tau prilaku Fahri.


"Berarti bener dong gosip pacar mereka 'Tidur' sama Om Om??? " Tanya Yudi pelan berbisik. Shendy pun menganggukkan kepalanya.


"Pokoknya ada masalah ama mereka lu bilang gue bro, meskipun gue ga ada bukti kuat tapi gue yakin mereka lagi Naksir Berat ama Nyokap dan Bibi elu." Kata Yudi Tegas sambil memegang bahu ku. Lalu meninggalkan kami bertiga.






Sungguh betapa malunya aku andai Hubungan Rahasia dan kenakalan Mama dan Bibi ku terbongkar, Namun anehnya aku malah merasa Horny membayangkan baik Rico dan Fahri bercinta disaat saat yang tak ku ketahui.




Di tiap kesampatan saat Ayah ku sibuk dan aku sendiri lengah seperti sekarang ini. entahlah seperti apa saja kenikmatan yang Rico dan Fahri berikan terutama Mama ku yang cenderung Judes walaupun cantik dan Bibi berbody sexy dan kesepian.




Hingga akhrinya mereka rela memberikan kenikmatan terlarang kepada ku. Pikiran dan perasaan ku lebih tenang setelah tau betapa Mama dan Bibi sangat menyayangi ku, walaupun segi Fisik dan penampilan dibawah Rico apalagi Fahri.






"Heiii!!! Ngelamun aja!!!! Coba jelasin apa yang saya jelasin tadi???? " Pak Guru menegur ku, membuyarkan horny dan lamunan ku barusan.


"Aaaa.... Itu pak... Anu pak.... Aaa... Gimana ya...." Jawab ku tergagap diSertai rasa kaku.


"Huahahahahahhaha..... Hahahahhahaah.... " Satu kelas menertawai kekonyolan ku saat itu.






***








"Bareng gue aja yuk sekalian lu balik, ada yang mau gue omongin!!!! " Ajak Catur pada ku menaiki motornya sebelum aku berjalan pulang menghampiri Pangkalan Ojek.


"Tumbenan nih bro, kayaknya ada yang penting ya??? Hehehe.... " Jawab ku kepada kakak kelas 2 ini.


"Ini tentang Bibi elu bro, Karina..... " Bisik Catur setelah membuka helm Full Facenya.






Diruang tamu sambil menikmati minuman segar kali ini Catur menceritakan apa yang ia lihat ditempat Tongkrongan, biasa ia bergabung dengan rekan rekan Otomotifnya.




Dengan sangat hati hati dan tegang ia mulai menceritakan tentang Fandi dan Aldi yang rupanya sama tergila gila pada Kania dan Karina, yang baru saja Catur sadari bahwa mereka adalah Ibu dan Bibi ku.




Berhubung jauh lebih sering nongkrong bareng atau lebih dekat dengan Fandi dan Aldi, lebih jauh ia ungkapkan sebetulnya Fandi dan Aldi punya tujuan merebut Mama dan Bibi dari Rico dan Fahri yang secara Fisik maupun penampilan baik Fandi kurus sedangkan Aldi bertubuh gemuk.




Semalam sebenarnya ampir terjadi perseteruan antara Fahri dan Fandi ditongkrongan, hingga akhirnya entah apa yang terjadi Catur kakak kelas ku melihat Rico, Fahri, melawan Fandi serta Aldi di balapan liar.




Diluar dugaan Catur, dengan strategi dan persiapan matang, Aldi dan Fandi menang telak dibalapan Mobil itu. Ia kaget setelah ditelusuri dan bervideo call merayakan kemenangan 'mereka' dengan seseorang rupanya Aldi dan Fandi merayakan kemenangan semalam bersama Karina Bibi dari Cepi!!!!!






"Gue akuin gue nakal bro, apalagi gue cuma bisa kirim doa buat nyokap gue disuruh. Meskipun elu orang nya CUEK. Tapi gue ga mau ngomporin elu juga, makanya gue sampein hal penting ini buat elu." Jelas Catur yang peduli kepada ku.


"Thanks ya bro dah ngingetin gue, tapi gue harap lu jaga rahasia ini ya. Pelan pelan gue pasti bicarain ini dengan Nyokap dan Bibi gue." Terang ku sehati hati mungkin kepada Catur tanpa membahas sejauh mana kenakalan Mama dan Bibi selama ini.


"Elu kawan gue, Aldi dan Fandi juga. Gue bukan sok pahlawan, tapi gue paham juga kalau Si Fandi ama si Aldi korban Bully Rico dan si Fahri. Gue yakin kita bisa selesaiin baik baik andai elu terlibat." Jelas Catur memberikan Solusi.


"Gue bakal omongin Ntar sore, lagian mereka sekarang lagi kerja bareng di warung Fandi yang dikelola Bibi gue." Mendadak Catur pun tercengang.


"Tenang aja, kalau gue butuh bantuan elu pasti gue kabarin. Lagian ada apa apa pasti gue ngadu ma Bokap." Kata ku menenangkannya. Lalu ia pun pamit karna masih harus Latihan dan Bimbel sebelum besok libur.






Sepeninggal Catur, aku sekarang bisa membedakan teman teman yang tulus, teman teman yang benar benar baik. Aku berhutang budi kepada mereka, suatu saat Pasti aku akan balas budi baik mereka.




Bebelasan Panggilan Video Call tak sempat ku jawab dari mama, aku pikir lebih baik ku berikan Kabar sebelum membuka Laptop dan komputer melihat apa yang terjadi semalam dan Pagi tadi di rumah dan Warung Fandi.




Setelah 3 kali tak di Jawab akhirnya.....






"Halloooo sayaaanngghhh..... Ssshhh.... Dah dirumah??? Aahhh..... " Jawab mama lalu terdengar samar suara seseorang menyuruh mama mematikan video nya sambil tetap bicara pada ku.


"Mama lagi apa itu maa?? Mama lagi dimana??? " Tanya ku dengan sedikit membentak namun horny melihat beberapa detik wajah mama yang tak mengenakan kerudung.


"Mama lagiiihhh sakiitt peruutthhh tadi kepedesan ssshh.... Ntar sambbunggghh lagii yyyyhhhh.... " Lalu mama mematikan ponselnya.






Aneh!!!! Mama lagi apa sih???




Lalu ku tujukan mata ku ke Layar komputer dan laptop ku, setelah ku Kunci pintu kamar ku pasang Head Set baru dari Set Lengkap Laptop gaming. Sehingga sekarang aku bisa mendengarkan suara dari Spy Cam dan CCTV rumah.




Jantung ku berdegup cepat saat pagi itu terlihat Bibi ku karina dijemput seseorang dengan mobil pabrikan Jerman yang bisa dibilang jenis sedan untuk Balapan, lebih tegang saat terlihat Bibi ku tertawa manja saat membuka dan duduk di kursi penumpang sedan tersebut.




Pengawasan kali ini ku alihkan ke Warung tempat Bibi biasa memulai aktifitas Memasak sebelum mulai berdagang pagi itu, terlihat Bibi benar benar cekatan memasak dan mempersiapkan bahan makanan untuk menu Hari sabtu terlihat dari layar sebagian ada diKulkas dan Freezer di ruangan itu.






"Nii cobain enak ga..." Kata Bibi kepada Fandi manja sambil memberikan sesendok makanan yang ia masak kepada Fandi.


"Mmmm mmmm mmmuantabb mmmm.... Bisa keker badan Fandi kayak gini caranya tiap hari kak. Apalagi yang bawah nih..... Hahahaha...." Kata Fandi yang mengunyah makanan sambil bercanda Cabul tanpa malu malu kepada Bibi Karina.


"Aaah kamu...... Sekarang bilang gini. Ntar nemu yang lebih cantik dan muda aku pasti dilupain deh!!!" Kata Bibi sambil meneruskan masaknya. Memasang wajah merajuk.


"Ga mungkin kak Karina ku sayang.... " Sambil memeluk Bibi ku dari belakang, menempelkan selangkangannya dibelakang belahan pantat Bibi ku yang tinggi dan sexy karna Fandi hanya sedikit lebih tinggi dari Bibi ku Karina.


"Malah aku beruntung, akan selalu ku bahagiakan bidadari ku ini..... Setiap saat setiap waktu." Goda Fandi yang semakin berani memeluk Bibi karina, seperti tak ada protes atau penolakan dari Bibi ku saat itu tapi.....


"Aaaah kamu sama aja!!! Ntar juga bilang hal sama kan sama Kania kakak ku!!!hihihi....." APA!!!! FANDI PERNAH GODAIN MAMA!!!!! Sambil melepaskan pelukan Fandi dari tubuh sexynya yang tertutup.


"Dah tuh, bawa kedepan gih.... Dah siap yang itu.... " Perintah Bibi ku.






Setelah meletakkan salah satu mennu makanan didepan, Fandi menuruti perintah Karina Bibi ku untuk mulai memasak salah satu mennu lainnya di kompor yang berada di depan Fandi.




Namun setelah itu lagi lagi terjadi Aksi Fandi lainnya kali ini semakin berani.






"Kak Karina bener bener ragu ya sama ucapan ku tadi?? Katakan sama aku... Hal apa yang harus ku Buktikan kalau aku benar benar tergila gila sama kak Karina." Kali ini sambil memeluk Bibi Karina dari belakang, kedua tangan Fandi yang kurus mulai aktif meraba sesekali meremas kedua Payudara Bibi Karina yang besar dari luar baju kaos berwarna hitam berbahan tebal.


"Iih gombal.... Eummmppttt coba buat Tiga hal sampe buat aku percaya.... Ssshhh.... " Bibi ku mulai tak konsen memasak karna Fandi meremas cukup keras kedua payudaranya.






Fandi berbisik kepada Bibi ku yang sexy dan terlihat dilayar Bibi ku mulai horny sambil menyandarkan kepalanya diDada Fandi.




Disaat yang sama Aldi datang membawa beberapa bahan makanan terlihat masih fresh, hingga tanpa disadari Fandi dan Karina Bibi ku cukup lama Aldi memperhatikan mereka berdua.






"Alaaah gitu doang!!!! Gua juga bisa hahahha.... " Kata Aldi, namun anehnya Fandi tak melepaskan pelukan bahkan menjadi jadi meremas kedua Payudara Bibi ku Karina dari belakang.






Bahkan lebih gila lagi, Bibi ku Karina terlihat sangat menikmati remasan tangan Fandi sambil menatap Aldi. Seperti menunjukkan kepada Aldi bahwa dirinya adalah milik Fandi sekarang.




Namun tak ada risih maupun protes dari Aldi saat itu.






"Heh bawa tu yang itu, ntar gosong dagangan kita.... Kali ini bagian elu siapin sisanya." Tanpa protes Fandi melepas kedua tangannya dari Payudara Bibi, lalu Bibi seperti tak terjadi apa menyajikan masakan nya kePiring hidangan Display makanan. Tapi.....


"Udah kak jangan terlalu capek, biar bagian si Fandi yang siapin." Sambil meminta Bibi menjauhi masakan yang baru ia masak untuk diPindahkan kePiring.






Lalu dengan cepat Aldi memanfaatkan moment itu untuk memeluk Bibi ku dan Mencumbu bibirnya. anehnya Bibi ku saat itu menerima Ciuman Aldi, cukup lama mereka berciuman hingga beberapa kali terlihat Fandi beberapa kali bolak balik mempersiapkan jenis masakan yang dimasak Bibi.




Lalu.....






"Woyyy Gembrot!!! Kasian tu Bibi bisa abis napas lu sedot terus!!! Masih ada yang harus disiapin!!!" Kali ini Fandi mulai cemburu dan ngomel. Dari pengamatan ku Bibi hanya mengimbagi ciuman ciuman lembut dan mesra dari remaja gemuk saat itu.






Saking lembut dan mesranya cumbuan cumbuan Aldi, Bibi ku Karina mengabaikan Fandi pemilik tempat itu melakukan Tugas yang seharusnya menjadi tugasnya.




Kepala ku mulai pusing, banyak sekali pertanyaan demi pertanyaan dikepala ku sekarang. Daripada aku hanya sekedar nonton dan melihat rekaman kamera semalam, lebih baik aku kewarung sebelum mereka berbuat lebih jauh menaklukan Bibi ku Karina disana.




Meskipun ada Anya membantu Bibi disana, bukan tidak mungkin ada celah waktu yang mereka manfaatkan untuk terus menggoda bahkan menaklukan Bibi ku disana.








*******








"Woyy bro.... Makan siang dulu dah itu makan obat, dah ngerjain tugas baru bantuin kak Karina." Sapa Aldi kepada ku. Yang baru tiba disana.


"Iya bro, pokoknya hari ini jangan terlalu diporsir, kita ada Babu baru hari ini buat kerjain kerjaan berat Hahahahahaha.... "Fandi, Aldi,Karina bibiku hingga Anya yang terlebih dahulu ada disana tertawa renyah mendengar ucapan Fandi barusan.






Aku pun hanya melongo bingung mendengar ada "babu baru" Di warung ini.






"Kalian ini kasar banget sii.... Udah ah jangan di'ledekin' terus kasian, lagian juga mereka kan teman kalian juga." Kata Bibi sambil menghampiri ku yang belum masuk keEtalase dalam tempat khusus karyawan.


"Sekali kali emang kudu digituin kak, biar ga Kurang Ajar!!! Untung kak Karina baik." Kata Aldi.


"Sini Ponakan ku sayang... Makan dulu, dah itu kerjain tugas sekolah ya.... " Kata Bibi ku memanjakan ku mengandung ku didepan mereka saat itu bagai kekasihnya. Wangi Aroma Parfum Bibi ku Karina sangat wangi, sehingga aku hanya menurut saja apa yang Bibi ku katakan.






Baik Anya, Fandi, dan Aldi lalu ku sadari ada Rico, sama sekali tak cemburu ataupun melihat ku curiga saat itu. Aku rasa mereka maklum, karna Bibi tak memiliki anak jadi semua kasih sayang keibuannya tercurah kepada aku dan Rudi adik ku.




Beberapa pengunjung datang untuk makan siang, terlihat Anya sibuk menghitung jumlah harga makanan sedangkan Rico terlihat aneh karna ia membersihkan meja kotor.




Sedangkan Aldi dan Fandi sambil memainkan ponsel ia mengawasi Rico bagai boss besar, Bibi terlihat menyiapkan hidangan untuk tamu.




Setelah ku ambil makanan sekedar untuk ganjal meminum obat, aku berbisik bertanya Bibi. Karna suasana terasa janggal.






"Bi..... Sebenarnya ada apa sih??? " Bisikan ku penasaran. Setau ku Dari Catur, semalam Rico dan Fahri kalah taruhan dari Fandi dan Aldi.


"Nanti Bibi cerita di rumah sayang, sekarang fokus makan siang yang banyak terus fokus kerjain tugas supaya kamu bisa kejar cita cita mu ya. Mmmuuach.... " Bibi ku tanpa sungkan mencium kening ku bagai mencium kekasihnya.


"Beruntung lho punya Bibi Karina Bro.... Udah Cantik, Sexy, Jago masak pula!!! Jadi pengen nglamar jadi kakak tiri elu gue..... " Kata Aldi.


"Hahahahaha..... Yang ada rugi berat dong Kak Karina, udah rugi masak, rugi pula beban hidupnya...... Hahahha..... " Kali ini Anya mulai berani meledek Aldi. Sampai sampai beberapa pengunjung yang mendengar komentar Anya ikut tertawa.


"Tau tuh, udah suburrr badan, masih mauu aja ama yang bening, ga ada puasnya Hidup elu." Kali ini Rico sambil membawa piring kotor kearah dapur berkomentar.


"Eh tapi ga brengsek ya kayak elu dan kawan elu..... " Tegur Aldi kepada Rico.


"Udah udah.... Mereka lagi jalanin massa hukuman kan, kalian lama lama bisa berantem kalo kayak gini terus." Kata Bibi terlihat mulai resah.


"Selama ada Maaf dan kesempatan dari Kak Karina aku akan jalanin kok bi, lagi pula yang ngomong kan cuma Buntelan Kentut. Hahahaha... " Jawab Rico.


"Rico udah stop, aku bakal marah kalau kalian ledek ledekan lagi. Keponakan kesayangan tante juga tuh jadi ga nyaman makan sama tamu yang dateng juga." Omel Bibi yang kali ini terlihat serius.






Aku lebih memilih pura pura fokus menikmati santap siang ku, benar saja sepertinya kakak kelas ku mengerti. Bibi ku yang biasa manja dan lemah lembut siang ini terbawa emosi dengan aksi saling ledek yang sebenernya biasa di kalangan remaja.






"Udah bro gapapa, sekarang tugas gue hari ini bersihin yang kotor. Gue sekarang lagi jalanin hukuman dari kak Karina." Kata Rico, membawa piring kotor kedapur.


"Cepi sayaang, selesaiin tugas sekolah mu ya diatas bareng Anya. Ada Fahri juga kok diatas lagi ngerjain tugas sekolah. Dah itu minum obatnya supaya kaki kamu ga nyeri." 


"Iya bi... "




Dalam hati ku bertanya tanya tumben banget hari ini Bibi cerewet kayak mama....




"Eh bro!!! Dah makan lu?" Tanya Fahri yang terlihat mengerjakan 3 buku sekaligus dibantu mencontek via Laptop. Belum lagi ada beberapa buku lainnya.


"Udah kok, ini mau ngerjain tugas juga." Jawab ku santai duduk diHamparan karpet lantai 2 bersama kak Anya.


"Keren juga lu bisa kerjain soal lumayan cepat." Puji kak Anya kepada Fahri.


"Iyaa dong, gue tadi nyogok siFatah biar bantu gue ngasih Contekan." Kata Fahri yang terlihat lelah lebih dari 1 jam kira kira tanpa henti menulis.






Sejujurnya Fahri dan Rico adalah Daftar dari beberapa orang yang gue benci saat ini, tapi kalau udah liat kondisi kayak gini gue ngrasa Iba juga. Aku juga ga berani bertanya sama Anya, karna ada Fahri bersama ku.




Ya udah sabar, lagi pula nanti Bibi ceritain dirumah. Lagi pula ada kamera yang bakal bantu jelasin andai Bibi berbohong.




Awalnya aku, Anya, dan Fahri sangat konsen mengerjakan tugas dari sekolah masing masing. Namun sekitar beberapa puluh menit kemudian kami berpandangan serius saat mendengar tawa riuh, Aldi, Fandi, bahkan Rico dan Karina Bibi ku.




Arah tawa mereka berempat berasal dari arah dapur, sampai sampai Fahri meninggalkan catatannya lalu ketangga mengintip ada apa dibawah.






"Ada Shendy tuh" kata nya.


"Heboh amat, kirain ada apa." Kata Anya.




Beberapa menit kemudian.....




"Heii semua..... " Sapa Shendy manja sambil membawa beberapa cemilan untuk kami.


"Sorry kesorean tadi nganter nyokap arisan dulu... Hihihi... " Jelas Shendy.


"Elu ga bawa tugas sekolah buat dikerjain bareng??? " Tanya Anya.


"Duh kayaknya gapapa deh ntar aja gue nyontek ma elu yaah.... Hihihi.... " Tatap Shendy kepada Anya. Lalu berjalan ke arah Tangga meninggalkan kami setelah menyimpan beberapa cemilan.


"Wuuu... Dasar.... " Timpal Anya sambil memonyongkan bibirnya namun terlihat sangat Cute bagi ku, namun pandangan mata ku tertangkap mata Anya.






Entah apa yang ada diBenaknya wajahnya tiba tiba memerah setelah tau aku memandangi nya...

Posting Komentar

0 Komentar