ADIK IPARKU PART 30

 


Semoga jauh-jauhlah!” tambah siswa perempuan lainnya mengomentari.


Aku, Doni, dan Grace. Kami bertiga memang cukup dikenal di sekolah ini. Doni dikenal sebagai pentolan sekolah yang hobi banget ribut. Meskipun memang aku tidak menceritakan dan menggambarkannya kepada kalian. Karena aku memang




gak pernah liat Doni berantem.


Sedangkan Grace dikenal sebagai perempuan yang semok dan sering berpakaian seksi. Ketimbang aku, Grace memang memiliki tubuh yang lebih seksi. Payudaranya lebih besar dariku, Grace pernah bilang ukuran payudaranya 38 dengan cup D.




Sementara ukuran payudaraku sekitar 36B, iyaa ukuranku juga lumayan besar. Namun punya Grace lebih besar, dan kata Rahmat payudaranya Grace juga kencang. Grace juga dikenal sebagai cewe genit, yang sering candain cowo random dengan candaan mesum.


Dia seneng banget bikin cowo yang gak dia kenal




horny. Dan setelah horny bakal langsung ditinggal oleh Grace. Sedangkan aku lebih dikenal sebagai cewe bawel dan cantik. Iyaa aku bukan yang paling cantik, ada banyak perempuan yang lebih cantik dariku.


Tapi aku dikenal sebagai sosok yang seperti itu. Di antara aku, Destia, Hasna, dan Grace. Memang wajahkulah




yang paling cantik, meskipun mereka bertiga juga good looking dan enak dipandang. Aku perempuan yang paling sering dideketin dan ditembak cowo.


Kejadian seperti Fajar 8 bulan yang lalu, itu sudah menjadi pemandangan biasa di sekolah. Iyaa kurang lebih seperti itulah kami bertiga dikenal di sekolah. Namun,




saat itu aku memutuskan untuk tidak ikut campur, dengan urusan Grace dan Doni.


Sejujurnya aku sama sekali tidak merasa senang. Melihat Grace dikeluarkan dari sekolah seperti ini. Apalagi dia dan Doni dikeluarkan dua bulan menjelang ujian nasional. Pihak sekolah tidak bisa mentoleransi kehamilan




di luar nikah, mereka akan langsung mengeluarkan Grace.


Aku justru malah merasa sedih, meskipun aku dan Grace berkonflik. Tapi aku sama sekali tidak menginginkan hal buruk seperti ini kepada Grace. Aku ingin Grace tetap baik-baik saja, dan bisa lulus dengan baik. Aku bahkan berharap




hubungan Doni dan Grace berjalan lancar.


Aku tidak bisa munafik bahwa hatiku masihlah sakit, sewaktu melihat kebersamaan dan kemesraan mereka di sekolah. Tapi kebaikan hati Grace, yang sering dia lakukan kepadaku. Rasanya tidak bisa aku lupakan sama sekali. Kami sudah menjalani persahabatan yang indah.




Yang kami jalani selama 3 tahun lamanya, dengan berbagai suka duka yang kami lalui bersama. Ketimbang dengan Destia dan Hasna, sejujurnya aku lebih dekat dan sayang kepada Grace. Itu sebabnya hatiku terasa begitu hancur, ketika mengetahui bahwa Doni.




Melakukan perselingkuhan dengan Grace, sosok sahabat yang paling aku sayangi. Mungkin aku gak akan seterpukul ini, jika yang menjadi selingkuhan Doni bukanlah Grace. Dan mungkin saja, hubungan kami berempat tidak akan pecah dan hancur seperti ini.


Namun, aku tetap harus merelakan hilangnya




persahabatan kami. Karena pada dasarnya, kami berempat memiliki dosa masing-masing. Yang sebenarnya saling tidak diketahui dan saling disembunyikan. Iyaa aku berharap bisa menemukan sahabat sebaik mereka.


Hingga akhirnya 3 hari pun berlalu, Grace dan Doni sudah tidak lagi masuk ke sekolah.




Sepulang dari sekolah, aku berada di rumah sendirian. Tiba-tiba ada pesan chat masuk ke dalam handphoneku. Dan pesan chat yang aku terima itu berasal dari Grace.


“La? Lu baik-baik saja kah? Gimana kondisi kandungan lu sekarang? Kondisi kesehatan lu juga gimana sekarang?” tanya Grace yang entah




kenapa tiba-tiba terlihat sok baik. Entah dia memang benar-benar baik atau sedang berpura-pura baik kepadaku.


Melihat salah satu sahabat yang paling aku sayangi mengirimkan aku pesan chat. Setelah 1 bulan lebih lamanya kami tidak berkomunikasi. Aku pun pada akhirnya juga luluh dan berkeinginan untuk membalas chat dari Grace.




Aku memutuskan untuk membalas chatnya.


“Gue baik-baik aja, Grace. Gue turut berduka dan sedih, atas musibah yang lagi terjadi sama lu. Gue kemarin denger lu dikeluarin dari sekolah. Sebagai temen lama, gue turut berduka,” balasku yang mengucapkan salam duka kepada Grace.




1 menit kemudian, Grace kembali membalas pesan chat dariku lagi. “Gue minta maaf, Danilla. Gue tau apa yang gue lakuin ini salah. Jadi, gue sengaja melakukan ini demi menebus kesalahan gue ke lu. Mungkin untuk lebih jelas, bolehkah gue main ke rumah lu?”


Aku seketika mengerutkan keningku, merasa bingung




dengan perkataan yang


dimaksud


“Maksudnya


kesalahan lu apa Grace? Iyaa, kalo lu mau main ke sini yaa main aja. Gue mungkin menolak kedatangan Doni, tapi buat lu pintu rumah gue terbuka lebar.”


Gak lama Grace membalas pesanku lagi, dan kali ini pesan chatnya membuat aku


dari


Grace. menebus




kaget. “Iyaudah, nanti malem gue main ke sana sendirian yaa. Gue nanti naik ojek atau angkot aja ke sana. Sekarang gue lagi ngurusin dokumen pernikahan gue sama Doni dulu.”


 Malam harinya, Grace pun datang ke rumahku seorang




diri. Dia datang dengan menggunakan ojek online yang dia pesan lewat aplikasi di handphonenya. Grace mengetuk pintu kamar kontrakanku, sambil dengan suara lembut dia memanggilku.


“Tokkk... Tokkk... Tokkk...”


“La, ini gue Grace udah ada di depan pintu rumah lu. Tolong bukain pintunya.” Aku yang




mendengar suara Grace dari dapur. Bergegas menuju ke depan dan membukakan pintu untuknya. Dan akhirnya kami berdua saat itu kembali bertemu dan bertatapan.


Setelah 1 bulan lamanya, kami tidak bertemu ataupun berkomunikasi. Berbeda dengan perempuan lain, yang mungkin akan bertengkar hebat dengan sahabatnya.




Aku adalah perempuan yang berusaha untuk menghindari konflik.


Sebisa mungkin aku tidak ingin berkelahi dengan sahabatku sendiri. Itu sebabnya, saat aku mengetahui Grace merebut Doni dariku. Aku sama sekali tidak memarahi dan memaki- maki Grace. Aku lebih memilih untuk menjauh dari

Posting Komentar

0 Komentar